I Love You

Fate

Short update

Enjoy!!

 

***

 

Lembut dan hangat, itulah yang dirasakan Xiaoting saat bibirnya beradu dengan bibir gadis yang  wajah cantiknya selalu membayanginya beberapa hari ini. Otaknya seakan membeku saat Yujin mulai mendekatkan wajahnya, bahkan ketika bibir mereka saling bertemu, Xiaoting masih diiam terpaku. Ketika Yujin mulai menggerakan bibirnya seakan meminta respon darinya, otaknya seakan mendapat sinyal untuk bekerja. Xiaoting langsung membalas ciuman Yujin. Mereka saling membalas ciuman, saling melampiaskan kerinduan. Tangan Yujin kemudian melingkari leher Xiaoting, ia memperdalam ciumannya, tak sadar lidah mereka pun mulai saling bermain.

Entah bagaimana caranya, mereka sudah sampai di sofa milik Xiaoting. Yujin terus menghujani Xiaoting dengan ciumannya, Xiaoting yang tak mau kalah menukar posisi mereka sehingga ialah sekarang yang berada di atas, tak mau membuang waktu ia kembali mencium bibir Yujin, melampiaskan rindu dan rasa terpendamnya. Ciumannya pun semakin turun ke bawah, ia mencium dagu Yujin lalu berpindah ke lehernya. 

“Xiaoting sepertinya kita harus bicara…” Ucap Yujin dengan napas terengah-engah. Namun perkataannya itu tidak digubris oleh Xiaoting yang masih fokus dengan lehernya. Yujin pun meletakan tangannya di bahu Xiaoting mendorongnya perlahan. Hal itu membuat Xiaoting tersadar ia pun mengangkat kepalanya memandang Yujin malu.

“Kita harus bicara dulu, Ting.. “ Ucap Yujin tersenyum sambil mengusap-usap pipi Xiaoting. Xiaoting pun mengangguk setuju.

Seraya merapikan baju mereka, mereka pun duduk berdampingan di sofa.

Mereka berdua terdiam dalam keheningan, ragu siapa yang harus memulai pembicaraan.

“Tadi itu apa?” Xiaoting memutuskan untuk memulai pembicaraan, ia sudah tak sabar mendengar penjelasan Yujin, ia sudah berharap tinggi, ia tak ingin kecewa.

“Menurut kamu apa?” Jawab Yujin menggoda Xiaoting. Xiaoting hanya cemberut dengan jawaban Yujin. Tak mau berlama-lama melihat muka cemberut Xiaoting, Yujin pun meraih tangan Xiaoting.

“Xiaoting, tidak tahu bagaimana dengan kamu, tapi selama beberapa waktu terakhir, aku gak bisa berhenti memikirkanmu. Setiap malam sulit sekali untuk tidur karena lagi-lagi wajah kamu terus membayangiku, demi Tuhan aku sudah sudah berusaha untuk melawannya, tapi itu tak pernah berhasil, Ting. Aku merasa semakin aku melawannya semakin sakit hatiku. Maafkan aku, Ting, harus mengatakan ini semua…”  Yujin lalu menunduk, ia takut pengakuannya ini menjadi beban bagi Xiaoting,

Xiaoting mengangkat dagu Yujin, pandangan mereka saling bertemu.

“Yujinnie, I love you….”

“Whattt? “ Jawab Yujin kaget. Ekspresinya menunjukan ketidakpercayaan.

“Kok tanggapannya begitu?” Ucap Xiaoting seraya tersenyum. “Eonnie, I feel the same way, semua yang barusan kamu katakan adalah apa yang aku rasakan juga, aku hampir gila karena berpikir eonnie tidak merasakan yang sama. Eonnie… Yujinnie,,, Do you love me?” Tanya Xiaoting penuh harap.

Mata Yujin berkaca-kaca mendengar pengakuan Xiaoting.

“I do, Xiaoting,,, I do…. So much…” Jawab Yujin sambil tersenyum dengan mata masih berkaca-kaca. Xiaoting pun langsung memeluk Yujin. Mereka berpelukan cukup lama sambil menikmati kehangatan yang diberikan oleh satu sama lain.

Saat mereka sudah cukup puas berbagi kehangatan, merekapun melepas pelukannya.

“So, girlfriend?” Tanya Xiaoting.

“Girlfirend” Jawab Yujin penuh keyakinan. Mereka berdua pun tersenyum.

