Jeongmal Mianhae, Jeongmal Saranghae

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

 

Nb : yang bergaris miring berarti flashback ya sodara2

 

Chapter 15

            “Saranghae Kyuhyun-ah...” ucap seorang namja tinggi pada yeoja bertubuh langsing di depannya.

            “Kau tahu jawabanku Seunhyun sunbae. Aku tidak bisa menjalani hubungan spesial dengan namja karena larangan ayahku” jawab Kyuhyun dengan nada sedih.

            Seunghyun aka TOP tersenyum maklum kemudian mengelus surai kecokelatan yeoja yang 3 tahun lebih muda darinya itu “Aku tahu. Aku akan menunggu sampai ayahmu mengizinkan. Aku akan mengatakannya selama jutaan kali sampai kau menerimaku”

            “Tapi aku menganggapmu sebagai kakak laki-lakiku sunbae. Aku tak yakin perasaan ini akan berubah menjadi cinta” jelas Kyuhyun pelan takut namja tampan pujaan cewek-cewek sekampusnya itu tersimggung “Karena itu, sunbae carilah wanita lain. Tak perlu menungguku”

            TOP tertawa pelan mendengar nada tak enak Kyuhyun “Tak perlu merasa sungkan. Kita tidak berkenalan sebulan yang lalu. Sudah lebih dari setahun sejak pertama kita bertemu. Kau mengenalku kan Kyu. Aku bukan namja yang cepat menyerah. Jadi jangan merasa tak enak lagi, arraso?”

            Kyuhyun hanya menghela nafas mendengar jawaban kakak tingkatnya di fakultas yang sama –Hukum-. Kakak tingkat yang selalu membantunya dalam mengerjakan tugas kuliah yang sama sekali tidak diminatinya “Aku mengerti sunbae”

            Tapi sepertinya Kyuhyun tidak mengerti sepenuhnya. Begitu yang ada dipikiran TOP saat dia sedang menunggu hari wisudanya, dia mendengar Kyuhyun pindah jurusan bahkan pindah universitas. TOP tahu Kyuhyun saat menyukai game dan program-program tidak berguna lainnya tapi dia tak menyangka Kyuhyun akan berhenti dari jurusan pilihan ayahnya dan mengambil jurusan game yang sangat dikutuk ayahnya itu. Ah! TOP lupa ayah Kyuhyun meninggal minggu lalu saat dia tengah survey untuk skripsinya. Tapi tetap saja itu aneh.

Akhirnya TOP memilih menemui yeoja yang dicintainya itu. Dengan ngebut, TOP mengendarai mobil sport merahnya menuju rumah Kyuhyun. Dia sudah berada di dekat gerbang besar rumah itu saat matanya menagkap dua sejoli yang sedang berpelukkan. Jaraknya ayang cukup dekat membuatnya bisa mendengar pembicaraan mereka.

            “Kau sunggu akan pulang sekarang Wonnie?” Kyuhyun bertanya saat Siwon melepas pelukannya.

            “Ne. Kau ingin aku menginap?” Siwon mengelus rambut Kyuhyun.

            Kyuhyun mengangguk dengan wajah merah.

            ‘Siwon?’ pikir TOP dalam hati saat melihat dengan jelas namja yang memeluk Kyuhyun ‘Choi Siwon anak Choi Yunho itu?’ Kakek Siwon adalah adik kandung dari kakek TOP ‘Bagaimana mereka bisa saling kenal? Dan berani sekali bocah itu memeluk Kyuhyun Babby ku! Kenapa pula Kyuhyun merona seperti itu padanya?!’

            “Aigo Babby Kyu-ku manis sekali. Kita akan tinggal bersama setelah menikah nanti. Bersabarlah Babby” jawab Siwon yang membuat Kyuhyun makin memerah dan TOP makin memarah.

            “Kau melamarku Wonnie?” tanya Kyuhyun berbinar-binar.

            “Tentu saja Babby. Aku kan sudah melamarmu puluhan kali” Siwon terkekeh sambil mengelus pipi chubby Kyuhyun.

