15

Begin

Kyungsoo memperhatikan tanaman embun daun tanaman dimejanya yang berjatuhan dengan kaca pembesar. Dan sebuah mata besar muncul tepat dihadapannya, Kyungsoo mengedipkan matanya dan melihat wajah sang pemilik mata. “Mau apa kau kemari?” Chanyeol, si pemilik mata menurunkan kaca pembesar kyungsoo dan duduk di kursi kerja Kyungsoo. Wajahnya lebih senang dan lebih gembira dari biasanya memamerkan deretan giginya yang tersusun rapi. “Tebak apa yang kudapat pagi ini” Kyungsoo memutar bola matanya malas kembali memperhatikan tanamannya “Ayo tebak~” Kyungsoo mendengus “Aku tak tau Park Chanyeol, cepat bicara!” Chanyeol meng-clear-kan tenggorokannya seperti akan mengutarakan pidato panjang dihadapan kyungsoo, dia juga merapihkan jas putihnya. “Aku mendapat ciuman” Kyungsoo menatap ganas Chanyeol menaruh kaca pembesarnya di meja dan mendekati wajah Chanyeol “Kau dapat apa?!”

“Ciuman do kyungsoo~ ppoppo~” Kyungsoo menghela berat “Yeoja mana lagi yang kau goda kali ini Park Chanyeol?! Katakan padaku!” Chanyeol terbahak memegangi perutnya sambil tertawa puas “Bukan yeoja, pagi ini Baekhyun kembali ke pelukanku” Kyungsoo memegangi jantungnya “Kau benar-benar membuatku panic, selamat~ kau harus mentraktirku!” Chanyeol mengangguk “Tentu! Kau ada di urutan pertama orang yang akan kutraktir” Chanyeol memeluk kyungsoo membuat kyungsoo kesulitan bernafas “Geez! Lepas! Sekarang pergilah aku masih banyak urusan”

“Urusan? Ah pasti dengan namja yang duduk didepan itu” Kyungsoo mengerutkan alisnya “Namja? Apa maksudmu?” Chanyeol memegang kedua pundak Kyungsoo “Ahh dia sangat romantic Kyungsoo yaaa kenapa kau tak memberitahuku dari awal kau punya seorang pacar” Kyungsoo mengedip bingung “Aku pergi~ annyeong” Chanyeol keluar dari ruangannya. Kyungsoo menghubungi Tao diluar tapi tak dijawab. “Geez” Kyungsoo melangkah keluar ruangannya “Kyung”

“Luhan ?” Luhan tersenyum memberikan setangkai mawar dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya memegangi tongkat “Aku datang mengunjungimu tapi karena aku malu jadi aku menunggumu diluar” Kyungsoo menggandeng tangan Luhan memasuki ruangannya “Diluar dingin dan kau hanya memakai pakaian tipis ini? Apa kau bodoh?” Kyungsoo membuka lemari mejanya mengambil shall abu muda dan memakaikannya pada Luhan “Mau kubuatkan sesuatu?” Tanya Kyungsoo, Luhan menggeleng menatap Kyungsoo yang meletakkan bunga mawarnya disebuah vas kecil. “Kau pasti gugup sebentar lagi operasi, tak perlu khawatir, Chen dokter tulang paling baik yang direkomendasikan seluruh korea selatan kau akan sembuh dengan cepat” Kyungsoo melirik Luhan sekilas dan mereka bertemu mata, membuat Luhan menundukan kepalanya karena malu.

“Sebenarnya, ada yang kufikirkan belakangan ini” Luhan bergumam masih menatapi kakinya yang ditutupi buntalan putih. “Apa yang kau fikirkan ? aku pendengar yang cukup baik” Kyungsoo kini duduk berhadapan dengan Luhan. “Aku…menyukaimu”. Kata itu meluncur tak terlalu cepat agar Kyungsoo dapat mendengarnya dengan jelas. Hening, tak ada pergerakan dari keduanya, Luhan tetap melihat kebawah sementara Kyungsoo menatap Luhan tak percaya. Kejadian Sehun kemarin sudah membuat hubungannya dengan Sehun tak benar-benar bisa kembali seperti semula, terkadang Kyungsoo berfikir suatu hari dia akan tinggal dengan Luhan dan ibunya sehingga Sehun bisa membiarkan pintu hatinya terbuka untuk orang lain. Tapi kini, nampaknya harapannya untuk hidup tenang dengan ibunya dan Luhan-pun takkan membuatnya benar-benar tenang, Luhan menyukainya, sebuah fakta yang mengejutkan mengingat bagaimana Luhan dan Jongin dulu begitu saling mencintai membuat hampir seluruh masa SMA kyungsoo begitu suram melihat mereka bersama.

