PLAN GIRLS

Fate

 

Seorang gadis tampak  sedang menunggu kehadiran sahabat terbaiknya. Sambil memain-mainkan kakinya, gadis tersebut terus menoleh ke arah pintu masuk area bioskop, tempat mereka sepakat untuk bertemu. Xiaoting sedang menunggu kehadiran Yurina, sahabat terbaiknya. ‘yah sahabat xioating,hanya sahabat’ batin Xiaoting.

Tidak lama Yurina muncul dengan senyum ramahnya, senyum yang sangat disukai oleh Xiaoting, senyum yang membuat Xiaoting jatuh cinta. Yah, Xiaoting mencintai Yurina sejak lama. Sejak keduanya bertemu di Korea National University of arts, keduanya mengambil jurusan yang sama yaitu artistic dance.

Xiaoting hanya bisa menyimpan perasaannya sendiri, ia tidak yakin dengan perasaan sahabatnya itu. Dia tidak mau kecewa, Xiaoting tidak mau kehilangan.

“Hei!! Sudah menunggu lama?” sapa Yurina

“Tidak juga, aku baru saja datang, yuk, aku sudah ambil tiketnya, beberapa menit lagi filmnya dimulai” Jawab Xiaoting sambil tersenyum. Yurina hanya mengangguk sambil tersenyum.

Di dalam bioskop, Yurina begitu fokus menonton filmnya, berbeda dengan gadis di sebelahnya yang fokus memandang wajah Yurina. Belum lama semenjak film diputar, tiba-tiba ponsel Yurina bergetar, Yurina kemudian membaca chat yang ia terima, mukanya langsung berubah, senyum yang selalu terpancar seakan pudar seketika.

“Ada apa?” Tanya Xiaoting yang bingung melihat raut muka Yurina.

“Aku harus pulang” Jawab Yurina.

“Tapi Filmnya belum selesai Rina.”

“Maafkan aku, aku lupa ada janji lain, kamu lanjutkan nontonnya yaa, aku pergi sekarang…” tanpa menunggu jawaban dari Xiaoting, Yurina beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Xiaoting sendirian.

Xiaoting terpaku, seakan tubuhnya membeku. Ada apa dengan Yurina? Sahabatnya tidak pernah begini sebelumnya. Siapa yang menghubunginya? Apakah kekasihnya? tapi Yurina tak pernah cerita dia memiliki kekasih, apakah dia merahasiakannya padanya?Apakah dia tahu perasaan Xiaoting padanya yang menyebabkan dia tak cerita?Apakah Xiaoting terlalu kentara menunjukan perasaanya? Pikiran Xiaoting begitu berkecamuk tak karuan.

“Xiaoting… Xiaoting…..” bisik seseorang di arah sebelah kiri tempat duduknya, seakan membangunkan Xiaoting dari lamunannya. Xiaoting menoleh ke arah suara dan kaget melihat sosok gadis yang baru dikenalnya beberapa hari lalu.

“Yujin Eonnie.” balas  Xiaoting berbisik

“Bangku sebelahmu kosong?” jawab Yujin masih berbisik. Xiaoting menganggukan kepalanya. Tanpa ragu Yujin langsung pindah ke tempat yang sebelumnya ditempati Yurina.

“Yurina kemana?” Tanya yujin dengan suara yang super pelan “aku baru sadar ada kalian berdua ketika Yurina berdiri pergi”

“Dia ada keperluan mendadak, jadi aku sendiri sekarang” Jawab Xiaoting dengan nada sedih.

“Baiklah sekarang kamu tidak sendiri lagi, aku temani ya, aku sudah biasa menonton sendiri seperti ini,  tapi jika ada teman seperti ini akan jadi lebih baik” Ucap yujin sambil tersenyum, dan entah mengapa Xiaoting ikut tersenyum melihat senyum teman barunya itu.

Mereka pun melanjutkan menonton film hingga selesai.

**

Kini Yujin dan Xiaoting sudah berada di suatu Kafe dekat bioskop.

