Jeongmal Mianhae, Jeongmal Saranghae

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

            Kyuhyun tak tahu sudah berapa lama dia dan Jino berada di taksi berisi 2 namja mengerikan itu, mungkin lebih dari sejam. Tangan kanannya menggenggam erat tangan Jino. Jino sendiri tak bisa menghilangkan ketakutannya saat sebuah pistol masih saja ditodongkan padanya. Kyuhyun menahan nafas ketika taksi itu menepi.

            Tanpa banyak bicara, namja pirang itu turun dari mobil dan menarik paksa Kyuhyun keluar “Kurasa disini tempat yang menyenangkan untuk memakanmu sweety”

            “Mommy!!!” Jino yang juga dibawa keluar berteriak ketika melihat ibunya dilempar di tanah berumput. Sepetinya mereka berhenti di pinggir hutan.

            “Hyung, aku juga mau” protes namja yang sedang berusaha memegang Jino yang memberontak.

            Tak memperdulikan perkataan rekannya si pirang duduk berlutut dan menyambar bibir Kyuhyun. Mati-matian Kyuhyun melepaskannya tapi tenaga yeoja tak bisa dibandingkan dengan tenaga namja, apalagi jika namjanya adalah penculik berbadan besar yang biasa adu jotos.

            Jino tidak diam saja melihat ibunya dilecehkan. Sebagai seorang namja walau umurnya belum satu decade, Jino menendang barang berharga –ehem-junior-ehem- namja yang memegangnya. Membuat namja itu melepaskan Jino. Tak mau melewatkan kesempatannya, Jino melesat bersiap menendang namja yang masih saja menciumi sang mommy.

            Si pirang yang mendengar teriakan kesakitan rekannya segera menyadari Jino berlari ke arahnya. Dengan sekali gerakan, tangan namja itu mendorong keras tubuh Jino yang mendekatinya membuat tubuh kecil itu terbentur bagian belakang mobil dan terkulai pingsan.

            “JINOOO!!!” Kyuhyun tak pernah menjerit sekeras ini seumur hidupnya. Dia berusaha berdiri menuju anaknya tapi tangan namja pirang itu lebih dulu menahannya “Lepaskan!”

            “No no no swetty” si pirang malah memamerkan seringainya “Bagaimana kalau kita barter. Kau making love denganku dan aku tak akan menyakiti anakmu”

            “Kau baru saja menyakitinya!” teriak Kyuhyun marah.

            Namja pirang itu tertawa “Itu gerakan refleks menyelamatkan diri babby”

            Kyuhyun tersentak. Jika Siwon memanggilnya babby dia merasa seperti melayang tapi jika namja mengerikan ini memanggilnya babby dia merasa sangat jijik “Lepaskan Jino dan aku akan melakukan apapun yang kau inginkan”

            Seringai makin lebar terpantri di bibir si pirang “Aku terima penawaranmu”

            Namja satunya yang sudah sembuh dari kesakitannya protes “Hyung! Kita…”

            “Diamlah Tommy!” perintah si pirang “Dia kemudian merebahkan Kyuhyun di rumput merasa seperti orang paling beruntung di dunia “Aku pemain yang liar. Jangan sampai kau pingsan dalam 2 ronde”

            Kyuhyun menelan ludahnya. Siapa yang tidak takut jika dalam posisi sepertinya? Tapi dia harus melakukan itu demi Jino. Demi anak yang paling dicintainya. Tangan kekar namja itu sudah membuka kancing teratas baju Kyuhyun saat HPnya berdering keras. Dia tidak berniat menggubrisnya tapi ketika deringan iu terus terdengar, akhirnya dengan umpatan kasar dia mengangkat ponselnya.

            “Jack, kau dimana? Harusnya kalian sudah sampai markas” suara bass seorang namja terdengar dari ponsel itu.

            “Aku hanya bermain sebentar bos. Sebenar lagi aku sampai” jawab Jack si pirang.

            “Bermain? Apa maksudmu? Jangan bilang kau memperkosa nenek anak itu? Demi Tuhan! Aku tahu dia sangat cantik tapi coba bayangkan jika dia ibumu” omel si Bos.

            “Kau pikir aku gila? Aku tidak melakukan itu. Tidak pada sang nenek tapi iya pada sang ibu” jawab Jack sambil melempar tatapan menggoda pada Kyuhyun yang menatap cemas tubuh Jino yang masih terbaring di rumput.

