Chapter 7

The Man Who Can't Be moved
Please Subscribe to read the full chapter

.

.

.

“ jadi minjun hyung meyetujui pertunangan itu..?” bibir chansung membulat kecil menunjukan keterkejutannya.

“ ya, minjun mengatakan padaku jika ia akan mencobanya kali ini, dan karena itu ia harus berani melepas perasaan yang ia miliki pada junho dan mencoba menata hati nya yang baru untuk gadis itu...”

“ aku tak pernah tau minjun juga memendam rasa pada junho khun,,,”

“ minjun sengaja tak terlalu menujukan perasaaanya karena ia tahu, sejak ia pertama kali bertemu dengan junho, junho sudah memiliki seseorang di hatinya...”

taecyeon dan nickhun secara spontan mengalihkan perhatiannya pada chansung yang kini tertunduk sambil menggigit bibir bawahnya. chansung Tak berani menatap kedua pria yang ada di hadapan nya

“ jadi minjun hanya ingin mengungkapkannya...”

“ ya, memang niat minjun hanya untuk mengungkapkannya taec, tapi akan lain ceritanya jika tiba tiba junho memutuskan menerima cinta minjun...”

“ aku harap ia tidak melakukan itu khun, ini tidak adil bagiku yang belum mengungkapkan perasaanku padanya...” seru taecyeon tanpa menyadari wajah chansung yang sudah merenggut di hadapannya

“ hyung, bagaimana bisa kau dengan santai mengatakan itu di hadapanku...”

“ itulah yang dilakukan pria chan, aku tak ingin main belakang dengamu,,,”

“ tetap saja...”

“ jadi kalian kini sudah tau perasaan masing masing bukan...” nickhun meneggakan tubuhnya di atas sofa menatap nickhun dan taecyeon bergantian

Taecyeon dan chansung mengangguk kecil...

“ aku hanya berharap ia dapat benar benar mendapatkan kebahagiaanya kali ini, kalian tau kan, sejak kecil ia harus dipaksa untuk berpisah dariku serta ibu dan tinggal bersama ayah tanpa bisa melawan karena keegoisan kedua orang tua kami, lalu ia harus merelakan dunia musiknya yang sangat ia sukai demi untuk fokus mengambil pendidikan di dunia bisnis untuk membantu ayah..” tersengar helaan nafas berat keluar dari bibir nickhun

“ dan kini jika ia harus kembali merelakan, melepaskan orang yang ia cintai, maka aku hanya berharap setelah semua yang ia relakan, yang ia korbankan, tuhan akan membalasnya dengan memberikan kebahagiaan yang berlimpah untuknya nanti...”

Setelah ucapan terakhir nickhun, suasana di ruang tengah seketika hening, taecyeon chansung dan juga nickhun sedang sibuk dengan fikiran fikiran mereka masing masing, sambil merenungkan apa yang sedang terjadi.

Kesunyian terpecah saat mendengar suara tawa minjun dan junho yang terdengar dari arah kamar junho , junho dan minjun menuruni tangga masih dengan sisa tawa berbekas di bibir mereka. Mereka berjalan beriringan dengan salah satu tangan minjun yang merangkul bahu junho

ketiga orang pria yang sebelumnya tertunduk kini mengangkat wajah mereka ikut tersenyum, mengalihkan kecanggungan yang sebelumnya sempat terjadi. Dan bersama sama menuju meja makan yang sudah penuh dengan makanan yang dimasak oleh taecyeon dan chansung.

.

.

.

Suasana makan malam di kediaman keluarga horvejkul cukup ramai malam ini, meskipun sudah terlalu larut untuk disebut makan malam karena waktu sudah menujukan pukul 10 malam, namun ke 5 pria yang sepertinya kelaparan terus melahap makanan yang tersedia di atas meja dengan lahap.

Taecyeon dan chansung terlihat bangga akan hasil masakan yang mereka buat, tak hanya penampilannya tapi rasa masakan mereka juga lezat. Nickhun dan minjun tak berhenti bertanya dan masih tak percaya jika makanan lezat yang mereka sedang santap ialah hasil masakan taecyeon dan chansung

Nickhun duduk di ujung meja paling kiri dengan junho duduk di sebelahya dan chansung tepat duduk setelah junho. taecyeon dan minjun duduk di kursi seberang dengan taecyeon duduk tepat di hadapan nickhun dan minjun berada tepat di sebelahnya

Suasana memang tampak ramai penuh tawa namun diantara tawa itu tak terdengar suara tawa junho di dalamnnya. Junho hanya duduk di sana dalam diam sambil menyantap makanannya dengan perlahan.

