12

Begin

Kai memasuki kamar Luhan diikuti ibu kyungsoo dibelakangnya

“Dia…tidur”

“Eum, apa ada sesuatu yang penting?”

“Aku menemukan kyungsoo”

“Kau…tau dimana kyungsoo?” Jongin mengangguk

“Bagaimana kau, maksudku” Jongin tersenyum pada ibu Kyungsoo

“Kita pasti menemukannya, aku akan menemuinya dan membawanya kembali”

 

Jongin pergi tak lama kemudian, Ibu kyungsoo duduk disamping tempat tidur Luhan. “Ajumma”

“Luhan, kau bangun?”

 

Cklek! Kyungsoo keluar dari kamar mandi

 

“Kyung” Luhan duduk dikasurnya “Saatnya aku kembali, nanti kuhubungi”

“Kai... takkan menemukanmu kan?”

“Entahlah”

 

---

 

“Coba buka mulutmu…pintar, sekarang julurkan lidahmu aaa”

“Anak baik”

“Kyungsoo ajusshi”

“Eum?”

“Apa.. aku masih bisa nyanyi?”

“Tentu”

“Teman-temanku bilang jika amandelku diangkat suaraku akan hilang”

“Kalau suaraku hilang~ aku tak bisa bernyanyi di ulangtahun appa”

“Suaramu takkan apa-apa, percaya pada ajusshi”

“Ajusshi janji?” Kyungsoo mengangguk menjulurkan jari kelingkingnya

“Gomawo ajusshi”

“Kyungsoo”

“Eo? Kau belum berangkat tao?”

“Kufikir lebih baik aku diam disini kau pasti kesulitan”

“Eum ? Andwe! Cepat pergi~” Kris pasti akan membunuhnya kalau Tao tak berangkat karena dirinya, dan bayangkan tak ada macchiato dengan whappedcream plus2 untuknya!

“Tapi…”

“Geez, kencanmu lebih penting sekarang cepat sana” Kyungsoo mendorong Tao keluar dari ruangannya

“Kau yakin?”

“Tentu”

Kyungsoo mempersilahkan pasien berikutnya masuk memeriksanya dan mendengarkan keluhan pasien-pasiennya.

“Selanjut…”

“Hun?”

“Hai, aku dengar kau kerepotan disini jadi aku datang membantu”

“Arrasseo, gomawo” Sehun membantu Kyungsoo menyuntik beberapa pasien, dan memanggil pasien masuk.

“Akhirnya~” Sehun merebah di kasur pasien “Kyung, siapa wanita itu?”

“Wanita yang mana?” pandangan kyungsoo terfokus pada file-file di mejanya

“Yang bicara denganmu tadi siang”

“Dia ibuku”

“O”

“Apa… itu berarti kau akan pindah?” Kyungsoo melirik Sehun

“Kenapa ? kau akan melarangku?”

“A…aniyo, itu bagus kau akhirnya bertemu dengan ibumu”

“Sayangnya itu tak terfikirkan olehku hun, Aku juga bertemu dengan Luhan”

“JInjja?!”  Kyungsoo berdehem “Itu..bagus”

“Eiiii ada apa dengan wajahmu?”

“Apa?” Kyungsoo memutar kursinya menghadap Sehun

“Kau cemburu?”

“…Ne” Sehun menundukkan wajahnya tak berani menatap Kyungsoo

“Dia putus dengan Jongin, kau bisa mendekatinya”

“Mwo?”

“Aku bilang, kau bisa mendekati Luhan, dia free, tapi awas kalau kau berani menyentuhnya!”

Sehun turun dari kasur pasien berjalan mendekati Kyungsoo yang melepas jas dokternya dan menggantungkannya. “Do Kyungsoo” Sehun menatap kyungsoo serius “Kenapa ? bukankah aku mengizinkanmu?”

Sehun mendengus “Abaikan” Sehun berjalan mendahului Kyungsoo

“Dasar aneh”

Kyungsoo duduk disamping Sehun yang sudah siap menyetir, entah kenapa moodnya hari ini begitu baik, walau dia harus kerja extra karena tak ada Tao tapi dia senang Sehun membantunya, setidaknya dia takkan selelah yang dia bayangkan.

