Part 11

OH GOD….THIS IS MY HUBBY, IS HE????? YES, HE IS

 

Haiiiii readeeerrrrsssssssssssssss…..^^
Terimakasih banyak masih setia menunggu..maxy sayang kalian semua.. cup cup muah muah…ehehehhe

Untuk yang sudah review di part part sebelumnya terimakasih banyak ya...mianhe kalo gak bisa dibales satu-satu..jangan kecewa ya...mianhe...

Mulai chap ini, maxy akan membalas review kalian satu-satu.. maxy sayang kalian semua..^^

Bagi yang sudah bersedia review, terimakasih banyak…bow bow bow bow bow bow bow.. bow terus seharian…ahhihihi
Review kalian membuat semangatku berkobar…*.* ehehehhehhe


Review part 10

akiramia : pembalasan akan segera di mulai....tunggu tanggal mainnya…ehehehhehe

JoeGQ2min : mau garuk muka ahra??? Ikutan donk….^^ bagaimana perasaan jaema??? Nich ada  di chap 11 ini…yuks baca… #serahin chap 11
EleBear25 : waduh waduh…jangan dibuang HPnya…stop stop..#elus HP ehehhehe…. Nti kalo dibuang, jadi gak bisa baca lanjutannya donk…^^ pecat si ahra????? Ok bos..siap… tinggal tunggu hari yang tepat…ahihihihi

 

.

Langsung saja nich… happy reading all..^^ dan jangan lupa reviewnya...<3<3
.

.

.

Previous

Begitu acting sudah selesai, Yunho langsung memandang ke arah Jaejoong, dan…

 

BRAKKK

 

Jaejoong langsung berdiri dan kursi yang didudukinya terjatuh. Yoochun dan changmin tak bisa berbuat apa-apa.. setelah melihat akting yunho tadi, mereka memahami bahwa sangat wajar bagi jaejoong untuk marah.

 

“aku akan pulang,,” Ujar jaejoong yang langsung meninggalkan studio yang disusul dengan Changmin dan Yoochun, sedangkan Junsu harus rela menunggu hingga acara berakhir.

 

Melihat Jaejoong pergi, yunho sangat ingin mengejarnya. Tiba-tiba tangan Ahra menahannya.

 

“Masih ada 5 menit lagi Yun, kau tidak boleh meninggalkan acara ini sebelum acara berakhir.” Bisik Ahra

 

Yunho kembali terdiam, ia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa berbuat apa-apa.  Sedangkan Junsu semakin kesal memandang pemandangan di depannya itu.

 

“Apakah itu Your Joongie Baby, Yun? Jadi kau menyukai namja? Apa hebatnya dia? Apakah dia membalas rasa sukamu Yun? Lihat saja…Aku akan menunjukkan kepadanya, dengan siapa dia bersaing.” Tawa Ahra dalam hati.

 

 

 

Part 11

 

.
.

Dengan kesal Jaejoong masuk ke dalam taxi yang berhasil ia minta untuk berhenti. Jaejoong berusaha untuk tidak meneteskan air mata. Berulangkali ia mendongak agar air matanya tidak jatuh, namun semakin ia berusaha menahan, semakin deras ia meneteskan air matanya. Sudah berulangkali ia mendongakkan kepalanya agar air mata tidak jatuh, namun tetap saja. Ia terisak di dalam taxi, membuat sang supir kebingungan.

 

“Excuse me sir..” kata sang supir yang kebingungan melihat penumpangnya menangis tersedu-sedu di taxinya.

 

Jaejoong mengusap air matanya terus menerus, mencoba memandang ke depan, merespon sang supir. Dia ingin berbicara, tapi air matanya tak bisa berhenti. Akhirnya dia memutuskan untuk menuliskan alamat yang akan dia tuju di HPnya, dan menunjukkannya kepada sang supir.

 

Sang supir langsung berangkat menuju alamat yang dimaksud. Melihat Jaejoong yang masih meneteskan air mata, supirpun memberikan sekotak tisu. Jaejoong menerimanya.

 

“Thank you.” Ucap jaejoong tak bersuara

 

Sang supir membalas ucapan Jaejoong dengan tersenyum. Selama perjalanan sesekali sang supir melihat kondisi Jaejoong dari kaca depan. Kondisi Jaejoong sekarang memang sedikit memprihatinkan. Wajah putihnya memerah, matanya sembab, hidungnya memerah, rambutnya yang sudah tak beraturan, mirip seorang korban yang berhasil kabur dari penculikan ataupun pelecehan.

 

Tak lama kemudian,

 

“Mirotic Hotel, Sir..” ucap sang supir

 

“Thanks..”

 

Jaejoong kemudian turun dari taxi, dan tanpa pikir panjang, ia langsung berlari menuju kamarnya. Dan langsung mengunci kamar tersebut. Ia tak ingin di ganggu siapapun.

 

 

.

 

Jaejoong POV

.

Aku mendudukkan diriku di sofa, aku langsung menenggak air putih yang ada di botol. Pikiranku kembali terngiang pada acara yang aku lihat beberapa saat yang lalu.

 

Air mataku kembali mengalir.

 

“AAAAAARRRRRRRGGGHHHHHH…….” Teriakku sambil menjambak rambutku sendiri. Frustasi.

 

Aku terdiam. Kenangan-kenanganku bersama Yunho langsung muncul satu per satu. Awal bertemu, sikapnya saat di kampus, dirumah, sifat manjanya, perhatiannya, saat fitting baju, saat memilih cincin pernikahan, janji sucinya di gereja yang baru aku rasakan kemarin. Semuanya membuatku tersadar bahwa, masih banyak hal yang belum aku ketahui tentang Yunho.

