Annoying Sibling

Stand By You
Please Subscribe to read the full chapter

Meja makan di rumah itu kini nampak lebih ramai dengan tambahan satu orang yang pagi itu ikut sarapan di sana. Amber terus saja berkutat dengan pikirannya sambil memandang Dani, sang adik yang kini sudah tumbuh menjadi seorang wanita cantik. Dani yang merasa risih dan terganggu dengan tatapan menghakimi kakaknya itu mulai menyuruhnya untuk berhenti melakukan hal itu.

"Eonni, tolong atasi suamimu." rengek Dani pada Krystal yang duduk di depannya.

Amber masih diam tak menggubris omangan Dani dan Krystal yang menyuruhnya menghentikan sikapnya itu. Hingga pada akhirnya pria itu mengeluarkan suaranya yang terdengar mengerikan.

"Kenapa datang tak bilang dulu?"

"Eih, aku sudah bilang pada Eonni, dia juga yang membukakan pintu untukku."

Amber seketika menoleh pada Krystal yang duduk disampingnya setelah mendengar jawaban Dani. Bagaimana bisa istrinya itu tak bilang jika di rumah ada orang lain selain mereka. Krystal hanya bisa tersenyum kecut pada tatapan datar suaminya itu.

"Aku lupa bilang padamu kalau Dani menginap disini. He~ Maaf."

"Lihatlah, aku datang karena Eonni bilang setiap malam dia kesepian. Tapi sepertinya aku datang di waktu yang tak tepat." bela Dani.

"Kenapa tidak pulang?! Bagaimana kalau Jeno khawatir padamu?!"

"Jeno Oppa sedang pergi dengan teman kampusnya. Daripada bosan di rumah lebih baik menginap di sini. Lagi pula pagi ini aku juga harus kembali ke agensi. Ada latihan tambahan."

"Dasar, masih mau dibohongi agensimu itu? Sudah berapa lama kau di training mereka?! Aku dengar banyak teman seangkatanmu yang sudah debut. Sudahlah, belajar saja yang benar seperti Jeno."

Dani mulai mengeluarkan pembelaannya setelah mendengar ucapan Amber yang seakan tak mempercayai kemampuannya untuk bisa meraih apa yang ia inginkan. Ia sangat kecewa karena kakaknya itu seakan sudah meremehkan impiannya. Krystal hanya diam melihat dua bersaudara yang dulunya akur tapi sekarang malah sangat suka berdebat kalau bertemu.

"Susun kembali impianmu, raihlah sesuatu yang jelas dan baik untukmu. Hem~ Contohlah Jeno, dia fokus dengan studynya hingga sekarang dia bisa " Amber urung menyelesaikan kalimatnya karena Dani langsung memotongnya.

"Bisa apa?! Jadi arsitek adalah impian Jeno Oppa sejak dulu, wajar kalau dia belajar terus karena itulah yang dia inginkan. Begitu juga denganku, menjadi seorang idol yang tampil di panggung adalah impianku sejak dulu. Kenapa Oppa meremehkanku?! Kami sama! Hanya impian kami saja yang berbeda!!" bantah Dani panjang lebar tanpa membiarkan Amber menyelanya.

Kesal dan kecewa dengan kakaknya Dani seketika meletakkan sumpitnya dan berdiri. Ia pergi menuju kamarnya dengan kepala yang panas sementara Amber hanya diam. Merasa bingung dan bersalah karena sudah mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati adiknya.

Krystal menghela napas kemudian menggelengkan kepalanya seakan tak percaya dengan sikap Amber barusan. Ditatap seperti itu oleh istrinya Amber pun merasa canggung dan malu hingga merasa kikuk. Amber kembali mengalihkan pandangannya pada Dani yang baru saja meletakkan sebuah kotak bewarna merah dengan pita yang mengikatnya.

"Hadiah dariku. Selamat ulang tahun." ucap Dani acuh kemudian pergi menuju gedung agensi tempatnya berlatih selama tiga tahun terakhir untuk menjadi seorang idol setelah berpamitan dengan hati yang sakit pada Amber dan Krystal.

Amber menghela napas kasar setelah membuka dan melihat isi kotak yang diberikan Dani tadi. Ia berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah katapun karena rasa malunya.

Melihat rasa penyesalan yang nampak jelas di wajah Amber itu Krystal pun mulai mengeluarkan pendapat sekaligus mencoba menenangkan hati Amber.

"Dasi yang bagus, dia pintar memilih." Krystal meraih kotak yang dipegang Amber tadi dan mengeluarkan dasi bewarna merah yang Dani beli untuknya.

Amber hanya diam dan kembali menyantap sarapannya yang belum selesai itu dengan otak yang dipenuhi dengan rasa khawatirnya pada Dani.

"Makanya kalau punya mulut itu dijaga, dengan adik sendiri kasar seperti itu. Punya adik yang semangat meraih impiannya bukan didukung malah diremehkan."

