I will protect You

Fate

 

Tak terasa hari yang ditunggu-tunggu para gadis PLAN GIRLS telah tiba, hari ini adalah hari kompetisi nasional. Mereka sedang menunggu di belakang panggung menunggu nama mereka dipanggil. Mereka bisa melihat penampila peserta lain yang sedang tampil di layar TV yang disediakan oleh panitia di backstage.

“Waah penampilan mereka sangat bagus… “ Gumam Yujin dengan nada takjub. Xiaoting yang duduk disebelahnya memegang tangan Yujin.

“Kita akan tampil lebih bagus dari mereka.” UCap Xiaoting meyakinkan. Yujin mengangguk sambil tersenyum mendengar perkataan kekasihnya itu.

Satu per satu pesaing mereka tampil di panggung, hingga akhirnya panitia meminta mereka bersiap karena giliran mereka sebentar lagi. Tak lama dari itu nama Grup mereka pun dipanggil oleh MC.

‘This is it’ Batin Yujin sedikit gugup. Lagi-lagi kekasihnya memegang tangan dinginnya, Xiaoting berbisik di telinga Yujin. “You can do it! We can do it! together..” Xiaoting memberikan semangat kepada kekasihnya itu. Yujin mengangguk setelah menemukan kembali kepercayaan dirinya.

Mereka pun sudah berdiri di atas panggung.

Lagu berjudul Fate milik penyanyi senior Lee Sun Hee pun diputar. Penonton terkejut dengan pilihan lagu yang diputar, namu rasa terkejut mereka tergantikan oleh rasa takjub ketika para gadis sudah memulai gerakan tariannya. Gerakan tarian yang indah dipadu oleh ekspresi wajah mereka yang bisa mewakili pesan dari lagunya.

Ketika pertujukan selesai, mereka mendapat standing applause dari Juri dan penonton, tak sedikit dari mereka yang mengeluarkan air mata setelah menonton petunjukan yang emosional itu.

Tak lama dari itu, waktu pengumuman pemenang pun tiba.

Setelah pengumuman juara ketiga dan runner-up, para gadis mulai merasa gugup, karena nama mereka tidak kunjung dipanngil untuk juara ketiga dan runner-up, kemungkinannya hanya tinggal 2, mereka menjadi juara atau kalah tanpa mambawa apapun.

“Dan untuk Juara pertama tahun ini, jatuh kepada…….”

“PLAN GIRLS!!!” sorak sorai pun bergema di dalam gedung pertunjukan dimana kompetisi diadakan.

Tak terkecuali pada gadis yang sudah berlatih keras selama beberapa bulan kebelakang, rasa bahagia dan haru tak bisa mereka sembunyikan.

Yujin yang baru pertama kali mengikuti kompetisi tak bisa menahan air matanya, bahagia dan haru campur aduk atas kemenangan pertamanya itu. ‘Dan yang terakhir…’ batin Yujin langsung teringat peringatan Appanya, namun ia tak membiarkan kesedihan itu berlangsung lama, ia bahagia atas keberhasilannya dan teman-temannya, Yujin langsung menolehkan kepalanya ke sisi kanannya, tempat Xiaoting berada, “Selamat…” Ujar Yujin sambil tersenyum kepada Xiaoting. “Selamat juga Yujinnie.. Terima kasih sudah membantu kami..” Balas Xiaoting juga tersenyum.

 

***

“Cheerssss….”

Mereka memutuskan untuk merayakan kemenangannya di night club favorit mereka. Mereka berencana untuk menghabiskan malam mereka dengan minum kalau perlu sampai mabuk, mereka tidak peduli, karena hari ini mereka akan membayar kerja keras mereka dengan bersenang-senang. Yujin yang bertugas mengantar teman-temannya pulang pulang tentu tak bisa ikut minum, namun ia sudah merasa terhibur dengan melihat kelakuan gila teman-temannya yang sudah mulai mabuk itu. Oh yah disebelahya Yurina yang juga bertugas untuk mengantarkan teman-teman yang lain pulang juga tidak ikut minum.

“Maafkan yah, teman-temanku ini selalu begini setiap memenangkan kompetisi.” Ucap Yurina pada Yujin.

“It’s Okay,, they deserve it, lagipula mereka sudah kerja keras selama beberapa bulan ini….” Balas Yujin sambil melihat teman-temannya yang sudah mulai menuju lantai dansa.

“Aku lihat sekarang eonnie mulai dekat dengan Xiaoting yah?” Tanya Yurina tiba-tiba.

“Ahh,, Ya, mungkin karena Xiaoting yang mengajariku menari secara privat selama ini.” Jawab Yujin

“Apa Xiaoting pernah bercerita tentangku?” Yujin tak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan Yurina tersebut.

“Ahhh…” Yujin tak bisa menjawabnya.

“Maafkan aku seharusnya aku tak bertanya seperti itu.” Ucap Yurina “ Kalaupun dia cerita padamu, mana mungkin eonnie akan menceritakannya lagi padaku.” Lanjut Yurina. Yujin pun tersenyum canggung.