 

Ya, memang aku baru sebentar mengenal Yunho. Apa aku terlalu cepat mengambil keputusan? Apa aku sudah cukup mengenal Yunho hingga aku berani menikah dengannya? Apa makanan favouritenya? Apa warna kesukaannya? Apa kebiasaan buruknya? Bagaimana kariernya? Siapa saja temannya? Apakah aku sudah mengetahui semua itu?

 

Aku mencoba mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku. Dan hasilnya –nol-. Aku tidak tahu apa makanan favourite suamiku, apa warna kesukaannya, apa kebiasaan buruknya, bagaimana perjalanan kariernya, dengan siapa saja dia berteman. Aku benar-benar tidak tahu.

 

Selama ini, aku terbuai dengan sikap lembutnya, sikapnya yang selalu membuatku nyaman. Tak pernah terfikirkan olehku, untuk mencari tahu semua tentang dia.

 

Aku merasa menjadi orang bodoh sekarang. Aku belum mengenalmu Yun..

 

Air mataku kembali menetes.

 

Siapa dia Yun? Apa memang kalian pernah menjalin hubungan? Kenapa rasanya sakit sekali? Sesak.

 

Aku tidak akan bisa melihatmu berduaan dengan yeoja seperti itu Yun. Melihat tanganmu di gandeng dengan mesra oleh yeoja lain. Mendengar mulutmu mengeluarkan ucapan manis kepada yeoja lain. Aku juga ingin kau menggandengku di depan umum. Aku juga ingin memberi tahu kepada semua bahwa kau adalah milikku. Aku ingin mereka semua tahu bahwa aku memilikimu.

 

Aku fikir, aku akan bisa melalui satu tahun hubungan kita dengan mudah. Tapi baru satu hari, aku sudah merasa sangat sulit. Haruskah aku menyerah?

 

Jaejoong POV END

 

.

 

.

 

Normal POV

.

Yoochun dan Changmin baru saja sampai di hotel. Mereka langsung menuju kamar Jaejoong.

 

“Pintunya terkunci” ucap Yoochun yang berusaha membuka pintu

 

“Apa dia belum pulang?” tebak Changmin

 

“Tidak mungkin, dia tidak mungkin pergi ke mana-mana.” Sanggah Yoochun yang masih berusaha membuka pintu

 

 

“Hyung,,,buka pintunya…aku tahu kau di dalam…Hyung..” teriak Yoochun

 

 

“Yah, kau mau di pukuli tetangga sebelah? Jangan teriak-teriak…aiiissshhhh…” ucap Changmin yang berusaha menenangkan Yoochun.

 

 

Changmin mengeluarkan ponselnya, mencoba menelpon Jaejoong.

 

Tapi tidak juga di angkat.

 

“HYYUUUNNGGGG…” teriak Yoochun sekali lagi sambil menggedor-gedor pintu

 

 

“YAAAHHHH…” teriak changmin tak kalah keras

 

.

Sementara itu di dalam kamar,

 

Sebenarnya Jaejoong mendengar pintu kamarnya di gedor, namun ia mengabaikannya.

 

Sengaja.

 

Ia juga melihat HPnya berkedip-kedip, menunjukkan ada seseorang yang menelponnya.

 

Changmin.

 

Tapi tetap ia abaikan.

 

“Kenapa kau belum juga menelponku Yun? Apa kau masih sibuk dengan perempuan itu? Kau suka berlama-lama dengannya? Apakah dia sebegitu penting bagimu?” gumam Jaejoong.

 

“HYUNNNGGG…HYYYUUUNNGGG…buka pintunya” teriakan dari luar kamar

 

Yoochun dan Changmin semakin ribut di depan kamar. Karena tidak mau, mendapat teguran dari tetangga yang berada di kamar sebelah, Jaejoong akhirnya membuka pintu. Ia membuka pintu sedikit sekali, hanya cukup untuk menampakkan sebagian wajahnya saja.

 

“Hyung..” kata Changmin begitu melihat pintu terbuka

 

“Kalian pergilah. Aku ingin istirahat. Capek.” Ucap Jaejoong dengan malas

 

“Kau tidak apa-apa hyung?” tanya Yoochun yang sebenarnya tak perlu di jawab

 

“Pergilah, jangan ganggu dulu. Aku benar-benar sedang ingin sendiri.” Jaejoong masih menjawab dengan malas.

 

“Mmmm… baiklah… kalau begitu kami pergi dulu hyung..” ucap Changmin mencoba memahami Jaejoong, “Tapi kalau ada apa-apa, kalau kau butuh sesuatu, butuh bantuan kami, langsung telpon aku ataupun Yoochun ya hyung,,, jangan sungkan.” Lanjut Changmin yang khawatir melihat kondisi Jaejoong

 

Jaejoong hanya bisa mengangguk dan memberikan senyumnya. Kemudian dia menutup pintu, dan menguncinya kembali.

 

“Kau lihat itu?” tanya Changmin yang merasa iba

 

“Sedikit berantakan. Apa benar tidak apa-apa kalau kita tinggal?” gumam Yoochun

 

“Mungkin kita memang harus memberikannya waktu untuk berfikir, aku yakin Jae hyung akan bisa melewatinya. Memang sepertinya dia butuh sendiri sekarang ini” Ucap Changmin

 

“Aku harap Yunho hyung bisa menjelaskan semuanya dan membuatnya tenang.” Kata Yoochun dan mendapat anggukan dari Changmin

 

“Ayo kembali ke kamar, rasanya tubuhku lelah sekali.” ucap Changmin sambil berjalan meninggalkan kamar Jaejoong yang disusul dengan Yoochun.

 

Mereka berdua berjalan meninggalkan kamar Jaejoong dan menuju kamar mereka. Baru beberapa langkah saja, mereka sudah berpapasan dengan Yunho dan Junsu. Yunho sedikit tergesa-gesa, berlari menuju ke kamar mereka. Yoochun dan Changmin pun tahu alasannya.

 

“Yah Hyung..” sapa Yoochun

 

Yunho dan Junsu berhenti.

