Jeongmal Mianhae, Jeongmal Saranghae

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

 

            “Hiks..hiks...hiks...” isakan memilukan terdengar di ruangan serba putih itu. Suara itu berasal dari seorang anak kecil yang memeluk lututnya sambil menangis “mommy... hiks.. hiks... daddy... hiks...”

            “Kenapa menangis Jino chagi” seorang yeoja berambut cokelat membelai rambut sang anak kecil yang berwarna senada.

            Mendengar suara menenangkan itu, Jino menongakkan kepalanya. Mata bulat besarnya dipenuhi air mata “Mommy!!” dengan sangat erat dia memeluk sang bunda yang masih setia membelai rambutnya.

            “Uljima... anak mommy bukanlah si cengeng” Kyuhyun membalas pelukan anak tersayagnya.

            “Mommy jahat... hiks... mommy meninggalkan Jino lama... hiks...” ucap Jino disela isakannya.

            “Mommy tak pernah meninggalkan Jino” Kyuhyun kembali mengelus kepala sang anak.

            “Aigo... anak daddy kenapa jadi melankolis seperti ini? Kemana perginya Jino Jagoan Tak Terkalahkan” seorang namja tampan berlesung pipi ikut bergabung.

            “Daddy” seru Jino melihat sang ayah yang tersenyum lembut padanya “Daddy, lihat! Mommy sudah kembali. Mommy sudah kembali bersama kita”

            “Ne, tentu saja mommy bersama kita. Kita kan sudah bersama sejak dulu Jino-ya” Siwon mengacak sayang surai cokelat anaknya.

            “Aissh bukan begitu maksud Jino” Jino menatap kesal daddynya yang tidak peka “Ahh sudahlah. Toh sekarang kita bersama lagi”

            “Kau ini ada-ada saja” Siwon geleng-geleng kepala melihat tingkah anak tunggalnya.

            “Daddy mianhae” Jino teringat perkataannya pada sang ayah terakhir kali kita bertemu. Kata benci dan menyesal karena memiliki ayah seperinya.

            “Mianhae untuk apa?” tanya Siwon bingung.

            “Karena aku pernah bilang aku membenci daddy. Karena aku menganggap daddylah penyebab mommy menghilang. Aku jadi sedih karena takut daddy tak mau kembali bertemu denganku lagi” Jino menundukkan kepalanya.

            “Jangan pikirkan. Daddy tahu kau tidak bermaksud seperti itu. Dan kau tak perlu takut. Daddy selalu ingin bertemu denganmu Jagoan” Siwon memeluk anaknya.

            “Mommy juga akan selalu bersamaku kan?” Jino menatap Kyuhyun yang tak pernah menghilangkan senyum lembut di bibir cerrynya.

            “Tentu” jawab Kyuhyun. Siwon melepeskan pelukannya pada Jino dan memeluk pinggang sang istri “Mommy dan Daddy akan selalu bersamamu”

            Jino harusnya senang tapi entah kenapa cara Kyuhyun menyampaikannya seolah punya maksud lain.

            Kyuhyun menunjuk dada Jino “Kami akan selalu ada disini. Di hatimu”

            Jino segera menggeleng. Perasaannya yang tadinya bahagia kini terasa sesak “Aku tak mau kalian ada di hatiku. Aku ingin kalian ada di sisiku. Di sampingku seperti sekarang”

            “Jangan egois Jino-ya” Siwon berkata. Walau dia tersenyum Jino yang cerdas bisa melihat wajahnya yang muram “Tidak semua hal berlangsung seperti yang kita inginkan”

            “AKU TAK PEDULI” teriak Jino “Aku mau mommy dan daddy ada di sampingku. Aku tak perlu yang lain. Aku hanya menginginkan kalian”

            Jino bersumpah melihat mata cokelat ibunya berkaca-kaca “Mianhae Jino chagi. Mianhae karena mommy tak bisa menjadi ibu yang baik dan membahagiakanmu”

            Jino tak pernah suka melihat air mata ibunya. Tangan mungilnya terulur untuk menyentuh pipi pucat sang ibu tapi Jinoter belalak saat tubuh ibunya tembus. Iya, ibunya seperti bayangan yang tidak bisa disentuh.

