Chapter 19

You are My Star

Dalam perjalanan menuju gereja Yoona mengirim pesan kepada rekan-rekannya yang sudah menunggunya di gereja. Diam-diam dia sudah menyiapkan surprise untuk Taeyeon dengan bantuan dari rekan agensinnya termasuk Tiffany.

"Wait a minute." Yoona menahan Taeyeon di depan pintu lalu dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"Aku harus menutup matamu sayang."

"Wait, memangnya kau menyiapkan apa di dalam sana?"

"Kau akan tau nanti." Yoona langsung menutupi mata Taeyeon dengan mengikatkan sebuah kain. Selanjutnya dia membimbing Taeyeon untuk masuk dan melihat beberapa rekannya melambaikan tangannya.

"Yoongie serius aku sangat gugup sekarang." Yoona hanya tertawa kecil.

"Tolong lebarkan langkahmu Taengoo." Taeyeon mematuhi perintahnya dan kini mereka berdiri di tengah-tengah tumpukan bunga yang berbentuk love.

"Sekarang aku akan membuka penutup matamu. Kau siap sayang?"

"N-ne." Yoona membuka penutup matanya lalu dengan perlahan Taeyeon membukakan matanya.

"SURPRISE!" Teriak rekan-rekan Yoona yang membuat Taeyeon sedikit terkejut.

"Y-yoongie ini..." Taeyeon tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya melihat sekelilingnya di penuhi dengan hiasan bunga dan lilin, apalagi setelah dia melihat tulisan besar happy birthday dan marry me yang menggantung dari hadapan mereka.

"Ini kejutan untukmu sayang, aku sudah menyiapkannya secara diam-diam." Taeyeon tidak mampu berkata apa-apa selain tersenyum bahagia. Yoona kemudian mengeluarkan sebuah cincin yang telah dia siapkan.

"Taeyeon-ah, hubungan kita rasanya terasa hampa tanpa adanya pernikahan so..." Yoona berjongkok dengan menyodorkan cincinnya.

"Will you marry me?" Taeyeon tidak bisa menyembunyikan wajah terharunya.

"Kau harus menerimanya Taeyeon-ah!" Teriak Yuri.

"Terima... Terima... Terima!" Teriak semuanya dengan tepukan tangan mereka. Hal itu membuat Taeyeon semakin merasa terharu dengan menitihkan air matanya.

"Yes, I want to marry you."

"HORE!" Semuanya berteriak dengan girang. Yoona yang merasa terharu pun langsung berdiri dan memasangkan cincinnya di jari manis Taeyeon.

"Setelah ini kau akan menjadi istriku seutuhnya Kim Taeyeon." Keduanya saling tersenyum lalu berpelukan dengan erat.

"Menikah dengamu adalah hal yang paling aku inginkan. Seperti yang pernah aku katakan, sebelum bertemu denganmu aku hanya bisa mengkhayal tapi sekarang semuanya menjadi kenyataan. Aku tidak menyangka aku akan menikah dengamu, kamsahamnida."

"Sama-sama sayang." Mereka semakin mengencangkan pelukannya.

"Aaaaa... Manisnya!" Teriak Sunny yang sedang merekam video kemesraan sahabatnya itu.

"Jangan hanya berpelukan, kau harus mencium calon istrimu Yoona." Sambung Yuri dengan rasa tidak sabarnya. Yoona pun menarik diri lalu mencium bibir calon istrinya dengan begitu manisnya. Semua rekannya seketika berteriak histeris menyaksikan adegan ciuman mereka hingga akhirnya Taeyeon menarik diri dari ciuman dengan wajah malunya.

"Kalian berdua begitu romatis dan sangat serasi." Mendengar suara yang familiar Taeyeon langsung berbalik dengan keterkejutannya melihat Tiffany berdiri di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan di sini hah?" Taeyeon langsung menghalangi tubuh Yoona dengan menatap tajam Tiffany.

"Taengoo tenang, dia di sini karena dia yang menyiapkan kejutan ini."

"W-what? Seriously?" Yoona mengangguk kemudian Tiffany mendekati Taeyeon dengan memperlihatkan eyes smilenya.

"Dari tadi aku di sini dan kau baru menyadarinya. Pasti kau masih kesal padaku."

"Lebih dari kesal." Tiffany melirik Yoona sekilas lalu dia menyentuh bahu Taeyeon.

"Don't touch me!"