Yurina lantas menghela napasnya. “Aku mulai berpikir keputusanku salah…”

Yujin tak mengerti apa yang dimaksud Yurina. Ia memilih diam dan fokus mendengarkan teman bicaranya itu.

“Saat itu aku pikir memilih Viviane adalah pilihan yang tepat, dengan begitu aku bisa terus bersahabat dengan Xiaoting, namun justru semenjak itu kami seperti tak sama lagi. Seperti ada sesuatu yang hilang…” Lanjut Yurina.

“Bagaimana dengan hubunganmu dengan Viviane sekarang?” Tanya Yujin penasaran.

“Entahlah, sejak berpacaran kami sudah sering bertengkar, belum ada kata putus dari kami berdua, tapi kami sudah lama tak berkomunikasi semenjak Viviane mengunjungi orang tuanya di Jepang. Aku bahkan tak tahu kapan dia kembali.” Yurina menghela napasnya kembali. “Aku bahkan tak tahu apakah aku ingin dia kembali.” Lanjut Yurina yang lalu mengangkat kepalanya memandang dari kejauahan gadis yang sedang asik berdansa dengan teman-temannya yang lain, Xiaoting.

Menyaksikan itu semua membuat perasaan Yujin tak karuan, ia merasa tak aman, apakah Yurina baru menyadari bahwa ia mencintai Xiaoting? Jika Xiaoting tahu apakah dia akan meninggalkan Yujin dan berlari ke Yurina? gadis yang dia cintai selama 2 tahun semenjak ia datang ke korea. Jika dibandingkannya  yang baru kenal Xiaoting kurang dari satu tahun sepertinya ia akan kalah telak. Namun Xiaoting selalu bilang bahwa kini ia mencintainya. Pikiran Yujin sungguh berkecamuk, ia menutup matanya untuk menghalau pikiran-pikiran negatif dari kepalanya.

“Yujin Eonnie…” Yujin lalu membuka matanya atas panggilan Yurina tersebut.

“Sepertinya Cai Bing Eonnie menyukaimu..” Lanjut Yurina sambil tersenyum. Yujin kaget mendengarnya, karena ia tak merasa ada yang special dari perlakuan Cai Bing padanya, Yujin memilih untuk tak ambil pusing.

“Sepertinya kamu salah, Cai Bing hanya mencoba menjadi teman yang baik.” Jawab Yujin. Yurina hanya tersenyum mendengarnya, tak mau membuat Yujin tak nyaman dengan pembicaraan ini.

Mereka pun lalu mengobrol santai sambil menunggu teman-teman mereka yang lain kembali. Yujin berusaha untuk mengubur perasaan tak nyamannya.

Waktu pun semakin malam, para gadis yang dari tadi asyik berdansa sudah kembali ke meja mereka.  Yujin melihat kekasihnya sudah mabuk berat, saat ia akan beranjak menghampiri Xiaoting untuk mengajaknya pulang, tiba-tiba Yurina sudah mendahuluinya.

“Ting, ayo pulang, kamu sudah tidak bisa minum lagi.” Ucap Yurina, Xiaoting yang sudah mulai kehilangan kesadarannya hanya mengikuti apa yang dikatakan Yurina. Melihatnya Yujin hanya diam terpaku, ingin sekali ia menarik Xiaoting dan mengajaknya ikut dengannya, namun itu hanya akan menimbulkan pertayaan teman-temannya, lagipula ini idenya untuk menyembunyikan hubungan mereka.

“Sepertinya aku akan membawa Xiaoting, Youngeun, dan Hikaru, mereka semua searah denganku. Apakah eonnie tidak apa-apa membawa yang lain?” Tanya Yurina.

“ Tidak masalah, kalau begitu ayo kita pergi, aku akan meminta penjaga di sini untuk bantu kita bawa mereka ke mobil.” Jawab Yujin

Dengan bantuan beberapa penjaga Club akhirnya mereka berhasil membawa semua teman-temannya ke mobil mereka.

Yujin yang sudah berada di dalam mobil, melirik mobil di sebelahnya, terlihat Xiaoting yang sudah tertidur di kursi penumpang di samping Yurina.

“Eonnie aku duluan yaa,, eonnie hati-hati di jalan.” Teriak Yurina dari mobilnya.

“Yah kamu hati-hati juga yaa..” Jawab Yujin.

Yujin lalu memandangi mobil Yurina yang sudah mulai meninggalkan parkiran dengan wajah sedih.

“Yujin…”  Panggil Cai Bing yang duduk di sebelahnya, suaranya serak. “Apakah ada air putih?”

Yujin langsung memberikan air mineral di sampingnya. Cai Bing pun langsung meneguk habis air mineral yang diberikan Yujin.

“Terima Kasih” Ucap Cai Bing. “ Aku tidak terlalu mabuk jadi aku bisa menemanimu menyetir, maafkan kami sudah merepotkan.” Lanjut Cai Bing.

“ Tidak apa-apa Kok.. Aku memang sudah berniat mengantar kalian.” Jawab Yujin sambil tersenyum. “kamu kalau memang mengantuk, tidur saja, aku tidak apa-apa.”

