JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

 

Junsu menatap kaget seorang yeoja dengan terusan putih panjang menangis sambil bersandar pada tembok di samping tempat kerja sahabatnya. Perlu waktu semenit bagi yeoja bersuara merdu itu untuk sadar siapa yang kini ada di dekatnya.

            “Leeteuk ajumma?” sapa Junsu.

            Suara Junsu membuat yeoja paruh baya itu tersentak. Dengan cepat dihapusnya air mata yang membasahi pipi putihnya “Ah Junsu-ya”

            “Ajumma kenapa?” Tanya Junsu.

            Sepertinya suara Junsu yang entah kenapa tidak pernah bisa pelan itu membuat dua orang di dalam ruangan itu tersadar, sang namja bertubuh hampir 2 meter itu membuka pintu ruangan yang tidak tertututup seluruhnya.

            “Minnie? Apa yang kau lakukan di ruangan Kyuhyun?” Tanya Junsu.

            “Aku mengambil dokumen tentang game terbaru kita yang dikerjakan Kyuhyun. Dan memastikan dia tidak memaksakan diri bekerja terlalu keras” jawab Changmin.

            “Kyuhyun tidak apa-apa kan?” Tanya Junsu lagi. Yeoja itu terlalu banyak bertanya dalam sekmen ini “Aku mau melihatnya” Junsu sudah bersiap masuk ke ruangan Kyuhyun. Dia sungguh cemas, kenapa ibu Kyuhyun menangis jika tidak terjadi hal yang buruk?

            Changmin segera menahan tangan kakak sepupunya “Andwae. Kyu tidak apa-apa kok. Kita sebaiknya memberikan waku untuk Leeteuk ajumma mengunjungi Kyu. Ayo pergi dari sini Noona”

            Changmin sudah berjalan 2 langkah ketika suara Leeteuk yang lembut dan tegas menghentikannya “Changmin-ah, bisakah kita bicara sebentar di ruangan Kyuhyun?”

            Changmin menelan ludah. Dia tadi sangat shock saat dia masih memeluk Kyuhyun erat dan terdengar suara Junsu yang menyapa Leeteuk. Changmin rasanya ingin melompat dari lantai 3 karena membuat masalah baru.

            Junsu menatap penasaran pintu ruangan yang ditutup Leeteuk begitu keduanya masuk ke dalam. Junsu menghela nafas karena dia tidak mengizinkan dirinya menguping. Dengan langkah gontai, yeoja imut itu kembali ke ruangannya.

=JMJS=

            Kyuhyun sudah lama tak merasa setegang ini. Terakhir kalinya adalah ketika dia melahirkan Jino. Namun ketegangan yang menyesakkan telah menghimpitnya. Tak ada yang bisa dilakukan Kyuhyun kecuali memberitahu semuanya pada ibu kandungnya. Tentang Siwon yang bermain api di belakangnya dan tentang keputusan Siwon yang akan membawa Jino dari sisinya.

            Leeteuk menghela nafas sedih. Dia merasa tidak berguna. Dia pikir anak tunggalnya kini sudah bahagia dengan keluarganya. Dalam mimpipun Leeteuk tak pernah berpikir Siwon akan melakukan hal ini pada anaknya.

            “Kenapa kau merahasiakannya pada eomma Kyu?” Tanya Leeteuk berusaha tenang. Dia tak mau membuat Kyuhyun semakin terpuruk.

            “Aku tak mau membuat eomma cemas” jawab Kyuhyun tak berani menatap paras cantik ibunya.

            “Sekarang aku jauh lebih cemas dari perkiraanmu Kyu. Aku merasa gagal membuatmu bahagia. Entah apa kata appamu di surga jika melihat keadaan ini” Leeteuk menggenggam kalung berbandul sayap pemberian almarhun suaminya.