            “WHAT? KAU MEMPERKOSA CHOI KYUHYUN? JANGAN BODOH!” Kyuhyun yang mendengar teriakan itu terlihat bingung. ‘Choi Kyuhyun? Dia tahu namaku? Siapa sebenarnya penculik ini?’

            “Memangnya kenapa? Dia cantik sekali lho bos. Kau pasti juga ingin memasuki goa hangatnya” Jack memberi kedipan matanya pada Kyuhyun yang langsung membuat perut Kyuhyun mual.

            “AKU TIDAK PEDULI. SEKARANG CEPAT KEMARI DAN TINGGALKAN WANITA ITU” sang bos terdengar sangat marah “Kita dibayar untuk menculik anaknya. Klien kita melarang kita untuk menyentuh yang lain terutama Choi Kyuhyun!”

            “Aissh baiklah” walau kesal Jack tak berani membatas atasannya “Aku kesana sekarang”

            “Tinggalkan Choi Kyuhyun disana dan bawa anaknya” perintah si bos.

            “Aku tahu” jawab Jack dan dia mematikkan ponselnya.

            “Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?” Tanya Kyuhyun mencoba tenang. Dia tidak boleh terlihat lemah.

            “Aku tak tahu. Aishh aku kesal sekali tidak bisa menikmatimu sweety. Aku harus pergi sekarang” dia duduk di depan Kyuhyun “Tommy, bawa anak iu ke mobil”

            “Tunggu! Kau bilang akan melepaskan anakku” protes Kyuhyun sambil berusaha bangun.

            Jack membelai rambut panjang Kyuhyun “Aku tidak pernah berjanji begitu”

            Kyuhyun menatap geram namja itu dan menepis tangannya. Tapi itu hanya sedetik karena detik berikutnya tubuhnya langsung lemas dalam pelukan Jack setelah namja itu menghantap pundak Kyuhyun.

            “Benar-benar kesempatan emas yang tidak bisa kulewatkan tapi aku tak ingin peluru bos membolongi jantungku” Jack merebahkan Kyuhyun di rumput dan masuk ke dalam mobil diikuti Tommy yang menggendong Jino. Sebelum masuk mobil, Jack berbalik dan menatap Kyuhyun “See you next time sweety”

=JMJS=

Akhirnya rapat yang sedari tadi Siwon lakukan selesai juga. Namja itu menunggu semua peserta rapat meninggalkan ruangan sebelum dia menghidupkan HPnya yang sedari tadi dia abaikan. Keningnya berkerut saat melihat panggilan tidak terjawab dari Mommynya yang mencapai belasan kali.

            “Apa ada masalah Wonnie?”  Tanya Heechul. Oops sepertinya perlu diralat. Semua peserta rapat sudah meninggalkan ruangan kecuali Siwon dan Heeccul.

            “Mommyku meneleponku dari tadi. Sepertinya dia ada urusan dan menyuruhku untuk menjemput Jino” jawab Siwon sambil mencoba menghubungi Kyuhyun. Kemungkinan besar Kyuhyunlah yang akan menjemput Jino karena ibunya sedang di luar kota. Well, setidaknya Siwon ingin memastikan karena sedari tadi perasaannya tidak enak.

            “Kenapa Kyuhyun belum juga membawa mobil?” Tanya Heechul seraya duduk di samping Siwon yang sibuk menelepon “Kau kan jadi tidak perlu repot begini”

            “Aku masih cemas jika dia kambuh lagi saat menyetir atau kelelahan” jawab Siwon tidak acuh. Dia rada kesal karena Kyuhyun tidak juga megangkat teleponnya. Siwon menatap layar smartphonennya.

            “Ada apa? Kyuhyun tidak mengangkat teleponmu?” Tanya Heechul lagi.

            Siwon hanya mengangguk lalu dia menghubungi Changmin. Walau itu membuat harga dirinya jatuh Siwon tidak peduli karena saat ini dia sangat mencemaskan Kyuhyun dan Jino.

            “Apa Kyuhyun bersamamu?” pertanyaan bernada cemas itu bukan keluar dari mulut Siwon tapi dari Changmin.

            “Bukankah harusnya Kyhyun ada di kantor sekarang?” Siwon balik bertanya. Jantungnya berdetak cepat karena perasaan kawatir.

            “Tapi Junsu noona bilang padaku Kyuhyun naik taksi untuk menjemput Jino tapi sampai sekarang dia belum kembali. Aku sudah menghubungi HPnya tadi hasilnya nihil” jelas Changmin.

            Siwon mengepalkan tangannya “Aku akan mencarinya. Kau mau membantuku kan?”

