Alone

Fate

 

“Aku benar-benar harus pulang sekarang…” Ucap gadis yang masih dalam selimut itu.

“Tapi di luar dingin sekali.. “ Jawab gadis di sampingnya.

“Aku sudah janji dengan Yeseo mau menemaninya mencari buku…”

“Tapi di luar beneran dingin sayang… “

“Yeseo pasti menungguku…”

“Jalanan pasti licin karena tadi malam baru turun salju, kamu tidak bisa menyetir dengan jalanan seperti itu..”

“ Mungkin aku bisa panggil Taxi? “

“ Supir taxi juga pasti sedang kedinginan untuk ke luar rumah..”

“ Atau aku bisa telepon supir Appa?”

“ Kamu mau sopir Appamu itu tahu apartemenku?”

“ Tapi aku benar-benar harus pulang..”

“ Bisakah kamu telepon Yeseo dan bilang kamu akan menemaninya besok? Perkiraan cuaca untuk besok lebih baik dari hari ini”

“ You are really persistence…”

“Anything as long as you stay..”

Yujin tersenyum mendengar ucapan terakhir kekasihnya itu.  Ia pun mendekat ke arah kekasihnya, mendekatkan tubuh mereka.

“Hmm hangat..” Ucap Yujin.

“ Seharian kita begini saja… “ Ucap Xiaoting sambil mengeratkan dekapannya.

“Tidak makan?tidak minum? Tidak mandi?” Tanya Yujin

“Kita puasa saja..” Jawab Xiaoting asal.

“Ckckck.. sebentar lagi juga kamu akan mengeluh lapar…” Balas Yujin. Xiaoting hanya membalasnya dengan senyuman, ia mulai mengantuk lagi. Aktivitas mereka semalaman membuat energinya terkuras.

Ting. Tong.

Suara bel apartemen Xiaoting pun berbunyi.

“Xiaoting..” Panggil Yujin.

“Hmm.. “ Balas Xiaoting dengan nada mengantuk.

“Sepertinya ada tamu..”

“Biarkan saja, nanti juga mereka pergi sendiri..” Jawab Xiaoting yang masih setengah sadar.

Namun bunyi bel tak kunjung berhenti.

“Xiaoting, mungkin ini penting.. “ Ucap Yujin sambil menggoyangkan tubuh kekasihnya itu.

Xiaoting pun menyerah, ia kemudian bangun dari tidurnya, dengan mata setengah terbuka ia memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai kamarnya dan lalu memakainya pelan-pelan. Melihat pemandangan itu, Yujin bisa merasakan pipinya panas, sepertinya seberapa kalipun ia melihat pemandangan indah itu, ia tetap tak akan terbiasa. Yujin pun bergegas berpakaian juga.

***

Xiaoting tak pernah menyangka bahwa hari seperti ini akan tiba, di depan pintu apartemennya berdiri dua orang yang Xiaoting sangat rindukan.

“Papa.. Mama…” Panggil Xiaoting.

“Xiaoting..” jawan Mama nya dengan senyum kaku.

“ Mari masuk.. “ Ajak Xiaoting.

Xiaoting pun mengajak mereka ke ruang tengah.

“Maaf agak sedikit berantakan.. “ Ucap Xiaoting sambil membereskan bekas bungkus snack dan minuman. Ia sedikit lega karena ia dan Yujin tak berbuat aneh-aneh di area ini semalam.

“Hmm.. “ jawab Papa nya. Pandangan Papanya berpindah ke arah kamar mandi dimana Yujin baru keluar.

“Ahh.. Papa, Mama, kenalkan ini Yujin..” Yujin pung menhampiri mereka.

“It’s nice to see you Mam, sir. I’m Xiaoting’s friend..” Karena tak bisa berbahasa China, Yujin memutuskan untuk memperkenalkan  diri dengan bahasa Inggris.

“Ok, Good.” Jawa Papa Xiaoting singkat.

Yujin yang menyadari bahwa kehadirannya hanya akan membuat suasana menjadi semakin kaku berinisiatif untuk memberikan ruang kepada Xiaoting dan orang tuanya.