            “Aku sangat berterima kasih padamu Wonnie. Tanpamu aku tak akan bisa melewati masa sulit ini. Saranghae Wonnie. Jeongmal saranghae” ucap Kyuhyun tulus.

            TOP mengeratkan kepalan tangannya mendengar kata cinta yang diucapkannya pada Siwon.

            Siwon tersenyum “Nado saranghae Kyunnie” diciumnya bibir plum Kyuhyun.

            Pemandangan yang dilihat TOP sungguh menyakitkan. Hatinya seolah mati. Sebuah seringaian menggantikan senyum getir di bibirnya “Harusnya aku yang menciummu Kyu Babby. Tak akan kubiarkan siapapun memilikimu kecuali aku bahkan tidak sepupuku itu”

=JMJS=

            Masih terekam jelas dalam ingatan TOP saat dimana perasaan cintanya pada Kyuhyun yang begitu besar merubahnya menjadi TOP yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Kyuhyun. TOP sudah tak peduli lagi dengan hitam dan putih. Apapun yang dilakukannya asal itu mampu membawa Kyuhyun ke sisinya.

            Sudah 2 hari sejak TOP membawa Kyuhyun ke tempatnya tapi tak ada sedikitpun tanda-tanda Kyuhyun akan membuka matanya. Kamar tempat Kyuhyun berbaring lebih mirip ruang ICU sebuah rumah sakit daripada kamar sebuah villa mewah. Masker oksigen masih setia menutupi hidung dan mulut Kyuhyun. Bahkan kabel-kabel yang menghubungkan tubuh Kyuhyun dengan berbagai alat medis itu seolah membukikan betapa parahnya kondisi Kyuhyun.

            “Kenapa kau tidak mau bangun Kyu?” TOP menggenggam tangan Kyuhyun yang tak lagi hangat “Apa kau membenciku? Kau tak boleh membenciku karena aku tak akan membuatmu menderita. Orang-orang boleh mneganggapku terobsesi padamu tapi apapun itu, aku sangat mencintaimu Kyu. Karena itu bangunlah, kumohon...”

            Seolah menajwab perkataan TOP terdengar suara dari alat pendeteksi jantung yang terhubung dengan tubuh Kyuhyun yang memekik nyaring bersamaan dengan garis lurus pada layarnya.

  =JMJS=

            Siwon jatuh begitu saja seolah seluruh tenaganya habis. Dia menyentuh dadanya yang terasa sesak. Perasaan tidak enak segera menghimpitnya.

            “Siwonnie, gwencana?” Donghae yang saat itu ada di sebelah Siwon membantu Siwon berdiri.

            “Apa yang harus kulakukan Hae? Kenapa Kyuhyun belum juga ditemukan? Aku merasa dia sedang kesakitan Hae. Aku gagal melindunginya” Tanpa bisa di cegah Siwon kembali mengeluarkan air matanya. Sejak dua hari lalu Siwon jadi mudah menangis. Siwon yang tegar dan perkasa menghilang bersamaan dengan menghilangnya Kyuhyun

            “Tenanglah Wonnie. Kyuhyun pasti baik-baik saja” Donghae mencoba menenangkan sahabatnya.

            Siwon hanya menangis dalam diam. Dia dibantu Donghae dan anak buahnya sudah mencari Kyuhyun mati-matian tapi sampai detik ini mereka belum juga menemukan yeoja manis itu. Jino menangis histeris ketika tahu mommynya hilang. Dia mengurung dirinya di kamar dan tidak mau bertemu Siwon. Hanya Leeteuk dan Jaejoonglah yang mau ditemuinya. Siwon semakin frustasi. Kyuhyun menghilang dalam keadaan sakit dan Jino membencinya. Siwon sunggung tak tahu harus melakukan apa.

            Suara pintu yang terbuka membuat kedua namja itu mengalihkan pandangan mereka “Apa ada perkembangan?” tanya namja tinggi yang baru datang,

            “Belum ada Changmin-ah. Anak buahku sedang mencari rumah ataupun villa milik Choi Seunghyun tapi tak ada satupun yang didatangi oleh pemiliknya” jawab Donghae. Changmin yang ikut mencari keberadaan Kyuhyun menjadi akrab dengan Donghae.

