Jeongmal Mianhae, Jeongmal Saranghae

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

Ps: Kalimat bergaris miring adalah kilasan balik kejadian di masa lalu, mimpi tokoh atau perkataan dalam hati(?).

 

Chapter 12

 

            Siwon merasakan seluruh tubuhnya sakit, dia mengerang ketika perutnya seperti dilindas truk gandeng.

            “Wonnie...” Siwon bisa mendengar suara isakan Jaejoong memanggilnya.

            Siwon membuka matanya sedikit dan melihat pemandangan buram sekelompok orang mendorong brankard tempatnya berbaring. hidung dan mulut Siwon tertutup masker oksigen sehingga tak ada yang mendengarnya bergumam lirih memanggil seseorang

            ‘Kyunnie...’

            Jaejoong berkeras ingin masuk ruang ICU tempat Siwon, tapi dokter melarangnya. Akhirnya setelah berhasil ditenangkan Mr Kim –supir pribadi Jaejoong- yeoja itu setuju menunggu di luar.

            Rasanya Siwon ingin menjerit karena rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya, tetapi dia tak memiliki tenaga sedikitpun untuk membuka mulutnya. Tak bisa dicegah, dia mengingat perkataan Kyuhyun beberapa menit lalu.

“....Saat ini aku bahkan tidak sanggup untuk melihat Siwon tanpa membuka luka yang berusaha kusembuhkan. Setiap melihat wajahnya hanya perih yang kurasakan. Jika mommy bertanya seperti itu jawabannya iya. Aku memang sangat membenci Siwon yang telah merusak hidupku. Membuatku merasa tidak berarti di dunia ini. Membuat seluruh hidup yang kuperjuangkan terasa sia-sia. Bagaimana aku bisa tidak membencinya?”

Kali ini jantung Siwon seolah dicabik, nafasnya yang terengah-engah malah berhenti sama sekali. Seketika itu, matanya tertutup rapat.

            Piiiiiippppppp

            Nada peringatan berdering kencang di ruangan ICU itu, menandakan hal buruk tengah terjadi pada seseorang yang tengah berbaring disana.

=JMJS=

            Siwon menatap sekelilingnya. Entah bagaimana dia sekarang berada di sebuah ruangan yanag penuh dengan peralatan game. Yeah, dia sekarang tengah berdiri di depan pintu sebuah game center. Game center tempat pertemuan pertamanya dengan Kyuhyun. Dengan ragu, Siwon melangkahkan kakinya memasukki ruangan itu. Alangkah kagetnya ketika dia melihat seseorang tengah berdiri di tengah  ruangan itu.

            “Babby...” Siwon berlari ke sosok itu dan memeluknya erat “Aku sangat merindukanmu babbyKyu....”

            Kyuhyun –sosok itu- melepaskan pelukan Siwon “Untuk apa kau merindukanku?” Siwon menatap kaget isterinya. Sebelum Siwon membuka mulut untuk menjawab pertanyaan itu, Kyuhyun sudah lebih dulu berkata lagi “Bukankah kau sudah tidak mencintaiku lagi? Bukankah hanya Heechul saja di hatimu?”

            Kini Siwon terdiam. Perkataan ketus Kyuhyun membuatnya mati kutu. Tapi satu yang Siwon sadari saat ini. Dia sangat mencintai Kyuhyun. Hanya Kyuhyun dan selamanya Kyuhyun. Dia tak bisa hidup tanpa Kyuhyun. Karena Kyuhyun adalah udaranya, mataharinya, darahnya. Baru sekarangnya Siwon menyadari, betapa konyol kelakuannya belakangan ini. Berlagak ingin meninggalkan Kyuhyun tapi dia sendiri akan mati jika berpisah dengan Kyuhyun.

            “Kyu, dengarkan aku. Aku sungguh menyesal karena sudah menyakitimu. Aku tahu permintaan maaf saja tak cukup untuk menebusnya. Tapi kumohon Kyu, jangan tinggalkan aku. Jeongmal saranghae...” ucap Siwon sambil memandang tulus wanita cantik di depannya itu.

