Jeongmal Mianhae, Jeongmal Saranghae

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

Ps: Kalimat bergaris miring adalah kilasan balik kejadian di masa lalu.

 

            Siwon membuka matanya perlahan. Hal pertama yang dilihatnya adalah Kyuhyun yang memandangnya cemas dengan berurai air mata.

            “Phabo…” Kyuhyun menyumpahi Siwon sambil mengelap air mata di pipinya dengan tangannya.

            “Babby…”suara Siwon terdengar masih lemah.

            “Kau terlalu memaksakan diri Wonnie” Kyuhyun mengusap lembut surai hitam suaminya.

            “Habis kau meninggalkanku” Siwon mengerucutkan bibirnya kesal membuat Kyuhyun tersenyum geli. Dia sangat lega Siwon sudah sadar dari pingsannya.

            “Aku kan sedang ada study banding di Busan dan itu hanya 2 hari. Tapi baru satu hari aku pergi kau sudah tepar begini” Kyuhyun geleng-geleng kepala.

            “Kau kan tahu aku tak bisa hidup tanpamu babby. Bahkan semenit tak melihat senyummu jantungku rasanya sakit” bela Siwon.

            “Kau mag Wonnie bukan lemah jantung” Kyuhyun menyentil hidung mancung Siwon.

            “Tapi tetap saja” Siwon tak mau kalah. Dia memang selalu begini jika ditinggal Kyuhyun. Malas makan dan stres berat sampai berakhir di rumah sakit. Parahnya kali ini dia pingsan di rapat besar denagn klien pentingnya. Untung sang klien maklum, kalau tidak bisa rugi besar perusahaannya.

            Kyuhyun mengecek suhu tubuh Siwon “Demammu sudah turun, tapi kau belum boleh pulang. Dokter bilang kau harus dirawat selama 3 hari penuh”

            “Heh? Andwae!! Aku mau pulang” rengek Siwon.

            Kyuhyun menatap Siwon tegas “Itulah yang kurasakan saat kau memaksaku dirawat di rumah sakit setiap aku sakit. Dan aku akan melakukan apa yang kau lakukan, yakni mengawasimu disini”

            Siwon mendumal tidak jelas tapi kemudian sebuah senyuman manis membuat lesung pipinya terlihat “Tapi aku tidak keberatan. Yang penting kau ada disini menemaniku. Itu sudah sangat cukup untuk membuatku bahagia. Kau adalah obat terbaik di dunia bagiku Kyunnie”

            Pipi Kyuhyun merona mendengar rayuan Siwon “Aku juga punya hadiah khusus untukmu agar kau cepat sembuh”

            “Apa?” tanya Siwon penasaran.

            Kyuhyun tersenyum menggoda sambil mengedipkan sebelah matanya “Kita akan membuat Wonnie Junior begitu kau keluar dari rumah sakit”

            Wajah Siwon langsung berseri “Kau menggodaku saat aku sakit babby?”

            Kyuhyun membelai wajah Siwon lembut “Apapun akan kulakukan asal kau cepat sembuh Wonnie”

            Siwon menggenggam tagan Kyuhyun yang membelainya “Kau tak perlu melakukan apapun Babby. Tetaplah berada di sisiku dan jangan pernah meninggalkanku”

            Kyuhyun mengecup singkat bibir Siwon “Aku tak akan meninggalkanmu My Lovely Wonnie. Tak akan pernah”

=JMJS=

            “Sajangnim...” Yuri menggoyangkan bahu Siwon pelan berusaha membangunkan bosnya yang tertidur di ruanagannya.

            “Sajangnim, jam kerja sudah habis. Tidakkan Anda pulang?” Yuri kembali berusaha membangunkan Siwon dengan sedikit lebih keras.