            Changmin menghela nafas “Aku merasakan perasaan tidak enak”

Siwon menatap Changmin merana “Aku takut Min. Aku takut gagal menyelamatkan Kyuhyun. Aku bahkan tidak bisa melindunginya”

            “Walau aku mencoba menepisnya aku merasa Kyuhyun tidak baik-baik saja jadi aku tidak bisa meyakinkanmu untuk saat ini. Tapi aku yakin seburuk apapun keadaan Kyuhyun dia akan mencoba bertahan. Dia memilikimu dan Jino yang sangat membutuhkannya”

            Siwon dan Changmin saling bertatapan. Firasat buruk itu masih menyinggahi hati Siwon tapi dia tahu Kyuhyun akan bertahan ‘Tunggulah aku sebentar lagi Babby... Aku akan segera menjemputmu’

=JMJS=

            “Maaf. tapi itu kamarku. Kurasa Anda salah kamar” Heechul berkata pada seorang namja berambut cokelat yang berdiri sambil bersandar pada pintu apartemen Heechul.

            “Aku tidak salah kamar. Aku memang mencarimu Kim Heechul” suara berat sang namja membuat Heechul sedikit bergidik.

            “Darimana kau tahu namaku? Dan siapa kau?” tanya Heechul bingung. Bagaimana kalau namja ini pemerkosa?
            “Ingatanmu buruk ya tidak seindah wajah cantikmu” komentar orang itu “Aku Choi Seunghyun kau bisa memanggilku TOP. Kita pernah bertemu di depan rumah sakit waktu Choi Siwon keluar dari rumah sakit”

            Heechul menatap kaget namja di depannya “Kau yang mencium Kyuhyun waktu itu?”

            “Yah bisa dibilang begitu” TOP berkata santai “Ah iya, bagaimana kandunganmu? Kenapa kau cepat sekali keluar dari rumah sakit?”

            “Bagaimana kau bisa tahu?” Heechul hampir memekik. Selain dia, Jessica dan dokter yang memeriksanya tak ada yang tahu tentang kehamilannya.

            “Aku punya banyak koneksi Heechul-ssi” jawab TOP “Aku rasa kau bisa jadi senjata ampuh untuk memisahkan sepupu menyebalkanku dengan isterinya yang cantik. Bagaimana kalau kita bekerja sama? Sebuah kerja sama yang saling menguntungkan”

            “Apa maksudmu?” tanya Heechul penuh selidik.

            “Ayolah Heechul-ssi. Kau bukan yeoja bodoh. Kau mengerti maksudku. Kita bisa bekerja sama. Aku akan mendapatkan Kyuhyun dan kau bisa berbahagia dengan Siwon dan anak kalian” jelas TOP.

            “Maksudmu kau ingin kita memisahkan Siwon dan Kyuhyun?” tanya Heechul memastikan.

            TOP mengangguk pasti “Tidak ada yang salah denagn itu”

            “Tentu saja ada!” seru Heechul “Siwon dan Kyuhyun saling mencintai”

            TOP tertawa “Kemana perginya Kim Heechul yang pantang menyerah? Kenapa kau jadi pengecut seperti ini Chullie?”
            Ada perasaan ngeri saat mendengar nama kecilnya diucapkan TOP “Aku hanya tak mau memaksakan takdir. Kyuhyun dan Siwon ditakdirkan bersama. Aku bisa melihat dari mata mereka. Mereka begitu tulus saling mencintai. Tak ada gunanya kita memisahkan mereka”

            “Tapi kau hampir berhasil melakukannya kan?” TOP berkata.

            “Saat itu Siwon hanya khilaf. Aku benci mengakui ini tapi Siwon hanya teratrik padaku bukan karena dia mencintaiku. Jadi kau tak perlu membuang waktu dengan memisahkan mereka karena mereka tak akan terpisahkan” jelas Heechul. Dia kini mengakui kekuatan cinta Siwon dan Kyuhyun yang tak sebanding dengan perasaannya pada Siwon.

