Part 14 end???

OH GOD….THIS IS MY HUBBY, IS HE????? YES, HE IS

 

Review Part 13

 

JoeGQ2min : masih kurang evil ya…???? Kalau yang di chap ini gimana??? #sodorin chap 14

myjaejoongie89 : yeah…^^ divanya akan lebih keluar lagi di part ini…yuk baca..^^

akiramia : ne uda update..^^ mian agak lama…abisnya adaaaa aja yang bikin lama…ahihihihi…. Yang ngomong dengan yunpa??? Siapa lagi kalo bukan saingannya jaema…mau tahu seperti apa? Yuk baca yuk baca..^^

.

Gomawo semuanya telah bersabar menunggu cerita ini sampai akhir…aku benar-benar terharu…#nangis
 

Deep bow untuk semua teman-teman yang memberikan review… aku sangat berterimakasih…aku akan terus belajar… ^^
 

Akhirnya sampai juga di chap akhir.. setelah perjalanan yang jauh selama ini….(alah lebay…ahihihihi)
 

Yuk dah, daripada dengerin maxy yang semakin nglantur..langsung aja yuk ke ceritanya…^^
 

Happy reading all…<3

 

 

Previous

 

“Yoboseyo..”

 

“Temui aku sekarang di Bar yang biasa..”

 

“Mwo??? Jinja??? Sekarang?? Oke…” ucap seseorang diseberang sana dengan sangat senang.

 

 

 

.

 

.

Part 14

 

Yunho menuju sebuah bar yang biasa ia kunjungi bersama Junsu ketika ia memiliki waktu senggang. Namun sekarang ia kesana tidak dengan Junsu. ia ingin bertemu dengan seseorang yang hari ini telah membuatnya bermasalah dengan istrinya.

 

Ahra..

 

Yunho menemui orang yang selama ini sudah dianggapnya sebagai sahabat. Sesampainya di bar, Yunho duduk ditempat ia biasa menghabiskan waktunya bersama dengan Junsu. orang yang ditunggunya belum juga datang. Ia kemudian mengirimkan pesan kepada Junsu untuk mengabarkan bahwa ia bertemu dengan Ahra sebentar. Tak lama setelah itu, ia mendapatkan balasan dari Junsu dan mengingatkan kepadanya supaya berhati-hati.

 

15 menit kemudian

 

Yunho melihat seorang yeoja masuk kedalam bar. Yeoja itu langsung berjalan menuju arah Yunho. Ya…Ahra sudah datang.

 

Ahra datang dengan memasang wajah cerianya dan langsung memeluk Yunho, memberikan ciuman pada pipi kanan dan kiri, seperti yang biasa ia lakukan. Ia kemudian duduk disebelah Yunho, memandang Yunho dengan pandangan yang berbinar.

 

“Kau rindu padaku?” godanya

 

Yunho hanya tersenyum.

 

“Aiisshhh jangan malu mengakuinya” ucap Ahra sambil menyenggol bahu Yunho

 

“Ahra…ak..”

 

Ahra sudah memotong ucapan Yunho, “Eh Yun, kau tahu.. tadi sore Jaejoong menemuiku.” Ucap Ahra mengadu

 

Yunho kaget mendengar ucapan Ahra, ia memandang tajam ke arah Ahra. ‘Jaejoong menemuinya?’ batin Yunho

 

“Eiii..jangan memandangku seperti itu…kau membuatku semakin menyukaimu Yun…” goda Ahra

 

“Ahra, sebenarnya aku….”

 

“Aku kira dia orang yang baik, tapi ternyata dia sangat sombong sekali. dia menemuiku bukan meminta maaf malah memintaku untuk menjauhimu. Dia aneh sekali. Dia bahkan baru mengenalmu, seenaknya saja dia memintaku menjauhimu. Temanmu itu aneh Yunhoya…bagaimana bisa kau berteman dengannya?? Carilah teman yang lain, diluar sana banyak sekali orang yang lebih baik dari dia.” Ahra terus saja berbicara tanpa memberikan kesempatan kepada Yunho untuk berbicara.

 

Entah mengapa ia merasa sedikit takut mendengar suara Yunho. Ia takut akan tersakiti oleh ucapan Yunho. Ia takut ditolak oleh Yunho. Ia takut Yunho akan menjauhinya. Ia sangat takut. Ia menutupi rasa takutnya dengan terus berbicara. Ia bahkan tak berani menatap mata Yunho.

 

“Ahra..aku….”

 

“Kau tahu Yun, aku sangat mencintaimu. Aku bersedia melakukan apapun demi dirimu Yun. Aku akan mundur dari dunia perfilman jika kamu mau. Aku benar-benar akan memberikan semua yang aku miliki untukmu Yun. Aku sangat mencintaimu. Aku ingin kita menjalin hubungan yang lebih serius. Aku serius Yun.. aku mohon jangan tolak aku… aku mohon Yun… aku sangat takut..” suara Ahra sedikit bergetar, sepertinya ia menahan tangis.

