Chapter 6

The Man Who Can't Be moved
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

 

______________________________________

Kesunyian mengiringi perjalanan pulang mereka, hanya suara radio yang tak benar benar di dengarkan yang memecah sedikit kesunyian dari dalam mobil chansung. Chansung mengendarai mobil dalam diam. Di sebelahnya duduk taecyeon yang juga lebih memilih memandang ke luar jendela. Di kursi penumpang junho yerin dan wooyoung jatuh terlelap.

Setelah melalui tiga jam lamanya, akhirnya chansung menghentikan laju mobilnya di halaman depan rumahnya. Beberapa saat setelah mesin mobil dimatikan oleh chansung, wooyoung terbangun dari tidurnya, sedangkan yerin masih berada dalam pelukan junho, keduanya masih jatuh terlelap

“ ah kita sudah sampai,,,” wooyoung mengusap kedua mataya, ia menatap junho dan yerin yang masih telelap dengan senyum,

“ biar aku yang membawa yerin ke kamarnya,,,” gumam taecyeon, chansung menatap taecyeon sesaat,

“ aku ikut dengamu hyung, aku butuh ke kamar kecil...” sela wooyoung, wooyoung turun dari mobil, mengecup pipi junho sesaat sebelum ia berjalan memasuki rumah chansung

“ manfaatkanlah waktumu sebaik baiknya chan...” taecyeon menepuk pundak chansung, chansung mengangguk kecil tersenyum,

“ terimakasih hyung...” taecyeon membalas senyum chansung, kemudian mengangkat yerin dari pelukan junho dan berjalan menyusul wooyoung yang sudah lebih dulu menghilang.

Kini tinggal chansung dan junho disana, tiba tiba kesunyian kembali melanda mereka, chansung melangkahkan kakinya melompat menuju kursi penumpang dan menjatuhkan dirinya duduk di sebelah junho.

Chansung membelai salah satu sisi pipi junho dengan lembut, chansung menatap wajah junho, menyadari begitu banyak airmata yang jatuh dari kedua mata mungilnya hingga membuat kedua matanya membengkak. chansung menarik tubuh mungil itu masuk dalam pelukannya

“ kini tinggal kita berdua, jadi kau tak perlu lagi berpura pura tertidur nuneo,,,”

 “ ..... “  tak ada jawaban sedikitpun dari junho

“ kau membenciku sekarang??”

“ .... “

“ kau mulai lelah? Kau ingin menyerah padaku nuneo??”

“ .... “

“ jadi sekarang kau akan meninggalkanku nuneo...”

“ kau yang melepasku chan, bukan aku yang meninggalkanmu,,,” sahut junho tiba tiba didalam pelukan chansung, dapat junho rasakan chansung menggeleng kecil

“ aku tak pernah melepasmu nuneo...”

“ tapi kau memaksaku untuk melakukanya....”

“ aku tak punya pilihan ...” junho tertawa kecil mendengarnya, tawa miris

“ tak ada sedikitpun keinginanmu mempertahankanku disisimu chan...?”

“ aku ingin, aku ingin sekali menjadi egois nuneo, kalian ber 2 membuat hidupku menjadi sempurna... tapi aku sadar, aku tak sanggup melihatmu tersakiti lebih dari ini nuneo...”

“ aku baik baik saja chan...”

“ yang aku lihat tidak nuneo...”

“ lihatlah dengan jelas chan, aku baik baik saja, jadi kau benar benar ingin aku pergi dari sisimu??”

“ aku tak pernah menginginkannya nuneo, hampir sepanjang hidupku aku habiskan dengan kau selalu berada di sisiku, aku tak pernah menginginkanmu pergi, namun aku lebih tak ingin melihatmu tersakiti lagi lebih dari ini, aku tak bisa,,,”

Junho terdiam mendengar apa yang chansung katakan, ia benar, junho lah yang bersalah disini karena terus memaksakan perasaanya, memaksa chansung menyakitinya, junho lah yang egois.

“ baiklah...” gumam junho kecil

“ jadi kau benar benar akan meninggalkanku sekarang nuneo??”

