My (2nd) Girl --end---

Satu Permintaan (One Wish)
Please Subscribe to read the full chapter

Hai aku MayJune, 96line~! Aku hanya berpesan, jangan! sekali lagi jangan untuk nyontoh apa yang dilakuin Hayi di ff ini yak! Haha Thats no no! xD

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

HAYI P.O.V

 

Tepat satu langkah berada di depanku dia berhenti. Aku pun menundukan kepala tak berani menatap wajahnya. Tiba – tiba aku merasakan sebuah tangan menepuk pelan kepalaku. Seperti sebuah penghilang rasa sakit aku hanya bisa diam merasakannya. “Baiklah..~” katanya lembut.Tak ingin bicara sepatah katapun takut jika ia kan pergi lagi. Aku hanya mengikuti apa yang dilakukannya.

Hanbin turun menyentuh wajahku dengan tangan kanannya , kurasakan sekujur tubuhku bergetar. Ia mengangkat wajahku dengan tangannya sehingga aku sekarang memandang wajahnya.

“Jadi.. mulai hari ini kita resmi berpacaran heh?”

Hayi melihat kearah Hanbin dengan mata tak percaya. Laki – laki di depannya ini menerimanya begitu saja. 

Dan karena benar – benar kaget Hayi tak tahu yang harus ia katakan kepada Hanbin. Daripada sebagai sebuah pertanyaan, kalimat Hanbin terdengar sebagai sebuah kalimat pengakuan atau mungkin pernyataan di telinga Hayi.

Tanpa sadar Hanbin telah berada dekat dengan Hayi. Karena itu Hayi tak bisa lagi untuk melihat kearah mata Hanbin. Ia merasa malu dan gugup melihatnya dengan jarak sedekat ini.

 “Artinya aku boleh untuk” Hanbin menundukan badannya untuk menyamakan tinggi wajahnya dengan wajah Hayi  lalu mulai mendekat.

Hayi merasakan jantungku berdegup kencang, apa yang dia lakukan?

Semakin lama semakin dekat hingga Hayi mundur kebelakang dan bersandar di rak buku di belakangnya.

Bukannya aku tak mau tapi ini terlalu cepat. Aku belum siap untuk ini..~!?!!

Dan karena ini pertama kalinya bagi Hayi untukk diperlakukan seorang laki – laki seperti ini, Hayi menutup matanya dengan erat.

Hanbin terdiam sejenak, mengamati sang wanita. Sebersit pikiran di otaknya muncul tentang bagaimana seorang Hayi berani mengatakan kalimat tadi. Seorang wanita yang bahkan walaupun mereka satu kelas mereka tak pernah mengobrol atau saling sapa. Dan wanita itu sekarang berada sangat dekat di depannya, dengan mata yang tertutup erat. Seperti anak kecil yang ketakutan. Hanbin tersenyum. Merasa kasihan kepada Hayi, ia pun menaikan wajahnya mendekat kearah dahi Hayi dan memberikan sebuah kecupan singkat di sana.

Hayi membuka matanya pelan. Realita yang ia berikan tak sebanding dengan ekpetasi yang ada di pikiran Hayi.


“Jangan takut padaku. Aku tak akan memakanmu.” Kata Hanbin, dengan senyuman. Sambil membelai lembut rambut Hayi dengan tangan kanannya.

Senyum itu lagi. Hayi melihatnya lagi. Dan ia sangat suka itu.

Hanbin pergi,berjalan menjauh dari Hayi. Tapi Hayi tahu, Hanbin tak akan melupakan kalimatnya. Hayi pun tersenyum sendiri mengingat kejadian yang baru saja terjadi antara mereka. Tapi tiba – tiba ia sadar tentang arti kalimat Hanbin barusan.

Uh, pabo, memalukan! Dia pasti sekarang menertawaiku ><

 

 

 HAYI P.O.V

 

Hari pertama sebagai pacar ‘ke dua’ Hanbin. Karena kami berpacaran diam – diam kami akan bertingkah layaknya Hanbin dan Hayi yang dulu. Tak pernah saling berbicara, menyapa, bahkan memanggil nama satu sama lain. Hanya saja kali ini berbeda, pagi hari saat aku tak sengaja berapapasan dengannya di pintu masuk kelas, dia menatapku dan tersenyum manis kepadaku. Tentu saja aku membalas senyuman nya itu. Semangat di pagi hariku!!

Terkadang kami pun bertukar pandang saat kami mengbrol dengan teman teman kami satu kelas. Dan setiap dia melihatku dan aku juga tak sengaja melihatnya, rasanya perutku geli dan membuatku untuk menggigit bibirku. Harus ku akui dia berakting sangat baik untuk masalah ini. Tentu saja~! Jika dia tak bisa berakting dengan baik maka Mina akan dari dulu tahu kalau dia itu di selingkuhi.

Bel istirahat berbunyi, semuanya tampak senang. Ingin sekali aku mengajaknya untuk makan siang atau apapun itu asal bisa berbicara dengannya. Tapi aku harus meredam itu semua, khayalanku terlalu tinggi.