            “Enggh...” perlahan Siwon membuka matanya ayang terasa sangat berat. Dia memimpikan kejadian saat Siwon dan Kyuhyun baru beberapa bulan menikah. Saat Kyuhyun dengan panik pulang ke Seoul meninggalkan rapat besar perusahannya karena menerima telepon Siwon berada di rumah sakit “Jam berapa sekarang?”

            “Sudah hampir setengah 8” jawab Yuri memandang Siwon prihatin. Ayolah, siapa yang tidak kasihan melihat sosok di samping Yuri ini yang sekarang sedang berusaha mengembalikan kesadarannya dari alam mimpi. Mata hitam yang biasanya memandang tajam, kini sembab dan berwarna merah. Wajah tampan yang biasanya cerah kini pucat pasi seperti mayat hidup.

            “Baiklah. Terimakasih sudah membangunkanku Yuri-ssi” Siwon berkata sambil memperbaiki dokumen yang berserakan di mejanya.

            Yuri melihat ada yang aneh dengan gerakan Siwon. Terkesan sangat pelan dan lemah “Anda sepertinya kurang sehat sajangnim. Apa sebaiknya saya panggilkan dokter?”
            Siwon memberi senyuman –yang lebih mirip ringisan- kepada Yuri “Aku tak apa-apa. Kau pulanglah duluan”

            Yuri tak punya hak memaksa Siwon, jadi dia memilih untuk pamit pulang. Sepeninggal Yuri, Siwon kembali membereskan dokumen sampai mejanya rapi. Ketika dia berdiri kepalanya terasa sangat sakit. Seperti ditusuk-tusuk besi tajam berkarat. Siwon harus mencengkram erat mejanya agar tidak terjatuh. Perlu usaha keras sampai akhirnya Siwon bisa menginjakkan kakinya di rumah.

            Rumah indah yang biasanya selalu ramai oleh suara Jino dan Kyuhyun kini terasa sepi. Siwon meletakkan tas dan jasnya di meja ruang tamu. Langkahnya yang tertatih-tatih membuktikan perkataan Yuri. Belum lagi pandangannya yang kabur. Siwon menatap jas putihnya yang bernoda darah, refleks tangannya menyentuh hidungnya. Ada cairan merah yang keluar dari sana. Seketika itu Siwon merasa perutnya mual. Secepat dia bisa, dia melangkah ke wastafel dan memuntahkan isi perutnya disana. Tapi hanya air yang keluar. Yeah, tentu saja. Seharian ini Siwon sama sekali tidak menyentuh apapun. Sepertinya penyakit magnya kambuh.

            “Wonnie. Kenapa kau bisa sakit lagi?”

            Siwon menoleh ke belakang saat mendengar suara Kyuhyun. Tapi tak seorangpun yang ditemukannya. Siwon tersenyum miris. Sepertinya otaknya sudah eror dan membiarkan alam liarnya mendominasi. Siwon merasakan cairan merah kembali keluar dari hidungnya, tapi dia tidak punya sisa tenaga untuk membersihkannya lagi. Dengan meraba dinding, Siwon berusaha melangkah menuju sofa empuk di ruang tamunya.

            Bruuk

            Tubuh Siwon dalam keadaan telungkup terjatuh di sofa itu. Dia meringis saat rasa sakit mulai mendominasi seluruh sistem sarafnya. Saat seperti ini belaian Kyuhyun menjadi obat paling mujarab baginya.

            “Babby...” mulut Siwon terbuka tapi suara yang dihasilkan hanya bisikan yang nyaris tak terdengar “Mianhae...” Siwon yang sudah tak bisa menahan sakit membiarkan kegelapan menelannya.

=JMJS=

            Air mata Jino sudah mengalir deras saat dia mulai menyadari apa yang terjadi “Daddy!!!” Jino berlutut dan mengguncangkan tubuh ayahnya. Berharap ayahnya segera bangun “Daddy, Jino mohon bangunlah. Jangan membuat Jini takut” Jino semakin gemetar melihat noda darah yang mengotori sebagian besar pakaian ayahnya.