 

“aku takut kau menghindariku..aku takut kau menjauhiku karena ini. kau tahu, Jaejoong membuatku takut Yun, dia mengatakan bahwa aku akan sakit hati. Dia salah kan Yun?? Aku tidak mungkin kau tolak kan?? Dia bahkan sangat tenang ketika mengucapkannya, dia membuatku semakin takut… aku takut Yun, aku mohon jangan berubah dan terimalah perasaanku.. aku sangat takut Yun…aku sangat takut….” Ahra menangis tersedu-sedu, menundukkan kepalanya.

 

Yunho menatap iba Ahra yang sedang ketakutan dan menangis tersedu-sedu di depannya. Ia menepuk bahu Ahra, tapi dengan tiba-tiba Ahra memeluknya, ia menangis. Yunho mencoba menenangkan Ahra, melepaskan perlahan pelukan Ahra dan memegang tangannya.

 

Ahra melihat cincin yang sama dengan yang dikenakan Jaejoon, yang dimainkan Jaejoong ketika diruangannya tadi. Yunho juga memakai ditempat yang sama dengan Jaejoong, di jari manis tangan kirinya. ‘Apa arti semua ini? cincin yang sama kah? Model cincinnya seperti cincin seorang pasangan. Apa maksud semuanya? Apakah mereka tunangan? Atau bahkan sudah menikah?’ berbagai pertanyaan di benak Ahra

 

“Yun…ini…” Ahra memberanikan diri memegang cincin di jari manis Yunho.

 

Yunho tersenyum.

 

“Apa..kau dan dia…??? Aapp…ppa kalian…???” Ahra gagap, takut tebakannya benar.

 

“Kami telah menikah Ahra.. Dia pasanganku” Jelas Yunho tenang

 

“mmm..mmwwooo?” Ahra kaget

 

“Kami menikah beberapa minggu yang lalu.”  Yunho masih mencoba menjelaskan dengan tenang.

 

“Bbukkankah kalian baru kenal? Ini tidak benar kan Yunho…kau berbohong kan Yun??’ Ahra tak bisa menerima kenyataan.

 

“Kami dijodohkan, dan aku tidak keberatan dengan perjodohan ini.”

 

“Kau mmme..mencintainya?”

 

“Sangat..” jawab Yunho yakin

 

Ahra menyandarkan dirinya pada sandaran kursi. Ia tertawa tak percaya.. ketakutannya terbukti.. semua ucapan Jaejoong benar-benar terjadi dan rasanya bukan sakit.. tapi sangat sakit. Ia tak menyangka bahwa akan seperti ini akhirnya. Dia hanya bisa tertawa tak percaya.

 

Yunho tak tega jika harus melihat sahabatnya seperti ini. tapi ia lebih tak tega jika harus menyakiti Jaejoong. Jaejoong sangat berarti baginya.

 

“Mianhe Ahra.. kau adalah sahabatku dan selamanya akan seperti itu. Kau cantik dan sangat baik, ada yang lebih baik untukmu Ahraya..jauh lebih baik daripada aku..yang mengerti kamu dan mencintaimu. Mianhe yang tak bisa membalasa perasaanmu, hatiku sudah menjadi miliknya, aku tidak bisa menyakitinya.. aku sangat mencintainya dan takut kehilangannya. Aku..”

 

Ahra tertawa, menutupi sakit hatinya. Membuat Yunho berhenti berbicara.

 

“Ahhahahahahhaha…Kau menyebalkan Yun…kau meminta maaf kepadaku tapi malah membuatku semakin sakit hati dengan mengatakan betapa penting dirinya bagimu Yun..kau sangat menyebalkan…ahahahahhaha”

 

“Mianhe..” hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Yunho.

 

“Apa hanya kata itu yang bisa kau ucapkan Yun??? Mianhe… mianhe…” sindir Ahra. “aku tak menyangka aku akan kalah dengan namja itu..!” Ahra terlihat merajuk.

 

“Dia punya nama Ahra..”

 

“Ne…ne…aku tahu…Kim Jaejoong kan…aiisshhh kau bahkan memarahiku karena memanggil pujaan hatimu seperti itu?” goda Ahra

 

“Jangan seperti itu Ahraya…” ucap Yunho

 

“Oke..oke…aku menyerah…” ucap Ahra kemudian tertawa tak percaya sambil menggelengkan kepalanya. “Pantas saja dia mengucapkannya dengan sangat tenang dan yakin, kalau aku akan sakit hati. Istrimu itu menakutkan Yun…ahahahahahha…Pasti dia akan tertawa melihatku tercampakkan sekarang.” Lanjut Ahra

 

“Dia tidak akan seperti itu..dia orang yang baik, kau hanya belum mengenalnya saja..”