Mereka berdua kemudian memtuskan untuk menonton TV.  Seakan mendapat keberanian yang entah datang dari mana, Xiaoting mendekatakan badannya ke Yujin, ia menaruh kepala Yujin ke pundaknya. Yujin hanya tersenyum dengan perlakuan manis pacarnya itu. ‘hihi pacar’ batin Yujin senang, namun kemudian ia teringat akan sesuatu.

“Xiaoting..” panggil Yujin.

“Hmm??” Jawab Xiaoting.

“ Aku tahu ini akan terdengar egois, tapi… apakah boleh kita merahasiakan hubungan kita untuk sementara? kamu tahu kan kondisi keluargaku, Appa dan Eommaku, mereka membenci sekali hubungan seperti kita ini, aku mau menyembunyikan ini dari mereka dulu. Appa punya informan dimana-mana, aku takut hubungan kita bisa cepat sampai ke telinganya. Aku takut pada saat itu terjadi dia akan berbuat apapun untuk memisahkan kita..”  Yujin mencoba menjelaskan kepada Xiaoting. XIaoting yang mendengar hal itu sedikit kecewa, ia ingin memberitakan kepada dunia bahwa kini Yujin adalah miliknya, namun rasa takut kehilangan Yujin lebih besar dari apapun. Xiaoting  Meraih tangan Yujin dan mencium tangannya itu.

“Jika itu yang harus dilakukan agar kamu terus ada disisiku, aku tidak masalah jika harus terus merahasiakan hubungan kita.” Jawab Xiaoting. Yujin bisa merasakan kesedihan pada nada bicara Xiaoting.

“Maafkan aku, aku berjanji suatu hari aku sendiri yang akan mengatakan kepada dunia bahwa Yujin is Xiaoting’s and Xiaoting is Yujin’s.” Ucap Yujin seraya berjanji pada dirinya sendiri. ‘one day, Ting,,, one day,,,’ batin Yujin.

“I love you, Choi Yujin..”Ucap Xiaoting lembut.

“I love you too, Shen Xiaoting,,” Balas Yujin.

 

***

Yujin baru saja membuka matanya , ia bisa merasakan ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Yujin membalikan badannya, ia pun langsung tersenyum melihat pemandangan di depannya. Pacarnya masih terlelap dalam tidurnya. Ia memperhatikan wajah pacarnya itu, Entah apa yang dia lakukan pada kehidupan di masa lampau sehingga di kehidupan ini ia bisa mendapatkan wanita secantik Xiaoting. ‘Bahkan saat tidur pun kamu begitu cantik, Ting.” Tak tahan dengan hanya memandanginya saja, Yujin langsung mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Xiaoting. Namun itu tetap tak membangunkan kekasihnya itu, Yujin pun lalu menempelkan bibirnya, tak berekspektasi untuk mendapat respn dari pacarnya yang sedang terlelap itu, Yujin kaget ketika Xiaoting membalas ciumannya, dengan mata yang masih tertutup Xiaoting menggerakan bibirnya. Akhirnya niat Yujin yang hanya akan membangunkan Xiaoting dengan satu kecupan barubah menjadi ciuman panas antar keduanya. Xiaoting yang sudah mulai terkumpul nyawanya, mecoba untuk mendominasi, mereka terus berbagi ciuman hingga akhirnya mereka harus berhenti karena perut Yujin tiba-tiba berbunyi.

“Ups, sepertinya aku lapar.” Ucap Yujin malu. Mendengarnya Xiaoting langsung  tertawa. Ia menempelkan tangannya di bibir Yujin seraya membersihkan bekas salivanya, “Ayo, aku siapkan sarapan buat eonnie…” Xiaoting lalu bangun dan menarik tangan Yujin dan membantunya bangun.

***

“Seperti biasa ini enak sekali, Xiaoting..” Yujin begitu menyukai masakan Xiaoting, tak terkecuali masakannya hari ini. Xiaoting  tersenyum mendengarnya.

“Eonnie, please remind me untuk tidak mengizinkanmu memasak.” Goda Xiaoting

“Yaaaah, I’m not that bad… “ bela Yujin.

“Eonnie, kamu hampir membakar dapurku…” Balas Xiaoting masih menggoda Yujin.

“Yaaah, aku tidak sadar saja ternyata ada kain dekat kompor, lagipula siapa yang menaruh kain dekat kompor?” Ucap Yujin sambil cemberut. ‘oh cute’ batin Xiaoting.

“ya sudah kalau begitu aku tidak akan membantu kamu di dapur lagi.” Lanjut Yujin makin mengerucutkan bibirnya.

“Kata siapa kamu tidak boleh membantuku di dapur lagi? Hanya jauh-jauh dari kompor yaa, eonnie bisa membantuku dengan yang lain.” Bujuk Xiaoting. “Now, please smile..” Yujin pun lalu tersenyum.