            “Mommy” Jino menatap ibunya takut. Lalu ketika matanya bertemu dengan sang ayah, Jino menyadari sang ayahpun tak kalah transparannya “Daddy. Apa yang terjadi?”

            “Mianhae Jino-ya. Kau berhak membenci daddy. Tapi daddy harap kau mau memaafkan daddy” Siwon ingin mengelus rambut anaknya sekali lagi tapi tangannya sudah terlalu transparan.

            “ANDWAE!!!” Jino kembali berteriak “KAJIMA!!! DADDY, MOMMY!!!!!”

            Jino berkedip sekali dan ketika matanya terbuka hanya ada kehampaan di sekitarnya “MOMMY!!!! DADDY!!!! ANDWAE!!!!”

=JMJS=

            ‘BRAKKK’

            Suara pintu yang terbanting menambah semarak malam yang berhujan. Jaejoong dan Leeteuk yang baru saja memejamkan mata mereka segera terbangun saat mendengar teriakan cucu mereka satu-satunya. Tanpa berperikepintuan Jaejoong membanting si pintu.

            “Jino-ya..” Leeteuk berusaha membangunkan Jino yang menangis dalam tidurnya sambil memanggil kedua orang tuanya “Jino... Halmeoni mohon, bangunlah...”

            Jino membuka matanya dan menatap Leeteuk dan Jaejoong yang mengerumuninya. Nafas bocah itu terengah-engah. Keringat membasahi piama merah maroonnya “Mommy... Daddy... hiks..hiks...”

            “Ssst Uljima” Leeteuk memeluk cucunya erat “Apa Jino bermimpi buruk?”

            Jino mengangguk dalam dekapan Leeteuk “Jino mimpi mommy dan daddy pergi. Mereka meninggalkan Jino sendiri”

            “Aigoo...” Jaejoong ikut memeluk cucu imutnya “Itu hanya mimpi Jino-ya. Mommy dan Daddy tak akan meninggalkan Jino. Mereka sangat menyayangi Jino”

            “Tapi kenapa mommy belum juga kembali? Kenapa daddy belum juga pulang? Jino ingin mereka disini. Jino ingin seperti dulu saat ada daddy dan mommy” Jino terisak makin keras.

            “Keinginan Jino akan terkabul” Leeteuk melepas pelukannya “Sekarang Jino tidur ya. Jika Jino jadi anak baik, Tuhan akan mengabulkan keinginan Jino itu”

            “Jeongmal?”mata bulat bocah yang sebulan lagi berusia 7 tahun itu menatap Leeteuk dan Jaejoong bergantian.

            Jaejoong mengangguk “Tentu saja” dia merebahkan sang cucu di kasur dan menyelimutinya “Jino tak perlu takut mimpi buruk itu datang lagi, granma dan halmeoni akan menemani Jino disini”

            Jino mengangguk. Dia memang masih ngantuk. Berkat belaian Leeteuk dan nina bobo dari Jaejoong dia kembali memasuki alam mimpinya.

            “Sebenarnya sejak tadi aku merasakan perasaan tidak enak. Apa eonnie juga merasakannya?” tanya Jaejoong pada Leeteuk yang enggan berhenti mengelus surai Jino yang sama persis dengan rambut anak perempuannya yang sangat dia rindukan.

            “Aku merasakannya sejak Kyuhyun menghilang” jawab Leeteuk “Tapi hari ini entah kenapa rasanya jauh lebih dalam. Jantungku seolah meneriakkan sesuatu. Rasanya seperi perasaan kehilangan”

            Jaejoong menghela nafasnya “Siwon... Kyuhyun.... Aku sangat takut membayangkan keadaan mereka”

            “Kita hanya bisa berdoa saja. Tapi aku percaya anak kita akan bertahan. Mereka anak-anak yang kuat” Leeteuk memberi senyuman angelnya pada Jaejoong.