            “Karena itu aku tak mau memberi tahumu eomma. Aku tak mau kau menyalahkan dirimu atas masalah yang kuhadapi. Sekarang aku bukan tanggung jawab eomma seutuhnya. Aku sudah dewasa eomma dan aku akan mengatasi masalahku sendiri. Jadi kuharap eomma berhenti bersikap seolah semua ini gara-gara kesalahan eomma” jelas Kyuhyun menatap ibunya dengan pandangan memohon.

            Leeeuk kembali menghela nafas. Matanya sudah berkabut lagi. Kyuhyun mungilnya kini memang sudah dewasa. Tapi bagaimanapun, Leeteuk tetap masih menanggung kehidupan putrinya “Baiklah. Eomma akan serahkan masalah ini padamu. Tapi kau harus berjanji untuk memberiahu eomma jika kau butuh bantuan. Arra?”

            Kyuhyun mengangguk lega. Setidaknya sang eomma tak akan memberitahu Jaejoong ataupun keluarga Siwon yang lainnya. Ini adalah masalah mereka. Bukan masalah Keluarga Besar Choi.

            “Changmin-ah” panggil Leeteuk pada sosok Changmin yang sedari tadi terdiam mengengarkan pembicaraan ibu dan anak itu.

            “Ne ajjuma?” Changmin berharap Leeteuk tidak marah padanya karena ikutan menyembunyikan fakta perselingkuhan Siwon dan telah menyentuh anaknya yang bagaimanapun masih berstatus isteri orang.

            “Bisakah aku mempercayaimu untuk menjaga Kyuhyun?” Tanya Leeteuk serius.

            Changmin yang tak menyangka kalimat itulah yang keluar dari yeoja berwibawa di depannya sedikit tergagap “Eh,, a..apa?”

            Leeteuk tersenyum melihat sikap Changmin “Kau pasti sangat mengerti Kyuhyun. Aku berharap kau bisa menjaga Kyuhyun dan menemaninya melewati semua ini. Kau bisa menuntunnya saat dia kehilangan arah”

            Jujur, bagi Changmin kalimat panjang itu seperti ucapan orang tua mempelai wanita pada mempelai pria calon menantunya. Dengan yakin Changmin mengangguk “Aku berjanji akan melakukan itu ajumma. Anda bisa percaya padaku”

            “Aisshh. Kalian berbicara seolah aku tidak ada di dekat kalian” Kyuhyun mengerucutkan bibirnya kesal bercampur malu.

            Changmin dan Leeteuk tersenyum melihat sikap kekanakkan Kyuhyun. Mereka berharap Kyuhyun akan tetap seperti itu. Well, walau mereka tidak menyadari hal besar mengerikan yang akan dialami orang yang begitu mereka cintai itu.

=JMJS=

            “Kau menangis babby?” Tanya Siwon saat Kyuhyun menutup pintu mobil di kursi sampingnya.

            “Aniya” jawab Kyuhyun singkat. Tadi eommanya sudah membantu menyembunyikan mata sembabnya dengan proses pengompresan es batu *masih terbawa Susana prakikum kimia fisik kamis minggu lalu* jadi matanya tidak terlalu kelihatan mencurigakan. Tapi dasar si sensitive Siwon. Namja iu tetap saja menyadarinya.

            “Kau bohong” jawab Siwon mencoba fokus mengendarai mobilnya walau sesekali dia melirik ke arah isterinya.

            “Bisakah kau memandang depan saja tanpa mengatakan apapun?” nada sinis Kyuhyun terdengar.

            Siwon makin bingung. Bukankah tadi di telepon mereka baik-baik saja? Tapi kenapa sekarang Kyuhyun bersikap seolah Siwon telah berbuat salah. Sebuah senyum kecut segera menghiasi bibir indah Siwon ‘Tentu saja aku telah berbuat salah. Aku bahkan menghianatinya bertubi-tubi. Aku harusnya mendapat lebih dari ini’ pikirnya.

            Sisa perjalanan ke Mansion Besar Keluarga Choi dipenuhi kesunyian. Kyuhyun sudah siap membuka pintu mobil Siwon saat tangan kekar Siwon menahannya.

