Move or No?

Fate

 

“Yeseo,,,” Yeseo mencari sumber suara yang memanggilnya itu.

“Eonnie… sedang apa eonnie di sana?” Yeseo bingung melihat Yujin mengintip di jendela kamarnya.

“Tolong buka dulu… “ Yeseo pun dengan cepat membuka jendela kamarnya. Yujin langsung masuk kamar Yeseo melalui jendela. “bagaimana cara eonnie ke sini, jangan bilang eonnii.. eonnie manjat?” Tanya Yeseo tak percaya.

“Hehe,, sudah lama sekali aku gak melakukan ini…” Jawab Yujin sambil terkekeh.

“Appa tadi pagi mencariku tidak yah? Dia sadar tidak aku tak pulang kemarin?” Tanya Yujin.

“ Kamu beruntung eonnie, tadi Appa dan Eomma sarapan di kamarnya, dan sepertinya mereka belum keluar. Memangnya eonnie kemana sih?” Tanya Yeseo penasaran. “Sebelum aku jawab, aku pinjam bajumu dulu, biar Appa dan Eomma tak curiga” Yeseo langsung mencari baju longgarnya yang kira-kira bisa muat di badan kakaknya itu.

Selesai mengganti pakaiannya, Yujin langsung berbaring di ranjang Yeseo. “eonnie belum jawab aku loh”

“Aku menginap di rumah temanku, dia lagi ada masalah dan butuh teman.”

“kalau melihat eonnie seperti itu, aku kira Eonnie punya pacar diam-diam…” Yeseo menggoda kakaknya itu.

“Pacar apanya? Eonnie mu ini masih single and happy…” jawab Yujin. Yeseo hanya tersenyum mendengarnya.

“Yeseo..”

“Hmm,,,”

“Maafkan eonnie yaa…”

“Apasih? Kan aku udah bilang, ini bukan salah eonnie.. udah ahh, aku gamau bahas itu lagi”

“Apa kamu masih tidak mau kembali ke London?”

“Jika aku punya pilihan eonnie, aku gak mau kembali ke tempat itu lagi.”

“Eonnie akan cari cara yah supaya Appa berubah pikiran,, pokoknya eonnie janji Yeseo, eonnie akan cari cara.” Ucap yujin penuh tekad. Yeseo tersenyum melihat determinasi kakaknya itu. “Terima kasih eonnie, apapun yang terjadi, jika aku memang aku harus kembali ke sana, aku berjanji akan baik-baik saja”  Jawab Yeseo, Yujin yang sedih dengan sikap adiknya yang pasrah itu hanya bisa merangkul adiknya itu dengan penuh sayang.

***

“1,2,3…”

“Bukan seperti itu eonnie, coba tiru gerakanku ini yaa, 1,2,3.. yaa begitu eonnie bagus sekali,,, ok,, coba sekali lagi eonnie!”

Sudah hampir 2 jam Yujin berlatih dengan Xiaoting. Xiaoting terkejut dengan gerakan Yujin yang semakin luwes dan tajam , Xiaoting sempat berpikir, dia harus extra keras mengajar Yujin  yang tak pernah melakukan dance sebelumnya. Dan mungkin karena otaknya yang cerdas, Yujin cepat sekali menghapal gerakan.

“Xiaoting Songsaenim!! Bolehkah kita istirahat dulu, sepertinya jantungku sudah mau copot” Ucap Yujin terengah-engah.

“Oke eonnie, kita istirahat dulu” XIaoting pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Kira-kira sudah hampir 1 bulan Yujin berlatih privat dengan Xiaoting di apartemennya. Biasanya itu dilakukan setelah mereka latihan dengan anggota lain atau ketika Yujin pulang dari Pelajaran tambahannya. Mereka melakukannya setiap hari, termasuk sabtu dan minggu. Yujin bertekad untuk mengejar teman-temannya di GIRLS PLAN yang lain, ia sudah bertekad untuk membantu mereka untuk memenangkan kompetisi.