            Jaejoong ingin percaya pada perkataan Leeteuk tapi sebuah telepon dari HPnya membuat jantungnya saat itu juga seolah meledak.

            Sebuah telepon dari Donghae yang dengan berurai air mata mengatakan Siwon kini ada di rumah sakit dengan luka tembak di dadanya.

            “Siapkan pesawat jetku sekarang juga” perintah Jaejoong dengan suara bergetar pada Pelayan setianya, Tuan Kim “Aku akan berangkat ke Pulau Jeju sepuluh menit lagi”

            Leeteuk menatap Jaejoong yang kalut “Jae...”

            “Aku baik-baik saja eonnie” Jaejoong memotong perkataan Leeteuk “Tapi aku tak sanggup memberi tahu keadaan Siwon pada Jino”

            Leeteuk menghela nafasnya. Lelah. Dia sudah sangat lelah dengan semua hal buruk yang terjadi pada keluaganya. Tapi dia tidak boleh mengeluh “Kita ajak Jino ke Pulau Jeju. Dia akan tahu situasi yang terjadi dengan sendirinya”

  =JMJS=

            TOP tak pernah merasa setegang ini seumur hidupnya. Suster yang berlarian untuk menemukan tabung oksigen berhasil membawa benda keramat itu dan membuat Kyuhyun kembali bernafas.

            “Keadaannya belum stabil dan saya yakin keadaan tadi akan memperburuk kondisinya. Bayangkan saja dua kali nafasnya terhenti hanya dalam waktu satu hari. Saya ragu Nona Kyuhyun bisa bertahan jika hal tersebut terjadi untuk ketiga kalinya” Tak pernah rasanya Dokter Shin semarah ini. Bagaimana dia tidak marah, Kyuhyun bisa diselamatkan jika bosnya tidak egois dan membiarkannya mati di atas kapal ini.

            “Aku mengerti” TOP menjawab. Nadanya pasrah dan lemah sangat berbeda dengan TOP sang bos besar yang angkuh dan percaya diri “Aku akan melakukan apapun agar Kyuhyun bisa diselamatkan”

            “Oppa” Minzy menghampiri TOP “Aku sudah membawa Seungri” Minzy menunjuk seorang namja tampan berambut cepak yang ada di sebelahnya.

            “Seungri, putar balik kapal ini. Kita harus kembali ke Pulau Jeju secepatnya” perintah TOP.

            “Tapi hyung, jika kita kembali, pasukan Donghae akan menangkap kita dan semuanya berakhir” Seungri menjelaskan situasi menurut pola pikirnya.

            “Kau pikir anak buahku selemah itu sampai tak bisa melawan sebatalion polisi? Jangan meremehkan organisasimu Seungri” tatapan tajam TOP menusuk sang anak buah “Sekarang cepat jalankan perintahku! Kita harus membawa Kyuhyun ke rumah sakit secepat mungkin”

            “Tapi hyung...” Seungri masih ingin protes.

            “CEPAT PUTAR BALIK!” teriakan TOP membuat Seungri segera membungkuk.

            “Akan segera kulakukan hyung” denga kecepatan tinggi Seungri berlari ke ruang nahkoda.

            Minzy yang melihat itu hanya mengulas seringainya. TOP terlalu cemas dengan keadaan Kyuhyun sampai tak mendengar gunaman pelan sang kaki tangan kesayangananya “Kau hebat juga Choi Kyuhyun. Kita lihat sampai mana kau bisa melakukannya”

=JMJS=

            Changmin dan Donghae duduk diam di depan ruang operasi dengan lampu yang menyala. Siwon tengah berjuang mempertahankan hidupnya di dalam sana. Operasi pengeluaran peluru sudah berlangsung beberapa jam tapi tak ada tanda-tanda pintu itu akan terbuka.

            “Aku sudah menghubungi Jaejoong ajumma” Donghae memecah kesunyian.

