Chapter 8

You are My Star

Tiffany's house~

Ting tong!

"It’s her." Dengan gembira Tiffany langsung berlari membukakan pintu rumahnya dan melihat Yoona berdiri menatapnya.

"Akhirnya kau datang juga Yoong. Kaja masuklah."

"No thanks, kita bicara di sini saja."

"Aku rasa di dalam akan lebih nyaman di banding di sini."

"Aniyo, aku tidak akan berbicara lama." Tiffany sedikit mendesah.

"Baiklah terserah kau saja." Yoona pun menarik napasnya sejenak dan sedikit mendekatkan jaraknya dengan Tiffany.

"Aku tidak ingin berbasa basi jadi langsung saja. Mianhae Fany-ah, untuk saat ini sampai seterusnya hatiku bukan lagi untukmu. Aku mencintai orang lain dan aku tidak bisa mengubah perasaanku padanya. Aku tau ini menyakitkan bagimu tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa mencintaimu lagi seperti dulu." 

"K-kau pasti bercanda kan Yoong? A-aku tau kau sangat mencintaiku."

"Itu dulu, sekarang semuanya sudah berubah." Tidak sadar hati Tiffany merasa robek setelah mendengarnya.

"Aku pasti salah dengar. Ini semua tidak benar kan Yoong?"

"Semua yang aku katakan itu benar."

"Bohong!" 

"Aku tidak berbohong. Kau ingat dengan Taeyeon?"

"Apa hubungannya dengan dia?"

"Dia yang membuat hatiku berubah dan menghilangkan perasaanku padamu dengan cepat. Tidak ada gunanya juga aku berbohong karena sekarang aku memiliki seseorang yang sangat mencintaiku juga. Mulai saat ini tubuhku dan hatiku hanya untuk Kim Taeyeon seorang. Aku sangat mencintainya lebih dari perasaan yang pernah aku rasakan padamu." Air mata pun mulai membanjiri mata Tiffany.

"K-kau jahat Yoong." Yoona tersenyum sinis.

"Aku rasa yang jahat itu kau. Mianhae aku tidak bisa berlama-lama karena Taeyeon sedang menungguku. Goodbye Fany-ah." Yoona meninggalkan Tiffany dengan perasaan leganya sementara Tiffany diam mematung dengan air mata yang semakin deras. 

***

 

Beberapa jam setelah Yoona meninggalkan rumah, Taeyeon tidak melepas ekspresi idiotnya karena terus mengingat ciuman yang di berikan Yoona padanya. Selama itu juga dia sibuk mondar mandir dengan perasaan tidak sabarnya menanti kepulangan pujaan hatinya itu.

"Mengapa dia lama sekali, aku semakin penasaran jadinya." Dengan sedikit berdecak kesal Taeyeon duduk di tepi ranjang. 

"Sabar nanti juga dia pulang." Dia mencoba tenang sampai akhirnya dia mendengar suara mobil yang terpakir di halaman rumahnya.

"Itu dia!" Taeyeon langsung berlari keluar rumah dan melihat Yoona baru saja keluar dari mobilnya. Dia tersenyum gembira lalu berlari dengan memberikan back hug.

"Ommo!"

"Akhirnya kau pulang juga." Yoona tertawa kecil sembari menyentuh kedua tangannya yang melilit di perutnya.

"Apa kau menungguku?"

"Tentu saja bodoh. Kau pergi dengan meninggalkan rasa penasaran." Yoona hanya meresponnya dengan tawa.

"Pasti kau penasaran dengan serangan yang aku berikan tadi."

"B-begitulah. Apa persoalanmu dengan Tiffany sudah selesai?"

"Ne dan aku sudah membuangnya jauh-jauh demi dirimu." Taeyeon pun merasa tersipu.

"A-aku lega mendengarnya." Taeyeon semakin mengencangkan pelukannya.

"Mianhae, bisa lepaskan pelukanmu? Kita harus masuk ke dalam rumah sekarang."

"A-ah ne." Taeyeon melepas pelukannya dengan wajah malu-malunya karena Yoona menatapnya sekarang.