            “Kumohon Kyu, katakanlah sesuatu. Aku tak bisa melihatmu hanya diam seperti ini” Siwon menatap sedih wajah isterinya yang datar.

            “Lepaskan aku Siwon. Aku diam atau tidak itu bukan urusanmu” jawab Kyuhyun dingin.

            Ingin rasanya Siwon memeluk sosok di depannya itu tapi dia tahu saat ini hal itu akan memperkeruh suasana “Akan kulakuakan apapun agar kau bahagia Kyu kecuali…”

            “Menyuruhmu meninggalkan Heechul” Kyuhyun melanjutkan perkataan Siwon dengan nada setegas yang dia bisa. Hatinya memang sakit tadi dia bertekat tidak akan menangis di depan Siwon dan menunjukkan kelemahannya “Kau tak perlu menjanjikan sesuatu yang tidak bisa kau tepati Siwon. Aku tak mau terhempas untuk kedua kalinya”

            Siwon tak kunjung melepaskan tangan Kyuhyun “Katakanlah apa yang kau inginkan. Aku akan mencoba menwujudkannya. Kumohon Kyu, berikan aku kesempatan membahagiakanmu semampuku”

            Ingin sekali Kyuhyun beteriak menyuruh Siwon kembali padanya tapi dia tahu itu tak akan ada gunanya. Kyuhyun menarik nafas dan jujur saja, dia tidak tahu setan apa yang mendorongnya mengeluarkan 2 kata itu “Cium aku”

            “Mwo??” Siwon membulatkan matanya kaget mendengar kata-kata Kyuhyun.

            Merasa tak bisa menarik kata-katanya lagi Kyuhyun memberanikan diri “Cium aku. Kau menyuruhku mengatakan apa yang aku inginkankan? Jadi aku ingin kau menciumku”

            Siwon masih belum sadar sepenuhnya “Tapi… tapi…”

            Kyuhyun mengalihkan pandangannya dari Siwon “Ya sudah kalau kau tidak mau aku tidak memakmmmmppppppffffftt”

            Kyuhyun kaget ketika tiba-tiba Siwon membekap mulutnya dengan mulut Siwon. Selama beberapa detik Kyuhyun tidak melakukan apa-apa, tapi begitu Siwon menggigit bibir bawahnya, Kyuhyun langsung membuka mulutnya. Lidah Siwon tanpa menunggu segera menjelajahi mulut Kyuhyun. Menyesap apa yang bisa dicesapnya. Ciuman yang awalnya terasa kaku kini memanas. Kyuhyun mengalungkan tangannya di leher Siwon. Meremas surai hitam Siwon. Sedangkan Siwon dengan semangat terus memainkan kelihaian lidah tak bertulangnya melawan lidah pink Kyuhyun yang jauh lebih kecil untuk berduel. Desahan demi desahan memenuhi mobil itu ketika Siwon melepas bibir Kyuhyun dan menurun membuat kissmark di leher putih sang isteri. Tanpa sadar, tangan Kyuhyun  melepas satu per satu kancing kemeja Siwon. Tidak tinggal diam, Siwon pun melepas setelan krem yang dipakai Kyuhyun.

            Siwon merasakan sensasi luar biasa saat dia melihat pakaian dalam putih Kyuhyun yang menutupi payudara montoknya. Sudah lama sekali dia tidak melihat pemandangan menggairahkan isterinya seperti ini. Diremasnya gunung menjulang itu membuat Kyuhyun tak bisa menahan desahannya.

            “Woniieee,,,, st,,,,,opppp..ahhhhh” Kyuhyun yang sudah selesai melepakan semua kancing baju Siwon tanpa sengaja menurunkan tangannya dan menyentuh daerah yang diapit paha Siwon yang kini menegang sempurna.

            “Wah babby, kau menantangku eoh?” Siwon bergetar hebat saat juniornya bersentuhan dengan kulit Kyuhyun walaupun ada kain halus yang menghalanginya.