“Filmnya seru juga ya, tapi  terlalu gampang ditebak” Yujin memulai pembicaraan

“Mungkin karena akhirnya yang happy ending, memangnya eonnie tidak suka dengan film yang berakhir dengan happy ending?” Tanya Xiaoting.

“Bukan begitu, siapa yang tidak suka dengan akhir yang happy ending, tapi akhir yang seperti itu selalu mudah ditebak, dan sebenarnya aku tidak terlalu suka menonton film romance, aku hanya bosan saja di rumah makanya aku nekat saja nonton film yang sedang hype sekarang ini, tidak terlalu buruk sebenarnya, setidaknya aku bisa bertemu kamu” Jelas yujin

Xiaoting tersenyum mendengarnya. “Setidaknya aku membuat seseorang senang”. Yujin tertawa mendengarnya.

“Ahh Xiaoting, kamu tahu tidak, ketika performance kamu di panggung kemarin, entah mengapa perhatianku selalu tertuju sama kamu, sepertinya kamu punya charm yang membuat orang hanya focus denganmu yah?” Yujin dengan jujur menceritakan perasaanya waktu itu,  tidak tahu mengapa dia merasa harus menceritakan ini kepada Xiaoting, mungkin dengan ini bisa menghapus perasaan aneh yang ia rasakan beberapa hari ini. Xiaoting yang mendengarnya tersipu malu, bukan sekali dua kali ia mendengar orang memujinya, tapi tetap saja itu membuat ia tersipu, apalagi kata-kata pujian itu keluar dari gadis secantik Yujin.

“kalau eonnie merasa seperti itu, aku tidak bisa membantahnya, memang susah mengabaikan pesona Shen Xiaoting” Yujin langsung tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Xiaoting. ‘pribadi yang menyenangkan’ batin Yujin.

“ngomong-ngomong, eonnie suka nonton sendiri? Aku tidak bisa membayangkan sih datang ke bioskop sendiri” Tanya Xiaoting penasaran.

“Aku tidak terlalu memiliki banyak teman, Ting. Dan waktuku habis untuk kuliah dan extra lesson setelah itu, jadi jika ada waktu seperti ini, tanpa pikir panjang aku akan pergi sendiri, entah itu untuk nonton di bioskop atau hanya sekedar makan di restaurant, tapi terkadang jika Shiro bisa dia akan temani aku, bisa dibilang sekarang dia satu-satunya temanku”. Jawab Yujin santai. Xiaoting kaget mendengarnya, karena dipikirannya Yujin adalah sosok yang easy going yang biasanya memiliki circle pertemanan yang banyak.

“Kamu tidak percaya yah?” lanjut Yujin bertanya, karena mellihat reaksi Xiaoting yang seperti kaget.

“Jujur, aku tidak percaya eonnie, eonnie sangat ramah dan easy going, pasti banyak yang ingin berteman dengan eonnie” xiaoting mengutarakan alasan kekagetannya itu.

“hmm,, kamu tahu bahwa sejak middle school sampai  lulus high school aku harus jauh dari keluarga? orang tuaku ingin semua anak-anaknya sekolah di luar negeri, sedangkan ketika kuliah baru kami bisa kembali ke Seoul dan itupun wajib ke SNU. Mereka ingin ketika berkuliah, anak-anaknya dekat dengan mereka, agar sambil kuliah mereka bisa langsung memberi pelajaran tambahan, “kalian harus siap bekerja ketika lulus kelak dan jadilah yang terbaik dari semua mahasiswa-mahasiswa itu, bantu perusahaan menjadi lebih besar” “ Yujin meniru ucapan Appa nya ,”Katakanlah aku memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan ketika di US,  yang membuatku skeptis untuk bertemu orang baru atau berteman dengan orang baru.”

Xiaoting memberi senyum simpati terhadap Yujin.

