First storm

Fate

***

 

“Kalau nonton series ini dari awal agak kecewa yah Clark berakhir dengan Lois, bukan dengan Lana… “ Ucap Xiaoting mengomentari series yang sedang mereka tonton.

“Yah mau bagaimana lagi, Superman itu kan Clark dan Lois bukan Clark dan Lana…” Jawab Yujin.

“Seperti Xiaoting dan Yujin yah? Tidak ada yang lain selain Xiaoting dan Yujin..” Xiaoting mulai melancarkan  flirty mode nya.

“Mulai deh..  memangnya kamu superman?” Ucap Yujin dengan nada mengejek.

I’m more than a bird.. I’m more than a plane, I’m more than some pretty face beside a train, it’s not easy to be me…” Xiaoting malah membalas Yujin dengan nyanyian milik Five for fighting berjudul Superman.

Mendengar itu Yujin langsung tertawa.

“Oh My God, Shen Xiaoting…” Ucap Yujin sambil menggelengkan kepalanya.

“Ngomong-ngomong, no more marathon series buat kita deh, mataku sudah seperti zombie.” Lanjut Yujin.

“Siapa yang mengusulkan di awal?” Tanya Xiaoting.

“Me!! Tapi siapa yang bersikeras menghabiskan sepuluh season sekaligus?” Balas Yujin.

Xiaoting hanya membalasnya dengan tertawa.

Mereka berdua pun kompak menyandarkan badan mereka di headboard tempat tidur milik Xiaoting.

“Bagaimana kondisi Tiffany Eonnie?” Tanya Xiaoting.

Sudah sebulan semenjak pengumuman pernikahan Tiffany dan Siwon. Yujin kaget ketika kakak perempuannya itu tetap mengikuti rencana orang tua mereka. Yujin tidak tahu bagaimana hubungan kakaknya dengan Taeyeon sekarang. Pada malam itu Yujin sengaja mendatangi apartemen kakaknya untuk melihat keadaannya, tadinya jika Tiffany pulang ke apartemennya dengan Taeyeon, Yujin akan langsung pulang karena berarti itu berita baik, namun ternyata kakaknya itu pulang sendiri, dan ketika ditanya ia hanya menggelengkan kepala. Sampai sekarang pun Tiffany tidak pernah mau membahas tentang Taeyeon dengannya. Yujin tentu kecewa dengan kakaknya itu, ia pikir kakaknya akan sedikit berjuang untuk hubungannya dengan Taeyeon.

“Eonnie ku itu sudah seperti mayat hidup, dia hanya menuruti semua perintah Appa tanpa protes sedikit pun, semua kegiatan pra-nikah dia jalani tapi matanya tidak bisa bohong, matanya kosong. Aku gemas sekali melihatnya, tapi aku pun tak bisa berbuat apa-apa..” Ucap Yujin sambil menghela napas. “Dan tiga hari lagi dia sudah resmi menjadi Nyonya Choi Siwon…” kini Yujin menggelengkan kepalanya, marah campur sedih atas keputusan kakaknya.

Xiaoting lalu meraih tangan Yujin berusaha menenangkannya. “Kita tidak tahu apa yang ada di kepala eonni mu, jadi jangan terlalu menyalahkannya..”Ucap Xiaoting.

“Aku tak menyalahkannya, aku hanya…” Yujin terdiam sejenak. “Ahh sudahlah…” ia memutuskan tak meneruskannya.

“Tidur saja yuk? Mungkin kalau sudah tidur, mood mu akan membaik?” Usul Xiaoting. Yujin pun mengangguk dan langsung membaringkan badannya di ranjang. Xiaoting pun menyusul membaringkan badannya di ranjang,  lalu mereka saling berhadapan, Yujin menyingkap rambut yang menutupi telinga Xiaoting.

“Terima kasih sudah menampungku beberapa hari ini..” ucap Yujin sambil tersenyum.

“Aku senang orang tuamu sering ke luar negeri.. “ Balas Xiaoting.

“Hmm, tapi besok mereka pulang untuk persiapan pernikahan Tiffany Eonnie.” Yujin jadi teringat bahwa besok ia harus bangun lebih pagi agar bisa pulang lebih dahulu dibandingkan orang tuanya.