            Jino akhirnya mulai bisa berpikir tenang “Mommy! Jino harus menelepon mommy!” bocah 6 tahun itu beranjak menuju tempat telepon rumah itu berada. dengan tangan gemetar dia memencet nomor ponsel ibunya. Dia menangis keras saat operator yang menjawab.

            “Phabo! Jino kan tadi tidak sengaja menjatuhkan HP mommy ke kolam ikan!” Kini Jino panik lagi. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Dia mengumpahi dirinya karena tidak sengaja menjatuhkan HP Kyuhyun ke kolam ikan tadi sore saat mereka bermain bersama.

            ‘Ting.. tong...’ bel rumah mewah itu terdengar. Jino meletakkan telepon rumah itu dan beranajak ke pintu. Berdoa sepenuh hati semoga tamu malam-malam ini adalah orang yang bisa menyelamatkan daddy-nya.

            “Jino, kenapa kau... Ommo!! Kau menangis? Ada apa chagi?” Jaejoong kaget karena yang membukakannya pintu adalah cucu kesayangannya, dalam keadaan menangis pula. Sebenarnya Jaejoong sengaja kemari malam-malam saat Jino sudah tidur. Dia ingin menyerahkan dokumen tentang perpindahan saham Jaejoong di perusahaan dengan nama Kyuhyun.

            “Daddy.. Daddy sakit granma” tangis Jino. Dia menarik tangan Jaejoong menuju tempat Siwon terbaring di lantai.

            “Ommo!!! Siwon!!!” panik Jaejoong. Tangan putih yeoja itu mengguncangkan tubuh Siwon “Wonnie. Ini mommy. Bangunlah...” mata hitam Siwon tak juga kunjung terbuka. Jaejoong berteriak memanggil supirnya dan membawa Siwon ke rumah sakit secepat dia bisa.

=JMJS=

                        From: Changminnie

                        Kalau kau sudah ada di kantor. Ke ruanganku sekarang!

            Kyuhyun mengerutkan dahinya membaca SMS dari Changmin. Dia menggunakan HP Leeteuk sementara HPnya yang tercemplung di kolam diperbaiki. Walau bingung, Kyuhyun melangkah ke ruangan Changmin yang tidak jauh dari ruangannya.

            “Bagaimana keadaanmu Kyu?” tanya Changmin saat Kyuhyun sudah duduk di hadapannya.

            “Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja” jawab Kyuhyun.

            “Kau tidak mungkin baik-baik saja setelah menyetujui perceraian Siwon. Apalagi kau membiarkan Jino tinggal bersamanya” komentar Changmin.

            Kyuhyun menghela nafasnya “Kuakui itu memang hal berat. Tapi aku tak bisa selamanya bersembunyi. Rasanya aku seperti digantung tanpa kepastian oleh Siwon. Jadi setidaknya aku harus mengambil keputusan tegas”

            “Aku hanya tak ingin kau menyesal Kyu. Aku tahu kau masih sangat mencintai Siwon” Changmin mengeluarkan uneg-unegnya.

            “Bisakah kau sedikit egois Minnie?” Kyuhyun menatap Changmin serius.

            “Eh? Apa maksudmu?” tanya Changmin bingung.

            “Kau terlalu mementingkan perasaanku. Cobalah sekali-kali kau menomor satukan perasaanmu. Bukankah dengan bercerainya aku dan Siwon, kita mungkin bisa bersama?”
            Changmin terkekeh mendengar penjelasan Kyuhyun “Aku memang mencintamu Kyu. Dan bohong besar jika aku tak ingin memilikimu. Tapi tidak dengan cara mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti ini. Saat ini yang kau butuhkan adalah sahabat yang bisa menopangmu, bukan seseorang untuk menggantikan Siwon”

            “Minnie, aku kadang kesal. Kenapa kau terlalu baik sih?” Kyuhyun mengerucutkan bibirnya kesal.