 

Ahra tersenyum mendengar penjelasan Yunho, “Ne..aku tahu..dia baik…semua tentangnya dimatamu pasti adalah yang terbaik kan??? Ahahahahha…lucu sekali mendengarmu membela orang lain dan memujinya didepanku. Kau dulu jarang melakukannya, kau bahkan tidak mau berdebat denganku dan selalu memberitahuu bahwa aku yang terbaik ketika berdebat..dia memang sudah merubahmu Yun…ahahahahaha..”

 

Ahra memang sudah mirip orang gila. Dia terus tertawa ketika berbicara, ia hanya bisa tertawa untuk menutupi sakit hatinya. Cinta ini sangat menyakitkan. Setidaknya itu yang ia rasakan.

 

“Jja…aku akan pulang Yun…aku tidak mau mendengarmu memujinya lebih banyak lagi…” goda Ahra kemudian berdiri.

 

Yunho ikut berdiri, ia mengkhawatirkan Ahra jika harus pulang dengan kondisi seperti ini, “Kau mau aku antar?” tanya Yunho.

 

“Aiisshhh Yun..jangan bersikap seperti ini kepadaku.. atau akau akan merebutmu dari istrimu…ahahahahahaha” Ahra menepuk pundak Yunho, “Aku tidak apa-apa pulang sendiri, aku naik taxi..” lanjut Ahra

 

Yunho masih memandang Ahra.

 

“Khha..segeralah pulang, istrimu menunggu dirumah.. kau tidak ingin membuatnya menunggu lama kan??” goda Ahra.

 

“Dia tidak dirumah hari ini, aku mendapat hukuman…” ucap Yunho tiba-tiba dan sontak membuat Ahra tertawa

 

“Kau dihukum? Gara-gara aku tadi siang?” Tanya Ahra yang mendapat anggukan dari Yunho

 

“Istrimu itu mengerikan Yun…Kalau kau memilihku, aku tidak akan seperti itu, aku tidak akan menghukummu..” lanjut Ahra

 

“Ahraya..”

 

“Ne..ne…aku mengerti Jung… kau terlalu mencintainya…Semoga kalian bahagia” Ahra tersenyum, “Aku pergi dulu.” Kemudian Ahra memeluk Yunho, mencium pipinya dan berbalik meninggalkan Yunho.

 

“Gomawo..” gumam Yunho sambil menatap punggung Ahra yang semakin lama semakin mendekati pintu keluar.

 

Ahra tak mampu membalikkan tubuhnya lagi. Ia menangis. Menangis yang teramat sangat.. tangisan yang tak bisa dikeluarkannya tadi. Ia seperti orang bodoh, karena didepan Yunho ia hanya tertawa. Sepanjang perjalanan pulang, ia menangis tiada henti.

 

.

 

Apartemen Yunho

 

“Kok Yunho hyung belum pulang?” gumam Yoochun

 

“Tadi katanya Cuma sebentar, apa terjadi sesuatu?” ucap Changmin

 

“Apa jangan-jangan Ahra mengancamnya? Andweee…” panik Junsu

 

 

Namun tiba-tiba pintu apartemen terbuka, “Aku pulang..” suara orang yang sedang jadi bahan pembicaraanpun terdengar.

 

“Oh…akhirnya….” Lega ketiganya

 

“Wae?” tanya Yunho bingung

 

“Kami mencemaskanmu hyung..” ucap Changmin

 

“Mana Jaejoong hyung? Katanya kau menjemputnya?” tanya Changmin sambil menengok kanan kiri

 

Yunho menghela nafas panjang, “Dia menghukumku, aku disuruh menjemputnya besok.” Ucap Yunho lemas

 

YooSuMin sontak langsung tertawa.

 

“Kalian sepertinya senang kalau aku menderita” gumam Yunho

 

“Eh, bagaimana Ahra, bukankah kau menemuinya?” tanya Junsu

 

“Dia sangat shock..” ucap Yunho sambil minum air di meja

 

“seperti yang kita duga..” Ucap Changmin

 

“Dia mengancammu hyung?” tanya Yoochun.

 

“Anni…dia merelakanku.. dia bahkan mendoakan supaya aku dan Jaejoong bahagia.” Jelas Yunho yang membuat shock YooSuMin

 

“Mwo?? Semudah itu?” tanya Junsu

 

“Dia tak melakukan perlawanan?” tanya Yoochun

 

“Aiiissshhh kalian ini…dia itu sahabatku yang baik..kalian jangan berpikir yang aneh-aneh tentangnya..dia tidak seganas yang kalian pikir” ucap Yunho

 

“Tunggu hingga Jaejoong hyung mendengar ucapanmu barusan, memuji Ahra didepannya, aku pastikan kau tidak akan dapat jatah seumur hidupmu hyung..ahihihihi” goda Changmin.

 

“YAAHHH..” Yunho memukul kepala Changmin dan semuanya tersenyum

 

“eh Yun, kau sudah siap dengan konfrensi pers besok??”

