JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

            “Ya Choi Siwon. Aku setuju bercerai denganmu”

            Kalimat yang diucapkan Kyuhyun menghasilkan suatu keheningan yang menyesakkan. Siwon terlalu shock untuk menunjukkan reaksi apapun sampai sebuah kesadaran berhasil memasuki relung otaknya.

            “Lalu bagaimana dengan Jino?” Siwon ingin melompat-lompat ketika akhirnya menemukan hal yang bisa menghentikan ide isterinya.

            “Kau benar Siwon. Jino akan lebih bahagia jika hidup bersamamu daripada aku” jawab Kyuhyun. Nada sedih sangat kentara dari suara merdunya yang pelan “Aku bahkan tidak bisa melindunginya saat penculikan itu padahal aku ada di depan matanya. Aku merasa aku terlalu lemah untuk menjaganya. Kau pasti bisa melindunginya dengan baik”

            Jika tadi Siwon ingin melompat-lompat, sekarang dia merasa mual “Tapi Kyu, Jino tak akan mau kau tinggalkan”

            “Dia akan mengerti. Anak itu sangat cerdas. Dia pasti tahu aku melakukannya untuk kebaikannya” jawab Kyuhyun. Dia menyeret dua koper besar yang berisi pakaian dan segala barang pribadinya yang selama ini dia pakai di rumah ini.

            Tangan Siwon menahan tangan Kyuhyun yang menyeret kopernya “Jangan bersikap seperti ini Kyu. Kita bisa membicarakan dengan baik-baik”

            Kyuhyun menatap Siwon bingung, dilepaskannya dengan pelan tangan Siwon yang memegang lengannya “Kau kenapa Siwon? Bukankah ini yang kau inginkan? Kau ingin menceraikanku dan menikah dengan Heechul dengan membawa Jino’

            Siwon terdiam. Iya, inilah yang dia inginkan. Tapi apakah ini yang dia benar-benar inginkan? Apakah dia ingin Kyu meninggalkannya? Jawabannya tentu tidak. Apakah dia ingin bersama Heechul? Entahlah. Sebuah keraguan menyusup dalam hatinya.

            Melihat Siwon yang diam saja Kyuhyun berjalan meninggalkan kamar yang sudah ditempatinya selama 8 tahun. Sekarang dia akan melalui hal paling berat dalam proses peninggalkan rumah ini, yaitu menjelaskan pada anaknya.

            Benar saja, begitu mata hitam Jino melihat Kyuhyun turun dengan koper besar, namja 6 tahun itu langsung melesat ke arah ibunya dengan wajah panik.

            “Mommy mau kemana? Kenapa membawa koper sebesar itu?” Tanya Jino.

            Kyuhyun tersenyum –miris-. Dielusnya dengan penuh kasih sayang rambut Jino yang selebat rambut Siwon “Mulai sekarang mommy akan tinggal di rumah halmeoni”

            Jino menampilkan ekspresi terkejut yang menggemaskan “Wae?”

            “Mommy dan Daddy sedang ada masalah. Kami akan menyelesaikannya dengan cara orang dewasa. Jadi Jino akan tetap disini menemani daddy” jelas Kyuhyun mencoba merangkai kata-kata yang tidak terlalu berat dan menyedihkan untuk anaknya.

            “Jino tidak mau tetap disini. Jino mau ikut mommy kemanapun mommy pergi” mata bening Jino mulai berkaca-kaca.

            Kyuhyun ingin menangis melihat air mata kini membasahi pipi tembem anaknya “Sst uljima chagiya. Prajurit mommy tidak boleh menangis. Jino adalah anak cerdas yang kuat. Suatu hari Jino pasti mengerti kenapa mommy melakukan ini”

            “Jino mengerti. Ini semua ada hubungannya dengan Heechul ajumma kan!” jawab Jino dengan suara keras.

