Final Chapter

You are My Star

Waktu sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Sebelum memutuskan untuk memejamkan mata, Taeyeon berdiri sejenak di luar kamar, memandang ke atas langit yang begitu indah terlihat bersama bintang-bintang yang bersinar terang menghiasinya. Ketika memandang bintang yang paling bersinar, dia tersenyum lebar karena teringat bahwa saat ini dia adalah bintang yang sedang bersinar.

Satu bulan yang lalu, Taeyeon akhirnya memulai debutnya sebagai penyanyi solo. Setelah merilis mini album pertamanya, Taeyeon akhirnya bisa berbangga diri atas kesuksesan karirnya sebagai penyanyi pendatang baru. Taeyeon merilis mini album pertamanya bertajuk “I” dan di lagu utama dia berduet dengan rapper ternama Korea, yaitu Verbal Jint. Di hari pertama perilisannya, Taeyeon juga mampu mencuri perhatian dunia dan lagunya berhasil menduduki posisi pertama dalam seluruh tangga lagu di Korea. Musikalitas yang bagus, suara indah, lirik yang indah, dan klip yang spektakuler menjadi alasan tersendiri mengapa lagu Taeyeon langsung banyak diminati. Kesuksesan debut pertama Taeyeon itu juga tidak luput dari pengaruh Yoona yang membantunya mempromosikan albumnya, entah itu di dalam atau pun luar negeri hingga Taeyeon menjadi populer dalam kurun waktu yang singkat. Dan setelah masa promosi dan semua penampilan panggung utamannya sudah selesai, kini dia di nobatkan sebagai penyanyi terfavorite yang berhasil menggeser popularitas penyanyi senior papan atas.

"Haaah aku tidak menyangka semua yang aku impikan dulu kini menjadi kenyataan." Gumamnya tanpa melepas pandangannya dari langit. Tanpa di sadari, seseorang datang mendekatinya dari belakang lalu menyapanya dengan back hug hangat.

"I'm home." Taeyeon tersenyum lebar karena orang yang dia tunggu akhirnya pulang.

"Apa yang kau lakukan di sini? Seharusnya kau sudah tidur."

"Aku tidak mungkin bisa tidur jika kau belum pulang hehehe." Yoona merasa tersipu dan memberi kecupan manis di pipi istrinya.

"Kau suka memandang bintang di langit Taengoo?"

"Di banding memandang bintang di langit aku lebih suka memandang bintang yang sedang memelukku sekarang." Yoona tidak bisa menyembunyikan senyuman lebarnya.

"Kau sudah lupa ya? Kau juga bintang yang sedang bersinar sekarang." Taeyeon terkekeh.

"Mana mungkin aku lupa, followers Instagrammu saja bahkan hampir tersusul olehku hahaha." 

"Aish jadi kau menyombongkan diri sekarang?"

"Hahaha maybe." Taeyeon pun mengubah posisinya dan melilitkan tangannya di leher Yoona.

"Momen yang bagus untuk berciuman." Yoona tersenyum mengerti dan mereka akhirnya berciuman dengan mesra. Tidak lama kemudian, Yoona menyudahi ciumannya dan bergegas membawa istrinya masuk ke dalam kamar untuk di lanjutkan ke sesi ranjang. Yoona kemudian membaringkan tubuh Taeyeon dan kembali berciuman dengan panas.

"Enghhh!" Taeyeon mulai mengerang karena menikmati sentuhan Yoona yang sedang aktif di bawah selangkangannya.

"Oaaaaa... Oaaaa!" Di tengah menikmati sentuhan istrinya, Taeyeon seperti mendengar sesuatu dan segera memecahkan ciumannya.

"Apa kau mendengar sesuatu? Aku rasa barusan aku mendengar suara tangisan bayi." Yoona mengerutkan keningnya.

"Aku tidak mendengar apa-apa, abaikan saja." Yoona kembali melanjutkan ciuman panas mereka.

"Oaaaa... Oaaaa!" Sekali lagi Taeyeon mendengar suara tangisan bayi dan kembali memecahkan ciumannya.

