Chapter 3

The Man Who Can't Be moved
Please Subscribe to read the full chapter

“ semuanya, maaf menunggu lama, kami sedikit ada u-ru-san”

“ junho...”

“ nuneo...” junho berdiri terpaku ditempat,

.

.

.

.

.

ke tiga pasang mata kini terarah padanya yang baru saja tiba bersama minjun yang kini juga diam tak bergeming berdiri di sebelah junho. junho menghentikan ucapannya ketika matanya menatap sosok pria besar miliknya berada pada pelukan pria mungil lainnya.

Mata junho terarah pada pria yang ada di pelukan chansung saat ini. junho ingin pergi dari tempat itu saat ini juga, namun kakinya tak dapat ia gerakkan. junho sadar ia tak bisa menghindarinya,

“ junho,,,” minjun meraih tangan junho yang dingin, menggumam pelan memangil junho, namun junho tak sedikitpun meresponnya

minjun barusaja akan menarik paksa junho keluar ketika ia melihat senyum bulan sabit itu tiba tiba muncul di wajah junho, mencairkan kekakuan yang sempat terjadi yang sesaat membuat waktu terasa berhenti.

“ hai semuanya maaf lama menunggu kami...” ucapnya pada chansung dan taecyeon “ ah halo...” sapa junho pada pria di pelukan chansung ia membungkukkan tubuhnya mengucapkan salam, membuat pria mungil lainnya membalas senyumnya dan ikut membungkukkan tubuhnya mengucapkan salam.

Junho kemudian berjalan memutar menuju bangku kosong yang berada di seberang kursi taecyeon dan chansung, minjun mengikuti langkah junho di belakangnya dengan enggan,  meski suasana sudah mencair, namun pandangan mata taecyeon, minjun dan chansung tetap terfokus pada junho

“ hai semuanya, maaf aku mengganggu kalian…ah perkenalkan, aku wooyoung, jang wooyoung” ucap wooyoung ramah, minjun taecyeon dan junho terssenyum membalas sapaan wooyoung

“ youngie mengapa kau datang, aku sudah bilang jangan keluar apartemen tanpa diriku...” ucap chansung lembut pada wooyoung yang kini duduk di sampingnya di antara chansung dan taecyeon

“ aku bosan, lagipula kampusmu dekat channie, dan aku baik baik saja, jangan terlalu mengkhawatirkan ku,, “ wooyoung melingkarkan lengannya pada lengan chansung manja. Dan betapa berutungnya junho semua itu terjadi tepat di depan matanya, di seberang kursinya “ hey kenalkan aku pada teman temanmu,..”

“ ahh, ini taecyeon, ini minjun... dan ini junho...” chansung menunjuk satu persatu temannya, mereka bertiga kembali tersenyum pada wooyoung, wooyoung memandang ketiga orang asing di sekelilingnya dengan seksama

“ ahh aku ingat taecyeon dan minjun, mereka teman yang waktu itu kau kenalkan padaku ketika kau sedang melakukan video call kan ?” ucap wooyoung mengingat ingat, “ benar, tak salah lagi, kalian ingat padaku kan, aku wooyoung, kekasih chansung yang tinggal di jepang...” ucap wooyoung menjelaskan, taecyeon dan minjun mengangguk ragu menatap junho sesaat, junho mendengus, tawa sinis keluar dari bibinya, junho sedikit tercengang, terkejut tak percaya,

“ jadi kalian sudah saling kenal....” seru junho entah pada siapa, ia merasa dikhianati saat ini mengetahui fakta bahwa kedua temannya mengetahui hal ini jauh sebelum junho mengetahuinya dan mereka menutupinya. Junho melihat wooyoung mengangguk

“ aku jang wooyoung....”

“ lee junho...”

“ ah aku senang berkenalan denganmu junho.... ”

“ aku juga senang berkenalan dengan mu, jang wooyoung ssi…” ia menjabat tangan wooyoung yang terulur kepadanya

“ namun maaf aku tak bisa ikut senang dengan hubunganmu…” ucap junho yang mengundang perhatian dari empat pasang mata kini, bahkan kini kening chansung berkeringat.