            Kyuhyun tahu anaknya sangat pintar jadi tak ada gunanya membohongi anaknya “Jino chagi. Mommy mohon…”

            “Andwae!” kini Jino sudah berteriak. Siwon yang baru turun dari tangga menatap sedih anaknya “Jino tak akan mau menuruti permohonan mommy. Mommy pasti menyuruh Jino membiarkan mommy pergi. Jino tak mau berpisah dengan mommy”

            Sekuat tenaga Kyuhyun menahan tangisnya. Dia tidak boleh lemah “Kita tak akan berpisah Jino. Kita…”

            “Geojimal! Mommy akan meninggalkan Jino. Itu sama dengan perpisahan” Jino tidak peduli matanya akan bengkak karena tidak berhenti menangis. Dia sungguh tak ingin mommynya pergi.

            “Mommy tak akan meninggalkanmu Jino. Tak ada yang berubah. Mommy akan menjemput Jino, menemani Jino mengerjakan PR dan bermain game. Bedanya mommy hanya tak tidur disini” jelas Kyuhyun.

            “Tetap saja berbeda. Mommy tak bisa lagi memeluk Jino setiap ada petir. Mommy tak bisa membacakan Jino dongeng saat Jino bosan” Jino menangis makin kencang.

            Kyuhyun segera memeluk erat tubuh anaknya yang bergetar “Mianhae… jeongmal mianhae… seharusnya mommy tak menempatkanmu pada situasi seperti ini. Mommy sungguh tak ingin melakukannya Jino. Tapi kia tak bisa selamanya lari dari masalah. Mommy tak mau melihatmu menderita. Mommy sangat menyayangimu. Jeongmal saranghae…”

            Siwon hanya bisa terpaku melihat isteri –atau mantan isterinya sebentar lagi- dan anaknya yang menangis. Dia merasa menjadi manusia paling jahat melihat mereka begitu terluka. Dia baru menyadari betapa pengecut dan egoisnya dirinya.

            Kyuhyun melepaskan pelukannya ketika Jino sudah mulai tenang. Dengan lembut dihapusnya air mata yang masih berbekas di pipi sang anaknya. Senyum menenangkan terpantri di bibirnya “Mommy tahu ini akan susah. Tapi Jino harus kuat. Jino harus mampu bertahan demi mommy. Jino mau berjanji?”

            Jino mengangguk. Dia tak mau membuat ibunya lebih susah lagi. Meski belum mengerti dunia orang dewasa, setidaknya Jino tahu bukan hal mudah melakukan apa yang mommynya tengah lakukan.

            “Anak pintar” Kyuhyun mengelus rambut anaknya “Awalnya pasti akan berat, tapi seiring berjalannya waktu, pasti akan semakin mudah”

            “Jika Jino sudah besar, Jino akan menjemput mommy. Bisakah kita tinggal bersama lagi setelah itu?” Jino menatap ibunya penuh harap.

            Kyuhyun tersenyum dan mengangguk. Jino sekali lagi memeluk ibunya menghirup aroma manis ibunya. Setidaknya dia punya cita-cita lain selain menjadi pengusaha game.

            Kyuhyun membiarkan anaknya terus memeluknya sampai sang anak sendiri yang melepaskannya. Setelah itu, Kyuhyun menghadap ke Siwon. Mata hitam yeoja itu menatap lekat mata Siwon yang merah karena menahan air mata.

            “Terima kasih untuk semuanya Siwon. Kuharap kita menemukan kebahagiaan yang kita cari. Tolong jaga Jino dengan baik” Kyuhyun membungkuk dan dengan pelan menyeret kopernya menuju pintu utama rumah mereka.

            “Mommy!!” Jino kembali mengejar Kyuhyun dan memeluk yeoja itu.

            Kyuhyun menghela nafas. Sungguh sangat berat meninggalkan anaknya “Jino-ya”

            “Apakah Jino benar-benar tak boleh ikut mommy?” Tanya Jino sekali lagi.