Melihat makanan dalam piring junho sudah hampir tak bersisa, chansung berniat akan menambahkan isi makanan ke atas piring junho, namun junho menggengam pergelangan tangan chansung, menghentikan gerakannya.

“ aku sudah kenyang chan...”

“ apa? Kau baru memakan sepotong paha ayam junho..”

“ tapi aku benar benar merasa kenyang...”

Tatapan chansung kini berubah khawatir, ia tau porsi makan milik junho, memang tak sebesar dirinya dan taecyeon tapi junho tak akan kenyang hanya dengan sepotong paha ayam. Apalagi dalam perjalanan ia tak ikut memakan jajanan yang taecyeon beli karena ia jatuh tertidur, atau lebih tepatnya pura pura tertidur.

“ apa kau sakit...?” tanya chansung yang membuat ke 3 pasang mata lainnya kini mengalihkan perhatian mereka pada junho. mendengar ucapan chansung dengan segera nickhun memeriksa suhu tubuh junho, dan ikut menatapnya khawatir

“ kau sakit nuneo??” guman nickhun cemas

“ tidak tidak, aku tidak sakit, aku hanya merasa kenyang...”

“ sungguh? Apa masakan ku tidak enak junho?” tanya taecyeon kini

“ lezat seperti biasanya hyung...”

“ atau kau tak suka masakan yang kami buat...” junho menghela nafas sesaat, ia melayangkan tinju kecilnya di lengan chansung, membuat kening chansung berkerut

“ lihat perbuatanmu, kau membuat mereka semua berfikir aku sakit...”

“ aku hanya mengkhawatirkanmu nuneo, kau sejak tadi diam, lalu tiba tiba kau mengtakan kau kenyang hanya dengan makan sepotong paha ayam, bagaimana bisa aku dan tentunya ketiga hyung mu itu tidak merasa khawatir,,,”

Junho terdiam sesaat, memang ada sesuatu yang salah pada dirinnya, ia tidak sakit, hanya merasa sedikit ada lubang di hatinya, ia tak bisa menyalahkan chansung ataupun ketiga pria lain yang kini menatapnya semakin khawatir melihat sikapnya yang tidak seperti biasa.

“ aku, tidak sakit, sungguh..”

“ lalu...”

“ aku hanya merasa aku teringat seseorang ketika aku berhadapan dengan ayam di atas piringku,,,” gumam junho kecil membuat taecyeon, minjun dan tentunya chansung tercengang

Taecyeon dan chansung merutuki diri mereka sendiri karena makanan yang mereka hidangkan memang seluruhnya berbahan ayam. Mereka sungguh tak menyangka hal ini akan berdampak besar bagi junho.

Namun di samping junho, nickhun menatap keheningan itu dalam tanya, ia tak mengerti apa yang junho bicarakan dan apa yang membuat ke 3 pria lainnya diam membeku...

“ ma-maafkan aku junho, aku tak bermaksud...” ucap taecyeon terbata

“ tunggu, ada yang bisa menjelaskan padaku? Mengapa kau harus meminta maaf pada nuneo hanya karena sepotong ayam taec??”

Mereka semua kembali terdiam, namun kini mereka terdiam memandang nickhun yang masih kebingungan di tepatnya, menanti sebuah penjelasan.

“ ahh, khun bagaimana jika kita mengobrol di ruanganmu... “ taecyeon bangkit berdiri dari kursi, menarik nickhun yang masih menatap penuh tanya. Namun nickhun mengikuti taecyeon tanpa membantah berjalan menuju ruangannya

Tak lama minjun bangkit berdiri dari kursi untuk menyusul nickhun dan taecyeon, agar junho dan chansung dapat berbicara tanpa terganggu

“ minjun hyung,,,” seru junho, menghentikan langkah minjun. Minjun memutar tubuhnya kembali menghadap junho..