“Good Night, Ting.. Love you” Yujin langsung memejamkan matanya. Xiaoting tersenyum melihat kekasihnya itu.

“Good night, My Love.. “ Bisik Xiaoting sebelum mencium kening gadisnya itu.

***

Hari pernikahan Tiffany pun tiba. Di ruangan calon pengantin wanita kini hanya ada 4 saudara perempuan yang  saling terdiam. Hari yang seharusnya jadi hari bahagia entah mengapa menjadi hari yang memilukan untuk mereka, terlebih melihat kakak tertua mereka, Tiffany yang sudah selesai dimake up itu tampak sangat cantik, namun tak ada cahaya di wajahya.

“Eonnie… “ Akhirnya Sunmi mencoba memecah keheningan.

“Hmm..” Jawab Tiffany singkat.

“Apakah kamu tidak coba untuk bicara lagi dengan Appa?” Tanya Sunmi.

“Sudah terlambat..” Kembali Tiffany menjawab dengan singkat.

“Tidak ada kata terlambat Eonnie, setidaknya kamu belum berikrar…” Lanjut Sunmi lagi, ia tahu ini mungkin mustahil, tapi ia tak tahan melihat wajah merana Tiffany.

Tiffany kemudian mengeluarkan air matanya, ia sudah menahannya lama sekali dan sudah tak kuat menampungnya.

“Eonniee…” Yujin dan Yeseo lalu memeluk Kakak-nya itu. Tiffany masih belum berhenti menangis. Adik-adiknya pun mengeratkan pelukan mereka.

Setelah beberapa lama akhirnya ia pun berhenti menangis.

“Boleh kalian tinggalkan aku sendiri dulu? Aku butuh waktu sendiri.. “

Ketiga saudaranya pun pergi meninggalkan ruangan, mengerti bahwa Tiffany mungkin butuh waktu sendiri.

***

Yujin, Yeseo, dan Sunmi sudah duduk di kursi depan dekat altar. Siwon pun sudah tampak menunggu di depan altar. Orang-orang tampak antusias menunggu kehadiran pengantin wanita.

Yujin hanya bisa berdoa semoga pilihan kakaknya ini yang terbaik, semoga Tiiffany tak menyesali keputusannya.

Detik demi detik hingga beberapa menit berlalu, namun belum tampak kehadiran Tiffany. Yujin bisa melihat kegusaran di wajah Siwon yang sedari tadi melihat jam di tangannya. Yujin melihat wajah eomma  nya yang juga tak kalah gusar. Beberapa kali eomma nya itu melihat ke belakang, menanti kehadiran putri dan suaminya.

Tidak lama Yujin mendengar ribu-ribut di belakang, tampak Appa nya seperti orang yang kebingungan. Tak lama seseorang yang ia kenal sebagai salah satu staff Appa nya menghampiri mereka. Ia berbisik kepada eomma nya, cukup keras sehingga Yujin bisa mendengarnya.

“Nyonya, Nona Tiffany hilang…” Wajah Eomma nya pun langsung pucat, ia langsung berdiri menghampiri Appa nya.

“Eonnie…” Yujin langsung memanggil Sunmi. “Tiffany eonnie kemana?” Tanya Yujin.

“Aku tak tahu..” Ucap Sunmi cemas. “Apakah kalian tidak ada yang mengetahui rencana Tiffany eonnie?” Tanya Yeseo kepada kakak-kakaknya. Yujin hanya menggelengkan kepala sambil melihat ke altar yang sudah kosong, sepertinya Siwon sudah diberitahu dan langsung meninggalkan altar mencari keberadaan kakaknya itu.

“Oh Tuhan, mudah-mudahan eonnie kalian itu tidak melakukan hal bodoh…” Sunmi mengucapkan kata-kata itu dengan nada bergetar, tanda ia sangat khawatir dengan Tiffany.

Malam semakin larut, semua orang masih sibuk mencari Tiffany. Para tamu pun sudah pulang sedari tadi. Keluarga Choi pun kembali ke rumah mereka setelah berulang kali meminta maaf kepada keluarga Siwon.