            “Jae ajumma, Teukkie ajumma dan Jino pasti sangat cemas. Aku tak mengerti bagaimana Keluarga kecil Choi yang tenang menjadi sekalut ini” Changmin menghela nafas. “Bayangkan saja Kyuhyun belum juga ditemukan dan sekarang Siwon sekarat. Jino kecil yang malang. Dia pasti sangat terpukul”

            “Aku tak berani membayangkannya Chang. Ini membuatku merasa tak berguna” Donghae mengacak rambutnya frustasi.

            “Bukan salahmu Hae hyung” Changmin menepuk pundak Donghae “Siwon yang menolak pakaian anti peluru”

            “Tapi tetap saja aku merasa Siwon tertembak karena keteledoranku” Donghae masih menyalahkan dirinya “Dan Kyuhyun gagal ditemukan karena salahku”

            “Bagaimana bisa gagalnya misi kita karena salahmu? Itu jelas karena salah anak buahmu. Tepatnya salah satu anak buahmu yang merupakan penghianat” jelas Changmin sedikit geram.

            “Kau benar Chang” Donghae berkata “Aku sungguh tak menyangka ada penghianat dalam kelompokku”

            “Kau tenang saja Hae hyung. Tuhan tak akan memberi cobaan yang lebih berat dari kemampuan umatnya. Jadi masalah rumit ini pasti akan terpecahkan” nasehat Changmin.

            Donghae mengangguk.

            Keheningan kembali mendominasi lorong itu sampai pintu ruang operasi terbuka dan seorang dokter paruh baya keluar dari ruangan itu dengan pakaian operasi dan wajah lelah.

            “Bagaimana keadaan Siwon dokter?” tanya Donghae cemas.

            “Operasi berjalan lancar. Syukurlah peluru itu tidak mengenai organ vital. Tuan Choi sudah melewati masa kritisnya. Kami akan memidahkanya ke ruang inap. Kemungkinan besar pasien akan sadar paling lama 24 jam dari sekarang” jelas sang dokter.

            Changmin dan Donghae menghela nafas lega. Setidaknya Siwon akan baik-baik saja.

            “Aku akan mengurus administrasinya. Nanti SMS aku ruang inap Siwon” kata Changmin.

            Donghae mengangguk “Hati-hati Chang”

            Changmin mengangguk dan berjalan menuju resepsionis. Ketika dia mendekati meja resepsionis itu dia melihat beberapa orang berlalu lalang dengan tergesa-gesa. Sepertinya ada hal gawat yang tengah terjadi.

            Setelah mengurus administrasi untuk Siwon, Changmin bertanya pada yeoja yang melayaninya “Ada apa? Kalian sepertinya sibuk sekali?”

            Yeoja menjawab dengan semangat karena ditanya namja setampan Changmin “Aku dengar ada istri seorang mentri yang jatuh sakit saat berlibur disini. Memang menghebohkan., tapi sang mentri merahasiakan hal ini karena tak mau istrinya yang sakit merasa terganggu. Kau tahu, dia sampai membayar penuh satu lantai rumah sakit ini demi privasinya”

            “Berlebihan sekali” komentar Changmin.

            “Kalau menurutku sih, pasti mentri yang dimaksud itu mentri pendidikan kita. Dia kan hobby menikah. Pasti salah satu selirnya yang sakit dan tak ingin isteri pertamanya tahu mereka sedang berlibur” yeoja tadi makin membumbui ceritanya “Dasar namja kaya”

            Changmin hanya mengangkat bahu tidak peduli. Walau dia sedikit setuju dengan si yeoja. Dia juga punya sahabat isteri orang kaya. Dan ketika sang sahabat ulang tahun, Changmin sampai tersedak mendengar hadiah dari sang suami kaya raya yakni, sebuah pulau di dekat pantai Hawaii.

=JMJS=

            “Anda bisa menhembuskan nafas lega Tuan Choi. Nona Kyuhyun sudah menunjukkan kondisi membaik” dokter Shin berkata pada TOP setelah memeriksa Kyuhyun yang kini terbaring di ranjang rumah sakit terbesar di Pulau Jeju.