 

“Dia sudah di dalam?” tanya Yunho dengan nafas sedikit terengah-engah.

 

“Mmmm… “ angguk Yoochun

 

“segera jelaskan semua kepadanya hyung..hanya kamu yang bisa membuatnya tenang.. tadi kami sudah kesana, tapi dia bilang ingin istirahat. Aku rasa banyak pertanyaan di benaknya yang harus segera kamu jawab hyung.” Ucap Changmin

 

“Ne Gomawo..” ucap Yunho sambil menepuk pundak Changmin dan pergi meninggalkan tiga orang tersebut.

 

 

Yunho langsung melesat ke kamarnya. Sementara itu Junsu mulai mengeluh.

 

“Huuffftthhhh…. Pada akhirnya hal seperti ini terjadi juga.” Keluh Junsu sambil berjalan menuju ke kamar. Dan diikuti oleh Yoochun dan Changmin yang berjalan di sebelahnya.

 


“Maksudmu? Yeoja gila itu sudah bersikap seperti itu dari awal?” tanya Yoochun penasaran

 

“Begitulah.” Ucap junsu sambil membuka pintu kamarnya

 

Ketiga orang tersebut masuk kedalam kamar dan melanjutkan pembicaraan setelah mereka duduk santai di sofa.

 

“Dan Yunho hyung diam saja?” tanya Changmin penasaran

 

“Yunho hanya terlalu baik saja.” Jawab Junsu yang mendapat tatapan penasaran dari Yoochun dan Changmin.

 

Junsu minum segelas air putih, kemudian melanjutkan penjelasannya.

 

“Sebenarnya Yunho sudah aku peringatkan dari awal. Tapi Yunho hanya ingin berbuat baik kepada semua orang, dia mengira Ahra itu baik, teman seperjuangannya. Kalian tahu sendiri, Yunho sedikit kesulitan mencari teman, mengingat jadwalnya yang padat. Pertemuannya yang berulang kali dengan Ahra mungkin membuatnya berpikir bahwa Ahra adalah teman baiknya, mereka sering ngobrol, bercanda, saling tukar informasi dan pengalaman. Maklum saja mereka terlibat kontrak bersama bukan hanya sekali dua kali, tapi sering. 4 film, video klip, iklan, model majalah. Sampai sempat aku merasa Yunho menyukai Ahra.” Junsu menghela nafas beratnya

 

“Kau pernah menanyakan hal itu?” tanya Changmin semakin penasaran

 

“Tentu saja. Sejak awal adanya gosip itu sebenarnya 2 tahun yang lalu. setelah shooting film pertama Yunho yang dibintanginya bersama Ahra. Kalian tahu sendiri, publik terkadang membuat beberapa gosip untuk meningkatkan popularitas film yang sedang premier. Dan itu juga terjadi dengan Yunho. Seiring dengan popularits mereka yang menanjak dan kesuksesan film yang mereka bintangi, gosip antara dirinya dengan Ahra juga menjadi sangat santer terdengar saat itu. Banyak majalah dan infotainment menggosipkan mereka, memergoki mereka, menguntit mereka untuk memperoleh foto tentang aktifitas mereka berdua. Dan beberapa foto dan video yang di tampilkan sedikit mengada-ada, karena kau tahu sendiri, aku tidak pernah lepas dari Yunho tapi entah bagaimana caranya di beberapa foto dan video yang beredar, seolah hanya Yunho dan Ahra saja yang ada di sana. Itu sedikit merepotkanku saat itu.” Ucap Junsu mengingat memori beberapa tahun yang lalu.

 

“Jadi, apakah Yunho hyung benar menyukainya?” Tanya Yoochun

 

 

“Iya, tapi hanya sebagai teman. Tidak mudah bagi Yunho untuk jatuh cinta. Terkadang, Yunho itu terlalu baik. Terlalu memikirkan perasaan orang lain. Ia sangat hati-hati untuk mengakui bahwa ia jatuh cinta, ia harus meyakinkan perasaannya terlebih dahulu.” Jelas Junsu

 

Yoochun dan Changmin endengarkan penjelasan Junsu dengan serius.

 

“Ia tak ingin hanya karena suka sesaat, ia jadi salah pilih. Ia juga tak ingin pasangannya nanti akan sedih karena jadwalnya yang padat dan menjadi kurang perhatian. Maka dari itu, dia selalu berhati-hati kalau sudah menyangkut masalah asmara. Dulu, saat aku menyadari kedekatan Yunho dan Ahra dan juga gosip yang semakin santer beredar, sempat aku memancingnya dengan mengatakan kalau Ahra menyukainya. Tapi dia memberikan jawaban yang membuatku menjadi sadar bahwa Yunho memang benar-benar pantas menjadi lelaki idaman.” Lanjut Junsu kemudian tersenyum.

 

“Memangnya apa yang dikatakan Yunho Hyung?” tanya Changmin

 

“Iya, bagaimana dia menyikapi perilaku yeoja gatel itu?” imbuh Yoochun

 

 

FLASHBACK

 

Junsu dan Yunho sedang berada di sebuah taman, tempat lokasi shooting. Junsu dan Yunho sedang istirahat di salah satu kursi taman.

 

“Yunhoya, kau tau gosipmu semakin santer saja akhir-akhir ini?” goda Junsu

 

Yunho hanya tersenyum, menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi taman.

 

“Yah..Jung…pesonamu menakutkan sekali… apa kau tak suka padanya? Bukannya dia cantik dan pintar? Dia juga aktris berbakat. Aku dengar dia juga menyukaimu Jung, kau tak tertarik kepadanya sedikitpun?” goda Junsu sambil menyenggol bahu Yunho

 

Mendengar ucapan Junsu, Yunho tertawa. “ahahahahha…kau baru tahu kalau pesonaku sangat dahsyat?”