Chansung memejamkan matanya, pasrah dengan apa yang akan junho ucapkan dan bersiap dengan kekacauan yang akan terjadi setelah ini

“ ah mengapa…??” Tanya wooyoung bingung,,,

“ aku hanya benar benar kecewa karena tak ada satupun  yang memberi tahu ku bahwa temanku ini mendapatkan kekasih ketika sedang berlibur di jepang… maafkan aku woo, aku tak bisa berbahagia untukmu saat ini aku benar benar kesal dan marah pada ketiga temanku ini,,.“ . Wooyoung memukul lengan chansung,,,

“ channie, kau tidak menceritakan tentangku pada junho ? mengapa? Kau jahat sekali, tentu saja jika jadi junho akupun akan merasa kecewa....”

“ ah, aku-aku ..... ” suasana hening sesaat, hingga terdengar suara tawa renyah terdengar dari bibir junho...

“ sudalah woo, jangan kau fikirkan,, biarkan saja mereka…”

“ aku akan memarahi channie untukmu nanti junho…” junho mengangguk

“ pastikan kau melakukannya untukku woo, ah baiklah kalau begitu aku pergi dulu, kakak ku sudah menungguku, maafkan aku tak bisa menemanimu lebih lama woo....” ucap junho pada wooyoung,

“ ah sayang sekali, kau harus luangkan waktumu lain hari untukku junho…”

“ tentu woo, dengan senang hati. selamat datang untukmu woo dan selamat bersenang senang di seoul...” junho pergi setelah memberikan senyum bulan sabitnya pada wooyoung, wooyoung membalas senyum itu sama manisnya sambil melambaikan tangan pada junho

Ketiga pria lain yang ada disana hanya tertunduk diam , bahkan tak mengangkat wajahnya ketika junho pergi, mereka terlalu mersa bersalah, mereka tau junho sangat marah kini,

“ chan, kami pergi dulu menanganinya…” bisik minjun di telinga chansung, chansung mengangguk

“ baiklah nikmati waktu kalian, kami juga pamit woo, sampai bertemu lagi...” pamit taecyeon dan minjun, mereka sedikit berlari mengejar junho yang sudah lebih dulu pergi.

“ channie, apa kalian baik baik saja? Apa junho tidak apa apa? “

“ tidak apa youngie, junho pria yang baik hati, marahnya akan segera hilang.. lagipula minjun hyung dan taecyeon hyung sedang menyusulnya…”

“ kau tak pergi juga memberi penjelasan padanya….”

“ aku akan melakukannya nanti youngie, sekarang aku akan menemanimu berjalan jalan disini, karena kau sudah disini…” chansung tersenyum mengusap pipi chubby wooyoung

“ baiklah, kau harus segera menyelesaikannya nanti… kalau begitu bawa aku ketempat makan favoritmu channie, sepertinya aku lapar…”

“ kalau begitu ayo kita pergi, aku akan membawamu menglilingi tempat tempat terbaik di seoul hari ini...” chansung bangkit berdiri dari kursinya menarik lengan wooyoung dan digenggamnya erat dengan buku buku jari besar miliknya.

***********

Junho melangkahkan kakinya cepat setengah berlari, ia benar benar merasa marah dan merasa kecewa. Ia merasa di khianati kali ini. rasanya lebih menyakitkan dibandingkan mendengar pengakuan chansung saat itu. Junho percaya pada teman temannya, bagaimana bisa mereka membantu chansung menyembunyikan hal ini dari junho, sebuah tangan besar menarik lengan junho tiba tiba menghentikan lajunya, kini seseoang lain menghadang lanjunya berdiri di hadapannya

“ junho, dengarkan penjelasan kami..”

“ aku tak ingin dengar..”

“ junho, aku mohon, kami tak bermakud menyembunyikannya darimu, kami hanya tak menemukan waktu yang tepat untuk membicarakannya dengan mu junho...” junho menatap pria yang berdiri di hadapannya, tatapannya memancarkan kekecewaan yang besar

“ aku sungguh kecewa padamu minjun hyung...”

“ junho yaa jangan bicara seperti itu,,,”

“ lepaskan aku....”

“ tidak junho, kau harus mendengarkan...”

“ lepaskan aku taec hyung...” ucap junho dingin, tangan kekar itu seketika melepas genggamannya pada lengan junho, junho kembali melangkahkan kakinya, junho menghantam bahu minjun yang masih berdiri menghadangnya, minjun terdiam tak berkutik, mereka hanya melihat junho pergi menjauh dalam diam. Junho benar benar kecewa pada mereka. Minjun, taecyeon dan chansung

.

.

.

