Part 13

OH GOD….THIS IS MY HUBBY, IS HE????? YES, HE IS

 

Review Part 12

2minhaehyukyunjae: nyari yang mau bunuh si nenek lampir?...aku aku..#acungkan tangan..ahihihi
myjaejoongie89 : keren tuh idenya..nti abunya ditaruh di botol..lempar ke laut...ahihihihi #ikutan syco
akiramia  : sisi evil emak akan keluar di part ini..Jaema akan menunjukkan taringnya...Yuk baca..^^
JoeGQ2min  : uwaaaa...akhirnya muncul juga...miss u...ahihihihi....elus jejenya jangan kelamaan..ada yang lagi ngasah golok tuh..#nunjuk Yunpa
joongielove : Jae emang yang terhebat...^^
Syrenka  : now is payback time... #yuk baca..^^

Terimakasih atas reviewnya ya sobat-sobatku yang tercinta…maaf telat update..ada kepentingan mendadak yang membuatku tak bisa update cepet…mianhe..#bow

 

Yuk langsung aja…dan jangan lupa reviewnya ya…

 

Love u all.. #hug

.

.

 

Previous

 

“Ohh God… apa kau gila? Apa kau tak berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak?” maki Junsu.

 

Ahra tak bisa berkata apa-apa. Dia masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Apa yang salah disini? Dia dekat dengan Yunho sudah lama, mereka berteman baik, dia single dan Yunhopun iya. Setidaknya itu yang ia tahu. Lalu apa permasalahannya disini? Kenapa Yunho malah berlari mengejar Jaejoong? Kenapa Jaejoong menyiramya dengan air? kenapa semua memakinya? Apa yang belum ia ketahui?

 

“Berhentilah mengejar Yunho hyung kalau kau ingin selamat.” Ancam Yoochun dengan tenang.

 

Kemudian Yoochun menarik tangan Junsu untuk segera mengurus kekacauan yang terjadi. Meninggalkan Ahra di sana sendiri.

 

Ahra hanya bisa tersenyum, kemudian tertawa. “Kau lebih memilih namja itu Yun? Huh? Ini benar-benar gila…hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..” teriak Ahra frustasi.

 

.

Part 13

.

Jaejoong berhasil menghentikan sebuah taxi.. dia masuk kedalam taxi dengan tangan bergetar.. dia sendiri tak menyangka kalau dia akan berani menyiram Ahra dengan air didepan para pencari berita tadi. Sejauh ini dia selalu berhasil menahan emosinya, namun tadi dia benar-benar tidak bisa menahannya lagi.

 

Diam… Jaejoong diam…memandang jauh ke depan.. pikirannya benar-benar sedang kacau sekarang.

 

Tiba-tiba ia teringat lagi kejadian Ahra yang dengan berani mengungkapkan cinta kepada suaminya dan bahkan menciumnya di depan semua orang.

 

“Gila….ini semua gila….aaaaaaaaaaarrrrrghhhhhhhhhhhhh…” teriak Jaejoong di dalam taxi

 

 

Disisi lain

 

“Aiiisshhh… sial…” ucap Changmin yang ngos-ngosan tak berhasil mengejar Jaejoong, “aku harus mengejarnya..…” gumam Changmin, lalu dengan tiba-tiba menepuk jidatnya sendiri, “aigoo…naik apa…bukannya aku tadi kesini nebeng Junsu.. oh….taxi…taxi…” ucap Changmin heboh sendiri

 

Yunho menepuk bahu Changmin yang terlihat mondar mandir di tepi jalan, “Changmina…”

 

“Hyung… dia naik taxi.. tapi sedari tadi belum ada taxi lewat, aku takut akan kehilangan jejaknya.” Jelas Changmin.

 

“Aku akan mengejarnya…” Ucap Yunho kemudian berlari menuju tempat parkir.

 

Berulangkali Yunho mencoba menghubungi Jaejoong tapi tidak di angkat..

 

“Baby..baby..pleaseee…angkat…” gumam Yunho sambil mengemudi.

 

Yunho terus mencoba menghubungi Jaejoong, namun hingga ia tiba di tempat parkir apartemenpun, Jaejoong tak kunjung mengangkat telpon darinya.

 

Yunho berlari menuju apartemennya, membuka setiap ruangan namun ia tak menemukan Jaejoong.

 

“Baby, Joongie…kau dimana…” gumam Yunho, panik. Jelas… bahkan matanyapun tak terasa sudah meneteskan air mata. Dengan segera ia menyeka air matanya. Mencoba menghubungi Jaejoong lagi. Namun tak di angkat juga.

 

“ARRGGHHHH…” dengan kesal Yunho membanting HPnya membentur tembok dan rusak..hancur berkeping-keping.

 

Yunho lemas…ia duduk di sofa.

 

Diam…

 

15 menit berlalu.. Yunho tetap diam.. dia mencoba berfikir, kemana Jaejoong akan pergi.

 

Yunho, meraih gagang telpon apartemennya, mencoba menghubungi Junsu.

.

.

Klik

.