“ kau ingin aku melakukan apa chan,,,” junho melepaskan pelukannya, menatap kedua mata chansung yang kini juga menatapnya sendu, selama beberapa saat mereka hanya saling memandang dalam diam.

Chansung memejamkan kedua matanya, menghela nafas berat, chansung menggigit bibir bawahnya, kembali membuka kedua matanya, menatap junho dengan tatapan ragu, ragu untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan

“ tak-tak bisakah kau.... kau bahagia, tanpa harus pergi dari sisiku nuneo,,,” junho tersentak sesaat mendengar apa yang chansung katakan.

“ chan... “

“ apa tak bisa seperti itu nuneo??”

“ ,,,, ”

chansung menggelengkan kepalanya cepat, digenggamnya kedua tangan junho erat

“ aku-aku sungguh takut kau pergi dariku, membenciku, dan...”

“ aku tak akan melakukannya...”

“ bisa saja kau akan merubah fikiranmu besok...”

“ hwang chansung, dengarkan aku...”

Junho menangkupkan tanganya diwajah chansung, kemudian ia tersenyum, senyum bulan sabit yang selalu chansung sukai

“ aku tak akan menangis lagi, aku tak akan membuatmu khawatir lagi padaku, dan aku tak akan pernah meninggalkanmu...”

“ nuneo...”

“ aku menyayangimu chan, aku ingin kau bahagia,”

“ aku juga menyayangimu nuneo, sungguh...”

“ aku tau itu...”

“ sungguh berjanjilah kau akan bahagia,,, “

“ tentu, aku berjanji...” chansung tersenyum melihatnya, senyum nuneo yang kembali seperti dulu, senyum yang selalu ia suka, chansung mengecup kening junho penuh sayang, dan menarik junho kembali dalam pelukannya

junho tersenyum lega setelah melihat lubang kecil di kedua sisi pipi chansung terbentuk seiring dengan senyuman di bibirnya. Chansung melepaskan pelukannya, ia mencubit kedua pipi junho

“ jangan menangis lagi mengerti, kau terlihat jelek dengan mata yang membengkak seperti itu nuneo...”

“ ini salahmu, kau mencium kekasihmu di depan umum,,, ”

“ itu salahmu karena membiarkanku melakukannya... kau tidak memukulku, mengapa hanya berdiam diri disana dan tidak menghentikanku, lagipula aku sengaja melakukannya karena aku kesal...“

“ hey, kau mencium kekasihmu karena kau kesal padaku...chan jahat sekali kau pada woo ”

“ aku tak punya pilihan,,,”

“ jangan pergi mencariku jika suatu saat nanti wooyoung pergi meniggalkanmu...”

“ aku tau kau menyayangiku nuneo...”

“ kau benar,,,”

“ kalau begitu cium aku...” ucap chansung manja, junho mendengus kecil di sela tawanya, sudah cukup lama ia tak medengar nada manja itu berseru di telinganya... junho mengecup kedua sisi pipi chansung, chansung menggelengkan kepalanya..

“ apaa??”

“ bukan disitu tapi disini...” chansung menunjuk bibirnya yang sudah mengerucut

“ tidak...! kau minta saja pada woo...”

“ nuneeooo....”

“ tidak chan...”

“ kenapa kau begitu mudah memberikannya pada yerin tapi tidak padaku...”

“ itu karena yerin bilang ia hanya mencintaiku...”

“ aku cemburu,,,”

“ yerin hanya gadis kecil chan...”

“ tapi dia mau merebutmu dari sisiku,,,”

“ hey yerin itu adikmu,,,” chansung segera menarik junho kembali dalam pelukannya, memeluknya erat seakan takut kehilangannya, junho mengerjapkan kedua matanya terkejut akan gerakan chansung yang tiba tiba

“ kau milikku, hanya milikku...”

“ chansung...”

“ nuneo hanya milikku...”

“ baik baik, sekarang lepaskan aku, aku kehabisan nafas chan...” chansung tersenyum kecil mengacak acak rambut junho gemas, chansung membuka pintu mobilnya, merendahkan sedikit tubuhnya agar junho dapat dengan mudah naik di atas punggung nya

“ pegangan yang kuat nuneo...” junho mengangguk kecil di atas bahu chansung, chansung pun berjalan perlahan meniggalkan halaman rumahnya menuju rumah junho.