            “Aku memang terlahir tampan dan berhati luhur. Kau bisa melihat aura malaikat di sekitarku kan?” canda Changmin.

            “Dan kau sangat narsis” tambah Kyuhyun membuat keduanya tertawa.

            “Well-well-well. Apa aku mengganggu kemesraan kalian dongsaeng-dongsaengku?” sebuah suara membuat tawa keduanya terhenti.

            “Youchun hyung” seru Changmin kaget “Apa yang kau lakukan disini?”

            “Memangnya salah jika aku mengunjungi sepupuku?” Youchun duduk di sebelah Kyuhyun.

            “Youchun oppa” Kyuhyun menatap Youchun yang entah kenapa menatap lekat Kyuhyun.

            “Kau sangat manis Kyunnie” puji Youchun membuat pipi Kyuhyun bersemu.  Kyuhyun adalah fans Youchun semasa remaja dulu. Mereka adalah sunbae-hoobae saat SMA.

            “Yak! Park Youchun! Mau kulaporkan kau pada isterimu?” Changmin menghantam kepala Youchun dengan map di dekatnya.

            Youchun hanya tertawa “Memangnya salah jika aku berkata jujur” dia kembali menatap Kyuhyun “Sangat bodoh Choi Siwon itu selingkuh di belakangmu. Walau kuakui selingkuhannya sangat y”

            “Oppa...” Kyuhyun kaget. Darimana Youchun tahu tentang Heechul “Bagaimana kau tahu...”

            “Aku dan Junsu pernah bertemu dengan Siwon di toko perhiasan. Dia dan seorang wanita bergandeng mesra sambil mencari cincin pernikahan. Aku harus menahan Junsu agar tidak menyeruduk dan membunuh suamimu. Opps bukan berarti aku bermaksud memanasimu” jelas Youchun.

            Kyuhyun terdiam. Tak ada gunanya dia membantah. Toh sebentar lagi berita perceraiannya dengan Siwon akan menjadi topik hangat.

            “Aku tak mau ikut campur masalah kalian, tapi sebaiknya jangan mengambil keputusan saat kau sedang emosi” kata Youchun mencoba bijak.

            “Gomawo. Aku akan mengingatnya” Kyuhyun tersenyum kecil ke arah sunbaenya.

            “Ngomomg-ngomong hyung, kau kesini hanya untuk memberi tahu Kyuhyun? dan mana Junsu noona?” tanya Changmin sambil memandang kesana-kemari mencari keberadaan kakak cerewetnya.

            “Junsu adalah alasan utamaku datang kesini. Sekarang dia ada di rumah sakit Samsung” jawab Youchun.

            “MWO?” Changmin dan Kyuhyun berteriak bersamaan.

            “Aigo... Tak sadarkan kalian jika digabungkan suara kalian bisa memecahkan guci antik buatan Jepang?” Youchun memegang telinga korban kekerasan suara ChangKyu.

            “Bagaimana keadaan Junsu eonnie?” tanya Kyuhyun cemas. Junsu adalah sahabat sekaligus kakak perempuan tempatnya sering curhat.

            “Dia tidak apa-apa. Dokter bilang tubuhnya lemah karena sedang mengandung anak kami sejak 3 bulan lalu” jawab Youchun bangga.

            “KENAPA TIDAK BILANG DARI TADI!” ChangKyu kembali berteriak kompak.

            “Ayo kita jenguk Junsu eonnie” ajak Kyuhyun pada Changmin.

            “Kau benar. Peduli gila dengan dokumen ini!” Changmin membanting map ungu di depannya dan menggandeng Kyuhyun.

            “Yak! Kalian malah meninggalkanku disini sendiri. Dasar dongsaneg kurang ajar!” Youchun menyusul duo evil yang tengah tertawa itu.