“Kyung mau kutraktir es krim?”

“call!”  Sehun memarkirkan mobilnya di apartemen. Dia dan Kyungsoo menyebrangi apartemen setelah menyapa satpam di pos jaga untuk membeli es krim di mini market.

“Coklat?” Tanya Sehun mengambilkan Kyungsoo es krim coklat berbentuk pororo pada Kyungsoo “Gomawo” Setelah membayar mereka berjalan menuju apartemen

“Waaa sebentar lagi musim dingin, angin hari ini benar-benar dingin yakan hun?” Kyungsoo mengacungkan tangannya di udara. Sehun berhenti membuka mantel hitamnya dan memakaikannya pada pundak Kyungsoo “Aigoo sejak kapan kau begitu baik hun?” goda Kyungsoo

“Aku selalu baik kyung, kau yang bodoh tak menyadarinya” desis Sehun

“Apa?”

“Bukan apa-apa” Mereka memasuki lift

Ting!

“Kyung, bukannya itu Jongin?” Seorang pria meringkuk didepan pintu apartemen Sehun dan Kyungsoo memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya.

“Bisa kau periksa dia hun? Aku…belum siap, maksudku, aku butuh waktu sebentar”

“Tentu” Sehun tersenyum kecil mengelus rambut kyungsoo pelan dan berjalan menuju Jongin, sementara kyungsoo memperhatikan dari jauh.

“Sehun?” Pria itu berdiri, mengucek matanya, kaki kyungsoo nyaris melangkah karena pria itu –jongin- kini berada di tangan Sehun yang menahannya.

“Kyung, dia pingsan!”  Kyungsoo mengerjap beberapa kali

“Kyung!”

“Cepat buka pintunya!”

“A..arraseo” Sehun menopang Jongin menuju ke kasur kyungsoo

“Harus kita apakan dia?” Tanya Sehun

“Apa dia separah itu?” Tanya Kyungsoo dari pintu

Sehun tak menjawab menatap jongin “Biar kuambilkan penurun panas” Kyungsoo berlari kecil menuju dapur membuka kotak pertolongan pertama dan meraih obat penurun panas serta lap dan sebaskom air hangat.

Bugh! Suara dentuman terdengar dari kamar kyungsoo membuat kyungsoo panic dan segera berlari menuju kamarnya  Matanya melebar, kini 2 orang yang beberapa detik lalu ditinggalkannya tengah meraih kerah baju satu sama lain. Sehun terpojok, badannya menyentuh tembok sambil menatap Jongin dengan ekspressi marah.

“Ada apa ini?” Kyungsoo menelan ludah, kini mata Jongin tertuju padanya

“Kyung” Kyungsoo mundur beberapa langkah “Dia tak sakit” Sehun melepas kerah jongin, membenarkan kerah bajunya yang kusut.

“Mau apa kau kemari?” Tanya Kyungsoo berusaha bersikap biasa, walau sebenarnya dia khawatir.

“Menemuimu”

“Dan untuk apa menemuiku?”

“Bisakah kita bicara berdua?” Sehun dan Jongin saling bertatapan “Baiklah”

Kyungsoo memasuki kamarnya “Hun, bisa kau keluar sebentar?”

“Apa kau yakin kyung?”

“Tentu” Sehun menutup pintu kamar Kyungsoo menunggu di sofa ruang tengah.

 

“Berhenti berpura-pura bangunlah dan segera pergi”

“Kau menyadarinya?”

“Aku tak sebodoh yang kau duga”

“Aku harus bicara pada kyungsoo”

“Jangan membuatku kesal dan segera pergi dari sini”

“Aku harus bicara padanya, bukan padamu” Jongin hendak menemui Kyungsoo dan Sehun menarik tangan Jongin kasar, Jongin meraih kerah baju Sehun dan Sehun ikut meraih kerah baju Jongin membuat punggung Sehun membentur dinding.

 

Kyungsoo berteriak, tak lama pintu kamarnya terbuka, Kyungsoo mendorong Jongin ke pintu depan mendorongnya sambil menangis.

 

Dugdugdug! Dugdugdug!

“Kyungsoo! Buka pintunya!”

Dugdugdug! “Do Kyungsoo!”