“ chan, apa kau juga semanja ini pada woo??” gumam junho dari balik punggungnya

“ tidak... hal ini hanya mempan padamu..”

“ ahh, ternyata benar aku yang memang terlalu bodoh,,,”

“ aku suka nuneoku yang bodoh...” junho menarik kedua sisi pipi chansung membuat chansung meringis kesakitan dalam tawanya

“ jangan menganggilku seperti itu...”

Taecyeon tersenyum kecil melihat senyum chansung dan junho dari kejauhan, ia tak ingin menghancurkan kedua senyuman mereka malam ini. Hanya untuk malam ini ia akan membiarkan chansung dan junho seperti itu. Ia tak akan melakukannya di kemudian hari karena dirinya sudah memutuskan untuk tak membiarkan junho menangis lagi.

“ hyung...” taecyeon menoleh, terlihat wooyoung keluar dari balik pintu berjalan ke arahnya

“ woo,,, kau belum tidur,,,” wooyoung menggeleng kecil

“ apa kau akan menginap disini taec hyung..?”

“ aku akan menginap di rumah junho malam ini woo, ah jam berapa penerbanganmu besok??”

“ jam 10 pagi hyung... apa kau akan ikut mengantarku besok??”

“ tentu, aku minjun dan junho akan pergi bersama mengantarmu,,,”

“ aku pasti akan sangat merindukan kalian hyung...”

“ kami akan mengunjungimu...”

“ sungguh, aku memegang janjimu hyung...”

“ tentu woo, bekerjalah dengan baik dan tunggulah kami datang...”

“ terima kasih banyak hyung...”

“ sekarang masuklah dan beristirahat...” wooyoung mengangguk kecil

“ baiklah hyung, aku akan naik ke kamarku untuk beristirahat,,,” taecyeon menepuk puncak kepala wooyoung pelan dengan senyum di bibirnya

“ ah, hyung...” wooyoung menghentikan langkahnya tiba tiba dan kembali memutar tubuhnya menghadap taecyeon

“ ada apa woo...”

“ perjuangkan cintamu padanya hyung, ungkapkanlah...” taecyeon menaikan sebelah alisnya

“ maksudmu woo?”

“ melihat betapa besar cintamu padanya aku sungguh berharap kalian bisa bersama,,,” taecyeon tertawa kecil melihat senyum di bibir wooyoung

“ apa terlihat begitu jelas woo??”

“ sangat jelas bahkan hanya dari melihat bagaimana kau menatapnya hyung...”

“ tapi sepertinya junho tak bisa melihatnya woo...”

“ kalau begitu katakanlah, junho hanya terlalu polos untuk menyadarinya hyung... baiklah selamat malam hyung, doaku selalu menyertaimu...” wooyoung kembali melangkahkan kakinya meninggalkan taecyeon kembali menuju kamarnya

Taecyeon tertawa kecil setelah wooyoung menghilang dari balik pintu

“ junho tak akan pernah bisa melihatnya woo, karena dimatanya hanya ada sosok chansung yang ia cintai...”

Taecyeon menghela nafas sesaat, ia melangkahkan kakinya menuju mobil chansung, mengambil barang barang miliknnya serta milik junho, kemudian berjalan pergi meninggalkan halaman rumah chansung menuju rumah junho.

*********************

Chansung menaiki tangga perlahan menuju kamar junho, melihat dari kesunyian di dalam rumah sepertinya nickhun dan minjun belum kembali. Junho turun dari pungung chansung selepas ia sampai di dalam kamarnya. Namun junho hanya berdiri tak bergeming menatap chansung.

“ ada apa nuneo??” chansung menyentuh dagu junho membuatnya sedikit terangkat hingga kini pandangan mereka bertemu. Junho menggigit bibir bawahnya nampak ragu untuk berbicara

“ apa-apa aku bisa sedikit lebih lama bersamamu malam ini...” ucap junho nyaris berbisik, namun masih dapat terdengar jelas oleh chansung. Chansung terdiam tak segera menjawab, ia hanya memandang junho yang kini lebih memilik mengalihkan perhatiannya ke arah lain tak menatap chansung...

