8

Begin

-flashback-
 

"Kau sudah bangun?" Suho tersenyum pada tamunya

"Eum gomawo Suhosshi"

"Duduklah, aku buatkan teh madu" Suho membawa 2 mug merah itu menuju meja kecilnya

"Ada apa denganmu ? aku tak menyangka kau suka mabuk" Suho menatap tamunya heran

Suho mendesah pelan dan bersandar pada sofanya "Kau terus menyebut nama kyungsoo kemarin" 

"aku hanya..." tamunya menunduk frustasi

"Kurasa dia memang harus mencari yang baru" Suho menggaruk kepalanya sendiri

"kalian..." Suho mengangguk "Setelah kecelakaan ibunya kami memutuskan untuk berpisah"

"Begitu"

"Kau tau orang disukainya bukan?" tanya Suho hati-hati

"Ne, aku hanya ...tak mungkin aku bersamanya bukan?" orang dihadapan Suho tersenyum pahit

"Tapi aku tak mengerti kenapa kau melakukannya"

"Entahlah" Suho tersenyum dan menghela nafasnya pelan

"Sudahlah sudahlah, hubungi ayah dan ibumu mereka pasti khawatir"

Tamunya menggeleng "Aku harus menemukan kyungsoo terlebih dahulu"

"Dia hanya butuh waktu sendiri " tamunya mengangguk

"Kau benar"

 

---

 

Kyungsoo terbangun, udara dingin menusuk masuk melalui pori-pori kulitnya. Dia menuruni tangga berjalan menuju supermarket terdekat. "Kyunga" Kyungsoo membulatkan matanya, tenggorokannya tercekat

Mereka duduk di bangku taman

"Mianhe seharusnya aku tak bicara seperti itu kemarin" Kyungsoo membuka pembicaraan

"Ani,seharusnya aku yang minta maaf, kau benar, seharusnya aku bisa menahan ibuku untuk menyukai ayahmu, mianhe"

"Tak perlu minta maaf itu bukan salahmu"

"Dan soal jongin"

"Bisakah kita tak membicarakannya Luhan?" Luhan menatap Kyungsoo, dan mengangguk lemah "Mianhe"

"Bisakah kau membantuku?" Luhan mengangguk "apapun"

"Jaga dia untukku, bahagiakan dia untukku, cintai dia untukku, kau tau aku mencintainya bukan?"

"Tapi" Luhan menjawab pelan, sangat pelan sampai mungkin kyungsoo tak mendengarnya

"Gomawo” Kyungsoo bangkit tersenyum pada Luhan

"Kyung"

"Aku senang, setidaknya aku pernah mempunyai seorang kakak sepertimu luhan"

"Kyunga"

"Kau tau aku tak pernah membencimu, yah sedikit, katakan itu juga pada ibumu"

Kyungsoo melambaikan tangannya berjalan menjauh dari Luhan, dari taman tempatnya menghabiskan masa kecil bersama Jongin. Mengubur memorinya.

 

‘saranghae’

 

---

 

"Apa yang kau lakukan?"

"Luhan"

"Kenapa kau menyakitinya!"

"Ne?"

"Jangan menyentuhku kim jongin!"

"Ada apa denganmu?"

"Ada apa denganku?! AKU MEMBENCI DIRIKU SENDIRI !"

Jongin memeluk Luhan "Mianhe mianhe mianhe Luhan"

Luhan mendorong Jongin "Aku menyakitinya, aku menyakitinya lagi" luhan menangis keras "aku ingin dia membencimu tapi yang kulakukan..."Jongin menggapai kedua bahu Luhan

"Apa maksudmu?"

"Aku mencintainya kim jongin!" Jongin mematung "siapa?" tanyanya pelan

"Kyungsoo"

"Luhan"

"Aku tak pernah menganggapmu lebih dari seorang teman jongin, aku hanya ingin rasa suka kyungsoo padamu terhenti"

"Jangan bercanda ini tak lucu"

"Apa aku terlihat seperti bercanda?!"

