Options

Stand By You
Please Subscribe to read the full chapter

Ruang rawat pasien yang termasuk dalam kategori VIP itu nampak cukup sepi. Amber yang kemarin baru saja sampai di Korea setelah perjalanan panjangnya dari US tampak masih enggan untuk bangun. Ditambah rasa lega akan beban yang selama ini ia tanggung kini sudah terbang entah kemana. Hubungannya dengan Krystal sudah membaik, dan yang paling penting adalah penantian panjang yang ia dan Krystal lakukan akhirnya berakhir juga dengan kabar jika rahim Krystal tidak kosong lagi dan sudah terisi buah cinta mereka.

Melihat Amber nyenyak dalam tidurnya membuat Krystal tak tega untuk membangunkannya. Pria itu pasti lelah, terlebih harus berbagi kasur rumah sakit yang sempit itu dengannya.

Suara dering telfon berhasil mengganggu tidur Amber. Setelah mendengar paparan sang sekretaris mengenai jadwalnya hari ini Amber lantas mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, mencari keberadaan Krystal yang tak ada disana. Tak menemukan sang istri disana Amber pun berniat keluar. Namun segera ia urungkan saat melihat Krystal masuk ke dalam kamar sambil menggeret sebuah tiang infus yang masih terpasang di tangannya.

"Selamat pagi stupid."

Amber memeluk Krystal dengan erat. Tidak ada yang ia inginkan saat ini selain menghabiskan waktu bersama dengan wanita nomor satu di hidupnya itu. Duduk bersama, bertukar cerita, menghabiskan waktu seharian dengannya. Terdengar sangat menyenangkan bagi Amber.

"Kenapa tidak membangunkanku?"

"Sudah aku bangunkan. Kau saja yang tidak mau bangun." bohong Krystal.

"Benarkah? Kau dari mana?"

"Keluar sebentar. Cari angin sekaligus cari minuman untukmu." balas Krystal sambil menggoyangkan kantung plastik hitam yang tak terlihat oleh Amber tadi karena dia hanya sibuk menatap wajah Krystal yang masih terlihat pucat meskipun sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit.

Amber dengan lahap memakan nasi kotak yang ia pesan. Ia ingin menyuapi Krystal yang tengah duduk disampingnya itu, tapi tidak bisa karena Krystal masih harus puasa dari makanan yang dilarang dokter untuknya.

"Maaf ya, aku tidak bisa masak untukmu."

"Maaf juga ya harus makan makanan ini tanpa berbagi denganmu."

Keduanya tertawa pada permintaan maaf yang mereka lontarkan masing-masing. Hal kecil seperti itu ternyata mampu membuat diri mereka tertawa tanpa beban. Mungkin karena hadirnya seseorang di dalam rahim Krystal membuat mereka tenang dan bahagia.

Ruangan yang awalnya sepi karena hanya diisi oleh mereka berdua itu kini tampak lebih ramai setelah kedatangan Taeyeon beserta istri dan anaknya. Mereka mengobrol, bercanda dengan tawa dan celaan yang silih berganti datang dari Amber dan Taeyeon.

Krystal tertawa geli mendengar Taeyeon bercerita mengenai tampang bodoh Amber yang baru tahu jika istrinya tengah hamil itu saat ia bertemu dengannya di depan rumah.

"Cepat bayar. Berani-beraninya membawa kabur mobilku."

"Dasar pelit. Hyung, apa kau tidak ingat dengan hutang-hutang yang kau pinjam dariku? Ambil sana, mobilnya ada diparkiran." ketus Amber.

Keempat orang dewasa itu sibuk dengan dunianya sendiri sementara Johny, anak Taeyeon sibuk memainkan game di ponselnya.

Tawa dan kehangatan yang sebelumnya memenuhi tempat itu seketika berubah menjadi dingin setelah Tiffany mengeluarkan sebuah pertanyaan yang tak terpikirkan oleh Amber sebelumnya. Rasa bahagia Amber ternyata mampu menghentikan sejenak kinerja otaknya saat itu.

