Chapter 5

The Man Who Can't Be moved
Please Subscribe to read the full chapter

Nickhun mengerang geram mendengar bunyi ponsel yang sejak tadi -sudah tak ia hiraukan- berdering di atas meja nakas disampingnya, hari masih terlalu pagi untuk melakukan sebuah panggilan yang bertubi tubi. Seakan tak sabar menunggu sang pemilik ponsel untuk bangun dari tidurnya. Nickhun baru saja akan membuat ponsel itu berhenti berdering dengan sebuah ayunan dari tangannya tepat di saat junho menahan lengan milik nickhun yang menggenggam ponsel berdering miliknya.

“ ini ponselku hyung...” ucap junho yang kini berdiri di samping termpat tidur miliknya, harum yang terpancar dari tubuh junho membuat nickhun memaksa kedua matanya untuk terbuka

“ kau sudah mandi? Jam berapa ini??”

“ masih pukul 6 hyung, kau boleh melanjutkan tidurmu...”

“ tidurlah lagi, temani aku, aku belum puas melampiaskan rinduku padamu nuneo...”

“ baiklah setelah aku mengangkat telepon ini oke...” nickhun mengangguk kecil kembali merebahkan dirinya, namun memasang pendengarannya dengan tajam. Nickhun sempat melihat panggilan yang masuk pada ponsel junho betuliskan nama Youngiee – nama yang wooyoung tuliskan sendiri di ponsel junho - yang nickhun yakin kekasih lain chansung

Junho berjalan menuju sofa di kamarnya, menjatuhkan tubuhnya di atas sofa sebelum mengangkat pangilan dari wooyoung

“ halo, woo, selamat pagi..”

“ ah halo selamat pagi ho, apa aku menganggu tidurmu??”

“ tidak woo, kebetuan aku sudah bangun sebelum kau menghubungiku...”

“ syukurlah, jika aku memang tidak menganggu tidurmu...” wooyoung terdiam sesaat, junho ikut terdiam seraya menanti wooyoung bicara, “ ho, apakah kau ada waktu hari ini...?” ucapnya setelah beberapa saat terdiam

“ ada apa woo...?”

“ jika kau memang tidak sibuk, aku ingin mengajakmu pergi berlibur hari ini bersama chansung,,,”

“ hey aku...”

“ aku belum selesai ho, dengarkan aku dulu,,,” sela wooyoung membuat junho mengalah mendengarkan “ aku akan kembali ke jepang besok, dan mungkin akan butuh waktu cukup lama hingga aku kembali lagi ke seoul, aku hanya ingin menghabiskan hari liburan terakhirku bersama chansung dan kau, karena aku pasti juga akan merindukanmu ketika aku kembali. Kau tau kan ho aku tak punya banyak teman sebelumnnya dan aku bahkan tak pernah memiilki teman dekat sebelumnya, kau teman terdekat ku yang pertama dan aku ingin menghabiskan waktu bersama 2 orang yang penting untukku saat ini...”

“....” junho terdiam tak menjawab

“ ho,, kau mau kan...” gumam wooyoung, namun junho tetap terdiam tak kunjung memberikan jawaban pada wooyoung, “ ho, aku faham kau pasti akan merasa tak nyaman jika kita hanya pergi ber 3 dan kau akan merasa menjadi pengganggu ku dengan chansung, aku sudah memikirkannya dan kau boleh mengajak siapapun yang kau inginkan untuk menemani kita agar kau tak merasa menjadi penganggu,,,

“ tapi woo...”

“ ho,,, aku mohon, besok aku akan kembali ke jepang...”

“ ...”

“ ho, ayolah aku mohon...”

“ ... “

“ ho, ini permintaan terakhirku sebelum aku kembali ke jepang....”

“ ... “

“ ho, setelah hari esok, aku tak akan mengganggumu lagi,,, jadi hari ini saja...”

“ ... “

“ hooo.....” suara wooyoung kini terdengar putus asa mendapati tak ada jawaban dari junho,

“ apa chansung tau kau mengajak ku??”

“ tentu, ia bilang kalau kau memang bersedia maka kita akan pergi bersama...”