            “Tanpa kau suruhpun aku akan mencari Kyuhyun” jawab Changmin kesal “Aku sudah mencari ke rumahmu tapi rumah itu sepi”

            “Gomawo. Aku akan menghubungimu jika dapat kabar” Siwon berkata.

            “Oke” jawab Changmin. Siwon langsung memasukkan HPnya di kantung celananya dan beranjak pergi.

            “Kau mau kemana?” Tanya Heechul yang sedari tadi mendengar pembicaraan Changmin dan Siwon.

            “Aku akan mencari Kyuhyun” Siwon bergegas keluar tanpa menoleh sedikitpun ke arah Heechul.

=JMJS=

            Siwon sudah memasang sabuk pengamannya di mobil saat HPnya berdering. Siwon langsung mengangkatnya begitu nama ‘Babby Kyunnie’ tertera di layarnya.

            “Kyu, kau dimana? Kau membuatku sangat cemas” Siwon berkata.

            “Mianhae, apa ini Choi Siwon suami dari Choi Kyuhyun?” Tanya suara di seberang. Suara lembut seorang yeoja.

            “Iya. Bukankah ini HP isteri saya?” Siwon makin tidak tenang.

            “Memang benar. Saya Park Nari, suster di Rumah Sakit DongHee. Ada seorang namja yang membawa isteri Anda ke Rumah Sakit dalam keadaan pingsan” jelas yeoja itu.

            “Mwo??” tubuh Siwon langsung lemas. Pingsan? Kyuhyun pingsan? “Saya akan segera kesana” tanpa menunda, Siwon melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke rumah sakit yang cukup jauh itu.

=JMJS=

            Cemas. Tak ada perasaan yang lebih mendominasi Siwon saat ini. Dia benar-benare shock saat melihat isterinya terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit itu. Belum lagi keberadaan anaknya yang entah dimana. Tapi setidaknya Siwon harus bersyukur karena Kyuhyun tidak mengalami luka.

            Sebuah erangan terdengar dari bibir kecil Kyuhyun saat perlahan-lahan kedua mata cokelatnya terbuka. Perlu beberapa detik baginya untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Wajahnya yang pucat makin memucat mengingat anaknya yang diculik.

            “Babby Kyu? Apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit?” Tanya Siwon cemas melihat wajah Kyuhyun memucat.

            “Wonnie! Jino diculik! Kita harus menyelamatkannya!” kata Kyuhyun panik.

            “Coba tenangkan dirimu dulu babby dan ceritakan padaku apa yang terjadi” dengan lembut Siwon memeluk Kyuhyun.

            Air mata membasahi wajah bulat Kyuhyun saat dia menceritakan semua yang terjadi. Tentang taksi, Jack dan Tommy. Tentu saja minus kejadian hampir diperkosanya.

            Siwon sangat shock mendengarnya tapi dia langsung tersadar ketika Kyuhyun melepaskan infuse dengan paksa membuat tangannya berdarah. Mati-matian Siwon membujuk Kyuhyun untuk istirahat di rumah sakit dan membiarkan Siwon mencari Jino sendiri. Tapi Kyuhyun berkeras menolaknya. Akhirnya mereka mengambil jalan tengah. Mereka pulang ke rumah dan mencoba mencari jalan keluar yang paling bagus.

=JMJS=

            Changmin begitu mendengar garis besar ceritanya dari Siwon langsung menuju rumah Siwon. Kyuhyun hanya bisa menangis di sofa ruang tamu. Sedangkan Siwon mondar-mandir berusaha mencari jalan keluar. Changmin masih dalam perjalanan ketika telepon rumah mereka berbunyi.

            Siwon segera mengangkatnya “Yeoboseo?”

            “Tuan Choi Siwon yang terhormat. Senang mendengar suara Anda yang sangat mirip dengan suara anak tunggal Anda” kata sebuah suara di telepon.

            “Kau!” Siwon menggeram marah “Kau yang menculik anakku!”

            “Aku hanya meminjamnya sebentar Tuan Choi. Sama seperti aku meminjam sebentar tubuh isterimu untuk kunikmati” suara tawa terdengar menggema dalam otak Siwon.

            “Apa maksudmu?” Siwon bertanya marah.

            “Coba kau tanyakan pada isterimu yang cantik itu. Dia pasti tahu siapa Jack. Seseorang yang sangat ingin menjelajahi hole sempit isterimu” ternyata yang menelepon adalah si Pirang Jack.