 

Diangkat

 

“Yoboseyo” Ucap Junsu di seberang

 

“Belikan aku HP..”

 

“Mwo????” Jawab Junsu kaget, “HPmu kenapa?” lanjut Junsu

 

“Hancur..”

 

“MWOOOO??? Aiiissshhh Yun…kau ini… arra..tunggu aku 15 menit lagi…” ucap Junsu akhirnya

 

 

15 menit kemudian

 

Junsu datang dengan menenteng tas kecil. Diikuti oleh Yoochun dan Changmin. Junsu melihat Yunho duduk di sofa, matanya menatap jauh ke depan hingga ia tak sadar 3 namja tampan telah datang.

 

“Hyung..” panggil Yoochun tapi tak ada sahutan.

 

“Hei Yun..” Junsu menggoyang bahu Yunho

 

Yunho baru terdasar dari lamunannya, “Eh…Oh… kalian sudah datang?” tanya Yunho gelagapan

 

Yoochun dan Changmin hanya tersenyum kemudian duduk di samping Yunho.

 

Junsu berjalan ke arah pecahan HP yang tak jauh dari tempat Yunho duduk, mengambil sim card dan memasukkan kedalam HP yang baru. “Kau ini, sejak kapan kau jadi seperti ini? tidak ada yang bisa diselesaikan kalau kau emosi seperti ini…” ucap Junsu sambil memberikan HP kepada Yunho kemudian duduk di sofa depan Yunho.

 

Yunho mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa, menghadap ke atas dan memejamkan mata.

 

Yoochun, Changmin dan Junsu hanya bisa diam. Tak ada yang bisa mereka lakukan karena ini adalah masalah rumah tangga Yunho dan Jaejoong.  

 

Diam…

 

Lebih dari 15 menit mereka terdiam…

 

“Kau tak mencoba mencari ke rumah umma Kim, Yunho hyung?” tanya Changmin memecah keheningan.

 

Seperti tersadar, Yunho langsung berdiri. Menyambar Kunci mobil yang ada di meja.

 

“Kau benar Changmina, kenapa tidak terpikir olehku daritadi.. Gomawo..” Ucap Yunho sambil mengacak rambut Changmin.

 

“Yah..Hyung…rambutku habis dari salon..aiisshhh…” protes Changmin sambil membenarkan rambutnya.

 

Yunho tersenyum dan berjalan ke luar apartemen. Dengan segera menuju rumah Mr dan Mrs. Kim.

 

“Lalu, kita ngapain disini?” tanya Changmin.

 

“Istirahat sebentar…aku capek…” ucap Junsu kemudian merebahkan dirinya di sofa.

 

“Yeoja itu benar-benar sudah gila…” gerutu Changmin dan beranjak dari sofa, tentunya kalian tahu kemana ia akan pergi. Dapur.

 

“Kau mau aku ambilkan sesuatu Yoochuna?” tanya Changmin sambil membuka lemari Es..

 

“Air dingin…” sahut Yoochun..

 

“Ok, dan kau Junsuya?”

 

“Buatkan aku jus apel..” perintah Junsu

 

“Mwo??? Aiiisshhh kau merepotkan sekali….Aku tidak mau…Buat sendiri…!” tolak Changmin

 

“Hei…ingatlah…kau harus jadi pembantuku selama satu bulan… berani menolak???” Ancam Junsu

 

Changmin dan Yoochun langsung melotot. ‘Dia ingat?’ pikir Yoochun dan Changmin

 

“Aiisshhh.. ne…ne…” pasrah Changmin

 

“Dan Kau Yoochuna… pijiti keningku…aku pusing…ppali…” Perintah Junsu layaknya bos.

 

“Ne…” Yoochun dengan lemas beranjak dari duduknya dan memijiti kening Junsu.

 

“Aiiishhh… yang benar mijitnya….kau ini…” protes Junsu

 

“YAHH…” teriak Yoochun

 

“Apa??? Mau protes??” tanya Junsu

 

“Aa..aanni…anniyo..” Jawab Yoochun kemudian kembali memijiti kepala Junsu.

 

‘Sepertinya penderitaanku akan dimulai…’ gumam Yoochun dalam hati.

 

 

Sementara itu,

 

Yunho mengetuk pintu rumah mertuanya. Tak lama kemudian Mrs. Kim terlihat membukakan pintu.

 

“Umma…” Yunho langsung memeluk Mrs. Kim

 

Mrs. Kim mengelus punggung Yunho, “dia ada di atas..” ucap Mrs. Kim

 

“Gomawo umma…” ucap Yunho sambil melepaskan pelukannya.

 

“Masuklah” ucap Mrs. Kim sambil menepuk bahu Yunho

 

Mrs. Kim mengajak Yunho untuk duduk sebentar, “Sejak dia datang, dia langsung berlari menuju kamarnya dan tak mau bicara apapu. Hingga umma melihat infotainment di TV beberapa waktu yang lalu. apa itu benar Yunhoya?”

 

Berita Yunho memang secepat kilat sudah tersebar di seluruh infotainment. Baru tadi siang kejadian itu terjadi dan sekarang hari belum juga sore, tapi berita sudah tayang dimana-mana.

