Be Patient

Stand By You
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal duduk termangu di ruang tamu sambil menunggu Amber yang tak kunjung pulang. Sudah seminggu ini suaminya itu pulang malam karena kesibukannya yang teramat sangat.

Perhatian Krystal yang awalnya fokus pada layar televisi didepannya segera beralih pada seorang pria yang baru saja pulang dari kerjanya.

"Belum tidur?"

"Aku menunggumu." jawab Krystal kemudia mengambil tas dan jas yang Amber bawa tadi untuk ia letakkan di atas meja.

"Kenapa menungguku, harusnya tidur saja."

"Tentu saja harus ditunggu, kalau tidak pulang bagaimana."

"Mana berani aku tak pulang, ada orang yang setiap hari menungguku jadi aku harus pulang."

"Baguslah kalau tahu! Kau sudah makan? Aku ambilkan ya."

Amber mengangguk setuju dan Krystal pun segera beranjak ke dapur, mengambil makanan untuk suaminya yang sedang kelaparan.

Setelah makan dan membersihkan dirinya Amber beranjak ke kasur untuk tidur. Krystal hanya menghela nafas melihat suaminya yang seakan sudah kehabisan tenaga itu. Karena kesibukan Amber sekarang Krystal sangat jarang menghabiskan waktu bersamanya. Bahkan ia sudah tak ingat kapan terakhir kali menghabiskan malam yang panjang bersama suaminya itu.

Amber kembali membuka matanya saat sadar jika sedari tadi Krystal memperhatikannya. Ia bertanya pada istrinya itu, tapi wanita itu hanya menggeleng. Enggan untuk menceritakan apa yang ada di dalam hatinya.

"Kemarilah dan tidur."

Amber menarik Krystal agar segera meletakkan punggungnya di atas kasur karena sedari tadi ia hanya duduk termangu. Wanita itu diam dalam pelukan suaminya hingga akhirnya kedua orang itu tidur.

~

Amber nampak rapi dengan setelan jasnya saat keluar kamar untuk menuju meja makan. Ia sedikit terkejut melihat meja yang biasanya hanya berisi roti panggang berselai dengan air putih dan susu itu kini nampak penuh dengan nasi dan makanan hangat.

"Woah~ Ada acara besar apa ini?" tanya Amber bingung pada Krystal yang tengah mengambil nasi untuk mereka.

"Stupid! Ulang tahun sendiri tidak ingat." ujar Krystal memperhatikan tampang linglung Amber.

"Ah, benarkah? Haha, maklum. Konsentrasiku akhir-akhir ini sedang pecah."

Amber segera duduk dan mulai makan makanan yang sudah Krystal masak sedari subuh.

"Alasan, bilang saja kalau kau itu memang stupid."

"Berhenti memanggilku seperti itu. Mau aku adukan pada Ayah huh?"

"Masa bodoh adukan saja sana, stupid!!"

Amber urung mengeluarkan amarahnya saat Krystal mulai memeluk dan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

"Mau stupid atau tidak yang penting kan aku sayang sama kamu. Happy birthday, love you Stupid." ucap Krystal kemudian mencium kening Amber yang sedang tersenyum karena mendengar kata manisnya.

"Terima kasih." balas Amber dengan senyum yang lebar.

Amber menyantap sup rumput laut dan berbagai makanan lain dengan lahap. Ia sampai tak percaya seorang Krystal yang dulunya hanya bisa masak air sekarang sudah bisa masak apapun dengan rasa yang enak.

"Nanti kamu pulang pagi kan?" tanya Krystal setelah meminum air putihnya.

"Kenapa? Mau mengajakku jalan?"

Krystal mengangguk mengiyakan pertanyaan Amber. Namun prianya itu malah memberi jawaban yang tak ia inginkan.

"Maaf." lirih Amber melihat ekspresi kekekcewaan di wajah Krystal.

"Kau lebih suka pada mereka ya?"

"Eh?"

"Setiap hari yang kau pikirkan hanya Suho, ayahnya, dan orang-orang SM. Aku bahkan ragu apa kau pernah memikirkanku, hari ulang tahun sendiri pun kau lupa. Itu bukti kalau tak ada yang kau pikirkan selain mereka."

Amber menunduk, merasa malu dengan ucapan Krystal tadi dan pria itu hanya bisa menggumamkan kata maaf.

"Sudahlah, cepat makan dan berangkat. Katanya sibuk." lirih Krystal kemudian berdiri sambil membawa piringnya yang masih ada beberapa sisa makanannya untuk ia bawa ke wastafel.

Amber berdiam diri, membiarkan Krystal pergi dari meja makan dengan perasaan bersalahnya atas sang istri yang seakan ia abaikan itu. Jika disuruh memilih ia pasti akan memilih pulang lebih awal dan menghabiskan waktu dengan wanitanya itu, tapi apa daya karena tanggung jawab yang ia terima dari sang ayah mertua bukanlah hal sepele. Terlebih dengan deretan musuh Yunho yang kin juga menjadi musuhnya.

Sepulang kerja Krystal langsung pergi ke rumah orang tuanya karena enggan pulang ke rumahnya yang sepi. Sesampainya disana ia langsung disambut sang ibu yang sedang menemani Eunbi mewarnai buku gambarnya. Gadis cilik berusia empat tahun itu langsung berlari ke pelukan Krystal saat melihat tantenya datang.

"Tante sendirian? Paman mana?" tanya Eunbi pada wanita y

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
izzy_themythkingdom #1
Chapter 23: cool..nice story..kereeenn...
munyil_cutez #2
Chapter 23: ending bgus authornim, good job
CT4EVA
#3
Chapter 22: Yeayyyyy, good job
munyil_cutez #4
Chapter 19: bntr lagi anak2 krystal dan amber lahir neh mga2 semuanya baik2 j deh
munyil_cutez #5
Chapter 17: seneng bercampur sedih bacanya, moga2 ibu dan babys nya baik2 ja deh
Sy_penia #6
Chapter 17: Ceritanya keren thor cuma per part nya terlalu pendek
adekilysm
#7
Chapter 14: ceritanya biar panjang lagi, lagi asyik bacanya sudah habis.. huhu :)
munyil_cutez #8
Chapter 14: semoga mereka cepet dpt anak deh, kasihan si krys uring2an terus
munyil_cutez #9
Chapter 14: semoga mereka cepet dpt anak deh, kasihan si krys uring2an terus