Mendengar tudingan dari Krystal tentang sikapnya tadi Amber pun mulai mengeluarkan pembelaannya.

"Aku hanya kesal karena agensinya itu seakan memberikan harapan palsu padanya. Jika bisa berhenti sekarang maka akan lebih baik untuknya."

"Kau tak akan pernah tahu apa yang baik dan tidak bagi Dani. Dia sudah besar, biarkan dia memilih jalan hidupnya. Sebagai kakak seharusnya kau mendukung Dani."

Kesal dipojokkan terus oleh Krystal Amber mulai berdiri, meninggalkan makanannya untuk mengambil tasnya sebelum berangkat kerja. Ia bahkan hanya diam saat Krystal berteriak menyuruhnya berbicara dan meminta maaf pada Dani.

Krystal menggelengkan kepala heran pada sifat kedua bersaudara itu. Keduanya sama-sama keras kepala dan memiliki ego yang tinggi.

"Dasar! Jangan sampai anakku nanti punya watak yang sama seperti bapaknya. Bisa pusing nanti aku." gerutu Krystal tak jelas saat mencoba mencari cara untuk mendamaikan kedua orang itu.

~

Dua hari sudah Amber tak mendapat kabar dari adiknya. Mereka yang biasanya bertukar sapa sekali dalam sehari kali ini malah hilang kontak. Tidak, sebenarnya rasa tak ingin kalah merekalah yang membuat kedua bersaudara itu saling mendiamkan selama beberapa hari.

Amber yang baru saja selesai membuang sampah ke luar rumah mendapati Krystal sedang berbicara dengan seseorang di telfonnya.

"Ini orangnya, mau bicara langsung?" tanya Krystal pada sang penelfon kemudian memberikan ponselnya untuk sang suami.

Amber mengambil telfon itu tanpa tau siapa orang itu dan mulai menyapanya. Ia menghela nafas saat Jeno mulai memarahinya karena ponselnya yang tak bisa dihubungi sejak tadi.

"Aku sedang tak pegang ponsel, ada apa?!" potong Amber pada kalimat Jeno.

"Selama tiga hari kedepan aku tak bisa pulang, Dani biar menginap di rumah Hyung ya. Kasihan kalau disini sendirian, jarak agensinya dengan rumah Hyung kan juga dekat."

"Kenapa kau meminta hal seperti itu? Apa aku pernah melarangnya untuk tidur disini?"

"Tapi kenapa tadi waktu kusuruh dia untuk menginap disana aku malah dimarahi?"

Amber diam, ia berpikir mungkin adiknya itu masih marah padanya.

"Sudalah, nanti biar Hyung telfon dia. Dan kau, mau pergi kemana kau sampai tak pulang tiga hari?!"

"Ayah sedang sakit di Busan, aku ingin menjenguknya. Kasihan dia harus tinggal sendirian disana. Aku ingin mengajak Dani, tapi dia menolak. Makanya aku suruh dia menginap di rumah Hyung."

Amber diam saat Jeno mulai menyebut ayah kandung mereka dalam percakapan itu. Rasa kesal dan sakit Amber masih sangat terasa hingga ia belum sepenuhnya memaafkan orang itu.

Selesai dengan percakapannya Amber kembali memberikan ponsel bewarna putih dengan gambar apel tak utuh dibelakang itu pada Krystal.

Penasaran dengan perubahan ekspresi suaminya Krystal pun mulai bertanya banyak.

"Kenapa?" tanya Krystal.

"Dia menyebalkan."

"Siapa? Siapa yang menyebalkan? Jeno??"

Amber menghela napas kasar. Tak mungkin ia bilang pada Krystal kalau ia membenci sang ayah yang seakan tak bisa mengurus diri sendiri karena bisa sakit cukup parah setelah mendengar cerita Jeno. Amber memang masih membenci pria itu, tapi hati kecilnya kadang masih merasa khawatir pada pria tua yang sekarang hidup seorang diri tanpa harta melimpah seperti dulu dan anak-anaknya yang juga tinggal di tempat yang amat jauh darinya.

Krystal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
izzy_themythkingdom #1
Chapter 23: cool..nice story..kereeenn...
munyil_cutez #2
Chapter 23: ending bgus authornim, good job
CT4EVA
#3
Chapter 22: Yeayyyyy, good job
munyil_cutez #4
Chapter 19: bntr lagi anak2 krystal dan amber lahir neh mga2 semuanya baik2 j deh
munyil_cutez #5
Chapter 17: seneng bercampur sedih bacanya, moga2 ibu dan babys nya baik2 ja deh
Sy_penia #6
Chapter 17: Ceritanya keren thor cuma per part nya terlalu pendek
adekilysm
#7
Chapter 14: ceritanya biar panjang lagi, lagi asyik bacanya sudah habis.. huhu :)
munyil_cutez #8
Chapter 14: semoga mereka cepet dpt anak deh, kasihan si krys uring2an terus
munyil_cutez #9
Chapter 14: semoga mereka cepet dpt anak deh, kasihan si krys uring2an terus