 

“Ne umma… awalnya aku dan Joongie keluar bersama dengan Yoochun, Junsu, dan Changmin. Ahra menelponku, dia ingin membicarakan sesuatu sebentar. Aku kira hanya masalah kerjaan, tapi ternyata dia malah melakukan hal seperti itu. Aku sangat takut umma… aku takut kalau Joongie tidak mau memaafkanku, aku takut kehilangan dia umma…aku sangat menyayangi Joongie..” ucap Yunho sambil menundukkan kepalanya, ia tak ingin mertuanya melihatnya menangis.

 

“Umma tahu Yun..umma juga tidak menyangka jika yeoja itu akan berbuat hal senekat tadi. Sekarang cobalah temui Joongie, selesaikan masalah kalian, umma ada dibawah jika butuh bantuan.” Pesan Mrs. Kim sambil tersenyum

 

“ne, umma..gomawo..” angguk Yunho dan tersenyum kepada Mrs. Kim

 

“Jja…sekarang naiklah, cobalah berbicara dengan Joongie” ucap Mrs. Kim

 

Yunhopun kemudian berjalan menuju kamar Jaejoong.

 

Sesampainya disana, Yunho langsung menuju ke kamar jaejoong. Mengetuk pintu kamar jaejoong.

 

“baby, buka pintunya..” Yunho mengetuk pintu.

 

Tak ada sahutan

 

“Baby..Joongie..” Yunho tak menyerah

 

“kha… pergilah..” teriak Jaejoong dari dalam kamar

 

“baby, aku akan menjelaskan semuanya..bukalah pintunya baby” mohon Yunho

 

“DON’T BABY ME…” teriak Jaejoong kesal dan sesaat kemudian terdengar isakan Jaejoong

 

“Joongie, honey… jangan menangis… aku tidak tahu jika Ahra akan berbuat demikian” Jelas yunho

 

 

“Jangan sebut namanya… aku muak mendengar namanya Yun” Jaejoong sangat emosi

 

“Ne baby..mian… bukalah pintunya…kau tahu aku sangat menyayangimu kan? Aku tak ingin kehilanganmu Jae.. Aku hanya mencintaimu Jae…Aku tidak ingin yang lain...Aku tidak akan meninggalkanmu Jae.. Jadi bukalah pintunya sekarang… Aku membutuhkanmu Jae…aku sangat membutuhkanmu…” pinta yunho sambil terisak, dia sudah tak kuat membendung air matanya lagi.

 

“Khhaaa….pergilah….aku mau istirahat.” Jaejoong tetap tak mau menemui yunho.

 

“baby…..” Yunho tetap memohon

 

“DON’T BABY ME… I said that.. don’t you understand JUNG?!!!” jaejoong masih sangat emosi

 

Yunho semakin merasa sedih, melihat Jaejoong yang masih saja tak mau membukakan pintu. Mrs. Kim kemudian menghampiri yunho..

 

“Yun, sebaiknya kau biarkan saja dulu. Sepertinya joongie masih sangat marah. Dia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Nanti umma akan mencoba membujuk Joongie.” ucap Mrs. Kim.

 

“Umma…” Ucap Yunho kemudian Mrs. Kim memeluk Yunho. “Aku hanya tidak ingin Joongie salah paham. Aku hanya ingin Joongie mempercayaiku kalau aku tidak akan meninggalkannya. Aku sangat menyayanginya umma.” lanjut Yunho

 

“Umma mengerti, tapi sekarang berilah dia waktu dulu Yun… dan kau istirahatlah.. kau terlihat sangat lelah.. nanti malam cobalah kesini lagi. Mungkin Joongie sudah bisa ditemui.” Saran Mrs. Kim

 

“Ne.. gomawo umma…”

 

Yunhopun kemudian berpamitan dan kembali ke apartemen.

 

Sesampainya di apartemen, Yunho melihat Junsu yang sedang dimanjakan oleh Yoochun dan Changmin. Betapa tidak, Junsu sedang tiduran di sofa dengan kepala di pijit Yoochun dan kaki dipijit Changmin. Beberapa bungkus snack bertebaran di lantai, beberapa gelas sisa jus tergeletak di meja samping mereka. Kalau saja ia sedang tidak di rundung masalah, ia pasti sudah melumat habis ketiga sahabatnya ini karena telah membuat apartemennya berantakan. Tapi sekarang, untuk protes saja Yunho serasa tak bertenaga. Ia merebahkan dirinya di sofa seberang Junsu.

 

“Bagaimana Jae hyung?” tanya Changmin sambil memijit kaki Junsu

 

“Masih belum bisa ditemui. Dia mengurung diri di kamar.” Jawab Yunho lemas

 

“Dia butuh waktu hyung..” sahut Yoochun

 

“Nee… aku tahu… aku akan kembali kesana nanti malam.” Ucap Yunho kemudian memejamkan matanya

 

“Oke, aku akan membangunkanmu hyung. Sekarang istirahatlah..” Sahut Changmin

 

“Ne gomawo..” gumam Yunho yang masih memejamkan matanya.

