2

Begin

 

Sebuah tangan menyentuh pundaknya membuatnya memiringkan kepala untuk melihat siapa yang berada disana. "Hai" suaranya seperti malaikat, senyumnya pun begitu. Pantas baekhyun memanggilnya Suho 'guardian angel'. "Hai" kyungsoo tersenyum mempersilahkan Suho untuk duduk dihadapannya. 'dia tak buruk' fikir Kyungsoo. Setelah usaha kaburnya beberapa menit yang lalu lewat jendela kamar, kyungsoo akhirnya memutuskan menjawab 'ya' pada ajakan Suho dan mereka memutuskan menonton film. "Aku fikir kita takkan bertemu secepat ini" Suho lagi-lagi memamerkan senyumannya "Aku sedang ingin berjalan-jalan dan cuaca malam ini bagus" kyungsoo menjeda kalimatnya "hyung?". Suho tertawa "joonmyun hyung atau suho hyung duaduanya bagus" jawab Suho menyadari kebingungan lawan bicaranya. Lalu mereka sibuk berbicara tentang kuliah atau semacamnya. Kyungsoo senang, setidaknya dia bisa melupakan masalah rumahnya juga masalah hatinya. Suho terbuka, Suho menggunakan kata yang sopan padanya dan membuatnya hampir 30 menit ini terus tertawa. Dan itu rekor baru -setelah Chanyeol- karena kyungsoo bukanlah orang yang mudah diajak bicara. 
 
"Ah, kau sering bernyanyi untuk acara sekolah bukan? aku sering melihatmu dan suaramu sangat bagus" kyungsoo mengangguk, ternyata suho sudah pernah mendengar suaranya. "Ayo kita masuk" mereka memasuki teater 3 dan memilih film romantis untuk ditonton. Kyungsoo tak begitu suka film romantis dia lebih menyukai anime juga pororo, sesuatu yang membuatnya tertawa seharian. Tapi untuk kali ini dia ingin menjadi orang lain, ingin menjadi kyungsoo yang suka film romantis, kyungsoo yang suka lagu ceria juga kyungsoo yang tak banyak bicara dan mengeluh. "Kau suka filmnya?" tanya Suho dan kyungsoo hanya mengangguk. Sedari tadi dia berusaha menahan kantuk dan berusaha tak menguap. "Kyungsoo" Kyungsoo menatap Suho "Aku rasa kau tak nyaman menonton" mata kyungsoo membesar "dan sebenarnya akupun tak terlalu suka film romantis" kyungsoo tersenyum "kalau begitu kenapa kita tak keluar dan jalan-jalan?" Suho mengangguk dan menarik tangan kyungsoo keluar dari gedung bioskop.
 
Sebenarnya kyungsoo kaget, Suho adalah orang kedua yang menyatakan dirinya tak menyukai film romantis setelah Jongin. Jongin bilang film-film itu terlalu dibuat-buat dan kyungsoo setuju akan hal itu. "Nampaknya aku gagal" sahut kyungsoo "Gagal?" Suho tak mengerti "Aawalnya aku ingin menjadi orang lain" tangan mereka masih bergandengan dan Suho memasukkan tangan mereka ke saku jasnya "Aku ingin menyukai film romantis tapi kurasa aku tak bisa karena selama ini yang kutonton adalah film animasi dan superhero" "Benarkah ? aku juga! yah walau aku tak terlalu suka film animasi tapi aku suka superhero" mereka berhenti di bangku taman "Tak perlu menjadi orang lain, aku menerima orang apa adanya soo" muka kyungsoo memerah, tak disangka orang disampingnya ini dapat membuatnya tenang dan melupakan banyak hal buruk hari ini. 
 
"Aku akan mengantarmu pulang" kyungsoo mengangguk dan mereka berjalan menuju rumah kyungsoo yang tak jauh dari sana. "Gomawo hyung" ucap kyungsoo melepas kaitan tangan mereka "Ini hari yang indah" Suho menggaruk kepalanya sedikit tersipu "Apa itu berarti kita bisa jalan-jalan lagi?" kyungsoo mengangguk dan Suho memutuskan untuk pulang setelahnya. 
 