“ baiklah...” junho memejamkan kedua matanya memikirkan akan keputusan yang ia ambil saat ini, ia harap ini benar benar terakhir kalinya ia harus menghadapi kepahitan melihat chansung dan wooyoung bermesraan di depan matanya

“ kami akan menjemputmu nanti pukul 9,,,”

“ baik woo, sampai bertemu nanti,,,”

“ yaa, sampai jumpa nanti ho, terimakasih banyak...”

Junho menutup sambungan teleponnya seiring dengan helaan nafas berat keluar dari bibirnya, junho tiba tiba  tercengang mendapati kini tubuhnya terangkat oleh salah satu tangan nickhun yang berada di punggungnya dan satu lengan lainnya menyelinap di balik siku lututnya membawa junho kembali ke atas tempat tidur

“ aku tak mengizinkanmu pergi nuneo...” nikchun melingkarkan kedua lengan kekarnya pada tubuh junho, membuat junho tak bisa berkutik dalam pelukannya

“ hyung...”

“ aku tau siapa yang baru saja menghubungimu...”

“ ia hanya mengajaku pergi hari ini sebelum ia pulang kembali ke jepang hyung...”

“ apapun alasanya, aku tak mengizinkanmu....”

“ hyung aku akan baik baik saja...”

“ apa yang kau maksud menangis semalaman itu baik baik saja??” junho menatap nickhun terkejut, kini terpancar kemarahan di mata nickhun menatapnya

“ hyung aku....”

“ aku tak mengizinkanmu pergi nuneo,,,” nickhun melepaskan pelukannya dari tubuh junho, ia bangkit dari tempat tidur, berjalan keluar kamar junho dengan meninggalkan tatapan marah pada junho. junho hanya menatap kepergian nickhun dalam diam, ia tau nickhun benar benar sedang marah padanya, pada sikapnya, pada keputusan bodohnya

.

.

.

Junho mengetuk ngetukan jari jemarinya di atas meja belajarnya menanti seseorang yang kini sedang ia hubungi untuk menjawab panggilannya, sebelumnya junho sudah menghubungi minjun untuk memintanya membantu junho merayu nickhun agar mengizinkannya pergi, namun ternyata minjun menolak dengan tegas permintaan junho, dan memaksa junho mendengarkan minjun menceramahinya pagi ini.

Hanya taecyeon lah kini satu satunya harapan junho untuk membantunya membujuk nickhun, akan tetapi sepertinya taecyeon belum bangun dari tidurnya karena sejak tadi ponselnya tak menjawab panggilan junho.

“ hyuunngg, angkat teleponnya...” gumam junho tidak sabar, junho tak menyerah dan terus mencoba berkali kali menghubungi taecyeon. Hingga setelah beberapa waktu berlalu taecyeon pun menjawab panggilan junho

“ halo, taec hyunnggg, akhirnya kau menjawab panggilanku....”

“ halo, selamat pagi junho...” jawab taecyeon dengan suara seraknya

“ hyung, aku membutuhkan bantuanmu...” seru junho segera tanpa berbasa basi pada taecyeon karena ia sudah cukup membuang waktu saat menghubungi minjun sebelumnya

“ aku sudah mengetahuinya junho, minjun dan nickhun sudah mengirimiku pesan untuk ikut menolak apapun permintaanmu...” kedua mulut junho terbuka tertahan, ucapannya terhenti sesaat mendengar apa yang taecyeon ucapkan “ junho,,, haruskah kau pergi?”

Junho tak langsung menjawab, junho berfikir sejenak, ia pun tak mengerti mengapa ia begitu keras kepala ingin pergi menyambut rasa sakitnya, ia tidak bodoh, namun hati kecilnya meminta ia untuk pergi. Ia sangat merindukan chansung, menghabiskan waktu bersama dengan chansung dan wooyoung mengurangi rasa bersalah yang junho rasakan pada wooyoung.

“ hyung...”

“ mengapa kau senang sekali menyakiti dirimu sendiri junho....”