 

Keadaan hening kembali. Bos dadakanpun kembali beraksi.

 

“Ambilkan remot TV” perintah Junsu seenaknya kepada Changmin.

 

“Heh.. Junsuya, bukankah remot itu ada di dekatmu.. kenapa menyuruhku yang berada jauh dari remot.” Protes Changmin yang enggan mengambil remot.

 

“Kau mau protes?? Cepat ambilkan dan nyalakan televisi.” Perintah Junsu semakin seenaknya.

 

“Aiiisshhhh…” Changmin mengambil remote dengan mempotukan bibirnya dan memukulkan remote kekening Junsu..

 

“YAAHHH.. CHANGMINA…” Teriak Junsu

 

Changmin dan Yoochun tertawa terbahak-bahak.

 

“Bisakah kalian tenang?” pinta Yunho masih dengan mata tertutup

 

“Ah..ne mianhe…” ucap Yoochun, Junsu, dan Changmin bersamaan.

 

Changmin kemudian menyalakan televisi. Changmin masih mencoba mencari chanel yang bagus, tapi Junsu menginterupsi.

 

“Acara musik itu saja, dan kembalilah memijitiku..” perintah Junsu. sangat iseng.

 

“Hiiihhh…..” dengan terang-terangan Changmin memandang Junsu sambil mengangkat remot didepan hidungnya, menggenggamnya dengan kuat seakan akan menghancurkannya saat itu juga. “Kau cerewet sekali, tunggu satu bulan lagi…kau akan kuhabisi..” geram Changmin

 

“Yah…yah…” protes Junsu.

 

“Jangan lupa libatkan aku untuk menghabisinya Changmina..” sambung Yoochun masih sambil memijit Junsu.

 

“pasti Yoochuna… kita bakar saja Boneka-bonekanya itu..” usul Changmin sambil tertawa setan.

 

“Yah. Yah..yah… kalian mengancamku??” panik Junsu

 

“Kau merasa terancam?” tanya Changmin balik bertanya dengan sedikit memberikan smirk evil andalannya.

 

“Aiisshh.. kalian ini….ak…” belum sampai Junsu mengomel menjadi terhenti ketika mereka mendengar suara dari arah televisi.

 

Ketiganya menatap televisi.

 

“Siang tadi, Go Ahra…sang artis berbakat menyatakan cintanya kepada Jung Yunho.. sahabat dan lawan mainnya yang telah dikenalnya hampir 3 tahun ini. Kedekatan mereka selama ini membuat Go Ahra memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepada Jung Yunho. Dia merencanakan penembakannya didepan beberapa awak media, namun sepertinya rencana yang telah disusunnya tidak berjalan dengan lancar, karena setelah Ahra mengungkapkan cinta dan dengan berani mencium Jung Yunho, ada salah satu namja didekat Ahra yang menyiram Ahra dengan air. Apa yang sebenarnya terjadi? Dan siapakah namja itu? Tim kami memperoleh informasi bahwa namja itu adalah putra dari direktur Kim, pemilik perusahaan mobil terbesar di negeri ini yang bernama Kim Jaejoong. Tapi kenapa ia sampai marah seperti itu? Apa hubungan Kim Jaejoong dengan Jung Yunho? Mari kita lihat berita yang telah berhasil dihimpun oleh tim kami.” Ucap sang pembawa acara salah satu infotainment

 

Kemudian muncullah rekaman kedatangan Ahra di café bolero hingga insiden Jaejoong yang menyiram Ahra dengan air lalu pergi dari sana dan dikejar oleh Changmin dan Yunho.

 

“Mwo??? Beritanya sudah ada di televisi?? Ini kan baru beberapa jam setelah kejadian tadi..”komentar Changmin. Kaget.

 

“Begitulah media.. kalau ada berita ‘bagus’ pasti langsung beredar.” Ucap Junsu setelah menghela nafas panjang.

 

“Kau lihat, Jaejoong hyung keren sekali.” puji Yoochun bertepatan dengan terputarnya kejadian Jaejoong menyiram Ahra.

 

“Ne… tapi menurutku itu saja belum cukup.. seharusnya bukan hanya air..tapi semua yang ada dimeja dilempar sekalian.” Ucap Changmin sambil tertawa.

 

“Terlalu lama untuk melempar semua yang ada di meja.. pesananmu banyak sekali, Jaejoong pasti akan capek sebelum selesai melempar semuanya. Ahahahhaha..” ejek Junsu

 

“Eiiihhh.. tidak juga…” Changmin membela diri, “Tapi setidaknya ada yang keren dalam video itu..” lanjut Changmin

 

“Apa?” tanya Yoochun dan Junsu bersamaan

 

“Kalian tak menyadarinya??? Aiiisshhhh…. Lihatlah… aku terlihat sangat keren di rekaman itu.. aku tak menyangka kalau diriku setampan itu..” puji Changmin pada dirinya sendiri

 

“AAArrrggghhhh… bermimpilah” Sahut Junsu sambil melempar kacang goreng ke arah Changmin diikuti dengan Yoochun yang melempar bantal. Sedangkan Changmin hanya bisa tertawa karena telah berhasil mengerjai kedua temannya ini.

