- 4 tahun sebelumnnya, Universitas VR -

Pagi hari yang cerah, Kris dkk yang sudah berada di ruang Kosong dimana hanya orang2 tertentu saja yang mempunyai kunci ruangan itu, berlokasi di lantai 14 gedung  universitas VR. Universitas VR merupakan salah satu universitas terbaik yang sangat terkenal di negara korea itu,  sudah menjadi langanan apa bila kelompok itu mau berkumpul menghabiskan waktu2 yang menurut  mereka membosankan.

"Hei Kris, sudah saatnya kita masuk kelas", kata Lay yang tidak mau ketingalan pelajaran dikelasnya lagi. Hari ini mereka sudah bolos dua mata pelajaran dan Lay merasa bosan berada di ruang itu.

Hening...

"Kris....wake up...", panggil lay yang masih melihat tidak ada pergerakan sedikitpun dari leader dikelompoknya itu.

"Sudah biarkan dia Lay, kita saja yang pergi, aku rasa dia memang sangat butuh istirahat, sudah sebulan ini dia sibuk mempersiapkan project terbaru di perusahaan ayahnya itu kan, jadi  biarkan dia istirahat ok", kata Suho sambil tersenyum lembut saat menatap mata Lay.

"Eun", respon Lay yang kemudian langsung mengengam tangan kekasihnya itu dengan manjanya dan berlalu meningalkan Kris seorang diri di ruangan itu .

Author POV :

          Kris, Suho dan Lay sudah berteman sejak umur mereka 10 tahun atau mngkin bisa dibilang sbg  saudara dekat, entah dunia begitu sempit sehingga ayah2 mreka yang sudah bersahabat selama 9 tahun dapat  kembali bertemu setelah 15 tahun lamannya tidak tegur sapa dan bersama2 membangun rumah di daerah yang sama untuk mempererat hubungan mereka lagi. Kris, Suho dan Lay pun sudah mengetahui sifat mereka masing2. Sampai suatu ketika ibu Kris sakit keras dan saat itu pula sosok ayahnya menghilang begitu saja.

Sekuat tenaga kris bersama chanyeol merawat ibunya sendiri berharap ibunya akan lekas sembuh dari sakitnnya itu tapi ibunya sudah tidak tahan lagiterhadap rasa sakit yang sedang ia rasakan saat itu sampai dia pun meninggal. 

          Kris merasa terpukul dengan kepergian ibunya sehingga dia menyalahkan dirinya dengan menutup dirinya dari orang banyak. Setahun kemudian Ayah Kris akhirnya kembali ke rumah dan mendapatka respon yang buruk dari Kris, Kris sangat membangkang tentang apa2 yang dikatakan ayahnya, Kris sangat membenci ayahnya. Adikknya Chanyeol pun tidak jauh dari kakaknya yang begitu tidak suka dengan kehadiran ayahnya setelah ibunya meningal.

          Suho dan Lay pun hanya bisa membantu Kris dan Chanyeol sebisanya terkadang Kris dan Chanyeol menginap di salah satu rumah sahabatnya itu. Kris dan Chanyeol berusaha untuk membuat jarak dgn ayahnya. Tapi Bagaimanapun Kris dan Chanyeol adalah anaknnya, ayahnnya tidak bisa memaksa anak2nya untuk menerima alasan kepergiaannya saat ibunya sakit, dia hanya bisa mensupport anak2nya dimanapun mereka berada. Dan selama sebelas tahun sifat Dingin dan masa bodo Kris tidak berubah sedikitpun.

- End POV -

          Seharian ini Kris tidak menghadiri kelasnya, haripun sudah mulai sore dan Kris mulai membuka matanya kemudian merengangkan ototnya.  Kris melihat seluruh ruangan yang sudah mulai gelap. Sambil membereskan pakaiannya dan tasnya untuk pulang, Kris lalu beranjak dari tempatnnya dan pergi menuju pintu. Tapi setelah ia memegang gagang pintunnya, pintunya tidak terbuka 'Tidak, aku terkunci' benak Kris. Kemudian ia langsung membuka tasnnya untuk mencari kunci pintunya dan nihil dia tidak bisa menemukan kunci itu. Kris pun mulai mendobrak dan berteriak memangil orang2 berharap ada yang mendengar suaranya.

- 30 menit kemudian -

Nafas kris sudah tidak karuan, dan dia sudah mulai lelah kemudian kris mulai menyenderkan pungungnya di belakang pintu ...tak lama kemudian Tiba2 kris mendengar langkah kaki dibalik pintu itu dan,,,

"Apakah kau sudah lelah?", tanya seseorang di balik pintu. Kris yang mendengar suara itu pun langsung naik darah dan mulai membangkitkan kembali tubuhnya yg sudah lelah.

"Hey, apa yg kau lakukan, cepat buka pintu ini atau kau akan mati kalau tidak membuka nya sekarang juga!!!!", kata Kris lantang sambil menunggu respon dari org itu.

"Bukankah justru aku akan mati kalau aku membuka pintu ini karena aku yakin kau akan langsung menghajarku", jawab org itu dengan nada isengnya.

"What do you want for me huh?", masih dengan emosinya yg tinggi. "ahhh...Aku tahu, kau menginginkan sesuatu dari ku kan karena aku merupakan anak dari orang yg paling kaya di negara ini", kata Kris dengan sombongnya.

"hmm,,,Yang aku tahu, yang kaya adalah keluargamu, jadi, kenapa kau bangga sekali dengan uang yang bukan dari hasil kerja kerasmu itu", Jawab org itu sehingga membuat Kris semakin naik darah.