“Ini eonnie, minum dulu.”

“terima kasih, ting” Yujin langsung meneguk segelas air minum itu sampai habis. “Waah leganyaa…” Xiaoting memperhatikan temannya itu. Entah mengapa setiap melihat Yujin berkeringat seusai menari, membuat sesuatu dalam dirinya bereaksi aneh.  Namun, Xiaoting berusaha untuk tidak memikirkan itu dulu. Fokusnya sekarang adalah memenangkan kompetisi.

“Eonnie, sepertinya di kehidupan eonnie yang dulu, aku curiga eonnie adalah seorang dancer juga. Baru 1 bulan latihan intens, eonnie sepertinya sudah bisa mengalahkanku.” Puji Xiaoting.

“jangan meledek deh, aku masih jauh sekali levelnya dengan kalian, tapi harus aku akui setidakya aku bisa mengikuti gerakan kalian dan aku janji aku gak akan bikin kalian malu.” Jawab Yujin percaya diri. “Masih 1 bulan lagi yaa sampai ke kompetisi, aku pikir pada saat itu, minimal aku bisa beda satu level saja dengan kalian, hehe” Tambah Yujin sambil tertawa. “kalau gurunya Shen Xiaoting, itu hal yang mudah eonnie.” Jawab Xiaoting tak mau kalah narsis. Yujin tersenyum mendengar itu. Yujin senang Xiaoting perlahan-lahan kembali normal dan bisa ceria lagi, dia tak tahu apakah Xiaoting sudah sepenuhnya melupakan Yurina atau belum. Namun setidaknya hubungan Xiaoting dan Yurina tidak secanggung seperti ketika awal-awal, walaupun mereka tidak seperti dulu, setidaknya mereka sudah bisa mengobrol normal, dan Xiaoting tidak menunjukan rasa sedih lagi setiap melihat Viviane menjemput Yurina selesai latihan.

“Apa yang kamu pikirkan, Yujinnie” Tanya Xiaoting.

 “Yujinnie??”

“Iya kependekan dari Yujin eonnie, lucu kan?” jawab Xiaoting.

“Boleh juga, cocok denganku yang imut.” Balas Yujin seraya mengeluarkan aegyo..

“uwhhh.. please no, eonnie.”

“hahaha…”

“eonnie, bagaimana kalau besok kita libur latihan dulu?”

“Oh, kamu ada acara atau janji dengan orang?” Tanya Yujin, menyembunyikan kekecewaannya, karena walaupun lelah ia sangat menikmati waktu-waktu latihan dengan Xiaoting.

“Ada, aku mau bikin janji dengan eonnie yang ada di depanku ini, eonnie besok itu premiere film kesukaanku, Yujinnie temani aku yaa”  Pinta Xiaoting tanpa basa-basi.

“Ahh,, apakah aku bisa menolak?” Tanya Yujin bercanda, “Tentu tidak, Yujinnie..”  jawab Xiaoting cepat.

“Kalau begitu kenapa kamu masih bertanya, besok aku jemput jam 7 malam yaa,,,”

“Yesss, I Love you Yujinnieee!!!” Xiaoting tak sadar apa yang ia ucapkan membuat sistem yang ada di tubuh Yujin seperti berhenti berfungsi sesaat.  Walaupun Yujin tahu makna ucapan Xiaoting tidak lebih dari ungkapan platonic, tapi entah kenapa Yujin berharap. ‘Yujin ingat mantra, Appa, eomma, mustahil Yujin, mustahil..”.

