6

Begin

3 jam sudah kyungsoo berjalan tak tenang di lorong rumah sakit sementara jongin terduduk di bangku. "Kyungsoo tenanglah" jongin  kini berdiri "Dia baik-baik saja" kyungsoo menggeleng "kau tak mengerti jongin! dia ingin mengakhiri hidupnya! Dia ingin meninggalkanku!" bentak kyungsoo dengan air mata yang sedari tadi terus diusapnya "Berhentilah berfikir buruk do kyungsoo!" jongin balas membentaknya membuat kyungsoo semakin menangis. Jongin mengusap air mata kyungsoo meraup wajahnya "Mianhe,Tenanglah dia akan baik-baik saja" Jongin memeluk kyungsoo berharap kyungsoo dapat tenang setelahnya

"Kyungkyung!" Luhan berlari kearahnya dan langsung memeluknya, dilihatnya ayahnya yang berdiri disana dengan wajah gusar, Kyungsoo melepas pelukan Luhan berjalan mendekati ayahnya. "Ini semua karena kau" ucap kyungsoo "kau membuat ibuku hampir mati, ini semua ulahmu" plak! pipi kyungsoo memanas "perhatikan ucapanmu baik-baik do kyungsoo, aku akan mengurus registrasinya". "Aku...sejak kecil aku selalu bermimpi bisa menjadi orang speertimu, sejak kecil aku selalu menghormatimu, tapi, aku tak menyangka justru kaulah yang pertama kali menghianatiku". Ayah kyungsoo sudah mengangkat tangannya kembali "Saat pertama kali aku melihatmu menghianati ibu aku hanya diam, saat setiap hari kulihat ibu menangis karenamu, aku masih diam, aku menyakiti ibuku, aku berpura-pura menjadi anak polos yang tak mengerti, tapi hari ini, jika ibuku mati, aku takkan pernah memaafkanmu"

Kyungsoo menatap ibunya yang terbaring lemah di kasur, dia ingin menangis tapi air matanya sudah tak keluar karena menangis semalaman. Ibunya sudah melewati masa kritisnya, dan kyungsoo bersyukur karenanya. Kyungsoo tak menjenguk ibunya beberapa hari kemudian, acara triple datepun dibatalkannya dan memilih berdiam di apartemen ibunya. Dia masih ke kampus namun sama sekali tak berbicara, pada siapapun termasuk pada sahabatnya juga pada joonmyun. Dia hanya sedang lelah.

"Kyung" baekhyun duduk disampingnya memegang tangan kanan kyungsoo "Kami semua mengkhawatirkanmu, ibumu juga" baekhyun menarik nafas lalu menghelanya berat, "mianhe aku merasa sangat tak berguna sebagai sahabatmu" kyungsoo menggeleng "ani,kau sangat berarti, setidaknya kau tak meninggalkanku seperti mereka" kyungsoo menyandarkan kepalanya pada pundak baekhyun "aku lelah, berjanjilah apapun yang terjadi kau takkan meninggalkanku hyung". Baekhyun membiarkan kyungsoo berada disana, hanya itu yang bisa dia lakukan untuk kyungsoo, untuk sahabat yang paling dia sayangi. "kami semua takkan meninggalkanmu kyunga"

Dia berdiri didepan pintu kamar ibunya menggapai daun pintu lalu dibukanya. Ibunya sedang menyirami pot bunga kecil di jendela, dia nampak baik, walau badannya mengurus dan tangannya masih diperban.

"Kyungsoo" ibunya meletakkan siraman bunga di meja "Akhirnya kau datang, aku fikir kau akan membenciku" kyungsoo menelan ludahnya "apa yang kau fikir kau lakukan?" tanya kyungsoo "hari itu adalah salam perpisahan darimu? apa kau senang akhirnya setelah seharian menjadi ibu yang baik kau bisa meninggalkanku ? itukah rencanamu?" "Kyunga~". "Aku bilang aku sudah memaafkanmu! tapi kenapa kau memutuskan untuk pergi meninggalkanku sendirian lagi disini! kau lelah ? kau lelah hidup ? apa kau sudah tak bisa bertahan ? lalu bagaimana denganku! apa yang kau fikir aku lakukan selama sekian tahun kalian bertengkar terus-menerus! aku juga bisa membunuh diriku dihari-hari itu!" tangis kyungsoo pecah bersamaan dengan tangis ibunya "mianhe...kyunga mianhe" kyungsoo memperhatikan ibunya yang terduduk sambil menangis.