“Nah begitu dong, you are the prettiest when you smile..”  Puji Xiaoting, mendengar itu Yujin memberikan senyuman terbaiknya dengan ciri khas eyesmile nya, satu dari banyak hal yang membuat Xiaoting jatuh cinta.

“Aku harus mengembalikan mobil ke apartemen Tiffany eonnie” Ucap Yujin

“kalau begitu aku antar yah? Aku akan mengikutimu dari belakang dengan scooterku, setelah kamu kembalikan mobil eonniemu kamu bisa ikut denganku. Bagaimana?” Ucap Xiaoting menawarkan diri.

“Okay..” jawab Yujin.

“Ahh aku tak sabar mengajakmu jalan-jalan lagi dengan motorku, kali ini kemana yah?” Tanya Xiaoting sambil mengusap-usap dagunya berpikir.

“Yang dekat-dekat saja, kita kan hari ini ada jadwal latihan, tak terasa kompetisi sudah semakin dekat yah?”

“Oh iah benar, saking bahagianya aku lupa kita ada jawal latihan.” Jawab Xiaoting. “Mengenai kompetisi, aku ingin latihan rutin kita kembali onnie, aku akan jadi pelatih privat kamu lagi”

“kamu sendiri yang bilang bahwa aku sudah bisa sendiri” jawab Yujin cemberut mengingat penolakan Xiaoting waktu itu.

“Maafkan aku eonnie,  you know why.. hmm,tapi eonnie mau kan kita kembali seperti dulu?” Tanya Xiaoting

“Tentu saja, kamu tahu bahwa aku selalu menanti-nantikan waktu malam karena itu artinya aku bisa bersamamu, waktu training pribadi kita selalu jadi semangatku untuk melewati hariku yang berat.” Yujin akhirnya mengakui semuanya. Merasa bersalah Xiaoting meraih tangan Yujin dan menggenggamnya, “Sekali lagi maafkan aku yah…” Ucap Xiaoting. “aku sudah memaafkan kamu Xiaoting bahkan sebelum kamu meminta, you are lucky that I love you…” jawab Yujin. Xiaoting tersenyum lebar mendengarnya.

 

***

Setelah puas berjalan-jalan dengan scooter baru Xiaoting, kedua sejoli itu pun langsung menuju tempat latihan.

“Sepertinya kita telat..” Ucap Yujin sambil melihat jam di ponselnya.

“Iya sepertinya kita harus cepat berjalan.” Jawab Xiaoting, ia pun meraih tangan Yujin untuk mengajaknya mempercepat langkah mereka.

Sesampainya di depan ruang latihan mereka langsung melepaskan pegangan tangan mereka.

Saat mereka masuk ke ruang latihan, benar saja, teman-teman mereka sudah memulai latihannya. Yujin dan Xiaoting pun langsung bergabung dan menempati posisi mereka.

Setelah kurang lebih satu jam mereka berlatih dan mengulang-ulangi gerakannya, mereka pun memutuskan untuk beristirahat.

“Yujin, ini aku tadi beli ini dua, aku teringat padamu.” Ucap Cai Bing sambil memberikan minuman berenergi kepada Yujin.

“Oh terima kasih, seharusnya kamu tidak usah repot-repot.” Ucap Yujin seraya mengambil minuman dari Cai Bing.

“Tidak merepotkan sama sekali Kok.” Balas Cai Bing sambil tersenyum.

Xiaoting yang sedari tadi berdiri di samping Yujin hanya bisa terdiam, ingin sekali ia membuang minuman itu. Namun ia tahan, ia sadar bahwa temannya itu tak tahu hubungannya dengan Yujin.

“Xiaoting..” Sapa Yurina menghampirinya.

“Antar aku ke minimart ya? Aku mau mencari snack…” Sambung Yurina. Xiaoting hanya bisa mengangguk lalu pergi meninggalkan ruang latihan.

Yujin melihat kekasihnya pergi, Yujin tahu bahwa kekasihnya itu sudah bersahabat lama dengan Yurina dan ia sadar bahwa hubungan mereka tidak boleh merusak persahabatan yang sudah terjalin lama itu, tapi tetap saja ada perasaan cemburu, apalagi kekasihnya itu pernah memendam rasa pada sahabatnya itu.

 

***

Yujin sedang menunggu Xiaoting yang harus kembali ke ruang latihan karena ada barangnya yang tertinggal.

“Yujin…”

Yujin pun menoleh ke belakang. “Ahh Cai Bing..” Sapa Yujin.

