Chapter 15

You are My Star

04:00PM

Dengan seringhai evilnya Tiffany mengirim sebuah pesan kepada Yoona. Dia baru saja merencanakan sesuatu yang jahat untuk merebut Yoona dari Taeyeon. Rencana busuknya itu juga membuat dia merasa percaya diri bahwa Yoona akan menjadi miliknya.

"Let’s start!" Tiffany menuangkan wine ke dalam gelas lalu kemudian memasukan obat tidur yang sudah dia sediakan ke dalam gelas winenya.

"Tidak lama lagi kau akan menjadi milikku untuk selamanya Yoona sayang."  Tiffany tersenyum evil. Di samping itu Taeyeon yang sedang memanjakan Yoona di atas pangkuannya di ganggu dengan suara dering dari ponsel Yoona.

"Bisa tolong ambilkan ponselku?" Taeyeon meraihnya dan menyerahkannya kepada Yoona. Melihat nama Tiffany membuat Yoona langsung bangun dari pangkuan Taeyeon.

"Sebentar." Yoona membuka pesannya.

Tiffany: Bisa datang ke rumahku sekarang? Ada yang harus kita bahas untuk syuting minggu depan.

Reply: Okay, wait me there!

"Taengoo, aku akan pergi ke luar sebentar untuk membahas jadwal syutingku." 

"Lama tidak?"

"Mungkin hanya sebentar." Taeyeon mengangguk mengerti lalu Yoona meraih kunci mobilnya.

"Tunggu sebentar." Taeyeon mengambil sebuah jaket hangat dari dalam lemari. 

"Cuaca di luar sangat dingin, kau harus mengenakan ini." Taeyeon memasangkan jaketnya di tubuh Yoona.

"Kau istri yang sangat pengertian, aku benar-benar merasa terurus semenjak bersamamu." Taeyeon mencium manis pipi suaminya.

"Sebagai istri aku memang harus mengurusmu. Aku senang jika kau merasa terurus hehehe." Yoona mengusap pipi Taeyeon kemudian memberinya ciuman singkat di bibirnya.

"Aku berangkat sekarang."

"Aku antar sampai depan."

"Tidak usah, cuaca di luar sangat dingin hehehe." Taeyeon tertawa.

"Baiklah, hati-hati di jalan." Yoona mengangguk dan meninggalkan rumah.

 

06:00PM

Tiffany menyambut hangat kedatangan Yoona dengan membawanya masuk dan duduk di ruang tamu.

"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkan segelas wine untukmu." Yoona mengangguk lalu Tiffany mengambil dua gelas wine yang telah di siapkannya.

"This!"

"Thanks." Yoona langsung meneguk habis winenya.

Terimakasih sayang, kau telah meneguk habis umpanku.

Tiffany menyeringhai sembari meminum winenya.

"Ahhh segarnya... Jadi apa yang akan kita bahas sekarang?" Tiffany menyimpan gelas winenya lalu menatap wajah Yoona dengan tatapan menggodanya.

"Yang akan kita bahas adalah hubungan kita." Tiffany menggeser tubuhnya lalu membelai rambut Yoona.

"W-wait, aku tidak mengerti maksudmu apa?" Tiffany terkekeh.

"Kau telah meneguk habis umpanku sayang dan  sebentar lagi kau akan menjadi milikku." 

"W-what?" Tiffany langsung menarik leher Yoona dan mencium liar bibirnya. Yoona yang merasa panik segera mendorong tubuhnya dan menamparnya.

"WHAT THE HELL ARE YOU DOING?" Yoona merasa marah lalu kemudian efek dari obat tidur membuat kepalanya pusing. 

"!" Yoona menatap Tiffany dengan pandangan kabur hingga akhirnya dia terjatuh ke pelukan Tiffany dengan tidak sadarkan diri.

"Sukses!" Tiffany mencium pangkal kepalanya lalu menggendongnya dan membawanya ke kamar.

BRUK

Tiffany menjatuhkan tubuh Yoona ke atas tempat tidur kemudian dia memandang wajahnya sembari mengusap pipinya. 

"Kau sangat cantik sayang. Mianhae demi mendapatkanmu aku terpaksa melakukan hal ini." Tiffany mencium keningnya kemudian melepas seluruh pakaian Yoona dan melemparnya ke lantai. 

"Aku harus mengambil foto seolah kita sudah bercinta." Tiffany juga melepas pakaiannya dan berbaring di samping Yoona dengan membaringkan kepalanya di atas dada telanjang Yoona. Selanjutnya dia membuka kamera ponselnya dan mengambil foto bugil mereka. 

"Sempurna! Dengan memiliki foto ini aku bisa mengancammu dan mendapatkanmu dengan mudahnya." Tiffany menaruh kembali ponselnya. Dengan senyuman kepuasan dia mencium bibir Yoona kemudian menutupi tubuh telanjang mereka dengan selimut.