“Tapi aneh sekali, kok aku bisa mengatakan ini semua kepadamu ya? Padahal kamu termasuk teman baru juga?” Yujin tersenyum atas perkatannya sendiri. Xiaoting ikut tersenyum seraya berkata, “apa aku bilang tadi? Tidak ada yang bisa menyangkal pesona Shen Xiaoting” Xiaoting tersenyum geli mendengar perkataannya sendiri, lagi-lagi Yujin tertawa terbahak mendengarnya.

“Yes, you are the best Shen Xiaoting!!!” ucap Yujin masih sambil tertawa.

“Oh Xiaoting, aku dengar dari Mashiro, kamu berkuliah di jurusan artistic dance yah? Itu keren! Kamu tahu semenjak menonton performance kalian sabtu kemarin, aku mulai membuka youtube untuk menonton pertunjukan dance, entah mengapa aku sangat bahagia menonton itu semua dan aku menganggap para dancer itu keren! Mereka seperti bisa menstransfer energi mereka kepada penonton, aku iri terhadap mereka, termasul terhadap kamu, aku harap aku punya itu, punya sesuatu yang dapat mentransfer apa yang merupakan passion kita dan merubahnya menjadi kebahagiaan bagi orang lain” Jelas Yujin dengan antusias.

Tentu semua yang dikatakan Yujin itu membuat Xiaoting terharu. Banyak orang yang menganggap remeh jurusannya tersebut, namun gadis dihadapannya dengan mata berbinar tampak bangga terhadap jurusan yang merupakan mimpinya itu.

“Terima Kasih eonnie atas apreasiasinya, itu hal terbaik yang pernah aku dengar tentang mimpiku” entah mengapa mata xiaoting berkaca-kaca.

“Hei, mengapa kamu seperti mau menangis?” Yujin bingung mengapa teman barunya itu malah tampak mau menagis ketika dia puji.

“Tidak apa-apa eonnie, aku hanya teringat orang tuaku di Shanghai sana, awalnya mereka tidak setuju dengan pilihanku, apalagi sampai aku harus terbang ke Korea,  namun lambat laun mereka setuju apalagi mereka selalu tahu bahwa dari kecil aku memiliki impian mejadi dancer terbaik di dunia” Xiaoting lalu tertawa.

“mengapa kamu tertawa? Shen Xiaoting, kamu akan menjadi dancer terbaik di dunia!” Yujin mengatakannya seolah sedang berikrar di podium.  Xiaoting kembali tertawa, “Ya Eonnie, Shen Xiaoting akan menjadi dancer terbaik di dunia!!” ikrar Xiaoting, setelah itu mereka berdua tertawa.

Mereka pun terus mengobrol, hingga tak terasa malam semakin larut. HIngga kemudian ada pelayan yang menghampiri mereka dan memberitahukan bahwa kafe akan segera tutup. Mereka pun kaget dan menyadari mereka sudah mengobrol lebih dari 3 jam.

“Xiaoting, kamu pulang dengan apa?” Tanya yujin

“Sepertinya masih ada jadwal subway, mungkin aku akan…”

“No..” potong Yujin, “Kamu ikut denganku yah, aku bawa mobil, aku akan sangat khawatir jika kamu pulang sendirian” ucap yujin dengan nada tanpa kompromi. Mendengar itu Xiaoting langsung mengangguk, “Baik eonnie, terima kasih sebelumnya”. Jawab Xiaoting sambil tersenyum yang dibalas oleh eyesmile Yujin.

Ketika di mobil Yujin, mereka pun tak berhenti mengobrol, dari perbincangan mereka, mereka tahu mereka memiliki kepribadian dan kesukaan yang 180 derajat berbeda tetapi entah mengapa mereka seperti potongan puzzle yang melengkapi satu sama lain.

Tak terasa mereka sudah ada di depan apartemen Xiaoting.

“Sepupumu pasti sudah tidur ya?” Tanya Yujin, berdasarkan obrolan panjang tadi di Kafe, Yujin tahu bahwa Xiaoting tinggal bersama sepupunya Fu Yaning yang merupakan penari latar di SM Entertainment.

“Sepertinya begitu eonnie, eonnie sekali lagi terima kasih atas tumpangannya yah” ucap Xiaoting yang bersiap untuk turun dari mobil.