Junho membayar ongkos taksi sesaat setelah sampai di depan pintu pagar rumahnya, junho segera berjalan cepat memasuki rumahnya menaiki tangga menuju kamarnya, di raihnya telepon genggam miliknya yang tergeletak di atas meja belajarnya, dilihatnya beberapa panggilan masuk dari taecyeon serta sebuah pesan dari chansung yang junho putuskan segera ia hapus tak ingin membaca isi pesannya , ia segera mecari sebuah nomor dan melakukan panggilan

“ halo, nuneo….” Jawab seseorang di ujung sambungan, junho mengela nafas pelan, ia merasa nyaman hanya mendengar suara nickhun

“ kau dimana hyung…”

“ aku masih di tempat kakek, ada apa nuneo, kau baik baik saja….”

“ ah, aku baik hyung, aku hanya merindukanmu, cepatlah pulang…”

“ tunggu, aku yakin ada sesuatu… nuneo, aku akan segera sampai rumah, tunggu aku, aku pulang sekarang,,,”

“ tunggu hyung, tidak perlu terburu buru, aku tidak apa apa, lagipula teman temanku baru saja sampai,,,” junho menatap kedua temanya berdiri di depan pintu kamarnya, ia sudah menduga minjun dan taecyeon tak akan menyerah mengejarnya, ia harus menyelesaikan masalah mereka hari ini..

“ benarkah,,,” Tanya nickhun ragu,,

“ percayahlah, kirimkan salamku untuk kakek hyung, katakan aku merindukanya….”

“ baiklah, aku akan segera pulang begitu urusanku selsai, baik baiklah dirumah, aku menyayangimu nuneo…”

“ aku juga menyayangimu hyung, sampai jumpa…” junho memutuskan sambungannya kemudian menjatuhkan diri di sofa, menatap minjun dan taecyeon yang masih berdiri diam

“ hyung masuklah, kemarilah,,,,” junho menepuk kedua sisi sofa yang ia duduki memberi isyarat pada taecyeon dan junho untuk duduk dikedua sisinya, ia tersenyum kecil pada minjun dan taecyeon. Minjun dan taecyeon segera berjalan menghampiri junho dan memeluk tubuh mungil itu. Junho kembali tersenyum mengusap punggung kedua pria yang kini ada di pelukannya

“ maafkan aku hyung telah bersikap kasar pada kalian tadi…” ucap junho, minjun dan taecyeon melepaskan pelukan mereka pada junho kemudian duduk bersandar pada sofa, minjun menarik sebelah tangan junho dan di genggamnya erat.

“ aku menerimanya junho, kau pantas marah padaku dan taecyeon, kami memang tak ingin memberitahukanmu, bukan berarti kami membela chansung atau apapun itu isi fikiranmu,,,”

“ kami tau ini akan menyakitimu, aku bahkan berharap kau tak akan pernah tau tentang hal ini, bahkan kami merasa sakit saat mengetahuinya, namun aku juga tak bisa berbuat apa apa karena memang chansung sudah jatuh cinta pada pria itu…” taecyeon memelankan volume suaranya ketika mengucapkan kalimat terakhirnya…

Junho melingkarkan salah satu lengannya yang tak di genggam minjun pada lengan taecyeon dan merebahkan kepalanya pada pundak kekar itu, rasanya lebih baik seperti ini, setidaknya ia tak sendiri, ada kedua hyung nya yang menjaganya saat ini, dan juga ada nickhun yang akan selalu melindunginya.

“ entahlah hyung, aku percaya kau dan minjun hyung tak berniat buruk padaku, dan aku tau kalian tak sengaja mengenali pria itu, hanya saja memang rasanya benar benar menyakitkan tadi, rasanya sungguh seperti di khianati. Aku hanya takut kalian akan meninggalkanku juga seperti chansung,,”

“ kami tak akan melakukan hal itu junho, tak akan pernah…” ucap minjun, junho tersenyum mengangguk pelan di atas pundak taecyeon

“ aku benar benar tak menyangka, kau bisa tersenyum menghadapi wooyoung tadi junho,,,,”

“ entahlah taec hyung, melihat senyumnya yang tulus padaku, dan aura yang ia pancarkan sangat hangat serta bersahabat membuat amarahku hilang padanya, aku seperti merasa melihat sosok diriku sendiri dalam dirinya, aku yang dulu tak tau apa apa tentang hubungan mereka, aku merasa tak bisa membuatnya merasakan sakit seperti yang aku rasakan saat ini hyung…”

“ apakah kau benar benar baik baik saja melihat chansung dengannya,,,”