***

 


05:00AM


"Akh!" Taeyeon terjatuh dari atas sofa. Dengan mata yang masih terasa berat dia berusaha bangun dengan memukul-mukul kepalanya.

"Hoam aku sampai ketiduran di sofa." Dia melirik jam dinding kemudian teringat dengan Yoona. Semalaman dia menunggu kepulangannya hingga dia tertidur di atas sofa.

"Apa dia sudah pulang? Tumben juga dia tidak memindahkanku ke kamar." Taeyeon kemudian memeriksanya ke kamar.

"Kosong dan masih rapih? Apa dia tidak pulang?" Taeyeon menggaruk kepalanya lalu memeriksa ponselnya.

"Aneh, tidak biasanya Yoona tidak mengabariku." Taeyeon pun mencoba menghubunginya namun nomornya tidak aktif.

"Ige mwoya? Kau membuatku jadi khawatir aish... Kemana ya dia?" Taeyeon mencoba bepikir sejenak kemudian dia ingat dengan Tiffany.

"Yoona dan Tiffany kan mendapatkan job bersama. Mungkin kah dia membahas syutingnya di rumah Tiffany dan menginap di sana?" Taeyeon menggigit jemarinya.

"Tega sekali dia tidak mengatakan hal ini. Aku harus memastikannya sekarang, awas saja kalau Tiffany sampai macam-macam dengan suamiku." Tanpa pikir panjang Taeyeon segera bergegas pergi menuju mobilnya. Ketika sampai di garasi dia berdecak kesal karena ban mobilnya kempes.

"Nasib sial!" Taeyeon pun memutuskan untuk naik taxi saja hingga dia akhirnya sampai di tempat tujuan. Dia mengintip ke celah gerbang dan melihat mobil Yoona di dalam.

"Aish ternyata dia memang menginap di sini." Taeyeon pun masuk dengan memanjat pintu gerbangnya. Sementara di dalam Yoona yang baru saja bangun merasa panik dengan keadaannya sekarang.

"A-apa yang terjadi denganku? Mengapa aku tidak berpakaian?" Yoona semakin panik setelah ingat dengan ciuman dan perkataan Tiffany kemarin sore.

"Astaga jangan bilang Tiffany telah... Memperkosaku?" Yoona menjambak rambutnya lalu dia segera mengenakan pakaiannya dengan perasaan marahnya.

"Kau sudah bangun sayang?" Yoona menoleh dan menatap sang pelaku dengan tajam.

"Apa yang sudah kau lakukan padaku hah?" Tiffany memberinya senyuman manis lalu dia berdiri tepat di hadapan Yoona.

"Kau pasti berpikir aku sudah memperkosamu. Jangan khawatir, aku belum melakukannya. Aku menelanjangimu hanya untuk mengambil ini." Tiffany menunjukan foto bugil mereka. Yoona seketika melebarkan matanya dan mencoba merebut ponselnya dari tangan Tiffany.

"Owh tidak bisa." Tiffany langsung memasukan ponselnya ke dalam sakunya.

"Apa-apaan ini? Mengapa kau tega melakukan hal ini padaku?" 

"Demi mendapatkan dirimu aku rela melakukan apa saja sayangku. Sekarang kau tinggal memilih, tinggalkan Taeyeon atau aku akan menyebarkan foto ini?" Yoona mengepalkan tinjunya.

"Kau sudah gila Tiffany. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau meninggalkan istriku." Tiffany tertawa.

"Jadi kau lebih memilih foto ini tersebar? Baiklah jika itu maumu, aku akan segera mengunggahnya." 

"Tidak akan aku biarkan." Yoona merampas ponselnya dari saku celananya lalu  menghapus fotonya.

"Percuma kau hapus, aku sudah punya salinannya."

"Kau benar-benar licik! Lihat saja aku akan mencari salinannya sampai aku menemukannya." Yoona mencoba mencari laptopnya namun Tiffany segera menahannya dengan mencengkram tangannya.

"Lepaskan aku!"

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu sayang, kau milikku sekarang." Tiffany langsung membanting tubuh Yoona ke atas tempat tidur dan menciumnya dengan kasar. Yoona mencoba memberontak namun tenaga Tiffany lebih kuat darinya hingga membuat dia merasa lelah untuk melawannya. Tiffany kemudian menciumi leher Yoona sembari melepas paksa bajunya.

"ANDWAE TIFFANY JEBAL!" Teriakan Yoona pun sampai ke telinga Taeyeon yang sudah berdiri di depan pintu.

"Yoona? Ommo jangan-jangan..." Dengan panik Taeyeon langsung berlari masuk ke dalam rumah.

"ANDWAE!"

"YOONA!" Teriak Taeyeon dengan membanting pintu kamar. Matanya seketika melebar melihat Tiffany sedang memaksa Yoona untuk melepas bajunya.