            Kyuhyun hanya mendengus “Lalu bagaimana dengan Heechul? Kau tak bisa memutuskannya semudah itu. Kalian sudah membeli cincin pernikahan. Aku bahkan yakin dia sudah menyiapkan gaun pernikahan kalian”

             Siwon menghela nafasnya “Aku akan membicarakannya pelan-pelana dengan Heechul. Aku mungkin akan menyakitinya, tapi aku tak kan sanggup lebih menyakitimu lagi”

            Kini Kyuhyun tersenyum “Aku memberimu sedikit waktu Siwonnie. Aku tak akan sanggup menunggu lama lagi”

            Siwon mengangguk. Dipeluknya tubuh Kyuhyun erat.

            “Wonnie....” sebuah suara membuat Siwon –walau tidak rela- melepaskan pelukannya dengan Kyuhyun dan menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

            Kim Heechul berdiri di depan Siwon dengan pakaian pengantin yang sangat indah. Matanya yang bening menatap Siwon dengan pandangan terluka.

            “Chullie mianhae...” Siwon mendekat ke arah Heechul “Aku ingin kita meng...”

            “Hentikan!” Heechul berteriak sambil menutup telinganya “Jangan lajutkan. Aku tak mau mendengarnya”

            “Chullie...” Siwon memegang pundak Heechul “Mianhae, aku mencintai Kyuhyun”

            “Tapi kau pernah bilang tidak mencintainya lagi” Heechul menatap benci pada Kyuhyun yang berdiri di belakang Siwon.

            “Aku akui itu adalah perkataan paling bodoh yang pernah kuucapkan. Aku tak pernah berhenti mencintainya” jawab Siwon penuh keyakinan.

            “Lalu aku bagaimana? Kau juga mencintaiku kan?” tuntut Heechul.

            “Aku sungguh-sungguh meminta maaf untuk itu. Aku terlalu naif dan mengira rasa tertarikku padamu adalah perasaan cinta, tapi kini aku sadar, aku tak bisa mencintai siapapun selain Kyuhyun” jelas Siwon.

            Tubuh Heechul merosot hingga terduduk di lantai, air matanya mengalir deras “Bohong.... kau pasti sedang berbohong Siwonnie.. aku tak mau... aku...”

            Siwon memeluk tubuh Heechul menyalurkan permintaan maafnya yang terdalam “Mianhae Chullie... jeongmal mianhae....”

=JMJS=

            Kyuhyun memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah anaknya. Siang ini dia akan menjemput Jino seperti biasa. Kyuhyun berjalan menuju kelas Jino sambil memencet handphone untuk menghubungi seseorang.

            “Kyunnie gawat!” suara seorang yeoja yang panik langsung terdengar begitu sambungan terjawab.

            “Ada apa?” tanya Kyuhyun kaget.

            “Dia... dia dalam keadaan kritis sekarang” jawab yeoja itu.

            “MWO??” Kyuhyun berteriak kaget “Tapi tadi pagi saat aku bertemu degannya, dia baik-baik saja!”

            “Aku tak tahu kejadian lengkapnya. Saat aku menjenguknya aku melihat dokter-dokter yang panik beriringan ke ruang ICU dan disana aku melihat Mrs Choi yang tengah menangis” jelas yeoja itu.

            Kyuhyun meremas dadanya yang terasa sakit. Dia melakukan terapi pernafasan yang diajarkan dokter pribadinya dulu agar pernafasannya yang sesak kembali lancar “Lalu.. bagai...mana keadaannya sekarang Yuri-ya?”

            “Entahlah” jawab Yuri gelisah “Dokter belum juga keluar, tapi aku tadi mendengar alarm peringatan. Sepertinya kondisi Siwon benar-benar parah Kyu”

            “Ukh” Kyuhyun makin kencang meremas dadanya. Paru-parunya yang pernah robek akibat kecelakaan bertahun-tahun lalu kembali berulah.

            “Hey Kyu? gwencanayo?” suara panik Yuri kembali terdengar.

            Tak ada jawaban dari Kyuhyun. Yeoja itu terlalu sibuk mengurusi rasa sakitnya. Keringat dingin mengalir di pelipisnya. Pandangannya mulai mengabur. Sedetik kemudian tubuhnya oleng.