 

“mmm..” Angguk Yunho

 

“Kau tidak apa-apa hyung?” tanya Yoochun khawatir

 

“Aku tidak apa-apa, selama aku bersama my baby dan kalian..” ucap Yunho diakhiri dengan tawa

 

“My baby?? Ow ow ow....Jung…pandai berkata manis sepertinya memang sudah bawaan lahirmu. Pantas semua orang terpikat kepadamu..” protes Junsu

 

“Termasuk kau?” Goda Yunho

 

“Aa..aannnii… daripada terpikat kepadamu, lebih baik aku terpikat pada Yoochun..oooppsss…” Junsu keceplosan

 

Yunho, Yoochun, dan Changmin langsung melotot ke arah Junsu.

 

“Ya..yyyaa…yyaa… kalian…kenapa menatapku seperti itu?” Junsu malu

 

“Kau menyukaiku?” tanya Yoochun

 

“aaa..aannni…” elak Junsu

 

“Mengakulah Junsuya..” desak Changmin.

 

“Wah wah wah..manajerku ternyata…uhuk uhuk…” goda Yunho

 

“Heii..heii..heii…diamlah kalian…” protes Junsu. “Sudah ah…aku mau tidur..” Junsu meninggalkan ketiga sahabatnya dengan wajah memerah, ia menuju kamar tamu, kamar yang biasanya ia tempati ketika menginap ditempat Yunho.

 

Yunho, Yoochun, dan Changmin kemudian tertawa terbahak-bahak. Namun tiba-tiba pintu kamar tamu terbuka lagi.

 

“Awas jika kalian membicarakanku di belakangku…akan aku tambah hukuman kalian menjadi 2 bulan.” Teriak Junsu sambil menunjuk Yoochun dan Changmin kemudian menutup pintu kamar. Seketika Yoochun dan Changmin diam, tak berani tertawa lagi. Hal itu membuat Yunho bingung? Apa maksudnya hukuman?

 

“Hukuman apa?” tanya Yunho penasaran

 

“aaaa…aannnii… hanya tadi kita bermain dan kalah…ittu sajjjjaaa…bukan hukuman apa-apa kok hyung..” Changmin gagap.. ia tak mau jika Yunho mengetahui kekalahannya taruhan waktu itu.

 

“Benar Yoochuna??” tanya Yunho..

 

“aaa..aaayyeee… hyung..” Yoochun juga gugup

 

“Kalian aneh sekali..” gumam Yunho, “Ya sudah, aku akan tidur, jangan lupa bangunkan aku besok. Aku takut kesiangan menjemput my Joongie.. aku tak mau mati kering karena tak dapat jatah…”

 

“ahahahahahha….ne hyung…’ Ucap keduanya sambil tertawa terbahak-bahak. Yunho memang sudah seperti suami takut istri.

 

Keempat orang tersebut kemudian tertidur dengan pulas.

 

 

Keeseokan harinya di kediaman Kim

 

“Umma aku pulang dulu..” ucap Jaejoong sambil memeluk ummanya dengan erat

 

Yunho telah berdiri di belakangnya, hari ini ia tidak telat. Ia sangat takut jika mengingat hukuman apa yang akan diperolehnya kalau sampai ia telat.

 

“Appa..kami pamit” ucap Yunho kepada Mr. Kim

 

“Ne…hati-hatilah…” ucap Mr. Kim

 

“Dan kau Jae, bersikaplah dewasa..jangan merepotkan suamimu…” pesan Mrs. Kim

 

“Ne..umma…” Jawab Jaejoong sambil tersenyum.

 

Senyuman itulah yang dirindukan Yunho. Senyuman yang membuatnya tenang dan damai.

 

Mereka kemudian masuk kedalam mobil, didalam mobil sudah ada Junsu yang menunggu sejak tadi. Mereka bertiga kemudian meninggalkan kediaman Mr. dan Mrs. Kim.

 

“Kok lewat sini Yun? Kita mau kemana?” tanya Jaejoong

 

“Kita akan Jumpa pers setengah jam lagi..” jawab Yunho santai

 

“Mwo??? Jumpa pers?? Kenapa kau tak bilang Yun… aku kan bisa berdandan dulu…aiisshhh…kau menyebalkan” Jaejoong mempoutkan bibirnya

 

Melihat tingkah istrinya, Yunho hanya bisa tersenyum… “Kau sudah cantik Jae, tak perlu berdandan lagi. Apa kau mau menarik perhatian seluruh yang ada diruangan nanti?”

 

Blusshhh

 

Jaejoong selalu tak bisa ngambek terlalu lama jika sudah mendapatkan pujian dari Yunho, namja yang sangat dicintainya itu.

 

“Kau pintar menggombal” Jaejoong masih mempoutkan bibirnya

 

“Berhentilah mempoutkan bibirmu seperti itu..aku bisa tidak tahan Jae..” goda Yunho

 

Bluusssshh

 

“Yunnie…” ucap Jaejoong manja

 

“Oh God… kenapa aku harus satu mobil dengan kalian.. benar-benar apes..” gerutu Junsu di kursi belakang.