“Xiaoting tunggu!” Yujin buru-buru memanggil Xiaoting sebelum dia turun. Xiaoting menaikan alisnya seolah bertanya,

Yujin tersenyum, “Aku lupa, dari tadi kita mengobrol, tapi aku tidak punya nomor teleponmu”

“Ahh, benar eonnie, boleh aku pinjam ponselnya?” Xiaoting langsung mengetikan nomornya ke ponsel Yujin lalu menyerahkannya kembali ke Yujin, tak lama Yujin menyimpan nomor tersebut dan balik melakukan panggilan ke nomor yang baru disimpannya tersebut. “itu nomor aku, save ya” ucap Yujin sambil tersenyum.

“Done, sekali lagi terima kasih eonnie untuk hari ini” ucap Xiaoting dengan wajah penuh syukur.

“aku yang berterima kasih, kamu sudah mengurangi beban mashiro menjadi satu-satunya teman Choi Yujin di Korea” Jawab Yujih sambil terkekeh. Xiaoting pun ikut tertawa mendengarnya.

“kalau begitu, sama-sama eonnie, dan tolong mengemudilah dengan hati-hati, selamat malam eonnie” Xiaoting memberikan senyum terbaiknya dan tak lama ia turun dari mobil Yujin.

Yujin terus memperhatikan Xiaoting sampai ia masuk ke pintu apartment, memastikan teman barunya itu aman sampai apartment. Ketika sudah memastikan keamanan temannya itu, Yujin langsung menyalakan mesin mobilnya. Senyum di bibir Yujin rasanya terus terpampang bahkan sampai ia sampai rumah.

 

**

Sesampainya di apartemen, Xiaoting mengecek kamar sepupunya itu. Sepertinya sepupunya tersebut tidak pulang malam ini, ‘apakah dia menginap di rumah pacarnya lagi?’ batin Xiaoting seraya mengangkat bahunya.

Xiaoting melihat ponselnya, dia tersenyum melihat kontak baru di ponselnya tersebut. “Siapa sangka aku dan Yujin eonnie bisa akrab seperti itu, she is such an amazing person, entah apa kabar hari ini jika aku tak bertemu eonnie….” Tiba-tiba pikirannya kembali ke Yurina. Ada apa dengan Yurina hari ini? Tanpa pikir panjang Xiaoting lalu mecoba menelepon Yurina.  Berulang kali Xiaoting mencoba untuk melakukan panggilan namun Yurina tak kunjung mengangkatnya. ‘mungkin Yurina sudah tidur, yah Xiaoting, Yurina sudah tidur, jangan berpikir macam-macam, besok kamu juga akan ketemu dia’ batin Xiaoting menenangkan dirinya sendiri.

Malam itu Xiaoting tidak bisa tidur, Kepalanya serasa berantakan memikirkan apa yang terjadi dengan Yurina dan memikirkan kebersamaannya hari ini dengan Yujin, sungguh sungguh berantakan.

 

**

Yujin sebenarnya bukan morning person, tapi hari ini dia bertekad bangun pagi, karena dia ingin sekali bertemu dengan eonnie-eonnie nya, Tiffany dan Sunmi. Tiffany dan Sunmi baru pulang dari perjalanan bisnis mereka dan mereka sudah harus pergi ke perusahaan paginya. Yujin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berkumpul dengan mereka.

“now now,, siapa ini yang tumben bangun pagi untuk sarapan?” Sapa Tiffany Choi, Kakak tertua dari Choi sisters.

“Eonnieeeee….” Yujin dengan semangat menuruti tangga dan menghampiri kedua kakaknya tersebut, bergantian dia memeluk Tiffany dan Sunmi.

“Wow, ceria sekali kamu pagi ini, Jinnie baby” Sapa sunmi sambil mengelus-elus kepala adik kesayangannya itu.

“I miss youuu,, so so muchhh” Yujin mengeluarkan aegyo nya, yang tak pernah absen dikeluarkannya jika sedang berkumpul dengan kakak-kakaknya tersebut.