            “Mommy!!!” Jino yang baru keluar dari kelasnya berlari melihat ibunya hampir jatuh.

            Wajah pucat Kyuhyun mendongak menatap Jino “Ji...Jino...”

            Jino yang matanya sembab karena sedari tadi menangisi ayahnya kini mengeluarkan air mata lagi melihat ibunya menahan sakit. Jino sering melihat ibunya mengalami sesak dan itu bukan hal menyenangkan untuk disaksikannya.

            “Mrs Choi, Anda baik-baik saja?” Tao, guru bahasa Mandarin Jino sekaligus wali kelasnya bertanya cemas.

            “Bisa..kah am..bilkan aku o...bat di.. tasku?” tanya Kyuhyun yang makin kesulitan bernafas. Jino menepuk-nepuk punggung ibunya yang kini terduduk di lantai karena kakinya tak sanggup lagi menopong tubuhnya. Beberapa guru dan murid mengerumuninya ada yang berusaha menelepon ambulans.

            Tao memberikan beberapa kotak obat dalam tas Kyuhyun kepada ibu murid kesayangannya. Tanpa bantuan air, Kyuhyun menelan 4 obat pahit itu sekaligus membuat anak-anak SD yang melihatnya mendadak mual.

            Perlahan, nafas Kyuhyun mulai teratur. Wajahnya kembali berwarna dan keringat tak lagi membanjiri wajah cantiknya.

            “Mommy baik-baik saja Jino” ucap Kyuhyun pada Jino yang masih menangis. Dielusnya pipi tembem anak tunggalnya lembut.

            Melihat ibunya yang sudah baik-baik saja, Jino menghapus air matanya “Mommy membuatku takut” dipeluknya tubuh Kyuhyun yang masih agak lemas.

            Kyuhyun balik mengelus punggung anaknya “Sudah, jangan menangis lagi. Kita ke tempat daddy sekarang ya?”

            Jino mengangguk. Setelah mengucapkan terima kasih pada Tao dan orang-orang disana, Kyuhyun menggandeng Jino ke mobilnya. Beberapa kali Jino menoleh ke ibunya seolah meyakinkan diri bahwa ibunya sungguh baik-baik saja.

            Kyuhyun kembali menghubungi Yuri ketika dia sudah masuk ke modilnya. Ditempelkan headset hitam di telinganya.

            “Ommo Kyu! Kau membuatku sangat cemas!” Yuri berkata panik tanpa mengucapkan salam lebih dulu “Aku sudah turun ke parkiran tadi untuk menyusulmu tapi bodohnya aku tidak tahu kau ada dimana sekarang”

            “Aku tak apa-apa Yuri. Gomawo karena sudah mencemau” jawab Kyuhyun sambil berusaha konsentrasi ke jalanan “Aku dan Jino dalam perjalanan menuju kesana sekarang”

            “Oh Baguslah! Kami sangat memerlukan keberadaanmu disini” kata Yuri. Kyuhyun bisa mendengar nada panik yang berbeda disana “Kalau kau tidak datang cepat, aku yakin terjadi pertumpahan darah”

            Deg

            Kyuhyun kembali merasa nyeri pada paru-parunya tapi dia mencoba fokus. Akan berbahaya jika pneumeotrax kambuh saat dia menyetir “Ada apa?” tanyanya berusaha tenang. Jino yang melihat wajah ibunya kembali pucat menggigit bibir bawahnya cemas.

            “Ibu mertua atau calon mantan ibu mertuamu berusaha membunuh Heechul. Wanita itu saat ini ada disini dan bersikeras menemani Siwon” jawab Yuri dengan kesal “Kau tahu kan tidak ada yang bisa melawan wanita yang sedang kalut”

            =JMJS=

            Plak!!!
            Tamparan ketiga membuat ujung bibir Heechul mengeluarkan darah.

            “Pergi dari tempat ini atau aku akan membunuhmu!” Jaejoong berteriak untuk kesekian kalinya.

            “Walau aku harus mati aku akan tetap berada disini” Heechul berkeras.