            Kyuhyun berjongkok dan menatap lekat anaknya “Jika Jino ikut mommy, siapa yang akan menjaga daddy? Jino tahu kan daddy jika sudah bekerja sampai lupa makan. Kalau daddy sakit, siapa yang akan mengurusnya?”

            Jino terlihat berpikir “Tapi jika mommy yang sakit bagaimana?”

            Kyuhyun tersenyum “Akan ada halmeoni yang merawat mommy. Bukankah daddy dulu pernah bilang obat paling mujarab baginya adalah pelukan Jino? Jadi Jino harus bersama daddy”

            Jino akhirnya mengangguk “Baiklah”

            “Nah begitu baru Choi Jino yang keren” Kyuhyun mengelus wajah anaknya “Jino harus jaga kesehatan dan turuti perintah daddy. Mengerti?”

            Jino mengangguk. Dia mundur satu langkah dan melambai pada ibunya “Sampai ketemu besok mommy”

            Kyuhyun balas melambai “See you babby”

            Sedang Siwon bahkan tak bisa bergerak sesentipun dari tempatnya. Air mata yang sedari ditahannya mengalir begitu pintu besar itu tertutup menelan sosok Kyuhyun.

=JMJS=

            Siwon terbangun karena suara alarmnya. Dengan langkah gontai namja itu masuk ke kamar mandi. Sungguh aneh rasanya bangun pagi tanpa ada sosok yang menemaninya. Saat Siwon menatap ke kasur besarnya, rasanya kasur itu seperti es. Dingin dan beku. Seolah tak pernah ditempati. Padahal baru satu malam salah satu penghuninya meninggalkannya.

            Siwon turun ke ruang makan setelah berpakaian formal. Dia sungguh terkejut saat indera penciumannya mendeteksi wangi pancake dan sirup madu. Seperti orang yang baru saja mendapat lotere, Siwon berlari menuruni tangga.

            ‘Apa Kyuhyun kembali? Apa tadi malam itu hanya mimpi? Apa sekarang dia sedang menyiapkan sarapan? Tuhan, kumohon, semoga itu dia’ Siwon berdo’a.

            Siwon bertatapan dengan Jino yang tengah asik menyantap sarapannya yang berupa pancake hangat dan segelas susu sapi. Siwon segera ke dapur dan hatinya langsung terpelanting saat melihat tak ada siapapun disana. Kosong dan sangat rapi. Lalu siapa yang membuat pancake yang sekarang tersaji di meja?

            “Aku memesannya di Mcdonals” jawab Jino seolah bisa membaca pertanyaan ayahnya.

            Siwon menatap Jino kaget. Bukan karena kekreatifan Jino menyiapkan sarapan. Tapi karena nada suara anaknya. Datar dan dingin. Dia tak pernah mendengar nada seperti itu sebelumnya dari sang anak “Jino-ya…”

            “Aku sudah selesai” Jino memotong perkataan ayahnya “Aku akan menunggu di mobil” lalu setelah berkata itu Jino beranjak dari meja makan.

            “Apa Jino marah pada daddy?” Tanya Siwon.

            Jino berhenti melangkah, tapi dia tidak berbalik saat menjawab “Aniya. Aku tidak marah. Tapi aku membenci daddy”

            Siwon merasa tertohok mendengar jawaban anaknya. Setelah Jino menghilang dari pandangannya, Siwon menatap sekeliling rumahnya yang terasa sangat sepi. Rumah ini lebih terkesan seperti hutan dalam yang tidak ada kehangatan sedikitpun. Dan itu semua karena salahnya. Siwon merasa perutnya seperti dililit dan ruangan seolah berputar. Dia berpegangan pada meja makan untuk mempertahankan keseimbangannya yang hampir goyah

            ‘Kyunnie… apa yang harus kulakukan?’

=JMJS=

            Leeteuk sungguh kaget ketika dia membuka pintu rumahnya dan mendapati anak tunggalnya di luar dengan 2 koper besar langsung menumbruknya sambil menangis. Dengan sabar Leeteuk mendengar cerita anaknya yang akhirnya membuat sang anak memutuskan mengakhiri semuanya. Leeteuk terus menemani Kyuhyun sampai yeoja itu tertidur setelah lelah menangis.