“Xiaoting, aku pulang yaa.. “ Ucap Yujin. Xiaoting pun mengangguk seraya berbisik. “Thank You..” ucap Xiaoting seraya tersenyum pada kekasihnya.

Setelah kepergian Yujin, suasana pun kembali kaku.

“Apakah kalian sudah makan?” Tanya Xiaoting.

“Apakah perempuan tadi benar temanmu?” Tanpa menghiraukan pertanyaan Xiaoting, Papa nya balik bertanya.

“Iya, dia salah satu temanku..”Xiaoting berusaha menjawab dengan tenang.

“ Mengapa pagi-pagi sekali sudah di sini? Apakah dia menginap?” Tanya Papa-nya dengan nada menginterogasi.

“ Ya dia menginap, kemarin salju turun dengan lebat jadi agak khawatir jika ia harus pulang..” Jawab Xiaoting.

Papanya hanya menganggukan kepala.

“Papa dan Mama ada urusan bisnis di Seoul, jadi kami akan cukup lama tinggal di apartemen ini.” Xiaoting seharusnya senang mendengar kedua orang tuanya akan tinggal lama dengannya, namun melihat sikap mereka memperlakukannya, ia tak yakin lagi.

“Baik kalau begitu aku akan mempersiapkan kamar kalian.. “ Xiaoting pun segera pergi ke kamar yang selalu kosong itu.

***

“Eonnie, tumben sekali kamu tidak menghabiskan akhir minggu di apartemen Xiaoting.. “ Semenjak kejadian waktu itu, Yujin sudah mulai terbuka dengan sahabatnya itu tentang hubungannya.

“Orang tuanya ada di sana.. “ Jawab Yujin singkat.

“Ohh.. “

“Mashiro.. “ Panggil Yujin.

“ Ya Eonnie..” Jawab Mashiro.

“Appa mendaftarkanku untuk melanjutkan Master ku di Harvard…”

“What? Serius Eonnie?” Tanya Mashiro. Yujin Mengangguk.

“Lalu bagaimana dengan Xiaoting? Apakah dia sudah tahu?” Tanya Mashiro lagi. Yujin menggelengkan kepalanya.

“ Aku belum berani untuk cerita, rencananya aku akan tunggu Appa kembali ke Korea dan mencoba untuk bicara padanya, waktu itu aku berhasil meyakinkannya untuk tidak mengirim lagi Yeseo ke London, aku berharap kali ini aku berhasil lagi.. Sungguh aku tak mau mengecewakan Xiaoting lagi, Shiro.. “

Mashiro menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu.

“Aku berdoa yang terbaik buat kalian yaa..” Mashiro mencoba menghibur sahabatnya itu.

Tak lama, ponsel  Yujin pun berdering. Ia langsung mengangkatnya ketika tahu bahwa panggilan itu dari pacarnya.

Halo.. “

Sayang.. “ balas suara di seberang sana.

Ada apa Shen Xiaotingku?” Jawab Yujin.

“Uhh sepertinya aku akan memuntahkan makan siangku..” Komentar Mashiro dari belakang. Yujin hanya tertawa mendengar komentar sahabatnya itu.

Kamu masih di apartemen Shiro?” Tanya Xiaoting

“ Iya, memangnya kenapa?” Balas Yujin.

Aku ke sana yaa.. “ Ucap Xiaoting

Bukannya di sana sedang ada orang tuamu..”

Aku tak tahan di sini, suasananya tidak nyaman sekali, aku seperti tinggal dengan orang asing..”

“Xiaoting.. “ Panggil Yujin. “Mereka orang tuamu..” lanjut Yujin

Xiaoting terdiam lama.

Baiklah, aku tunggu di apartemen Shiro yaa.. “ Ucap Yujin lagi menyerah dengan kekasih keras kepalanya itu.

Oke, sebentar lagi aku berangkat yah, Love you.. “

Hati-hati di jalan Xiaoting, Love you too… “ Yujin pun menutup teleponnya.

“Xiaoting akan ke sini?” Tanya Mashiro sambil memberikan Cola dingin kepada sahabatnya.

“Iyah, sebentar lagi dia jalan.. “ Jawab Yujin.

