Part 12

OH GOD….THIS IS MY HUBBY, IS HE????? YES, HE IS

 

CAST:

YUNJAE YOOSUMIN

.

 

Review Chap 11:

EleBear25: Mau dibantuin ngurus nyariin kuburan gak??? sini aku bantuin...^^
myjaejoongie89 : so sweet ya kata-katanya...syukurlah..^^
TVXKyu4evalove: biarkan aku ikut terlibat dalam rencana pembunuhan itu...bagaimana???? ehehehhe...ne uda update,..met baca ya..^^

Hideki: syukurlah kalo kata-katanya merasuk di hati..ahihihihi..^^ ini uda update... met baca aja ya..^^
akiramia :kalo lum pada nyiapin liang kubur, sini aku bantu siapin...setuju kan akiramia ??? ahihihihi ^^ ne uda update..yuk yuk baca..^^

Untuk semua yang sudah review..baik di chap kemarin atau chap sebelum-sebelumnya, terimakasih banyak…aku sayang kalian semua… #hug…

 

Yuk langsung aja…

 

Eh jangan lupa review untuk Chap ini ya…
happy reading..^^
 

.

.

Previous

 

TINNGGG..TOOONNGGGG…

 

“Yah, Changmina…berhenti menggoda, kau mau aku membotaki kepalamu? Berhenti mema…...” Jaejoong mengomel sambil membuka pintu, namun belum sampai Jaejoong selesai mengomel, ia sangat kaget melihat siapa yang berada di depan pintunya.

 

“Kau..” ucap seseorang yang didepan pintu.

 

.

Part 13

 

.

.

Ahra kaget melihat namja yang hanya memakai kemeja kedodoran. Pagi-pagi sekali ia telah menyiapkan sarapan untuk Yunho dan ia sengaja menatanya kedalan kotak dengan rapi lengkap dengan pita dan pernik-pernik lainnya untuk menghiasi kotak makan tersebut. Namun begitu sampai di depan kamar Yunho, malah mendapat sambutan seorang namja yang memakai busana ‘setengah’ ini. Dan parahnya lagi, ia sangat mengenali kemeja yang dikenakan namja di depannya itu. Kemeja Yunho, ya..kemeja Yunho yang digunakan untuk shooting kemarin.

 

Jaejoongpun tak kalah kaget, ia baru mau bermanja-manjaan dengan suaminya. Dikejutkan dengan penampakan sesosok wanita yang kemarin sempat membuatnya menangis tersedu-sedu itu. Belum lagi, Jaejoong melihat ia sedang menenteng kotak makan yang dihiasi sangat mencolok sekali. Apa maksud kedatangannya kesini?

 

Cukup lama mereka terdiam, sibuk saling memandang dengan pikirannya masing-masing.

 

Ahra menatap sinis ke arah Jaejoong. Sedangkan Jaejoong menatap jengah ke arah Ahra.

 

“Ini benar kamar Yunho kan?” tanya Ahra sambil memandang curiga ke arah Jaejoong.

 

Mendapat tatapan yang tak mengenakkan dari Ahra, Jaejoongpun hanya memberikan jawaban seperlunya saja karena ia sendiri malas menanggapi si nenek lampir ini.

 

“Ne..wae?” jawab Jaejoong dingin

 

“Oh..ok..” kata Ahra sambil langsung nyelonong masuk kedalam sambil berteriak-teriak.

 

“YUNHOYAAAA…YUNNN….OOOhhh…OMO…” mata Ahra melotot, ia tak mampu berteriak lagi ketika melihat Yunho berjalan ke arahnya hanya dengan memakai celana panjang, maklum saja, kemejanya sedang dipakai oleh istrinya.

 

Jaejoong yang sedari tadi mengikuti Ahra dan hendak menghentikan tindakannya untuk tidak nyelonong masuk ke dalam kamarnya jadi ikut terdiam. Jaejoong tidak tahu apa yang akan ia lakukan.

 

“Aiiisssshhh Yun, setidaknya pakailah baju terlebih dulu…kau ini..kau mau pamer your perfect sixpack itu eoh?” goda Ahra dengan muka sedikit memerah. Ia kemudian duduk di sofa dan meletakkan kotak nasinya di meja.

 

Jaejoongpun masuk ke dalam kamar, moodnya sudah rusak di hari yang baru menginjak pagi ini. Rencananya untuk loovey dovey dengan Yunho gagal ditambah lagi dengan kedatangan si nenek lampir satu ini. Benar-benar awal yang buruk untuk hari ini.

 

Yunho yang melihat Jaejoong mempoutkan bibirnya saat masuk kedalam kamar, berniat untuk menyusulnya. Namun….

“Eh Yun, aku membawakanmu sarapan….aku memasaknya sendiri lho…kamu harus mencobanya..bukankah kau dulu pernah ingin mencicipi masakanku… ini… aku sekarang sudah membawanya…kamu harus mencobanya..ya..ya…ya…” ucap Ahra dengan nada yang manja.

 

“mmm…sebentar ya, aku ganti baju dulu..” ucap Yunho kemudian meninggalkan Ahra untuk ganti baju.

 

‘Owwhhh..jadi kalian tinggal sekamar.. dan apa itu?? memakai kemeja Yunho?? yang kemarin??? Apa yang telah kalian lakukan?? Dan iiihhhh….terlihat kedodoran dan menjijikkan…mmm…Oke…akan aku tunjukkan siapa yang lebih pantas bersama Yunho…’ pikir Ahra dalam hati

 

.

Sementara itu dikamar Yunjae

 

Melihat Jaejoong yang sedang sibuk mencari baju yang akan ia pakai, Yunho kemudian memeluk Jaejoong dari belakang.

 

“Wae?” tanya Jaejoong dingin

 

“Kau marah baby?” tanya Yunho sambil mencium tengkuk Jaejoong.

 

“Menurutmu?”

 

Melihat istrinya yang sudah ngambek begini, Yunho kemudian membalikkan tubuh Jaejoong agar memandangnya.

 

“My Joongie cemburu??? Mmmm…lupa apa yang aku katakan kemarin???” tanya Yunho dengan lembut.

 

Jaejoong hanya bisa menggelengkan kepala.

 

“Good boy…” ucap Yunho sambil mencium sekilas pipi Jaejoong

 

“Yah…aku bukan anak kecil Yun…” Jaejoong mempoutkan bibirnya. “Lagipula kenapa sih pagi-pagi begini dia datang kesini? Menyebalkan sekali.” gerutu Jaejoong.