 

“Eiittsss Jung… jangan terlalu PD.. aku secara pribadi tidak tahu apa sebenarnya pesonamu itu. Mengapa yeoja-yeoja di luar sana berteriak histeris ketika melihatmu. Aku rasa kau biasa-biasa saja.” Ejek Junsu yang sebenarnya ia hanya menggoda Yunho.

 

Yunho tersenyum, meminum segelas cappucino yang sedari tadi ada di tangannya.

 

“Apa kau tak tertarik sama sekali dengan lawan mainmu itu? Fansmu mungkin? Para kru? Mereka menggilaimu dan aku rasa tak ada salahnya sedikit memanfaatkan ketenaran Yun” cecar Junsu semakin menggoda.

 

Yunho diam, matanya memandang jauh ke depan kemudian Ia tersenyum.

 

“Aku bisa saja menyukai siapapun Junsuya. Tapi aku tidak akan bisa mempermainkan perasaannya. Jika rasa sukaku masih sedikit, maka aku tidak akan menjadikannya sebagai pilihanku. Aku hanya akan menjatuhkan pilihanku pada seseorang yang memang benar-benar aku sayangi, benar-benar bisa membuatku mempertaruhkan segalanya untuknya bahkan nyawaku sendiri karena aku tidak akan menyukai seseorang setengah-setengah, apalagi orang yang spesial untukku. Aku tak akan ragu untuk memberikan segalanya kepadanya. Aku akan memberikan semuanya kepada seseorang yang bisa membuat jantungku berdetak tak karuan, membuatku nyaman hanya karena melihat senyumnya, membuatku gila hanya karena mencemaskannya, membuatku menangis jika ada yang membuatnya terluka. Dan kau tahu Junsuya?” ucap Yunho terhenti, ia memandang Junsu.

 

Junsu mengangkat kedua alisnya, meminta Yunho melanjutkannya.

 

“Aku belum menemukan orang itu. Aku belum menemukan orang yang bisa membuat jantungku berdetak tak menentu. Aku belum menemukan orang yang bisa membuatku tenang hanya dengan melihat senyumnya. Aku belum menemukan orang yang membuatku gila hanya karena mencemaskannya, membuatku menangis jika dia terluka. Tapi aku yakin aku akan menemukannya. Karena Tuhan selalu mempunyai rencana yang paling indah untuk setiap makhluknya.” Ucap Yunho diakhir dengan senyum mautnya.

 

“Jung kau…” ucap Junsu sedikit dengan suara sedikit bergetar, ia ingin menangis, matanya sudah berkaca-kaca. Ia terharu mendengar seorang Jung Yunho mengatakan semua itu. “kau harus bertanggung jawab karena membuatku menangis.”

 

Melihat ekspresi Junsu, Yunhopun tertawa terbahak-bahak.

 

“YAH..Junsuya… kenapa kau menangis? Aku hanya bercerita. Kalimatku tadi tentu bukan untukmu Junsuya. Kau jangan terlalu PD. … kenapa kau harus menangis.. aneh sekali kau ini.” ejek Yunho dengan tawa yang tak kuasa di tahannya. Baru pertama kali ini, ia melihat manajernya menangis.

 

Junsu yang sudah sebal dengan Yunho karena sukses membuatnya nangis bombay lalu beranjak dari kursi, “Jung, kau sebaiknya menurunkan standardmu itu. Kau tidak akan menemukan seseorang yang seperti itu. Nobody is perfect Jung.”

 

“Kau marah? ahahahahha…” respon Yunho, “duduklah dulu..aku belum selesai bercerita, kau ini manajer yang menyebalkan” lanjutnya masih dengan tawa renyahnya.

 

Junsu dengan sebal kembali duduk di tempat semula.

 

Hening

 

“Memang tidak ada orang yang sempurna Junsuya, tapi cara seseorang yang mencintai dengan sempurna itulah yang menjadi kunci kesempurnaan itu Junsuya.” Ucap Yunho memecah keheningan

 

Cara berfikir Yunho membuat Junsu semakin terharu dan tidak tahu harus berkata apa-apa lagi. Junsu hanya bisa memandang Yunho dengan tatapan terharu.

 

Mendapat tatapan seperti itu, Yunho semakin ingin tertawa terpingkal-pingkal.

 

“Kenapa memandangku seperti itu? Kau tak mengerti maksud kalimatku barusan? Aiiissshhh lupakan saja, jangan dipikirkan. Kau akan pusing jika memikirkannya. Aku tahu kapasitas IQ mu.. ahahahha.. jadi jangan dijadikan tambahan beban pikiran. Lagipula kalimat itu bukan untukmu, jadi jangan pusing-pusing memikirkannya.” Goda Yunho sambil tertawa terpingkal-pingkal

 

“YYAAAAAHHHH..JUNGGGG YUNHOOOOO…” teriak Junsu semakin sebal.

.

 

FLASBACK END

..

 

..

 

“Yunho Hyung benar-benar mencintai Jaejoong hyung.” Komentar Changmin setelah mendengar penjelasan Junsu.

 

“Aku juga kaget ketika setahun yang lalu ia mengaku kalau dia sudah menemukan seseorang itu. Jaejoong memang sudah mengalihkan dunianya” Kata Junsu

 

“kenapa tidak dari dulu saja Yunho hyung mendekati Jaejoong hyung? Kenapa baru akhir-akhir ini?” tanya Yoochun penasaran

 

“Begitulah Yunho, melihat Jaejoong dari jauh saja sudah membuatnya grogi setengah mati. Butuh waktu satu tahun bagi dia untuk mempersiapkan mental mendekati Jaejoong. dia ingin mempersiapkan diri terlebih dahulu, karena dia ingin begitu Jaejoong bertemu dengannya, dia sudah siap baik secara materi maupun mental. Dia ingin ketika bertemu dengan Jaejoong, dia sudah menjadi laki-laki yang bisa di andalkan dan di jadikan sandaran. Terkadang dia berfikir terlalu jauh ke depan. Dia sangat hati-hati ketika itu menyangkut Jaejoong. Ia tidak ingin mengecewakan Jaejoong sedikitpun.” Gumam Junsu yang menjadi sedih ketika melihat posisi Yunho yang serba sulit sekarang, dia terlanjut tanda tangan kontrak itu dan mau tidak mau akan berdampak pada hubungannya dengan Jaejoong.