Tanpa berfikir panjang lagi Kris mulai mendobrak keras pintu itu dengan tubuhnya, sehingga Kris kesakitan dan terpental kebelakang saking kerasnya pintu itu. 'arghhh' teriak Kris yang merasa seluruh badannya sakit.

Mendengar itu pun orang itu langsung panik dan bergegas membuka pintunnya dan melihat Kris  yang sedang terbaring meringis kesakitan sambil  memegang tangan kanannya.

"Hey, are u ok?", tanya pria itu dengan wajah paniknya. " Bodooohh, kau sudah mematahkan tanganku !!!!", jawab Kris dengan kasar tanpa melihat wajah org itu. Kris yang hanya fokus melihat tangannya yang sudah tidak bisa ia rasakan mulai merasa panik.

"Sini aku bantu kau berdiri, kita akan pergi kerumah sakit sekarang", Kris yang sudah tidak  kuat lagi dengan rasa sakit itu hanya bisa menurut.

- Di Rumah Sakit-

"Apakah dia baik2 saja, dokter?", tanya org itu sambil berharap mendapat  jawaban yang baik.

"Apakah anda keluarganya?", tanya dokter kpd org itu.

"Tidak, aku adalah seorang Dosen di tempat pria itu kuliah dan nama saya Tao", ujar org itu sambil memperkenalkan dirinya.

"Owh, Tidak...dia tidak apa2, hanya saja ada retakan kecil di sikut kanannya, tapi mngkin dalam beberapa minggu dia sudah bisa kembali baik", kata Dokter mencoba menjelaskan yang sebenarnnya.

"Syukurlah, saya fikir tangannya benar2 patah", kata Tao mulai lega.

" Tidak, dia akan baik2 saja, saya sudah memberikan resep obat yang harus di minum selama sebulan jadi pastikan dia meminum obatnya sampai habis. Kalau begitu saya permisi dulu, masih banyak pasien yang harus saya tangani", kata dokter kepada Tao.

"Baik, terima kasih dokter", ujar Tao sambil menatap sosok dokter yang mulai beranjak pergi dari hadapannya.

          Tao kemudian masuk ke ruang pasien dimana Kris sedang terbaring disana dan mulai duduk di kursi yang berada di samping tempat tidur Kris.  'Apakah aku terlalu berlebihan dalam memberi pelajaran kpd mahasiswaku ini, ' ujar Tao dalam benaknnya.

"Sepertinnya aku harus memberitahu ayahmu atas kejadian hari ini", kata Tao sambil merogoh kantong jeansnya untuk mengambil hp. Saat Tao mulai mengetikkan nomor telepon, hpnya langsung  di renggut oleh Kris dan menbantingnya ke dinding sehingga hp itu hancur dgn sempurna. Tao yang kaget melihat kejadian yang cepat tadi mulai memandang Kris dengan kasar.

"Kau sudah merusak hp ku, kau harus bertanggung jawab!!!!!", teriak Tao dihadapan Kris yang sedang tersenyum licik. Kris pun langsung menunjukkan tangan kanannya yang sedang terbalut dihadapan Tao, melihat kelakuan Kris itu Tao mengernyitkan keningnya.

"Lihat apa yang sudah kau lakukan padaku, kalau begitu kau juga harus bertanggung jawab!!!!", perintah Kris kasar.

"Tanganmu itu tidak ada urusannnya denganku, kamu sendiri yang membuat tanganmu menjadi seperti itu", ujar Tao. 'Iya..jg ya.. Kan dia yang melukai dirinya sendiri tp kenapa aku yang harus bertanggung jawab' ujar Tao dalam benaknnya.

"Kalau bukan karena kamu yang mengunci ku didalam ruangan itu hal ini tidak akan terjadi", kata Kris dgn tegasnya. Tao yang mendengar kata Kris itu mulai menunjukkan rasa bersalahnya.

"Maafkan aku......tapi bagaimanapun juga kau tidak boleh bolos didalam kelasku, aku hanya ingin memberikanmu pelajaran dengan mengambil kunci dari tas mu dan menguncimu di ruang itu sampai kau berjanji tidak akan meningalkan kelas lagi", ujar Tao membela diri.

*hening*

 "Tapi aku sungguh minta maaf, aku akan mempertanggung jawabkannya, aku akan berbicara dengan ayahmu", lanjut Tao yang juga ikut merasa bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Biarkan aku tinggal dirumahmu,  Rawat aku dirumahmu sampai tanganku sembuh, dan kau harus memenuhi segala permintaan ku selama aku tinggal disana", perintah Kris kpd Tao tiba2.

"kau gila, untuk apa kau harus tinggal dirumahku? Kau mempunyai tempat yang lebih baik di rumahmu, tidak...aku tidak mau?", kata Tao menolak ide gila Kris.

"Kalau begitu aku harus bilang ke media bahwa kau hampir membunuh mahasiswa mu sendiri", ujar Kris berusaha mengancam Tao.

"Hey itu tidak benar!", seru Tao.

"Tapi bagaimanapun orang2 melihatku sebagai korban disini", kata Kris sambil menyungingkan senyum liciknya. Tao pun mulai memelas dan merasakan sakit dikepalannnya.

"Siapa namamu?", tanya kris sambil menatap pria didepannya itu dgn dingin.

"Tao, Huang ZiTao", jawab Tao yang kemudian menatap balik Kris.

“Nice to meet u, Tao”, ujar Kris sambil kembali tidur.

"Hey... lalu bagaimana dengan hp ku...?", tanya Tao sambil menguncang2an tubuh Kris dan berakhir dgn tidak mendapat respon apa2 dari Kris.

CRY....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

- TBC -