 

Tak lama kemudian HP Junsu berbunyi..

 

“Yoboseyo..” sahut Junsu, junsu diam sesaat, mendengarkan…”Ne..arrasso..” lanjut Junsu kemudian menutup telponnya.

 

“Wae?” tanya Yoochun

 

“Besok pagi pihak managemen meminta Yunho melakukan konfrensi pers.. aiiisshhhh..gara-gara yeoja gila itu, semua jadi repot..bagaimana ini..” Junsu mendadak bingung

 

“Tunggulah setelah Yunho hyung bangun” Saran Changmin

 

“Aku rasa juga begitu,” guman Junsu, “Tapi akan sangat sulit untuk konfrensi pers besok, posisi Yunho akan sangat sulit. Dia akan sulit untuk membela Jaejoong karena dia juga tidak bisa mengungkapkan hubungan mereka.” Lanjut Junsu.

 

“Apa besok Jae hyung akan ikut konfrensi pers juga?” tanya Changmin

 

“Aku sendiri juga tidak tahu, sebaiknya iya…tapi aku ragu kalau itu yang terbaik… Jaejoongpun akan bingung untuk mengungkapkan alasan kenapa ia berbuat demikian kepada Ahra. Dia tidak mungkin akan memberitahukan perihal pernikahannya.” Jawab Junsu kemudian menghela nafas panjang. “Ulah Ahra kali ini memang benar-benar keterlaluan.” Keluh Junsu kemudian mengacak rambutnya.. frustasi..

 

Yoochun dan Changmin hanya bisa diam. Ini memang hal yang tidak mudah untuk diselesaikan.

 

.

.

.

Jaejoong POV

 

Aku keluar dari kamarku setelah aku yakin Yunho sudah pergi. Ummaku berada di ruang tengah menonton televisi. Aku melihat infotainment sedang membahas kejadianku tadi siang. Umma yang menyadari kedatanganku langsung mematikan televisi. Aku kemudian duduk disebelah ummaku, sedangkan umma hanya memandangku, menungguku berbicara namun aku hanya diam.

 

“Kau mau bicara?” tanya umma memecah keheningan

 

“Jangan bicarakan hal itu dulu umma…” ucapku kemudian menyandarkan kepalaku pada bahu umma.

 

Umma kemudian mengusap kepalaku dan memegang tanganku.

 

“Jae, memang terkadang semua itu tak berjalan seperti yang kita inginkan. Berani menghadapi kenyataan dan menentukan sikap untuk memperbaiki keadaan adalah hal yang akan dilakukan seorang pemenang. Perasaan dendam dan benci malah akan menyakiti diri sendiri. Gegabah adalah hal yang harus dihindari, tapi bila sudah terjadi semua itu tak perlu disesali. Terkadang kita butuh mengalah sedikit, bukan untuk kalah, tapi untuk menyusun strategi agar kita bisa menjadi yang lebih baik.”

 

Kalimat umma membuatku tersadar. Betapa aku sudah gagal mengontrol emosiku dan membuat posisi Yunho semakin sulit. Kecerobohanku mungkin akan membahayakan banyak orang. Saat itu aku hanya berfikir bahwa aku tidak terima kalau orang yang aku sayangi digoda wanita lain, aku rasa itu wajar. Itu akan semakin wajar jika semua tahu bahwa aku adalah istri sah Yunho. namun keadaan sekarang berbeda. Pernikahan ini tidak diketahui publik. Lalu apa alasanku melakukan itu semua? Aku harus bagaimana sekarang?

 

Aku masih terus berfikir.

 

“Umma yakin kau akan menemukan solusinya Jae..Umma tahu anak umma bisa diandalkan” ucap umma bagai angin segar untukku.

 

Aku masih diam. Dan tiba-tiba aku berfikir tentang satu hal. Aku langsung beranjak dari tempat duduk.

 

“Kau mau kemana Jae?” tanya umma

 

“Aku keluar sebentar..” jawabku kemudian menuju garasi.

 

Disepanjang perjalanan aku selalu berdoa bahwa keputusanku adalah hal yang tepat.

 

Sesampainya di tempat yang aku tuju, aku langsung menemui recepsionist agar bisa bertemu dengannya.

 

Ahra.. ya aku berniat menemui Ahra dan sialnya, aku harus menunggunya selesai acara pemotretan.

 

30 menit sudah aku menunggu, dan akhirnya dia keluar dari studio foto. Dia sedikit terkejut ketika melihatku berdiri bersandar di dekat pintu. Dia memandangku dengan tatapan tidak suka, bahkan mendengus.

 

“Aku mau bicara, kau ada waktu?” ucapku langsung

 

“Kau mau minta maaf?” tanyanya sinis

 

“Tidak… aku hanya ingin bicara sebentar.” Ucapku santai

 

Dia semakin memandangku tak suka.

 

“Aku sebenarnya ingin berbicara masalah Yunho sebentar, tapi kalau kau….”