            “Akhirnya” TOP berhasil meregangkan ototnya yang dari tadi kaku “Tapi  kenapa dia belum sadar juga? Dia sudah berhari-hari tidak sadarkan diri”

            “Kondisinya memang membaik, tapi belum sembuh. Nona Kyuhyun masih perlu perawatan intensif. Saya yakin dengan kecanggihan alat di rumah sakit ini, tak lama lagi Nona Kyuhyun akan sadar dan pulih kembali” jelas Dokter Shin.

            TOP hanya mengagguk. Dia menatap ke Minzy yang sedari tadi menatap Kyuhyun “Kau sudah pastikan tidak ada yang tahu kita ada disini kan?”

            Minzy menganggk “Tentu saja oppa. Aku sudah menaruh penjaga di setiap sudut lantai ini. Tak akan ada yang bisa masuk dan mengganggu kita, bahkan tikus sekalipun”

            “Kerja bagus” TOP menepuk pundak mungil Minzy “Kau memang terbaik. Tak salah aku menjadikanmu orang kepercayaanku”

            Senyuman manis yang menutupi seringai Minzy menjadi balasan untuk kata-kata TOP. Matanya kembali menatap Kyuhyun yang tak juga membuka matanya. Raut pucat kini tidak terlalu mendominasi wajah cantik itu “Nona Kyuhyun sangat cantik”

            “Dia memang sangat cantik. Aku bahkan harus menemukan kata yang lebih hebat dari cantik untuk mendestripsikan wajah indahnya”

            “Si cantik yang malang” bisik Minzy lirih.

=JMJS=

            Rombongan Jaejoong sampai di rumah sakit saat fajar hampir menyingsing. Jino tertidur dalam gendongan salah satu bodyguard keluarga Choi. Dia terbangun saat berada di pesawat jet. Jaejoong dan Leeteuk harus mengeluarkan energi ekstra untuk menenangkan bocah malang itu saat tahu ayahnya berada di rumah sakit.

            Jino masih belum bangun ketika Siwon membuka matanya. Dokter sangat heran karena kondisi Siwon membaik lebih cepat dari perkiraannya. Lagi-lagi orang-orang mengeluarkan energi ekstra untuk menenangkan Siwon yang berusaha keluar dari rumah sakit untuk mencari Kyuhyun.

            “Kau masih harus berada di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan Wonnie. Tolong jangan memaksakan dirimu seperti ini” Jaejoong berusaha menahan tangan Siwon yang ingin melepaskan infus di tangan kirinya.

            “Mommy, Kyuhyun sekarang dalam bahaya. Aku tak mungkin hanya diam disini” Siwon berkata dengan suara pelan namun penuh rasa frustasi.

            “Kau juga dalam bahaya sekarang jika kau memaksakan diri” Jaejoong berkata tajam “Sekarang berhentilah bertingkah kekanakkan atau aku memanggil dokter untuk membiusmu”

            Siwon menatap ibunya kesal “Mommy! Kumohon...”

            “Daddy...” suara serak Jino membuat pertengkaran ibu-anak itu terhenti.

            “Jino-ya” Siwon baru sadar ada Jino di ruangan itu.

            “Halmeoni, Jino ingin tidur di samping daddy” pinta Jino pada Leeteuk yang tengah menggendongnya.

            Leeteuk tersenyum. Setidaknya Jino akan membuat Siwon tidak bertindak gegabah. Dengan lembut dan hati-hati di baringkan Jino di sebelah Siwon yang juga terbaring.

            “Apa daddy benci Jino makanya daddy mau pergi?” tanya Jino menatap mata ayahnya dengan wajah siap menangis.

            “Aniya. Daddy tak mungkin membenci Jino” Siwon berkata lembut pada sang anak. Siwon menyadari saat ini Jino pasti sangat letih dan terpukul “Daddy ingin mencari mommy”

            “Tapi daddy sedang sakit. Jika daddy bertemu mommy dengan keadaan sakit, mommy akan sangat sedih” jelas Jino.