Sehun menatap Kyungsoo yang terduduk bersandar pada pintu menangis sambil memeluk lututnya

“Aku akan datang lagi! Lagi! Dan lagi!” teriak Jongin dari luar

“Anak ini”tangan kanan sehun meraih daun pintu, tapi tangan kirinya tertahan tangan Kyungsoo “Jangan” Kyungsoo mengusap airmatanya sendiri. Menatap Sehun dengan tatapan memelas.

Kyungsoo memasuki kamarnya diikuti Sehun, Kyungsoo menaiki kasurnya menenggelamkan wajahnya di bantal. “Hun, tidurlah disini” Sehun mengangguk, menutup pintu lalu mematikan lampu. Sehun berbaring disamping Kyungsoo

“Gwenchana?” mereka saling berhadapan, mata bertemu mata.

“Jika aku bilang ya, kau pasti takkan percaya” Sehun tersenyum

Sehun membenarkan poni kyungsoo yang berantakan “Kapan terakhir kau potong rambut kyung?”

“Tak sesering kau yang mengganti warna rambutmu setiap hari hun”

“Aku hanya menggantinya seminggu sekali kyung” Sehun memautkan bibirnya

Kyungsoo tersenyum “Kau terlihat lebih baik saat tersenyum kyung”

“Apa itu sebuah ejekan?”

“Aniyo..aku mengatakan yang sebenarnya” Kyungsoo menatap Sehun lagi

“Kau juga terlihat tampan saat tak bicara hun”

“Ya~ do kyungsoo” Sehun menggelitik perut Kyungsoo membuat tawa kyungsoo terdengar memenuhi ruangan

“Sehuna! Stop!” Sehun berhenti menggelitik perut kyungsoo dan menempatkan tangannya mengintari pinggang kyungsoo

“Aku lelah” Sehun menutup matanya

“Ya oh sehun lepaskan tanganmu”

Sehun tak menggubris kyungsoo, dan tak lama kyungsoo berhenti bergerak

“Aku menyerah” Kyungsoo menutup matanya.

 

-tobecontinue-

 

HOHOHOHO HAPPY HOLIDAY XD KYAKYAKYA

 

Congratulation EXO!!! 4th win :'>

butbutbut :<<

 

GET WELL SOON URI YIXING :<

 

 

#clue : chapter berikutnya mari kita fokus pada TAORIS yang satnight-an :< #envy hiks

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aizahputri #1
Chapter 18: Duh kenapa mesti mati. Ah kenapa mesti terlambat. Duh kim jongin
LittleGuri #2
Chapter 18: Ntah kenapa rasanya mau sequel xDDDD
opisoo #3
Chapter 19: Ahhhhh bagus bangettt :')
vebyyonada #4
Chapter 19: Woahhh! Ternyata akhirnyaa.... keren! Buat lagi kaisoonya^^
indahdo
#5
Chapter 18: kyaaaaa..... >…<
ternyata oh ternyata.....
author bisa aja sih buat ceritanya,udah sedih eh malah ketipu....

aku selalu suka ama ffnya author,ceritanya ngak gampang ditebak,apalagi ceritanya selalu bikin gregetan...
gemez rasanya sama author yang atu ini dah :)

lagi ya thor buat ff kaisoonya :)
ditunggu ya^^
hwaiting!!!
gisnadasilva2 #6
Chapter 18: Ternyata oh ternyata, endingnya bikin tahan napas kkkk
seideer #7
Chapter 1: kai belangsakkk kamu yaaa
kimharra #8
Chapter 7: klo dokter kyk dyo gtu. gw rela di rawat di rumah sakit. :-D

itu si kkamjong, knp msh sama luhan?? langgeng bgt. putus dong! biar si item bsa sma dyo.. :-)
ybaby95
#9
Chapter 18: Mampussss cuma cerita!!! Tanggung jawab thor gue nangis kejerrr!!!! w(;A;w)
Aaaaaa daebakkk <3 *sedot ingus*
LocKeyG #10
Chapter 19: iya thor.. :D senangnya hatiku hahaaa
itu di pict soo sama jongin lagi rangkul2an abang Kris sih mau apa itu kya mau jaipongan.. ;D