“Kau…menolakku?” Luhan memberanikan diri menatap Kyungsoo “Pabo seharusnya aku tau kau masih mencintai Jongin” Luhan tersenyum pahit “Mianhe” satu kata yang bisa keluar dari mulut Kyungsoo hanya itu, “Takapa, aku hanya ingin mengatakannya padamu Kyungkyunga~” Luhan mengambil tongkatnya kembali mulai berdiri “Aku pergi” Kyungsoo ikut bangkit memegang tangan Luhan “Biar kuantar” Luhan tersenyum. Mereka berjalan dilorong sibuk dengan fikiran masing-masing, Luhan kini harus menerima Kyungsoo sebagai adiknya, bukan sebagai orang yang dicintainya, sementara Kyungsoo sibuk memikirkan perasaan Luhan padanya yang sampai detik ini masih belum masuk akal fikirannya.

“Luhan!” Sehun datang berlari kearah mereka “Aku mencarimu kemana-kemana” Kyungsoo tersenyum “Dan kau!” Sehun memautkan bibirnya “Benar-benar menyebalkan! Ayo Luhan” Sehun menarik tangan Luhan meninggalkan Kyungsoo sendirian. “Kau bertengkar dengan kyungsoo?” Tanya Luhan membuat Sehun mendengus. “Dia menolakku” ucap Sehun membantu Luhan berbaring dan mulai memeriksa Luhan dengan stetoskopnya “Kau menyukai Kyungsoo?” Sehun mengangguk “Dia benar-benar sempurna bukan?” Tanya Luhan dan mereka saling menatap “Jadi dia orang yang kau sukai?” Tanya Sehun dan Luhan mengangguk.

Tiba saat makan siang dan Kyungsoo berjalan santai menuju mejanya dan teman-temannya berkumpul. Tapi kini ada pemandangan yang berbeda, Kris sibuk menyuapi Tao berbagai macam sayuran membuat Kyungsoo merinding. Dia mencuri sayuran yang akan Kris lahapkan ke mulut Tao dan mengunyah tenang lalu duduk di samping Tao. “Ya! Itu untuk pacarku!” Kris menunjuk Kyungsoo kesal “Ahhh~ aku benar-benar menunggu bayaranku sekarang” gumam Kyungsoo membaringkan kepalanya di meja. “Bayaran apa?” Tao bertanya bingung “Dokter Do mempunyai hutang?” Tanya Tao lagi. “Aniyo tapi pacarmu mempunyai hutang” jawab Kyungsoo membuat pipi Tao sedikit memerah. “Kami…” Kyungsoo menutup telinganya tak mau mendengarkan kisah satu malam diantara mereka. “Haihaihai” Chanyeol datang, dengan Baekhyun disebelahnya duduk disamping Kris berhadapan dengan Kyungsoo.

Kyungsoo mendengus “Kenapa kalian disini?” Tanya Kyungsoo malas “Tentu untuk makan” Chanyeol menjawab lalu tangannya merangkul pundak Baekhyun, “Sehun!” panggil Chanyeol membuat sang pemilik nama melambaikan tangan. Dia tak sendiri, dia bersama Luhan. “Waaa siapa ini ? pacar barumu?” Tanya Baekhyun menggoda Sehun. “Aniya! Ini …” Sehun melirik Luhan “Dia kakakku” Kyungsoo angkat suara “Annyeong Luhan imnida”. Sehun duduk disamping Baekhyun sementara Luhan duduk disamping Kyungsoo. “Kalian Nampak manis bersama~” Baekhyun menepuk pundak Sehun “Kami bukan…” Luhan menggeleng “Jangan begitu, seminggu lalu Tao bilang begitu dan sekarang dia sudah bersama Kris” timpal Chanyeol.