“Nahh, aku tidak akan membiarkan kamu menyetir sendiri sedangkan kami asik tidur. Kamu bisa antar Mashiro, May dan Dayeon terlebih dahulu, aku terakhir saja karena rumah kita kan tidak terlalu jauh.” Saran Cai Bing.

“Betul juga, terima kasih Cai Bing, dipikir-pikir aku butuh teman mengobrol agar tidak mengantuk.” Yujin pun langsung menyalakan mesin mobilnya.

Yujin bersyukur ada Cai Bing yang menemaninya mengobrol sepanjang perjalanan, setidaknya itu bisa mengalihkan perhatiannya dari pikiran yang macam-macam.

 

***

Yujin sedang  fokus dengan bukunya ketika ponselnya bergetar.

‘Kemarin sampai rumah jam berapa?’

Pesan dari kekasihnya muncul di layar ponsel, Yujin sengaja tak membuka aplikasi chat nya, ia sedang tidak ingin berinteraksi dengan pacarnya itu, entah mengapa, padahal ia tahu kekaasihnya itu tak salah, ia hanya mabuk. Tapi perasaan tak aman dari obrolannya dengan Yurina semalam membuat  ia menjadi seperti ini.

Yujin pun kembali ke bukunya dan kembali fokus mempelajari semua hal yang ada di buku. Belum lama ia tenggelam dengan bukunya, ponselnya pun berdering.

Ada panggilan masuk dari Xiaoting, ia ragu apakah harus mengangkat ponselnya, setelah berpikir sejenak ia pun memutuskan untuk mengangkat panggilan dari kekasihnya itu.

“Hallo…” Jawab Yujin

“Mengapa pesanku tidak dibalas?” Tanya Xiaoting tanpa basa-basi.

“AKu tidak tahu kamu mengirim pesan, aku sedang fokus belajar.” Jawab Yujin berbohong.

“Tadi aku tanya di chat, kamu pulang jam berapa kemarin?” Tanya Xiaoting lagi.

“Aku tidak melihat jam, sampai rumah aku langsung mandi dan tidur.” Jawab Yujin kali ini dengan jujur, semalam ia memang tak memperhatikan jam.

“Mungkin karena terlalu asik mengobrol dengan Cai Bing yah? Sehingga tidak tahu waktu.” Yujin kaget mendengar perkataan kekasihnya itu.

“Maksudmu apa? “ Tanya Yujin sedikit emosi.

“Aku dengar dari yang lain sepanjang perjalanan kalian asik mengobrol bahkan Cai Bing orang yang terakhir kamu antar.” Ucap Xiaoting.  Xiaoting tak bisa menahan emosinya ketika ia membaca chat grup yang berisi anggota asli PLAN GIRLS, May yang satu mobil dengan Cai Bing, menggoda Cai Bing yang dia anggap sedang berusaha melakukan pendekatan terhadap Yujin semalam, emosinya semakin naik ketika semua teman-temannya di dalam grup chat itu mendukung Cai Bing untuk terus mendekati kekasihnya itu.

“Lantas? Aku dan Cai Bing kan memang berteman, apa salah jika kami mengobrol? dan rumah Cai Bing dan rumahku berdekatan jadi ia aku antar terakhir.” Jawab Yujin dengan nada sedikit keras.

Mendengar nada suara kekasihnya itu membuat Xiaoting kaget, ia mulai merasa bersalah, karena yang diakatakan Yujin itu benar, kekasihnya itu tidak salah.

“ Maafkan aku, mungkin aku harus cari sup pereda pengar, kepalaku masih sedikit pusing gara2 kemarin..”

“Itu karena kemarin kamu minum banyak sekali.. “Jawab Yujin yang masih kesal

“Jarang-jarang aku minum, dan aku pikir tidak akan masalah karena aku pikir ada pacarku yang akan mengantarkanku pulang…” Ucap Xiaoting sambil cemberut.

“Aku mau mengantarkanmu pulang, tapi Sahabat terbaikmu itu mendahuluiku…” Bela Yujin.

“Kamu kan pacarku, kamu seharusnya tidak membiarkanku pergi, kamu bahkan mengantar orang lain yang bukan pacarmu…” Ucap Xiaoting tak mau kalah.

“Xiaoting, mereka tidak tahu kita pacaran…”

“Lalu itu salah siapa?” Xiaoting memotong ucapan Yujin.

Yujin langsung terdiam mendegar ucapan Xiaoting tersebut. Xiaoting yang langsung sadar dengan ucapannya langsung merasa bersalah.

“Sayang… Yujiniee… I’m sorry…” Ucap Xiaoting penuh rasa bersalah.

“No.. No.. Im sorry..” Balas Yujin.

Mereka berdua pun terdiam beberapa saat.

“ Mungkin kita harus memikirkan kembali hubungan ini?” Ucap Yujin memecah keheningan.

“No, please. Maafkan aku yah, tadi aku emosi, aku yang memilih hubungan seperti ini, aku sudah pernah bilang, aku lebih memilih dunia tidak tahu hubungan kita dibandingkan harus kehilangan kamu, Yujinie..”  Ucap Xiaoting meyakinkan Yujin.

“Please… I love you… “ Ucap Xiaoting masih berusaha.

“Oke..” Jawab Yujin.