            Saat ini, yeoja paruh baya berkharisma itu tengah menelepon Changmin untuk meminta izin agar Kyuhyun tidak masuk ke kantor hari ini.

            “Yeoboseo, Changminnie. Ini aku eomma Kyuhyun” sapa Leeteuk saat Changmin mengangkat panggilannya.

            “Ne, Leeteuk ajumma. Ada apa meneleponku?” Tanya Changmin.

            “Aku ingin meminta izin agar Kyuhyun tidak masuk kerja hari ini” jawab Leeteuk to the poin.

            “Eh? Apa Kyuhyun sakit? Bagaimana keadaannya ajumma? Dia baik-baik saja kan?” kepanikan terdengar jelas dari suara Changmin.

            “Aniya, Kyuhyun tidak sakit. Dia hanya perlu libur sehari dari bekerja” jawab Leeteuk berusaha menangkannya.

            “Oh syukurlah” Changmin terdengar lega “Tapi tunggu dulu, kenapa ajumma yang menelepon? Menggunakan telepo rumah pula. Apa Kyuhyun ada disana?”

            “Kurasa Kyuhyun pasti menceritakanmu detailnya nanti. Yang jelas saat ini Kyuhyun tinggal bersamaku” jawab Leeteuk.

            “Mwo? Ommo! Sepertinya terjadi hal yang gawat” Changmin berkata.

            “Yah begitulah kira-kira. Karena itu aku harap Kyuhyun bisa istirahat setidaknya untuk satu hari” kata Leeteuk.

            “Ajumma tidak perlu cemas. Aku akan mengurus masalah pekerjaan Kyuhyun. Kuharap masalah Kyuhyun cepat selesai” jawab Changmin “Dan… emmm”

            “Apa yang ingin kau katakan Changminnie?” Tanya Leeteuk saat Changmin menggantung kalimatnya.

            “Bolehkah nanti sepulang dari kantor aku mampir ke rumah ajumma untuk bertemu dengan Kyuhyun?” izin Changmin.

            “Tentu saja. Pintu rumahku selalu terbuka untukmu” jawab Leeteuk.

            “Khamsahamida ajumma” Changmin berkata lega “Sampaikan salamku pada Kyuhyun”

            “Ne. Nanti akan kusampaikan” Leeteuk menjawab.

.           Setelah menutup telepon rumah itu. Telepon itu berdering cukup keras. Leeteuk segera mengangkatnya “Yeoboseo”

            “Teukkie eonnie” suara Jaejoong terdengar “Apa kabar?”

            “Ah Jae-ya. Kupikir siapa. Ne, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?” Leeteuk berkata.

            “Aku juga baik” jawab Jaejoong “Aku menelepon untuk bertanya agendamu siang ini. Apakah kau ada di rumah?”

            “Ne. aku tidak kemana-mana hari ini” jawab Leeteuk “Waeyo?”

            “Aku ada urusan di sekitar sana. Rencananya aku akan mampir setelah urusanku selesai. Apakah tidak merepotkan?” suara Jaejoong yang lembut terdengar.

            Leeteuk terlihat berpikir. Saat ini Kyuhyun –menantu Jaejoong- ada di rumahnya. Apakah dia akan membiarkan Jaejoong tahu masalah ini? Tentu saja iya. Jaejoong berhak tahu. Dia harus tahu perbuatan anaknya “Tentu saja tidak merepotkan. Aku akan menunggumu disini Jae-ya”

            “Oke, sampai bertemu nanti eonnie. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu” kata Jaejoong bersemangat.

            “Akupun punya cerita untukmu Jae-ya” Leeteuk tersenyum miris.

=JMJS=

            Heechul merasa ada yang aneh dengan Siwon.sedari tadi wajah namja itu pucat, suram, muram dan seolah tak bernyawa. Sudah berkali-kali Heechul mengajaknya bicara, tapi tak sekalipun digubrisnya.