            Jaejoong menjambak rambut Heechul “Kau masih berani berkata seperti itu setelah membuat anakku dalam keadaan kritis seperti ini? Pelacur bedebah sepertimu memang berhati sampah”

            Heechul meringis saat merasakan perih di kulit kepalanya. Seperti kesetanan sedari tadi Jaejoong menampar, mencakar dan menjambak Heechul. Tak ada satupun yang mencoba mneghentikan Mrs Choi itu. Heechul bisa saja melawan, dia jago karate, tapi dia tak mungkin menyakiti ibu dari namja yang dicintainya. Heechul rela babak belur asal diizinkan melihat keadaan Siwon.

            “Mommy hentikan!” Kyuhyun yang baru sampai tempat itu segera menarik Jaejoong menjauh dari Heechul.

            “Kyunnie.... Syukurlah kau datang chagiya” begitu melihat Kyuhyun, Jaejoong terlihat sedikit lega. Dipeluknya tubuh menantunya.

            “Ssst tenanglah semua akan baik-baik saja mommy. Kita hanya bisa berdoa saja” Kyuhyun berusaha menenangkan wanita yang sudah dianggap ibu kedua baginya. Matanya bertatapan dengan Yuri. Kedua wanita yang telah bersahabat beberapa hari lalu itu menukar senyum penuh arti.

            Heechul melihat betapa berbeda perlakuan Jaejoong padanya dan pada Kyuhyun. Senyum miris terpantri di bibirnya. Jujur saja, dia sangat ingin keluarga Siwon menerimanya. Seperti yang mereka lakukan pada Kyuhyun. Kau tak tahu Kim Heechul betapa besar pengorbanan Kyuhyun untuk mendapatkan semua itu.

            “Tapi Kyu... Dokter bilang keadaan Siwon sangat kritis. Dia bahkan sempat berhenti bernafas. Aku sangat takut terjadi sesuatu padanya” Jaejoong menangis terisak di dada Kyuhyun.

            Jino mendengar perkataan neneknya kembali menangis. Jadi firasat buruknya sedari tadi saat di sekolah itu benar. Kini ayahnya tengah berjuang antara hidup dan mati “Daddy….”

            Kyuhyun ingin memeluk anaknya yang tengah menangis tapi dia tak bisa melepaskan Jaejoong yang tengah memeluknya erat. Kyuhyun agak kaget ketika Heechul memeluk Jino. Berusaha menenangkan namja cilik itu dan Jino balas memeluk Heechul erat. Menumpahkan kesedihan yang sedari tadi dipendamnya disana.

            Suara pintu yang terbuka membuat semua yang berdiri di depan ruangan ICU itu menoleh bersamaan. Seorang namja berumur keluar dari dalam ruangan dengan keringat membasahi wajahnya yang kusut dan lelah.

            “Kita harus bersyukur karena Tuan Choi sudah melewati masa kritisnya. Tapi saat ini dia masih belum sadar dan kondisinya masih lemah. Kami akan memindahkannya ke ruang perawatan dan kami akan terus mengawasinya selama 24 jam” jelas dokter itu ketika melihat wajah-wajah di depannya siap melontarkan pertanyaan yang sama.

            Setelah berkata seperti itu, beberapa dokter keluar dari ruangan ICU sambil mendorong brankard yang diatasnya terbaring Siwon. Mata namja itu masih tertutup, bahkan masker oksigen masih terpasang menutupi hidung dan mulutnya. Kyuhyun meremas dadanya ketika melihat pemandangan yang berhasil membuatnya lemas.

            “Kyunnie, gwencanayo?” Tanya Jaejoong menyadari sikap Kyuhyun dan wajahnya yang pucat menahan sakit. Jaejoong juga tahu pneumeotrax yang diderita Kyuhyun akibat tertabrak mobil lebih dari 8 tahun lalu.

            Kyuhyun memberi senyum sebagai isarat dia baik-baik saja. Kemudian Jaejoong, Kyuhyun, Jino, Heechul, Yuri dan beberapa pekerja kepercayaan Siwon mengikuti brankard yang membawa Siwon tadi.

            “Kenapa kau masih disini?” Tanya Jaejoong kesal pada Heechul.

            “Kumohon Mrs Choi, izinkan aku tetap berada disini” pinta Heechul.

            Jaejoong siap mengeluarkan sumpah serapahnya pada Heechul tapi dia harus menahannya karena dokter Seo –dokter yang menangani Siwon- membuka suara.