 

Tak lama kemudian HP Junsu berbunyi..

 

“MWOOOO??? Oke 10 menit lagi kita akan sampai.. tolong urusi sebentar..” Junsu kemudian menutup telponnya.

 

“Wae?” tanya Yunho sambil menyetir

 

Junsu menghela nafas panjang, “Ahra memulai konfrensi pers sendirian. Kita harus segera sampai sana Yun, aku takut dia akan memberikan keterangan yang salah.” Gelisah Junsu.

 

“Awas saja kalau berani bicara yang gak jelas..mau aku jepit tuh mulut pake jepitan jemuran..” gumam Jaejoong geregetan yang langsung mendapat tatapan tak percaya dari Yunho dan Junsu. ‘Jaejoong ternyata lebih mengerikan daripada singa yang mengamuk’, pikir Junsu dan Yunho.

 

“Wae?” sewot Jaejoong

 

“Aaa..aannniii… baby…” ucap Yunho gagap.. maklum dia sangat takut kalau istrinya marah.

 

 

Di tempat konfrensi pers

 

Yoochun dan Changmin gelisah menunggu kedatangan Junsu, Yunho dan Jaejoong. mereka berdua memang sudah sampai terlebih dahulu. Mereka berdua duduk dikursi depan, bersama dengan para petinggi manajemen tempat Yunho bernanung. Changmin memegang HPnya dengan cemas, sedangkan Ahra sudah mulai berbicara kepada para pers.

 

Lampu blitz bersahut-sahutan dan para wartawan sibuk menggencar pertanyaan”

 

“Apakah kejadian kemarin benar-benar terjadi tanpa rekayasa? Atau hanya sebuah acting untuk mendongkrak popularitas semata?” pertanyaan dari salah satu TV lokal.

 

Ahra membenahi kacamata hitamnya yang sedikit melorot. Maklum, matanya bengkak setelah semalam penuh menangisi nasibnya jadi ia harus memakai tameng untuk menutupinya.

 

“Itu benar-benar terjadi, tanpa rekayasa, dan tidak ada hubungannya dengan popularitas. Justru itu sedikit membuat saya takut kalau publik akan menilai saya negatif.” Ucap Ahra mencoba tenang.

 

“Apakah namja yang menyiram anda kemarin benar putra Mr. Kim?”

 

“Ya..tu benar...namja itu adalah putra Mr. Kim, namanya Kim Jaejoong.” jawab Ahra yang membuat Yoochun dan Changmin semakin gelisah.

 

“Apakah anda tahu alasan dibalik tindakannya?”

 

“Ne…dan mungkin itu wajar, ketika apa yang menjadi miliknya akan direbut orang lain.” Ucapan Ahra sangatlah kontroversial. Mengingat Yunho sedang terlibat kontrak dengan pihak yang menghendaki Yunho masih single. Suasana ruang konfrensi menjadi semakin ramai, beberapa petinggi manajemen mulai saling berbisik. Dan para wartawan semakin berebut untuk mengajukan pertanyaan.

 

Changmin semakin geram, “Awas kalau sampai dia berbicara terlalu jauh.. akan aku sumpal mulutnya dengan serbet mobil…”

 

“aiiisshh bagaimana ini, mereka juga belum kunjung datang.. ni yeoja gila semakin ngomong kesana kemari. Aiiisshhhh” gelisah Yoochun

 

“Nona Ahra, apa maksud ucapan anda? Siapa yang memiliki siapa? Tolong jelaskan maksud ucapan anda.” Sahut seorang wartawan.

 

Ahra sedikit gelisah, “ah.. itu,… maksudku…”

 

Tiba-tiba Jaejoong masuk kedalam ruang konfrensi, “Yunho adalah sahabatku.”

 

Para kameramen tak mau menyia-nyiakan moment itu. Suara blitz saling bersahutan.

 

CKLIK…. CKLIK

 

KLAP

 

CKLIK…

 

KLAP..KLAP.. (begini gak sih bunyinya…ragu nich…--‘)

 

Masuknya Jaejoong membuat semua mata tertuju padanya, ditambah ucapan yang barusaja dilontarkannya.. sontak membuat Ahra kaget, terlebih lagi Yunho, Junsu, Changmin dan Yoochun.

 

Jaejoong langsung duduk disebelah Ahra, disusul dengan Yunho sedangkan Junsu bergabung dengan Yoochun dan Changmin. Sahut-menyahut lampu blitz semakin ramai terdengar di ruang konfrensi.

 

Jaejoong menatap lekat ke arah Ahra yang hampir membuat status suaminya terbongkar. Untung dia datang tepat waktu. Ahra tak berani memandang balik Jaejoong, ia menjadi gugup. Yunho memegang erat tangan Jaejoong dibalik meja.