Melihat suaminya mulai khawatir Krystal mencoba menjelaskan berbagai alasan yang menyebabkannya harus dirawat di tempat itu dengan selang infus yang masih setia menantap di tangannya.

"Mau kemana?"

Pertanyaan Krystal berhasil menghentikan kegiatan Amber yang sedang mengambil jasnya.

"Rapat. Setelah itu aku akan kembali, aku tidak akan pergi lama. Tunggu sebentar ya."

"Baru saja pulang masih ada rapat?"

"Sebentar saja. Hanya satu jam."

"Satu jam. Tidak boleb lebih.!"

Pelukan dan kebohongan Amber yang sedang risau itu mampu menenangkan Krystal hingga akhirnya wanita itu membiarkan suaminya pergi setelah meninggalkan kecupan di keningnya.

Hening, ketakutan Amber membumbung tinggi setelah mendengar penjelasan dokter Choi Sooyoung yang selama ini menangani Krystal.

Langkah kaki tanpa tenaga Amber terpampang dengan jelas selama pria itu menyusuri koridor rumah sakit. Sebuah penyakit di rahim yang diderita Krystal ternyata masih menjadi hantu dalam kehidupan mereka berdua.

Amber duduk disebuah kursi panjang di salah satu koridor rumah sakit. Dia mengistirahatkan punggungnya, menatap langit-langit bangunan itu sambil meyakinkah dirinya kalau Tuhan tak akan sekejam itu padanya, pada mereka. Amber bahkan berteriak dalam hatinya, salah apa di dan Krystal sampai-sampai mereka harus mendapat kesusahan yang tak ada hentinya itu.

"Itu baru kemungkinan. Dia bukan wanita lemah. Mereka akan baik-baik saja." gumam Amber berkali-kali. Mencoba melawan prediksi medis tentang Krystal juga calon anak mereka.

Amber baru sadar, perjalanan dan perjuangan panjang yang sebenarnya ternyata baru saja akan dimulai. Amber menggertakkan giginya, memekik dalam hati jika dia, mereka pasti akan bisa melalui semua itu dengan baik.

~

Meja penuh makanan, balon dan beberapa pernak pernik sudah disiapkan beberapa orang rumah untuk menyambut kepulangan Krystal dari rumah sakit. Selama perjalanan sebuah senyum lebar tak pernah hilang dari wajah Krystal. Dia terus bercerita kepada Amber yang sibuk memperhatikan jalan didepannya.

"Nyonya Jung, simpan tenagamu untuk nanti. Ada banyak orang yang sedang menunggumu di rumah. Jadi, sssttt~"

"Siap boss, aku akan diam. Tapi bagaimana kalau dia bosan di dalam sana?"

"Dia sama sepertiku. Dia baru saja mengirim telepati kepadaku, katanya dia juga ingin ibunya diam."

"Isshh~ Kata siapa dia akan seperti dirimu?! Dia anakku, jadi dia akan seperti aku."

Amber tersenyum melihat Krystal merajuk layaknya anak kecil. Seperti biasa, hanya Krystal yang mampu memb

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
izzy_themythkingdom #1
Chapter 23: cool..nice story..kereeenn...
munyil_cutez #2
Chapter 23: ending bgus authornim, good job
CT4EVA
#3
Chapter 22: Yeayyyyy, good job
munyil_cutez #4
Chapter 19: bntr lagi anak2 krystal dan amber lahir neh mga2 semuanya baik2 j deh
munyil_cutez #5
Chapter 17: seneng bercampur sedih bacanya, moga2 ibu dan babys nya baik2 ja deh
Sy_penia #6
Chapter 17: Ceritanya keren thor cuma per part nya terlalu pendek
adekilysm
#7
Chapter 14: ceritanya biar panjang lagi, lagi asyik bacanya sudah habis.. huhu :)
munyil_cutez #8
Chapter 14: semoga mereka cepet dpt anak deh, kasihan si krys uring2an terus
munyil_cutez #9
Chapter 14: semoga mereka cepet dpt anak deh, kasihan si krys uring2an terus