“Sepertinya apartemenku akan jadi tempat pasangan-pasangan backstreet.. “ Ucap Shiro yang diikuti oleh tawa Yujin.

“kamu memberiku ide, aku akan pinjam tempatmu selama orang tua Xiaoting ada di Seoul. Terima Kasih loh..”  Ucap Yujin masih tertawa.

“Sepertinya aku salah bicara.. “ Ucap Mashiro pasrah.

***

“Kemana saja kamu baru pulang jam segini? “ Tanya seseorang saat Xiaoting baru saja menutup pintu apartemennya.  Menghabiskan waktu dengan Yujin membuatnya lupa ada orang tuanya menunggu di apartemennya, tak terasa malam sudah semakin larut.

“Ahh, Mama belum tidur? “ Tanya Xiaoting. Mama nya hanya menggelengkan kepala.

“Apakah selama di sini kamu selalu pulang malam?”Tanya Mama nya lagi.

“Aku jarang keluar malam sebenarnya, kebetulan saja malam ini temanku butuh bantuanku.” Jawab Xiaoting setengah berbohong.

“Apakah temanmu yang kemarin?” Tanya Mama nya lagi. Xiaoting mengangguk.

“Xiaoting… “ Mama nya memanggil namanya pelan.

“Apakah kamu tidak ingin kembali ke jalan yang benar?” Xiaoting tersentak dengan pertanyaan Mama nya itu.

“Jalan yang benar seperti apa maksud Mama?” Tanya Xiaoting sambil menahan emosinya.

“Kamu tahu ini salah, kamu pikir aku dan Papa mu tak tahu siapa gadis yang kemarin bersamamu di apartemen?” Jawab Mama nya. Suaranya sudah semakin keras.

“Ayo kembalilah ke  jalan yang benar, kembalilah ke Papa dan Mama mu..” kini Mama nya memelankan suaranya.

Xiaoting terdiam, tak tahu harus berkata apa.

“Xiaoting… “ Panggil Mama nya lagi.

“Jika aku tak mau? Kalian akan meninggalkanku lagi?” Ucap Xiaoting dengan nada lemah.

Mamanya tak bisa menjawabnya.

“ Aku tahu jawabannya, aku permisi tidur Ma, aku ngantuk sekali.. “ Lanjut Xiaoting sambil berjalan ke kamar tidurnya.

Sesampainya di kamarnya, Xiaoting pun tak bisa menahan air matanya. Ia sudah putus harapan untuk orang tuanya menerimanya.

Hei, apakah kamu sudah tidur?”  Xiaoting mengetik pesan untuk pacarnya.

Aku baru saja selesai mandi..” Tak perlu menunggu lama, pacarnya itu langsung membalas kakao nya.

Boleh aku telepon?” Tanya Xiaoting

Ada apa?” jawab Yujin

Aku hanya ingin mendengar suaramu.

Tak lama ponsel Xiaoting pun berdering,  ia langsung menjawabnya.

Shen Xiaoting, apakah kamu tidak bosan sudah seharian mengobrol denganku?”

Aku tak akan pernah bosan..”

Hihi.. kamu belum mengantuk?”

Sebenarnya aku sudah  mulai mengantuk…”

lalu kenapa kamu ingin meneleponku?” Tanya Yujin bingung.

Mama sudah tahu hubungan kita…” Ucap Xiaoting pelan.

Kok bisa? Apakah dia curiga karena aku ada di apartemenmu pagi-pagi?” Tanya Yujin dengan nada sedikit panik.

Sepertinya begitu, dan lagi aku tak mencoba menyangkalnya tadi..”

Kenapa?”

Aku tak tahu, mungkin aku mencoba mengetesnya? Atau aku mencoba berharap kali ini dia bisa menerimaku?menerima hubungan kita..”

“Lalu apa jawabannya?”

Dia memintaku kembali ke jalan yang benar.. “

Mendengar itu Yujin tak tahu harus berkomentar apa.

Yujin.. “ Panggil Xiaoting.

Hmm..”