"Do Kyungsoo!" Jongin menariknya keluar dari sana, membiarkan ibunya menangis sendirian dikamarnya. "Lepas" lirih kyungsoo "Lepas" lirihnya lagi, tapi orang didepannya terus menariknya menjauh, Jongin melepas tangan kyungsoo kasar "APA YANG KAU LAKUKAN!" jongin mengacak rambutnya frustasi "Ibumu sehat sekarang! tidak bisakah kau melupakan apa yang terjadi? kau tak bisa merubah apapun sekarang!" kyungsoo meremas ujung kemejanya "bukankah sudah kubilang, kau tak merasakannya kim jongin, kau tak mengerti". "Aku mengerti do kyungsoo! aku mengerti!" kyungsoo menggeleng kepalanya "ani~ kau tak akan pernah tau rasanya karena kau sama seperti mereka" "Mwo?!" "berhentilah mempedulikanku seolah kau benar-benar peduli, bukankah kau hanya simpati?" kyungsoo tersenyum pada dirinya sendiri mengingat bagaimana jongin mengatakannya lalu memeluk luhan "Do kyungsoo" "ah~ kau menyuruhku melupakan apa yang terjadi ? begitukah caramu memperlakukanku setiap hari? melihatku lalu mengabaikanku,menyakitiku lalu  simpati padaku, benar kau selalu beigtu, datang...lalu pergi" kyungsoo menjeda kalimatnya menatap jongin "kau sama seperti mereka jongin, kau meninggalkanku" kyungsoo berjalan menjauh membiarkan jongin berdiam mematung.

ketika cinta tak dapat dikatakan lagi cinta karena telah ada yang tersakiti...
ketika cinta memaksamu mengorbankan apa yang paling berharga...
ketika cinta memaksamu untuk menangis dan mengeluh...
ketika cinta memaksamu untuk melepas cinta itu...

Sebuah jaket beludru terpasang di pundak kyungsoo secara tiba-tiba "kau datang" suho duduk disebelah kyungsoo ditempat mereka biasa bertemu. "Mianhe aku mengabaikan hyung belakangan ini" suho mengangguk "gwenchana aku mengerti kau ingin sendiri" "hyung" mereka saling berpandangan "aku rasa aku tidak bisa melanjutkannya lagi, mianhe" bagai ditancapkan paku suho hanya mampu diam menatap kedua mata besar kyungsoo "Kyunga" kyungsoo menggeleng "100 kali bahkan 1000 kali dia menyakitiku aku takkan pernah bisa melupakannya, dia seperti mengunci dirinya sendiri didalam sini" kyungsoo memegang jantungnya "sekalipun dia meninggalkanku, aku selalu bisa menerimanya kembali, dia terus membuatku terjatuh tapi aku tak bisa menolak tangannya untuk membuatku bangkit kembali, sekalipun dia mencintai orang lain aku tak bisa merasa cukup sakit untuk berhenti mencintainya, mianhe hyung aku tak seharusnya membuatmu seperti ini seharusnya," suho menarik kyungsoo kepelukannya "arraseo arraseo jangan meminta maaf itu bukan salahmu" hati suho sakit sangat sakit, bukan karena mereka harus putus tapi karena orang yang dicintainya menangis dan sakit, dan suho tak bisa mengobatinya.

"Kajja setidaknya jadilah pacarku sampai esok" suho menarik kyungsoo mereka menaiki bus dan duduk dalam keheningan. "Aku akan menunjukan suatu tempat yang benar-benar ingin aku tunjukan padamu dan ini rahasia" kyungsoo tersenyum, suho, meskipun lebih tua darinya ternyata Suho memiliki sifat kekanakan juga fikirnya. Mereka berhenti disebuah bukit, kyungsoo tak tau bahwa ada bukit dibelakang kampus. "Setiap aku memiliki kesulitan aku akan datang kesini" Seluruh Seoul terasa sangat jelas dan indah dari atas sini. "Mungkin perkataanku ini akan sangat tak berguna tapi aku tetap akan mengatakannya padamu" Suho berdiri membelakangi Kyungsoo "Saranghae"
'Aku membuat seseorang terluka lagi' kyungsoo menggigit bibir bawahnya "Mianhe, hyung"

Kyungsoo dan Jongin sama sekali tak bicara, Kyungsoo lebih sering menghabiskan waktunya membaca diperpustakaan sekarang, menghindari Jongin. Sementara Jongin sibuk latihan di klub dancenya, menghindari kyungsoo. "chanyeol, lihatlah mereka, bahkan berpapasanpun seperti tak mengenal satu sama lain" Baekhyun meraih tangan chanyeol. "Ottokhae ? aku benar-benar rindu masa-masa kita ber4" Chanyeol menjetikkan jarinya "Kita pertemukan mereka"

drrrt ponsel kyungsoo bergetar
from : Bacon
kyunga~ aku rindu padamu, kenapa kau jahat mengacuhkanku berminggu-minggu eo?! aku tunggu di cafe biasa

to : bacon
Arrasseo, apa jongin disana?

kyungsoo menutup bukunya drrrt
from : bacon
Ani dia pergi dengan chanyeol ;) ah! kau juga harus cerita padaku tentangnya kalian bertengkar ? :( sampai bertemu disana kyunga

Kyungsoo mendorong pintu cafe membuat loncengnya bergetar "Selamat siang" pelayan cafe menyapanya kyungsoo hanya mengangguk dan berjalan menuju meja favoritenya. "An..nyeong" kyungsoo duduk malas disamping Baekhyun. "Mianhe, aku tak tau chanyeol juga datang kesini" kyungsoo hanya mendesah malas "Ya ada apa dengan kalian eo? kalian biasanya selalu lengket seperti perangko" Chanyeol menyenggol bahu Kai yang duduk disampingnya.