“ tunggu aku di kamarku...” minjum tercengang sesaat , melirik chansung dan junho bergantian, ia dapat merasakan tatapan cemburu chansung padanya.

“ junho, aku...”

“ pergilah, tunggu aku di kamarku...” ucap junho kembali dan minjun kini mengangguk kecil sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya menjauh dan menghilang di kejauhan

Sepeninggal minjun suasana kembali hening, chansung dan junho hanya saling menatap hanya untuk beberapa saat

“ kau sengaja melakukannya??” chansung buka suara, pandanganya tak sedikit pun teralih dari kedua manik mata junho.

“ apa??”

“ mengatakan hal seperti itu pada minjun hyung di hadapanku,,,”

“ tidak chan, aku hanya melakukan hal seperti biasanya, dan biasanya pun kau tak pernah cemburu..”

“ aku mendengarnya,,,”

“ ah, jadi kau sudah mengetahuinya...”

“ dan lihat yang kau lakukan sekarang, aku sengaja? Kau ingin membalasku??” nada suara chansung mulai meninggi, sepertinya chansung benar benar terbakar cemburu kali ini

Junho tertawa kecil, ia meraih salah satu lengan chansung, mengaitkan jari jarinya di antara jemari chansung kemudian digenggamnya erat.

“ chan, apa kau lupa? Pada siapa satu satunya hati yang ku punya telah aku berikan...” tanpa sadar kedua sisi pipi serta telinga chansung memerah

“ a-aku tau...”

“ lalu, apa kau masih memiliki alasan untuk cemburu??” chansung menggelengkan kepalanya perlahan. Chansung membalas senyum junho, junho mengecup salah satu sisi pipinnya. Sentuhan kecil yang selalu berhasil membuat chansung berdebar

Tiba tiba Chansung mulai merasakan lagi kebimbangan itu, kebimbangan akan perasaanya, perasaan yang ia miliki saat ini pada wooyoung dan junho. Hal yang berbeda akan chansung rasakan ketika ia berama wooyoung dengan saat ia sedang bersama junho

ketika chansung bersama wooyoung, wooyoung yang lucu selalu membuatnya tertawa, wooyoung yang selalu secara terus terang menujukan sebesar apa cinta yang ia miliki untuk chansung dengan segala omelannya, perhatiannya, seperti chansung ialah susuatu yang harus ia jaga dan sayangi dengan baik.

Memanjakan chansung tanpa chansung harus meminta. Memeluknya setiap saat, meskipun wooyoung sangat sering merajuk, hingga terkadang membuat chansung lelah dan kesal namun chansung sadar itu salah satu cara wooyoung menyampaikan padanya jika ia ingin selalu bersama chansung dan tak ingin kehilangan dirinya.

Dan chansung selalu merasa senang dan bahagia dengan semua yang wooyoung lakukan, ia tak lagi merasa kesepian, merasa sangat dicintai, merasa sangat di perhatikan, merasa selalu menjadi sesuatu yang sangat penting dan berarti bagi wooyoung.

Berbeda dengan junho, junho yang tak acuh pada chansung, junho yang sangat sibuk akan kegiatannya, junho yang selalu bersikap baik pada orang lain di depan chansung, selalu membuat chansung khawatir dan mempertanyakan kesugguhan perasan junho padanya karena junho jarang sekali menunjukan isi hatinya pada chansung.

Ia akan lebih bersikap manja pada taecyeon dan minjun jika mereka sedang bersama. Bahkan pada wooyoung beberapa waktu belakangan. Chansung dapat merasakan besarnya perhatian junho pada wooyoung. Chansung lebih sering merasa kesepian dan cemburu dan itu terkadang membuatnya benar benar lelah.

Namun entah mengapa hanya dengan sentuhan kecil dan ungkapan cinta yang singkat dari bibir junho selalu membuat jantungnya berdegup kencang. Perhatian kecil yang meski junho lakukan dari jauh selalu membuat chansung segera merindukan junho. Junho yang terlalu mengerti chansung, bahkan melebihi dirinya sendiri.

“ chan,,, hey, kau melamun??” chansung mengerjapkan kedua matanya, kembali dari lamunanya, ia mendengar junho memanggilnya, namun sosok mungil itu sudah tak ada lagi di sampingnya.