Setelah lama tak terdengar jawaban apapun dari chansung, junho menyerah, ia kembali menatap chansung yang sejak tadi tak henti memandanginya

“ baiklah pergilah...” gumam junho, junho meangkahkan kakinya berjalan menuju beranda, berdiri membelakangi chansung

“ kau marah...”

“ aku tak berhak melakukannya padamu...” ucap junho dingin

“ nuneo...” panggil chansung,  junho menggelengkan kepalanya berkali kali dengan cepat

“ maafkan aku, aku tau tak seharusnya aku egois seperti ini, astaga, mengapa aku seperti ini,,,” junho dapat merasakan kedua lengan chansung di atas bahunya. Chansung memutar tubuh junho hingga mereka kini saling berhadapan.

“ nuneo, tatap aku...” junho mengangkat kepalanya yang terunduk, ditatapnya chansung, junho tidak suka melakukan ini, karena ia tau, ia akan kembali kalah jika m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
okbananacarrot
#1
Chapter 20: this story is good! keep writing, thankyou for the happy ending
channelca #2
Chapter 20: Waaahhh Akhirnya ending juga. Lama nungguin ini fanfic update heheh...
saya kirain ini akan berakhir dengan taecho tapi dugaan saya salah.. akhir ceritanya ditutp dengan CNN hihihi...
Suka banget ini sama jalan ceritanya,, Suksess buat saya baperr!!!...
Thanks buat kak dehana udh up ff ini
Semangat buat cerita selanjutnya
Ditunggu loch cerita yg lain... Fighting!!!
Tapi kak bleh kan minta buatin epilogenya :)
ayudaantariksa #3
Kak ceritanya bagus ^_^ . Awalnya aku ngira kalo ceritanya sad ending , eh ternyata happy ending . Kasih mau di kasih epiloge apa enggak ^_^
Nunneo74
#4
Chapter 20: Omg !! Aaaghhrr...!! Sarat macam apa itu yg no 2 , siapa yg ngeracuni otak polos nuneo hhh tp sukaaa akhir nya cnn nyatu juga , kini aku percaya bahwa tulang rusuk itu ga akan ketuker pemilik nya hhhh
dhe_dorayaki
#5
Chapter 20: Akhir nyaa up juga ff ini huhuhuhuhu,, junho udah ahli cium".n nih , aku sempet was" pas adegan ciuman nya takut junho tiba" bengek lagi kaya dulu hhhhh,,

Ini serius end??, udah tamat?? , berakhir ??
ovygaara
#6
Chapter 20: Banzai~ akhirnya kelar ini story dgn happy ending buat channuneo. #yeay
Tapi taec kasian juga. Akhirya hrs ngerelain junho. Gmn kalo sama aku ajah? *kedip2 genit* #plak xD
Beautifull ending author-shi. Great job! Ditunggu karya2 berikitnya. Fighthing! (ง'̀-'́)ง
channelca #7
Kak lanjut donk ceritanya...
Penasaran sama endingnya
Cayyoo kak
Semangat
☺☺
ayudaantariksa #8
Chapter 18: Kak di lanjut ya . Penasaran ,ceritanya bagus
ovygaara
#9
Chapter 18: Fix buat chapter ini aku jd sebel sama chansung. Kesannya dia egois bgt disini. Dia udh pergi lama, ninggalin junho, trus disaat taec sama junho udh bs dapet sedikit kebahagiaan, chan balik lagi dan dengan seenak udelnya ngomong sama taec klo dia mau ngambil junho kembali dr taec. Heelllaaawww!! Emang junho piala bergilir! *sory thornim, malah marah2 dsini* xD
And poor my baby taec~ huhu~ sini sama aku ajah sini~ xD *i can't see him suffer alone*
Semangat buat chap terakhirnya~ ^^
hwootestjang #10
Chapter 18: Keliru nih... Aku ingin chanuneo namun taecho juga berhak.. Penasaran deh ending nye