 

“Oke aku bisa..” sahutnya memotong ucapanku

 

Dia berjalan menuju suatu tempat dan aku mengikutinya. Sampailah ia berhenti di sebuah ruangan, disana banyak sekali foto-fotonya yang tertempel dengan berbagai macam pose, dan juga beberapa piagam penghargaan dan piala atas namanya. Aku menyimpulkan bahwa ia mengajakku ke ruang pribadinya.

 

Aku melihatnya duduk di sofa. Aku yang berencana sebentar, hanya menyandarkan punggungku pada sebuah lemari didekat pintu masuk.

 

“Kau tak mau duduk? Tapi ya sudahlah…lakukan apa yang kau suka…” ucapnya dingin

 

Dengan sengaja aku memainkan cincin pada jari manisku. Dia melihatku dengan tatapan penuh tanya. Mungkin dia bertanya apakah aku sudah menikah, karena aku memakai cincin di jari yang ini. Tapi aku tak menghiraukan tatapan itu.

 

Hening…

 

Tetap hening…

 

“Kau mau bicara apa?” ucapnya kemudian, masih dengan nada sinisnya.

 

Aku menatapnya

 

“aku hanya memintamu untuk menjaga jarak dengan Yunho.” ucapku akhirnya.

 

Dia terlihat sangat kaget dengan ucapanku.

 

“Apa hakmu melarangku? Kau bukan apa-apa bagi Yunho…Kau hanya sirik melihatku yang akan mendapatkan hatinya.” Ucapnya dengan nada sangat marah.

 

Aku hanya tersenyum, senyum kasihan.

 

“Kau seharusnya mengenal siapa target cintamu terlebih dahulu sebelum mempermalukan diri sendiri.” Ucapku dengan tenang

 

“Huh..??Mwooo..??? Kim Jaejoong..aku bahkan sudah lama bersahabat dengannya. Aku selalu mengamatinya. Dan kau siapa? Kau tidak berhak melarangku untuk mendekatinya.” Ucapnya semakin emosi

 

Aku hanya tersenyum tenang.

 

“Jika kau mengaku pintar mengamati orang lain, setidaknya kau pasti pintar mengamati setiap gerakan yang aku tunjukkan padamu hari ini. setelah itu, kau pasti menyadari bahwa aku berhak melarangmu untuk mendekati Yunho.” ucapku masih dengan memainkan cincin di jari manisku.

 

“Mwo?? Yah…kau Kim Jaejoong…kau…” ucapnya penuh emosi langsung saja aku potong.

 

“Aku rasa sudah cukup, aku akan pergi…dan ingat baik-baik…jangan mencoba mendekati Yunho.” aku kemudian tersenyum dan hendak meninggalkan ruangannya, namun tiba-tiba ia berteriak dengan sangat keras.

 

“Kau tahu…aku akan mendapatkan Yunho… aku tak takut ancamanmu!! Sebentar lagi Yunho akan menjadi milikku, jadi kau yang seharusnya berhati-hati Kim Jaejoong…!! aku yakin Yunho mencintaiku…!! Aku yakin Yunho akan membalas perasaanku!! Dengarkan itu baik-baik Kim Jaejoong..!!” teriak Ahra seperti orang yang sedang kesurupan

 

Aku tersenyum sinis, menatapnya dengan tajam. “Jangan terlalu Yakin Ahra shi… itu akan sangat sakit jika keyakinanmu itu salah. Saranku, segeralah membeli obat untuk mengobati sakit hatimu yang sebentar lagi akan kau rasakan.” Aku kemudian keluar dari ruangannya.

 

Tak lama kemudian aku mendengar dirinya berteriak dan juga mendengar suara benda yang pecah.

 

Aku tak peduli, apakah dia mengamuk sekarang atau sedang frustasi…aku merasa sudah lega karena sudah bisa mengungkapkan apa yang ingin aku katakan. Aku kemudian memutuskan untuk kembali ke rumah.

 

Jaejoong POV END

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.

 

Changmin membangunkan Yunho yang sedang tertidur, “Hyung..bangunlah…sudah pukul 7 malam… kau tidak ke rumah Jaejoong hyung?”

 

Yunho membuka matanya, “Ne.. gomawo..” kemudian Yunho masuk ke dalam kamar.

 

Tak lama kemudian Yunho keluar dari kamar, berpakaian rapi. Ia sepertinya sudah siap untuk menjemput Jaejoong.

 

“Kalian menginaplah disini.” Ucap Yunho sebelum keluar.

 

“Ne…” Jawaban ketiga sahabatnya dengan serempak.

 

“Eh Yun…besok kita harus mengadakan konfrensi pers..” ucap Junsu dengan hati-hati

 

Yunho terlihat sedikit kaget, tapi ia bersikap tenang, “Ne...aku tahu..” kemudian dia tersenyum dan keluar dari apartemen.

 

Yunho melajukan mobilnya ke rumah mertuanya. Sesampainya disana ia langsung masuk, terlihat Jaejoong sedang duduk disofa, menonton televisi dengan kaki yang dilipat keatas, dijadikan sandaran dagunya.

 

“Eh Yun, kau sudah datang?” sapa Mrs. Kim. Kemudian Yunho sedikit menunduk, tanda hormat.