“uuu, how can I resist you baby…” jawab Tiffany gemas.

“No, you cant!” jawab Yujin, tetap dengan aegyo nya. Tiffany dan Sunmi hanya bisa tertawa dengan kelakuan adik mereka.

Yujin memang tumbuh di keluarga yang memiliki aturan yang ketat. Orang tuanya memastikan keempat putrinya mematuhi peraturan yang mereka buat. Mereka tidak punya pilihan selain mengikuti kemauan orang tua mereka, mereka sedari kecil didoktrin untuk selalu bersyukur dan berterima kasih atas jasa orang tua mereka sehingga mereka bisa menjadi seperti ini. Hal tersebut sepertinya membuahkan hasil, Tiffany dan Sunmi sukses membesarkan nama perusahaan mereka, Tiffany dan Sunmi bersama-sama sukses membuat perusahaan mereka menjadi perusahaan korea terbesar di bidang mode. Namun kesuksesan mereka harus mengorbankan waktu mereka dengan keluarga terutama adik-adiknya. Yujin sangat menyayangi kakak-kakaknya dan adiknya Yeseo yang sekarang sedang bersekolah di London. Kedua orang tua yang begitu strict dan jarang ada bersama mereka, membuat sisters bond mereka menjadi kuat, mereka harus saling menguatkan, menjadi  tiang bagi satu sama lain.

“ Yujin, we have a good news for you.” Tiffany  berkata dengan antusias, Yujin menunggu dengan antisipasi “good news” yang akan dikatakan oleh kakaknya tersebut.

“Sepertinya kali ini kami akan lama tinggal di Seoul, urusanku di Paris sudah selesai, dan Sunmi sudah menyerahkan proyek Milannya kepada tim di sana, dan karena persaingan di negeri kita sendiri sedang ketat, Appa meminta kita untuk fockus di Seoul dulu, soooo, here we aree….”

Yujin seakan tak percaya, akhirnya ia bisa bersama dengan kakak-kakaknya setelah sekian lama.

“Oh My God, Eonnie this is really really Good News, I love youuu…” Yujin kemudian memeluk bahagia kedua kakaknya tersebut.

**

Xiaoting berulang-ulang menoleh ke samping, ke arah sahabatnya yang sedang duduk di sampingnya. Dia tak bisa fokus dengan materi yang disampaikan oleh profesornya.  Xiaoting lalu menuliskan catatan di secarik kertas.

’setelah ini tolong temani aku ke taman ya, ada yang ingin aku bicarakan’ Xiaoting lantas memberikan kertas tersebut kepada Yurina. Yurina kemudian membacanya dan langsung tersenyum seraya mengangguk, tanda ia menyetujui permintaan Xiaoting.

Setelah perkuliahan selesai, mereka berjalan ke taman.

“Di sini saja yuk sejuk” Saran Xiaoting sambil menunjuk kursi yang kebetulan letaknya di bawah pohon rindang. Yurina hanya mengangguk setuju. Mereka berdua pun terdiam untuk beberapa saat.

“Kemarin aku telepon, tapi sepertinya kamu sudah tidur” Xiaoting memutuskan untuk memulai pembicaraan. Yurina terdiam beberapa saat.

“Maafkan aku, kemarin aku tidur lebih cepat.”Jawab Yurina. “Oh pantas, sudah kuduga” Xiaoting langsung menjawab. Setelah itu suasana kembali hening.

“Yurina, apakah semua baik-baik saja? Apakah ada hal yang ingin kamu bicarakan padaku? Kamu tahu telingaku akan selalu mendengarkan semua keluh kesah kamu kan?” Xiaoting menatap mata Yurina, seakan memohon untuk Yurina jujur padanya, ia tahu pasti ada yang tidak beres, karena biasanya mereka tidak seperti ini.