"Aku ingin menuntaskannya sekarang, kaja!" Yoona mengulurkan tangannya dan dengan senang hati Taeyeon menggenggamnya. Selanjutnya keduanya masuk ke dalam rumah dengan ekspresi malu-malu mereka. 

DRRRT!

Keduanya menghentikan langkahnya.

"Wait!" Yoona meraih ponselnya.

"Ini managerku Taengoo. Masuklah ke kamar, aku akan mengangkat telephone dulu."

"Jangan lama-lama." Taeyeon memberinya kedipan mata lalu masuk ke dalam kamarnya.

"Sepertinya kau sudah tidak sabar." Yoona tersenyum konyol dan mengangkat panggilannya. Sementara di dalam kamar Taeyeon berdiri di depan jendela dengan tubuh yang mulai gemetaran.

"Aigoo aku jadi gemetaran begini. Kira-kira apa yang akan dia katakan nanti? Apa dia akan mengatakan aku mencintaimu Kim Taeyeon? Atau mungkin dia akan menyerangku lagi dengan ciumannya?" Taeyeon langsung bertingkah idiot sembari menahan perasaan gugupnya.

"Semoga keinginkanku untuk memilikinya menjadi kenyataan." Taeyeon tersenyum konyol sembari menatap ke luar jendela dan Yoona yang baru saja mengangkat telephone masuk ke kamarnya. Melihat Taeyeon berdiri di depan jendela Yoona langsung mendekat dan memeluknya dengan mesra dari belakang.

"Y-yoongie, apa yang lakukan?"

"Sudah tau memelukmu malah bertanya."

"A-ah iya." Yoona tersenyum konyol lalu mencium pipi Taeyeon dengan manisnya. Seketika ciuman itu membuat Taeyeon merasa tegang.

"Tenanglah dan jangan panik." Taeyeon mematuhi perintahnya dengan jantung yang berdebar tidak karuan. 

"Aku ingin tau apa kau mengerti maksud aku mencium bibirmu tadi?"

"A-aniyo, aku malah bingung." 

"Aku pikir kau mengerti." Yoona menciumi pangkal kepalanya dan hal itu membuat Taeyeon merasa gugup bukan main.

"Apa kau gugup Taengoo? Tubuhmu gemetaran."

"N-ne, aku sangat gugup." Yoona semakin mengencangkan pelukannya.

"Santailah dan aku harap kau tidak pingsan setelah mendengar kalimat ini. Aku mencintaimu Kim Taeyeon."

Akhirnya dia mengatakannya juga kyaaa... Control yourself Kim Taeyeon huhuhu.

"A-are you kidding me?"

"Untuk apa aku bercanda. Sejak awal bertemu aku memang menginginkanmu. Sekarang aku ingin tau apa kau mencintaiku juga?" Taeyeon tersenyum konyol mendengarnya.

"Bukannya kau sudah tau aku mencintaimu?" 

"A-ah iya aku lupa. Maksudku apa kau menginginkanku juga untuk menjadi pasanganmu?"

"Bohong jika aku tidak menginginkanmu juga. Empat tahun aku selalu membayangkan bisa memilikimu dan sekarang keinginan itu terwujud. Rasanya seperti bermimpi di cintai idola sendiri." 

"Aku senang mendengarnya. So, will you be my girlfriend?"

"Yes." Yoona langsung mencium manis pipinya.

"I love you Kim Taeyeon." Taeyeon melepas pelukan Yoona lalu berbalik menghadapnya.

"I love you too my star." Taeyeon menjinjit dan mencium singkat bibir Yoona.

"Beraninya kau menciumku tanpa permisi." Yoona membalasnya dengan ciuman singkat juga. Dengan seringhainya Taeyeon kembali menjinjit dan mencium bibir Yoona dengan agresif. Menyadari kaki Taeyeon menjinjit tinggi-tinggi Yoona segera menepuk tangannya.

"Mph chakkaman!" Yoona menarik diri dari ciuman.

"Wae? Kau tidak suka?" Sebelum merespon Yoona mengangkat tubuh Taeyeon dan membiarkannya duduk di tengah-tengah jendela.