 

Mendengar keluhan Jaejoong, Yunho kemudian mengelus manja pipi istri tercintanya itu.

 

“I love u…only u Joongie...” ucap yunho kemudian mencium bibir Jaejoong

 

Jaejoongpun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, ia langsung membalas ciuman Yunho…

 

“mmmmppphhhh…mmmm…” desah Yunho yang merasakan istrinya sedikit agresif pagi ini.

 

Tak lama kemudian mereka melepaskan ciuman. Yunho tersenyum memandang Jaejoong.

 

“Sekarang cepat ganti baju, dan kita temui Ahra…atau dia akan curiga karena kita terlalu lama di dalam kamar berdua.” Ucap Yunho sambil mencium sekilas bibir Jaejoong.

 

Jaejoongpun mengangguk. Dan tak lama kemudian Yunho dan Jaejoong keluar dari kamar.

 

Melihat Yunho yang keluar dari kamar, Ahra langsung memasang senyum terindahnya.

 

“Yunhoya…” Ucap Ahra sumringah

 

Yunho hanya membalas dengan senyum, kemudian duduk di sofa yang berhadapan dengan Ahra, disusul dengan Jaejoong yang duduk di sebelah Yunho.

 

“mmmm…Ahra, kenalkan ini Jaejoong. dan Jaejoong ini Ahra.” Ucap Yunho mencoba memperkenalkan.

 

Jaejoong dan Ahra kemudian berjabat tangan. Suasana menjadi sedikit tegang.

 

Hening

 

Tak ada seorangpun yang memulai percakapan.

 

Yunho kemudian berinisiatif untuk memulai percakapan, “Oh iya, katanya kau membawakan sarapan?”

 

“Ah ne…” jawab Ahra semangat.. “Tapi aku hanya membawa untuk 2 orang Yun, aku tidak tahu kalau dikamarmu ada orang lain juga.” Lanjut ahra dengan sedikit menatap tak suka pada Jaejoong.

 

‘dasar srigala’ batin Jaejoong

 

“Oh tidak masalah, kita bisa membaginya untuk bertiga. Kebetulan aku juga belum begitu lapar.” Ucap Yunho

 

“Owh Ok..” Ahra sedikit kecewa, kemudian dia membuka kotak makannya. “mmm.. apa mau aku suapi?” tawar Ahra dengan sangat berani.

 

Yunho dan Jaejoong kaget.

 

‘Mwo??? Yaaaahhh… aiisssshhh..benar-benar ngajak berantem nih nenek lampir’ gerutu Jaejoong dalam hati

 

“Ah tidak usah, aku bisa makan sendiri.” Tolak Yunho sambil tersenyum, ia memandang sekilas Jaejoong yang menampakkan muka BT-nya. “Kau mau aku suapi, Jae?” tanya Yunho

 

Jaejoong memelototkan matanya, begitu juga Ahra yang menjadi BT. Jaejoong tak menyangka Yunho akan seberani ini.

 

“Ah…ani aku..” belum sampai Jaejoong selesai berbicara tiba-tiba.

 

“HYUUUNG…PAGI…apa Jae hyung sudah bangun? Waaahhh…makanan??? Omo..kelihatannya enak” Kata Changmin yang tiba-tiba nyelonong masuk ke kamar, disusul dengan Yoochun dan Junsu, ia tak menyadari kalau ada orang lain didalam kamar itu..

 

“Oh, Ahra shi? Kau disini?” tanya Junsu

 

“Annyeong Junsu shi.. aku tadi berencana membawakan Yunho sarapan.” Ahra memberikan senyum terbaiknya.

 

“Oh..ini kau yang masak?? Boleh aku memakannya? Sepertinya enak..” kata Changmin yang selalu bertindak cepat. ‘Ahahahha sambil menyelam, minum air…sekali dayung dua pulau terlampaui…aku kenyang, dan rencana si nenek lampir itupun gagal..jenius sekali kan?’ batin Changmin.

 

Ahra hanya bisa tersenyum dan mengangguk pasrah, rencananya harus gagal kali ini, sedangkan Changmin langsung menyahut kotak makan, dan menghabiskannya. Sendiri. Ya… sendiri. Itupun dirasanya masih kurang. Sedangkan yang lain mengobrol.

 

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 siang. Sudah lebih dari 2 jam mereka ngobrol.

 

“Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke Menara Eifel?” usul Junsu

 

“Wahhh..ide bagus tuh..” Sahut Yoochun

 

“Iya..iya…aku bosan dikamar terus, bagaimana Yun?” kata Jaejoong

 

“mmm… aku setuju..” ucap Yunho sambil memegang paha Jaejoong.

 

Skinship yang sedari tadi dilakukan Yunho itu sebenarnya sudah daritadi membuat yeoja satu-satunya didalam ruangan tersebut terbakar cemburu. Bagaimana bisa dengan santainya Yunho memegang, mengelus, bahkan memainkan jemarinya di paha namja yang ia ketahui bernama Jaejoong itu. Apa hubungan mereka sebenarnya? Sepertinya Yunho sudah sering melakukannya, mengingat yang dipegangpun tak protes dan tak merasa risih sama sekali. Semakin banyak pertanyaan di benak Ahra.

 

‘lihat saja, aku tidak akan kalah denganmu Jaejoong’ Ahra mulai menabuh genderang perangnya.

 

“Ah, apakah aku boleh ikut?” tanya Ahra dengan nada yang sok imut.

 

Kelima pasang mata langsung menatap ke arahnya. Ia hanya bisa tersenyum, merajuk lebih tepatnya. Sehingga mau tak mau kelimanyapun menyetujuinya.

 

Akhirnya mereka berlima kemudian berjalan-jalan di sekitar menara kebanggan negara Prancis tersebut.

 

“Waaahhhhh…” Ucap Junsu kagum

 

“Benar-benar indah…hyaaaaaa…” ucap Jaejoong tak kalah heboh

 

“Ayo-ayo kita foto..” ajak Yoochun.