Don’t ever leave me, Ok?” Mendengar permohonan Xiaoting itu membuat Yujin sedih, belakangan kekasihnya itu sering sekali mengucapkan kata-kata itu walaupun Yujin sudah sering sekali meyakinkannya bahwa dia tak akan meninggalkan Xiaoting. Yujin pun teringat dengan email tempo hari, ia berdoa semoga ia berhasil meyakinkan Appa nya.

Yes dear..” Jawab Yujin singkat. “Kamu sekarang tidur ya…” Bujuk Yujin.

Oke, good night Love..” Jawab Xiaoting.

Good night, I Love You,, “ Jawab Yujin lalu menutup teleponnya.

***

Sudah lama Xiaoting tidak hadir ke acara seperti ini, semua orang memakai dress indah, tas branded, perhiasan-perhiasan mewah. Ketika di Shanghai, orang tuanya sering mengajaknya ke acara serupa, namun untuk Seoul, ini baru pertama kali.

Papa dan Mama nya memaksanya untuk ikut ke acara ini, mereka diundang oleh salah seorang pembisnis terkenal di Asia, mereka tak menyebutkan siapa.

“ Mr Shen, thank you for coming…” Sapa seseorang yang wajahnya tampak familiar bagi Xiaoting.

“ Ahhh.. Mr Choi Hyunbaek, thank you for inviting us..” Kemudia Papa nya dan orang tadi langsung berjabat tangan.

“ This is my wife and my daughter, Xiaoting.. “ Papa nya memperkenalkan Xiaoting terhadap pria paruh baya yang wajahnya sedang Xiaoting coba untuk ingat.

“Ahh such a lovely wife and daughter you have..” Puji Mr. Choi, Mr Choi pun melihat-lihat ke ruangan, lalu ia menggerakan telapak tangannya seperti memanggil seseorang. Tak lama ada dua orang perempuan yang menghampiri mereka.

“ Sunmi, Yeseo, perkenalkan ini bisnis partner Apaa, Mr Shen Xiomin beserta istri dan putrinya, mereka datang dari Shanghai..”  Yeseo dan Sunmi pun langsung memberi salam hormat kepada orang-prang yang baru dikenalnya.

“ Nice to meet you sir” Sapa Sunmi yang dibalas senyum hangat Mr Shen. “ This is my wife, and my daughter Xiaoting, she has been studying in Korea for a long time, so feel free to speak Korean with her..” Ucap Mr Shen ramah.

“Sunmi..” Sunmi memperkenalkan dirinya pada Xiaoting. Saat berjabatan tangan dengan Sunmi, puzzle yang ada di kepala Xiaoting seperti terbentuk, Mr Choi, Sunmi, Yeseo.. ‘tidak mungkin…’ batinnya.

“Ahh There‘s my other daughter right there, Choi Yujin kemari… “ teriak Mr Choi.

Dengan ekspresi kaget Yujin menghampiri mereka, perhatiannya langsung tertuju pada kekasihnya Xiaoting yang tak kalah kaget melihatnya.

Namun tidak ada yang lebih kaget dibandingkan pasangan yang berasal dari Shanghai itu. “Yujin? You are Mr Choi’s daughter?” Tanya Mrs. Shen,  Yujin mengangguk lemas,ia melirik ke arah Xiaoting yang tampak cemas.

“ Yujin kamu mengenal Xiaoting?” Tanya Mr. Choi, Yujin mengangguk “Xiaoting adalah salah satu temanku Appa..” Yujin mencoba menjawabnya dengan tenang.

“Ahh kebetulan sekali.. “ Jawab Mr. Choi sambil tertawa.

“Xiaoting kamu pasti sudah tahu, putri pintarku ini baru saja diterima di Harvard University.. aku sangat bangga padanya.” Appa nya kemudian mengulanginya dengan bahasa mandarin seadanya untuk memberitahukan orang tua Xiaoting.

“Ahh congratulations..” Ucap orang tua Xiaoting bersamaan saat mendengarnya.

Pandangan Yujin langsung pindah ke kekasihnya.Ekspresi wajah kekasihnya itu berubah menjadi gelap, Yujin mencoba untuk melakukan kontak mata dengan Xiaoting, namun Xiaoting seperti menghindarinya.

“Well, thanks again for coming, please enjoy the dished we prepared.” Ucap Mr.Choi mempersilakan tamunya untuk menikmati pesta yang ia adakan.