“Aku tak menyangka dari semua putriku, Tiffany lah yang akan mempermalukanku seperti ini!! Dasar anak tak tahu terima kasih!” Teriak Appa nya. Yujin tak pernah melihat Appa nya semarah ini.

“Lihat saja apa yang akan kulakukan jika aku menemukannya..” Yujin langsung takut mendengar itu, ia tak tahu harus berdoa apa, apa sebaiknya Appa nya tidak menemukan Tiffany saja?

“kalian bertiga kembali ke kamar kalian saja. Tolong renungkan kejadian hari ini, aku tak mau ada salah satu dari kalian mencontoh anak tak tahu diri itu!” Lagi-lagi Appa nya berteriak saat mengucapkannya. Appa nya lalu kembali menelepon, sepertinya menanyakan progress pencarian Tiffany ke para staff nya.

Yujin, Sunmi, dan Yeseo pun kembali ke kamar mereka masing-masing. Mereka semua berdoa yang terbaik untuk kakak pertamanya itu.

***

Yujin tak bisa tidur, ia sangat khawatir dengan keadaan Tiffany. Bagaimanapun juga bisa dibilang diantara semua mereka lah yang paling dekat.

Yujin kemudian menelepon Xiaoting, ia sedang butuh seseorang untuk mendengarkannya.

“ Haloo.. “ Terdengar suara kekasihnya itu.

Xiaoting…” Balas Yujin dengan nada sedih.

Heii,, mengapa suaramu seperti itu? Apa acaranya sudah selesai?” Tanya Xiaoting

Tiffany Eonnie hilang, dia kabur dari acara

Apaaa??” Xiaoting sontak kaget mendengarnya. “Bagaimana ceritanya?” Tanya Xiaoting

Aku tak tahu, Tiffany eonnie hanya menyuruh kami bertiga keluar ruangannya untuk menenangkan diri, lalu saat semua menungunya naik ke altar, eonnie tak kunjung datang. Lalu kemudian kami mendapat kabar dia hilang..” Jelas Yujin pada kekasihnya.

Taeyeon.. kamu sudah tanya kepada Taeyeon? Mungkin eonnie mu ada bersamanya?”

Aku tadi sempat berpikir seperti itu, tapi aku tak punya nomor ponsel Taeyeon eonnie…” Jawab Yujin pasrah..

Hmm,, “ Xiaoting diam sejenak.

Sepertinya aku tahu caranya, kamu tahu kan Yaning bekerja di SM entertainment dan dia kenal beberapa artis di sana, aku ingat dia pernah bekerja  beberapa kali sebagai penari di konser Taeyeon. Aku coba Tanya dia yah, mudah-mudahan dia punya nomornya.. “

Oh yah, itu akan sangat membantu, terima kasih Sayang..” Jawab Yujin

Anything for you babe.. kamu sekarang tunggu saja ya, aku akan Tanya Yaning dulu..”

Oke..” Jawab Yujin seraya menutup ponselnya.

Tak beberapa lama, ponsel Yujin berbunyi, pesan dari Xiaoting. Ia mengirimkan nomor Taeyeon. ‘syukurlah…’ batin Yujin.

Ia kemudian membalas pesan Xiaoting.

Thank You, I Love you

I Love you too… “ balas Xiaoting yang sontak membuat Yujin tersenyum.

Yujin lalu menyimpan nomor Taeyeon di ponselnya. Ia kemudian mencoba menelepon nomor tersebut.  Panggilan pertama tak kunjung diangkat, ‘mungkin karena nomorku, nomor asing?’ batin Yujin. Dia pun mencoba menelepon kedua kalinya, masih belum diangkat, saat Yujin akan mematikan ponselnya tiba-tiba terdengar suara di seberang sana.

Halo..” Terdengar suara berat seorang wanita.

Ini apakah benar nomor Taeyeon eonnie?”

Kamu siapa?” Jawab orang di seberang sana.

Eonnie, aku Yujin..”

Yujin?”

Iah eonnie ini aku..”

Mengapa kamu meneleponku, bukannya seharusnya kamu sedang ada di pesta pernikahan Tiffany?” Suara Taeyeon terdengar sedih, sepertinya sang penyanyi itu habis menangis.