 

Dengan sigap, Ahra langsung memposisikan diri didekat Yunho. Jaejoongpun tak mau kalah, ia memegang tangan Yunho dan meletakkannya dibahunya. Hal tersebut sukses membuat Ahra memonyongkan bibirnya.. Yunho yang tak mengetahui gelagat Ahra, dengan senang hati ia mendekatkan diri ke arah Jaejoong. Namun Changmin tidak demikian, ia tidak seperti Yunho yang kurang peka, ia tak ingin nenek lampir ini merusak hubungan Yunho dan Jaejoong. Akal cerdiknya mulai bekerja.

 

“mmm… Ahra shi… bisakah kau fotokan kami berlima…aku ingin foto kali ini, hanya namja saja…tidak apa-apa kan?” Changmin mulai beraksi.

 

“hhmmmffttt…” Yoochun, Junsu, dan Jaejoong sukses menahan tawa.

 

Ahra dengan muka BT-nya akhirnya keluar dari formasi yang tadi sudah dianggapnya pas, setelah berusaha menempel pada Yunho tapi malah akhirnya dia yang harus memfoto. Betapa dongkol hatinya sekarang. Tapi ia harus menahan diri, untuk mendapatkan hati Yunho.. ia harus bersabar.

 

“mmm… ok… tapi gantian ya..” ucap Ahra yang mendapat anggukan dari Changmin.

 

“Hana…dul…set..” Ucap Ahra memberi aba-aba

 

CHEEEESSSSSSSSS… kelima namja action dengan gayanya masing-masing. Yunho berada di belakang Jaejoong, menempelkan kepalanya di bahu Jaejoong, terlihat mesra. Sedangkan YooSuMin heboh dengan gayanya sendiri. Pose mereka sukses membuat Ahra semakin dongkol.

 

“Ok..sekarang ganti…” kata Ahra antusias.

 

Ahra kemudian mencari posisi mendekat pada Yunho, namun Changmin berkata lain..

 

“Oh iya Yunho hyung…kau bisa memfoto kami?” kata Changmin melancarkan aksi kedua. Dengan begitu, Ahra tidak ada kesempatan untuk menempel dengan Yunho karena Yunho sedang bertugas memfoto sekarang. Ide cemerlang.

 

Ahra semakin dongkol, ‘kau sengaja Changmina? Oke..lihat saja…ini belum apa-apa…kau kira aku akan menyerah? Oh tidak semudah itu.’ Gumam Ahra

 

Hampir dua jam mereka jalan-jalan..tentunya dengan berbagai macam perjuagan Changmin, Junsu, dan Yoochun untuk menggagalkan kegenitan si nenek lampir.

 

Tapi tanpa disangka mereka bertemu beberapa fans..

 

“Owhhh.. Yunho dan Ahra??? Wah mereka ternyata benar-benar pasangan? Mereka jalan-jalan bersama..wah wah wah..” kata salah seorang fans heboh.

 

“Iyakah? Apa mereka kesini berdua? Sepertinya ada temannya juga..” kata yang lain

 

“Tapi hanya Ahra yang perempuan, dia pasti diajak oleh Yunho… lihatlah…mereka begitu dekat…”

 

“Wah…tak disangka mereka juga bertemu di luar shooting..”

 

Berbagai kasak kusuk yang membuat Jaejoong sedikit risih. Ditambah lagi…

 

“Yunho shi… apakah bisa kami berfoto dengamu dan Ahra shi? Aku fans kalian berdua.” Ucap salah satu fans

 

Hal tersebut dijadikan Ahra sebuah kesempatan yang tak mungkin ia sia-siakan. Ia berpose sedekat mungkin dengan Yunho sambil sesekali menatap penuh kemenangan ke arah Jaejoong. Sialnya, bukan hanya satu orang yang meminta foto Yunho dengannya, banyak sekali. hampir 25 orang. Itu membuat Jaejoong, Yoochun, dan Junsu gerah.

 

“Aiiisshhh.. lihatlah nenek lampir itu…menyebalkan sekali.” gerutu Changmin

 

Jaejoong hanya mempoutkan bibirnya, ia mencoba mendinginkan hatinya dengan mengingat kembali perkataan Yunho semalam. Namun ia juga manusia, gerah juga rasanya jika melihat nenek lampir satu itu yang kegatelan.

 

“Benar-benar tak bisa dibiarkan…Yah…junsuya…kau tak bisa melakukan sesuatu?” ucap Yoochun semakin tak tahan melihat polah tingkah Ahra

 

“sebentar…aku akan mencobanya..” Junsu kemudian berjalan ke arah kerumunan, mencoba meminta pengertian kalau Yunho sedang menginginkan privasi.. dan itu berhasil.. beberapa fans memang masih membuntuti mereka, namun dibelakang dan tidak sampai mendekat.

 

Mereka berlima sebenarnya ingin kembali saja ke hotel, terkecuali nenek lampir yang satu itu, yang masih berusaha mengulur-ulur waktu. Namun tiba-tiba ada reporter infotainment lokal yang menghentikan langkah mereka. Ia ingin mewawancarai Yunho dan Ahra sebentar. Mau tak mau Yunho menurutinya.

 

“mmmm.. Yunho shi..kebetulan sekali siang ini bisa bertemu denganmu dan Ahra shi disini. Apakah kalian sering jalan bersama seperti sekarang ini?” tanya sang reporter

 

Namun tiba-tiba Ahra menjawab pertanyaan, “Ya.. begitulah… kami bukan hanya dekat saat shooting saja, tapi diluar shooting kami juga sangat dekat. Inilah mengapa chemistri kita sangat mudah terbentuk.” Ucap Ahra semangat sambil melirik sinis ke arah Jaejoong.

 

Yunho yang tak mau publik semakin salah paham kemudian menambahkan, “Kami jalan-jalan juga bersama teman kami,”

 

Tapi Ahra semakin berani, “Iya, aku merasa nyaman-nyaman saja pergi bersama teman-teman Yunho..karena teman-temannya baik. Dan teman Yunho adalah temanku juga.. jadi aku harus membiasakan diri” ucap Ahra kemudian tersenyum sumringah.

 

Jaejoong semakin jengah

 

Changmin semakin emosi, “Tuh nenek lampir, mulutnya kayak gigi buaya..tajem baget…gue plester juga tuh mulut”

 

“Aiiisshhhh biarkan saja, kita pulang saja yuk…lama-lama aku mual melihat mukanya.” Gerutu Jaejoong yang kemudian berjalan pergi dari tempat itu.