=JMJS=

            “Kyu...” Jaejoong menatap miris anaknya yang tengah mengigau memanggil nama isterinya. Mata indah Jaejoong berkabut melihat keadaan anaknya. Dokter bilang Siwon sudah tidak apa-apa. Dia hanya kelelahan, stres berat dan mag kronis. Semalaman Jaejoong sama sekali tidak tidur. Diapun harus bersikeras memaksa Jino untuk sekolah. Jika di rumah sakit, Jino akan merasa sedih.

            “Babby...” lirih Siwon. Alisnya tertaut seolah tidurnya tidak tenang. Perlahan, mata itu terbuka. Tapi sorot sayu di dalamnya terpancar jelas.

            “Wonnie...” Jaejoong menggenggam erat tangan anaknya “Apa yang kau rasakan chagi?”
            “Mommy, mana Kyu?” bukannya menjawab pertanyaan ibunya Siwon malah mencari keberadaan Kyuhyun.

            “Kenapa kau mencari Kyuhyun?” ingin sekali Jaejoong memukul kepala anakanya jika tidak ingat anaknya sedang sakit. Bagaimana mungkin Siwon bertanya maa Kyuhyun setelah namja itu menyakiti isterinya?

            “Aku ingin dia ada disam...” Siwon taka jadi melanjutkan perkataannya. Dia mulai mengingat semuanya. Semua hal buruk yang dia lakukan terhadap isterinya.

            “Jangan terlalu banyak berpikir. Dokter menyuruhmu isirahat” Jaejoong tak tega melihat wajah muram anaknya. Semarah apapun Jaejoong pada Siwon, dia tetap meyayangi Siwon, karena hanya Siwonlah yang menghubungkannya dengan suaminya yang sudah meninggal.

            “Mommy, mana Jino? Apa dia juga membenciku?” tanya Siwon. Dia merasa dunia sangat membencinya. Kyuhyun membencinya. Bahkan Jino juga turut membencinya.

            “Aniya. Aku memaksanya ke sekolah. Dia menangis terus semalaman. Aku tak tega melihatnya. Dia terus menangis dan meminta maaf karena sudah menyakitimu” jelas Jaejoong “Sebenarnya apa yang terjadi Wonnie? Kenapa Jino berkata seperti itu?”

            Siwon menghela nafasnya berat. Kepalanya yang sudah lebih baik kembali pusing “Jino tahu tentang hubunganku dengan Heechul. Dia bilang dia membenciku. Kurasa dia merasa bersalah karena itu. Padahal akulah satu-satunya pihak yang salah disini”

            “Aku senang kau menyadarinya Wonnie. Cobalah bujuk Kyuhyun dan ajak dia rujuk. Demi kebahagiaan Jino” saran Jaejoong.

            “Tak akan semudah itu mommy. Kyuhyun sudah sangat membenciku. Lalu bagaimana dengan Heechul? Aku tak bisa meninggalkannya begitu saja” jawab Siwon. Jika tadi sakit kepalanya kembali datang, sekarang perutnya kembali melilit perih.

            “Gwencana Siwonnie?” Jaejoong menatap cemas Siwon yang terlihat kesakitan.

            Siwon hanya mengangguk sambil memejamkan mata menahan rasa sakit.

            “Aku akan panggilkan dokter. Tunggu disini” Jaejoong berkata dan kemudian bergegas beranjak meninggalkan ruangan VVIP tepat Siwon terbaring kesakitan.

=JMJS=

            “Selamat Junsu eonnie” Kyuhyun memeluk Junsu yang kini duduk bersandar dengan pakaian rumah sakit.

            “Gomawo Kyunnie” Junsu balas memeluk Kyuhyun “Apa kau baik-baik saja Kyu?” tanya Junsu saat mereka melepaskan pelukan tadi.

            “Tentu saja” jawab Kyuhyun mantap “Memang aku terlihat sakit?”

            “Wajahmu pucat” kata Junsu menatap sedih Kyuhyun.