 

“Kim Jaejoong shi, tadi nona Ahra mengatakan bahwa apa yang anda lakukan adalah hal wajar karena untuk melindungi apa yang telah menjadi miliknya? Apakah anda dan Yunho shi terlibat suatu hubungan khusus?”

 

Jaejoong harus berusaha meredam emosi, “Seperti yang saya katakan tadi bahwa Yunho shi adalah sahabat saya.” Jaejoong mencoba tenang.

 

“Tapi apakah seorang sahabat akan melakukan hal sejauh itu? Apakah tidak ada motif lain? Apa yang membuat anda sampai melakukan hal itu?” cecar salah satu wartawan

 

“Saya mencoba melindungi Yunho, saya tidak mau ada gosip yang tidak enak tentang sahabat saya.” Jaejoong dengan hati-hati menjawab.

 

Dalam hati Yunho sebenarnya tak rela jika Jaejoong menyebutnya sebagai seorang sahabat. Dia menggenggam erat tangan Jaejoong seolah menyuruh Jaejoong berhenti berbicara. Tapi pertanyaan dari wartawan semakin banyak saja.

 

“Apakah anda menyesal telah berbuat demikian?”

 

“Saya menyesal karena akibat perbuatan saya, membuat posisi Yunho, menjadi sulit. Tapi saya tidak menyesal dengan perbuatan yang telah saya lakukan”

 

“Bukankah perbuatan anda sudah membuat reputasi nona Ahra sedikit ternoda? Apakah anda tetap tidak menyesalinya Jaejoong shi?”

 

“Aku tahu… tapi seperti yang tadi saya katakan, bahwa saya hanya menyesal dengan akibat dari perbuatan saya, saya menyesal ketika perbuatan saya berakibat menyulitkan sabahat saya tapi saya tidak menyesal telah melakukan perbuatan itu.”

 

“Apakah anda berniat meminta maaf kepada nona Ahra? Bukankah ini nanti akan membuat reputasi Yunho juga akan tercoreng karena memiliki teman yang bersikap sedikit arogant seperti anda?” cecar wartawan

 

‘Mwo?? Arrogant?? Ini bukan arogant, tapi aku bertahan.. aku mempertahankan apa yang menjadi milikku? Apa aku perlu menunjukkan kepada kalian bagaimana arogant itu? Yunnie.. haruskah aku melakukannya? Apa tidak apa-apa? Aku tidak takut apakah aku akan dibenci fansmu atau bahkan warga negeri ini, tapi aku hanya takut kalau reputasimu hancur, Yunnie…bagaimana ini?’ batin Jaejoong.

 

Jaejoong terdiam, memandang ke arah Yunho.

 

“Kim Jaejoong shi..” ucap wartawan

 

“Saya akan meminta maaf ketika saya berbuat salah. Tapi untuk kejadian kemarin, saya tidak merasa telah melakukan hal yang salah. Jadi saya tidak perlu meminta maaf.” Ucap Jaejoong tenang. Arogant? Memang.

 

Mendengar jawaban Jaejoong, Ahra kaget. Dia langsung menatap Jaejoong. sedangkan Changmin, Yoochun dan Junsu tersenyum.

 

“Itu baru Jaejoong hyung…sadaappppppp…” pikir Yoochun

 

“Keren hyung…Tunjukkan kepada si nenek lampir itu, siapa Kim Jaejoong itu. Dengan begitu ia tak akan berani macam-macam denganmu lagi hyung…ini baru hyungku.” gumam Changmin sambil tersenyum puas.

 

“Kalau sudah begini, Jaejoong benar-benar lebih mengerikan daripada macan yang mengamuk…kalau begini, Ahra pasti tak akan berani berhadapan dengannya lagi.” Gumam Junsu

 

.

 

“Bukankah anda terlalu percaya diri Jaejoong shi? Bukankah hal itu sedikit berlebihan? mengingat anda hanya sebagai seorang sahabat” cecar wartawan semakin memojokkan.

 

Jaejoong tak tahu harus berkata apa lagi. Jawaban yang ia berikan tak pernah membuat wartawan puas. Dia sebenarnya ingin mengatakan bahwa dia bukan hanya seorang sahabat bagi Yunho, tapi juga istri.. istri yang sah… batinnya berteriak, berharap semua orang akan mendengar. Tapi itu tidak mungkin. Dia tidak mungkin menyulitkan Yunho. dia tidak mungkin membuat karier Yunho yang selama ini diperjuangkan Yunho akan berakhir sia-sia. Dia tidak bisa.

 

Jaejoong menghela nafas panjang, “Aku…”

 

Namun ucapan Jaejoong terhenti dengan Yunho yang tiba-tiba berbicara, Yunho tak bisa diam lagi ketika melihat istrinya di cecar begitu banyak pertanyaan yang memojokkannya seperti ini.

 

“Sebentar, aku meminta panitia untuk memutar video yang ada di sini.” Yunho menyerahkan sebuah DVD.