            Jaejoong dan semua orang di ruangan itu bersyukur ada ‘rem’ Siwon yang bisa menjernihkan kepala si namja dewasa yang susah diatur.

            “Daddy harus sembuh dulu baru bisa bertemu mommy. Mommy pasti bisa menunggu kita sebentar lagi” Jino berkata polos “Aku tadi bermimpi tentang mommy. Mommy tersenyum padaku dan menyuruhku menjaga daddy”

            “Aku sekarang bingung. Siapa yang anak siapa yang ayah?” celetuk Changmin dan mendapat tatapan super tajam dari Siwon.

=JMJS=

            Semalaman TOP tidak melepas genggamannya pada tangan Kyuhyun. Dia sangat menantikan tangan halus itu balas menggenggam tangannya. Tapi harapannya hanya tinggal harapan. Jangankan menggenggam tangan TOP, bergerak sedikit saja tak juga dilakukan yeoja cantik yang masih tertidur itu.

            “Mereka memasukkamu dalam daftar tersangka yang dicari. Kepalamu dihargai 1 Milyar won oleh Choi Siwon” Minzy berkata saat baru masuk ruang rawat Kyuhyun.

            “Mereka pikir aku bisa ditemukan semudah itu. 1 Milyar won? Apa kepalaku akan dijadikanya perhiasan?” TOP menjawab sinis.

            “Kau harus hati-hati oppa. Kita memang akan sulit ditemukan tapi tetap saja aku kawatir” jelas Munzy.

            “Sudahlah, kau tak perlu menkawatirkan aku” TOP berkata masih menggenggam tangan Kyuhyun dan tanpa menatap lawan bicaranya “Lalu bagaimana kabar anak buah kita yang menahan mereka di villa? Apa semua mati?”

            “Kurasa iya, tak ada yang melapor padaku. Mungkin juga mereka tertangkap. Tapi tak perlu cemas. Mereka tak akan membocorkan keberadaan kita” jelas Minzy “Aku juga penasaran, mata-mata kita di pihak mereka tak memberi informasi sedikitpun”

            “Kurasa dia takut ketahuan atau memang sudah ketahuan. Biarkan saja orang tak berguna itu. Aku sudah menyusun rencana baru dan akan menjalankannya segera setelah Kyuhyun sadar”

            Minzy ingin bertanya apa rencananya tapi dia tahu TOP akan memberi tahunya jika rencana itu sudah siap dilakukan “Sebaiknya oppa istirahat. Aku bisa menjaga Nona Kyuhyun disini” saran Minzy saat dia lebih dekat dengan TOP dan melihat kantung mata di mata super tajam milik namja tegap itu.

            “Aku tak bisa tidur tenang sebelum melihat lelehan karamel itu terbuka” TOP menatap sendu wajah Kyuhyun.

            “Bukankah dokter bilang keadaannya sudah semakin baik. Tak lama lagi dia akan terbangun” Minzy menepuk pundak atasannya.

            “Aku masih ragu Minzy” TOP bangun dari duduknya dan merilekskan tubuhnya yang semalaman duduk.

            “Apa oppa sangat mencintai Kyuhyun?” tanya Minzy sambil menatap lekat TOP.

            Namja tampan itu mengagguk “Aku sangat mencintainya bahkan melebihi aku mencintai diriku sendiri”

            “Apa yang dia lakukan sampai membuatmu begitu mencintainya?” tanya Minzy penasaran.

            Mata TOP menatap lembut Kyuhyun. Minzy bersumpah tak pernah melihat TOP selovely itu pada apapun “Dia mirip seseorang, tidakkah kau menyadarinya?”

            “Seseorang? Siapa?” Minzy berusaha mengingat tapi tak juga memorinya menemukan roang berwajah mirip dengan yeoja yang memejamkan mata di dekatnya itu.

            “Wajar kau tidak tahu. Dia adalah seseorang yang paling kucintai di dunia ini. Dia meninggal saat aku masih remaja. Dia adalah ibuku. Ibu yang melahirkanku” jelas TOP.