“Kamu tidak bawa mobil lagi?” Tanya Cai Bing, Yujin menggelengkan kepalanya.

“Apakah masuk bengkel lagi?” Tanya Cai Bing lagi.

“Ohh bukan, aku sedang malas saja bawa mobil.” Jawab Yujin berbohong.

“Kalau begitu aku antar yaa?” Ajak Cai Bing sambil berharap.

“Eonnie akan pulang denganku..” tiba-tiba saja ada suara yang menginterupsi obrolan mereka. Siapa lagi kalau bukan Xiaoting.

“benarkah?” Tanya Cai Bing pada Yujin.

“Oh iah, aku akan lanjut latihan di apartemen Xiaoting.” Jawab Yujin.

“Oh baik kalau begitu.” Ucap Cai Bing yang tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya.

Yujin dan Xiaoting pun pergi meninggalkan Cai Bing.

 

***

“Sepertinya Appa akan memajukan pembukaan anak perusahaan yang akan Appa serahkan padamu.”

Ucap Mr Choi.

“Bukankah masih banyak hal-hal yang perlu diurus Appa? Mengapa terburu-buru?” Jawab Yujin.

“Ini tidak terburu-buru Yujin, sebagai Bussinesman kita harus bergerak cepat jika tidak mau kalah dengan competitor, dunia bisnis itu buas, kalau tidak bergerak cepat kau akan dimakan oleh lawanmu.” Kata-kata Mr.Choi itu sungguh membekas dihati Yujin, ia tak terbayang dengan masa depan yang harus dihadapinya kelak.

“Yujin, kapan kamu akan bilang?” Yujin bingung dengan pertanyaan Appanya itu.

“Kamu pikir Appa tidak tahu kamu sering berlatih menari?” Tanya Appa nya. “Appa sengaja diam saja, menunggu kamu yang memberi tahu Appa.”

Ahh tentu saja, pikir Yujin, tidak mungkin informan Appanya tidak tahu tentang itu dan tidak memberitahukan Appa nya.

“Maafkan aku Appa, tapi hal itu tidak menganggu study ku sama sekali, Appa lihat sendiri nilaiku tidak ada yang turun.” Yujin berusaha membela.

“Jika nilaimu turun, Appa sendiri yang akan menarikmu keluar dari tempat latihan, makannya Appa diam saja.  Tapi Appa ingin kamu berhenti sekarang.” Mendengar hal itu tentu membuat Yujin kaget.

“Appa, bolehkah beri aku waktu? Kompetisinya tinggal satu minggu lagi, setelah itu aku janji aku akan berhenti berlatih menari..” Ucap yujin dengan nada memohon, dalam hatinya ia merasa sedih karena ia baru saja menemukan hal yang sangat ia sukai, menari. Appanya masih diam seperti masih berpikir.

“Aku mohon Appa, beri aku sedikit waktu lagi sebelum aku benar-benar fokus dengan bisnis perusahaan. Ini pertama kalinya aku melakukan hal lain di luar akademik, please…” Lanjut Yujin masih berusaha membujuk Appa nya.

“Baiklah, selesai kompetisi, you need to stop! Kamu harus 100 persen fokus.” Akhirnya Appa nya mengabulkan permintaan Yujin, bagaimanapun ia sangat menyayangi Yujin walaupun cara ia menyayangi anak-anaknya itu sering menimbulkan tanda tanya.

“Appa aku punya satu lagi permintaan, bisakah Yeseo tidak kembali ke London?” Yujin berpikir ini kesempatannya untuk membahas Yeseo.

“Yaaaah.. permintaan apa lagi ini? Appa meminta kalian untuk membujuk Yeseo untuk mau kembali ke London usai liburan, kamu malah membujuk Appa untuk membiarkannya tidak kembali.” Ucap Appanya sedikit marah.

“Aku takut Appa, kita tidak tahu apa yang akan Yeseo lakukan jika dia dibiarkan sendiri di sana. Aku mohon Appa.. Appa mau meminta apa padaku? Aku akan turuti asal Yeseo tidak harus kembali ke London” Yujin tahu omongannya itu hanya akan merugikannya, namun ia sangat menyayangi adiknya itu.

“Kalau begitu kamu terimalah Taejo sebagai pacarmu.” Jawab Mr.Choi

“Apa???” yujin tak menyangka hal itu yang akan dimintan oleh Appa nya. “Bukannya Appa sendiri yang bilang kalau Appa tidak setuju aku berpacaran denga Taejo Oppa?” Yujin ingat sekali dengan perkataan Apanya waktu itu.