 

Melihat kedatangan Yunho, Jaejoong langsung lari menuju kamarnya. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Yunho langsung mengejar Jaejoong. tepat sebelum Jaejoong menutup pintunya, Yunho menahan pintu yang akan tertutup.

 

“Baby..” ucap Yunho

 

Jaejoong berusaha menutup pintu tapi apadaya tenaganya tak sebesar tenaga Yunho. Yunho berhasil masuk kedalam kamar Jaejoong.

 

BRAAAAAKKKKKK

 

Yunho menutup pintu kamar dengan keras.

 

“A..aappa yang kau lakukan..?” Jaejoong gugup ketika Yunho berhasil menguncinya di tembok. Tangan Yunho berasa di samping kiri dan kanan tubuh Jaejoong

 

“Dengarkan aku Joongie…”

 

“Minggir Yun…MINGGIIRRRRR…” Jaejoong berteriak

 

“Baby..please… aku…”

 

“MIINGGGGGIIIRRRRRRR…” Jaejoong meronta

 

Yunho dengan segera memegang bahu Jaejoong dan mencium Jaejoong. Ciuman yang awalnya mendapat penolakan keras dari Jaejoong, lama-kelamaan Jaejoongpun diam, tak membalas maupun tak menolak. iamembiarkan Yunho mencium bibirnya. Air mata Jaejoong menetes tak terkendali. Yunho kemudian melepaskan ciumannya, dia berhasil menenangkan istrinya. Melihat istrinya menangis, dengan segera ia mengusap air mata itu. Dan memeluk Jaejoong.

 

Jaejoong semakin terisak di pelukan Yunho.

 

“Mianhe…” Gumam Yunho bersamaan dengan Jaejoong yang semakin tak bisa menahan airmatanya.

 

Lama mereka dalam posisi seperti itu, hingga Jaejoong benar-benar tidak menangis lagi. Yunho kemudian melepaskan pelukannya, mendudukkan Jaejoong ditepi tempat tidur sedangkan Yunho sendiri berada di lantai bertumpu pada lututnya.

 

Jaejoong menundukkan wajahnya memandang Yunho yang sedang menatapnya intens. Memegang wajah Yunho, mengusap kedua alisnya, keningnya. Yunhopun menutup matanya. Jaejoong mengusap mata Yunho, hidungnya, pipinya, dagunya, dan bibirnya. Yunhopun mencium jari Jaejoong. Lama Jaejoong mengusap bibir Yunho, hingga Yunho membuka matanya, melihat ke arah Jaejoong.

 

“Joongie…”

 

“Hsssttt…” pinta Jaejoong yang masih mengusap lembut bibir Yunho

 

Yunho memandang Jaejoong, melihat gurat kesedihan diwajah istrinya.

 

“Ini semua milikku Yun…milikku…” Jaejoong kembali mengusap wajah Yunho seperti tadi, mulai dari kening hingga bibir.

 

“Aku tidak rela jika ada orang lain yang menyentuhnya, apalagi didepan mataku… aku tidak bisa Yun..aku tidak bisa….” Jaejoongpun tak bisa membendung air matanya lagi.

 

Yunho kemudian memeluk Jaejoong, menangkupkan kedua tangannya pada wajah Jaejoong, menempelkan hidungnya pada hidung Jaejoong.

 

“Semua ini memang milikmu Jae…” Yunho mengucapkannya dengan sangat lembut.

 

“Aku milikmu seutuhnya..” lanjut Yunho

 

Mata mereka saling bertemu.

 

“Kalau begitu jangan biarkan orang lain menyentuhnya Yun..aku tidak suka” gumam Jaejoong

 

“Ne..” Ucap Yunho

 

“Berjanjilah…” rajuk Jaejoong

 

“Ne..aku berjanji baby…”

 

Dan secara tiba-tiba Jaejoong mencium Yunho.

 

“mmpphhh..bbabbyyy..aakkk..” Yunho sedikit kesakitan karena ulah Jaejoong yang menciumnya dengan sangat ganas.

 

Jaejoong melepaskan ciumannya, menghapus sedikit darah yang keluar dari bibir Yunho. “Aku hanya ingin menghapus jejaknya dari bibirmu Yun…” gumam Jaejoong

 

Yunho tersenyum, “kalau begitu lakukanlah dengan benar…” ucap Yunho kemudian memberikan ciuman kepada Jaejoong. Ciuman yang romantis..

 

 

20 menit kemudian..

 

 

“mmphhh..aahhhhh..” Yunho kehabisan nafas, terengah setelah ciuman lama yang baru dilakukannya. Dan Jaejoongpun sama.

 

Yunho memandang Jaejoong, dan sekali lagi memberikan kecupan di bibir istrinya.

 

“Kajja..kita pulang..” ajak Yunho

 

“Anni…aku masih mau disini Yun..” rajuk Yunho

 

“Kau tega membuatku tidur sendirian dan kedinginan?” Yunho mempoutkan bibirnya.

 

“Itu hukumanmu untuk apa yang telah terjadi hari ini.”