 

 

“Aku hanya bisa berharap Jaejoong akan mengerti dan mempercayai Yunho.” Lanjut Junsu

 

“Kita hanya bisa berdoa untuk mereka.” Pasrah Changmin dan memperoleh anggukan dari Yoochun dan Junsu.

 

.

 

Ditempat lain,

 

Yunho mengetuk pintu kamarnya yang tak kunjung ada jawaban.

 

Sudah hampir 20 menit Yunho menunggu di luar.

 

Ia kemudian memutuskan untuk menghubungi recepcionist untuk meminta membukakan pintu.

 

Yunho memasuki kamar, ia melihat Jaejoong tertidur di sofa. Yunho mendekati Jaejoong, mengelus pipinya.

 

“Mianhe baby…mianhe…Jongmal mianhe..” Yunho menundukkan kepalanya, air matanya tak terbendung lagi.

 

Yunho terisak didekat Jaejoong. tanpa Yunho sadari, Jaejoong sudah membuka matanya. Ia melihat Yunho yang sedang tertunduk disebelahnya, menangis.

 

Jaejoong menggerakkan tangganya, mengelus kepala Yunho. Yunho kemudian mendongakkan kepalanya, memandang Jaejoong lekat.

 

“Mianhe baby..” kata yang bisa di ucapkan Yunho

 

Jaejoong tersenyum, mengusap air mata Yunho dengan ibu jarinya. Yunho memegang tangan Jaejoong, menciuminya.

 

“Mianhe Joongie, aku bisa menjelaskan semuanya.” Ucap Yunho masih tetap dengan menggenggam tangan Jaejoong.

 

Jaejoongpun memeluk Yunho, meletakkan kepalanya pada lekukan leher Yunho. Menganggukkan kepalanya, “Aku akan mendengarkan semua penjelasanmu Yun, jadi jelaskan kepadaku semuanya tanpa ada yang kau tutup-tutupi.” Ucap Jaejoong dengan suara seraknya.

 

“Gomawo baby…jongmal gomawoyo..” Yunho sangat bersyukur karena istrinya memberikan kesempatan.

 

Jaejoong mengeratkan pelukannya, “Aku ingin mengenalmu Yun, aku ingin mengenal semua tentangmu. Aku menyayangimu Yun. Sangat…..aku takut kehilanganmu. Aku sangat takut.” Jaejoong kembali meneteskan air mata.

 

“Hssstt… baby…jangan menangis… aku juga sangat menyayangimu Jae…aku juga tak ingin kehilanganmu. I can’t breath without you baby, you’re my everything…” ucap Yunho sambil mengelus punggung Jaejoong, mencoba menenangkan istrinya yang sedang menangis.

 

Jaejoong semakin mengeratkan pelukannya.

 

“Kau mau pindah? Disini dingin Jae, aku takut kau akan sakit.” bisik Yunho

 

Pertanyaan Yunho di tanggapi anggukan oleh Jaejoong, karena Jaejoong tak mau melepaskan pelukannya, maka Yunho menggendong Jaejoong menuju tempat tidur ala bridal style, meletakkan Jaejoong didepannya, bersandar kepada dirinya. Yunho memeluk Jaejoong dari belakang.

 

“Kau manja sekali Jae.” Ucap Yunho sambil mentoel hidung Jaejoong

 

“Kau tak suka?” Jaejoong mempoutkan bibirnya

 

“Tidak..” goda Yunho

 

“YAH…” Jaejoong memprotes

 

“Wae? Aku memang tidak suka,,, tapi aku cinta…aku cinta kalau kau bersikap manja Jae.” Jelas Yunho sambil mencium pipi Jaejoong dari belakang.

 

“Aiisshhh kau ini, pintar sekali berucap manis..bisa-bisa aku diabetes Yun…” gerutu Jaejoong

 

“ahahahahha…” Yunho tak bisa menahan tawa mendengar Jaejoong yang menggerutu.

 

“Tapi kau mengucapkan kata manismu itu ke setiap orang. Kau player Yun..” Jaejoong mempoutkan bibirnya.

 

“Hei, baby… itu hanya acting.”

 

“Kau juga memeluk wanita itu, bersikap manis kepadanya bahkan menciuminya hingga berulangkali. Kau menyebalkan, kau bahkan tak pernah cerita tentang semuanya” gerutu Jaejoong.

 

“Baby…itu bagian dari acting. Tidak lebih…” Yunho mencoba menjelaskan.

 

“Tapi kau sepertinya sangat menikmatinya?” Jaejoong terlihat cemburu

 

“Kau cemburu?” goda Yunho

 

“Tidak, aku hanya bicara fakta Yun..” Jaejoong membela diri

 

“Jadi kau tak cemburu? Kau tak mencinaiku? Aiissshhh malangnya nasibku, istriku tidak mencintaiku.” Yunho berpura-pura mengeluh.

 

“Yah…” protes Jaejoong, “Kau berhutang penjelasan kepadaku Yun” lanjut Jaejoong masih dengan mempoutkan bibirnya

 

“Tapi berhentilah mempoutkan bibirmu itu Jae…” ucap Yunho

 

“Wae?”

 

“aku tidak akan mampu menjelaskan kepadamu karena aku akan menyerangmu” bisik Yunho

 

“YAH…YUNNIE…” pipi Jaejoong memerah.

 

Melihat tingkah istrinya, Yunho tak kuasa menahan tawa. Ia sangat mengagumi istrinya ini. imut, lucu sekali.