Eonnie,, Tidak ada pernikahan, Tiffany Eonnie kabur, dia hilang dari tempat acara.”

APAAA?” teriak Taeyeon, Yujin harus sedikit  menjauhkan ponselnya karena suaranya yang keras.

Apa yang dia lakukan? Dia sendiri yang memintaku melupakannya… Yujin, kamu tahu dia dimana sekarang?” Tanya  Taeyeon dengan nada sedih campur khawatir.

Eonnie, aku meneleponmu karena aku tak tahu Tiffany Eonnie dimana, aku pikir dia sedang bersamamu...” Yujin semakin khawatir, jika Tiffany tidak bersama Taeyeon, lalu dimana kakaknya itu berada?

Taeyeon tidak langsung menjawab, ia sepertinya sedang berpikir. Taeyeon kemudian menghela napasnya.

“Yujin, sepertinya aku tahu dimana Tiffany, kamu tidak usah khawatir. Hmm, maaf aku harus segera menutup teleponnya, aku harus segera menemukan kakakmu itu..”

Baik Eonnie, terima kasih.” Jawab Yujin sedikit lega. Ia pun menutup ponselnya. Ia berdoa semoga Taeyeon benar-benar bisa menemukan kakaknya.

***

Tiffany sudah bersamaku, jangan khawatir.”

Pesan dari Taeyeon tadi pagi setidaknya dapat mengurangi kekhawatiran Yujin. Kakaknya sampai sekarang tidak bisa dihubungi, sepertinya ia sengaja mematikan ponselnya agar tidak diketahui keberadaannya.

“Masakanku tidak enak yah?”  suara kekasihnya itu membangunkan Yujin dari lamunannya. “pacarku ini hobi sekali melamun yah?dari tadi kamu hanya memainkan sendok dan garpu, makanannya nanti keburu dingin lho..” Lanjut Xiaoting, sambil tersenyum hangat.

“Iya maaf, terlalu banyak hal dipikiranku..” Jawab Yujin. “Mau aku suapin?” Tanya Xiaoting, Yujin pun mengangguk.  Berkat Xiaoting, Yujin berhasil menghabiskan makanannya.

Mereka pun pindah ke sofa, Xiaoting langsung menyalakan Televisi. Xiaoting terus memindah saluran untuk mencari acara yang bisa mereka nikmati berdua. Matanya langsung terbuka lebar ketika ia memindahkan saluran ke acara berita, di dalam televisi tampak sedang duduk seorang gadis di sebuah meja panjang dengan lampu kilat kamera yang terus menghujani wajah gadis tersebut.

“Taeyeon Eonnie…” Terdengar suara Yujin yang sama sepertinya, tampak kaget. Mereka pun memfokuskan pandangan mereka ke Televisi.

Setelah beberapa lama, Taeyeon pun akhirnya mendekatkan microphone ke bibirnya.

“Terima kasih atas kehadiran kalian, aku sengaja memanggil kalian ke sini untuk memberikan pernyataan resmi.”  Taeyeon pun terlihat menghela napasnya panjang.

“Aku memutuskan untuk hiatus dari dunia hiburan sampai waktu yang tidak ditentukan. Terima Kasih.” Taeyeon pun langsung berdiri dan meninggalkan ruangan.  Sontak keadaan di tampat konferensi pers itu diadakan menjadi riuh oleh suara wartawan yang mencoba melayangkan pertanyaan kepada staff yang masih ada di ruangan.

“Xiaoting apa yang sedang terjadi?” Tanya Yujin pada gadis di sebelahnya.

“Entahlah, namun apapun itu pasti ada hubungannya dengan kakakmu…” Jawab Xiaoting.

Yujin menggigit bibir bawahnya, khawatir dengan Kakaknya dan Taeyeon. Setelah ini apa yang akan terjadi? Pikirnya.