“ tentu tidak, tapi aku bisa, dan aku akan baik baik saja minjun hyung, percayalah…”

“ lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya junho??” junho kini menggeleng kecil di atas pundak taecyeon menjawab pertanyaan minjun

“ aku belum tau hyung, aku akan memikirkannya, aku tak ingin mengambil keputusan yang tergesa gesa, aku tak mau menyesalinya. Aku juga tidak tau, namun seakan tuhan mengatakan padaku untuk tidak menyerah saat ini, tuhan seakan memintaku bertahan untuknya,”

“ pikirkanlah lagi junho…”

“ tentu taec hyung, aku tak akan tergesa gesa, lagipula aku punya kalian disisiku…”

“ tentu anak nakal, kau punya kami disisimu,,,” junho tertawa kecil, minjun mengacak acak rambut junho gemas, ia tak pernah bisa menahan rasa gemasnya pada junho ketika melihat pria mungil ini tersenyum. Senyumnya selalu mengundang bibinya ikut tersenyum hanya dengan melihatnya.

“ hyung, aku ingin mandi sebentar, kalian mau temani aku sampai makan malam kan? Sepertinya khun hyung tak akan pulang cepat, “

“ tentu, kami akan menemanimu…”

“ pergilah membersihkan diri, kami akan menunggumu disini…” ucap minjun, junho mengangguk senang, ia segera bangun dari sofa dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri dan kepalanya. Dan berharap bebannya sedikit menguap menghilang terbawa bersama air yang membasahi tubuhnya,

*************

“ channie,,,,” wooyoung menyandarkan tubuhnya pada chansung, mereka kini sedang ada di sebuah restoran korea yang menjual masakan berbahan dari ayam, karena chansung tau, wooyoung suka sekali dengan ayam. Dan seperti dugaan chansung, kedua mata wooyoung membulat bersinar mengetahui ia akan memakan ayam dengan puas hari ini

“ ada apa youngie…”

“ kau tau, aku kesepian sekali semenjak kau pulang… harusnya aku tidak pernah datang kerumahmu waktu itu, mengantar yerin….”

“ hmm? Kenapa kau berkata sepeti itu youngie…”

“ itu saat pertama kali kita bertemu, dan saat pertama kali aku terpikat padamu, dan aku menyesalinya sekarang…”

“ kau menyesal bertemu denganku saat itu…?” wooyoung mengangguk , membuat chansung tersentak, ia menatap wooyoung tak percaya dengan apa yang wooyoung barusaja ucapkan “ youngie, mengapa kau berkata seperti itu…”

“ lihatlah sekarang, kau mencuri hatiku channie, kau membuatku menjadi anak manja seperti ini, membuatku selalu rindu denganmu dan tak bisa jauh darimu… kau mengambil segalanya dariku…”

“ …. “

“ kau tidak tau betapa beratnya hidupku selama 2 minggu ini tak bertemu denganmu… aku selalu pulang kerumah nenekmu, aku banyak melamun, aku banyak menangis, aku merasa kembali kesepian…”

“ youngie, maafkan aku, aku disini sekarang, kau bersamaku,”

“ tapi 2 minggu ke depan aku sudah harus kembali, aku tak bisa membiarkan pasienku ikut tersiksa karena merindukan ku channie…” woyoung tertawa kecil dengan mata yang sedikit berkaca kaca menahan airmata jatuh

“ heyy jangan menangis, aku tak suka melihatmu menangis, jangan fikirkan apapun tentang nanti, fikirkan apa yang akan kita lewati sekarang..” chansung membelai lembut kedua pipi chubby wooyoung, benar benar menggemaskan.

Chansung mengecup kedua pipi itu, memberikan warna semburat merah kini terlukis di wajah wooyuong, wooyoung hanya tertunduk malu tak menatap chansung. Chansung mengacak acak pelan rambut wooyoung gemas..