            “Demi Tuhan Choi Siwon! Ada apa sebenarnya?” kesabaran Heechul sudah habis rupanya.

            Bukannya menjawab Siwon malah menghela nafas. Heechul jadi geregetan melihatnya “Apa Jino dalam masalah lagi?” tebak Heechul. Siwon menggelengkan kepalanya “Atau Kyuhyun?” mendengar nama Kyuhyun, bahu Siwon terlihat tegang. Hal itu membuat Heechul yakin tebakannya benar “Ada apa dengannya Siwon?”

            Lagi-lagi Siwon tak menjawab. Heechul mendengus sebal dan berniat meninggalkan Siwon ketika akhirnya namja bertubuh y itu menjawab “Kyuhyjun meninggalkanku”

            “Eh?” Heechul menatap Siwon dengan pandangan tidak percaya “Kyuhyun apa?”

            “Dia meninggalkanku” ulang Siwon. Matanya terlihat sendu saat mengatakan itu.

            “Jadi… jadi Kyuhyun…” Heechul terlihat belum mempercayai pendengarannya.

            “Kau benar. Kyuhyun ingin menceraikanku” jawab Siwon.

            “Aniya. Kau yang menceraikannya bukan dia” koreksi Heechul “Lalu Jino bagaimana? Apa Kyuhyun membawa Jino?”

            Siwon menggeleng “Jino tetap bersamaku. Kyuhyun setuju bercerai tanpa membawa Jino. Dia memberiku hal asuh penuh”

            “Wow! Ini berita bagus. Aku tak pernah merasa sebahagia ini” Heechul nyaris melonjak saking senangnya.

            Siwon menatap heran Heechul. Kenapa dia bahagia sedangkan Siwon merasa ingin mati saja?

            “Kenapa ekspresimu Wonnie? Kau tidak senang dengan berita baik ini?” Heechul bertanya ketika melihat raut wajah Siwon “Setelah Kyuhyun menandatangani surat cerai, kita bisa menikah dan hidub bahagia bersama Jino dan anak-anak kita. Bukankah itu masa depan yang sangat indah? Kita tak perlu terlalu memaksa Kyuhyun. Dia menyerah dengan mudah”

            Masa depan yang indah? Apakah yang Heechul katakan tadi adalah masa depan yang indah bagi Siwon? Jika iya, kenapa Siwon masih merasakan sakit yang tak tertahankan di hatinya?

            “Kau kenapa sih Wonnie? Kenapa tampangmu kusut begitu. Tak ada lagi penghalang bagi kita. Seharusnya kau senang” Heechul mulai bad mood lagi karena Siwon tak juga menunjukkan ekpresi bahagianya.

            “Aku hanya… aku hanya merasa ada yang aneh” jawab Siwon bingung.

            “Aneh? Aneh bagaimana? Tak ada yang aneh” tegas Heechul sambil mendekat pada Siwon. Dielusnya lengan kekar Siwon “Apa kau mulai ragu dengan keputusan kita?”

            “Entahlah” Siwon memalingkan matanya dari mata hitam kelam Heechul.

            Heechul menangkupkan kedua tangannya di wajah Siwon. Memaksa namja tampan itu untuk melihat matanya “Apa kau masih mencintai Kyuhyun?”

            Siwon tak bisa berbohong “Iya. Aku masih mencintainya”

            Heechul tersenyum. Gabungan dengan senyum maklum dan sedih “Itu wajar. Kalian sudah bersama bertahun-tahun. Pasti sulit untuk melupakan kehadirannya. Kau hanya terbiasa Kyuhyun ada di dekatmu”

            Siwon terlihat memikirkan kata-kata Heechul. Dengan lembut Heechul membelai wajah tampan Siwon, membuat Siwon terkejut “Heechul, apa yang kau lakukan?”