 

“Yah..hyung…” Ucap Yoochun mengikuti Jaejoong

 

“Semua ni…gara-gara tuh nenek lampir…jadi gini deh… hiiiihhhh…lama-lama aku makan juga tuh orang…” Changmin menggerutu dan mengikuti Jaejoong.

 

Yunho yang mengetahui Jaejoong dan yang lain pergi, langsung menyusul mereka. Menyudahi secara sepihak wawancara tadi. Ahra mendengus kesal, kenapa Yunho berlari begitu saja, padahal ia masih menikmati wawancara itu.

 

‘Sebegitu pentingkah dia bagimu Yun? Siapa dirinya sebenarnya?’ gumam Ahra yang berlari menyusul kelima orang tadi.

 

Tak ayal setelah wawancara tersebut gosip Yunho dan Ahra semakin santer terdengar, bahkan hingga ke negara mereka. Korea.

 

.

.

Dua minggu sudah mereka di Paris, dan mereka kembali ke Korea. Begitu sampai di sana, banyak sekali wartawan yang mengejar Yunho baik membicarakan video clip yang baru diselesaikannya maupun gosip tentang dirinya dengan Ahra.

 

Jadwal Yunhopun semakin padat seiring dengan promo single terbarunya dan menjadi bintang tamu di acara-acara on air maupun off air.

 

Sudah 3 hari ini, Yunho pulang tengah malam, dan kembali lagi bekerja sebelum pukul 6. Itu membuat waktu bersamanya dengan Jaejoong menjadi sangat berkurang. Yunho pulang ketika Jaejoong sudah tidur. Dan berangkat sebelum Jaejoong bangun. Dulu yunho memang sering seperti ini, namun sekarang menjadi beda karena ia telah menikah dengan jaejoong. Yunho merasa bersalah kepada jaejoong karena tidak bisa meluangkan waktu untuknya, tapi ia juga tidak tahu harus bagaimana.

 

Memang semenjak kepulangan mereka dari Paris, Jaejoong tinggal di apartemen Yunho. Tapi Jaejoong merasakan kesepian karena ia sendirian di apartemen tersebut. Changmin dan Yoochun sedang sibuk, dan Jangan tanyakan Junsu karena ia pasti dengan Yunho.

 

Ini adalah hari ke-4 mereka setelah tiba dari Paris. Jaejoong berusaha bangun pagi-pagi sekali agar bisa melihat wajah suami tercintanya ini.

 

“Hari ini kau pulang telat lagi?” tanya Jaejoong sambil memakaikan dasi pada Yunho.

 

“Sepertinya iya baby.. nanti ada talk show, latihan dance, dan jumpa fans.” Jelas yunho kemudian dia menarik pinggang jaejoong agar mendekat dengannya.

 

“Oh ok..” Jaejoongpun tersenyum

 

“Mianhe Joongie….” Yunho merasa sangat bersalah

 

Jaejoong hanya menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ia mau protes, tapi urung dilakukannya karena pasti akan menambah khawatir yunho.

 

“jja..sudah selesai…suamiku selalu tampan apapun yang ia kenakan.” Puji jaejoong yang baru saja selesai memasangkan dasi kemudian merapikan baju yunho.

 

“Gomawo…” ucap yunho kemudian memberikan Jaejoong ciuman

 

“Ehhhmmmmmm…..mmmmppphhhh..yunn… kau akan terlambat.” Ujar Jaejoong melepaskan ciumannya

 

“Aku tidak mau berangkat baby..” rengek Yunho manja

 

“aiissshhh yunnie, kha….berangkatlah..” ujar Jaejoong sambil mendorong Yunho keluar apartmen.

 

“baby…..” Yunho enggan pergi tapi Jaejoong sudah menutup pintu apartemennya

 

Yunho tersenyum melihat tingkah jaejoong kemudian dia segera menghampiri Junsu di parkiran dan Jaejoong bersiap untuk berangkat ke kampus. Memang tidak ada jadwal kuliah hari ini, jadwal mereka baru akan dimulai besok. Namun hari ini, dia sudah janjian dengan Yoochun dan Changmin di kantin kampus. Dia jenuh jika harus sendirian di apartemen.

 

..

 

Di Kantin Kampus

 

“Hyung, kau tak bersemangat sekali hari ini?” tanya Changmin

 

“Pasti Yunho hyung tak memberimu jatah.” Bisik Yoochun

 

PLETAKKK

 

“Mwo??? Kau ini…” jaejoong menjitak kepala yoochun

 

“Lalu kenapa wajahmu seperti baju yang belum disetrika, hyung? Kusut sekali…” tanya Yoochun

 

Jaejoong menghela nafas panjang, meletakkan dagunya dimeja. “Dia pulang ketika aku sudah tidur, dan berangkat sebelum aku bangun.. sulit sekali bertemu dengannya.” Gumam Jaejoong

 

“Maklum hyung, dia sedang promo single terbarunya. Kau harus tahu, suamimu itu artis yang paling bersinar sekarang ini.” Changmin berusaha menasehati.

 

“Aku tahu… tapi aku kesepian…” ucap Jaejoong semakin lirih

 

Mendengar ucapan Jaejoong, Yoochun dan Changmin sedikit kaget. Sejak kapan hyungnya ini menjadi melankolis begini. Tak disangka Jung Yunho mampu merubah sikap Jaejoong.

 

Yoochun dan Changmin terdiam. Begitupula Jaejoong. Aura galau bertebaran dimana-mana. Jaejoong hanya memainkan sedotan yang ada di gelas strawbery milkshakenya. Sedangkan Yoochun dan Changmin hanya bisa menatap iba ke arah Jaejoong.

 

Hingga terdengarlah suara dari arah televisi yang ada di kantin.

 

“Berita kedekatan antara aktor yang sedang naik daun sekarang ini, Jung Yunho, dengan Go Ahra artis yang sering dipasangkan dan bekerjasama dengan Jung Yunho semakin santer terdengar. Foto-foto kemesraan mereka saat proses shooting video clip di Paris semakin marak beredar. Mereka juga tertangkap kamera sedang berjalan-jalan bersama di kawasan Eifel tower. Sementara itu, Go Ahra sendiri mengakui bahwa ia menyukai Yunho, lalu bagaimana dengan Yunho sendiri? Dia mengakui telah menyukai seseorang. Siapakah itu? Apakah benar orang yang dimaksud adalah Go Ahra. Mari kita lihat beritanya.” Ucap pembawa acara salah satu infotainment.