            “Kau tolol Kim Heechul. Tapi jika kau memang ingin begitu itu terserah padamu” TOP menatap Heechul dengan senyum meremehkan “Akan kubuktikan bahwa Kyuhyun akan berpaling dari Siwon dan datang ke pelukanku. Hati wanita hanya perlu sedikit penaklukan. Setelah Kyuhyun bersamaku kau bisa menemani Siwon yang tengah patah hati”

            “Kyuhyun bukan wanita seperti itu. Dia tidak akan meninggalkan Siwon. Aku akan membuktikan ketulusan hati Kyuhyun!”Heechul berkata penuh tekat.

            TOP hanya memberi senyum meremehkan dan kemudian berjalan meninggalkan Heechul. Baru beberapa langkah HP TOP bebunyi. Heechul yang masih ada di depan pintu apartemennya mendengar pembicaraan di telepon itu “.... Bagus. Sekarang siapkan jet pribadiku... Ya kita akan ke Pulau Jeju....”

=JMJS=

            Seperti orang tersetrum Heechul memekik keras membuat Yuri yang kebetulan saat itu sedang menjenguknya di rumah sakit terperanjat kaget.

            “Ada apa Heechul-ssi?” tanya Yuri kaget.

            “Mana HP ku? Mana benda itu?” tanya Heechul panik sambil memporak-porandakan isi di atas meja nakasnya “Aissh! Tadi Jessica membawanya. Aduh Bagaimana ini?”

            “Pakai punyaku saja” Tawar Yuri. Sebenarnya sedari dulu Yuri dan Heechul tidak pernah berteman dekat meski mereka bekerja di perusahaan yang sama. Tapi ketika Yuri mendengar peristiwa yang menimpa Heechul dia jadi merasa kasihan dan datang menjenguk Heechul.

            “Gomawo” ucap Heechul dan menerima HP Yuri dengan gerakan secepat cerpelai. Tangannya mulai menekan nomor yang dihapalnya di luar kepala.

            Heechul mengumpat kasar ketika orang yang dihubunginya tak juga menjawab teleponnya. Setelah menelepon 4 kali akhirnya orang itu menjawab juga.

            “Yuri-ya, aku kan sudah bilang aku sedang mengambil cuti” suara lelah Siwon mengumandang dari benda kotak berwarna pink itu.

            “Siwon ini aku Heechul” Heechul berkata pada Siwon yang mengiranya Yuri.

            “Chullie? Ada apa? Apa kau merasa tidak baik?” tanya Siwon kaget. Dia memang sering menelepon Heechul sekedar memastikan yeoja itu baik-baik saja karena Heechul melarangnya ke rumah sakit dan menyuruhnya fokus mencari Kyuhyun.

            “Aku baik-baik saja” jawab Heechul dengan nada tidak sabar “Siwonnie, kurasa aku tahu dimana Kyuhyun”

            “Mwo??” Siwon berteriak keras.

            “TOP pernah menemuiku sehari sebelum dia membawa Kyuhyun. Dia memintaku bekerja sama dengannya. Saat aku menolak dia langsung pergi tapi aku mendengar dia mengangkat telepon dan menyuruh orang yang meneleponnya menyiapkan penerbangan ke Pulau Jeju” jelas Heechul cepat.

            “Pulau Jeju?” Siwon memastikan “Baiklah. Aku akan segera kesana. Gomawo Chullie dan mianhae aku tidak bisa menemanimu”
            “Sudahlah itu tidak penting. Yang penting kau harus segera menemukan Kyuhyun. Aku masih berhutang maaf padanya” Heechul berkata sambil tersenyum.

=JMJS=

            Siwon berhasil menemukan sebuah villa atas nama Choi Donghyun yang merupakan ayah dari TOP. Donghae segera menelepon anak buahnya yang bertugas di pulau Jeju untuk mengawas villa itu.

            “Bagaimana? Apa Kyuhyun ada disana?” tanya Changmin.

            “Harusnya kita langsung saja kesana. Kenapa harus mengirim mata-mata dulu sih” protes Siwon tidak sabaran.

            “Kita harus tahu kondisi disana dulu Siwonnie” jawab Donghae yang baru saja menjawab telepon dari anak buahnya di pulau Jeju.