“ jangan lakukan itu channie, kau akan merusak rambutku, kau tau aku tak suka,,,” ucap wooyoung mebentuk bibirnya mengerucut, chansung tertegun sesaat menatap wooyoung

“ ah i-iya, ma-maafkan aku youngie,,” chansung mengalihkan perhatianya ke sisi lain, ia memijat tengkuknya yang tiba tiba terasa berat,

“ channie makanan sudah datang, kau tidak mau makan, tadi kau bilang lapar…” wooyoung menguncangkan tubuh chansung, menyadarkan chansung dari lamunannya…

“ ah iya, ayo kita makan,,,” chansung melihat makanan di atas menjanya, sedikit takjub, wooyoung benar benar memesan banyak makanan, dan seluruhnya serba ayam, ada ayam yang digoreng hingga yang di buat sup. “ kau yakin bisa menghabiskannya youngie?? ” wooyoung mengangguk antusias

“ kau bilang kau ingin makan eskrim setelah ini youngie, tapi kalau kau makan sebanyak ini…”

“ channie, percayalah, aku bahkan yakin bisa menghabiskan tiga mangkuk eskrim nanti…”

“ baiklah… habiskan ini, jika tidak aku tidak akan membawamu untuk membeli eskrim…”

wooyoung tak menjawab pertanyaan chansung, karena ia kini sedang memakan ayam ayam pesananya yang sudah tak sabar untuk segera di santap oleh wooyoung, chansung hanya tertawa kecil kemudian ia ikut memakan ayam di hadapannya yang memang sungguh menggoda untuk di santap.

*******

Nickhun menghentikan laju mobilnya di pintu masuk depan rumahnya, kemudian ia menyerahkan kunci mobilnya pada salah satu pekerja rumahnya untuk memarkirkan mobilnya, karena ia benar benar khawatir pada junho. Nickhun segera pulang secepat ia bisa setelah urusan ia dengan kakeknya selesai.

“ bi, dimana junho??” Tanya nickhun pada salah satu pekerja rumahnya,

“ di ruang makan tuan muda,,,” nic

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
okbananacarrot
#1
Chapter 20: this story is good! keep writing, thankyou for the happy ending
channelca #2
Chapter 20: Waaahhh Akhirnya ending juga. Lama nungguin ini fanfic update heheh...
saya kirain ini akan berakhir dengan taecho tapi dugaan saya salah.. akhir ceritanya ditutp dengan CNN hihihi...
Suka banget ini sama jalan ceritanya,, Suksess buat saya baperr!!!...
Thanks buat kak dehana udh up ff ini
Semangat buat cerita selanjutnya
Ditunggu loch cerita yg lain... Fighting!!!
Tapi kak bleh kan minta buatin epilogenya :)
ayudaantariksa #3
Kak ceritanya bagus ^_^ . Awalnya aku ngira kalo ceritanya sad ending , eh ternyata happy ending . Kasih mau di kasih epiloge apa enggak ^_^
Nunneo74
#4
Chapter 20: Omg !! Aaaghhrr...!! Sarat macam apa itu yg no 2 , siapa yg ngeracuni otak polos nuneo hhh tp sukaaa akhir nya cnn nyatu juga , kini aku percaya bahwa tulang rusuk itu ga akan ketuker pemilik nya hhhh
dhe_dorayaki
#5
Chapter 20: Akhir nyaa up juga ff ini huhuhuhuhu,, junho udah ahli cium".n nih , aku sempet was" pas adegan ciuman nya takut junho tiba" bengek lagi kaya dulu hhhhh,,

Ini serius end??, udah tamat?? , berakhir ??
ovygaara
#6
Chapter 20: Banzai~ akhirnya kelar ini story dgn happy ending buat channuneo. #yeay
Tapi taec kasian juga. Akhirya hrs ngerelain junho. Gmn kalo sama aku ajah? *kedip2 genit* #plak xD
Beautifull ending author-shi. Great job! Ditunggu karya2 berikitnya. Fighthing! (ง'̀-'́)ง
channelca #7
Kak lanjut donk ceritanya...
Penasaran sama endingnya
Cayyoo kak
Semangat
☺☺
ayudaantariksa #8
Chapter 18: Kak di lanjut ya . Penasaran ,ceritanya bagus
ovygaara
#9
Chapter 18: Fix buat chapter ini aku jd sebel sama chansung. Kesannya dia egois bgt disini. Dia udh pergi lama, ninggalin junho, trus disaat taec sama junho udh bs dapet sedikit kebahagiaan, chan balik lagi dan dengan seenak udelnya ngomong sama taec klo dia mau ngambil junho kembali dr taec. Heelllaaawww!! Emang junho piala bergilir! *sory thornim, malah marah2 dsini* xD
And poor my baby taec~ huhu~ sini sama aku ajah sini~ xD *i can't see him suffer alone*
Semangat buat chap terakhirnya~ ^^
hwootestjang #10
Chapter 18: Keliru nih... Aku ingin chanuneo namun taecho juga berhak.. Penasaran deh ending nye