 

Lalu muncullah foto-foto ahra dan Yunho saat di Paris, dan beberapa cuplikan acara talkshow di Paris, juga wawancara saat di kawasan Eifel tower.

 

“hadeeehhh.. berita ini lagi? Setiap hari berita ini.. apa mereka tidak bosan???” gerutu Changmin merasa terganggu.

 

“Hyung, apa benar kau akan bertahan selama setahun melihat tingkah nenek lampir itu?” tanya Yoochun

 

“Molla…” Jaejoong hanya menanggapinya dengan nada lemas, dia masih sibuk memainkan sedotan tadi.

 

“Yah hyung, kau sebaiknya menunjukkan kepadanya bahwa kaulah yang berhak disamping Yunho.” saran Changmin.

 

Jaejoong menghela nafas panjang, “Entahlah… aku juga tak bisa apa-apa Changmina.. aku tak bisa membahayakan kariernya. Aku harus menahan diriku untuk tidak terlalu dekat dengan Yunho ketika diluar, kau tahu sebenarnya aku ingin sekali mengunyah nenek lampir itu dan memberitahu semua orang bahwa Yunho adalah milikku. Tapi kalian tahu kalau aku tak bisa melakukannya. Aku tak boleh egois.” Ucap Jaejoong

 

Hening lagi…

 

Aura galau semakin menyebar..

 

“Eh bukankah besok siang setelah kuliah, kita ada rencana pergi ke cafe bolero dengan Junsu dan Yunho hyung? Yunho kan ingin mentraktir kita.” Ucap Changmin mencoba menceriakan suasana.

 

“Oh iya…wahhh….aku harus memakai baju yang keren…kau tahu, pelayan di sana kan seksi-seksi.” Ucap Yoochun antusias.

 

“bukan hanya pelayan yang cantik, tapi masakannya enak banget. Meskipun cafe, tapi cafe bolero memiliki chef berstandar bintang lima lho…harganya memang mahal sich, tapi sebanding dengan rasanya. Mumpung besok Yunho hyung yang traktir, aku akan beli sebanyak yang aku mau…ahahahahhaa” Komentar Changmin tak kalah antusias.

 

“Aiisshhh kalian ini..” komentar Jaejoong.

 

“Ahhh…Ayolah hyung…bersemangatlah…kau besok bisa seharian bersama pujaanmu itu…dia sengaja mengkosongkan jadwalnya hanya untukmu hyung..pujaan hatinya” goda Yoochun sambil menyenggol bahu Jaejoong.

 

“Heh…berhentilah menggodaku..” gerutu Jaejoong.

 

“Lalu malam harinya kalian akan menghabiskan malam yang…. Waw waw waw…” goda Changmin

 

“YAH YAH YAH…” teriak Jaejoong sambil memukul kepala Changmin dan Yoochun

 

Siang itupun, jaejoong tak bisa lepas dari godaan Changmin dan Yoochun. Sejenak dia bisa melupakan kegalauannya.

 

.

 

Keesokan harinya

 

Jaejoong POV

 

Aku merasakan cahaya sudah masuk melalui cendela. Aku membuka mataku. Aku merasakan tangan yang melingkar diperutku. Aku terseyum, melihat si empunya tangan sedang tidur terlelap. Aku menghadap kepadanya, wajah kami sangat dekat hingga hembusan nafasnya menerpa wajahku. Aku menyentuh wajahnya dan mencium bibirnya sekilas.

 

Aku tersenyum, sudah beberapa hari aku menjadi Ny. Jung. Betapa bersyukurnya aku yang telah memilikinya. Aku tersenyum lagi.

 

“Apa yang kau pikirkan Mrs. Jung?” tanya Yunho yang mengagetkanku, ia membuka matanya dan mencium bibirku sekilas, “Morning my sweety.” Ucapnya.

 

“Aiishhh kau mengerjaiku? Kau sudah bangun dari tadi?” tanyaku sebal

 

Yunho terus menciumi wajahku

 

“Yahhh..Yunnie…” protesku karena geli.

 

“Mianhe baby… beberapa hari ini aku tak bisa menemanimu.” Ucap Yunho dan mencium sekilas bibirku.

 

Aku menganggukkan kepalaku, “hari ini jadi kan Yun?” tanyaku

 

“Apa?”

 

“aiissshhh..kau lupa?” aku mempoutkan bibirku, bisa-bisanya dia lupa hari ini kan rencana akan ke cafe bolero.

 

Yunho malah tertawa, “baby..mana mungkin aku lupa… aku sudah mengkosongkan jadwalku hari ini hanya untukmu seorang. Aiisshhh kau ini…” ucapnya yang tak ayal membuatku tersipu

 

“Kau selalu menggodaku..kau menyebalkan…” aku semakin mempoutkan bibirku.

 

Secara tiba-tiba Yunho malah menciumku. Bibirnya menari seirama dengan bibirku. Aku sangat merindukan momen seperti ini. Semakin lama ciumanpun semakin memanas. Yunho menggigit bibir bawahku sehingga aku membuka mulutku.

 

“nngghhh..mmpphhh..” desahku merasakan kenikmatan

 

Aku meletakkan tanganku didadanya dan mencengkeram kaosnya seiring dengan ciuman yang semakin memanas.

 

“mmppphhhh..mmmm…eeerrgggmmmpp..” desahnya

 

Tangan Yunho mulai menyusup kedalam piyamaku,mengelus punggungku.

 

“aaarrrhhh…mmmppphhh…yunnnhhhh..” aku tak bisa lagi menahan desahanku.

 

Aku tak tahu berapa lama kami ciuman hingga kami merasa sesak dan dengan enggan melepaskan ciuman untuk menghirup udara. Yunho tersenyum sambil mengelus bibirku dengan menggunakan ibu jarinya.

 

“Seperti biasanya, kau sangat mempesona.” Pujinya

 

Aku semakin tersipu malu, “kita ada kuliah pagi Yun… kita akan terlambat, satu jam lagi kuliah akan dimulai” gumamku masih sambil memainkan jemariku di dadanya.

 

“kita membolos saja.” Ucapnya enteng

 

“Yahh..mana bisa begitu, sebentar lagi kita akan ujian Yun.. lagipula kita sudah ijin 2 minggu. Kau ini..” ucapku manja

 

“Tapi aku masih menginginkanmu baby..” rajuknya, “bagaimana kalau satu ronde saja pagi ini?” bisiknya seduktif

 

Aku yakin wajahku semakin merah sekarang.