            “Jadi Kyuhyun mirip ibumu oppa?” Minzy memastikan “Dan kau menicintai Kyuhyun karena wajahnya mirip ibumu?”

            “Awalnya aku mengira, aku hanya tertarik padanya karena hal itu. Tapi saat aku mulai dekat dengannya, aku menyadari hal lain. Aku mencintainya, terjerat dalam pusaran pesonanya dan tidak bisa keluar walau aku berusaha dengan seluruh tenagaku. Rasanya sangat mendebarkan. Aku yang tak pernah peduli pada sekitarku menjadi orang yang lemah jika berhadapan dengannya” jelas TOP.

            “Tidakkah oppa pernah berpikir yang kau lakukan sekarang membuatnya menderita?” Minzy berusaha menghilangkan nada sinis dalam suaranya.

            “Aniya. Dia akan lebih menderita jika bersama Siwon. 5 tahun di Jepang membuatku bisa sedikit merelakannya. Tapi kerelaanku langsung kandas begitu tahu Siwon selingkuh. Bagaimana aku bisa mempercayakan Kyuhyun padanya jika dia begitu mudah tergoda” TOP berkata penuh emosi.

            “Kau hanya mencaari alasan oppa” Minzy berkomentar sambil berjalan mendekati pintu keluar “Walau Siwon tidak selingkuhpun kau tetap akan menarik Kyuhyun dalam duniamu”

            TOP menyeringai “Kau selalu bisa membaca pikiranku Minzy-ya”

            Minzy membuka pintu dan menjawab tanpa berbalik “Aku menghabiskan seluruh waktuku di dekatmu oppa dan itu membuatku bisa mengikuti alur pemikiranmu yang rumit”

            TOP kembali menggenggam tangan Kyuhyun tanpa tahu Minzy yang kini menatapnya dan Kyuhyun dengan tatapan yang sulit diartikan.

            “Nikmati harimu sebelum peluruku menembus jantungmu” Minzy menutup pelan pintu kamar rawat Kyuhyun dan berlalu dari sana.

=JMJS=

            “Jika kondisinya terus membaik tak lama lagi Tuan Choi bisa pulang” Dokter yang kemarin mengoperasi Siwon berkata.

            “Tidak bisakah aku pulang sekarang saja dokter?” tanya Siwon yang lebih mirip rengekkan.

            “Anda baru 2 hari lalu dioperasi tidak mungkin bisa pulang hari ini” jelas sang dokter.

            Sementara Siwon tengah memohon-mohon keluar secepatnya dari rumah sakit terbesar di Pulau Jeju itu, Changmin dan Donghae sedang berdiskusi tentang penghianat di kelompok mereka.

            “Aku menemukan penghaianat itu. Aku menangkap basah dia sedang menelepon rekannya untuk memberi tahu kondisi kita” jelas Donghae.

            “Lalu, sekarang dimana orang busuk itu?” tanya Changmin emosi.

            “Orang kepercayaanku mengurusnya. Aku sudah mengintrogasinya tapi dia tidak tahu dimana TOP sekarang berada sekarang” jawab Donghae.

            “Jadi kalian sudah menemukan penghianat itu?” tanya Siwon. Sepertinya setelah kalah berdebat dengan sang dokter dan dokter itu keluar, Siwon ikut nimbrung.

            “Iya. Tapi dia hanya seorang mata-mata yang tak tahu apa-apa tentang rencana tuannya” Donghae menjawab “Kau sudah merasa lebih baik Wonnie?”

            “Aku sudah sehat dan siap bertempur tapi tak ada satupun orang mengizinkanku keluar dari tempat penat ini” curhat Siwon.

            “Jangan berharap terlalu tinggi Siwonnie. Kau hanya melukai dirimu sendiri” Changmin berkata bijak.

            “Hei, ngomong-ngomong kenapa ibu dan ibu mertuaku lama sekali. Mereka kan hanya ke apotik” Siwon baru menyadari ketidak adaan kedua ibunya.