            “Aku menemukan ada keanehan pada Tuan Choi. Aku akan memeriksanya lebih lanjut. Tapi kuharap saat ini kalian bisa menjaganya dengan baik. Kondisinya masih sangat rentan. Bukan tidak mungkin kondisinya kritis seperti tadi” jelas dokter itu, kemudian dia teringat sesuatu “Apa diantara kalian ada yang bernama Chullie?”

            Heechul mendengar namaya dipanggil mengangkat kepalanya menatap sang dokter “Siwon biasa memanggil saya Chullie”

             “Sebaiknya Anda menemani Tuan Choi saat ini. Tadi saat keadaanya kritis dia memanggil nama Anda” kata sang dokter “Kalau begitu saya permisi dulu”

            Sepeninggal Dokter Seo tak ada yang bersuara. Jujur, Kyuhyun nyeri di dadanya –kali ini di jantungnya- ketika mendegar perkataan sang dokter tadi. Dokter Seo memang mendengar Siwon mengatakan ‘Mianhae Chullie…’ saat dia mengecek pernafasan Siwon yang tiba-tiba kembali tersendat-sendat.

            “Aku harap Anda sudah mengizinkanku menemani Siwon Mrs Choi” Heechul membuka suara.

            “Jangan berpikir aku megizinkanmu menemani Siwon karena aku sudah menerimamu. Sampai matipun aku tak akan pernah menerima jalang sepertimu!” kata Jaejoong emosi.

            “Aku mengerti” jawab Heechul “Akupun kini tidak terlalu berharap kau akan merestui hubunganku dengan Siwon. Asal Swon mencintaiku itu sudah cukup untukku”

            Heechul menggandeng tangan Jino memasuki ruang rawat Siwon. Jino bingung. Apakah dia harus ikut Heechul –Jino sangat ingin melihat keadaan daddynya- atau dia harus menolaknya –mengingat Heechul berada di pihak bersebrangan dengan mommynya. Tapi melihat anggukan kecil Kyuhyun, Jino memasuki tenpat ayahnya tengah terbaring.

            “Kyu…” Jaejoong menatap sedih wajah menantu kesayangannya.

            “Aku sungguh tak apa-apa Mommy” Kyuhyun memotong pertanyaan Jaejoong “Sekarang sebaiknya kita istirahat, mommy belum makan siang kan? Biarkan Yuri yang menjaga Siwon disini”

            Jaejoong tidak tega menolak ajakan Kyuhyun walaupun nafsu makannya telah menguap pagi tadi. Jadi jaejoong terima saja ketika Kyuhyun menuntunnya ke café di rumah sakit ini setelah meminta tolong Yuri menjaga Siwon.

            Kyuhyun menggigit bibir bawahnya menahan tangis tatkala mengingat dokter itu berkata Siwon memanggil Heechul bahkan dalam alam tidak sadarnya.

            ‘Sepertinya aku hanyalah bayangan masa lalu untukmu ya Wonnie’

  =JMJS=

            Selama 3 hari Siwon terbaring tak sadarkan diri. Dokter sudah menyatakan kondisinya baik-baik saja. Saat matanya terbuka, Siwon merasa hampa karena bukan Kyuhyun yang ditemuinya menggenggam tangannya melainkan Heechul.

            “Akhirnya kau sadar juga Wonnie. Aku sangat mengjwatirkanmu” Heechul berkata lega.

            Siwon meringis ‘Apa kau belum juga memaafkanku Babby. Kenapa bukan kau yang kulihat pertama kali saat membuka mataku seperti biasanya. Aku sangat merindukanmu BabbyKyu”

            “Ada apa Wonnie? Bagian mana yang sakit? Apa aku perlu memanggil dokter? Apa ada yang kau inginkan Wonnie?” Tanya Heechul cemas melihat Siwon meringis.