"WHAT THE !" 

"TAEYEON TOLONG AKU!" Dengan gagahnya Taeyeon menarik kasar tubuh Tiffany dan memberinya tinju di wajah hingga Tiffany tersungkur.

"Taeyeon!" Yoona yang merasa ketakutan langsung memeluk Taeyeon dengan isak tangisnya.

"Gwenchanayo? Apa yang akan dia lakukan padamu hah?"

"T-tiffany mencoba memperkosaku Taeyeon, aku takut hiks!" Taeyeon menatap tajam Tiffany yang kini tertawa polos sembari menyeka darah di bibirnya.

"Aigoo mengapa kau harus datang di saat yang tidak tepat? Kau tau aku sangat ingin mencicipi tubuhnya tapi kau malah merusak semuanya." Taeyeon merasa geram mendengarnya.

"Sebentar sayang." Taeyeon melepas pelukan Yoona lalu dia menarik kasar kerah baju Tiffany.

"Kau memang wanita bajingan!"

"Kau yang bajingan karena merebut Yoona dariku."

"Really?"

" you!" Taeyeon tertawa jahat lalu dia meninju perut Tiffany dan mendorongnya ke lantai.

"Kemana kau selama ini hah? Dulu Yoona begitu mencintaimu tapi kau malah terus menerus menyakitinya. Sekarang Yoona sudah menemukan cinta sejatinya dan seenaknya kau datang dengan mengatakan cinta dan mencoba mendapatkannya dengan cara kotor? Dasar wanita tidak tau malu." Tiffany mengepalkan tinjunya dan dia menatap Taeyeon dengan tatapan kebenciannya.

"What? Kau mau menghajarku juga? Sini lawan aku jika kau berani, ayo jangan menjadi pencundang!" Tantangan Taeyeon membuat Tiffany merasa panas dan mencoba menyerang Taeyeon dengan pukulan kerasnya. Taeyeon dengan mudahnya bisa menepisnya dan kembali menghajar perut Tiffany dengan lututnya dengan bertubi-tubi hingga membuat Tiffany akhirnya tergeletak kesakitan.

"Hanya seperti itu kemampuanmu hah? Ayo lawan aku lagi jika kau masih sanggup." Tiffany hanya meringis kesakitan sementara Yoona yang menyaksikan pertempuran keduanya segera berlari memegang tangan Taeyeon.

"Cukup Taeyeon dia sudah babak belur."

"Aku belum puas. Dia harus di beri pelajaran atas perbuatannya sayang."

"Geumanhae jebal, apa yang kau lakukan sudahlah cukup bagiku." Taeyeon mendesah panjang lalu menatap Tiffany.

"Dengar baik-baik, mulai sekarang aku adalah suaminya dan aku akan melindunginya sampai mati. Sekali lagi kau mencoba mengganggu istriku aku tidak akan segan-segan menghabisimu Ms. Hwang. Selamat pagi, semoga kau memiliki hari yang baik." Taeyeon membawa Yoona keluar dari rumahnya. Di depan pintu keduanya berpapasan dengan Yuri yang baru saja tiba.

"Annyeong YoonTae couple!"

"Annyeong." Jawab Taeyeon singkat dengan melewati Yuri. Menyadari Yoona yang terlihat tidak baik Yuri langsung menjegat keduanya.

"What happen? Mengapa kau terlihat kacau Yoong?"

"Tiffany mencoba memperkosaku Yul."

"WHATS? KIDDING ME?"

"Yang di katakan Yoona itu benar. Untung aku datang tepat waktu dan berhasil menyelamatkan istriku." Yuri merasa geram mendengarnya kemudian Yoona menggenggam kedua tangannya.

"Aku minta tolong padamu Yul, dia menjebakku dan menyimpan foto bugil kami. Dia berencana menyebarkannya jika aku tidak menerima cintanya jadi aku mohon bujuk dia untuk menghapus foto itu."

"Aku tidak menyangka dia bisa berbuat jahat sejauh ini. Tenang saja Yoong, aku akan membayar perbuatannya dan menghapus foto itu."

"Gomawo."

"Ne, sekarang kalian pulang saja aku akan mengurus Tiffany."

"Aku percayakan semuanya padamu Yuri-ssi."

"Jangan khawatir, semuanya akan beres di tanganku Taeyeon." 

"Gomawo, kami pamit duluan." Yuri mengangguk lalu Taeyeon membawa Yoona masuk ke mobilnya dan Taeyeon yang menyetirnya.

"Hwang Miyoung!" Gerutu Yuri sembari berjalan masuk dan menghampiri Tiffany yang kini duduk dengan pandangan kosong.

"Miyoung!" Tiffany menoleh dengan tatapan datarnya.