            “Kurasa Jino membuat onar disana” tebak Changmin “Anak itu menjadi sejahil Kyuhyun jika sedang kesal. Dia akan melampiaskan kekesalannya pada orang tak bersalah”

            “Ya, aku masih ingat sebelum kalian menikah aku hampir kena serangan jantung dikerjai isterimu yang evil itu” ingat Donghae saat Kyuhyun dan Siwon harus berjauhan karena suatu hal dan Kyuhyun melampiaskannya pada Donghae.

            “Dia angel Hae. Buktinya dia melahirkan seorang malaikat yang manis dan penurut” bela Siwon.

            “Manis iya. Penurut? Aku tak jamin” Changmin mengangkat bahunya.

=JMJS=

            Jino berhasil kabur dari amukan kedua neneknya. Dia sedang kesal karena tidak diikutkan dalam pencarian Kyuhyun jadi dia melampiaskan rasa kesalnya dengan membuat berantakkan apotik rumah sakit itu. Sekarang dia ada di dalam lif. Saat pintu lif itu hampir tertutup, 2 orang masuk ke dalam dengan membawa troli berisi seprai dan berbagai kain lainnya tanpa menyadari kehadiran seorang bocah disana.

            “Aku sudah melihat isteri mentri itu, dia sangat cantik” kata seorang pemuda berkumis tipis “Dan kita akan kesana lagi. Aku jadi tak sabar”

            “Sebenarnya dia bukan isteri mentri. Aku pernah mendengarnya. Mereka bilang dia seorang Putri dari negara entah mana” jawab temannya yang bertopi kain berwarna biru dongker.

            “Jjinja? Pantas dia sangat cantik. Tapi sayang dia tak juga membuka matanya. Padahal aku ingin sekali melihat matanya. Pasti sangat indah” si kumis tipis menerawang.

            “Kau benar. Tapi aku pernah mendengat namanya. Para bodyguard yang menjaga disana memanggilnya Nona Kyuhyun” jelas si topi biru.

            Deg

            Jino merasaka tubuhnya menegang. Apa yang mereka maksud adalah Kyuhyun mommynya? Tak ada salahnya memastikan. Dengan gerakan pelan. Jino mengingkap sedikit kain yang menutupi bagian tepi salah satu troli itu. Dia memasukkan tubuh mungilnya dalam sana sambil menahan nafas.

            Bunyi ‘ting’ keras tanda bel sudah sampai di lantai tempat ‘Isteri Mentri’ itu sudah sampai. Jino memeluk lututnya. Berharap ibunya memang ada disini dalam keadaan baik-baik saja.

            Jino mendengar suara pintu yang dibuka setelah seseorang mengintrogasi kedua namja tadi.  Jino mengintip dari tempat persembunyiannya dan dia segera menutup mulutnya menahan teriakan kagetnya saat melihat sosok wanita terbaring damai di sebuah ranjang.

            “Mommy!!!”

=TBC=

Jino kini berada di tengah-tengah pertempuran!

Mampukah dia menyelamatkan sang mommy, atau malah dialah yang harus diselamatkan?

Siwon cepatlah pulih dan temukan dua orang berharga dalam hidupmu, sebelum salah satu dari mereka harus berkorban.

 


Saya tiba-tiba blank enggak tau mau dibawa kemana cerita ini. Tapi berkat membaca coment kalian, saya jadi menemukan setitik cahaya yang mempesona(?).

Kok rasanya, Kyuhyun tidur terus ya? Lama juga dia bangun. Tapi tenang aja, dia akan beraksi sebentar lagi. Begitu juga dengan Siwon.

Saya enggak janji, tapi menurut perhitungan 2 atau 3 chapter lagi FF ini akan tamat. Well, sebelum itu boleh enggak minta comentnya lagi?

 

Si Ratu Typos#maaf#

Anin :3

 


PS: Semoga enggak ada yang kecewa dengan jalan ceritanya.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?