            “BANGSAT!” Siwon memaki kasar. Kyuhyun yang baru tiba di sebelahnya menatap takut-takut ekpresi marah suaminya. Kyuhyun tak pernah melihat Siwon semarah ini.

            “Hey tenang dulu Mr. aku belum sempat merasakannya kok. Tapi aku sudah melumat bibir cherrynya. Benar-benar manis seperti cherry” gelak tawa kembali terdengar.

            “APA YANG KAU INGINKAN BRENGSEK?” Siwon tak bisa mengontrol emosinya. Anaknya diculik dan isterinya hampir diperkosa. Laki-laki mana yang bisa tenang ketika menjalaninya?

            “Bagaimana kalau aku meredakan emosimu dengan mendengar suara merdu anakmu Tuan Choi? Isteri manismu pasti juga ingin mendengarnya” Jack berkata tenang.

            Kyuhyun yang sudah tidak tahan ingin ikut mendengar pebicaraan itu menekan tombol speaker pada telepon itu. Terdengar gesekan kecil saat telepon di seberang sana dipindah tangankan.

            “Mommy, daddy..” suara serak Jino terdengar.

            Kyuhyun menahan nafasnya. Siwon yang menyadari tubuh Kyuhyun yang lemas merangkul pundak isterinya “Jino, ini mommy.. Mianhae.. Jino… maafkan mommy tidak bisa melindungimu…”

            Mendengar isakan ibunya Jino ikut terisak “Syukurlah mommy baik-baik saja”

            Suara tangisan Kyuhyun makin keras. Anaknya lebih menghawatirkan dia daripada dirinya sendiri.

“Jino, apa kau baik-baik saja chagi? Apa mereka menyakitimu?” Siwon mengambil alih.

`”Aniya. Mereka hanya mengikatku daddy. Tapi Jino takut. Disini gelap dan dingin”

            Ingin rasanya Siwon menangis “Tenanglah. Daddy dan Mommy akan menyelamatkanmu. Kau harus bertahan sebentar lagi ne?”

            Sebelum Jino menjawab terdengar suara Jack lagi “Sudah ah adegan melankolisnya aku bosan. Oh, ya Babby Kyu, kau pulang dengan selamatkan Babby?”

            Tubuh Kyuhyun menegang mendengar suara itu sedang Siwon merasakan kemarahan yang sangat. Bagaimana bisa namja itu memanggil isterinya BabbyKyu? “Jangan macam-macam”

            “Kau pencemburu sekali Tuan Choi. Baiklah kita langsung ke topik saja” Jack mulai berkata serius “Kau ingin anakmu kembali kan? Aku akan mengembalikannya dengan satu syarat”

            “Apa itu?” Tanya Siwon tidak sabar.

            “Siapkan uang 10 milyar won dalam 8 jam” jawab Jack.

            “Mwo?” Siwon dan Kyuhyun terkaget.

            “Kenapa? Apa harta kalian lebih berharga daripada anak ini?” suara meremehkan Jack terdengar.

            “Tapi 10 miliyar won bukan jumlah yang sedikit dan mustahil bisa mengumpulkannya dalam 8 jam” Siwon berkata putus asa.

            “Terserah. Jika dalam 8 jam aku tidak menerima uang itu dalam koper aku tetap akan mengirim anak kalian kembali, tapi tanpa kepala” ancam Jack.

            Kyuhyun merasa dadanya sesak “Si..Siwon…”

            Siwon menelan ludah “Baiklah. Aku akan menyiapkannya. Beri tahu akan tempat dan waktu pertukarannya”

            “Aku akan menghubungi lagi nanti” jawab Jack “Tapi aku peringatkan pada kalian. Jika kalian berani menghubungi polisi atau keamanan apapun. Aku tak segan-segan memecahkan kepala anak kalian. Jangan coba-coba menipuku. Aku mengawasi rumah kalian”

            “Aku mengerti” Siwon berkata lemas.

            “Bagus” Jack menutup sambungan telepon itu.

            Begitu Siwon meletakkan gagang telepon di tempatnya, tubuh Kyuhyun langsung merosot. Siwon menahannya agat tidak jatuh ke lantai.

            “Ini salahku. Seandainya aku bisa melindungi Jino. Seandainya aku bisa menjaganya dengan baik, ini semua tidak akan terjadi. Jino diculik karena aku. Aku yang harusnya menderita bukan Jino. Aku ibu yang bodoh dan tidak berguna” Kyuhyun menangis sejadi-jadinya.

