Chapter 17

You are My Star

Yoona menceritakan insiden yang menimpanya kepada managernya. Setelah menceritakan semuanya manager Yoona merasa marah dan tidak terima dengan perbuatan Tiffany.

"Tiffany benar-benar kelewatan. Jika kalian bukan artis mungkin aku akan membawa kasus ini ke jalur hukum."

"Aku juga berpikir begitu Oppa. Untuk sekarang aku ingin menghindari Tiffany dan hiatus dalam waktu yang lama." Manager Yoona mendesah panjang.

"Soal foto bugil itu kau yakin Yuri bisa membujuk Tiffany untuk menghapusnya?"

"Yuri sudah menemukannya di dalam laptop dan menghapusnya, dia sudah mengirim pesan padaku." Managernya bernapas lega kemudian menatap Taeyeon.

"Taeyeon-ssi, aku sangat berterimakasih kau sudah menyelamatkan Yoona dari kejahatan Tiffany."

"Sama-sama. Sebagai seorang suami itu memang tugasku untuk melindunginya."

"Suami? Kalian sudah menikah?" Taeyeon menelan ludahnya kemudian Yoona menyenggolnya.

"A-hahahaha aku... A-aku keceplosan!" Taeyeon menggaruk kepalanya dan manager Yoona malah tertawa dengan melempar bantal ke tubuh Yoona.

"Pelet apa yang kau gunakan padanya hah?"

"Wajahku yang cantik seperti seorang dewi. Maaf aku tidak memberitahumu, diam-diam aku mengencaninya dan mengganggap kami sudah menikah." Managernya kemudian menatap Taeyeon yang terlihat tegang.

"Relax Taeyeon-ssi, aku tidak akan menghalangi hubungan kalian. Di banding dengan Tiffany aku lebih suka melihat Yoona hidup bersamamu."

"K-kau percaya padaku Oppa? Kami berdua perempuan dan kau tidak mempermasalahkannya?" Manager Yoona memberinya senyuman manis.

"Aku tidak peduli dengan gender kalian. Mungkin kita belum lama kenal tapi aku bisa mempercayaimu. Semenjak bertemu denganmu Yoona terlihat sangat bahagia dan aku sangat senang bisa melihat senyumannya setiap hari." Taeyeon pun bernapas lega. 

"Thank you so much Oppa, aku sangat lega mendengarnya."

"That's alright. Yoona, untuk menghindari Tiffany kau tidak perlu hiatus. Aku punya tawaran bagus untukmu di luar negeri jika kau mau menerimanya."

"Tawaran apa?"

"Bermain drama dan film di Cina. Ini bagus untuk debutmu di Cina dan mereka ingin kau menerima tawarannya." Yoona langsung menatap Taeyeon.

"Ottoke?" Taeyeon meremas tangan istrinya.

"Gwenchana, terima saja tawarannya."

"T-tapi bagaimana denganmu? Syuting drama dan film itu tidak sebentar dan aku akan meninggalkanmu dalam waktu yang lama."

"Aku mengerti tapi aku tidak keberatan jika kau meninggalkanku demi pekerjaan. Untuk menghindari Tiffany ada baiknya kau sibuk di luar negeri. Aku akan selalu mendukungmu sayang." Yoona memeluknya.

"Aku sangat bahagia memiliki suami yang sangat pengertian seperti dirimu." Taeyeon mengelus punggungnya. Menyaksikan kemesraan keduanya membuat manager Yoona tersenyum konyol dan berdehem.

"Ah aku lupa ada managerku di sini hehehe." Keduanya memisahkan diri.

"Jadi bagaimana Yoona, kau akan menerimanya?" Yoona mengangguk setuju.

"Okay aku akan mengonfirmasinya sekarang. Setelah ada balasan mungkin besok malam kau bisa langsung berangkat untuk bertemu dengan produser."

"Arasseyo."

"Sudah saatnya aku pulang. Taeyeon-ssi, sekali lagi terimakasih kau sangat pengertian terhadap Yoona."

"Itu karena aku sangat mencintainya." 

"Aku senang mendengarnya. Ya sudah aku harus pamit sekarang. Yoona jangan lupa persiapkan dirimu oke?"

"Ok!" Manager Yoona pun meninggalkan rumah.

"Taengoo?"

"Hmm?"

"Yakin kau tidak keberatan aku pergi ke Cina dalam waktu yang lama?" Taeyeon menyentuh kedua pipinya.

"Aku bilang aku akan selalu mendukungmu sayang. Aku mengizinkanmu pergi demi kebaikanmu juga." Yoona tersenyum manis lalu mengecup singkat bibir Taeyeon.

"Gomawo. Ngomong-ngomong aku jadi memikirkan status kita. Aku yang menafkahimu dan seharusnya aku yang menjadi suamimu bukannya kau." Taeyeon tertawa keras.

"Yoongie... Yoongie... Status saja kau permasalahkan. Lagi pula kita juga belum menikah."