"Relax, aku hanya ingin kita berteman baik sekarang." Taeyeon mengerutkan keningnya.

"Apa kau salah minum obat?" Tiffany menggelengkan kepalanya.

"Aku minta maaf dengan kejadian satu tahun lalu. Aku terlalu di butakan oleh cinta dan akhirnya berbuat bodoh."

"Kau memang bodoh dan tidak tau malu saat itu."

"I know that. Beruntung Yuri selalu ada di sampingku dan berusaha membuat aku mencintainya hingga akhirnya aku bisa melepas Yoona untukmu. Kau memang pantas menjadi pasangan hidup untuk Yoona dan aku akan mendukung pernikahan kalian." Taeyeon tertawa canggung lalu menyenggol Yoona.

"Apa dia benar-benar sehat sekarang? Aku merasa dia bukan Tiffany yang aku kenal." Yoona tertawa kecil.

"Iya sayang dia Tiffany yang baik hati sekarang. Bahkan kejutan ini memang Tiffany yang menyiapkannya untuk kita." Taeyeon mengangguk mengerti sekarang lalu tersenyum manis kepada Tiffany.

"Gomawo Tiffany-ah, aku sangat menghargainya."

"Sama-sama."

"Sudah mengobrolnya? Kita harus merayakan ulang tahun calon istri Yoona sekarang." Sela Yuri dengan kue ulang tahun di tangannya. Semua orang kemudian menyanyikan lagu selamat ulang tahun hingga Taeyeon meniup lilinnya.

"YEEEEEEE!" Taeyeon semakin merasa terharu.

"Mungkin aku orang asing bagi kalian, tapi setelah mendapatkan kejutan ini aku merasa kalian adalah keluarga baruku. Aku juga tidak tau harus mengatakan apa selain terimakasih sebesar-besarnya untuk kalian semua, terimakasih juga kalian telah mendukung hubunganku dengan Yoona, aku sangat bahagia sekarang."

"Sama-sama Taeyeon-ssi, kau bagian dari keluarga kami sekarang. Aku Lee Sunkyu dan kau bisa memanggil aku Sunny."

"Aku tau dirimu Sunny-ssi hehehe."

"Ah senangnya, ku pikir kau tidak tau aku." Taeyeon tertawa kecil lalu dia teringat dengan pernikahannya.

"But wait, memangnya kita bisa menikah Yoona? Di Korea pernikahan untuk LGBT itu ilegal." Semua orang mendadak tertawa lalu Tiffany mengelus punggung Taeyeon.

"Don't worry, aku sudah menyiapkan pastur bayaran untuk pernikahan kalian."

"Jeongmal? Tapi bagaimana bisa?" Tiffany memperlihatkan cincin pernikahannya di jari manisnya.

"See, aku sudah menikah dengan Yuri maka dari itu kau juga bisa menikah dengan Yoona. Pernikahan kalian juga akan di gelar dengan sangat rahasia dan kami semua sudah menyiapkan tempat yang tidak bisa di temukan wartawan." Dengan refleks Taeyeon langsung memeluk Tiffany.

"Thank you so much Tiffany, aku tidak pernah menduga kau bisa sebaik ini padaku. Aku minta maaf karena dulu aku pernah menghajarmu."

"Hahaha aku memang pantas mendapatkannya. Berarti kita berteman baik sekarang?"

"Ne." Keduanya melepas pelukan mereka dengan tawa konyolnya sementara Yoona dan Yuri merasa senang melihat keakuran gadisnya. Melihat waktu yang terus bergulir Sunny pun berdehem.

"Sepertinya acara ulang tahun dan lamarannya sudah selesai. Saatnya kita berpesta di restoran mewah yang sudah di siapkan Yoona hihihi." Semuanya mengangguk setuju dan mereka akhirnya meninggalkan gereja.

"Taengoo, besok aku ingin kau menyanyi dan merekamnya. Aku akan mengirimkannya kepada CEO SM untuk persetujuan kontrakmu nanti."

"I do." Yoona mencium pipinya lalu mereka masuk ke dalam mobil.


***

 

 

SM BUILDING


Yoona masuk ke ruangan CEO lalu dia di sambut dengan pelukan hangat oleh Lee Sooman yang sudah dia anggap sebagai ayahnya sendiri.

"Aku sangat merindukanmu putri cantikku."