            Siwon ingin bertemu Kyuhyun tapi dia tidak yakin Kyuhyun ingin bertemu dengannya “Mommy…” ucap Siwon sangat pelan. Suaranya masih terdengar lemah “Aku ingin bertemu Mommy”

            Heechul tersenyum senang “Baik. Tunggu sebentar ne? Aku akan memanggilkan ibumu. Mrs Choi pasti senang mendengar kau sudah sadar”

Heechul keluar dari ruangan memanggil Jaejoong yang masih sangat membenci keberadaanya. Sementara Siwon kembali meringis ‘Kau juga Mrs Choi kan Kyu? Tapi apa kau juga senang mendegarku sudah bangun?’ Siwon memegang kepalanya saat rasa sakit melanda kepalanya ‘Tunggulah sebentar Kyu. Aku pasti akan meninggalkan Heechul dan kembali kepadamu’       

=JMJS=

            “Kau tidak menjenguk Siwon hari ini Kyu?” tanya Junsu saat Kyuhyun mengantar Junsu yang baru keluar dari rumah sakit hari ini.

            “Tidak perlu. Sudah ada Heechul yang menemaninya setiap waktu” jawab Kyuhyun sembari menurunkan barang Junsu dari mobilnya. Yoochun saat ini sedang sibuk jadi Kyuhyunlah yang mengurus Junsu, sedangkan Changmin sedang ada di Busan untuk menjadi pembicara seminar disana.

            “Ada yang cemburu rupanya” goda Junsu melihat wajah keruh sahabatnya.

            “Aissh eonnie!” Kyuhyun cemberut mendengar perkataan Junsu.

            “Oke-oke. Kita stop membahasnya sampai disini” Junsu terkikik “Kyu, kau tak perlu mengatarku sampai dalam. Kau harus menjemput Jino kan?”

            “Aniya. Hari ini Mr Kim yang menjemput Jino” jawab Kyuhyun “Jadi aku akan membantu eonnie membeskan ini semua” Kyuhyun menunjuk koper Junsu. Padahal dia hanya dirawat di rumah sakit beberapa hari tapi bawaan Junsu seperti pergi liburan sebulan.

            “Kalau begitu aku akan menyiapkan makan siang yang enak untuk dongsaeng manisku yang baik” Junsu berkata.

            Kyuhyun menggeleng “Tidak perlu, sebaiknya eonnie istirahat saja. Aku aka makan siang di Sparnest cafe. Sudah lama aku tidak makan spagetty disana”

            Akhirnya, setelah selesai membantu Junsu, Kyuhyun melajukan mobilnya ke Cafe Sparnest. Sebuah cafe bergaya eropa yang klasik dan berkelas. Kyuhyun dan Siwon sering menghabiskan waktu pacaran mereka disana, apalagi pemilik cafe itu adalah orang tua sahabat Siwon sedari SMA.

            Kyuhyun bersyukur tempat biasa yang dia tempati ketika makan disini kosong. Tempat duduk di ujung dekat jendela. Dari sana kita bisa melihat pemandanga taman belakang cafe yang sejuk dan menenangkan. Dengan tenang Kyuhyun menghabiskan makan siangnya.

            “Apa Siwon sudah makan siang ya? Biasanya jika sakit begini dia hanya mau makan bubur jagung buatanku. Aisshh kenapa aku memikirkannya sih? Ayolah Kyuhyun cerdas! Lupakan namja itu” Kyuhyun memukul-mukul kepalanya yang sedari tadi –kemarin-kemarin- hanya memikirkan Siwon dan Siwon.

            “Hey kau bisa gegar otak jika memukul kepalamu terus” seseorang mengintrupsi perbuatan ekstrim Kyuhyun.

            Kyuhyun mendongak dan tersedak air liurnya sendiri melihat namja yang beridiri di dekatnya. Tanpa permisi namja itu duduk di kursi tepat di depan Kyuhyun.

            “Seunghyun sunbae?” Kyuhyun kaget mendapati mantan kakak tingkatnya saat kuliah ada di depannya.

            “Aku lebih dikenal sebagai TOP sekarang tapi aku tak keberatan kau panggil begitu babby” TOP a.k.a Choi Seunghyun berkata dengan senyuman mautnya.