“Ya betul aku tak setuju waktu itu, namun sekarang berbeda, Perusahaan Ayahnya baru saja mendapat proyek besar dengan pemerintah, jika kita bisa join dengan mereka, tak terbayang akan seberapa besar perusahaan kita kelak.” Appanya bicara dengan penuh semangat. ‘sudah kuduga..’ Ucap yujin dalam hati.

“Bolehkah aku berpikir dulu, lagipula aku masih muda Appa, bukannya Appa ingin aku fokus menyelesaikan kuliahku dan langsung fokus dengan perusahaan?” Balas Yujin.

“Betul kamu fokus saja dulu dengan study mu, yang penting Appa sudah punya calon untukmu, lagipula Appa sedang sibuk memikirkan Tiffany, Kakakmu itu tiba-tiba meminta menunda pernikahannya.” Ucap Appanya sambil memegang keningnya. “Appa harus mencari cara supaya Kakakmu itu membatalkan niatnya, huh, mengapa anak-anakku hanya membuatku pusing saja?” Mendengar hal itu Yujin merasa sedih untuk Kakak tertuanya itu. Ia berdoa semoga Tiffany mendapatkan jalan yang terbaik, ia jadi teringat ketika kakaknya itu menagis tersedu-sedu di hadapannya.

“Dan mengenai Yeseo, kamu tenang saja, Appa tidak akan menyuruhnya lagi kembali ke London. Appa tidak mau dia berbuat bodoh, aku akan carikan dia sekolah terbaik di sini. Ckckck,, sungguh kalian benar-benar membuatku sakit kepala.”

Mendengar hal itu membuat Yujin beranjak dari tempat duduknya dan langsung memeluk Appa nya.

“Terima Kasih Appa..”  Appanya mambalas pelukan putrinya itu sambil tersenyum.

Begitulah Mr.Choi, walaupun sikap luarnya itu sangat keras, namun ia sangat menyayangi putri-putrinya.

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elsha95 #1
Chapter 2: Ijin baca ya, suka bgt sama plotnya
Ani_Ang #2
Chapter 19: Ya ampunn.. cerita Ini sangat luar biasa 😍😍.. Akhir yang sangat indah 😍😍.. Terimakasih banyak author-nim 🤗🤗🤗
Iamreader #3
Thank You author!!
PLAPLE #4
Chapter 19: The epilogue was so beautiful!!!
I'm crying at the scene of their wedding and child
Lynn must be so beautiful since she has two visual moms
I loved the story and will be waiting for more XiaoJin stories!
Thank you so much
That was really amazing and beautiful
sclocksmith #5
Chapter 19: Aaaa... Epilognya manis banget. Xiaojin-ku. Diri ini jadi sedikit iri 😭

Anak xiaojin pasti cantik banget deh. Ortunya visual semua 😁

Au xiaojin masih jarang. Ditunggu buat karya selanjutnya. Semangat 💪
rahamn023 #6
Chapter 19: Oh my good epilognya 😭😭😭
Demi ini cerita dari awal udah bagus banget
Alurnya, tulisannya dan feelnya juga dapet banget 😭😭😭😭😭
Gak tau mau berkata apa lagi. Wajib kudu mesti debut di base sih ini soalnya ketikannya bagus 😭😭.
Terima kasih atas ceritanya ya ka 🙏🏻
Ditunggu karyanya yang lain 😄
PLAPLE #7
Chapter 18: I'M SO HAPPY!
THIS STORY WAS SUCH A GOOD ONE!
The way that you portraited the characters and their relationships was amazingggg
loved to read it and longed every week for a new chapter!
thank you so much for this, authornim and I'd love an epilogue and more XiaoJin stories from you ♥️♥️♥️
iniindomiesoto #8
Chapter 18: Aaak happy ending 🥳 terima kasih author sudah menulis cerita sebagus ini ❤❤❤ jujur suka banget sama ceritanya, alur yang singkat namun jelas bikin aku makin tertarik buat ngikutin cerita ini.. sangking bagusnya dari awal sampai akhir emosiku ikut main 🥺 pokoknya semua temen2 ku harus tau cerita ini! Aku bakal rekomendasiin! 😅 sekali lagi terima kasih.. sukses terus menulisnya ❤❤❤
sclocksmith #9
Chapter 18: Pas baca berasa naik roller coaster, tapi aku sangat menikmati perjalanannya. Untung mereka mendapatkan kebahagiaan yang pantas mereka dapetin. You're amazing, author!
P.s Ditunggu epilognya. Fighting!