            Bukannya menjawab Heechul malah semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Siwon “Apa kau mencintaiku Wonnie?” bisiknya seduktif.

            Siwon berusaha mundur tapi sandaran kursi putar menahan tubuhnya “Chu..Chullie, ini di kantor. Bagaimana kalau ada…”

            “Kau belum menjawab pertanyaanku Wonnie chagi. Apa kau mencintaiku?” ulang Heechul tak kalah seduktifnya.

            Biasanya Siwon akan menjawab ‘IYA’ dengan lantang. Tapi sekarang, dia bahkan tidak bisa membuka bibirnya.

            “Mari kita buktikan sebesar apa kau menginginkanku Wonnie” Heechul tersenyum dan langsung menyambar bibir Siwon dan membawanya pada ciuman panas.

            Siwon terpaku. Tubuhnya langsung kaku begitu lidah Heechul mengajak duel lidahnya. Siwon bimbang. Apakah dia harus mendorong Heechul atau membalas ciuman ganas yeoja itu. Tapi sebelum Siwon bisa melakukan salah satunya, pintu ruangan CEO tempat Siwon dan Heechul berciuman dibuka dengan kasar.

            “Aku tak percaya kau serendah itu Choi Siwon!” Jaejoong membanting pintu ruang kerja anaknya sehingga kini ruangan itu kembali tertutup.

            Siwon refleks mendorong Heechul membuat yeoja itu hampir menubruk lantai marmer “Mommy… aku…”

            “Kau mau bilang kau lupa mengunci pintu?” suara marah Jaejoong membuat kedua insan di depannya terdiam. Jaejoong sangat terkejut saat mendapati Kyuhyun baru bangun tidur di rumah Leeteuk. Apalagi ketika -dengan sekuat tenaga menahan tangis- Kyuhyun menceritakan hubungan gelap Siwon. Cukup sulit membujuk Kyuhyun untuk menceritakan yang sebenarnya tapi berkat dukungan sang eomma Kyuhyun akhirnya membuka mulut. Jaejoong sungguh tak pernah menyangka anak laki-laki satu-satunya melakukan hal yang benar-benar kejam.

            “Pantas Kyuhyun tak tahan tinggal seatap denganmu. Kau bahkan lebih kejam dari pembunuh” Jaejoong menatap sengit anaknya. Yeoja berwibawa yang selalu tenang itu kini seperti singa yang dicabut surainya “Kau membuatku kecewa”

            Heechul lebih dulu pulih dari Siwon “Ajjuma, aku dan Siwon…”

            “AJUMMA?” jerit Jaeoong tidak terima “Berani sekali kau memanggilku dengan sebutan ajumma dasar jalang bedebah”

            “Moomy. Jangan menyebut Heechul seperti itu” Siwon berkata kaget mendengar ibunya menyumpat kasar.

            “Kau membela wanita tak tahu malu yang merusak rumah tanggamu? Kau sungguh sudah buta!” balas Jaejoong “Setelah kau membuat Kyuhyun hancur, sekarang kau bercumbu dengan selingkuhanmu! Sungguh malang Kyuhyun memiliki suami sepertimu. Dan kau” Jaejoong menatap garang Heechul “Dimana hatimu. Tega sekali kau merebut suami orang. Apa kau pelacur jalanan?”

            “Mommy” tegus Siwon.

            “Diam kau Choi Siwon! Aku merasa malu kau adalah anakku. Kau pikir bagaimana perasaanku melihat betapa hancurnya Kyuhyun? Kau pikir aku tidak bersalah pada eomma Kyuhyun karena perbuatanmu!” teriak Jaejoong.

            “Aku tahu mommy. Kumohon tenanglah” Kyuhyun takut ibunya darah tinggi.

            “Tenang kau  bilang?  Bagaimana aku bisa tenang melihat anakku berselingkuh? Bagaimana aku bisa tenang melihat menantuku menderita?” Jaejoong berusaha menahan emosinya. Sungguh hal paling menyedihkan melihat menantu kesayangannya menangis seperti tadi.