"Kurasa kencanmu berhasil" baru saja tangannya akan menarik gerbang sebuah suara menyadarkannya "Ya begitulah" kyungsoo kini memasuki halaman rumahnya, ingin cepat-cepat memotong percakapannya dengan Jongin. "Kau senang?" tanya Jongin "Sangat" kyungsoo memamerkan senyum terbahagia yang bisa dia pamerkan pada Jongin "Baguslah" Jongin mengangguk dan berjalan menuju rumahnya yang berada disebelah rumah Kyungsoo. Kyungsoo mendengus mobil ayahnya sudah tak lagi terparkir disana dan kyungsoo rasa hanya ada ibunya dirumah. 
 
Kyungsoo kembali masuk lewat jendela kamarnya berganti pakaian dan keluar mengecek keadaan ibunya. Dilihatnya ibunya sedang meneguk anggur dicounter dapur dan menangis. Kyungsoo mendekati ibunya "Berhentilah" kyungsoo menarik anggur dari samping ibunya namun ibunya dengan cepat mengambilnya kembali "kami akan cerai" kyungsoo tak heran, karena ini sudah menjadi perkiraannya sejak awal, sejak dia berusia 14 tahun. "Kalau begitu berhentilah menangis" kyungsoo meneguk anggur dari gelas ibunya "kau belum boleh" "aku sudah 20 tahun , jadi berhentilah menangis kau bukan anak TK" begitulah Kyungsoo, walau dalam hatinya tak tega melihat ibunya menangis sepanjang malam tapi diapun tak bisa menunjukan rasa kasihannya, dia hanya tak tau bagaimana mengutarakannya."Ya! aku ini ibumu!" ibu kyungsoo setengah mabuk lalu tertawa sekaligus menangis. "Peluk ibumu nak...peluk..." kyungsoo meninggalkan ibunya sendiri di dapur. 
 
skip>>
 
Paginya kyungsoo bangun sangat pagi mengerjakan laporan yang belum sempat dikerjakannya kemarin. Suara mobil ayahnya terdengar dan yah, ayahnya sedang memasukan baju-bajunya ke koper. kyungsoo berdiam dipintu memperhatikan ayahnya "Aku tak memaksamu ikut dengan ayahmu ini tapi kuharap begitu, aku akan menginap di hotel sampai ibumu pindah" kyungsoo hanya menghela nafas "aku akan memutuskannya nanti" jawab kyungsoo dengan nada malas "Tak baik kau terus dengan ibumu lihat, dia pemabuk dan kacau" ayahnya telah selesai mengepak "apa itu juga alasan kau menikah lagi?" ya, kyungsoo tau ayahnya telah menikah lagi dengan seorang janda berkewarganegaraan Cina, dan kyungsoo rasa ibunya pun tau, tapi dia hanya bungkam karena hati kecilnya tak ingin mengakui bahwa ayahnyalah yang terlebih dahulu menghancurkan keluarga ini. Baginya, ayahnya adalah panutannya, baginya ayahnya adalah model hidup baginya. 
 
"Kita bicarakan ini nanti, beritahu ibumu untuk menghadiri sidang 2 hari lagi" ayahnya melewatinya dan tak lama suara mobilnya sudah tak terdengar lagi. "Mereka sudah mempersiapkan segalanya dari awal lalu kenapa mereka menikah? lalu kenapa mereka melahirkanku?" Kyungsoo kembali pada laporannya mendengarkan lagu classic dengan volume kencang agar semua bebannya hilang. 
 