            Kyuhyun tersenyum. Dia melupakan situasi rumit mereka dan malah menikmati semua sentuhan Siwon. Kini Siwon sudah memeluk pinggangnya dan kembali menciumnya. Jauh lebih ganas dari yang tadi. Tapi Kyuhyun tidak keberatan. Junior Siwon menggesek daerah utama kewanitaan Kyuhyun saat tubuhnya semakin menghimpit Kyuhyun untuk memperdalam ciuman mereka.

            Sepasang suami isteri yang sudah sepakat tanpa suara untuk melakukan ‘itu’ di mobil terpaksa berhenti saat kaca mobil tempat Kyuhyun bersandar diketuk seseorang dengan keras.

            “Mommy! Daddy! Kalian sedang apa sih? Sepertinya seru sekali” suara Jino membuat refleks Kyuhyun yang baik mendoorong tubuh Siwon menjauh darinya.

            “Ji…Jino?” Kyuhyun shock setengah mati melihat Jino dan Jaejoong sudah berdiri di luar mobil tempat mereka hampir melakukan ‘itu’. Kyuhyun menatap Siwon dengan pandangan ketakutan “Ommo.. bagaimana ini? Jino melihat kita. Dia melihat apa yang kita lakukan!”

            “Jangan panik begitu. Kau lupa kaca mobil ini gelap jika dilihat dari luar. Mereka hanya melihat kegelapan sedekat apapun mereka mengintipnya” jelas Siwon yang kesal karena merasa terganggu. Dia sudah bersiap masuk ke inti saat penganggu datang menghancurkan semuanya.

            Kyuhyun menghembuskan nafas lega tanpa menyadari Siwon yang masih menatapnya dengan pandangan lapar. Kyuhyun malah mengancingkan pakaiannya yang kusut karena aktivitas mereka tadi  “Apa yang kau lakukan? Cepat pakai bajumu dengan benar”

            Siwon mendesah kecewa “Padahal kau semangat sekali tadi membuka kemejaku”

            Perkataan Siwon membuat rona pink menghiasi pipi chubby Kyuhyun. Berusaha mengabaikannya Kyuhyun merapikan penampilannya “Jangan macam-macam Siwon”

            “Mommy!!!” rengekan Jino makin menjadi “Kenapa lama sekali!” terdengar suara hentakan kaki.

            Dengan cepat –setelah memastikan penampilan Kyuhyun sudah cukup rapi-, Kyuhyun membuka pintu mobil “Mianhae chagi” Kyuhyun memeluk Jino dan mengabaikan tatapan menggoda dari mertuanya.

            “Mommy tidak menyuruh kami masuk?” Tanya Siwon saat dia akhirnya keluar dengan pakaian yang utuh.

            “Maksudmu menyuruh kalian masuk ke kamar lamamu dan melanjutkan ‘itu’? Oh tenang saja, aku bisa menjaga Jino agar tidak memotongnya lagi” suara kikikkan khas Jaejoong berhasil membuat Kyuhyun merasakan wajahnya memanas.

            “’itu’ apa sih granma? Apa yang jino potong?” Tanya Jino penasaran.

            “Kau ingin dipanggil hyung atau oppa Jino?” Jaejoong malah balik beranya.

            “Jino akan punya adik?” Jino menatap berbinar pada Kyuhyun yang masih berlutut untuk memeluknya.

            “Jangan aneh-aneh deh Mommy. Aku lapar. Aku mau makan” Siwon berjalan memasuki rumah yang dia tinggali sebelum menikah dengan Kyuhyun.

            “Aigo kau masih belum kenyang juga setelah ‘memakan’ isterimu?” Jaejoong belum puas menggoda anak dan menantunya.

            “MOMMY!!” Siwon dan Kyuhyun berteriak bersamaan membuat Jaejoong tertawa puas.

            “Aduh ada apa sih? Jino bingung!” sang bocah cerdaspun sepertinya belum mengerti apa itu ‘memakan’ yang bukan makanan.

=JMJS=

            “Chullie… bogoshipo” sebuah suara dengan logat China terdengar dari handphone Heechuln malam itu.