“ .... “

“ kau tau apa yang akan kau lihat nanti disana, kau tau kau tak akan mendapatkan apa yang kau harapkan....”

“ .... “

“ jawab aku apa yang kau inginkan...”

“ aku,,, aku hanya merindukannya,,,” junho memejamkan kedua mataya, menghirup nafas dalam  “...dan mungkin aku harus menemukannya, menemukan alasan agar aku dapat menyerah terhadapnya hyung...” ucap junho lirih, terdengar dari ujung telepon taecyeon menghela nafas berat

“ baiklah aku mengerti, berikan ponsel ini pada nickhun...”

“ s-sungguh hyung?, ta-tapi khun hyung sedang marah saat ini...”

“ tenang saja, aku yang akan bicara padanya,,,”

“ tapi taec hyung,,.” Ucap junho ragu,  Junho menatap nickhun yang kini berdiri di depan pintu kamarnya berjalan mendekat padanya . Nickhun menyesap segelas susu yang ia bawa di tangan kirinya sebelum memberikannya pada junho kemudian mengambil alih ponsel milik junho,

“ halo taec...” seru nickhun pada taecyeon yang masih tersambung di ponsel junho

“ .... “

“ bagaimana bisa kau termakan rayuannya, aku sudah peringatkan padamu...”

“ .... “

“ taec, aku sudah ceirtakan padamu semalam, bagaimana jika malam ini terulang kembali, aku tak ingin itu terjadi...”

“ ....”

Nickhun terdiam cukup lama, mendengarkan dengan seksama apa yang sedang taecyon katakan, junho mengamati setiap pergerakan nickhun , junho menenggak perlahan susu yang ada di tangannya, namun junho terkejut ketika tiba tiba nickhun mengalihkan tatapan tajamnya pada junho membuat junho terbatuk.

Junho segera mengalihkan perhatiannya dari nickhun, segera meninum habis susu hingga tak bersisa kemudian berjalan menuju beranda kamarnya menunggu dengan tenang hingga nickhun selesai berbicara dengan taecyeon

Junho dapat mendengar nickhun mengakhiri pembicaraanya dengan taecyeon dan kini melangkah berjalan menghampiri junho, junho merasakan kedua tangan nickhun menyelinap dibalik lengannya melingkari pinggulnya, nickhun menopangkan dagunya pada bahu junho

“ kau tau aku sangat menyayangimu kan nuneo...”

“ aku juga menyayangimu hyung...”

“ aku akan mengizinkamu pergi kali ini, namun taecyeon akan menemanimu...”

“ eh? Kenapa taec hyung? Aku fikir hyung yang akan menemaniku...”

“ aku masih belum yakin aku akan bisa mengendalikan emosiku di depan chansung dan kekasihnya, jadi mungkin memang taec pilihan yang tepat saat ini...” junho terdiam sesaat menatap nickhun

“ hyung, sejak kapan kau dekat dengan taec hyung??” tanya junho kemudian

“ ah, aku hampir selalu berbicara dengan taec dan minjun di telepon beberapa hari belakangan, mereka teman yang menyenangkan nuneo...”

“ apa yang kalian bicarakan?” junho menatap nickhun penuh tanya

“ itu rahasia pria dewasa,,,” ucap nickhun seiring dengan senyum lebar terlukis di wajahnya

“ jawaban macam apa itu....”

“ jawaban pria dewasa...” jawab nickhun kembali, membuat junho mendengus jengkel mendengarnya, nickhun tertawa kecil melihat ekspresi junho, nickhun mengecup sebelah pipi junho sebelum ia meninggalkan kamar junho,

“ hey, bagaimana kalau aku menikahimu saja nuneo,,,” junho melihat kepala nickhun menyembul dibalik pintu kamarnya, junho baru saja akan melemparkan sebuah bantal ke arah nickhun ketika nickhun lebih cepat menutup pintu kamar junho dan melarikan diri.

*****************

“ Binggggguu bingguu bingu,,,, binggggguu bingguu bingu,,,,” senandung lagu yang berlirikkan kata bingu dari awal hingga akhir bergema didalam mobil sepanjang perjalanan mereka menuju pantai. Keramaian semakin terasa karena sepanjang perjalanan yerin tak berhenti bersenandung riang bersama taecyeon junho dan wooyoung.