***

Jika ditanya apa genre film favorit Yujin, tanpa pikir panjang Yujin akan menjawab “Horor”, Yujin suka film bertema menakutkan itu. Namun kali ini, film yang dipiilih Xiaoting memiliki level menyeramkan sangat tinggi. Sejak awal bulu kuduk Yujin tak berhenti berdiri, Yujin yang kepalang sombong pada Xiaoting bahwa dia tak akan ketakutan, mencoba untuk tetap duduk tegap berusaha menyembunyikan rasa takutnya. Namun usahanya itu sia-sia, ketika tiba-tiba si hantu muncul di belakang si tokoh utama yang sedang focus berdoa, teriakan Yujin tak terelakan lagi, tangannya langsung meraih tangan Xiaoting dan ia pun  langsung bersembunyi di bahu Xiaoting. Hal itu berlangsung sampai film selesai.

***

“Sampai kapan kamu akan cemberut terus, yujinnie..” goda xiaoting sambil tertawa.

“Sampai kamu berhenti ngetawain aku, hmpph..” Yujin masih cemberut, dan Xiaoting belum berhenti tertawa dari awal mereka memasuki kafe.

“Oke, oke,, aku berhenti..” Xiaoting berhenti tertawa menggantinya dengan senyumannya yang paling manis. “Maafkan aku yah eonnie, aku tidak tahu ternyata filmnya semenakutkan itu, jujur aku juga tadi ketakutan cuman karena ada makhluk imut yang menempel terus sampai film selesai,ketakutanku hilang langsung.”

“Dasar, pantas gadis-gadis itu tidak pernah berhenti mengirimkan kakao padamu, kamu jago sekali merayu..” Yujin menggelengkan kepalanya.

“Apakah itu tidak bekerja padamu, Yujinnie?” Tanya Xiaoting dengan nada menggoda. Belakangan Xiaoting sering kali menggodanya seperti ini, Yujin tahu itu hanya cara Xiaoting bercanda, namun bercandaan Xiaoting itu sangat membahayakan hatinya. ‘red flag Yujinnnn… ‘

“Nope, kamu bukan tipeku..” balas Yujin tak mau kalah. Raut muka Xiaoting berubah sesaat seperti kecewa ,’ahh itu mungkin hanya pikiranku saja’ batin Yujin, dan benar tak lama akhirnya raut muka Xiaoting kembali normal. “mana mungkin Yujinniee,,, Shen Xiaoting adalah tipe semua orang” balas Xiaoting. Saat Yujin mau membalasnya tiba-tiba ada tangan yang mendarat di pundaknya.

“Yujin…”

Yujin mengangkat kepalanya, “Oppa….Taejo Oppa?”

“ahh kebetulan sekali melihat kamu di sini, boleh bicara sebentar?” Taejo menunjuk kursinya di pojok kafe. Yujin lalu menatap ke arah Xiaoting seolah meminta persetujuan dan Xiaoting lalu menganggukan kepalanya. “Baik Oppa”

Sesampainya di meja Taejo, Taejo lalu menyentuh tangan Yujin, Yujin tidak memberi kesempatan lalu menarik kembali tangannya.

“maafkan aku, membuat hubungan kita canggung, seharusnya aku tidak langsung menjauhi kamu ketika kamu menolak perasaanku. Aku menyesal. Yujin, bisakah kita berteman lagi?” Taejo berbicara dengan nada memohon. “Please…”

“Oppa tak harus sampai memohon, aku selalu menganggap Oppa teman kok, sudah yaj, tidak usah dibahas lagi.”

Taejo mengulurkan tangannya, “So, friend?” Yujin membalas uluran tangan Taejo “Friend..”Balas Yujin tersenyum.

“Besok berangkat kuliah mau aku jemput?” Tanya Taejo.

“Tidak usah Oppa, aku biasa naik mobil sendiri” Balas Yujin

“Ahh baiklah kalau begitu, aku pergi dulu kalau begitu, hati-hati pulangnya.” Taejo pun pergi meninggalkan Kafe.

Yujin kembali ke Xiaoting yang dari tadi memperhatikan percakapannya dengan teman pria nya.