“Oke? Just Ok? Aku tadi bilang “I Love you”, mengapa tidak dibalas?” Ucap Xiaoting sambil mengerucutkan bibirnya.

“You are not so lovable right now” Balas Yujin.

“Oke,  I deserve it.. hmm, aku tidak mau bertengkar di telepon,  Malam ini kita bertemu ya?” Bujuk Xiaoting.

“Kalau tujuannya untuk bertengkar, kita tidak usah ketemu saja.” Balas Yujin.

“Kalau begitu kita jangan bertengkar! kita bertemu, mengobrol, berpelukan, berciuman, apapun kecuali bertengkar..” Jawab Xiaoting penuh semangat. Yujin tersenyum mendengar ucapan pacarnya tersebut.

“Tapi aku tidak bisa malam ini, orang tuaku mengajak kami menghadiri sebuah event.” Mr dan Mrs. Choi sudah mengingatkan anak-anaknya untuk acara nanti malam, mereka diminta memakai pakaian bagus, Yujin tidak tahu acara apa yang akan mereka ikuti.

“Bagimana jika besok?” Tanya Xiaoting lagi

“Besok aku ada seminar seharian.. hmm,, tapi aku bisa malamnya, besok malam?” Yujin balik bertanya.

“Yess!! Besok malam aku jemput ya?” Tanya Xiaoting.

“Bagaimana kalau kita bertemu di tempat janjiannya saja? Besok Appa jadi narasumber tamu di seminar kampusku, pasti selesai acara dia akan mengajakku makan dulu. Besok aku kabari yah dimana kita harus bertemu.” Jawab Yujin.

“Baiklah kalau begitu.” Jawab Xiaoting pasrah. Ia sudah berjanji akan menerima segala konsekuensi dari hubungan rahasia mereka,ia tahu ia tidak boleh mengeluh.

“Ok, See You Tomorrow” Ucap Yujin.

“See You Tomorrow, Love.. “ Balas Xiaoting.

 

***

Sudah hampir sejam Yujin harus tersenyum kepada semua orang yang ia jumpai dimana sebagian besar adalah orang yang ia tak kenal.

Rupanya malam ini merupakan acara amal besar-besaran yang diselengaarakan secara tahunan,diadakan di hotel paling mewah di Seoul. Tak heran Yujin melihat beberapa selebritis terkenal hadir di acara ini. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Appanya terus berkeliling dan bersalaman dengan semua orang, membentuk koneksi. ‘Apakah aku harus seperti itu juga kelak?’ batin Yujin.  Beruntung Yujin tak sendiri di acara ini, Kakak-kakaknya Tiffany dan Sunmi, serta adiknye Yeseo juga turut hadir. Sama seperti Appa nya ,Tiffany dan Sunmi juga berkeliling menyapa kolega-kolega yang mereka kenal.

“Membosankan yah Eonnie?” Bisik Yeseo.

“Shhh,, nanti appa dengar.” Balas Yujin sambil berbisik.

“Andai kita bisa pulang duluan..” Lanjut Yeseo. Yujin hanya tersenyum mendengar perkataan adiknya tersebut.

Yujin lalu melihat-lihat suasana acara tersebut, namun betapa terkejutnya ia ketika ada seseorang yang ia kenal menghampirinya.

“Yujin.. “ Sapa orang yang baru sampai di hadapannya.

“Taeyeon-ssi?” Yujin bingung memanggilnya apa. Yeseo yang berada disebelahnya jelas kaget melihat seorang selebritas terkenal menghampiri kakaknya.

“Boleh kita bicara sebentar?” Tanya Taeyeon. Yujin mengangguk. “Sebentar ya..” ucap Yujin kepada Yeseo yang hanya mengangguk.

Mereka pun mencari tempat yang tidak banyak orang lalui.

“Apa yang mau dibicarakan? Taeyeon-ssi..” Tanya Yujin.

“Panggil saja aku eonnie..” Ucap Taeyeon sambil memberikan senyum hangatnya pada Yujin. Yujin pun mengangguk sambil membalas senyum Taeyeon.

“Aku mau minta maaf soal waktu itu, aku sungguh tak enak kamu harus melihatnya..” Ucap taeyeon

“Aku sungguh tak apa-apa, Tiffany eonnie sudah menjelaskan semuanya kepadaku.” Jawab Yujin. Taeyeon hanya mengangguk. “Apakah Tiffany eonnie tahu, eonnie ada di sini?” Tanya Yujin.

Taeyeon menggelengkan kepalanya. “Dia tidak tahu, jika dia tahu pasti dia melarangku, aku hanya rindu ingin melihatnya, aku baru saja pulang dari tur-ku dan belum sempat melihatnya, ketika agensiku memberitahuku tentang acara ini tanpa pikir panjang aku langsung ke sini, karena aku tahu pasti Tiffany akan ada di sini.”Jelas Taeyeon dengan nada sedih. Entah mengapa mendengar perkataan Taeyeon membuat hati Yujin ikut sedih.

“Yujin…” Tiba-tiba ada suara yang ia sangat kenal memanggilnya. ‘Oh My God…’ Batin Yujin. Ia pun membalikan badannya.