            “Dia kan memang selalu pucat. Seperti vampir di Twilight” celetuk Changmin dan langsung mendapat tendangan keras dari Kyuhyun.

            “Tapi kau sama cantiknya dengan vampir-vampir Hollywood mempesona itu” balas Youchun dengan kerlingan matanya.

            “Memang susah punya suami casanova playboy” Junsu geleng-geleng kepala yang disambut tertawa keras Kyuhyun dan Changmin.

            “Dengar Kyu” Junsu kembali berkata serius membuat Kyuhyun dan Changmin berhenti tertawa “Kalau kau ada masalah, tolong beritahu padaku. Jangan suka memendam sendiri. Kau selalu saja membuatku cemas”

            Kyuhyun tersenyum manis. Digenggamnya tangan Junsu “Aku mengerti eonnie. Tapi saat ini fokuslah pada calon keponakan lucuku yang berharga”

            “Kau juga berharga untuk kami, iya kan Minnie?” Junsu menoleh pada Changmin yang menatap lekat Kyuhyun.

            “Tentu saja” Changmin berkata yakin.

            “Gomawo. Aku sungguh beruntung memiliki kalian di sisiku” Kyuhyun tersenyum manis.

            Mereka terus mengobrol sampai akhirnya Changmin dan Kyuhyun mendapat SMS yang menyuruh mereka kembali ke kantor. Dengan berat hati #dan malas dari pihak Changmin# mereka berjalan bersebelahan menuju parkiran. Tapi langkah keduanya berhenti ketika sebuah suara memanggil Kyuhyun.

            “Kyu, apa yang kau lakukan disini?” Jaejoong yang baru dari apotik menatap menantunya yang berjalan berdua dengan Changmin.

            “Mommy..” Kyuhyun berkata kaget. Kenapa mertuanya ada di rumah sakit sambil membawa obat-obatan. Sedang Changmin hanya membungkuk sopan.

            “Apa kau sakit Kyu?” tanya Jaejoong cemas. Jaejoong tahu tentang tubuh Kyuhyun yang mudah sakit.

            “Aniya. Ada teman sekantorku yang sedang sakit, jadi aku dan Changmin menjenguknya” jawab Kyuhyun “Mommy sedang apa disini?”

            “Siwon pingsan tadi malam dan sekarang dirawat di rumah sakit ini” jawab Jaejoong.

            Kyuhyun sempat kaget mendengar berita itu, tapi dengan cepat Kyuhyun merubah ekpresinya “Oh..” hanya itu yang dia keluarkan dari mulutnya.

            “Kau tidak menjenguknya Kyu? dia mencarimu” kata Jaejoong, terdengar nada memohon dari suaranya.

            Kyuhyun bimbang sejenak. Dia bohong besar jika berkata dia tidak peduli, hati kecilnya terasa nyeri membayangkan keadaan Siwon tapi egonya yang saat ini sudah menguasainya berlagak tidak peduli “Aku harus kembali ke kantor sekarang Mommy. Semoga Siwon baik-baik saja” Kyuhyun membungkuk dan bersiap beranjak pergi.

            “Apa perasaan bencimu sebegitu besarnya pada Siwon? Apa tidak ada lagi kesempatan baginya?” Jaejoong bertanya dengan nada bergetar.

            Kyuhyun merasa menjadi anak durhaka saat melihat mertuanya berbicara dengan nada bersalah seperti itu “Mianhae mommy. Aku yakin mommy mengerti bagaimana perasaanku saat ini karena mommypun pernah mengalaminya. Saat ini aku bahkan tidak sanggup untuk melihat Siwon tanpa membuka luka yang berusaha kusembuhkan. Setiap melihat wajahnya hanya perih yang kurasakan. Jika mommy bertanya seperti itu jawabannya iya. Aku memang sangat membenci Siwon yang telah merusak hidupku. Membuatku merasa tidak berarti di dunia ini. Membuat seluruh hidup yang kuperjuangkan terasa sia-sia. Bagaimana aku bisa tidak membencinya?”