"Yah jelas-jelas aku mendengar suara tangisan bayi."

"Tangisan bayi?" 

"Oaaaaa... Oaaaaa!" Keduanya saling bertatapan dengan kerutan.

"Kau dengar kan?" Yoona tampak tidak perduli.

"Mungkin itu suara bayi orang yang sedang lewat. Ayo kita lanjutkan." Ketika hendak melanjutkan suara tangisan itu malah semakin keras.

"Yoona aku tidak yakin tentang itu. Kau tunggu sebentar, aku harus memeriksanya."

"Yah kau mau menunda sesi ranjang kita?" Taeyeon menepuk keningnya.

"Tolong tahan hormonmu sebentar saja, aku hanya ingin memastikannya." Taeyeon bergegas pergi ke depan pintu rumah. Setibanya di depan pintu, suara tangisan itu semakin terdengar jelas dan Taeyeon segera membuka pintunya.

"Ommo!" Taeyeon tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya ketika melihat sebuah keranjang bayi di hadapannya.

"Aigoo..." Taeyeon bergegas memeriksa keranjangnya dan menemukan bayi mungil di dalamnya.

"Ya ampun... Siapa yang tega sekali membuang bayi selucu ini di depan rumahku?" Tanpa pikir panjang Taeyeon memangku bayi itu dan tangisan bayi itu seketika reda setelah merasakan kehangatan dari tubuh Taeyeon.

"Malangnya nasibmu nak. Siapa pun yang membuangmu dia adalah orang tua yang paling bodoh dan tolol di muka bumi ini." Dengan rasa kasihan Taeyeon segera membawa bayi itu masuk ke dalam rumah beserta keranjangnya.

"Yoona coba lihat apa yang aku temukan di depan rumah kita?" Yoona bangkit dari tempat tidurnya dan seketika membelalakan matanya.

"A BABY? ARE YOU KIDDING ME?" Yoona langsung menghampiri istrinya dan melihat wajah bayi itu dengan kasihan.

"Yah siapa yang tega sekali membuang anaknya di tengah malam seperti ini? Aaaaaa... Bukan kah bayi ini terlalu lucu untuk di buang." 

"Entahlah, untung aku segera memeriksanya." Taeyeon pun duduk di tepi ranjang lalu bayi itu kembali menangis.

"Ssssssss... Kau sudah aman nak."

"Taengoo, aku rasa dia lapar."

"Lapar? Benar juga." Taeyeon langsung mengeluarkan payudaranya dan menyusui bayi itu. Namun yang terjadi bayi itu malah semakin menangis dengan keras.

"Ottoke, tangisannya malah semakin mengeras."

"Hahahahahahahaha!" Yoona meledakan tawanya dan Taeyeon menatapnya dengan aneh.

"Something funny huh?"

"Dasar bodoh! Bagaimana bayi itu bisa menghisap asimu, kau bukan seorang ibu yang sedang menyusui, jelas asimu tidak akan keluar." Taeyeon seketika ikut tertawa sembari menutupi kembali payudaranya.

"Sepertinya otakku sedang error. Yoongie, kita harus membeli susu bayi secepatnya."

"Wait!" Yoona memeriksa keranjang bayinya terlebih dahulu dan menemukan sebuah dot beserta sekotak susu bayi. 

"Syukurlah orang tuanya menyimpan keperluan bayinya di dalam keranjang ini."

"Apa yang kau temukan?"

"Susu dan dot, lalu ada juga... Apa ini?" Yoona menemukan selembar kertas.

"Aku terpaksa membuang bayi ini karena aku tidak sanggup merawatnya dengan statusku sebagai janda sebatang kara. Bayi ini bernama Kim Yeri, dia lahir pada lima maret. Siapa pun yang menemukan bayi ini aku memberikannya kepada kalian dan tidak akan pernah mengambilnya kembali. Aku menitipkan anakku dan tolong rawat dia sebagaimana mestinya. Ini surat dari ibunya Taengoo, dia baru lahir satu bulan."