“Dia siapa, Yujinnie?” Tanya Xiaoting sesampainya di meja mereka.

“Dia temanku dengan Shiro.”Jawab Yujin singkat.

“Hmmm… “ Xiaoting tak berkomentar lagi.

“Sebenarnya dia pernah menyatakan perasaannya kepadaku, tapi aku tolak, tadi dia meminta maaf karena telah menjauhiku dan meminta kami kembali berteman.” Akhirnya Yujin menceritakan semuanya, dia merasa taka da yang perlu ditutupi ke Xiaoting dan lagi mereka berdua sudah pernah berjanji untuk saling terbuka.

“Oh begitu, pria itu aneh sekali, cuman karena ditolak langsung menjauh, so not gentle.” Komentar Xiaoting. Yujin hanya tersenyum mendengar komentar temannya itu.

“Kita pesan makanannya sekarang yaa, aku sudah lapar sekali.” Ucap Yujin sambil memegang perutnya.

Xiaoting langsung mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

***

Yujin memasuki tempat latihan sambil ngos-ngosan.

“Girls, maaf aku telat, mobilku tiba-tiba mogok, aku lupa tak pernah control.” Yujin langsung menjelaskan keterlambatannya setiba di dalam ruang latihan.

“Terus eonnie ke sini bagaimana?” Tanya Xiaoting cemas.

“Aku telepon taxy, dan aku sudah telpon orang untuk mengurus mobilku, sekali lagi maaf yaa, ayoo kita lanjut latihan.” Ucap Yujin bersemangat. Para gadis pun bersiap untuk melanjutkan latihannya.

Mereka pun melanjutkan latihan mereka.

Sekitar setangah jam berlalu tibatiba terdengar suara teriakan Youngeun. “Yurina unieee…” sontak semua orang kaget melihat Yurina yang sudah terjatuh di lantai.

Dari semua orang tentu Xiaoting yang paling kaget melihat kondisi sahabatny tersebut dengan sigap Xiaoting dibantu May dan Youngeun mengangkat Yurina ke klinik kampus.

 

***

Semua personil GIRLS PLAN menunggu dengan cemas di luar klinik, kecuali Xiaoting yang menemani Yurina di dalam ruangan.

Tak lama, pintu klinik pun terbuka. Xiaoting keluar dengan wajah penuh kekhawatiran.

“Girls, Yurina sudah sadar, namun sekarang dia butuh istirahat terlebih dahulu dan tak bisa melanjutkan latihan, bagaimana kalau kita istirahat terlebih dahulu? Satu jam lagi nanti aku menyusul kembali ke ruang latihan, aku harus menemani Yurina dulu.”

“Syukurlah kalau Yurina sudah sadar kalau begitu kita biarkan dia istirahat, kita juga istirahat saja dulu, yuk Girls” ajak May.

Yujin dengan para gadis beranjak kembali ke ruang latihan, Yujin sempat menoleh ke belakang untuk melihat Xiaoting, namun Xiaoting sudah masuk kembali ke ruangan untuk menemani Yurina.

Sesampainya di ruang latihan, para gadis sudah masing-masing sibuk dengan ponselnya. Yujin langsung menghampiri tas nya untuk mencari ipad nya. Dia harus membaca file dari Appa nya, namun ketika ia cek, Ipad nya tidak ada di dalam tas.

“Ah mati aku, aku lupa tadi aku charge ipad itu di perpustakaan kampus” Yujin berdoa semoga tidak ada yang mengabil Ipad nya mengingat banyak file penting disitu.

“Yujin, kenapa? Kok kamu kelihatan panic?” Cai Bing bertanya kepada Yujin.

“Ipad ku ketinggalan di kampusku, aku khawatir hilang karena banyak file penting di sana”

“ahhh,, hmm bagaimana kalau aku antar ke kampusmu?” Ajak Cai Bing

“Serius? Aku gak mau merepotkan kamu..” Jawab Yujin tidak enak hati

“Its Ok, lagian aku ingin melihat-lihat kampusmu juga.. bagaimana?” Bujuk Cai Bing sekali lagi.