 

“Ayolah jelaskan Yun…”

 

“Kau mau aku menjelaskan mulai dari mana?”

 

“Dari kau bertemu dengan yeoja gila itu.” Kesal Jaejoong ketika mengingat kejadian tadi.

 

“Gila? Ahahahaha...” Yunho tak kuasa menahan tawa, “Bagaimana bisa orang marah tapi tambah imut dan menggemaskan.. istriku ini benar-benar istimewa.” Goda Yunho

 

“Yah..cepatlah jelaskan, atau aku tidak akan memaafkanmu.” Ancam Jaejoong yang sudah tidak tahan digoda Yunho.

 

“Arra…kau ini tak sabaran eoh?” Yunho mencubit pipi Jaejoong.

 

Yunho mulai menjelaskan pada Jaejoong.

 

“Aku bertemu dengannya ketika pertama kali terjun ke dunia acting. Hampir 3 tahun yang lalu. aku dan dia juga sama-sama pendatang baru. Dia baik, dia cantik, dia pintar, dia jago acting,…”

 

 

“dan kau menyukainya?” jaejoong memotong penjelasan Yunho

 

“Hei, dengarkan aku dulu…aiissh kau ini..”

 

“Kau memujinya terus, telingaku serasa iritasi…” Jaejoong mempoutkan bibirnya

 

“Dengarkan aku dulu Jae, kau ini tidak sabaran.. dengarkan penjelasanku dengan tenang. Jangan menyelaku.” Ucap Yunho sambil mencubit gemas mulut jaejoong.

 

“Tapi jangan memujinya…” Jaejoong masih protes

 

 

“Heiii… dengarkan dulu..” pinta Yunho

 

“Oke…oke…lanjutkan..” perintah Yunho

 

“Sampai mana tadi? Dia baik, dia….”

 

Sekali lagi Jaejoong memotong penjelasan Yunho, “Bisa gak itu di-skip saja… aku benar-benar tak bisa mendengarnya Yun..” protes Jaejoong dengan sangat iritasi

 

“Tidak bisa…dengarkan dulu…aiissh kau ini bandel sekali…kalau kau menyela lagi, aku akan menciummu.” Ancam Yunho gemas

 

“Aiisshh mana bisa seperti itu, baiklah.. aku benar-benar akan diam.. aku tidak akan menyela lagi.” Ucap Jaejoong mencoba diam

 

Yunho kemudian melanjutkan ceritanya.

 

“Dia baik, dia cantik, dia pintar, dia jago acting, dia juga perempuan yang ramah dan suka menolong. Semua namja pasti sangat tergila-gila dengannya.”

 

“termasuk kamm….mmmhhh…ppphhh..yunnn…”  Yunho langsung mencium jaejoong.

 

Jaejoong mempoutkan bibirnya dan Yunho kemudian melanjutkan ceritanya,

 

“Setelah film pertama yang kami bintangi ternyata mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sehingga membuat aku dan dia menjadi sering terlibat kontrak, mulai dari video vlip, iklan, model majalah dan film-film yang lain. Seringnya kami bertemu, membuatku terbiasa dengannya. Aku sudah menganggapnya sahabat baik. Dia perempuan yang supel dan pantang menyerah. Aku mengaguminya dan aku menyukainya…”

 

Mendengar kalimat itu, Jaejoong akan menyela, tapi sebelum menyela, Yunho sudah melanjutkan penjelasannya.

 

“Aku mengaguminya karena ia berusaha dan bekerja keras untuk meniti kariernya. Sebagai seorang wanita itu akan sangat sulit. Dan aku menyukainya, suka seorang sahabat. Kau tau baby, sulit sekali mencari teman di dunia intertainment. Karena kita sering terlibat kontrak bersama, terkadang para pencari berita suka salah faham dengan hubungan kami.”

 

Yunho berhenti sejenak, “Kau mau bertanya sesuatu?” tawar Yunho

 

“Emm Yun, kalau kau mengaguminya dan sudah terbiasa bersamanya.. kenapa kalian tidak berpacaran saja? Kenapa kau tidak memilihnya saja? Kenapa harus aku? Kita belum lama kenal..” Jaejoong mencoba realistis.

 

Mendengar pertanyaan Jaejoong, Yunho hanya bisa tersenyum..

 

“Kau tau Jae,,” kata Yunho sambil mencium puncak kepala Jaejoong. membalikkan Jaejoong agar menghadap kepadanya, menangkupkan tangannya di kedua pipi Jaejoong.

 

“Untuk menjadikan seseorang menjadi pasangan hidup, tidak cukup dengan rasa kagum dan suka Jae..aku tidak ingin main-main jika berkaitan dengan perasaan. Aku ingin pasangan hidupku mampu membuat detak jantungku tak beraturan ketika bertemu dengannya, aku ingin dia mampu membuatku menyerahkan segala yang aku miliki termasuk nyawaku ini, aku ingin dia mampu membuatku merasakan kesedihan yang ia rasakan, aku ingin dia bisa membuatku cemas ketika tak bertemu dengannya, aku ingin menjadi sandaran baginya, karena aku akan mencintainya dengan sungguh. Dan kau tahu siapa orang yang bisa membuatku merasakan semua itu Jae?”

 

Jaejoong hanya mengedipkan matanya, dia tak tahu harus menjawab apa.

