Jessica merasa semakin menarik setelah melihat tampang bodoh Amber yang sedang bingung. Setelah mencoba mengubek memorinya akhirnya Amber mengingat kejadian beberapa hari yang lalu itu. Malam dimana ia mencoba untuk menyelamatkan seorang wanita asing yang ia pikir sedang diganggu bahkan hampir diculik oleh pria brengsek.

Amber mengambil jas yang Jessica angkat di depan wajahnya kemudian berniat pergi. Namun hal itu urung terjadi karena Jessica menahan tangannya.

"Mau kemana kau? Tanggung jawab!"

"Aku sudah menyelamatkanmu, tanggung jawab apa yang kau minta? Bukankah seharusnya kau mengucap terima kasih dulu padaku.?!" kesal Amber.

"Pria itu calon pacarku, dan gara-gara kau dia kabur karena berpikir kau selingkuhanku." bohong Jessica karena ingin bermain dengan Amber. Jessica yang setiap hari selalu bermain dan bertemu dengan para ahjussi bahkan pria tua berdompet tebal itu ingin mencoba bermain dengan seorang bocah SMA karena sebelumnya ia belum pernah melakukannya.

Amber diam, ia merasa sangat bodoh dan malu mendengar penjelasan wanita asing yang tak ia ketahui namanya itu.

"Maaf." gumam Amber tak jelas karena merasa harga dirinya sedang berada di titik terendahnya.

Amber segera kembali berbalik dan kembali melangkahkan kakinya, tapi Jessica juga kembali mencoba menghadang jalan Amber dengan berdiri di depannya.

"Apa lagi?!!"

"Kau bilang aku harus berterima kasih padamu kan. Ikut aku."

Jessica sekerika menarik tangan Amber menuju mobil. Sementara Amber tak tahu harus berbuat apa karena wanita itu menggenggam tangannya dengan kuat hingga ia tak bisa melepaskan diri dan hanya bisa ikut seperti seekor kerbau yang sedang digiring sang penggembala.

Semua pasang mata siswa disana mematap Amber yang sedang mengikuti langkah kaki seorang wanita seksi dan cantik masuk ke dalam mobil mahalnya dengan persepsi yang berbeda-beda. Ada yang merasa iri, terkejut, aneh, bahkan menganggap Amber adalah seorang siswa yang sering bermain dengan wanita seksi untuk memuaskan dan mendapat uang segepok dari mereka. Tak terkecuali para sunbae Amber yang sering membullynya.

Tao, Kris, dan Suho menatap nanar pada Amber. Entah mengapa mereka semakin membenci hobaenya itu karena bisa mengenal seorang wanita cantik dan seksi seperti Jessica.

"Bagaimana bisa dia membawa wanita seperti itu ke lingkungan sekolah yang suci ini." ucap Kris yang merasa iri.

"Sepertinya besok kita harus memberinya pelajaran agar sadar." sahut Tao.

"Kenapa besok? Kita bisa memberinya pelajaran nanti malam. Siapkan diri kalian, dia harus tahu posisinya ada dimana." timpal Suho sang ketua kelompok itu.

Di dalam mobil sedan BMW milik Jessica Amber terus-terusan menyuruh wanita itu agar menghentikan mobilnya. Namun Jessica enggan melakukan itu dan ia terus menyebut nama restoran ternama untuk tempat makan mereka.

"Lima menit lagi aku harus bekerja. Aku tidak punya waktu untuk makan denganmu.!! Aku bisa dipecat karenamu!"

"Aku bisa mengayasi hal itu. Aku akan bicara pada bosmu." jawab Sica enteng.

"Hentikan mobilnya atau aku akan lompat dari sini."

"Coba saja kalau berani." tantang Jessica pada gertakan Amber.

Amber yang kesal itu akhirnya mencoba cara lain untuk me