 

“Baby…” rajuk Yunho

 

“Pulanglah…dan jemput aku besok pagi.. dan awas jangan sampai kau terlambat..” ancam Jaejoong

 

“Babyy…” Yunho semakin mempoutkan bibirnya.

 

“kalau sampai kau terlambat, tidak akan ada jatah untukmu selama 1 bulan Yun..” bisik Jaejoong seductive, mengabaikan Yunho yang sedang merajuk.

 

Yunho hanya bisa menghela nafas beratnya. “Baiklah…” Yunho terpaksa menyetujuinya. Jika ancaman itu yang diucapkan oleh Jaejoong, Yunho selalu tak bisa membantahnya,

 

“Khhaa.. pulanglah… aku ingin istirahat.”

 

“Aku menginap disini saja..”

 

“Kau melawanku??”

 

“aaa..aannii..baby..aku akan pulang..”

 

“Good boy..”

 

“Tapi popo dulu..”

 

Dengan segera Jaejoong mencium Yunho.

 

Mereka sudah berdamai.

 

Yunho kemudian pulang, ia mengendarai mobilnya menuju apartemen. Namun, belum sampai setengah perjalanan, Yunho menepikan mobilnya. Ia menelpon seseorang.

 

“Yoboseyo..”

 

“Temui aku sekarang di bar yang biasa..”

 

“Mwo??? Jinja??? Sekarang?? Oke…” ucap seseorang diseberang sana dengan sangat senang.

 

.

 

 

tbc

 

________________________””______________________________________””________________________

Akhirnya..chap ini selesai…
rasa-rasanya Chap depan sudah end…^^
Gomawo semuanya…terimakasih telah mendukungku selama ini… aku sayang kalian semua…#bow bow bow..Hug..^_^
 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Filialim #1
Chapter 1: Baru selesai baca fall-fell-fallen en keasikan sendiri. Gak sabar mau mulai baca yg ini. Your way of writing enak dibaca - nyantai banget. Gak sabar mau mulai baca lagi .... Thanks.
NayaYJS
#2
Chapter 15: Annyeong~ keis imnida #bow,, ma'aaaaap bnget,, ak bru komennya sekarang,, abieznya keasyikkan baca sih,, ㅋㅋㅋㅋㅋ ak sukaaaa bnget ama ceritanya,, ringan tp gk ngebosenin,, apa lagi adegan lopei~dopei si umpa bikin ak senyam~senyum gejeh sendirian,, hihihihi pokoknya cuwoouw cuwwiit buwanget dech epep maxy yg ini,, hehehh,,
Keep writing ne,, Maxy,, hwaitting,,!!!
Ak lanjut k ff lainnya dlu y,, ^^
bluvyunjae #3
Chapter 15: dah berkali2 baca...tp ga ngebosenin ^_^
BabyBlueCherry #4
Chapter 15: ahh~ lucu banget~
sweet banget~
hot banget~
romantis banget~
hehehee... aku suka!
thanks for share this Maxy! ^^
autumn_desire
#5
Chapter 15: Cuma mau kasih masukan aja.
Itupun kalau diterima ya. Kalau boleh bahasa penulisannya
jangan dicampur korea english,
soalnya jd agak rancu bacanya.
JoeGQ2min #6
Chapter 15: maaxxxyyyyyyy~!!!!!!
aq tunggu dari abis idul fitri juga~!!! >:(

cie, cie, ciieeeee~~!!
maxy kangen banget y sama aq? *berasa cakep*
sampe ngingetin aq gitu kalo udah update~!*susah suit~! gambreng ajj nyookk~!*

update'a yaahhh~, lumayan lah *dilempar batu*
bo'ong ding~!
aq suka qo sama epilog'a maxy~!
isinya , , ~! (gatel ih di gigit ~! itu semut~!) *gaje*
padahal di masjid lagi takbiran =.="

yahh~!!
emma ama babeh kaga kenal ama tempat kali ya buat ? o.O
inget beh~! di kantor itu~ di kantor! ck, ck, ck!
ada video'a kaga?? *mupeng*

aq juga kangen sama maxy~! *hug maxy (again)*
kayak aq bilang sebelom'a, maxy aq lgi lumayan sibuk nie.. (sok sibuk)
jadi maap sampe harus di ingetin bwad baca update-an'a maxy, coz aq baru pegang lappy aq skarang~! >,<
mickeycute #7
Chapter 1: please translate this in english author ssi (pout)

ill also want to read this (sobs, hik-hik)
myjaejoongie89
#8
Chapter 15: waaw...very couple...hahahaha
that's really great story author-shii... gomaoyoo... n really amazing ...hehehe
see u in your next story...fightiiing...^^
akiramia #9
Chapter 15: Akhirnya kembali ...met kembali max kangen...ehm q tadi kelabakan mencari sim NC q. Yang ketinggalan karna di pinjem teman q...dan hwayoo cangat H.O.T.dan poor si bebek. Di cuekin makasih fic nya gaya humor mu sangat kuar biasa dan cocok dengan selera q.thanks. deep bow ..ampe jumpa di crita baru. Thanks and miaan