“ nuneo...” Chansung mengedarkan padanganya mencari junho di sekeliling ruangan, dan akhirnya ia mendapati junho berdiri memandangnya di depan pintu lain yang menuju dapur.

“ kau sungguh melamun chan??” chansung bangkit berdiri menghampiri junho

“ sedikit...”

“ baiklah, ini...” junho mengulurkan beberapa kotak makanan pada chansung...

“ ini apa??”

“ berikan ini pada woo, ia pasti menyukainnya, ini lezat sekali chan...”

“ tapi aku dan taec hyung membuatnya untukmu, jadi kau harus menghabiskannya...”

“ tidak, aku ingin membagi ini untuk woo juga chan, ia sangat suka ayam, aku tak bisa menghabiskannya tanpa memikirkan woo. Aku benar benar ingin woo mencoba ini juga, aku bisa bayangkan ekspresi yang akan ia tunjukan ketika memakan ini...” junho tertawa kecil menbangnyannya, chansung tersenyum, tersenyum bangga akan hati yang junho miliki, ia merasa ia sungguh pantas mempertahankan junho di sisinya.

“ baiklah,,,”

“ kalau begitu aku akan mengantarmu sampai pagar rumahku,,,,”

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
okbananacarrot
#1
Chapter 20: this story is good! keep writing, thankyou for the happy ending
channelca #2
Chapter 20: Waaahhh Akhirnya ending juga. Lama nungguin ini fanfic update heheh...
saya kirain ini akan berakhir dengan taecho tapi dugaan saya salah.. akhir ceritanya ditutp dengan CNN hihihi...
Suka banget ini sama jalan ceritanya,, Suksess buat saya baperr!!!...
Thanks buat kak dehana udh up ff ini
Semangat buat cerita selanjutnya
Ditunggu loch cerita yg lain... Fighting!!!
Tapi kak bleh kan minta buatin epilogenya :)
ayudaantariksa #3
Kak ceritanya bagus ^_^ . Awalnya aku ngira kalo ceritanya sad ending , eh ternyata happy ending . Kasih mau di kasih epiloge apa enggak ^_^
Nunneo74
#4
Chapter 20: Omg !! Aaaghhrr...!! Sarat macam apa itu yg no 2 , siapa yg ngeracuni otak polos nuneo hhh tp sukaaa akhir nya cnn nyatu juga , kini aku percaya bahwa tulang rusuk itu ga akan ketuker pemilik nya hhhh
dhe_dorayaki
#5
Chapter 20: Akhir nyaa up juga ff ini huhuhuhuhu,, junho udah ahli cium".n nih , aku sempet was" pas adegan ciuman nya takut junho tiba" bengek lagi kaya dulu hhhhh,,

Ini serius end??, udah tamat?? , berakhir ??
ovygaara
#6
Chapter 20: Banzai~ akhirnya kelar ini story dgn happy ending buat channuneo. #yeay
Tapi taec kasian juga. Akhirya hrs ngerelain junho. Gmn kalo sama aku ajah? *kedip2 genit* #plak xD
Beautifull ending author-shi. Great job! Ditunggu karya2 berikitnya. Fighthing! (ง'̀-'́)ง
channelca #7
Kak lanjut donk ceritanya...
Penasaran sama endingnya
Cayyoo kak
Semangat
☺☺
ayudaantariksa #8
Chapter 18: Kak di lanjut ya . Penasaran ,ceritanya bagus
ovygaara
#9
Chapter 18: Fix buat chapter ini aku jd sebel sama chansung. Kesannya dia egois bgt disini. Dia udh pergi lama, ninggalin junho, trus disaat taec sama junho udh bs dapet sedikit kebahagiaan, chan balik lagi dan dengan seenak udelnya ngomong sama taec klo dia mau ngambil junho kembali dr taec. Heelllaaawww!! Emang junho piala bergilir! *sory thornim, malah marah2 dsini* xD
And poor my baby taec~ huhu~ sini sama aku ajah sini~ xD *i can't see him suffer alone*
Semangat buat chap terakhirnya~ ^^
hwootestjang #10
Chapter 18: Keliru nih... Aku ingin chanuneo namun taecho juga berhak.. Penasaran deh ending nye