"Me too paman." Keduanya melepas pelukannya lalu CEO dari SM itu membiarkan Yoona untuk duduk santai.

"Kau betah selama bekerja di Cina?"

"Lumayan karena kehidupan di sana tidak sekeras di sini. Kau sudah mendengar rekaman suara Taeyeon yang ku kirim paman?"

"Sudah babe, aku sangat terhipnotis dengan suaranya. Sejauh ini kita belum memiliki penyanyi dengan suara yang indah seperti Taeyeon."

"Maka dari itu aku menawarkannya padamu. Dia pasti akan menjadi bintang baru yang bersinar dan sangat berpengaruh untuk agensi kita."

"Aku juga berpikir begitu. Setelah dia debut aku yakin dia akan terkenal dalam waktu yang singkat."

"Belum menjadi penyanyi saja dia sudah terkenal di kalangan penggemarku."

"Terkenal dari kalangan pecinta YoonFany ship yang berpindah haluan ke YoonTae couple right?"

"Hehehe begitulah. Selain terkenal secara individual mungkin kami juga akan terkenal sebagai couple favorite." CEO Lee mencubit pipinya.

"Aku percaya semua itu bisa terjadi karena popularitas kalian bahkan menenggelamkan YoonFany ship dalam sekejap. Kapan tanggal pernikahanmu dengan Taeyeon?"

"Minggu depan, kau akan hadir?"

"Mana mungkin aku tidak hadir ke acara pernikahan putri cantikku ini." Yoona tersenyum manis.

"Ngomong-ngomong mengapa kau tidak membawa Taeyeon kemari?"

"Aku membawanya, hanya saja aku menyuruhnya untuk menunggu di ruanganku."

"Panggil dia dan suruh datang ke ruanganku." Yoona mengangguk kemudian menghubungi Taeyeon. Tidak lama kemudian Taeyeon masuk ke ruangan CEO dan memberi salam kepada CEO Lee.

"Akhirnya aku bertemu dengan calon menantuku." Taeyeon menatap Yoona dengan kerutan di keningnya.

"Tidak usah bingung, paman Lee sudah aku anggap sebagai ayah sendiri dan dia tau semua tentang diriku. Duduklah di sampingku sayang."

"A-ah ne." Taeyeon duduk di samping Yoona. CEO Lee seketika menggeleng-geleng kagum ketika memperhatikan wajah Taeyeon.

"Wajahnya begitu charismatic, cantik dan juga imut. Suara juga sangat indah dan kata yang pantas untuk dirinya adalah sempurna. Dia bisa menjadi aset yang penting untuk agensi kita Yoona." Taeyeon seketika merasa tersipu dengan pujiannya.

"Aku setuju paman. Lalu kapan kita akan membuatkan lagunya?"

"Mungkin setelah kalian menikah, aku akan meminta semua staff untuk mempersiapkannya dari sekarang."

"B-boleh aku menyela?"

"Silahkan Taeyeon-ssi."

"Untuk pembuatan lagu aku sudah menyiapkan beberapa liriknya, sebentar." Taeyeon mengeluarkan beberapa kertas dan dia menyerahkannya kepada CEO Lee.

"K-kau bisa membuat lirik lagu Taengoo? Kapan kau membuatnya?"

"Yes of course, aku calon penyanyi dan harus bisa membuat lirik lagu sendiri hehehe. Aku membuatnya saat kau pergi ke Cina sayang." Yoona merasa bangga lalu dia memeluk kencang tubuh calon istrinya.

"Judulnya menarik. I, UR, gemini, farewell dan stress." Yoona mengerutkan keningnya sembari menatap Taeyeon.

"Judulnya-judulnya seperti mengarah padaku. Apa kau membuatnya karena aku?" Taeyeon tertawa kecil sembari mencubit pipinya.

"For I songs it's about me jauh sebelum aku bertemu denganmu. UR, gemini, farewell and stress itu untukmu setelah kau pergi meninggalkanku. Satu tahun itu membuat aku berakhir dengan merasa stress hehehe." Yoona hanya tersenyum dan membalas cubitannya.

"Kedengarannya sangat unik Taeyeon-ssi dan kau menulis semua lirik ini dari kehidupan nyata. Dari jumlah lirik lagunya mungkin kau bisa debut dengan mini album."

"Untuk debut pertamaku mini album memang lebih baik hehehe." CEO Lee mengangguk setuju dan membaca semua lirik-liriknya.