“Appa,,,”

Mr.Choi lalu menghampiri Yujin. Mr Choi lalu memperhatikan orang yang sedang bersama Yujin.

“Kalau tidak salah, kau adalah seorang Idol kan? Siapa namamu? Taeyung?Taeyong?” Tanya Mr Choi.

Yujin tak habis pikir dengan ucapan ayahnya itu, tidak ada orang korea yang tidak tahu siapa Taeyeon, namun Yujin seharusnya tak heran, ayahnya itu menganggap rendah profesi idol ataupun selebritas.

“Taeyeon, nama saya Taeyeon..” jawab Taeyeon, tidak tampak tersinggung sedikit pun. Taeyeon memberikan tangannya untuk bersalaman dengan Appa nya, alih-alih membalas salamnya, Appanya langsung memalingkan muka.

“Ahh itu dia putriku… Ayoo Yujin, ada sesuatu yang harus Appa lakukan..” Yujin pun terpaksa mengikuti Appa nya. “Sebentar yah Eonnie..” Ucap Yujin pada Taeyeon yang hanya mengangguk.

“Tiffany… “ Panggil Appanya. “Ayo ikut Appa…” Tiffany yang tampak bingung tetap mengikuti Appa nya. Yujin ingin memberitahukan kepada kakaknya itu bahwa ada Taeyeon di sini, namun ia tak bisa karena Appa nya ada di dekat mereka.

Mereka bingung ketika Appa nya naik ke podium. “Tiffany, kemari..”

Yujin bisa melihat kakaknya juga bingung ketika disuruh naik ke podium, namun seperti biasa kakaknya menuruti apa kata Appa nya dan naik ke podium.

“Hadirin sekalian,  Bolehkah saya minta perhatiannya..” Appa nya mendekatkan bibirnya ke microphone, sehingga semua orang di event itu mendengarnya dan mengalihkan perhatian mereka ke sosok Appa nya.

“Terima Kasih… Pada kesempatan ini saya akan mengumumkan berita bahagia. Choi Siwon silakan naik ke atas podium…”

Uh ohh,, Yujin sepertinya mulai mengerti isi otak Appa nya, ia spontan langsung membalikan badannya mencari keberadaan Taeyeon. Penyanyi itu Masih berdiri di tempat sebelumnya, sama seperti hadirin yang lain, Taeyeon pun memusatkan perhatiannya ke Appa nya dan tentunya ke Kakak tertuanya. ‘Oh No…’ Batin Yujin.

Yujin pun kembali melihat ke atas podium, kini Siwon sudah bergabung di atas podium. Yujin juga bisa melihat wajah cemas kakaknya,Tiffany sepertinya tidak tahu sebelumnya apa rencana Appanya namun sama  dengannya sepertinya Tiffany sudah mulai bisa membaca ke mana arah dari aksi Appa nya itu.

“Karena Siwon sudah bersama kami, saya akan mengumumkan berita bahagia. Siwon dan putri saya Tiffany akan menikah bulan depan, saya mohon doa hadirin semua agar rencana pernikahan mereka dapat berjalan lancar.” Mendengar pertemuan itu, semua hadirin bertepuk tangan.

Yujin kembali melihat ke arah Taeyeon tadi berdiri, namun sosoknya sudah tidak ada. Sepertinya Kekasih kakaknya itu langsung pergi setelah pengumuman.

Yujin pun langsung menghampiri Tiffany yang masih diam terpaku.

“Eonnie,,, “ Mendengar suara Yujin, Tiffany seperti terbangun dari lamunannya.”Eonnie, tadi ada Taeyeon Eonnie di sini, sepertinya dia pergi setelah mendengar semuanya.” Tiffany langsung panik mendengar informasi dari Yujin tersebut. Tiffany pun langsung buru-buru ke luar berharap kekasihnya itu belum jauh pergi.

Yujin berdoa agar kakaknya itu dapat mengejar Taeyeon dan menyelesaikan permasalahannya. Walaupun dalam hati kecilnya ia tahu bahwa itu akan sulit.

Ia kemudian melihat Appa nya dan Siwon sedang sibuk menerima ucapan selamat dari orang-orang, ‘Bahkan mereka tidak sadar Tiffany Eonnie pergi..” Batin Yujin sedih. Yujin lalu teringat akan hubungannya dengan Xiaoting. Apakah kami akan bernasib sama dengan Tiffany eonnie dan Taeyeon eonnie? Yujin belum pernah berpikir sejauh itu. Kini ia berharap ia tidak ada di tempat ini, Yujin berharap ia sedang ada di apartemen kekasihnya itu, ia berharap  Xiaoting ada disisinya.

 

***

Benar apa yang Yujin prediksikan, selesai seminar Appanya mengajaknya makan di salah satu restaurant dekat kampusnya.

“ Appa tadi bertemu dengan ketua Yayasan universitasmu, Appa sudah menyumbang banyak uang di sini, Appa harap mereka memberikan pendidikan yang terbaik untuk putri Appa.” Seperti biasanya Appanya selalu membanggakan dirinya. Yujin hanya mengangguk, ia sedang malas berkomentar.