 

“Kita akan terlambat Yun.” Ucapku malu

 

Yunho malah langsung menyerangku. Membuka piyamaku dengan terburu-buru. Mencium leherku dan meninggalkan beberapa kissmark di dada dan bahuku.

 

“aarrrgghhhhh yunnnhhh…” desahku karena perlakuannya

 

“Sepertinya, kita akan terlambat 30 menit Jae..” gumamnya yang masih sibuk menciumi perutku

 

“Aarrrghhhhh…”

 

(NC di skip…aku tak sanggup membuatnya…hehehhehehe. Pokoknya mereka melewatkan pagi mereka dengan sangat ‘panas’. #kaburrrr)

 

.

Di kelas

 

Untung saja dosen juga terlambat, sehingga aku dan Yunho tidak harus menjalani hukuman. Namun, Yoochun, Junsu, dan Changmin mulai menggoda kami.

 

Melihat aku memasuki ruangan dengan wajah tersipu malu, karena Yunho sedari tadi membisikkan gombalan-gombalan ala Andre OVJ (aihihihihi). Selain itu, Yunho juga menggandeng tanganku. Melihat semua itu, tak ayal kalau Yoochun, Changmin, dan Junsu akan memulai aksinya.

 

“Sepertinya matahari bersinar cerah hari ini.” sindir Yoochun sambil melemparkan senyuman jahil ke arahku

 

“Ini kelas apa taman bungan sich??? Kok bunga-bunga bertebaran..” goda Changmin

 

“Omaigatsan…benar-benar sinarnya menyilaukan..” Imbuh Junsu

 

“Yah yah..hentikan…jangan menggoda terus.” Bela Yunho kemudian menarik sebuah kursi didepan Changmin dan menyuruhku duduk. Sedangkan dia duduk disebelahku, didepan Yoochun.

 

“Tumben telat” kata Changmin sambil mengunyah camilan

 

“Iya, untung saja Mr. Tae ada rapat.. jadi kalian aman. Darimana saja kalian sampai telat lebih dari 30 menit?” tanya Junsu

 

Aku hanya memberikan senyuman, tak disangka sebuah kalimat meluncur dari mulut Changmin.

 

“Junsuya, kau tak peka sekali.. lihat tanda di bahu Jaejoong hyung.” Kata Changmin dengan santainya.

 

Mata Yoochun dan Junsupun langsung melotot ke arahku. Begitu juga dengan Yunho. aku yang tak sadar ternyata kancing kemejaku yang bagian atas terbuka 3 sehingga menunjukkan bahuku sedikit, dan tentunya hasil karya Yunho dapat terlihat dengan jelas. Seingatku aku tadi sudah mengancingkan dengan benar kemeja yang aku pakai.

 

Oh God, baru ingat..tadi sebelum turun dari mobil, Yunho sempat menciumku dan aku tidak sadar kalau ia telah membuka 3 kancingku. Aku langsung menatap Yunho dan dia memberikan senyuman mautnya. Dengan cepat aku langsung mengancingkan bajuku. Melihat tingkahku yang sedikit gugup, membuat keempat orang disebelahku langsung tertawa terbahak-bahak.

 

“Kalian sengaja memamerkannya?” tanya Yoochun semakin menggoda

 

“Waw Yunho hyung, kau hebat” puji Changmin

 

“Coba saja kalau ada yang mau menghitung, pasti itu lebih dari 33 tanda” Junsu semakin menggoda, mengaitkan dengan insiden yang lalu.

 

Mendengar aku di goda, Yunho malah hanya tertawa, pipinya sedikit memerah. Tapi ia tetap tidak membelaku.

 

“YAAHhh kalian…” teriakku sebal, “Dan kau Jung Yunho…aku tidak akan memberikanmu jatah malam ini.” gerutuku

 

“Yahhh Jae…aku tidak sengaja… aku hanya terlalu bersemangat saja.” Rajuk Yunho dan aku hanya men-deathglare-nya.

 

“Yah..kalian berhentilah menggodanya…jadi aku yang kena… mana bisa dia mengurangi jatahku malam ini, tadi pagi dia berjanji akan memberikanku ronde kedua malam ini…kalian mengacaukannya.” Ucap Yunho tanpa sadar mengungkap rahasianya sendiri

 

“Ooooooo… ronde kedua…” kata Changmin

 

“Owwhhh…oke…malam ini, akan ada ronde kedua dan ronde-ronde berikutnya..” imbuh Yoochun semakin menggoda.

 

“Yah.. Jung Yunho… kau…tak perlu menceritakan semuanya kepada mereka. Kau menyebalkan” Aku semakin mengomel.

 

Aku mempoutkan bibirku, sebal… sangat…
 

Aku menghadap kedepan dengan bibir yang aku poutkan 100%. Yunho mencoba menghiburku, dia memegang tanganku tapi aku tolak, memegang punggungku tapi aku singkirkan.

 

“Baby..” panggilnya lirih.

 

Aku hanya diam. Emangnya enak di godain…

 

Aku rasa wajahku sudah seperti kepiting rebus.

 

Jaejoong POV END

 

.

Normal POV

 

‘Aigooo…benar-benar ngambek sekarang. Gara-gara tiga serangkai itu. Aiissshhh… kenapa aku tadi juga bisa keceplosan.’ Batin Yunho

 

“Kenapa dia jadi sensitif sekali,” bisik Yoochun kepada Changmin.

 

“Kurang perhatian tuh… jablai kali…” jawab Changmin asal

 

“Mwo???” tanya Junsu kaget

 

Bisik-bisik mereka terdengar juga oleh Jaejoong.

 

“YAAAAHHHHH…”

 

PLAKKK..PLAAAKKKK…PLAKKKK… Jaejoong memukul 3 kepala sekaligus.

 

 

Yoochun, Junsu, dan Changmin hanya bisa meringis.

 

“Aww… Hyung..” rintih Changmin sedangkan Yoochun hanya mengusap-usap kepalanya.

 

.

 

Siang hari di cafe bolero

 

Kelima namja tampan duduk di sofa, di sudut cafe. Cafe memang tidak terlalu ramai. Memang cafe ini termasuk cafe eksklusive. Yunho duduk disamping Jaejoong, Jaejoong bersandar di bahu Yunho. Sedangkan Yoochun, Junsu dan Changmin duduk didepan Yunho dan Jaejoong. Meja sudah penuh dengan makanan, dan jangan tanya siapa pemesan terbanyak, pastinya namja tertinggi diantara kelimanya itu.