"Benar juga. Tapi aku merasa keberatan jika kau yang menjadi suamiku. Aku ingin kita bertukar status lagi, aku yang harus menjadi suamimu oke?" Taeyeon mengusap pangkal kepalanya.

"Asal kau senang aku akan menuruti kemauanmu. Dan karena kau seorang suami kau harus jauh lebih kuat di banding diriku. Jika ada bahaya yang menimpamu kan nanti kau bisa mengatasinya sendiri, tidak lembek seperti sekarang hehehe." Yoona memukul kecil bahunya.

"Akan ku lakukan. Nanti aku akan belajar kungfu dan menjadi kuat seperti dirimu hehehe." Taeyeon hanya tersenyum.

"Emh Taengoo, sebelum berpisah aku ingin menciptakan hari yang luar biasa bersamamu."

"What is that?" Yoona menarik kerah baju Taeyeon dengan tatapan nakalnya kemudian membawanya masuk ke dalam kamar.

***

 

 

Incheon Airport

 

11:30PM

Taeyeon dan Yoona berpelukan erat di dalam mobil. Hari ini mereka harus berpisah dan sengaja menikmati moment berpelukan mereka di dalam mobil.

"I will miss you Taengoo."

"Me too. Kau baik-baik di sana dan jangan genit dengan perempuan lain." Yoona terkekeh.

"Aku tidak mungkin genit dengan orang lain karena kau yang paling sempurna di mataku. Jaga dirimu selama aku pergi, jika ada waktu aku akan pulang untuk menemuimu."

"Arasseyo." Yoona pun menarik diri dari pelukan. Mereka bertatapan sesaat kemudian berciuman dengan mesra. Tidak lama mereka mengakhiri ciumannya karena manager Yoona sudah memanggilnya dari luar.

"Aku pamit sekarang. I love you sayang."

"I love you too." Yoona mengusap pipi istrinya lalu dia meninggalkannya di dalam mobil. Dengan air mata yang mulai mengalir Taeyeon melihat kepergian Yoona dengan menatap punggungnya hingga tubuhnya menghilang di balik pintu bandara.

"Mulai hari ini aku harus terbiasa hidup tanpa dirimu. Semoga aku kuat melewatinya dan aku akan setia menunggu kepulanganmu Yoona." Taeyeon menyeka air matanya kemudian melajukan mobilnya.

End Flashback

 

Mengingat semua kenangan bersama Yoona membuat Taeyeon semakin merasa sedih. Dia kembali menatap wajah Yoona dari layar ponselnya dengan berharap banyak dia akan segera pulang untuk menemuinya.

"Go home quickly please!"

"TAEYEON!" Seseorang masuk ke dalam kamarnya dengan membawa boneka besar.

"Hei Hyo, kau masuk seperti seorang pencuri saja."

"Salah sendiri tidak mengunci pintunya." Hyoyeon melempar boneka besar itu padanya.

"Itu untukmu, happy birthday!" Taeyeon tertawa.

"Ulang tahunku kan besok."

"Aku tau. Besok aku sibuk makanya aku datang kemari sekarang." Taeyeon mengangguk mengerti lalu melihat bonekanya dengan cekikikan karena ada tulisan Taeyeon love Yoona di perut boneka itu.

"Hadiahmu sangat lucu dan ini cocok untuk menyindir Yoona. Tolong ambilkan foto untukku." 

"Mana ponselmu?" Taeyeon menyerahkan ponselnya lalu Hyoyeon mengambil gambarnya.

"Kau benar-benar terlihat menyedihkan Taeyeon." Hyoyeon menyerahkan kembali ponselnya lalu Taeyeon mengunggahnya di instagram.

 

bFJbLg4.jpg

@taeyeon_ss: I feel lonely because you're not with me but now I'm not lonely anymore 😪


Semoga Yoona melihatnya dan segera pulang ke Korea.

"Taeyeon aku harus pergi ke kantor sekarang."

"Ne, terimakasih untuk bonekanya." 

"Yeap, semoga suamimu cepat pulang." Hyoyeon menepuk punggungnya lalu pergi meninggalkannya.

Di samping itu tanpa di ketahui oleh Taeyeon diam-diam Yoona sudah pulang ke Korea dan sedang menikmati makan siangnya bersama manager dan staff lainnya. Dia tiba beberapa jam yang lalu dan akan menemui istrinya setelah menghabiskan makan siangnya. Di tengah menikmati makan siangnya manager Yoona menepuk bahunya setelah melihat sesuatu dari ponselnya.

"Yoona lihatlah postingan terbaru Taeyeon, dia menyindirmu." 

"Jinjayo?" Managernya mengangguk kemudian Yoona melihat postingannya.

"Hahahaha kasihan sekali kesayanganku. Sepertinya aku harus segera menemuinya Oppa, aku tidak tega karena sudah lama meninggalkannya."

"Pulanglah, barang-barangmu akan aku antarkan besok pagi." Yoona mengangguk dan pulang dengan naik taxi.