“Semuanya baik-baik saja kok” Jawab Yurina dengan cepat. Xiaoting kecewa dengan jawaban sahabatnya itu. Dia pikir mereka akan selalu terbuka satu sama lain, tapi kali ini sepertinya Yurina tidak mempercayainya. Namun Xiaoting tidak bisa memaksa.  Melihat Xiaoting yang tampak kecewa membuat Yurina merasa bersalah, kemudian ia memegang tangan Xiaoting. “ Apapun yang terjadi, you will always be my best best friend, Ting” bisik Yurina halus, entah Xiaoting harus senang atau sedih, namun akhirnya Xiaoting tetap tersenyum, yang terpenting adalah Yurina tetap di sampingnya, “I miss you, boleh aku peluk?” mendengar itu Yurina langsung memeluk Xiaoting.

Tanpa kedua gadis itu sadari ada dua mata yang tak sengaja menyaksikan scenario itu dari kejauhan.

“Eonnieee, serius sekali, apa yang sedang eonnie lihat?” Tanya mashiro kepada Yujin.

“Gossh,, bikin kaget saja kamu Shiro..” Shiro hanya terkekeh mendengar sahabatnya itu.

“Sepertinya Xiaoting dan Yurina sangat dekat yah?” Yujin tanpa sadar mengeluarkan pertanyaan yang dari tadi ada di kepalanya.

“Tentu saja eonnie, aku dengar mereka adalah popular couple di kampus ini, terkenal dengan nama couple mereka ‘Xiaorina’, karena saking seringnya mereka bersama” Jawab Shiro. Entah apa yang dirasakan Yujin saat ini, ada perasaan tak nyaman setelah mendengar fakta dari Mashiro, namun ‘couple’? bukankah mereka sama-sama perempuan.

“Maksudmu? Mereka pacaran?” Jawab Yujin penasaran

“Entahlah eonnie, bahkan aku dan teman-teman yang lain tidak mengerti hubungan mereka” Jawab Mashiro. “Omong-omong Eonnie apakah eonnie tidak masalah jika salah satu dari kami itu ‘berbeda’?”

Yujin terdiam mendengar pertanyaan Mashiro. Yujin sudah lama tinggal di US, hal seperti ini tidak taboo di sana dan jujur Yujin tidak pernah mempermasalahkan hal seperti itu. Namun ini Korea, mungkin Yurina dan Xiaoting bukan orang Korea, tapi bukankan di Negara mereka juga sama saja seperti di sini? Apakah mereka tidak takut hidup mereka akan lebih sulit. Ohh, Yujin tidak bisa membayangkan jika dia salah satu dari mereka, muka kedua orang tua Yujin langsung terbayang olehnya dan sontak membuat bulu kuduknya berdiri. ‘aduh apa sih yang aku bayangkan’

“Eonnie…” mashiro kembali memanggil yujin

“ahh,, tentu aku tidak keberatan Shiro, kita semua sama khan? Aku hanya membayangkan pasti akan sulit bagi mereka kedepannya, tapi jika mereka memang saling mencintai seharusnya mereka bisa melalui bersama khan?”

Yujin lalu mengembalikan pandangannya ke arah xiaorina yang masih berpelukan, Yujin mengigit bibir bawahnya, entah kenapa ada perasaan tak nyaman dalam dirinya, Yujin bersumpah dia tidak keberatan dengan hubungan yang berbeda ini, tapi Yujin tidak mengerti apa yang membuatnya tak nyaman.

“Ayo eonnie kita tinggalkan mereka, teman-teman lain sedang menungguku”

Mashiro yang berbeda kampus dengan gadis-gadis PLAN GIRLS  diundang oleh Hikaru dan May ke kampus mereka.  Ada yang ingin mereka obrolkan dengan Mashiro. Yujin sebagai sahabat yang baik menawarkan untuk mengantar Mashiro.

Setibanya di basecamp PLAN GIRLS mereka disambut hangat oleh gadis-gadis itu, yah terkecuali Xiaoting dan Yurina yang sedang berpelukan di taman.

“Mashiro, terima kasih sudah datang, bahkan kau datang bersama Yujin Eonnie, kami senang sekali” sambut May.