            “Lalu bagaimana hasilnya?” tanya Changmin.

            Donghae menghela nafasnya “Salah satu anak buahku yang wanita menyamar sebagai maid disana dan dia melihat seorang wanita dengan ciri-ciri seperti Kyuhyun”

            Changmin dan Siwon langsung menatap serius Donghae. Perlu beberapa detik bagi Donghae untuk melanjutkan kata-katanya “Tapi sepertinya wanita mirip Kyuhyun itu sedang sekarat...”

=JMJS=

            TOP menatap panik layar yang hanya menampilkan garis lurus itu “DOKTER SHIN!!!” teriaknya keras. Seumur hidupnya dia tidak pernah sekalap ini. Sepasang tangan menarik tangan TOP menajuh dari tubuh Kyuhyun yang terbaring.

            “Apa yang kau lakukan?” bentaknya pada yeoja bertubuh besar yang berpakaian suster.

            “Anda akan menganggu dokter Shin jka berdiri disana Tuan Choi” kata suster itu “Sebaiknya Anda menunggu di luar”

            TOP menyingkir dari sana tapi dia berkeras berdiri di dekat pintu kamar itu. Matanya tak sedetikpun berpaling pada dokter Shin yang entah melakukan apa pada tubuh Kyuhyun. Tubuh kurus itu terbanting beberapa kali ketika alat aneh itu menyentuh dadanya. TOP bersumpah akan menyeburkan dirinya ke laut kalau sampai Kyuhyunnya tidak selamat. Dia tidak bisa hidup tanpa Kyuhyun.

            Sekitar sepuluh menit kemudian terdengar suara ‘tiit tiit’ lemah dari alat pendeteksi detak jantung itu. TOP walau tak mengerti cara kerja alat itu yakin Kyuhyunnya selamat.

            “Syukurlah nona Kyuhyun bisa melewati masa ktirisnya” Dokter Shin menghampiri TOP yang menampilkan wajah sangat lega.

            “Apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba Kyuhyun begitu?” tanya TOP. Masih jelas nada ketakutan dalam suaranya.

            “Seperti yang pernah saya jelaskan, penyakit nona Kyuhyun sangat bergantung pada kondisi fisik dan mentalnya. Sepertinya dia dalam kondisi mental yang sangat lemah dan terketan. Saya sarankan sebaiknya nona Kyuhyun dibawa ke rumah sakit besar saja Tuan Choi. Kami kawatir hal seperti tadi terjadi lagi” jelas Dokter Shin.

            TOP terlihat berpikir “Jika mentalnya tertekan berarti kita harus membuatnya berhenti tertekan kan?” Dokter Shin mengangguk “Aku mengerti” TOP memanggil seorang anak buahnya yang berjaga di depan kamar Kyuhyun “Suruh Minzy siapkan gaun pengantin dan jas putih. Aku akan menikah dengan Kyuhyun hari ini juga”

            Namja yang disuruh itu segera membungkuk “Baik Tuan Choi”

            Tak lama seorang wanita bertubuh mungil dengan rambut sebahu datang.

            “Akhirnya kau datang Minzy” TOP menatap orang kepercayaannya itu “Aku ingin kau menyiapkan gaun pe...”

            “Ada yang gawat oppa” potong Minzy dengan wajah cemas.

            “Ada apa?” tanya TOP tidak sabaran. Dia ingin segera menyiapkan pernikahannya dengan Kyuhyun.

            Minzy menarik nafas “Mata-mata kita menghubungi. Kataya Siwon dan teman-temannya dalam perjalanan kemari”

=JMJS=

            Helikopter itu mendarat dengan mulus di suatu lapangan di pulau Jeju. Dari dalam helikopter itu keluar Siwon, Changmin, Donghae dan beberapa anak buah Donghae. Ada 3 helikopter yang mendarat dan isinya adalah polisi bersenjata. Mereka akan menggerbek villa tempat Kyuhyun ditahan. Setelah mendengar berita buruk dari anak buah Donghae, tanpa membuang  waktu mereka segera beangkat dengan helikopter milik Siwon.