Melihatnya saja sudah sangat senang begini.

Aku diam-diam mengikuti arah tubuhnya bergerak dengan ekor mataku. Novel yang berada di mejaku hanya sebagai pelengkap kebohonganku saja. Walaupun aku mencoba membacanya tak sekalimat pun arti dari bacaan itu masuk ke dalam otak.

Memalukan, tapi mau apa lagi~

Sampai akhirnya, Hanbin berjalan ke arah pintu kelas, sehingga aku tak perlu lagi bertingkah bodoh seperti ini. Kuangkat kepalaku dan mengamatinya pergi.

Tepat saat dia berdiri di depan pintu , tiba -tiba seorang wanita datang dan langsung memeluk Hanbin. Mataku membulat melihat kejadian itu.

 

 AUTHOR P.O.V

 

“Heeemmm… aku rindu sekali denganmu..!!” kata wanita itu. Lengannya masih melingkar di tubuh Hanbin.

Jarak yang tak begitu jauh, membuat Hayi bisa mengetahui apa yang mereka katakan.

“Apa kau tidak malu. Berpelukan disini?” kata Hanbin dengan nada bercanda.

“Kenapa harus malu untuk memeluk pacarnya sendiri..?!!?” kata Mina melepaskan pelukannya dengan cepat. Ia berkata manja kepada Hanbin sehingga sang laki – laki hanya bisa tertawa membalasnya.

Hayi menarik nafasnya yang tersendat dengan susah payah. Tubuhnya membeku melihat mereka bercengkrama mesra.

Kim Mina. Seorang putri sekolah , pujaan hati setiap laki – laki di sekolah ini. Seorang kapten cheersleader sekolah ini, setiap ia berjalan murid wanita akan berbisik – bisik iri membicarakannya.

Tapi sayangnya sang putri tidak tahu tingkah yang sebenarnya dari sang pangeran-nya.

Orang tampan tidak selalu baik. Sepertinya harus ada pepatah baru yang muncul.

 

Hayi melihat mereka melangkah pergi. Tepat saat dia berbalik badan ke samping Hanbin menatapnya sekilas tanpa ekspresi di wajahnya. Hayi terdiam. Walaupun hanya beberapa detik saja tatapan itu, di saat seperti ini membuat Hayi bertanya – tanya dalam hati.

 Apakah dia memikirkan perasaanku? Haruskah aku sedih saat melihat ke jadian tadi yang merupakan konsekuensi dari apa yang telah ku putuskan sebelumnya? Apa yang dipikirkannya? Pantaskah aku marah nanti kepada Hanbin? Atau selamanya aku memang harus merasakan semua ini..

Semua pikiran itu bergejolak di dalam hati Hayi. Rasa ingin mengejarnya dan bilang jangan pergi pun timbul.

Walaupun ini terlihat memaksakan kehendaknya. Hayi merasa juga ingin jadi pusat perhatiaan Hanbin.

Aku tidak mau seperti ini!

Hayi melangkahkan kakinya keluar kelas sedikit berlari tergesa – gesa mencoba untuk tak tertinggal kemana mereka akan pergi.

Ternyata sepasang kekasih yang dicarinya masih tak terlalu jauh  untuk bisa d

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MayJune
Stay calm and wait for BiHi moment

Comments

You must be logged in to comment
tyasra #1
Chapter 28: Aku suka banget sama semua ceritanya, simpel tapi manis sama bikin deg-degannya dapet banget, itu yang 2nd girl parah banget yak wkwkwk tp itu yang bikin unik, kalo ada lanjutannya rame kayaknya heheh, tp nanti jadi complicated ceritanya ya.. update terus authornim!! aku sama sama bihi trash dr indonesia! fighting!!! :D
fitriyannii #2
Chapter 35: Ada jelanjutannya kan,?? Ditunggu
tyasra #3
Chapter 18: i really do enjoy your stories! jd gak sabar SHI di Ina, semoga bakalan banyak hanbinxhayi moment yaaaa
daw309 #4
Chapter 24: modar modar ini aduh
daw309 #5
Chapter 21: maaak dek hayi mantap hahahaha
ktroct #6
update soon. i enjoy your story
tiew21 #7
Chapter 30: arhghhh manisnya. klo mereka aslinya beneran kayak gini. bahagianya!!!!!!!
Leeyaaaa
#8
Chapter 28: Reader baru nih, salam kenal
Aku suka baca ff km
Ceritanya menarik semua
Paling suka cerita 1,8,15 ❤
1&15 manis tp gak berlebihan, 8 kocak bgt haha
Ditunggu chap berikutnya! Semangat!
cheoneunpil
#9
Authornim kapan update nyu ff ? Ditunggu ya, thor~ ^^
IM_Hyolyn #10
Chapter 21: End? Eeey kayanya My 2nd Girl ini harus ada lanjutannya lagi kkk~ Ceritanya unik. Two thumbs up! ^^