"Aku pergi" Jongin bersiap berdiri tapi Chanyeol menahannya "ada apa dengan kalian eo? jangan bertengkar seperti ini bicarakan baik-baik" Jongin dan kyungsoo saling bertatapan "Kurasa tak ada yang perlu kita bicarakan" Kring~ "Kai!!!" Kyungsoo juga berdiri "Kau juga pergi?" tanya baekhyun sedih kyungsoo hanya mengangguk "Kyungkyunga!" Luhan menatap kaget kyungsoo "dimana kau tinggal? bibi Jieun bilang kau juga tak menginap di apartemennya cepat katakan padaku!" "Berhenti menyebut namanya dengan mulutmu" mata Luhan membulat "Ne?" Kyungsoo melewati mereka sebelum sebuah sergapan membuat dirinya seperti tercekik "Apa sebenarnya maumu eo?!" Chanyeol menahan tangan Jongin "Wae? kau tak suka ? kau tak suka aku mengatakan itu pada pacarmu? kau ingin aku bilang apa? Luhansshi berhentilah menyebut nama mantan istri ayahmu? atau kau ingin mendengar Luhansshi ibumu mencintai seorang laki-laki beristri dan beranak" Bugh! Kyungsoo tersungkur "Kau bukan kyungsoo yang kukenal" Baekhyun membantu Kyungsoo berdiri "Benar, akupun tak mengenalmu" jawab kyungsoo lalu pergi.

"Kim Jongin kau keterlaluan! bagaimana mungkin kau menyakitinya dengan memukulnya seperti itu! kau sudah cukup menyakiti hatinya selama ini! Apa kau tak tau!" Chanyeol merangkul Baekhyun "Sudahlah, kita pulang, kalian berhati-hatilah" Chanyeol membawa Baekhyun pergi.

Kyungsoo berjalan perlahan menuju rumah pohon ditaman dekat rumahnya, rumah pohon yang dibuatnya bersama Jongin. memeluk kedua lututnya dan mulai menangis, seperti yang dilakukannya beberapa hari ini. Dia meraba sudut bibirnya yang terasa perih. Dan dia mulai menangis, Jongin membencinya sekarang.

---

"Ya~ bangunlah~ kau sudah sangat mabuk"
"Biar aku yang membawanya"
"Kyungsoo...Kyungsoo...saranghae"

-tobecontinue-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aizahputri #1
Chapter 18: Duh kenapa mesti mati. Ah kenapa mesti terlambat. Duh kim jongin
LittleGuri #2
Chapter 18: Ntah kenapa rasanya mau sequel xDDDD
opisoo #3
Chapter 19: Ahhhhh bagus bangettt :')
vebyyonada #4
Chapter 19: Woahhh! Ternyata akhirnyaa.... keren! Buat lagi kaisoonya^^
indahdo
#5
Chapter 18: kyaaaaa..... >…<
ternyata oh ternyata.....
author bisa aja sih buat ceritanya,udah sedih eh malah ketipu....

aku selalu suka ama ffnya author,ceritanya ngak gampang ditebak,apalagi ceritanya selalu bikin gregetan...
gemez rasanya sama author yang atu ini dah :)

lagi ya thor buat ff kaisoonya :)
ditunggu ya^^
hwaiting!!!
gisnadasilva2 #6
Chapter 18: Ternyata oh ternyata, endingnya bikin tahan napas kkkk
seideer #7
Chapter 1: kai belangsakkk kamu yaaa
kimharra #8
Chapter 7: klo dokter kyk dyo gtu. gw rela di rawat di rumah sakit. :-D

itu si kkamjong, knp msh sama luhan?? langgeng bgt. putus dong! biar si item bsa sma dyo.. :-)
ybaby95
#9
Chapter 18: Mampussss cuma cerita!!! Tanggung jawab thor gue nangis kejerrr!!!! w(;A;w)
Aaaaaa daebakkk <3 *sedot ingus*
LocKeyG #10
Chapter 19: iya thor.. :D senangnya hatiku hahaaa
itu di pict soo sama jongin lagi rangkul2an abang Kris sih mau apa itu kya mau jaipongan.. ;D