Yujin lalu melihat ponselnya, semua portal berita memberitakan mengenai pengumuman hiatus Taeyeon. Search bar di semua portal pun menempatkan nama Taeyeon di pencarian teratas. Semua komentar bertanya-tanya mengapa Taeyeon tiba-tiba hiatus di puncak karirnya. Ada yang menduga Taeyeon hamil, ada yang menduga karena narkoba, tak sedikit yang menyangka karena Taeyeon sudah tidak sanggup menghadapi haters-nya. ‘tidak ada satupun yang benar’ batin Yujin.

Kemdudian terdapat notifikasi di layar ponselnya. “Tiffany Eonnie..” Ucap Yujin yang langsung membuka aplikasi chat nya.

Jinnie, Maafkan Eonniie, Eonnie sudah berusaha untuk menerima keinginan orang tua kita, untuk kebaikan semua, untuk kebaikan Taeyeon. Namun rupanya aku terlalu overestimate terhadap diriku sendiri, aku tak bisa hidup tanpa Taeyeon.  Jinnie, maafkan kali ini aku harus egois, aku dan Taeyeon harus pergi jauh, aku tak ingin Appa menemukan kami. Jinnie, sekali lagi maafkan Eonnie, Suatu hari kita akan bertemu lagi, I Love You, my Dearest sister…”

Tak terasa air mata sudah jatuh ke pipinya, Yujin langsung mencoba menelepon nomor Tiffany berharap kakaknya itu akan mengangkat panggilannya. Namun sepertinya Tiffany langsung mematikan ponselnya lagi karena kini ia terhubung dengan kotak suara. Tangisan Yujin pun semakin menjadi, ia kemudian memberikan ponselnya kepada Xiaoting, Xiaoting lalu membaca pesan yang dikirimkan oleh Tiffany, pantas saja kekasihnya itu menangis kencang, Xiaoting langsung memeluk Yujin mencoba menenangkan kekasihnya.

“Suatu hari kalian akan bertemu lagi, kamu harus sabar yah, demi Kakakmu, biarkan dia mengejar kebahagiannya.”  Ucap Xiaoting sambil membelai rambut Yujin. Yujin hanya bisa mengangguk mendengar kekasihnya itu, di dalam lubuk hatinya, ia mendukung keputusan kakaknya itu, Kakaknya berhak bahagia, ia hanya sedih karena berarti ia tak akan bertemu dengan kakak kesayangannya itu entah sampai kapan.

“Xiaoting, kita harus kuat seperti mereka ya?” Ucap Yujin, ia takut sekali dengan apa yang akan dihadapinya di depan sana.

“Iya Sayang, we will protect each other, remember?” Xiaoting mencoba meyakinkan Yujin. Sebenarnya Xiaoting pun takut dengan apa yang akan dihadapinya, setelah menyaksikan sendiri apa yang terjadi dengan Tiffany, Orang tua Yujin pasti akan lebih protective dengan putri-putrinya yang lain, namun ia sudah berjanji dengan Yujin, mudah-mudahan cinta mereka cukup untuk menjadi kekuatan mereka untuk menghadapi masa depan.

***

Xiaoting dan Yujin sedang berkumpul dengan teman-temannya, kini mereka sedang berada di Hangang Park, berpiknik dengan menggelar  tikar di rumput hijau sambil menikmati Korean fried chicken dan pizza kesukaan mereka. Kebetulan cuaca saat itu sedang bagus, May yang berinisiatif mengadakan pertemuan ini setelah melihat cuaca yang bagus.

Yujin berpikir ini kesempatan bagus untuk mengurangi stress-nya atas apa yang terjadi beberapa hari lalu. Saat Appa nya tahu bahwa anak pertamanya lari, ia kemudian mengumpulkan semua anggota keluarga, Appa-nya berikrar untuk tidak mengakui Tiffany sebagai anggota keluarga Choi lagi, dan meminta semua anggota keluarga untuk memutuskan hubungan dengan Tiffany. Hal itu membuat Yujin sangat sedih, namun ia bertekad suatu hari ia akan menemukan kakaknya dan berkumpul dengannya lagi.

“Yujin, apa kamu sudah pernah coba rasa ini? ini enak sekali..” Cai Bing yang duduk di sebelahnya menyodorkan sumpitnya ke mulutnya, karena tak enak ia pun langsung memakan dari  sumpit Cai Bing. Hal ini tentu menarik perhatian para gadis di sekitar mereka.