“Eonnie yang menawarkan untuk mengantarku, berterima kasihlah pada eonnie”

“Terima Kasih eonniee…” jawab May,Hikaru,Caibing, dan Youngeun kompak. Yujin hanya bisa tertawa melihat tingkah laku teman-teman barunya itu.

“Oke, kami langsung saja ya, kami menang kompetisi kemarin”  ucap May dengan nada bangga.

“Waah selamat….” Ujar Yujin bahagia mendengar pengumuman itu.

“Ak sudah tahu” Berbeda dengan Mashiro yang tidak kaget dengan pengumuman itu karena sebelumnya dia sudah melihat pengumumannya website penyelenggara.

“karena kemenangan itu, kami dipilih untuk melakukan kompetisi tingkat nasional, tapi ada sedikit masalah, mereka meminta untuk setiap tim yang tampil harus beranggotakan 9 orang personel, dan kita tahu kita hanya ada berenam, dan kita butuh tiga orang personel lagi.. Mashiro apakah kamu sudah mengerti ke arah mana pembicaraan ini?” May melayangkan pandangan penuh harap kepada Mashiro.

“Guyss, kalian tahu kan aku sudah lama tidak menari?”jawab Mashiro

“Ahh,, kukira gerakanmu masih bagus sekali Shiro ketika kamu menari di acara ulang tahun teman taejo Oppa waktu itu” Yujin mulai mengerti arah pembicaraan ini.

‘Hmm baiklah,, karena aku sayang kalian akan kulakukan, tapi ingat yah traktir aku makan selama sebulan jika kita menang” gurau Mashiro.

“Deal” jawab Hikaru. “Oke, kita sudah punya 1 orang, dan aku punya teman, Dayeon namanya, dia baru pindah ke kampus kita, and believe me, dia salah satu dancer terbaik yang pernah ada di kampus ini” lanjut Hikaru.

“Oke, berarti kita tinggal butuh satu orang lagi..” sambung Caibing.

Tiba-tiba semua mata tertuju pada satu orang gadis yang sedang asyik mendengarkan percakapan mereka, merasa semua orang melihat ke arahnya, Yujin sontak menggelengkan kepalanya dengan cepat.

“No waaay… kalian tahu kan aku tak pernah menari, aku memang suka melihat orang menari tapi aku sungguh tak pernah melakukannya sendiri….” Yujin masih menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Aku bisa mengajarimu Yujin eonnie..” Tiba-tiba terdengar suara lembut dari arah pintu, Xiaoting yang sedang berpegangan tangan dengan Yurina, tersenyum ke arah Yujin. Pelan-pelan melepaskan tangannya dari Yurina, Xiaoting mendekat ke arah Yujin.

“Eonnie Please, aku tahu Eonnie akan menyukainya, kita masih punya waktu dua bulan, dan aku tahu dari cara eonnie mendeskripsikan para penari,I know you will be a good one too, transfer energi kita dan merubahnya menjadi kebahagian orang lain, eonnie ingat?” Xiaoting menatap Yujin dengan begitu intens dan penuh harap. Dan tatapan itulah yang berhasil meluluhkan hati Yujin yang tanpa sadar menganggukan kepalanya.

“Baiklah.. aku akan melakukannya, tolong ajari aku Xiaoting Songsaenim..” Yujin membalas dengan nada becanda sembari membungkukan badannya. Semua orang tertawa melihat tingkah gadis tersebut.

“Terima kasih eonnie, Yujin eonnie” Xiaoting kembali mengungkapkan rasa syukurnya kepada teman barunya itu, dia memberikan senyuman termanisnya kepada Yujin. ‘Bagaimana aku bisa menolak jika kamu tersenyum seperti itu?’ batin Yujin,’Oh My God, apa yang aku pikirkan’ sepertinya terjadi konflik batin dalam diri Yujin. ‘no no no, bayangkan muka Appa, Eomma, ok,, bayangkan Xiaorina, yah!Xiaorina! Appa Eomma Xiaorina!’