Jongin menahan tangan Luhan "Aku benar-benar tak mengerti!"

"Kau mengerti jongin, lebih dari mengerti" Luhan pergi, meninggalkan jongin sendiri masih mematung tak mempercayai apa yang baru saja terjadi. Dia akan kembali bukan ? Ini hanya candaan kan?

-endofflashback-

 

"Jadi mungkin anggaran untuk renovasi ruang UGD akan segera turun..."

"Suho-sshi?" Suho menghentikan percakapannya dengan dokter Chen

"Jongin?"

"Kau duluan Chen nanti aku menyusul" Chen mengangguk meninggalkan Suho berdua dengan Jongin

Suho mengajak Jongin ke kantornya, memberi Jongin segelas teh hangat dan mereka duduk di sofa

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Suho membuka percakapan

"Baik" jawab Jongin memainkan pinggiran gelasnya

"Tapi ngomong-ngomong sedang apa kau disini? kau tak sakit kan?"

Jongin tersenyum "Ani, Luhan kecelakaan"

"Luhan?" Jongin mengangguk

"Kalian...masih pacaran?"

"Aniyo"

-hening-

"Suho-sshi, apa kau masih berhubungan dengan kyungsoo?" Suho meneguk tehnya

"Aniyo, tapi kudengar dia hidup dengan baik"

"Syukurlah"

"Apa sekarang kau merindukannya?" Suho menatap Jongin

"Aku...merasa bersalah padanya" Suho tersenyum menempatkan kembali gelas tehnya ke meja

kriiiiiiiing~ kriiiiiiiiiiiing~

"Sebentar" Suho mengangkat telfon di mejanya

"Hyung ? kau dikantor? aku akan kesana sekarang" Suho melirik Jongin 

"Aku sedang ada tamu, tunggu aku ditempat biasa"

"Tamu ? arrasseo" Suho menutup gagang telfonnya kembali berhadapan dengan Jongin

"Aku masih banyak pekerjaan, mungkin kita bisa banyak berbincang lain kali"

"Ya, aku juga harus menjenguk Luhan"

"Sampaikan salamku padanya"

"Tentu"

 

-tobecontinue-

taoris taoris taoris <3 akakakakak

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aizahputri #1
Chapter 18: Duh kenapa mesti mati. Ah kenapa mesti terlambat. Duh kim jongin
LittleGuri #2
Chapter 18: Ntah kenapa rasanya mau sequel xDDDD
opisoo #3
Chapter 19: Ahhhhh bagus bangettt :')
vebyyonada #4
Chapter 19: Woahhh! Ternyata akhirnyaa.... keren! Buat lagi kaisoonya^^
indahdo
#5
Chapter 18: kyaaaaa..... >…<
ternyata oh ternyata.....
author bisa aja sih buat ceritanya,udah sedih eh malah ketipu....

aku selalu suka ama ffnya author,ceritanya ngak gampang ditebak,apalagi ceritanya selalu bikin gregetan...
gemez rasanya sama author yang atu ini dah :)

lagi ya thor buat ff kaisoonya :)
ditunggu ya^^
hwaiting!!!
gisnadasilva2 #6
Chapter 18: Ternyata oh ternyata, endingnya bikin tahan napas kkkk
seideer #7
Chapter 1: kai belangsakkk kamu yaaa
kimharra #8
Chapter 7: klo dokter kyk dyo gtu. gw rela di rawat di rumah sakit. :-D

itu si kkamjong, knp msh sama luhan?? langgeng bgt. putus dong! biar si item bsa sma dyo.. :-)
ybaby95
#9
Chapter 18: Mampussss cuma cerita!!! Tanggung jawab thor gue nangis kejerrr!!!! w(;A;w)
Aaaaaa daebakkk <3 *sedot ingus*
LocKeyG #10
Chapter 19: iya thor.. :D senangnya hatiku hahaaa
itu di pict soo sama jongin lagi rangkul2an abang Kris sih mau apa itu kya mau jaipongan.. ;D