"Bayi yang malang. Jadi namamu Kim Yeri nak? Gwenchanayo, kau bersama kami sekarang."

"Kalau begitu, aku akan membuatkan susunya." Yoona segera membuatkan susunya lalu kembali dan menyerahkan dotnya kepada Taeyeon. Dan setelah memberikan susunya, bayi itu akhirnya berhenti menangis.

"Piuh dia mulai tenang sekarang." Taeyeon memandang bayi itu dengan kasih sayang dan Yoona ikut memandangnya juga.

"Mulai sekarang kita akan merawat bayi ini Taeyeon-ah."

"Are you sure?" Yoona tertawa kecil.

"Bayi selucu ini siapa yang tidak mau memilikinya? Karena orang tuanya telah membuangnya ya kita akan merawatnya." 

"Benar juga. Tapi tunggu, jika dia hidup bersama kita dia pasti kebingung mengapa ibunya ada dua dan bertanya di mana ayahnya." Yoona tertawa.

"Kita pikirkan itu nanti saja, lagi pula dia masih bayi. Lebih baik kita pikirkan bagaimana cara merawat bayi ini terlebih dahulu."

"Ah kau benar juga. Dan sepertinya aku harus pensiun dari dunia keartisan." Yoona terkekeh sembari membelai rambut istrinya.

"Sayang sekali aku melarangmu untuk pensiun. Aku sangat menyukai suaramu dan aku tidak ingin kau berhenti untuk bernyanyi. Dan mengenai jadwalmu kita bisa mengaturnya bersama-sama."

"Tapi dengan merawat bayi ini mungkin akan sulit untuk mengatur jadwalku."

"Aku mengerti. Seperti yang aku bilang, kita bisa mengaturnya bersama-sama. Lagi pula kita masih punya beberapa tangan kanan seperti managerku, Yuri dan juga Tiffany. Saat kita bekerja ada tempat penitipan terpercaya untuk bayi kita, kau setuju kan?" Taeyeon mendadak tersenyum konyol.

"Kau bilang bayi kita?"

"Aigoo kau ini memang polos atau pura-pura polos huh? Orang tuanya mempercayakan anaknya kepada kita so, Kim Yeri adalah anak kita sekarang, paham?"

"Hahaha keuromyo. Aku hanya merasa tersipu ketika mendengar kalimat bayi kita, rasanya seolah-olah aku baru saja melahirkannya hehehe."

"Well, aku bisa menganggap bayi itu terlahir dari rahimmu hehehe." Keduanya tersenyum lebar dan menatap baby Yeri dengan gemas.

"Uuuuhhhh... Dia sangat menggemaskan." Yoona mencoleki pipinya dan dia semakin gemas karena baby Yeri memperlihatkan senyuman padanya.

"Yeri terlihat menyukaimu sayang."

"I know. Dengan hadirnya bayi ini kebahagian kita semakin lengkap sekarang." Yoona mencium gemas pipi bayinya.

"Dan mulai sekarang aku seorang ibu. Lalu bagaimana denganmu Yoongie?" Yoona tertawa kecil.

"Maka aku adalah ayahnya hahaha konyol. Dia perlu tidur Taeyeon-ah, kau tau cara menidurkan bayi bukan?"

"Aku belum pernah melakukannya tapi aku tau cara melakukannya." 

"Good." 

"Ah iya, tolong ambilkan kasur lipat."

"Untuk apa?"

"Sementara untuk malam ini kita akan tidur di bawah dan Yeri akan tidur di ranjang kita." 

"Ah arraseyo." Yoona mengambil apa yang di minta istrinya lalu dia merapihkan kasur lipatnya beserta bantal dan gulingnya.

"Nah sudah. Aku akan menghubungi managerku sebentar, jangan lupa untuk menidurkan Yeri."

"Arraseyo." Yoona pergi keluar, sementara Taeyeon berusaha menidurkan bayinya hingga tertidur lelap. Selanjutnya dengan hati-hati dia membaringkan bayinya dan menyelimutinya.