            “Villanya tak jauh dari sini tapi lebih cepat dengan mobil” kata Donghae sambil menunjuk mobil yang berjejer tak jauh dari mereka “Kita harus bergegas”

            Hanya perlu waktu 7 menit perjalaan menggunakan mobil pick up itu untuk sampai di sebuah villa dengan gerbang besar. Ada 2 orang berjas hitam yang berjaga di depan gerbang itu. Dengan sekali pukul Donghae bisa menumbangkan keduanya.

            “Kita langsung serbu. TOP tak akan membahayakan Kyuhyun jadi jaga diri kalian dengan baik” titah Donghae.

            Semua mengangguk. Dalam hitungan ketiga mereka sudah melesat masuk. Suara tembakan, pukulan dan perkelahian terdengar di penjuru villa besar itu. Siwon jarang menggunakan kemampuan tekwondonya, tapi sekarang dia dengan beringas menghajar semua orang berjas hitam yang mengganggu jalannya. Tujuannya Cuma satu, kamar utama tempat Kyuhyun berada.

            Changmin adalah anak berandalan di kalanya sekolah dulu. Sudah lama dia tidak berkelahi lagi. Ada kesenangan tersendiri baginya menendang dan menghajar musuh-musuhnya. Taspi matanya membulat saat melihat seseorang mengarahkan pistol pada Siwon yang sedang berjalan masuk ke rumah itu.

            “Siwon awaaasss!!!” Changmin memungut batu yang ada di dekat kainya dan melempar baru itu ke arah kepala orang yang akan menembak Siwon, tapi terlambat suara tembakan yang menggema menambah semarak suasana mencekam disana.

=JMJS=

            “Siwonnie...” bisikkan lirih itu terdengar dari seseorang yang tengah terbaring di kasur empuk. Tapi tak ada yang mendengarnya selain karena masker oksigen menutup mulut dan hidung orang itu, suaraya yang lebih kecil dari desiran angin tak akan disadari.

            “Dokter Shin, tekanan darah pasien tina-tiba menurun drastis” seorang suster berkata panik pada dokter yang tengah sibuk menyambungkan alat-alat ruwet medis pada tubuh orang yang terbaring itu.

            “Oh Tuhan! Aku sudah bilang padanya melepas alat-alat ini sedetik saja akan berakibat fatal bagi pasien” dokter Shin menyuruh suster lain menggantikannya dan menyuntikkan cairan being ke lengan Kyuhyun.

            “Kajima...” bisikkan itu kembali keluar dari bibir tipis yang sedikit bergerak itu.

            Dokter Shin yang saat itu berjongkok di dekat kepala Kyuhyun mendengar bisikkan itu “Kyuhyun-ssi, kau bisa mendengarku? Kyuhyun-ssi?”

            “Siwonnie...” suara lirihan Kyuhyun memanggil Siwon.

            “Ommo!! Dokter Shin, oksigennya habis!” suster yang sudah memasangkan semua alat medis di tubuh Kyuhyun memekik saat mengecek tabung oksigen yang berdiri kokoh di dekat Kyuhyun.

            “Apa yang kalian lakukan, cepat cari tabung baru!” perintah Dokter Shin.

            “Karena kami terburu-buru kemari sepertinya tabung oksigennya tertinggal di villa” jawab seorang suster.

            “Mwo? Dia akan mati tanpa itu! Cari dimana saja! Cepat!” Dokter Shin kini makin panik melihat wajah Kyuhyun yang sepucat mayat “Kyuhyun-ssi, bertahanlah sebentar lagi...”

            “Siwonnie...” nafas Kyuhyun mulai terengah-engah.

            TOP yang berniat melihat kondisi Kyuhyun hampir bertabrakan dengan suster yang akan mencari tabung oksigen.

            “Ada apa?” tanya TOP cemas melihat wajah panik suster itu.

            “Kondisi nona Kyuhyun memburuk” jawab suster itu kemudian dia berlari meninggalkan TOP yang sedang mencerna perkataannya.

            TOP segera menuju kasur tempat Kyuhyun terbaring “Dokter Shin apa yang terjadi?”

            “Oksigennya habis. Kita harus segera membawanya ke rumah sakit” jawab dokter Shin.