"Apa kau bertemu dengan mereka?" Yuri mendesah panjang lalu menamparnya.

"M-mengapa kau menamparku?" Air mata pun jatuh membasahi pipi Yuri.

"Aku tidak menyangka kau bisa melakukan perbuatan sekeji ini terhadap Yoona. Seharusnya kau sadar Yoona sudah bahagia dengan orang lain dan dia tidak akan pernah mencintaimu lagi Hwang Miyoung!"

"M-mianhae."

"Maaf tidak cukup untukku, aku benar-benar kecewa padamu." Yuri menyeka air matanya kemudian dia melepas bajunya. Melihat apa yang di lakukan Yuri membuat Tiffany bangkit dan berjalan mundur.

"Apa yang akan kau lakukan? Mengapa kau melepas pakaianmu?" Yuri menyeringhai.

"Kau mencoba memperkosa temanku dan sebagai balasan aku juga akan melakukannya padamu agar kau sadar."

"W-what? Andwae Yul, kita bisa menyelsaikan ini secara baik-baik." Yuri mengabaikannya lalu dia menarik tangan Tiffany dan membawanya ke atas tempat tidur. Yuri pun mencoba menciumnya dengan paksa.

"Andwae Kwon Yuri jebal, aku tidak menginginkan hal ini." Air mata pun keluar dari mata Tiffany. Merasa kasihan melihat orang yang di cintainya menangis Yuri menyentuh pipinya.

"Aku melakukan ini karena aku ingin memberitahumu bahwa aku ingin memilikimu dan aku mencintaimu Miyoung-ah." Tiffany terdiam menatapnya.

"Tolong lupakan Yoona, di sini masih ada aku yang mencintaimu dengan tulus Miyoung-ah. Aku bahkan rela menjadi managermu hanya demi terus dekat denganmu. Tolong tataplah mataku." Tiffany menatap langsung ke matanya.

"Kau bisa melihat kasih sayang yang tulus dari mataku kan?" Tiffany mengangguk kemudian Yuri mencium keningnya.

"Aku sangat mencintaimu Miyoung. Maaf selama ini aku hanya bisa memendamnya karena aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengatakannya padamu." Tiffany mengeluarkan air matanya kembali.

"Aku yang seharusnya minta maaf karena tidak pernah melihatmu sebagai orang yang selama ini mencintaiku, mianhae." Yuri menyeka air matanya.

"Uljima, yang terpenting sekarang kau sudah tau perasaanku padamu. Sekali lagi aku minta tolong, lupakan Yoona dan cintailah aku." Tiffany memejamkan matanya. 

"Aku akan menuruti kemauanmu." Yuri tersenyum bahagia lalu mengecup bibirnya.

"Gomawo. Bibirmu sedikit berdarah, Taeyeon pasti sudah menghajarmu ya?" Tiffany mengangguk. 

"Kau memang pantas mendapatkannya. Sekarang bagaimana, lanjut atau tidak? Aku terlanjur bernafsu hehehe."

"Lanjutkan." Yuri pun melepas seluruh pakaian Tiffany dan melanjutkan aksinya.

 


TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yy_101
#1
Chapter 21: Awww happy ending :D yoona mesum banget sih, pengen jga jadi yeri deh biar jadi anaknya yoontae :v
Yoongie02
#2
Chapter 21: YoonTae punya baby kyaaaa... Kocak pas tae menyusui itu hahaha
Good job thor, aga ga rela ff yg 1 ini udah end :) semangat trus berkaryanya :)
Yoongie02
#3
Chapter 20: Akhirnya yoontae menikah yawww.. Honey moonnya huuut hehe kasian kamu tae, selalu pasrah ga bisa nglawan suami wkkk
kim_taeny #4
Chapter 20: Dua kali dapet notif update tp kok masih chap 20 aja ?
Tae-In
#5
Chapter 20: Hahaha... Hinyoona emg unbeatable...
Moga slmat aja yah taeng
kim_taeny #6
Chapter 20: Himyoona memang beda tenaganya haha, se byun2nya taeyeon, tenaga taeyeon tetap kalah haha
Tae-In
#7
Chapter 19: Ada" aja nih taengoo..
Tidur di lantai dapur? Kan kasian yoonanya...

Duh yoona knpa jdi lebih mesum dri tae yah?
deer_yoongie_
#8
Chapter 19: Hahah tidur di lantai dapur... ada2 aja taeng.
Gak sabar nunggu moment yoontae nikah, kalo bisa lanjut ke bulan madu ya thor wkwk
Yoongie02
#9
Chapter 19: OH MY GOD OH MY WOW.. MEREKA AKHIRNYA AKAN MENIKAH!!!!!!!!!
Tinggal nunggu weddingnya, tapi kok.... kaya mau end ya? Gw belum siap thor, terlanjur jatuh cinta sm ff ini hehe