            “Victoria! Mimpi apa kau meneleponku” jawab Heechul dengan nada senang. Dia sedang menata makan malam untuk menyambut kedatangan Siwon malam ini.

            “Memangnya salah jika aku menelepon sepupuku sendiri” balas Victoria “Oh ya, bagaimana kabarmu di Korea? Kau masih dengan Pangeran Tampan Choi Siwon itu?”

            “Tentu saja” jawab Heechul “Aku dan dia akan segera menikah”

            “Jeongmal? Tapi dia kan masih beristeri?” Tanya Victoria.

            “Please deh Vic. Kau lupa ada perceraian di dunia ini? Setelah menceraikan isterinya dia kan menikahiku. Aku tak sabar menantikannya” Heechul memutar matanya malas.

            “Lalu anaknhya bagaimana? Isterinya yang membawanya?” suara Victoria bertanya.

            “Aniya. Siwon berkeras ingin membawa Jino. Karena itulah proses perceraian mereka masih jalan di tempat” Heechul mencoba menyicipi salah satu makanan di meja makannya.

            “Isterinya keras kepala rupanya” komentar Victoria.

            “Aku tidak akan diam saja. Kau tahu sifatku kan Vic? Aku akan melakukan apapun untuk menjadikan Siwon milikku seutuhnya. Aku bahkan sudah melancarkan serangan pertamaku” sebuah seringai membuat wajah cantik jelita Heechul menyeramkan.

            “Kuharap kau bisa mendapatkan keinginanmu tanpa membahayakan siapapun Chulliie” Victoria terdengar cemas.

            “Tenanglah. Tak akan ada luka parah yang terjadi. Paling masalah terbesarku setelah Siwon berhasil lepas dari isterinya adalah memenangkan hati anaknya. Anak itu entah kenapa tidak menyukaiku. Padahal dia manis sekali seperti ayahnya” curhat Heechul.

            “Kau akan merawat anak itu?” Victoria bertanya ragu.

            “Tentu saja. Aku tak keberatan mengurus anak Siwon. Kau ingat kan, aku yang merawat adikku sampai dia mandiri setelah orang tuaku bercerai dan meninggalkan kami?” Heechul rada kesal diragukan sepupunya yang tinggal di China itu.

            “Aku ingat. Aku masih merasa bersalah sampai sekarang karena bukannya membantumu tapi keluargaku malah menelantarkanmu” Victoria mengenang masa lalunya bersama Heechul.

            “Itu masa lalu Vic. Tak perlu kau ungkit. Berkat merekalah aku bisa menjadi sekuat sekarang. Karena merekalah aku tak mudah menyerah dalam mempertahankan apa yang aku inginkan” senyuman terukir di bibir merah Heechul.

            “Aku jadi tak sabar menghadiri pernikahanmu. Wahh pasti mewah sekali. Aku sudah melihat Siwon berkali-kali di TV dan majalah tapi melihatnya langsung pasti sangat mendebarkan” suara Victoria kembali terdengar semangat.

            “Kau mengatakan itu seolah kau naksir dia” Heechul mengatakannya dengan nada cemburu.

            “Aigo pencemburu sekali Mrs Choi kita ini” Victoria tertawa “Kami pasti menghadirinya. Aku dan saudaraku yang lain turut bahagia untukmu Chullie”

            Kini giliran Heechul yang  tertawa “Jangan mengatakan hal menggelikan itu Vic. Hanya kau yang berbahagia untukku. Semua saudaramu pasti meludahiku. Mereka sangat membenciku. Mereka pasti mengirim kutukan agar pernikahanku gagal”

            “Mereka hanya iri padamu Chullie. Mereka yakin namjachinhu mereka yang dulu naksir padamu karena kau merayunya” jawab Victoria “Sudahlah, biarkan saja saudaraku yang bodoh itu”

            “Kau benar” jawab Heechul. Terdengar suara pintu apartemen besarnya dibuka “Ah, Siwonku sudah datang. Malam ini dia akan menginap di kasurku”

            “Wow! Baiklah. Selamat bersenang-senang. Tolong buatkan aku keponakan ya eonnie” Victoria terkikik dan langsung memutuskan line telepon.