            “Tapi sekarang kita ada di laut” TOP menajawab dengan suara gemetar.

            “Karena itu aku melarangmu membawanya dengan kapal!” dokter Shin berkata frustasi.

            “Kajima...” walau nafasnya terputus-putus Kyuhyun masih mengigau.

            “Kyuhyun-ah” TOP menggenggam tangan Kyuhyun “Ini aku, bertahanlah sebentar lagi Kyu Babby... Kau akan baik-baik saja”

            “Si...wo..nnie...” dada Kyuhyun naik turun mencari udara untuk dihirup paru-parunya yang kembali mengempis.

            “Tahanlah sebentar lagi Kyu” TOP menggenggam makin erat tangan Kyuhyun. Dia bahkan tidak peduli nama siapa yang diucapkan Kyuhyun. Dia hanya ingin Kyuhyun selamat.

            “Ka..ji...ma... Si...wo...nnie...” lirihan terakhir Kyuhyun  sebelum deru nafasnya tak terdengar lagi.

=JMJS=

            “Siwon!!!” Changmin menhampiri Siwon yang terkapar di teras villa itu dan meletakkan kepala Siwon di pangkuannya

            “Kyuhyunnie...” Siwon mencengram keras dada kanannya yang mengeluarkan banyak darah.

            “Bertahanlah Siwon. Kita akan ke rumah sakit sekarang” Changmin membantu Siwon menekan dadanya agar darah tidak lagi mengalir dari sana.

            “Chang...min... ca..ri Kyu..hyun...” ucap Siwon susah payah.

            “Kita harus ke rumah sakit dulu Siwon!” Changmin menatap kawatir tubuh Siwon yanag sudah lemas. Kaos putih yang dikenakan Siwon berubah merah pekat karena darahnya.

            “Siwon-ah!” Donghae ikut berkutut di dekat Siwon yang dipangku Changmin.

            “Hae.. Kyu... mana... di..a?” tanya Siwon. Matanya menatap sayu Donghae karena rasa sakit yang sangat pada dadanya.

            “Di dalam kosong. Villa ini kosong! Sepertinya TOP sudah membawa Kyuhyun dari sini” ucap Donghae sedih.

            “Ukkh” Siwon merintih saat dia berusaha bangun.

            “Kita harus ke rumah sakit Hae. Siwon sudah kehilangan banyak darah” kata Changmin kawatir.

            “Aku sudah menelepon ambulance. Sebentar lagi mereka datang” jawab Donghae “Siwonnie, bersabarlah sebentar”

            “Kyu..nnie...” disela rasa sakitnya Siwon sangat mencemaskan Kyuhyun.

            “Kyuhyun akan selamat. Kau juga. percayalah” Changmin semakin menekan luka tembak Siwon yang terus mengeluarkan darah.

            “A..aku pan..tas mati...” liirh Siwon. Air mata jatuh dari ujung matanya.

            “Aniya! Kau harus bertahan Siwonnie. Untuk Kyuhyun dan Jino” Donghae mengguncangkan tubuh Siwon yang lemas.

            Siwon hanya terenyum. Matanya perlahan tertutup “Sarang..hae Ba...babby... Kyu...”

            “Andwae! Siwon!!” Changmin menepuk pipi Siwon keras dengan tangannya yang penuh darah Siwon. Tapi mata hitam Siwon tak kunjung terbuka. Suara tangis Donghae tertutupi suara ambulance yang baru datang.

=TBC=

Inikah akhir yang terbaik untuk mereka semua?

Lalu bagaimana dengan Jino yang menanti kedua orang tuanya dengan air mata mengalir?

 


Waduh disumpahi deh saya karena bikin WonKyu celaka!! hehehe mianhae,, kita sedang mencapai Klimaks!

Saya minta maaf jika kelanjutan cerita ini berbelit-belit dan tidak sesuai dengan harapan Lovely Reader, meski begitu, sudikah kiranya Lovely Reader meninggalkan review/coment disini?

 

Happy Valentine(telat)

Anin :3

 


PS: Beneran ya SS5 bulan maret?

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?