“Berisik kau” Kris menjitak Chanyeol membuat Chanyeol meringis dan meminta Baekhyun mencium kepalanya. “Nampaknya Cuma anak ini yang belum mendapat jodoh” Baekhyun bergumam melirik Kyungsoo “Berisik kau” Kyungsoo memautkan bibirnya “Cepat cari pacar! Kau takkan mau jadi perjaka tua kan?” Kyungsoo menutup telinganya tak mau mendengar perkataan Baekhyun. Tak lama suara anak kecil memanggil Kyungsoo dari pintu membuat semua dokter mengalihkan pandangannya “Kyungsoo oppa!” Kyungsoo melebarkan tangannya menyambut Minjoo dan mengangkat Minjoo duduk dipangkuannya. “Minjoo-ya kau mau jadi pacar oppa kan?” Tanya Kyungsoo mengedipkan matanya. “Ne” jawab Minjoo antusias dan mencium pipi Kyungsoo

“Ya! Do kyungsoo!” Chen berteriak dan mendekat kearah meja mereka bersama Xiumin disebelahnya “Jangan menyentuh anakku!” Chen membentaknya “Chenna~” Xiumin menenangkan Chen dan mereka duduk bersebelahan “Kalian sudah menikah?” Tanya Tao kini bersuara. “Aniyo” Xiumin tersenyum pada Tao “Kami akan menikah secepatnya” Chen menambahkan membuat Xiumin membelalakan matanya “Minjooya siapa yang kau akan sebut appa?” Tanya Kyungsoo “Do Kyungsoo!” Kyungsoo mendapat lemparan tisu dari Chen, “Oppa kesakitan oppa kesakitan” Kyungsoo memegangi pipinya “Appa!” Minjoo mengusap pipi Kyungsoo “Oppa gwechana?” Kyungsoo tersenyum pada Minjoo mencubit pipinya gemas “Ppoppo” Minjoo mencium pipi Kyungsoo lagi. “Kyungsoo~ mati kau!” Kyungsoo tertawa terbahak-bahak memegangi perutnya sambil tertawa puas diikuti yang lain.

“Minjooya oppa mau ke toilet dulu ne?” Kyungsoo mengangkat Minjoo dan berjalan perlahan meninggalkan meja. “Kyungsoo!”.

---

;___;)

kaisooo

cr to the right owner :>

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aizahputri #1
Chapter 18: Duh kenapa mesti mati. Ah kenapa mesti terlambat. Duh kim jongin
LittleGuri #2
Chapter 18: Ntah kenapa rasanya mau sequel xDDDD
opisoo #3
Chapter 19: Ahhhhh bagus bangettt :')
vebyyonada #4
Chapter 19: Woahhh! Ternyata akhirnyaa.... keren! Buat lagi kaisoonya^^
indahdo
#5
Chapter 18: kyaaaaa..... >…<
ternyata oh ternyata.....
author bisa aja sih buat ceritanya,udah sedih eh malah ketipu....

aku selalu suka ama ffnya author,ceritanya ngak gampang ditebak,apalagi ceritanya selalu bikin gregetan...
gemez rasanya sama author yang atu ini dah :)

lagi ya thor buat ff kaisoonya :)
ditunggu ya^^
hwaiting!!!
gisnadasilva2 #6
Chapter 18: Ternyata oh ternyata, endingnya bikin tahan napas kkkk
seideer #7
Chapter 1: kai belangsakkk kamu yaaa
kimharra #8
Chapter 7: klo dokter kyk dyo gtu. gw rela di rawat di rumah sakit. :-D

itu si kkamjong, knp msh sama luhan?? langgeng bgt. putus dong! biar si item bsa sma dyo.. :-)
ybaby95
#9
Chapter 18: Mampussss cuma cerita!!! Tanggung jawab thor gue nangis kejerrr!!!! w(;A;w)
Aaaaaa daebakkk <3 *sedot ingus*
LocKeyG #10
Chapter 19: iya thor.. :D senangnya hatiku hahaaa
itu di pict soo sama jongin lagi rangkul2an abang Kris sih mau apa itu kya mau jaipongan.. ;D