            Kyuhyun masih belum yakin dengan penglihatannya. Pasalnya sunbaenya itu ada di Jepang sejak 5 tahun lalu “Tapi.. bukankah... sunbae ada..”
            “Kontrakku dengan perusahaan di Jepang sudah selesai. Mulai tahun ini aku bekerja di Korea” jawab TOP menebak pertanyaan Kyuhyun “Kau tahu Kyu aku sungguh merindukanmu. Kau ingat pertemuan terakhir kita 5 tahun lalu?”

            Kyuhyun tak akan pernah melupakan kenangan menakutkannya dengan namja tampan di depannya ini “Aku ingat”

            “Baguslah. Karena aku akan memulainya kembali hari ini” kata TOP santai. Kyuhyun menegang. Dia ketakutan sekarang. Bagaimana jika TOP menculiknya seperti 5 tahun lalu. Dulu ada Siwon yang melindunginya tapi sekarang...

            “Aku pergi dulu” Kyuhyun berusaha meninggalkan namja menyeramkan yang tengah menampilkan seringai buasnya.

            “Cepat sekali kau pergi? Apa suamimu yang sok itu sudah menjemputmu Kyu Babby?” tanya TOP dengan nada dibuat sedih.

            “Emm... Ne... Wonnie ada di depan” jawab Kyuhyun berbohong.

            TOP tertawa keras membuat beberapa orang menoleh kepadanya, bahkan Kyuhyun juga kaget mendengar tawa kerasnya “Kau pikir aku bodoh Kyu? Kau kan tahu betapa hebatnya aku. Tentu saja aku tahu Siwon saat ini ada di rumah sakit ditemani calon isteri bertubuh seksinya. Aku sungguh tak sabar menunggu kalian bercerai”

            Ini yang ditakutkan Kyuhyun. TOP akan memanfaatkan ketiadaan Siwon untuk melakukan hal buruk pada Kyuhyun.

            TOP berdiri dan mengelus tangan putih Kyuhyun “Sejak dulu sampai sekarang aku terus mencintaumu Kyu babby. Dan aku pernah berkata akan merebutmu dari Siwon bagaimanapun caranya kan? Tanpa kau menyadarinya aku sudah menjalanakan 2 rencaku. Walau keduanya masih gagal”

            Kyuhyun tersentak kaget. Kaget karena kulit hangat TOP membelai jemarinya. Dan kaget karena perkataan namja itu “A..apa maksudmu?”

            “Kyu babby yang cantik, kuberi tahu 2 rahasiaku. Pertama aku menyuntikkan cairan beracun pada infus Siwon agar dia mati, tapi sayang dia hanya sampai kritis saja” TOP berkata sedih. 

            Deg

            Perkataan itu membuat Kyuhyun berkeringat dingin, nafasnya kembali sesak.

            Seringai TOP makin lebar melihat ketakutan Kyuhyun “Dan, beberapa waktu lalu anakmu diculik kan? Nah, akulah yang menjadi dalang penculikan Choi Jino”

=TBC=

Siapa sebenarnya TOP?

Apa yang akan terjadi pada Kyuhyun di tangan TOP saat Siwon tak bisa melindunginya lagi?

 

 

Sedikit Celoteh Anin

Ada yang nanya gimana tentang penculik Jino kan? Nah itu dia sudah nongol pelakunya.

Kenapa Author pilih TOP? entahlah. Mungkin karena Author pernah baca artikel tentang persaingan duo Choi –Siwon dan TOP- sebagai namja keren di Korea, jadi enggak ada salahnya menjadika TOP lawan Siwon selain Changmin dalam meraih Kyuhyun.

Ada juga yang tanya kapan FF ini selesai, jawabannya : Author kagak tahu! wkwkwk sungguh Author belum memprediksi sampai chapter berapa tapi yang jelas pasti tamat kok. Asal comentnya terus-terusan banyak... hehehehe

Oya, gomawo buat Lovely Reader yang sudah setia mecoment FF ini. Kalian sungguh cerminan Generasi Penerus Bangsa yang patut diberi penghargaan.

Ngomong2, UAS udah selesai tapi respon akhir masih membayangi, sama seperti keinginan Author membaca coment kalian untuk chapter pendek ini. Jadi, ayo tekan kotak comentnya ya XD

 

Kakiku keseleo karena terpeleset

Anin :3

 

PS: Chapter ini pendek ya? Hehehehe mianhae =_=V

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?