"Tentu saja aku suka. Hanya saja aku terlalu tinggi bagimu dan sekarang wajah kita sudah sejajar."

"Woah kau romantis sekali dan sangat mengerti keadaanku hehe."

"Kau istriku sekarang dan memang sudah seharusnya aku bersikap seperti ini padamu." 

"I-istrimu? Ommo sepertinya wajahmu mulai memerah piuh!" Yoona hanya terkekeh dan memberinya kecupan singkat di bibir. Taeyeon kemudian melilitkan kedua tangannya di leher Yoona lalu keduanya mulai berciuman dengan mesra.

***

 

05:00PM

 

Hyoyeon yang baru saja keluar dari kantornya sibuk memainkan ponselnya sejenak di dalam mobil. Setelah melihat postingan kencan sahabatnya dengan Yoona dia mulai curiga dengan keduanya. Dan karena kecurigaannya sekarang dia sibuk membuka-buka foto idolanya di instagram.

"Sebelum Yoona memposting foto kencannya aku baru sadar ada beberapa foto yang terlihat seperti di rumah Taeyeon. Apa mungkin dia sering berkunjung ke rumahnya?" Hyoyeon menggigit jemarinya.

"Lama setelah mereka bertemu Taeyeon selalu tampak ceria dan seperti menyembunyikan sesuatu. Hah dari pada penasaran lebih baik aku pergi ke rumahnya." Hyoyeon menyalakan mesinnya dan menancapkan gasnya menuju rumah sahabatnya.

Di samping itu sambil berdiri di depan jendela kamar, Taeyeon yang sedang di mabuk cinta kini sibuk menempel di tubuh Yoona dengan pelukan eratnya. Setelah menikmati ciuman mesranya Taeyeon langsung memeluk tubuh pujaan hatinya dan tidak mau melepaskannya. Hal itu membuat Yoona semakin gemas padanya karena sudah satu jam mereka berdiri di posisi itu dan Taeyeon tidak mau melepas pelukannya.

"Taeyeon sayang apa kau tidak merasa pegal?"

"Karena kehangatan tubuhmu rasa pegalku tidak terasa sama sekali."

"Jinja? Sudah satu jam kita berdiri dalam posisi ini dan aku merasa pegal sekarang. Aku ingin kau melepas pelukanmu sekarang."

"Shiro!"

"Wae? Kau masih belum puas?"

"Bukan soal puas Yoongie. Aku takut setelah melepas pelukan ini aku terjatuh dari tempat tidur dan ternyata ini hanya mimpi."

"Hahahaha pabo! Ini kenyataan Taengoo kau tidak sedang bermimpi. Sekarang tolong lepaskan pelukannya aku mau membuang air kecil."

"Aku ikut."

"Mwo? Andwae, nanti kau malah memperkosaku."

"Aku tidak sejahat itu. Kaja kita masuk ke dalam kamar mandi bersama-sama."

"Shiro, kau kan bisa menungguku di luar."

"Aku bilang aku ingin ikut titik tidak ada koma." Yoona menepuk kepalanya dengan tidak percaya. Karena tidak kuat menahan rasa ingin membuang air kecilnya dia pasrah saja.

"Ya sudah tapi awas kalau kau macam-macam."

"Aku tidak akan macam-macam, janji." Taeyeon melepaskan pelukannya lalu berlari ke belakang Yoona dan memeluknya kembali dari belakang.

"Taengoo?"

"Ya?"

"Aku tidak akan bisa berjalan jika kau terus memelukku."

"Kau masih bisa berjalan walau aku memelukmu dari belakang, coba saja." Yoona mendesah panjang.

"Pasti ada yang salah dengan anak ini." Yoona pun pasrah dan mulai berjalan dengan sedikit kesulitan. Sesampainya di depan pintu kamar mandi dia menghentikan langkahnya dengan menelan ludah.

Bagaimana pun juga aku malu dan aku harus mencari akal agar Taeyeon tidak ikut masuk. 

"Yoongie?"

"Hmm?"

"Mengapa kau tidak membuka pintunya?"

"A-ah itu karena... Ada kecoa di sebelah kakimu!" 