 

“Orang itu adalah kau Jae, Kim Jaejoong..ah anni..Jung Jaejoong…Hanya kau yang mampu membuat jantungku serasa copot ketika pertama bertemu denganmu, merasa sesak ketika tak bertemu denganmu, merasa sedih jika kau terluka, merasa tenang jika melihat senyummu, kau membuatku mampu menyerahkan segalanya bahkan nyawaku sendiri Jae. Aku akan melakukan segalanya untukmu. Semua yang aku miliki ini adalah milikmu Jae, aku persembahkan semuanya untukmu. Hanya untukmu, bukan untuk dia, atau juga untuk yang lain.” Yunho berhenti sejenak, memandang teduh namja cantik yang ada di hadapannya

 

“Jika tadi aku mengatakan bahwa dia cantik maka kau jauh lebih cantik, jika dia baik maka kau jauh lebih baik, jika dia pintar maka kau genius, jika dia sahabatku maka kau adalah pendamping hidupku. Aku tak bisa berpaling darimu Jae, tak ada yang mampu menandingi dirimu, kau segalanya bagiku. Dan aku sangat menyayangimu…” Yunho berhenti ketika melihat wajah yang di depannya mulai meneteskan air mata.

 

Ya, Jaejoong sangat tersentuh dengan pengakuan Yunho.Ia tak kuasa menahan air matanya.

 

Yunho kemudian memeluk Jaejoong, “Jangan menangis Jae, Kau adalah segalanya bagiku. Jadi percayalah padaku, jangan pernah meragukan keseriusanku Jae. Aku tak bisa jika harus hidup tanpamu. Bukankah kau berjanji kalau kita akan belajar bersama? Apa kau lupa?”

 

Jaejoong yang tak bisa menghentikan air matanya, hanya bisa menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan Yunho.

 

“Apa kau lupa kalau aku sudah berjanji kepadamu untuk tetap terus mencintaimu?”

 

Jaejoong menggelengkan kepala

 

“Apa kau mau aku berpindah kelain hati?”

 

Jaejoong semakin keras menggelengkan kepala

 

“Apa kau mencintaiku?”

 

Jaejoong akan menggelengkan kepala, tapi ia berhenti sejenak, mencerna pertanyaan Yunho. lalu dengan segera menganggukkan kepalanya.

 

Yunho tersenyum melihat tingkah Jaejoong. “Jawablah baby, apa kau mencintaiku??”

 

“Ne Yun.. Aku mencintaimu..sangat..aku mencintaimu dengan sangat Yun..” ucap Jaejoong sambil mengeratkan pelukannya.

 

“Berhentilah menangis, dan berhentilah untuk tidak percaya padaku Jae,, karena aku tidak akan segan-segan mengorbankan nyawaku untukmu.” Ucap Yunho

 

“Yah.. kalau kau mati, aku juga akan ikut mati… aku tidak ingin sendiri di dunia ini…kau ini” protes Jaejoong

 

Yunho hanya tertawa mendengar protesan Jaejoong.

 

“Jadi kau memaafkanku?”

 

“Ne..”

 

“Kau mencintaiku?”

 

“Ne..”

 

“Kau akan mempercayaiku?”

 

“Ne..”

 

“Kau akan terus disampigku?”

 

“Ne…”

 

“Kau akan menjauhiku?”

 

“Ne… ah anni…aiisshhh yunnie..kau ini..” kesal Jaejoong kemudian mencubit manja perut Yunho

 

 

“Ahahaha..kau ini menggemaskan sekali Jae…membuatku semakin mencintaimu..” yunho kemudian menciumi gemas pipi Jaejoong

 

“Yah..yah..yah..geli Yun…ahahahhaa..geli….yyyuuunnnnn…aiiisshhhh..ahahahahahha”

 

Keduanya akhirnya mampu mengatasi kesalah pahaman diantara mereka. Yunho semakin mencintai Jaejoong begitu juga sebaliknya.

 

Mereka berharap, mereka akan terus bersama selamanya.

 

.

 

.

 

Keesokan harinya

 

Sinar matahari, mulai memasuki kamar. Jaejoong mengerjap-ngerjapkan matanya, dia melihat namja tampan disampingnya tengah memeluknya dengan erat.

 

“Yah..Yun…bangunlah.. sudah siang…” bisik Jaejoong

 

“Sebentar saja, baby…” gumam Yunho yang masih enggan membuka matanya.

 

“Ehhh,, ayolah…bangun Yun…” Jaejoong tak putus asa membangunkan Yunho

 

Yunho malah mempererat pelukannya di pinggang Jaejoong

 

“Yang…Jung Yunho…aiiisshhh…” gerutu Jaejoong yang tak mendapat respon dari Yunho

 

Tiba-tiba muncul ide jail di pikiran Jaejoong.

 

“Yun…” panggil Jaejoong yang tak mendapat tanggapan dari Yunho

 

“Yaaahhh.. Yunn… Yunnie…” panggil Jaejoong sambil memencet hidung Yunho

 

“Wae baby..” gumam Yunho

 

“Lepaskan kemejamu..” perintah Jaejoong tiba-tiba

 

Yunho langsung membuka matanya. Ia kemarin memang tertidur dengan menggunakan kemeja. Ia tidak sempat berganti pakaian.

 

“Wae baby?” tanya Yunho heran

 

 

“Aiisshh lepaskan saja…” perintah Jaejoong

 

Yunho kemudian melepaskan kemejanya. Terpampanglang tubuh y Yunho lengkap dengan six pack sempurnanya. Jaejoong hanya menatap jail ke arah Yunho.

 

“Tetaplah diam di situ..” perintah Jaejoong

 

Yunho mengangkat kedua alisnya bingung. Jaejoong mendekati Yunho, mengambil kemeja pink muda yang dikenakan Yunho. kemudian Jaejoong melepaskan baju dan celana yang dikenakannya.

 

“Baby, kau…”

 

“Hssstt… tetap diam disitu atau aku akan marah kepadamu..” ancam Jaejoong

 

Yunho hanya bisa menahan liurnya dan menahan diri untuk tidak menyerang istrinya yang sangat menggoda.

 

Jaejoong kemudian mengenakan kemeja Yunho. memang ukurannya kebesaran, tapi itu malah membuat Jaejoong terlihat semakin seksi. 3 kancing atas yang tak di kancingkan sehingga mengekspos leher Jaejoong, dengan panjang seatas lutut sehingga mengekspose kaki mulus Jaejoong.