 

Kelimanya terlibat obrolan yang asyik, sesekali Yunho menyuapi Jaejoong. keakraban mereka terhenti sejenak, ketika HP Yunho berdering.

 

Ahra

 

Nama itulah yang muncul di HP Yunho.

 

Yunho memandang Jaejoong seakan minta persetujuan, Jaejoongpun mengangguk dan Yunhopun mengangkat telpon tersebut.

 

“Yoboseyo” ucap Yunho

 

“Yoboseyo Yunhoya..kau dimana?”

 

“Aku, di cafe bersama Junsu dan yang lainnya. Wae?”

 

“Cafe mana?”

 

“mmm Wae?” Yunho enggan menyebutkan nama cafe.

 

“Ada sesuatu yang harus aku bicarakan. Sebentar saja..”

 

“mmm… baiklah…aku di bolero café…” kemudian Yunho menutup telponnya

 

“Kenapa dia?” Tanya Junsu

 

“Entahlah…katanya ada sesuatu yang mau dibicarakan sebentar.” Jawab Yunho sambil mengusap tangan Jaejoong.

 

“Awas saja kalau dia bikin heboh disini…” ucap Changmin

.

 

15 menit kemudian

 

Beberapa kameramen dan reporter memasuki bolero café dengan hebohnya. Kelima namja yang tengah asyik berbicang di pojok café langsung menoleh ke sumber suara.

 

“ada apa?” gumam Yoochun

 

“Sepertinya aku kenal…” ucap Junsu sambil memicingkan matanya, mencoba melihat siapa yang dikejar-kejar wartawan itu.

 

“Ahra!” kata Yoochun, Changmin, dan Junsu secara serentak.

 

Yunho dan Jaejoong akhirnya ikut melihat, dan benar.. itu Ahra sedang diikuti beberapa wartawan dan kameramen. Dia berjalan menuju ke arah mereka duduk.

 

“Dia kesini? Dengan wartawan dan reporter sebanyak itu?? Apa dia sudah gila?” gumam Changmin sinis

 

“Dia mau apa sih sebenarnya?” Tanya Yoochun penasaran

 

Tak lama kemudian tibalah Ahra ditempat mereka duduk. Ahra tersenyum sok imut kemudian mendatangi Yunho dan memeluknya, cipika cipikipun tidak lupa.

 

“Ah Yun, bisa kita bicara sebentar?” ucap Ahra dengan tiba-tiba duduk ditengah Yunjae sehingga mau tidak mau Jaejoong bergeser.

 

Yunho yang kaget dengan sikap ahra yang tiba-tiba. Begitu juga dengan YooSuMin yang terbengong tak percaya atas ulah nenek lampir satu ini.

 

“Boleh aku bergabung?” tanya Ahra dengan sok imut dan mendapat tatapan ‘TIDAK’ dari YooSuMin.

 

Tapi bukan Ahra namanya kalau tidak memaksa.

 

Yunho yang tak ingin memperkeruh suasana, ia berusaha meluruskan.

 

“Sebenarnya ada apa Ahra? Kenapa datang dan lihatlah banyak sekali wartawan dan kameramen disini…bukankah ini berlebihan?” tanya Yunho yang mulai risih karena Ahra bergelayut manja di lengannya. Sementara itu kelap-kelip lampu blitz dari kameramen yang sedari tadi mencoba mengabadikan moment diantara mereka berdua.

 

Jaejoong yang sedari tadi mencoba menutup wajahnya, ia sangat silau dengan lampu blitz yang sedari tadi tak kunjung padam saling bergantian. Maklum, ia tidak terbiasa dengan hal ini. yunho yang melihat ketidaknyamanan Jaejoong hendak menggeser duduk Ahra namun tiba-tiba Ahra menahan tangannya.

 

“Yun sebentar saja…” Ucap Ahra

 

“Baiklah…katakan apa maumu?” Tanya Yunho yang tak melihat ke arah Ahra sama sekali, dan kalian pasti tahu siapa yang sedang di lihat Yunho.

 

“Aku mau kamu menjadi pacarku Yunhoya…” Ucap Ahra sontak membuat semua mata tertuju padanya termasuk Jaejoong yang menatap tajam ke arah Ahra. Lampu blitz semakin intens saling menyahut satu sama lain.

 

“Mwo?” tanya Yunho kaget.., “Ahra jangan bercanda…ini tidak lucu..” lanjut Yunho yang masih mencoba melepaskan tangan Ahra yang bergelayut manja di lengannya.

 

“Aku tidak bercanda Yunhoya, jadilah pacarku.. aku sangat mencintaimu.. bukankah kita sudah lama dekat?” tanya Ahra sedikit memaksa.

 

“Yah…Ahra akk…” ucap Yunho berhenti ketika………

 

Tiba-tiba Ahra mencium Yunho, didepan Jaejoong, Junsu, Yoochun, Changmin dan didepan semua para pencari berita yang datang ditempat tersebut.

 

Yunho yang mendapat serangan tiba-tiba tak siap untuk menghindar, Alhasil Ahra berhasil menciumnya.

 

“See.. aku mencintaimu Yun..aku akan melakukan apapun untuk mendapatkanmu.. aku benar-benar mencintaimu” Ucap Ahra sambil memegang tangan Yunho

 

YooSuMin melotot, terlebih Jaejoong yang mukanya sudah memerah, bukan karena malu.. tapi marah..marah yang teramat sangat.

 

“YAH..KAU GILA..” Teriak Changmin dan semua kamera tertuju padanya

 

Yunho masih shock dengan apa yang baru saja terjadi. Sedangkan Jaejoong langsung berdiri, mengambil segelas air yang ada dimeja. Dengan cepat ia menyiramkan seluruh isi gelas tersebut ke wajah Ahra dan berlari keluar ruangan.

 

“Yah Hyung…tunggu..” teriak Changmin mengejar Jaejoong

 

“Jaejoongah…” Teriak Yunho yang kemudian segera berdiri berniat mengejar Jaejoong, ia berhenti sebentar. Melemparkan credit cardnya kepada Junsu, “Urusi semua kekacauan disini Junsuya” pesan Yunho kemudian benar-benar pergi meninggalkan tempat tersebut.