 

 

Tak lama kemudian videopun diputar. Semua mata tertuju pada layar yang sedang menampilkan suatu acara. Acara dimana Yunho dan Jaejoong mengikat janji suci. Ya, itu adalah video pernikahan mereka.

 

Jaejoong menatap Yunho dengan kaget, bagaimana bisa Yunho bunuh diri seperti ini. bagaimana dengan kariernya? Apa yang ia pikirkan? Mati-matian ia berusaha mengakuinya sebagai sahabat, malah Yunho meruntuhkan semuanya.

 

Ahra tersenyum kalah, “Kau sangat mencintainya Yun, kau sangat takut kehilangannya??? kau bahkan melakukan hal yang akan menghancurkan kariermu sendiri selama ini. Aku tak menyangka kau akan melakukan ini. Dan akhirnya kau membuatku benar-benar menyerah Yun.. aku benar-benar menyerah..aku kalah. Aku tidak mungkin menggantikan seorang Jaejoong di hatimu Yun.. semoga kau benar-benar bahagia.” Batin Ahra sakit..sangat sakit.

 

Yunho tersenyum, dan menggenggam erat tangan Jaejoong. Jaejoong hanya bisa menatap Yunho tak percaya, ia tak ingin menghancurkan karier Yunhi.. sangat tak ingin.. dan semua mata melihat tayangan itu dengan kaget. Tak percaya.

 

Videopun selesai di putar, Yunho kemudian melanjutkan penjelasannya, “Seperti yang telah kalian lihat, bahwa aku telah menikah dengan orang yang sangat aku sayangi, Kim Jaejoong. namja istimewa yang berada di sampingku ini adalah istri sahku. Dan aku rasa itu semua telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkannya tadi. Hal tersebut wajar ia lakukan karena melihat suaminya dicium yeoja lain tepat didepan wajahnya.” Lanjut Yunho yang sangat tidak terima karena beberapa wartawan tadi sempat menghina istrinya, namun ia tetap mengucapkan semuanya dengan tenang.

 

“saya telah menikah, dan ini adalah istri saya.. Kim Jaejoong. yang beberapa minggu yang lalu telah resmi menyandang marga saya menjadi Jung Jaejoong.” ucap Yunho bangga sambil menatap teduh ke arah Jaejoong.

 

Di studio semakin ramai.

 

“Kami menikah saat di Paris kemarin, memang sengaja tidak di publikasikan karena aku masih terlibat kontrak. Hanya saja sepertinya aku sekarang sudah melanggar kontrak itu.” Yunho kemudian tersenyum, “Aku tidak menyesali pernikahanku dengan Kim Jaejoong, karena aku mencintainya. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku, dan aku akan membayar seluruh royalti dan kerugian perusahaan atas sikapku ini.” Lanjut Yunho

 

Jaejoong meneteskan air matanya, mengenggam erat tangan Yunho. ia tak menyangka Yunho akan menyerahkan segalanya demi dirinya. Yunho menepati ucapannya yang dulu pernah dikatakan Yunho kepadanya, bahwa ia tak ragu untuk melepaskan semuanya untuk membuat Jaejoong bahagia. Jaejoong tak menyangka jika Yunho akan benar-benar melakukannya, melepaskan semua impiannya, melepas semua yang telah susah payah ia gapai, melepas kepopularitasannya. Jaejoong semakin tak sanggup menahan air matanya.

 

Yunho menatap Jaejoong, tersenyum, dan menyeka air matanya dengan ibu jarinya. “Baby…jangan menangis..mulai sekarang kita tak perlu sembunyi lagi baby, cukup sudah aku melihatmu bersedih. Aku memilih kehilangan semua ini daripada harus kehilanganmu” ucap Yunho kemudian memeluk Jaejoong.

 

KLIPPP….CKRRIKKKK

.

 

CKRRIIKKKK

 

Semua kamera mengabadikan moment tersebut.

 

“Aku meminta maaf kepada semua pihak yang terugikan. Dan hari ini aku juga mengumumkan bahwa aku akan mengundurkan diri dari dunia intertainment. Aku akan menuruti permintaan appa untuk meneruskan bisnis keluarga Jung. Terimakasih telah mendukungku selama ini. dan maaf karena telah mengecewakan banyak pihak.” Yunho berdiri dan membungkuk, tanda maaf sekaligus terimakasih kepada semua pihak.

 

Keputusan Yunho mengagetkan semua pihak, tak terkecuali Ahra, yang tak menyangka jika Yunho akan berbuat sejauh ini. ia sangat menyesal. Namun semuanya sudah terjadi. Andai waktu dapat diputar kembali.

 

Jaejoong semakin menyadari bahwa cinta Yunho kepadanya sangatlah besar dan tak berbatas. Yunho rela melakukan apapun demi dirinya.

 

Oh My God, I have a great husband, and yes, This Jung Yunho is my husband.’ Batin Jaejoong

 

Sebuah pertanyaan terlontar dari salah seorang wartawan

 

“Kim Jaejoong, apakah semua ini benar? Apakah Jung Yunho benar suamimu?”