“Yujin, mengapa kemarin kamu mengobrol dengan idol itu? Kamu kenal dengannya?” Tanya Mr.Choi dengan nada menginterogasi. Yujin tidak tahu harus menjawab apa.

“Sudahlah, apapun yang kamu tahu, kamu harus menyimpannya, jangan sampai orang lain tahu.” Yujin kaget mendengar ucapan Appa nya itu.

“Maksud Appa?” Tanya Yujin

“Kamu pikir Appa tidak tahu? Appa penasaran mengapa Tiffany tiba-tiba ingin menunda pernikahan, tak butuh lama Appa tahu alasannya.. Cihhh…” Ayahnya memasang muka jijik. “Ternyata penyebabnya karena idol kampung itu, aku tak habis pikir.” Yujin kaget mendengarnya, ternyata selama ini Appanya tahu.

“Untung Appa punya kenalan di agensinya, Appa suruh mereka memberitahunya tentang event amal kemarin, benar saja,  perempuan tak tahu malu itu datang juga.” Lanjut Appanya, Yujin makin terkejut mendengar pengakuan Appanya tahu.

“Maksud Appa, Appa sudah merencanakan semuanya? Agar Taeyeon eonnie melihat pengumuman pernikahan Tiffany eonnie?” Tanya Yujin masih tak percaya Appanya tega melakukan itu. Appanya tak menjawab.

“Appa bukankah itu keterlaluan?” Entah darimana datangnya keberaniannya hingga ia bisa mengatakan itu kepada Appanya.

“Yang keterlaluan itu mereka!  mana mungkin mereka memiliki hubungan seperti itu? Tiffany hampir saja mempermalukan Appa, untung aku segera melakukan damage control.” Jawab Appanya dengan emosi.

Yujin tak sanggup berkata-kata lagi. Hatinya hancur atas apa yang harus menimpa kakaknya. Ia tahu bagaimana Tiffany dan Taeyeon begitu saling mencintai.

“Appa sudah peringatkan agensinya, jika mereka tak melakukan sesuatu, Appa akan hancurkan karirnya. Pasti mereka tak mau kehilangan artis terbesarnya.” Sambung Appa nya.

Yujin sudah tak mengenal Appa nya lagi, ia tahu Appanya itu memiliki karakter yang tidak sempurna, namun sampai level menghancurkan hidup orang lain? Yujin tak tahu lagi, apakah ini benar Appa yang membesarkannya? Ia teringat dengan perjalanan hidupnya selama ini, semua yang ia lakukan sepanjang hidupnya hanya bertujuan untuk membanggakan orang tuanya,’ is it worth it?’ pikir Yujin.

***

Yujin sengaja datang lebih awal dari waktu yang ditentukan , ia ingin menikmati waktu sendiri dulu. Kini ia sedang duduk menikmati malam sambil disuguhkan pemandangan sungai Han.

Pemandangan malam di Banpo Bridge, merupakan salah satu spot favoritnya ketika kecil. Appanya pernah mengajaknya sekali ke sini, sejak saat itu tempat ini menjadi tempat favoritnya, setiap minggunya ia akan meminta supir keluarganya untuk mengantar ia ke sini, walau sebentar itu sudah cukup untuk Yujin kecil.

“Dipikir-pikir sudah lama sekali aku tidak ke sini..” Yujin berbicara dengan dirinya sendiri. Semenjak Yujin bersekolah di luar negeri dan bahkan saat dia sudah kembali ke Korea, Yujin tidak pernah mengunjungi tempat ini lagi, ia berpikir karena tempat ini sudah terlalu ramai oleh Turis. ‘Beruntung malam ini tidak terlalu banyak orang’ pikir Yujin. Yujin sengaja mencari spot yang terpencil karena tidak ingin terganggu dengan orang lain.

Tiba-tiba ada tangan yang menutup matanya dari belakang. Tanpa harus melihatpun ia tahu siapa pemilik tangan tersebut, ia sangat mengenal wangi parfum itu.

“Shen Xiaoting…” bisik Yujin. Suara tawa Xiaoting pun terdengar, Xiaoting kemudian duduk di samping kekasihnya itu.

“Ahh tidak seru.. “ ucap Xiaoting sambil mengerutkan wajahnya.

“kamu tahu kan aku akan selalu mengenali baumu..” Jawab Yujin.

“Kalau aku berganti parfum? Tanya Xiaoting.

“Aku tetap akan mengenalimu.” Jawab Yujin sambil mengacak-acak rambut Xiaoting.

“Yaaaah,, aku sudah cantik-cantik begini..” protes Xiaoting  sambil merapikan kembali rambutnya.

Melihat Xiaoting merapihkan rambut panjangnya seperti itu, membuat Yujin kembali ke masa ketika ia pertama kali bertemu Xiaoting, ‘ternyata tanpa aku sadari, ketika pertama kali melihatmu pun aku sudah jatuh cinta.  Xiaoting, I’ve loved you for a long time’ batin Yujin.

Sambil menopang dagunya, Yujin memandangi Xiaoting yang masih merapikan rambutnya.

“Xiaoting, kamu benar-benar cantik,, you are the most beautiful woman I have ever seen.. “ Xiaoting lalu berhenti merapikan rambutnya ketika mendengar pujian dari kekasihnya itu.