            “Dasar anak itu” Heechul bergunam sambil meletakkan HPnya di meja dan beranjak menuju ruang tamu.

            “Kau sudah makan malam Wonnie?” Heechul segera melemparkan tubuh rampingnya ke tubuh berotot Siwon.

            “Ya, tadi aku sudah makan malam di rumah” jawab Siwon.

            Heechul pura-pura kesal “Ahh… padahal aku sudah susah payah memasakkanmu makan malam istimewa”

            “Kau memesannya di Restoran Doraji kan? Aku tadi berpapasan dengan orang yang mengantarkannya kesini” Siwon mendudukkan dirinya di sofa.

            “Aissh kau ini tidak ada romantisnya” Heechul ikut mendudukkan dirinya di sebelah Siwon.

            Siwon tidak menjawab. Pikirannya entah menerawang kemana.

            “Kau melamun lagi Wonnie. Apa sih yang kau pikirkan?” Tanya Heechul. Kali ini benar-benar kesal.

            “Tidak ada” jawab Siwon mencoba tersenyum.

            “Pasti kau mencemaskan isterimu itu kan Wonnie? Aigo kau ini berlebihan sekali” Heechul melipat tangannya di dada.

            Siwon menghela nafas. Tadi saat dia pamit pada Kyuhyun untuk menginap di tempat Heechul, tanpa keberatan Kyuhyun mengizinkannya. Ada rasa kecewa saat Kyuhyun sepertinya sudah tidak peduli lagi padanya. Siwon merasa aneh. Bagaiamanapun baru kemarin dia dan Kyuhyun hampir melakukan ‘itu’, tapi kenapa sekarang sikap Kyuhyun sangat dingin padanya?

            “Tenanglah Wonnie. Kyuhyun bisa menjaga dirinya. Dia akan baik-baik saja walau kau meninggalkannya malam ini. Lagipula dia harus biasa. Agar dia tidak kewalahan saat kalian benar-benar berpisah nantinya” Heechul mengelus pipi kecoklatan Siwon.

             Siwon memejamkan mata menikmati sentuhan Heechul. Kenapa rasanya sangat berbeda saat Heechul menyentuhnya? Kenapa dia begitu mendambakan sentuhan Kyuhyun? Bukankah tak lama berselang sejak terakhir kali dia melakukan ‘itu’ dengan Heechul dan dia menjadi ketagihan? Bagi Siwon Heechul adalah candunya. Heroin merknya sendiri. Tapi kenapa saat ini malah Kyuhyun yang didambakannya?

            Belum sempat Siwon menemukan jawaban akan pertanyaannya, Heechul sudah melumat bibirnya dengan ciuman panas. Meski tidak fokus, Siwon membalas ciuman itu sekedarnya membuat Heechullah yang mendominasi ciuman hot mereka. Bahkan Heechul yang saat ini hanya megenakan gaun tidur tipis yang hampir tembus pandang sudah berada di atas tubuh Siwon yang terbalut kaus berlengan pendek. Lagi-lagi pikiran Siwon kembali pada manisnya bibir Kyuhyun saat Siwon menciumnya kemarin.

            Tak mau membiarkan sampai sana saja, Heechul meremas junior Siwon dengan tangannya. Membuat Siwon tanpa sadar mendesah. Selagi tangannya sibuk meremas junior yang masih dilindungi jelana jins itu, bibir Heechul tak berhenti melumat bibir y Siwon. Ditengah aktivitas itu, pikiran Siwon malah melayang ‘Seandainya tubuh Kyuhyunlah yang ada di atas tubuhku’

            Dengan tiba-tiba, Heechul melepaskan ciumannya dan menjauh dari tubuh Siwon. Tidak dihiraukan junior Siwon yang sudah menegang karena remasannya. Membayangkan tubuh Kyuhyun di atasnya saja, Siwon merasa seperti diberi obat perangsang dosis tinggi. Tapi melihat wajah marah Heechul mau tak mau membuat Siwon bertanya ‘Apa dia bisa membaca pikiranku?’