***

Xiaoting menghela napas panjangnya, kini ia berada di balkon, jauh dari keramaian, sambil meminum wine nya ia menikmati udara malam yang dingin.

“ Kamu tidak bisa diam di sini dengan dress mu itu, udara di luar sangat dingin.. “ Ucap Yujin sambil memakaikan coat ke badan Xiaoting.

Xiaoting masih terdiam.

“Xiaoting.. “ Panggil Yujin.

“ Kapan kamu berniat untuk bilang padaku?” Tanya Xiaoting dengan nada dingin.

Yujin menghela napasnya.

“Aku pun tak mau pergi, Ting.. Appa yang mendaftarkanku.. “

“Tapi kamu setuju?”

“Aku belum bilang aku setuju. Aku akan coba bicara pada Appa, aku tak mau pergi, Ting. Aku mau di sini..” Jawab Yujin dengan nada tak berdaya.

“Apakah kamu pikir Ayahmu akan setuju..” Tanya Xiaoting.

“Aku akan memaksanya untuk setuju..”Jawab Yujin.

“Apakah mungkin?”  Tanya Xiaoting dengan nada lemas.

“Aku akan mencobanya, bagaimanapun caranya, aku akan berusaha sampai dia setuju..  Xiaoting, aku sudah berjanji padamu..”

Xiaoting tak menjawab perkataan Yujin. Ketakutan sudah menguasai dirinya.

‘Maybe, In the end of the day, I will still alone… ‘ batin Xiaoting.

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elsha95 #1
Chapter 2: Ijin baca ya, suka bgt sama plotnya
Ani_Ang #2
Chapter 19: Ya ampunn.. cerita Ini sangat luar biasa 😍😍.. Akhir yang sangat indah 😍😍.. Terimakasih banyak author-nim 🤗🤗🤗
Iamreader #3
Thank You author!!
PLAPLE #4
Chapter 19: The epilogue was so beautiful!!!
I'm crying at the scene of their wedding and child
Lynn must be so beautiful since she has two visual moms
I loved the story and will be waiting for more XiaoJin stories!
Thank you so much
That was really amazing and beautiful
sclocksmith #5
Chapter 19: Aaaa... Epilognya manis banget. Xiaojin-ku. Diri ini jadi sedikit iri 😭

Anak xiaojin pasti cantik banget deh. Ortunya visual semua 😁

Au xiaojin masih jarang. Ditunggu buat karya selanjutnya. Semangat 💪
rahamn023 #6
Chapter 19: Oh my good epilognya 😭😭😭
Demi ini cerita dari awal udah bagus banget
Alurnya, tulisannya dan feelnya juga dapet banget 😭😭😭😭😭
Gak tau mau berkata apa lagi. Wajib kudu mesti debut di base sih ini soalnya ketikannya bagus 😭😭.
Terima kasih atas ceritanya ya ka 🙏🏻
Ditunggu karyanya yang lain 😄
PLAPLE #7
Chapter 18: I'M SO HAPPY!
THIS STORY WAS SUCH A GOOD ONE!
The way that you portraited the characters and their relationships was amazingggg
loved to read it and longed every week for a new chapter!
thank you so much for this, authornim and I'd love an epilogue and more XiaoJin stories from you ♥️♥️♥️
iniindomiesoto #8
Chapter 18: Aaak happy ending 🥳 terima kasih author sudah menulis cerita sebagus ini ❤❤❤ jujur suka banget sama ceritanya, alur yang singkat namun jelas bikin aku makin tertarik buat ngikutin cerita ini.. sangking bagusnya dari awal sampai akhir emosiku ikut main 🥺 pokoknya semua temen2 ku harus tau cerita ini! Aku bakal rekomendasiin! 😅 sekali lagi terima kasih.. sukses terus menulisnya ❤❤❤
sclocksmith #9
Chapter 18: Pas baca berasa naik roller coaster, tapi aku sangat menikmati perjalanannya. Untung mereka mendapatkan kebahagiaan yang pantas mereka dapetin. You're amazing, author!
P.s Ditunggu epilognya. Fighting!