            “Bukankah dulu mommy membenci Kyuhyun? Apa yang membuat mommy sekarang sangat menyayanginya?” Tanya Siwon. Dia teringat masa-masa perjuangannya melawan ibunya saat sang ibu sangat menentang hubungannya dan Kyuhyun “Bukankah Kyuhyun selalu membuat mommy teringat pada kematian daddy”

            “Kau benar. Kyuhyun memang sangat mirip dengan ‘dia’. Awalnya aku sangat susah untuk menerimanya. Tapi hati ibu mana yang tidak luluh melihat betapa tulusnya seorang yeoja mencintai anaknya. Sebagaimanapun kejamnya sikapku pada Kyuhyun, dia tetap bertahan. Dia bahkan tak akan ragu menyerahkan nyawanya demi kebahagiaanmu” jelas Jaejoong.

            Siwon terhenyak mendengar penjelasan ibunya. Dia sudah dibutakan perasaannya sendiri sampai tidak bisa melihat ketulusan yang diberikan Kyuhyun padanya.

            “Mommy… aku…” Siwon berjalan mendekati Jaejoong.

            “Jangan mendekat” Jaejoong mundur beberapa langkah menjauhi Siwon “Saat ini aku sungguh kecewa padamu. Aku merasa gagal mendidikmu. Entah apa yang akan dikatakan daddymu jika dia masih hidup. Dia pasti tak menganggapmu anak lagi. Mungkin perlahan-lahan aku akan memaafkanmu karena bagaimanapun kau tetap anakku, tapi sampai kapanpun aku tak akan mengakui yeoja itu. Dan sampai kapanpun hanya Kyuhyun menantuku”

            Heechul menatap sedih Jaejoong yang memberinya tatapan jijik. Perlahan Jaejoong kembali menatap Siwon. Sorot terluka dan kecewa terpancar jeals disana “Kau sudah dewasa Siwon. Kyuhyun sudah memberimu kesempatan selama ini tapi kau tidak mengambilnya. Jadi jangan menyesal jika kau kehilangan dia”

            Setelah berkata seperti itu Jaejoong meninggalkan ruang kerja anaknya yang dulu juga digunakan mendiang suaminya. Siwon langsung terduduk di lantai sepeninggal ibunya. Kenapa semuanya jadi kacau begini?

            “Wonnie…” Heechul memegang pundak Siwon yang lemas.

            “Pergilah Heechul. Tolong biarkan aku sendiri” pinta Siwon.

            Dengan berat hati, Heechul meninggalkan Siwon. Begitu Heechul menutup pintu, air mata langsung meluncur dari mata Siwon. Seandainya dinding ruangan itu tidak kedap suara, isakan memilukan Siwon pasti terdengar dengan jelas.

=JMJS=

            Sesuai janjinya, Kyuhyun menjemput Jino di sekolah anak itu. Tapi karena dia sedang cuti, Kyuhyun membawa Jino ke rumahnya dan Leeteuk. Sepanjang hari Jino selalu menempel pada ibunya. Bermanja dan berbuat usil. Kyuhyunpun menjadi lebih ceria jika bersama dengan Jino. Bahkan perlu usaha ekstra agar Jino mau pulang. Bocah jahil itu berjanji akan pulang setelah jam 9 malam.

            Saat ini Kyuhyun tengah mengemudikan mobilnya untuk mengantar Jino ke rumah Siwon. Dengan hati-hati yeoja bersuara emas itu memarkirkan mobilnya di halaman rumah yang sudah tidak ditempatinya sejak kemarin.

            “Tak bolehkan Jino menginap saja di rumah halmeoni?” Tanya Jino untuk yang ke12 kalinya.

            Kyuhyun kembali menggeleng “Tidak malam ini babby”

            “Huff baiklah” Jino mengerucutkan bibirnya. Persis seperti ibunya jika ngambek “Mommy tidak mau masuk?”