            “Kau ini kenapa sih Choi Siwon! Tidak biasanya kau pasif begini. Kau akan langsung menerkamku walau aku hanya berdiri sambil tersenyum padamu di balik gaun tidurku ini. Tapi sekarang kau malah seperti balok kayu” cecar Heechul.

            Siwon terdiam berusaha menjernihkan pikirannya. Dia mencoba mencurahkan perhatiannya pada Heechul, bukan pada Kyuhyun yang entah sedang apa di rumahnya saat ini “Mianhae Chullie. Aku tadi tidak fokus”

            Dengan menghentakkan kaki Heechul berlalu dari ruang tamu. Siwon berpikir Heechul akan ngambek seperti biasa jika ada hal yang tidak sesuai keinginannya. Tapi ketika Heechul kembali dengan sebuah telepon potable yang dipasang di apartemennya, Siwon mengerutkan dahinya.

            Heechul menyodorkan telepon itu ke Siwon “Telepon rumahmu dan pastikan isterimu tidak apa-apa. Aku mengajakmu menginap disini untuk menikmati malam bersama bukan untuk melihatmu melamun memikirkan yeoja lain”

            Siwon menerima telepon itu. Iya, dia harus menelepon Kyuhyun. Dia pasti terlalu mencemaskan isterinya sampai-sampai semua pikirannya didominasi yeoja manis itu.

            Hanya terdengar bunyi ‘tutt-tutt’ panjang saat telepon sudah tersambung. Siwon makin cemas. Dia melihat jam dinding. Sudah jam 10. Apa Kyuhyun sudah tidur? Siwon sudah berniat memutuskan hubungan teleponnya saat sebuah suara menyahut.

”Yeoboseo?” Suara itu bukan milik isterinya. Suara itu milik seorang namja yang sangat dikenali Siwon.

“Changmin? Apa yang kau lakukan di rumahku malam-malam?” Tanya Siwon kaget.

“Siwon?” suara itu terdenagar serak seolah baru melakukan sesuatu yang menguras tenaganya.

“JAWAB AKU SHIM CHANGMIN! MANA KYUHYUN? APA YANG KAU LAKUKAN DE NGANNYA?” Siwon tak bisa mengontrol emosinya lagi.

T>B

Ada yang bisa menebak apa yang dilakukan Changmin dan sikap Siwon selanjutnya?

 

 

 

Hi ^^

Sudah lama Author menghilang karena ditelan tugas kuliah yang entah kenapa kok enggak ada habisnya *bukan niat ngeluh nii*

Ternyata banyak juga yang bisa nebak siapa yang mendegar pembicaraan Kyuhyun dan Changmin. Yup. Dia adalah ibu kandung Kyuyhyun.

Bagi yang minta Kyuhyun berhenti disiksa, tolong bersabar ya. Chapter depan Kyuhyun masih harus menguras air matanya. Tapi janji deh, dia akan berada di atas angin setelah ‘keputusan besar’nya diambil.

Ada yang nanya alasan Jaejoong benci Kyuhyun? Kalau beruntung, Author mau bikin sequel masa pacaran Won-Kyu dulu, kalau beruntung lho…

Udah ah, laporan praktikum belum jadi. Authorpun harus praktikum sampai magrip. Jadi akhir kata, maafkan keleletan Author dan typos yang dihasilkan serta terimakasih bagi yang sudah susah payah meninggalkan jejak di FF ini dan Author boleh dong minta lagi di chapter ini biar semangat melanjutkannya.

 

Semoga Lovely Reader tidak kecewa

Anin :3

 

Ps : Mohon maafkan adegang ‘kurang sopan’ yang ada di FF ini. Bagi reader yang masih polos, rajinlah berdo’a. bagi yang udah biasa(?), sorry karena enggak bisa bikin yang mengguggah selera(-_-V)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?