“Sepertinya Caibing eonnie sudah semakin akrab yah dengan Yujin Eonnie. .” Goda Young Eun. Cai Bing terlihat salah tingkah karena digoda seperti itu, berbeda dengan Yujin yang merasa tak enak dengan kekasihnya yang duduk diseberangnya. Mereka berdua memilih untuk duduk berjauhan karena mereka sadar jika mereka berdekatan mereka tak akan bisa menahan diri, tangan mereka selalu otomatis menyentuh satu sama lain. Ketika Cai Bing mencoba untuk menyuapinya lagi, Yujin langsung menolak, “Maaf aku sudah kenyang Bing..” Jawab Yujin sambil tersenyum.

“Waah Yujin eonnie jadi malu-malu, ini semua gara-gara kamu Young Eun menggoda mereka… “ Ucap Hikaru ikut menggoda. Semua tertawa, kecuali tentu Yujin dan Xiaoting. Xiaoting hanya bisa diam, tentu ia cemburu melihat Cai Bing yang masih berusaha mendekati kekasihnya itu, terlebih teman-temannya ikut mendukungnya, namun bagaimana lagi? teman-temannya tidak ada yang tahu hubungan mereka. Ia lalu melihat ke arah Yujin, kekasihnya itu sepertinya khawatir atas reaksinya, ‘Im sorry’ Xiaoting mencoba membaca gerakan mulut Yujin. Xiaoting tersenyum kepada kekasihnya itu dan mengangguk kecil, seolah mengatakan bahwa ia tak apa-apa.

“Wow, this is unexpected..” Suara Dayeon membuatnya menjadi pusat perhatian teman-temannya. Dayeon lalu memperlihatkan ponselnya. “Taeyeon ternyata seorang L…” Tambah Dayeon memperjelas. Mereka pun lalu melihat artikel yang baru saja dirilis oleh dispatch. Dalam artikel tersebut terlihat Taeyeon sedang berjalan dengan seorang gadis yang wajahnya diblur, mereka saling bepegangan tangan, namun ada satu foto yang membuat orang bisa memastikan orientasi Penyanyi terkenal tersebut, dalam foto itu, Taeyeon sedang mencium bibir wanita yang lagi-lagi wajahnya diblur di sebuah restaurant, kalau dilihat itu sepertinya ruang pivat yang seharusnya tidak ada orang yang bisa melihat mereka, cara kerja paparazzi-paparazi itu memang mengerikan.

‘Appa’ Batin Yujin. Ia yakin ini adalah perbuatan Appa-nya. Ia teringat dengan ucapan Appa-nya dulu, dia tak menyangka Appa-nya akan benar-benar menghancurkan hidup seseorang.

“Komentar-komentar netizen sungguh mengerikan..”  Komentar May.

“Masyarakat Korea sepertinya masih belum bisa menerima orang-orang sepertiku..” Ucap Cai Bing. “beruntung aku bukan selebriti..” Tambah Cai Bing.

“Sepertinya itu alasan Taeyeon memutuskan hiatus,  ia sepertinya lebih memilih pacarnya dibandingkan karirnya. Jika seperti ini aku tak yakin dia bisa kembali ke dunia hiburan” Ucap Dayeon.

“Such a brave woman, aku penasaran siapa wanita yang bersamanya itu, sungguh beruntung..” Yurina ikut mengomentari.

Yujin hanya terdiam mendengar komentar teman-temannya itu. Ia berdoa semoga Kakaknya dan Taeyeon hidup bahagia dimanapun mereka berada, terlalu banyak yang mereka korbankan.

“Xiaoting.. Yurina.. kalian tahu kan jika kalian tetap dengan impian kalian, itu artinya kalian kelak akan menjadi terkenal, dan tak akan mudah jika orang-orang tahu bahwa kalian… “ Mashiro mengutarakan concern-nya, dari semua teman-temannya, yang ia tahu selain Cai Bing, Xiaoting dan Yurina lah yang memiliki orientasi berbeda dengan mereka. “Ah sudahlah.. Maafkan aku..” Mashiro memutuskan untuk tidak melanjutkan.