            Siwon memeluk tubuh Kyuhyun erat “Jangan berkata begitu Kyu. Kau ibu yang baik. Kumohon tenanglah. Kita pasti bisa menyelamatkannya”

            “Tapi 10 miliyar dalam 8 jam? Itu mustahil Wonnie! Aku lebih baik mati jika tidak bisa menyelamatkan Jino” kata Kyuhyun putus asa.

            “Jangan berkata seperti itu” Siwon terdengar kaget “Kau tidak boleh mati Kyu. Jinopun tidak akan mati. Aku akan menyelamatkan kalian. Aku bersumpah akan melakukan segala cara untuk melakukannya. Aku akan menelepon Hangeng hyung menyuruhnya untuk menyiapkan uang itu. Aku juga akan minta bantuan Donghae, dia detektif yang hebat. Kau tak perlu cemas, ne?”

            Kyuhyun hanya mengangguk walau hatinya tetap diliputi dengan kecemasan.

=JMJS=

            Jino menatap sekelilingnya dengan seksama. Dia tahu dirinya disekap di sebuah gudang reot berlantai 2. Tak bisa dipungkiri dia sangat ketakutan. Tapi dia sadar, dia tak bisa hanya diam dalam ketakutan. Setidaknya dia harus mencoba kabur. Dan sekaranglah kesempatannya. Namja-namja yang tadi menculiknya sedang di luar ruangan.

            “Aku pasti bisa. Kalaupun aku gagal setidaknya mommy sekarang ada di tempat aman” bisiknya pelan. Dia sangat kawatir ibunya disakiti namja-namja mesum tadi tapi begitu tahu ibunya kini bersama ayahnya, Jino merasa lega. Sekarang dia hanya perlu mencemaskan dirinya sendiri.

            Jino bersyukur penculik itu tidak terlalu kencang mengikatnya. Sepertinya mereka berpikir Jino adalah anak lemah yang penakut. Beruntung pula bagi Jino yang sering bermain game penculikan dengan ibunya. Jadi sedikit banyak dia belajar cara melepaskan tali yang mengikat tangannya.

            Cukup lama sampai akhirnya tali itu lepas. Dengan cepat, Jino segera melepas ikatan pada kakinya. Dia mengikat kedua tali itu dengan kencang untuk menjadikannya seutas tali yang panjang. Sebuah smirk yang diwariskan Kyuhyun terpantri di bibirnya. Dengan langkah pelan, Jino menuju ke jendela kecil di ruangannya. Dia harus menaiki balok kayu untuk mencapainya.

            Sepertinya Dewi Fortuna melekat pada namja imut itu karena jendela itu tidak dikunci. Jino mengikat ujung tali pada kusen jendela dengan erat lalu melempar ujung lainnya ke luar. Angin malam yang dingin menerbangkan rambut cokelatnya saat menengok ke bawah.

            Bukannya turun dengan menggunakan tali, Jino malah turun dari balok kayu itu dan membuka balok kayu berbentuk kubus yang berukuran besar. Dia masuk disana dan menutupnya kembali, tapi dengan tidak rapat. Dia butuh pergantian udara.

            Setengah jam Jino berada di kotak itu ketika pintu ruangan dibuka. Tommy, masuk ke dalam dan kaget melihat ruangan yang kosong. Kresek yang dibawanya terjatuh “Bos! Anak itu kabur!” teriaknya panik.

            5 namja langsung masuk ke dalam mendengar teriakan Tommy. Seorang namja paling pendek yang merupakan sang bos melihat keadaan sekitar “Bagaimana dia bisa kabur?”

            “Dia kabur dengan menggunakan tali dari jendela ini Bos” namja berbadan gemuk berkata.

            Sang bos berlari ke arah yang ditunjukkan anak buahnya dan menggeram kesal melihat tali yang tadi diikat Jino “Brengsek! Cepat kejar anak itu. Dia pasti belum jauh. Temukan dia atau kalian kutembak sampai mati”

            Tanpa membantah keempat namja itu langsung berhamburan keluar. Sang bospun ikut mencari. Dia tak mau sang klien yang sudah membayar mahal malah membunuhnya karena misi mereka gagal.

            Jino menunggu 5 menit setelah mereja pergi baru dia keluar dari kotak itu. Dengan langkah cepat, Jino keluar dari ruangan itu dan turun menuju tangga. Pintu utama sudah di depan matanya sampai seseorang menepuk pundaknya. Jino berbalik dan nafasnya seolah berhenti saat melihat orang di depannya.