"Goodnight my little baby." Taeyeon mengecup pipinya lalu dia pergi menghapiri Yoona di lantai bawah.

"Yoongie!" Yoona menoleh.

"Baby Yeri sudah tidur?"

"Hmm, dia terlelap dengan cepat. Kaja kita tidur sekarang juga." Yoona menggelengkan kepalanya.

"Wae?" Yoona tersenyum cabul sembari memutar-mutar jari telunjuknya di pusar Taeyeon.

"Aku ingin melanjutkan sesi yang tertunda terlebih dahulu." Taeyeon menelan ludahnya.

"Aku pikir kau sudah melupakannya. Dengar, kau tau di kamar kita ada Yeri sekarang dan aku tidak ingin kita mengganggu tidurnya. Lagi pula napsuku sudah hilang sekarang."

"Kita bisa melakukannya di atas sofa, kau harus mau." Taeyeon menatap istrinya dengan wajah memelas.

"Save me!"

"Kaja, aku sudah tidak bisa menahannya lagi." Yoona menarik tangan istrinya namun Taeyeon menepisnya.

"Aku tidak mau."

"Nyonya Lim, kau tidak boleh menolak permintaan suamimu." Taeyeon mendesah panjang.

"Yah mengapa kau begitu mesum? Bahkan tingkat kemesumanmu itu sudah melebihi diriku sekarang. Pokoknya aku tidak mau, kita harus menemani Yeri sekarang juga." Taeyeon hendak pergi namun Yoona malah mendorongnya ke atas sofa dan menindihnya.

"Yoona please... Apa kau tidak bisa membiarkanku bebas walau hanya semalam?"

"Sayang sekali kau tidak akan bebas malam ini. Aku benar-benar tidak bisa menahan diri." Yoona pun mulai melucuti piyama istrinya dan Taeyeon hanya bisa terlentang pasrah dengan wajah memelasnya.

"Somebody please help me!" Malam yang bahagia pun kini berubah menjadi malam yang begitu erotis. Dan setelah memutuskan untuk merawat bayi yang mereka temukan, kehidupan mereka pun terasa lengkap dan selalu di penuhi dengan warna kebahagian.

END 

 

 

*Berasa ada yg tertinggal dan ternyata final chapternya blm sy posting2 :-v maaf lama menunggu.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yy_101
#1
Chapter 21: Awww happy ending :D yoona mesum banget sih, pengen jga jadi yeri deh biar jadi anaknya yoontae :v
Yoongie02
#2
Chapter 21: YoonTae punya baby kyaaaa... Kocak pas tae menyusui itu hahaha
Good job thor, aga ga rela ff yg 1 ini udah end :) semangat trus berkaryanya :)
Yoongie02
#3
Chapter 20: Akhirnya yoontae menikah yawww.. Honey moonnya huuut hehe kasian kamu tae, selalu pasrah ga bisa nglawan suami wkkk
kim_taeny #4
Chapter 20: Dua kali dapet notif update tp kok masih chap 20 aja ?
Tae-In
#5
Chapter 20: Hahaha... Hinyoona emg unbeatable...
Moga slmat aja yah taeng
kim_taeny #6
Chapter 20: Himyoona memang beda tenaganya haha, se byun2nya taeyeon, tenaga taeyeon tetap kalah haha
Tae-In
#7
Chapter 19: Ada" aja nih taengoo..
Tidur di lantai dapur? Kan kasian yoonanya...

Duh yoona knpa jdi lebih mesum dri tae yah?
deer_yoongie_
#8
Chapter 19: Hahah tidur di lantai dapur... ada2 aja taeng.
Gak sabar nunggu moment yoontae nikah, kalo bisa lanjut ke bulan madu ya thor wkwk
Yoongie02
#9
Chapter 19: OH MY GOD OH MY WOW.. MEREKA AKHIRNYA AKAN MENIKAH!!!!!!!!!
Tinggal nunggu weddingnya, tapi kok.... kaya mau end ya? Gw belum siap thor, terlanjur jatuh cinta sm ff ini hehe