 

Jaejoong tersenyum, dan dengan tegas menjawab, “Yes, He is..”

 

.

Oh God….This Is My Hubby…. Is He????? Yes, He Is..^^

..

 

 

..

 

END

 

.

Benar-benar END

 

.

Aku serius……. ini sudah END

 

.

Ehehehehhehe…^^

 

____________””________________________
Akhirnya………..#nafas lega…kipas-kipas

Terimakasih teman-teman yang sudah sabar mengikuti cerita ini hingga selesai. Terimakasih yang sudah bersedia memberikan review.. review kalian sangat berarti bagiku… terimakasih banyak teman-teman…#menangis terharu

Love u all…#deep bow and hug

Meskipun endingnya aku rasa agak gak jelas, tapi ya..beginilah adanya…mian kalo ada yang tidak puas dengan ending yang aku buat…aku masih butuh banyak belajar…mianhe… masukan dan saran dari teman-teman akan sangat aku terima dengan tangan terbuka…^^ #bow

Eh, adakah yang minta epilog?? (plaaaaakkkkkkk…. Gak tega sendiri kalo ceritanya berakhir…ahihihihi)

Sampai ketemu lagi di ceritaku yang lain….

Aku lagi proses pembuatan ff berikutnya..kalo jadi judulnya “If Acting Became Real”…kalo memungkinkan hari ini juga aku post forewordnya… Ada yang berminat baca?? yang berminat kasih review ya…#bow

 

Thanks all…^^

 

Chuuuuu ~~~~~~~

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Filialim #1
Chapter 1: Baru selesai baca fall-fell-fallen en keasikan sendiri. Gak sabar mau mulai baca yg ini. Your way of writing enak dibaca - nyantai banget. Gak sabar mau mulai baca lagi .... Thanks.
NayaYJS
#2
Chapter 15: Annyeong~ keis imnida #bow,, ma'aaaaap bnget,, ak bru komennya sekarang,, abieznya keasyikkan baca sih,, ㅋㅋㅋㅋㅋ ak sukaaaa bnget ama ceritanya,, ringan tp gk ngebosenin,, apa lagi adegan lopei~dopei si umpa bikin ak senyam~senyum gejeh sendirian,, hihihihi pokoknya cuwoouw cuwwiit buwanget dech epep maxy yg ini,, hehehh,,
Keep writing ne,, Maxy,, hwaitting,,!!!
Ak lanjut k ff lainnya dlu y,, ^^
bluvyunjae #3
Chapter 15: dah berkali2 baca...tp ga ngebosenin ^_^
BabyBlueCherry #4
Chapter 15: ahh~ lucu banget~
sweet banget~
hot banget~
romantis banget~
hehehee... aku suka!
thanks for share this Maxy! ^^
autumn_desire
#5
Chapter 15: Cuma mau kasih masukan aja.
Itupun kalau diterima ya. Kalau boleh bahasa penulisannya
jangan dicampur korea english,
soalnya jd agak rancu bacanya.
JoeGQ2min #6
Chapter 15: maaxxxyyyyyyy~!!!!!!
aq tunggu dari abis idul fitri juga~!!! >:(

cie, cie, ciieeeee~~!!
maxy kangen banget y sama aq? *berasa cakep*
sampe ngingetin aq gitu kalo udah update~!*susah suit~! gambreng ajj nyookk~!*

update'a yaahhh~, lumayan lah *dilempar batu*
bo'ong ding~!
aq suka qo sama epilog'a maxy~!
isinya , , ~! (gatel ih di gigit ~! itu semut~!) *gaje*
padahal di masjid lagi takbiran =.="

yahh~!!
emma ama babeh kaga kenal ama tempat kali ya buat ? o.O
inget beh~! di kantor itu~ di kantor! ck, ck, ck!
ada video'a kaga?? *mupeng*

aq juga kangen sama maxy~! *hug maxy (again)*
kayak aq bilang sebelom'a, maxy aq lgi lumayan sibuk nie.. (sok sibuk)
jadi maap sampe harus di ingetin bwad baca update-an'a maxy, coz aq baru pegang lappy aq skarang~! >,<
mickeycute #7
Chapter 1: please translate this in english author ssi (pout)

ill also want to read this (sobs, hik-hik)
myjaejoongie89
#8
Chapter 15: waaw...very couple...hahahaha
that's really great story author-shii... gomaoyoo... n really amazing ...hehehe
see u in your next story...fightiiing...^^
akiramia #9
Chapter 15: Akhirnya kembali ...met kembali max kangen...ehm q tadi kelabakan mencari sim NC q. Yang ketinggalan karna di pinjem teman q...dan hwayoo cangat H.O.T.dan poor si bebek. Di cuekin makasih fic nya gaya humor mu sangat kuar biasa dan cocok dengan selera q.thanks. deep bow ..ampe jumpa di crita baru. Thanks and miaan