“Every time I see your face, I feel like crying. How can a girl as beautiful as this love me?” Lanjut Yujin sambil mengusap pipi Xiaoting. “And i never thought i could have this kind of feelings towards someone. I never knew I could love someone more than I love myself.” Yujin mengatakan kalimat terakhirnya itu sambil berkaca-kaca. Xiaoting speechless mendengar perkataan Yujin tadi,  ia tidak tahu dalam satu waktu ia bisa merasakan berbagai macam perasaan sekaligus .Xiaoting kemudian membalas mengusap pipi Yujin sambil tersenyum, merasa tidak cukup ia pun mencium kening Yujin cukup lama.

“I Love you too, Choi Yujin.. more than anything in this world…” Yujin pun tak kuasa menahan air matanya setelah mendengar kata cinta dari Xiaoting, Xiaoting dengan cekatan menyeka air mata kekasihnya itu. Yujin lalu tersenyum dengan perlakuan kekasihnya itu. Pandangan mereka pun bertemu lalu mereka berdua mendadak tertawa. “We are helpless…” ucap Yujin. 

“Helplessly in love..” Balas Xiaoting, Yujin tersipu malu mendengarnya.

“Sepertinya pertunjukan air mancurnya akan dimulai.. “ Ucap Yujin. Pertunjukan yang disebut Banpo Bridge Moonlight Rainbow Fountain itu diadakan setiap hari dari bulan April sampai Oktober.

Air mancur menari-nari, gerakannya seperti mengikuti alunan musik yang diputar sebagai musik latarnya. Ditambah oleh lampu warna-warni membentuk warna pelangi menambah keindahan air mancur tersebut. Menambah keindahan malam untuk setiap orang yang sedang menikmatinya.

“Indah sekali… “ ucap Xiaoting. Yujin pun mengangguk setuju. Yujin kemudian mengistirahatkan kepalanya di pundak Xiaoting.

Namun bayang-bayang Appa nya tiba-tiba muncul kembali. Yujin menutup matanya mencoba menghapus bayangan Appanya dari pikirannya.

Latar musik pertunjukan air mancur pun berubah, berganti menjadi lagu ballad berjudul never ending story milik penyanyi senior Lee Seung Chul.

https://www.youtube.com/watch?v=kDnwbdviJfw

 (Author: listen to this song while reading)

Yujin tak sadar ikut bernyanyi, mengikuti liriknya.

di suatu tempat disana, yang tak bisa terjangkau,

hari ini kau bernafas seperti biasanya

di atas sebuah kursi kecil yang dulu kita duduk bersama di atasnya

angin yang sama berhembus

 

saat kau pergi, seolah-olah kau meninggalkanku

kau melambaikan tangan padaku dari kejauhan

dan kau bilang suatu hari nanti ini akan terasa seperti kenangan yang jauh

seperti dalam film, aku berharap kita akan kembali bersama suatu hari nanti

selama kita tetap saling merindukan

aku tak bisa berdiri di dekatmu melewati masa-masa sulit kita

dan kau tetap tinggal dalam kenangan akan hari-ari indah saat kita bersama

 

saat kau pergi, seolah-olah kau meninggalkanku

kau melambaikan tangan padaku dari kejauhan

dan kau bilang suatu hari nanti ini akan terasa seperti kenangan yang jauh

seperti dalam film, aku berharap kita akan kembali bersama suatu hari nanti

selama kita tetap saling merindukan

aku tak bisa berdiri di dekatmu melewati masa-masa sulit kita

dan kau tetap tinggal dalam kenangan akan hari-ari indah saat kita bersama

 

seperti dalam film, aku berharap kita akan kembali bersama suatu hari nanti

selama kita tetap saling merindukan

aku tak bisa berdiri di dekatmu melewati masa-masa sulit kita

dan kau tetap tinggal dalam kenangan akan hari-ari indah saat kita bersama

 

seperti dalam film, aku berharap kita akan kembali bersama suatu hari nanti

selama kita tetap saling merindukan

aku tak bisa berdiri di dekatmu melewati masa-masa sulit kita

dan kau tetap tinggal dalam kenangan akan hari-ari indah saat kita bersama"

Yujin menyanyi dari awal hingga lagunya habis. Xiaoting pun menikmati suara indah kekasihnya itu, saat lagunya habis Xiaoting mengusap-usap kepala Yujin yang masih ada di pundaknya.

“Mengapa liriknya sedih sekali?” Tanya Xiaoting.

“Mungkin si pembuat lagu sedang sedih saat menciptakannya? Jawab  Yujin seraya mengangkat kepalanya dari pundak Xiaoting. Xiaoting hanya mengangguk.

“Yujinniee.. “ Xiaoting memanggil Yujin yang terlihat sedang melamun.

“Hmmm..” Jawab kekasihnya itu.

“Kamu tahu kan bahwa kamu bisa cerita semuanya sama aku? Apa yang terjadi?” Tanya Xiaoting.

Yujin masih terdiam, tidak langsung menjawab pertanyaan Xiaoting.

“Honnn,, Tell Me, please…” kini Xiaoting setengah memohon kepada kekasihnya itu.