 

Dan jangan ditanya, semua insiden tadi telah terekam secara jelas dan terabadikan baik di kamera, video, maupun tulisan para pencari berita yang hadir saat itu.

 

 

“AAAAAAAHHHHHHHH… Kau Gila…” teriak Junsu tepat didepan wajah Ahra

 

Yoochun mencoba menenangkan Junsu, karena segala macam gerakannya sekarang masih terekam oleh kamera. Ahra masih tercengang dengan apa yang baru saja terjadi. Ia tak percaya, Yunho akan meninggalkannya tanpa memberi jawaban kepadanya.

 

Yoochun kemudian meminta para pencari berita untuk tidak lagi meliput. Kerumunanpun akhirnya bubar, tentunya kejadian tadi akan segera muncul disemua infotainment diseluruh negeri ini.

 

“Ohh God… apa kau gila? Apa kau tak berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak?” maki Junsu.

 

Ahra tak bisa berkata apa-apa. Dia masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Apa yang salah disini? Dia dekat dengan Yunho sudah lama, mereka berteman baik, dia single dan Yunhopun iya. Setidaknya itu yang ia tahu. Lalu apa permasalahannya disini? Kenapa Yunho malah berlari mengejar Jaejoong? Kenapa Jaejoong menyiramya dengan air (udah untung gak disiram pake air comberan #aku ikut emosi…iiihhh #abaikan)? kenapa semua memakinya? Apa yang belum ia ketahui?

 

“Berhentilah mengejar Yunho hyung kalau kau ingin selamat.” Ancam Yoochun dengan tenang.

 

Kemudian Yoochun menarik tangan Junsu untuk segera mengurus kekacauan yang terjadi. Meninggalkan Ahra di sana sendiri.

 

Ahra hanya bisa tersenyum, kemudian tertawa. “Kau lebih memilih namja itu Yun? Huh? Ini benar-benar gila…hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..” teriak Ahra frustasi.

 

.

END

 

Eh salah

 

TBC

 

 

Ahihihihi

 

.

_____________________””____________

Stop..

Stop..

Stop..

Jangan bunuh aku dulu ya teman-teman… memang harus seperti ini chap yang ini.

Aku aja ikut emosi sendiri.. #asah Golok

Penyelesaian konflik Ahra ada di chap depan.. ne masih nulis dapet seperempat..doain cepet selesai, biar cepet update..^^

Mungkin 3 atau 4 chap lagi cerita ini sudah selesai. Karena tiba-tiba di otakku muncul ide baru, mau aku gabungin dsini takutnya chapnya kepanjangan. Ehhehehe
 

Terimakasih untuk yang sudah setia membaca dan mereview sampai Chap ini…#aku terharu sekali
terimakasih banyak…#bow bow bow..

Aku sayang kalian semua..

Oh ya, jangan berpindah dulu ya… ikuti ceritanya sampai akhir…jangan kemana-mana…^^
 

Leave a comment please..^^

Love u all… ^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Filialim #1
Chapter 1: Baru selesai baca fall-fell-fallen en keasikan sendiri. Gak sabar mau mulai baca yg ini. Your way of writing enak dibaca - nyantai banget. Gak sabar mau mulai baca lagi .... Thanks.
NayaYJS
#2
Chapter 15: Annyeong~ keis imnida #bow,, ma'aaaaap bnget,, ak bru komennya sekarang,, abieznya keasyikkan baca sih,, ㅋㅋㅋㅋㅋ ak sukaaaa bnget ama ceritanya,, ringan tp gk ngebosenin,, apa lagi adegan lopei~dopei si umpa bikin ak senyam~senyum gejeh sendirian,, hihihihi pokoknya cuwoouw cuwwiit buwanget dech epep maxy yg ini,, hehehh,,
Keep writing ne,, Maxy,, hwaitting,,!!!
Ak lanjut k ff lainnya dlu y,, ^^
bluvyunjae #3
Chapter 15: dah berkali2 baca...tp ga ngebosenin ^_^
BabyBlueCherry #4
Chapter 15: ahh~ lucu banget~
sweet banget~
hot banget~
romantis banget~
hehehee... aku suka!
thanks for share this Maxy! ^^
autumn_desire
#5
Chapter 15: Cuma mau kasih masukan aja.
Itupun kalau diterima ya. Kalau boleh bahasa penulisannya
jangan dicampur korea english,
soalnya jd agak rancu bacanya.
JoeGQ2min #6
Chapter 15: maaxxxyyyyyyy~!!!!!!
aq tunggu dari abis idul fitri juga~!!! >:(

cie, cie, ciieeeee~~!!
maxy kangen banget y sama aq? *berasa cakep*
sampe ngingetin aq gitu kalo udah update~!*susah suit~! gambreng ajj nyookk~!*

update'a yaahhh~, lumayan lah *dilempar batu*
bo'ong ding~!
aq suka qo sama epilog'a maxy~!
isinya , , ~! (gatel ih di gigit ~! itu semut~!) *gaje*
padahal di masjid lagi takbiran =.="

yahh~!!
emma ama babeh kaga kenal ama tempat kali ya buat ? o.O
inget beh~! di kantor itu~ di kantor! ck, ck, ck!
ada video'a kaga?? *mupeng*

aq juga kangen sama maxy~! *hug maxy (again)*
kayak aq bilang sebelom'a, maxy aq lgi lumayan sibuk nie.. (sok sibuk)
jadi maap sampe harus di ingetin bwad baca update-an'a maxy, coz aq baru pegang lappy aq skarang~! >,<
mickeycute #7
Chapter 1: please translate this in english author ssi (pout)

ill also want to read this (sobs, hik-hik)
myjaejoongie89
#8
Chapter 15: waaw...very couple...hahahaha
that's really great story author-shii... gomaoyoo... n really amazing ...hehehe
see u in your next story...fightiiing...^^
akiramia #9
Chapter 15: Akhirnya kembali ...met kembali max kangen...ehm q tadi kelabakan mencari sim NC q. Yang ketinggalan karna di pinjem teman q...dan hwayoo cangat H.O.T.dan poor si bebek. Di cuekin makasih fic nya gaya humor mu sangat kuar biasa dan cocok dengan selera q.thanks. deep bow ..ampe jumpa di crita baru. Thanks and miaan