“Aku tidak pernah berpikir sejauh itu, aku mungkin akan lebih berhati-hati dan mengikuti arus saja… Siapa tahu kedepannya, masyarakat akan bisa lebih menerima kami.. “ Yurina lalu meraih tangan Xiaoting seraya meyakinkannya untuk ikut berpikir positif sepertinya.

Melihat pemandangan didepannya membuat ide gila muncul di otak Yujin, ‘Mungkin jika Xiaoting bersama Yurina, Appa tak akan pernah menyakiti Xiaoting, mereka bisa saling mencintai dengan bebas tanpa harus sembunyi-sembunyi, dan jika mereka berdua terkenal pun, mereka tak usah menghadapi ancaman Appa. Yurina lebih berani daripadaku, Xiaoting butuh orang yang lebih baik dariku.’ Batin Yujin, tiba-tiba ombak kesedihan datang padanya, Ia tak tahu bagaimana bila akhirnya ia harus berpisah dengan Xiaoting, namun ia pun tak sanggup membayangkan apa yang akan dilakukan Appa-nya itu terhadap gadis yang sangat ia cintai itu.

Tapi Yujin sudah berjanji terhadap Xiaoting, mereka akan saling melindungi, untuk itu Yujin harus kuat. Pandangannya lalu kembali ke kekasihnya yang ternyata sedang memandanginya dari tadi, terlihat wajah khawatir Xiaoting. Yujin kemudian memberikan senyumannya, memberi sinyal bahwa dia baik baik saja. Dia berusaha untuk baik-baik saja.

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Elsha95 #1
Chapter 2: Ijin baca ya, suka bgt sama plotnya
Ani_Ang #2
Chapter 19: Ya ampunn.. cerita Ini sangat luar biasa 😍😍.. Akhir yang sangat indah 😍😍.. Terimakasih banyak author-nim 🤗🤗🤗
Iamreader #3
Thank You author!!
PLAPLE #4
Chapter 19: The epilogue was so beautiful!!!
I'm crying at the scene of their wedding and child
Lynn must be so beautiful since she has two visual moms
I loved the story and will be waiting for more XiaoJin stories!
Thank you so much
That was really amazing and beautiful
sclocksmith #5
Chapter 19: Aaaa... Epilognya manis banget. Xiaojin-ku. Diri ini jadi sedikit iri 😭

Anak xiaojin pasti cantik banget deh. Ortunya visual semua 😁

Au xiaojin masih jarang. Ditunggu buat karya selanjutnya. Semangat 💪
rahamn023 #6
Chapter 19: Oh my good epilognya 😭😭😭
Demi ini cerita dari awal udah bagus banget
Alurnya, tulisannya dan feelnya juga dapet banget 😭😭😭😭😭
Gak tau mau berkata apa lagi. Wajib kudu mesti debut di base sih ini soalnya ketikannya bagus 😭😭.
Terima kasih atas ceritanya ya ka 🙏🏻
Ditunggu karyanya yang lain 😄
PLAPLE #7
Chapter 18: I'M SO HAPPY!
THIS STORY WAS SUCH A GOOD ONE!
The way that you portraited the characters and their relationships was amazingggg
loved to read it and longed every week for a new chapter!
thank you so much for this, authornim and I'd love an epilogue and more XiaoJin stories from you ♥️♥️♥️
iniindomiesoto #8
Chapter 18: Aaak happy ending 🥳 terima kasih author sudah menulis cerita sebagus ini ❤❤❤ jujur suka banget sama ceritanya, alur yang singkat namun jelas bikin aku makin tertarik buat ngikutin cerita ini.. sangking bagusnya dari awal sampai akhir emosiku ikut main 🥺 pokoknya semua temen2 ku harus tau cerita ini! Aku bakal rekomendasiin! 😅 sekali lagi terima kasih.. sukses terus menulisnya ❤❤❤
sclocksmith #9
Chapter 18: Pas baca berasa naik roller coaster, tapi aku sangat menikmati perjalanannya. Untung mereka mendapatkan kebahagiaan yang pantas mereka dapetin. You're amazing, author!
P.s Ditunggu epilognya. Fighting!