 

02:00PM

Seperti sebelumnya, Taeyeon saat ini sibuk menatap layar ponselnya dengan perasaan sedihnya.

"I miss you!" Gumamnya sembari memandang foto Yoona.

DRRRTTT

Melihat siapa yang memanggilnya Taeyeon langsung tersenyum cerah. 

"Yeoboseyo?" 

"Yeoboseyo Taeyeon cantik. Ahhh aku sangat merindukan suaramu hehehe." 

"Nado." 

"Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja?" 

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" 

"So bad karena aku sangat merindukan istri mungilku ini. Setiap detik aku selalu memikirkanmu, aku rindu kehangatan tubuhmu dan aku sangat ingin melihat wajah cantikmu." Taeyeon menggeretakan kakinya sembari tersenyum konyol. 

"J-jinja?" 

"Jinja? Hanya itu jawabanmu? Aigoo pelitnya." 

"Hehehe mianhae, aku tidak tau harus menjawab apa." 

"Hmmm... Apa yang kau lakukan sekarang?" 

"Duduk di tepi ranjang sembari mendengar suara actress Yoona yang sangat aku cintai, muach!" 

"Ohhh aku akan pingsan!" 

"Hahaha silly!" 

"Hehehe serius kau merindukanku?" 

"Pabo, bagaimana aku tidak merindukanmu? Selama satu tahun kau sangat sibuk dengan pekerjaanmu di Cina sampai kau tidak pernah ada waktu untuk pulang menemuiku. Aku sangat sangat sangat merindukanmu Yoongie." 

"Mianhae, seharusnya aku lebih mementingkan dirimu di banding pekerjaan." 

"Jangan meminta maaf, aku mengerti dengan pekerjaanmu. Jika meninggalkan pekerjaanmu demi diriku nanti aku akan di nafkahi dengan apa?" Yoona pun tertawa kecil. 

"Benar juga, tapi tetap saja pekerjaan ini membuat kita harus berpisah dan jarang bertemu. Aku juga merasa tersiksa karena tidak ada dirimu di sampingku " 

"Aku juga merasakan hal yang sama karena tidak ada dirimu di sampingku. Apa kau benar-benar tidak punya waktu untuk menemuiku walau itu hanya sebentar? Aku sangat ingin bertemu denganmu Yoongie." 

"No aku sangat sibuk!" Yoona mencoba menggodanya dan Taeyeon merasa sedih sekarang. 

"S-sepetinya aku akan menangis ahhh aku harus kuat menahannya hohoho!" Yoona pun terkekeh.

"Uljima!" Yoona kemudian mengambil sebuah batu kecil dari tanah dan melemparnya ke jendela. 

"Chakkaman, sepertinya ada yang melempar batu ke jendela kamarku." 

"Buka jendelanya dan lihatlah ke bawah. Ada boneka cantik di bawah jendela kamarmu." Taeyeon mengerutkan keningnya. 

"B-boneka cantik?" 

"Ne palli buka jendela kamarmu sekarang sebelum boneka cantik itu menghilang karena lama menunggumu." Dengan hati yang berdebar Taeyeon berlari membuka jendela kamarnya lalu menutup mulutnya dengan tidak percaya bahwa saat ini dia melihat Yoona di bawah sana dengan melambaikan tangan padanya. 

"Y-yoongie!"

 

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yy_101
#1
Chapter 21: Awww happy ending :D yoona mesum banget sih, pengen jga jadi yeri deh biar jadi anaknya yoontae :v
Yoongie02
#2
Chapter 21: YoonTae punya baby kyaaaa... Kocak pas tae menyusui itu hahaha
Good job thor, aga ga rela ff yg 1 ini udah end :) semangat trus berkaryanya :)
Yoongie02
#3
Chapter 20: Akhirnya yoontae menikah yawww.. Honey moonnya huuut hehe kasian kamu tae, selalu pasrah ga bisa nglawan suami wkkk
kim_taeny #4
Chapter 20: Dua kali dapet notif update tp kok masih chap 20 aja ?
Tae-In
#5
Chapter 20: Hahaha... Hinyoona emg unbeatable...
Moga slmat aja yah taeng
kim_taeny #6
Chapter 20: Himyoona memang beda tenaganya haha, se byun2nya taeyeon, tenaga taeyeon tetap kalah haha
Tae-In
#7
Chapter 19: Ada" aja nih taengoo..
Tidur di lantai dapur? Kan kasian yoonanya...

Duh yoona knpa jdi lebih mesum dri tae yah?
deer_yoongie_
#8
Chapter 19: Hahah tidur di lantai dapur... ada2 aja taeng.
Gak sabar nunggu moment yoontae nikah, kalo bisa lanjut ke bulan madu ya thor wkwk
Yoongie02
#9
Chapter 19: OH MY GOD OH MY WOW.. MEREKA AKHIRNYA AKAN MENIKAH!!!!!!!!!
Tinggal nunggu weddingnya, tapi kok.... kaya mau end ya? Gw belum siap thor, terlanjur jatuh cinta sm ff ini hehe