"KYAAA!" Taeyeon refleks melepas pelukannya dengan melompat lalu Yoona mengambil kesempatan dengan masuk dan mengunci pintu kamar mandinya.

"Mana kecoanya? Aish jangan bilang Yoona menipuku." Dengan kesal Taeyeon menarik knop pintunya namun sudah terkunci.

"YAH BUKA PINTUNYA SAYANG!"

"SHIRO, AKU TAKUT KAU AKAN MEMPERKOSAKU HAHAHA!"

"Awas kau, aku akan menunggumu di sini." Taeyeon pun menyandarkan punggungnya ke tembok. Tidak lama kemudian Yoona membuka pintunya dan langsung melarikan diri setelah melihat Taeyeon.

"IM YOONA!" Yoona tertawa keras setelah mendengar teriakannya. Dia berlari dengan terbirit-birit lalu bersembunyi di belakang kursi ruang tamu.

"Gara-gara seorang Kim Taeyeon aku jadi bertingkah seperti anak kecil sekarang hihihi." 

"YOONA DI MANA KAU?" Yoona langsung meringkuk dengan menahan tawanya sementara Taeyeon langsung mencari Yoona ke setiap sisi.

"Kemana dia? Cepat sekali menghilangnya." Taeyeon pun mencoba mencarinya ke ruang tamu. 

"Where are you Yoongie? Ayolah jangan bermain-main, istrimu sudah lelah mencarimu." Yoona merasa ingin tertawa keras mendengarnya. Selanjutnya dia sedikit merayap ke samping kanan karena derap langkah kaki Taeyeon sudah tidak terdengar lagi.

Kemana dia? Sepertinya sudah aman untuk keluar dari persembunyian.

Yoona kembali mundur dan berbalik ke samping kiri.

"BAAA!"

"OMMO!" Yoona di kejutkan dengan kehadiran Taeyeon di hadapannya."

"Mau bersembunyi di mana lagi hah?"

"Hahaha ampun!" Taeyeon langsung menarik kerah baju Yoona untuk bangkit.

"Kau akan menerima akibatnya setelah mempermainkan aku." Taeyeon menarik kasar kerah baju Yoona dan mencium bibirnya dengan ganas. Yoona bahkan kesulitan bernapas dengan perbuatan istrinya itu sampai mereka tidak menyadari kehadiran seseorang yang baru saja masuk.

"WHAT THE HELL!" 

 

TBC


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yy_101
#1
Chapter 21: Awww happy ending :D yoona mesum banget sih, pengen jga jadi yeri deh biar jadi anaknya yoontae :v
Yoongie02
#2
Chapter 21: YoonTae punya baby kyaaaa... Kocak pas tae menyusui itu hahaha
Good job thor, aga ga rela ff yg 1 ini udah end :) semangat trus berkaryanya :)
Yoongie02
#3
Chapter 20: Akhirnya yoontae menikah yawww.. Honey moonnya huuut hehe kasian kamu tae, selalu pasrah ga bisa nglawan suami wkkk
kim_taeny #4
Chapter 20: Dua kali dapet notif update tp kok masih chap 20 aja ?
Tae-In
#5
Chapter 20: Hahaha... Hinyoona emg unbeatable...
Moga slmat aja yah taeng
kim_taeny #6
Chapter 20: Himyoona memang beda tenaganya haha, se byun2nya taeyeon, tenaga taeyeon tetap kalah haha
Tae-In
#7
Chapter 19: Ada" aja nih taengoo..
Tidur di lantai dapur? Kan kasian yoonanya...

Duh yoona knpa jdi lebih mesum dri tae yah?
deer_yoongie_
#8
Chapter 19: Hahah tidur di lantai dapur... ada2 aja taeng.
Gak sabar nunggu moment yoontae nikah, kalo bisa lanjut ke bulan madu ya thor wkwk
Yoongie02
#9
Chapter 19: OH MY GOD OH MY WOW.. MEREKA AKHIRNYA AKAN MENIKAH!!!!!!!!!
Tinggal nunggu weddingnya, tapi kok.... kaya mau end ya? Gw belum siap thor, terlanjur jatuh cinta sm ff ini hehe