            “Tidak. Mommy akan langsung pulang. Ini sudah malam” jawab Kyuhyun sambil mengelus rambut anaknya.

            Jino memeluk erat ibunya seolah tidak ingin berpisah “Jino pasti kangen mommy”

            Kyuhyun tertawa geli “Kau pasti akan pandai merayu jika sudah dewasa nanti sama seperti daddymu”

            “Aku tidak mau seperti daddy” Jino langsung melepaskan pelukannya “Aku tak mau membuat mommy menderita seperti daddy”

            “Jino chagi. Kenapa kau berkata seperti itu?” Tanya Kyuhyun kaget.

            “Mommy pergi dari rumah karena daddy selingkuh dengan Heechul ajumma kan? Aku tak mau seperti daddy yang tidak bisa menjaga hatinya untuk mommy” jelas Jino “Jino benci daddy”

            “Kau tak boleh bilang seperti itu Jino” tegur Kyuhyun.

            “Habis daddy jahat” Jino berkata kesal.

            Kyuhyun mengelus wajah anaknya “Ini bukan sepenuhnya salah daddymu. Mommy juga bersalah. Jadi Jino tidak boleh membenci daddy. Kalau Jino membenci daddy, daddy pasti akan sedih. Jino tak mau kan membuat daddy sedih?”

            Jino mengangguk.

            “Anak pintar. Mommy tidak bisa mempercayai daddymu untuk menjagamu. Kau tahu kan dia menjaga diri sendiri saja tidak becus” Kyuhyun geleng-geleng kepala prihatin “Jadi, hanya Jino yang bisa mommy andalkan, kau bisa melakukannya kan Prajurit?”

            Jino kembali mengangguk “Jino akan berusaha”

            “Kalau begitu sekarang masuklah, daddy pasti menunggumu” sekali lagi Kyuhyun mengelus rambut anaknya.

            Akhirnaya Jino membuka pintu mobil Kyuhyun dan baru masuk ke rumahnya setelah mobil Kyuhyun menghilang dari pandangan. Ketika namja cilik itu melewati ruang kelauarga, dia mendapati Siwon yang tengah tertidur meringkuk di ruang tamu dengan wajah dibenamkan di sofa. Sebenarnya Jino ingin langsung ke kamarnya tanpa menghiraukan Siwon. Tapi perkataan mommynya membuat Jino memilih untuk menghampiri ayahnya.

            “Daddy…” diguncangkan tubuh ayahnya untuk membangunkannya “Daddy bangun. Disini dingin. Nanti daddy masuk angin”

            Tak ada reaksi apapun dari Siwon.

            “Daddy, ayolah…” Jino semakin keras menggoncangkan tubuh Siwon tapi namja dewasa itu tak bangun juga. Jino mulai panik “Daddy! Jangan bercanda! Cepat bangun!”

            Brukkk

            Tubuh Siwon terjatuh dari sofa karena guncangan luar biasa keras dari Jino. Jino menatap kaget tubuh ayahnya yang terbaring di lantai dengan wajah sangat pucat dan darah segar keluar dari hidungnya.

            “DADDY!!!!”

             

TBC

Apa yang terjadi dengan Siwon?

Apa yang akan dilakukan Jino untuk menyelamatkan daddy-nya?

Ini baru permulaan Choi Siwon!

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Stop! Sebelum ada yang mendumel karena Author baru update sekarang, Author akan menjelaskan alasannya. Laptop tempat Author biasa ngetik error. Kerjaannya heng terus. Jadi tolong maafkan keterlambatan Author. Oh belum lagi UAS yang ada di depan mata. Astaga! Gue jadi deg-degkan!

Sudah ah lupakan UAS, lebih asik Lovely Reader  mencoment FF ini, iya kan?

 

Trims yang udah coment

Saranghae ><

Anin :3

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Ps : Bagaimana penyiksaannya? Hambar? Enggak kreatif? Boring? Oh no!!! sepertinya Author masih harus belajar deh T_T

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?