Taecyeon memberikan ide pada junho untuk mengajak serta yerin dalam perjalan mereka hari ini, selain untuk meramaikan suasana juga agar menghindari kecanggungan yang mungkin saja akan terjadi di antara mereka nanti. Dengan senang hati wooyoung pun menerima usul taecyeon, dan disinilah yerin sekarang bersama mereka.

Setelah menempuh waktu 3 jam lamanya akhirnya mereka sampai di salah satu pantai terindah di korea. Pantai Naksan ialah pantai yang terkenal indah akan pasir putih dan pemandangan matahari terbenam nya.

Sesampainya di pantai, wooyoung dan yerin serta taecyeon -yang tak lepas dari genggaman yerin- dengan segera berlari kecil menuju bibir pantai, mereka tampak sangat senang. Junho tersenyum kecil melihat wooyoung dan yerin berlarian seperti anak kecil bermain bersama ombak.

Junho baru saja akan m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
okbananacarrot
#1
Chapter 20: this story is good! keep writing, thankyou for the happy ending
channelca #2
Chapter 20: Waaahhh Akhirnya ending juga. Lama nungguin ini fanfic update heheh...
saya kirain ini akan berakhir dengan taecho tapi dugaan saya salah.. akhir ceritanya ditutp dengan CNN hihihi...
Suka banget ini sama jalan ceritanya,, Suksess buat saya baperr!!!...
Thanks buat kak dehana udh up ff ini
Semangat buat cerita selanjutnya
Ditunggu loch cerita yg lain... Fighting!!!
Tapi kak bleh kan minta buatin epilogenya :)
ayudaantariksa #3
Kak ceritanya bagus ^_^ . Awalnya aku ngira kalo ceritanya sad ending , eh ternyata happy ending . Kasih mau di kasih epiloge apa enggak ^_^
Nunneo74
#4
Chapter 20: Omg !! Aaaghhrr...!! Sarat macam apa itu yg no 2 , siapa yg ngeracuni otak polos nuneo hhh tp sukaaa akhir nya cnn nyatu juga , kini aku percaya bahwa tulang rusuk itu ga akan ketuker pemilik nya hhhh
dhe_dorayaki
#5
Chapter 20: Akhir nyaa up juga ff ini huhuhuhuhu,, junho udah ahli cium".n nih , aku sempet was" pas adegan ciuman nya takut junho tiba" bengek lagi kaya dulu hhhhh,,

Ini serius end??, udah tamat?? , berakhir ??
ovygaara
#6
Chapter 20: Banzai~ akhirnya kelar ini story dgn happy ending buat channuneo. #yeay
Tapi taec kasian juga. Akhirya hrs ngerelain junho. Gmn kalo sama aku ajah? *kedip2 genit* #plak xD
Beautifull ending author-shi. Great job! Ditunggu karya2 berikitnya. Fighthing! (ง'̀-'́)ง
channelca #7
Kak lanjut donk ceritanya...
Penasaran sama endingnya
Cayyoo kak
Semangat
☺☺
ayudaantariksa #8
Chapter 18: Kak di lanjut ya . Penasaran ,ceritanya bagus
ovygaara
#9
Chapter 18: Fix buat chapter ini aku jd sebel sama chansung. Kesannya dia egois bgt disini. Dia udh pergi lama, ninggalin junho, trus disaat taec sama junho udh bs dapet sedikit kebahagiaan, chan balik lagi dan dengan seenak udelnya ngomong sama taec klo dia mau ngambil junho kembali dr taec. Heelllaaawww!! Emang junho piala bergilir! *sory thornim, malah marah2 dsini* xD
And poor my baby taec~ huhu~ sini sama aku ajah sini~ xD *i can't see him suffer alone*
Semangat buat chap terakhirnya~ ^^
hwootestjang #10
Chapter 18: Keliru nih... Aku ingin chanuneo namun taecho juga berhak.. Penasaran deh ending nye