            “Kau sangat cerdas nak. Aku akui itu” Jack menyeringai menatap Jino “Tapi aku juga cerdas. Jangan lupakan itu”

            Jino menggigit bibirnya mencari ide kabur. Akhirnya dia memutuskan cara tercepat. Ditendangnya –ehem-junior-ehem- Jack keras membuat namja dewasa itu mengerang. Kesuksesan itu langsung digunakan Jino untuk kabur.

            “Bocah Bedebah! Akan kusiksa kau 10 kali lipat!” Jack berlari mengejar Jino setelah bisa mengatasi rasa sakitnya.

=JMJS=

            Jino terus berlari tanpa tahu arah. Tak peduli hujan turun cukup deras membuat pandangannya terhalang. Dia harus berhasil kabur. Dia harus berlari sampai menemukan pertolongan. Jino menoleh ke belakang dan melihat sorot senter. Penculik itu mengejarnya. Jack menghubungi mereka dan kini mereka semua mengejar di belakang Jino.

            Dulu, Jino sering mengeluh karena daddynya memaksanya berlatih berlari cepat, sekarang dia bersyukur karena itu. Tapi bagaimanapun Jino tetaplah seorang anak-anak yang staminanya kalah jauh dengan penculik yang notabenya adalah namja dewasa. Jino sudah kelelahan dan sesekali dia hampir terjatuh dari pelariannya. Tapi Jino tak mau menyerah. Saat ini mommy dan daddynya pasti mencemaskannya. Jino tak mau mommy tersayangnya jatuh sakit karena terlalu mencemaskannya.

            Brukk…

            Jino tersandung batu dan terjatuh. Kakinya terkilir. Ini adalah hal buruk.

            “Dia disana!” terdengar teriakan salah seorang penculik saat sinar senternya mengenai Jino.

            “Mommy” Jino memanggil ibunya “Daddy… tolonglah Jino” bocah yang masih tingkat pertama sekolah dasar itu mencoba bangkit berdiri.

            Brukk…

            Dia terjatuh lagi. Penculik kini makin dekat dengannya. Kata-kata ibunya terniang di telinganya

            “Jino adalah jenderal terkuat mommy. Mengalahkan raja-raja di game. Jino adalah pahlawan yang tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan. Karena itu Jino tak akan kalah sebelum berusaha sekuat tenaga”

            Jino kembali mencoba berdiri dan berhasil. Walau kakinya gemetar. Dengan semangat baru, Jino berlari kembali. Tiap langkah kakinya makin berdenyut sakit tapi dia tidak memperdulikannya. Jino akan membuktikan bahwa dia adalah jenderal terkuat dan pahlawan yang tidak mudah menyerah.

            Perjuangannya membuahkan hasil. Jalan raya kini ada di depannya. Gudang itu terletak di dalam hutan tipis yang sepi. Jino berlari makin kencang. Dia sudah menyebrangi setengah jalan raya itu, ketika…

            DOOORR!!!

            Timah panas mengenai kakinya. Jino tersungkur di tengah jalan beraspal dengan darah mengalir dari kakinya dan terbawa air hujan.

            “Kau gila! Ini di tengah jalan!” Jack memarahi rekannya yang dengan bodohnya menembak.

            Jalanan itu memang sepi tapi tidak kosong. Ada beberapa kendaraan yang melewatinya dan salah satunya adalah sebuah truk yang melaju kencang ke arah Jino yang terbaring dengan nafas terngah-engah menahan sakit.

            Jino bisa mendengar suara berisik truk itu tapi dia tidak punya tenaga lagi unutk berdiri. Air matanya mengalir di sela-sela matanya yang setengah terpejam ‘Mianhae mommy, Jino kalah’ ucapnya pelan sebelum kegelapan menghantamnya dengan keras.

TiBiCi

Apakah Jino adalah angst pertama dalam FF ini?

‘Jino-ya, berjuanglah!!!’

=JMJS=

 

 

 

 

BUUUUUUMMMMM

I am back,,,

Males ah minta maaf karena ApMa a.k.a ApdetLama#plak

Males juga banyak cuap-cuap.

Jadi Author Cuma mau berterima kasih bagi Lovely Reader yang setia menunggu dan mengcoment FF ini,,

Yang mau dapet pahala banyak, beramallah dengan mengetik coment XD

 

Orang Males yang Manis

Anin :3

 

 

Ps : Fiuhh syukur tuh Jacko enggak sampai dalem-dalem nyentuh BabbyKyu. Author juga enggak relllla ><

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?