 

Yunho benar-benar harus menahan diri.

 

“Baby, kau menyiksaku..” protes Yunho

 

Jaejoong kemudian tersenyum, mendekati Yunho. memberikan ciuman di bibir berbentuk hati itu.

 

“mmpphhhh..mmmmmm….”Yunho mendesah di sela service yang diberikan Jaejoong

 

Jaejoong memainkan tangannya di dada Yunho.

 

 

“baaabbbyyyy…mmpphhh…aaarrrgghhhh…” yunho semakin mendesah ketika Jaejoong memainkan nya

 

 

“Wae?” tanya Jaejoong ketika berhenti dari aktifitasnya

 

“Kau menggodaku?” tanya Yunho

 

“Kau merasa tergoda?” Jaejoong bertanya balik dengan nada seductive.

 

“Aiisshhh awas kau Jung Jaejoong…” ucap Yunho sambil memeluk erat Jaejoong. Namun belum sampai Yunho melancarkan semua ‘jurusnya’ terdengar bel berbunyi.

 

TINNNNGGGG…TOONGGGG…

 

TINNNNNNNNGGGG…TOOOOOONGGGG…

 

TINNNNNNNNNNNNGGGG…TOOOOOONNNNNGGGG…

 

Bunyi bel yang berulang kali berbunyi membuat kedua sejoli yang sedang asyik tadi. Mau tidak mau menghentikan ‘aktifitasnya’ sejenak.

 

“Siapa sih… awas saja kau Changmina, Junsuya, Yoochuna…” geram Yunho

 

“Biar aku saja Yun.. aku akan langsung memukul kepala mereka satu persatu..” ucap Jaejoong jail dan ditanggapi dengan senyum oleh Yunho.

 

Jaejoong dengan kemeja kedodorannya, menuju ke pintu. Belum sampai jaejoong membuka pintu, bel kembali berbunyi.

 

TINNGGG..TOOONNGGGG…

 

“Yah, Changmina…berhenti menggoda, kau mau aku membotaki kepalamu? Berhenti mema…...” Jaejoong mengomel sambil membuka pintu, namun belum sampai Jaejoong selesai mengomel, ia sangat kaget melihat siapa yang berada di depan pintunya.

 

“Kau..” ucap seseorang yang didepan pintu.

.

.

.

 

__________________””________________________________________””__________________

 

Aku mencoba romantis di chap ini.ehehehehe

Bagaimana menurut kalian???

 

Comment please..^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Filialim #1
Chapter 1: Baru selesai baca fall-fell-fallen en keasikan sendiri. Gak sabar mau mulai baca yg ini. Your way of writing enak dibaca - nyantai banget. Gak sabar mau mulai baca lagi .... Thanks.
NayaYJS
#2
Chapter 15: Annyeong~ keis imnida #bow,, ma'aaaaap bnget,, ak bru komennya sekarang,, abieznya keasyikkan baca sih,, ㅋㅋㅋㅋㅋ ak sukaaaa bnget ama ceritanya,, ringan tp gk ngebosenin,, apa lagi adegan lopei~dopei si umpa bikin ak senyam~senyum gejeh sendirian,, hihihihi pokoknya cuwoouw cuwwiit buwanget dech epep maxy yg ini,, hehehh,,
Keep writing ne,, Maxy,, hwaitting,,!!!
Ak lanjut k ff lainnya dlu y,, ^^
bluvyunjae #3
Chapter 15: dah berkali2 baca...tp ga ngebosenin ^_^
BabyBlueCherry #4
Chapter 15: ahh~ lucu banget~
sweet banget~
hot banget~
romantis banget~
hehehee... aku suka!
thanks for share this Maxy! ^^
autumn_desire
#5
Chapter 15: Cuma mau kasih masukan aja.
Itupun kalau diterima ya. Kalau boleh bahasa penulisannya
jangan dicampur korea english,
soalnya jd agak rancu bacanya.
JoeGQ2min #6
Chapter 15: maaxxxyyyyyyy~!!!!!!
aq tunggu dari abis idul fitri juga~!!! >:(

cie, cie, ciieeeee~~!!
maxy kangen banget y sama aq? *berasa cakep*
sampe ngingetin aq gitu kalo udah update~!*susah suit~! gambreng ajj nyookk~!*

update'a yaahhh~, lumayan lah *dilempar batu*
bo'ong ding~!
aq suka qo sama epilog'a maxy~!
isinya , , ~! (gatel ih di gigit ~! itu semut~!) *gaje*
padahal di masjid lagi takbiran =.="

yahh~!!
emma ama babeh kaga kenal ama tempat kali ya buat ? o.O
inget beh~! di kantor itu~ di kantor! ck, ck, ck!
ada video'a kaga?? *mupeng*

aq juga kangen sama maxy~! *hug maxy (again)*
kayak aq bilang sebelom'a, maxy aq lgi lumayan sibuk nie.. (sok sibuk)
jadi maap sampe harus di ingetin bwad baca update-an'a maxy, coz aq baru pegang lappy aq skarang~! >,<
mickeycute #7
Chapter 1: please translate this in english author ssi (pout)

ill also want to read this (sobs, hik-hik)
myjaejoongie89
#8
Chapter 15: waaw...very couple...hahahaha
that's really great story author-shii... gomaoyoo... n really amazing ...hehehe
see u in your next story...fightiiing...^^
akiramia #9
Chapter 15: Akhirnya kembali ...met kembali max kangen...ehm q tadi kelabakan mencari sim NC q. Yang ketinggalan karna di pinjem teman q...dan hwayoo cangat H.O.T.dan poor si bebek. Di cuekin makasih fic nya gaya humor mu sangat kuar biasa dan cocok dengan selera q.thanks. deep bow ..ampe jumpa di crita baru. Thanks and miaan