Jam 7 dan kyungsoo memutuskan berkutat didapur menyiapkan sarapannya juga ibunya. Ibunya masih terlelap tidur di sofa dan kyungsoo tak mau mengganggunya. Tak lama kyungsoo berangkat dan meninggalkan notes untuk ibunya agar tak lupa memakan sarapan yang sudah dibuatnya. "Kyungkyung!" Kyungsoo menatap malas pada orang dihadapannya "ada apa kemari?" tanya kyungsoo "bolehkah aku menginap dirumahmu? bibi Jieun -ibu kyungsoo- bilang aku boleh tinggal bersamamu sampai dia kembali dari rumah kakekmu dan menemukan apartemen baru" kyungsoo tertawa pahit "apa kau senang?" belum sempat orang dihadapannya menjawab, decitan suara pagar rumah kai terdengar.
 
"Eo ? kau sudah datang?" Jongin mengintrupsi "Bersikaplah seolah kau tak mengenalku, dan tetaplah seperti itu" Kyungsoo melanjutkan jalannya. Bagaimana mungkin ibunya tak memberitahunya sama sekali kalau dia akan pergi ke busan kerumah kakeknya. Dan bagaimana mungkin ibunya mengizinkan orang itu tinggal dengannya dengan tangan terbuka. "Yo kyung!" Chanyeol mengaitkan tangannya di bahu kyungsoo "kau nampak buruk" kyungsoo tersenyum "tak ada hari yang lebih buruk dibanding hari ini" lalu baekhyun muncul dengan raut wajah bahagia langsung menggaet tanganku "bagaimana kencanmu?" ya, kencannya dengan suho kemarin setidaknya membuat dirinya lebih baik. "Bagus, dia orang yang baik" baekhyun bertepuk tangan "apa kubilang jadi kalian akan berkencan lagi?" kyungsoo mengangguk "Ya chagi~ kau terus mengurusi kencan kyungsoo bagaimana dengan kencan kita?" tanya chanyeol memautkan bibirnya "ehe mianhe chagi" baekhyun berpindah kesisi chanyeol dan mereka bergandengan. 
 
Lagi-lagi pundak kyungsoo terasa berat "Kau meninggalkanku" Jongin kini sudah berada disampingnya "Ups" sahut kyungsoo berpura-pura lupa. "Tapi apa yang kalian bicangkan tadi pagi?" "entahlah" jongin mencubit pipi kyungsoo "SAKIT!" pekik kyungsoo. "Aku akan mencari tau" lalu mengacak rambut kyungsoo 'aku takkan membiarkan kau tau' sahut kyungsoo dalam hati.
 
-to be continue-
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aizahputri #1
Chapter 18: Duh kenapa mesti mati. Ah kenapa mesti terlambat. Duh kim jongin
LittleGuri #2
Chapter 18: Ntah kenapa rasanya mau sequel xDDDD
opisoo #3
Chapter 19: Ahhhhh bagus bangettt :')
vebyyonada #4
Chapter 19: Woahhh! Ternyata akhirnyaa.... keren! Buat lagi kaisoonya^^
indahdo
#5
Chapter 18: kyaaaaa..... >…<
ternyata oh ternyata.....
author bisa aja sih buat ceritanya,udah sedih eh malah ketipu....

aku selalu suka ama ffnya author,ceritanya ngak gampang ditebak,apalagi ceritanya selalu bikin gregetan...
gemez rasanya sama author yang atu ini dah :)

lagi ya thor buat ff kaisoonya :)
ditunggu ya^^
hwaiting!!!
gisnadasilva2 #6
Chapter 18: Ternyata oh ternyata, endingnya bikin tahan napas kkkk
seideer #7
Chapter 1: kai belangsakkk kamu yaaa
kimharra #8
Chapter 7: klo dokter kyk dyo gtu. gw rela di rawat di rumah sakit. :-D

itu si kkamjong, knp msh sama luhan?? langgeng bgt. putus dong! biar si item bsa sma dyo.. :-)
ybaby95
#9
Chapter 18: Mampussss cuma cerita!!! Tanggung jawab thor gue nangis kejerrr!!!! w(;A;w)
Aaaaaa daebakkk <3 *sedot ingus*
LocKeyG #10
Chapter 19: iya thor.. :D senangnya hatiku hahaaa
itu di pict soo sama jongin lagi rangkul2an abang Kris sih mau apa itu kya mau jaipongan.. ;D