“baik kalau begitu, terima kasih yaa..” Yujin melontarkan senyum manisnya.

Mereka pun sampai ke parkiran.

“Cai Bing aku gak nyangka ternyata kamu seorang Rider yaa” Yujin takjub dengan motor yang dikendari  Cai Bing. Cai Bing yang kelihatan feminim itu mengendarai motor besar, Yamaha YZF R1M, Yujin tahu merk itu karena Taejo memiliki motor yang sama, hanya berbeda warna saja.

Cai Bing tidak menjawab pertanyaan Yujin, ia dengan sigap memakaikan helm Yujin.

“Yuk naik.. “ Yujin pun langsung naik ke motor besar itu.

Mereka pun saling mengobrol di jalan, mereka harus mengeraskan suara mereka karena mereka mengendarai motor ditambah suasana jalan yang ramai. Cai Bing ternyata sosok yang seru dan enak untuk diajak ngobrol. Yujin tahu reputasi Cai Bing sebagai playgirl, namun Yujin tidak heran, Cai Bing begitu charming, tak heran jika banyak wanita yang berlutut padanya.

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elsha95 #1
Chapter 2: Ijin baca ya, suka bgt sama plotnya
Ani_Ang #2
Chapter 19: Ya ampunn.. cerita Ini sangat luar biasa 😍😍.. Akhir yang sangat indah 😍😍.. Terimakasih banyak author-nim 🤗🤗🤗
Iamreader #3
Thank You author!!
PLAPLE #4
Chapter 19: The epilogue was so beautiful!!!
I'm crying at the scene of their wedding and child
Lynn must be so beautiful since she has two visual moms
I loved the story and will be waiting for more XiaoJin stories!
Thank you so much
That was really amazing and beautiful
sclocksmith #5
Chapter 19: Aaaa... Epilognya manis banget. Xiaojin-ku. Diri ini jadi sedikit iri 😭

Anak xiaojin pasti cantik banget deh. Ortunya visual semua 😁

Au xiaojin masih jarang. Ditunggu buat karya selanjutnya. Semangat 💪
rahamn023 #6
Chapter 19: Oh my good epilognya 😭😭😭
Demi ini cerita dari awal udah bagus banget
Alurnya, tulisannya dan feelnya juga dapet banget 😭😭😭😭😭
Gak tau mau berkata apa lagi. Wajib kudu mesti debut di base sih ini soalnya ketikannya bagus 😭😭.
Terima kasih atas ceritanya ya ka 🙏🏻
Ditunggu karyanya yang lain 😄
PLAPLE #7
Chapter 18: I'M SO HAPPY!
THIS STORY WAS SUCH A GOOD ONE!
The way that you portraited the characters and their relationships was amazingggg
loved to read it and longed every week for a new chapter!
thank you so much for this, authornim and I'd love an epilogue and more XiaoJin stories from you ♥️♥️♥️
iniindomiesoto #8
Chapter 18: Aaak happy ending 🥳 terima kasih author sudah menulis cerita sebagus ini ❤❤❤ jujur suka banget sama ceritanya, alur yang singkat namun jelas bikin aku makin tertarik buat ngikutin cerita ini.. sangking bagusnya dari awal sampai akhir emosiku ikut main 🥺 pokoknya semua temen2 ku harus tau cerita ini! Aku bakal rekomendasiin! 😅 sekali lagi terima kasih.. sukses terus menulisnya ❤❤❤
sclocksmith #9
Chapter 18: Pas baca berasa naik roller coaster, tapi aku sangat menikmati perjalanannya. Untung mereka mendapatkan kebahagiaan yang pantas mereka dapetin. You're amazing, author!
P.s Ditunggu epilognya. Fighting!