“Eonniee…” lagi-lagi Mashiro yang harus membangunkan Yujin dari lamunannya.

“ah yah Shiro..”

“Kita harus kembali ke kampus, ingat hari ini eonnie ada jadwal pelajaran tambahan di Choi Enterprise” mashiro berbisik, sengaja agar anggota yang lain tidak mendengar takutnya Yujin tidak nyaman jika yang lain tahu masalah pribadinya. Mashiro sudah hafal dengan jadwal Yujin mengingat mereka sudah lama saling mengenal.

Xiaoting yang dari tadi memperhatikan Yujin dan Mashiro, mengerenyitkan dahinya, penasaran dengan apa yang mereka bicarakan. Semenjak menghabiskan hari dengan Yujin kemarin, Xiaoting menjadi tertarik tentang semua yang hal yang berhubungan dengan Yujin, makannya saat dia tak sengaja mendengar obrolan tentang pemilihan personel baru, dia tidak ragu untuk menawarkan diri untuk menjadi pelatih pribadi Yujin. Membayangkan menghabiskan waktu dengan Yujin eonnie membuat Xiaoting excited. ‘mungkin ini karena Yujin eonnie adalah teman baru, orang baru dalam hidupku, yang memberikan kesegaran baru dalam hidupku, yah yah, tidak lebih dari itu’. Batin Xiaoting.

Xiaoting menoleh ke sebelah kirinya, dimana Yurina berada dan kembali memegang tangannya.

 

 

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elsha95 #1
Chapter 2: Ijin baca ya, suka bgt sama plotnya
Ani_Ang #2
Chapter 19: Ya ampunn.. cerita Ini sangat luar biasa 😍😍.. Akhir yang sangat indah 😍😍.. Terimakasih banyak author-nim 🤗🤗🤗
Iamreader #3
Thank You author!!
PLAPLE #4
Chapter 19: The epilogue was so beautiful!!!
I'm crying at the scene of their wedding and child
Lynn must be so beautiful since she has two visual moms
I loved the story and will be waiting for more XiaoJin stories!
Thank you so much
That was really amazing and beautiful
sclocksmith #5
Chapter 19: Aaaa... Epilognya manis banget. Xiaojin-ku. Diri ini jadi sedikit iri 😭

Anak xiaojin pasti cantik banget deh. Ortunya visual semua 😁

Au xiaojin masih jarang. Ditunggu buat karya selanjutnya. Semangat 💪
rahamn023 #6
Chapter 19: Oh my good epilognya 😭😭😭
Demi ini cerita dari awal udah bagus banget
Alurnya, tulisannya dan feelnya juga dapet banget 😭😭😭😭😭
Gak tau mau berkata apa lagi. Wajib kudu mesti debut di base sih ini soalnya ketikannya bagus 😭😭.
Terima kasih atas ceritanya ya ka 🙏🏻
Ditunggu karyanya yang lain 😄
PLAPLE #7
Chapter 18: I'M SO HAPPY!
THIS STORY WAS SUCH A GOOD ONE!
The way that you portraited the characters and their relationships was amazingggg
loved to read it and longed every week for a new chapter!
thank you so much for this, authornim and I'd love an epilogue and more XiaoJin stories from you ♥️♥️♥️
iniindomiesoto #8
Chapter 18: Aaak happy ending 🥳 terima kasih author sudah menulis cerita sebagus ini ❤❤❤ jujur suka banget sama ceritanya, alur yang singkat namun jelas bikin aku makin tertarik buat ngikutin cerita ini.. sangking bagusnya dari awal sampai akhir emosiku ikut main 🥺 pokoknya semua temen2 ku harus tau cerita ini! Aku bakal rekomendasiin! 😅 sekali lagi terima kasih.. sukses terus menulisnya ❤❤❤
sclocksmith #9
Chapter 18: Pas baca berasa naik roller coaster, tapi aku sangat menikmati perjalanannya. Untung mereka mendapatkan kebahagiaan yang pantas mereka dapetin. You're amazing, author!
P.s Ditunggu epilognya. Fighting!