            “Kyu...” Changmin merangkul bahu Kyuhyun. Memberi kekuatan yang bisa menenangkan sahabat yang dicintainya itu.

            “Aku tak apa-apa Minnie” Kyuhyun tersenyum manis dan penuh terima kasih pada Changmin.

            “Anda baik-baik saja Tuan?” suara seorang suster membuat ketiga orang yang sedang berbicara itu menoleh serentak.

            Kyuhyun merasa jantungnya meloncat saat menemukan Siwon yang berpegangan pada tembok menatap matanya. Tatapan itu terlihat lemah dan terluka. Seorang suster terlihat berusaha memapah tubuh Siwon yang lemas. Ingin sekali Kyuhyun memeluk namja itu tapi sekali lagi, logikanya tak mengizinkannya.

            “Ommo, Wonnie. Apa yang kau lakukan, kau kan harusnya di kamar dan beristerihat. Dokter bilang kau masih sangat lemah untuk duduk saja, apalagi berjalan” Jaejoong berkata panik. Dia menggantikan suster yang ingin memapah Siwon. Sedang Siwon tak sekalipun melepaskan pandangannya dari Kyuhyun yang tengah dirangkul Changmin.

            Kyuhyun yang mulai merasa tidak tenang menggenggam tangan Changmin yang saat ini merangkulnya. Mencoba mencari kekuatan menenangkan disana. Changmin yang mengerti mengeratkan rangulannya pada bahu Kyuhyun. Sedang Siwon yang merasa tubuhnya makin lemas bersandar penuh pada ibunya.

            “Aku harus pergi” Kyuhyun bersyukur suaranya tidak bergetar “Semoga cepat sembuh Siwon-ssi” dengan bimbingan Changmin, Kyuhyun melangkah meminggalkan Jaejoong dan Siwon yang menatap sendu kepergiannya.

            ‘Babby...’ Siwon berkata dalam hati karena dia bahkan tidak punya tenang hanya untuk membuka mulutnya ‘Kau sangat membenciku, sampai menatapkupun kau tidak sudi. Apa yang harus kulakukan Kyu?’ Siwon merasa perutnya seperti ditusuk dan dililit, refleks tangannya mencengkram perutnya erat.

            “Wonnie, ada apa?” Jaejoong berkata panik. Dia menatap suster yang masih diam di tempatnya “Apa yang kau lakukan? Cepat bantu aku memindahkannya ke kamar”

            “K...K...yu...” lirih Siwon sebelum akhirnya dia pingsan.

            “Siwon... Swon...” Jaejoong menepuk pipi anaknya yang kini sepucat mayat. Tak lama kemudian beberapa dokter segera mengangkat Siwon dan membaringkan di kamarnya.

            Rumah Sakit Samsung yang biasanya tidak terlalu gaduh kini gaduh luar biasa karena mendadak Tuan Muda Choi Pewaris Hyundai Corp dalam keadaan kritis.

TBC

Sepertinya tidak semudah itu untuk memulihkan dirimu Choi Siwon?
Begitupun hati isterimu yang kau sakiti, tidaklah mudah membuatnya kembali utuh lagi!

 

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan sumpahin Author karena lagi-lagi ni FF enggak kreatif. Huweee Author masih kepikiran UAS yang akan berakhir seminggu lagi T_T

Udah ah, mari kita seimbangkan hidup. UAS berjalan, FF pun juga berjalan.

Tapi dunia ini tak akan seimbang jika Lovely Reader enggak coment FF ini, Author lagi krisis kekreatifan, jadi coment kalian adalah katalis bagi reaksi kimia di imajinasi Author..

 

Bagi Lovely Reader yang sudah encoment di chapter sebelumnya ayo berjejer, ada pelukan hangat untuk kalian

Warm Hug

Anin :3

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?