Yujin menghela napasnya. “Xiaoting, it will be hard for us…”

“Maksudnya?” Tanya Xiaoting tak mengerti.

“Hubungan kita… ini tidak akan mudah…” Jawab Yujin dengan nada sedih.

“Eonnie!!! Yujin!!!! Aku kan sudah bilang, aku tidak masalah jika orang lain tidak tahu hubungan kita, aku hanya mau kamu disisiku, you just need to stay!” Xiaoting mengeraskan suaranya. Yujin tersenyum melihat reaksi pacar cantiknya itu.

“still the same Shen Shouting..” Ucap Yujin sambil menggelengkan kepalanya, Xiaoting masih memasang muka cemberutnya.

“ok, aku akan cerita…” Yujin pun menceritakan kisah kakaknya Tiffany dan pacar selebritisnya, ia menceritakan semuanya dari awal hingga kejadian tadi malam. Mendengar semuanya membuat Xiaoting merasa sedih untuk Kakak kekasihnya itu.

“So… Xiaoting, apakah kamu masih yakin dengan hubungan kita?” Tanya Yujin lagi setelah ia selesai menceritakan semuanya. “Kedepannya akan lebih sulit bagi kita, aku tidak tahu apa yang akan diperbuat Appa kepada kita,kepadamu khususnya, jika dia tahu hubungan ini…”  Lanjut Yujin dengan nada sedih.

“Choi Yujin, Do you Love me?” Tanya Xiaoting.

“kenapa kamu masih bertanya?” Jawab Yujin heran, sepertinya dia sudah sering sekali mengutarakan perasaannya kepada kekasihnya itu.

“Choi Yujin, Do you Love me?” Xiaoting mengulangi pertanyaannya.

“ I Do, Shen Xiaoting.. I DO… “ Jawab Yujin dengan penuh keyakinan. Xiaoting kemudian memeluk kekasihnya itu.

“Then , I will protect you, I will protect us…” Ucap Xiaoting sambil membelai rambut panjang kekasihya itu.

Yujin tersenyum di pelukan Xiaoting.. “ We will protect each other…” Balas Yujin.

Xiaoting melepaskan pelukannya, ia kemudian meraih wajah Yujin dengan kedua tangannya, mendekatkan wajahnya dan mengarahkan bibirnya ke bibir kekasihnya yang amat ia cintai.

Xiaoting dan Yujin tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Namun mereka berjanji pada diri mereka sendiri untuk saling terus menjaga, sampai kapan? Tidak ada yang tahu,  namun mereka berharap untuk selamanya.

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elsha95 #1
Chapter 2: Ijin baca ya, suka bgt sama plotnya
Ani_Ang #2
Chapter 19: Ya ampunn.. cerita Ini sangat luar biasa 😍😍.. Akhir yang sangat indah 😍😍.. Terimakasih banyak author-nim 🤗🤗🤗
Iamreader #3
Thank You author!!
PLAPLE #4
Chapter 19: The epilogue was so beautiful!!!
I'm crying at the scene of their wedding and child
Lynn must be so beautiful since she has two visual moms
I loved the story and will be waiting for more XiaoJin stories!
Thank you so much
That was really amazing and beautiful
sclocksmith #5
Chapter 19: Aaaa... Epilognya manis banget. Xiaojin-ku. Diri ini jadi sedikit iri 😭

Anak xiaojin pasti cantik banget deh. Ortunya visual semua 😁

Au xiaojin masih jarang. Ditunggu buat karya selanjutnya. Semangat 💪
rahamn023 #6
Chapter 19: Oh my good epilognya 😭😭😭
Demi ini cerita dari awal udah bagus banget
Alurnya, tulisannya dan feelnya juga dapet banget 😭😭😭😭😭
Gak tau mau berkata apa lagi. Wajib kudu mesti debut di base sih ini soalnya ketikannya bagus 😭😭.
Terima kasih atas ceritanya ya ka 🙏🏻
Ditunggu karyanya yang lain 😄
PLAPLE #7
Chapter 18: I'M SO HAPPY!
THIS STORY WAS SUCH A GOOD ONE!
The way that you portraited the characters and their relationships was amazingggg
loved to read it and longed every week for a new chapter!
thank you so much for this, authornim and I'd love an epilogue and more XiaoJin stories from you ♥️♥️♥️
iniindomiesoto #8
Chapter 18: Aaak happy ending 🥳 terima kasih author sudah menulis cerita sebagus ini ❤❤❤ jujur suka banget sama ceritanya, alur yang singkat namun jelas bikin aku makin tertarik buat ngikutin cerita ini.. sangking bagusnya dari awal sampai akhir emosiku ikut main 🥺 pokoknya semua temen2 ku harus tau cerita ini! Aku bakal rekomendasiin! 😅 sekali lagi terima kasih.. sukses terus menulisnya ❤❤❤
sclocksmith #9
Chapter 18: Pas baca berasa naik roller coaster, tapi aku sangat menikmati perjalanannya. Untung mereka mendapatkan kebahagiaan yang pantas mereka dapetin. You're amazing, author!
P.s Ditunggu epilognya. Fighting!