"Liriknya juga sangat bagus, aku sangat menyukainya. Kau sangat beruntung memiliki calon istri yang berbakat Yoona."

"Yeah dan aku sangat bersyukur bisa memilikinya." Taeyeon semakin merasa tersipu hingga wajahnya memerah padam.

"Baiklah semuanya sudah jelas. Untuk proses pembuatan lagu dan rekaman akan di mulai setelah kalian menikah."

"Siap paman tapi bagaimana dengan kontraknya?"

"Untuk calon menantuku tidak ada sistem kontrak. Sama seperti dirimu, dia bebas mengatur semuanya sendiri tanpa ada tuntutan dari kami."

"Yah paman, bagaimana dengan artis yang lainnya? Jika mereka tau itu tidak adil untuk mereka hahaha!" CEO Lee kemudian mencondongkan tubuhnya.

"Ini jadi rahasia kita bertiga wahai putri-putri cantikku."

"Hahaha kau licik paman. Kalau begitu kami akan pamit sekarang, jangan lupa datang ke acara pernikahan kami."

"Siap!" Pasangan YoonTae memberi salam lalu berpamitan untuk pulang.

 

YoonTae's House

Setelah masuk ke dalam kamar Taeyeon melepas pakaian atasnya hingga membuat Yoona menatapnya dengan cabul. Tanpa pikir panjang Yoona langsung memeluknya dari belakang lalu menciumi bahu hingga ke lehernya.

"A-ahhh stop please!"

"I can't." Yoona kemudian menggigit telinga Taeyeon dan membuat dia segera menghentikan Yoona dengan melepas pelukannya.

"Kau tidak boleh menyentuhku sebelum kita menikah." Yoona merasa kecewa.

"Sudah berkali-kali kita melakukannya sebelum menikah jadi untuk apa kau melarangku?"

"Justru karena kita akan menikah keadaanku harus suci. Anggap saja kita masih perawan dan kita bisa melakukannya saat bulan madu nanti."

"T-tapi aku tidak bisa menahan hormonku sekarang. Aku ingin menikmati tubuhmu sayang boleh ya?" Mohon Yoona dengan aegyonya.

"Apa salahku hingga membuat dirinya menjadi lebih mesum di banding diriku sendiri. Pokoknya kau tidak boleh menyentuhku dan kau harus menjaga hormonmu."

"Jika aku tidak tahan bagaimana?" Taeyeon menarik napasnya.

"Kalau sampai kau memperkosaku kita pisah ranjang dan kau tidur di lantai dapur." Taeyeon segera mengenakan pakaiannya dan meninggalkan Yoona yang kini cemberut kecewa.

 

TBC

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yy_101
#1
Chapter 21: Awww happy ending :D yoona mesum banget sih, pengen jga jadi yeri deh biar jadi anaknya yoontae :v
Yoongie02
#2
Chapter 21: YoonTae punya baby kyaaaa... Kocak pas tae menyusui itu hahaha
Good job thor, aga ga rela ff yg 1 ini udah end :) semangat trus berkaryanya :)
Yoongie02
#3
Chapter 20: Akhirnya yoontae menikah yawww.. Honey moonnya huuut hehe kasian kamu tae, selalu pasrah ga bisa nglawan suami wkkk
kim_taeny #4
Chapter 20: Dua kali dapet notif update tp kok masih chap 20 aja ?
Tae-In
#5
Chapter 20: Hahaha... Hinyoona emg unbeatable...
Moga slmat aja yah taeng
kim_taeny #6
Chapter 20: Himyoona memang beda tenaganya haha, se byun2nya taeyeon, tenaga taeyeon tetap kalah haha
Tae-In
#7
Chapter 19: Ada" aja nih taengoo..
Tidur di lantai dapur? Kan kasian yoonanya...

Duh yoona knpa jdi lebih mesum dri tae yah?
deer_yoongie_
#8
Chapter 19: Hahah tidur di lantai dapur... ada2 aja taeng.
Gak sabar nunggu moment yoontae nikah, kalo bisa lanjut ke bulan madu ya thor wkwk
Yoongie02
#9
Chapter 19: OH MY GOD OH MY WOW.. MEREKA AKHIRNYA AKAN MENIKAH!!!!!!!!!
Tinggal nunggu weddingnya, tapi kok.... kaya mau end ya? Gw belum siap thor, terlanjur jatuh cinta sm ff ini hehe