Chapter 12
You are My Startaeyeon_ss: Today I got a meal with my wife 🍴💑 She look more attractive without makeup 😻 Don't be jealous 😪
taeyeon_ss: Photo by Yoona 📷
Taeyeon menaruh kembali ponselnya ke dalam saku. Yoona dan dirinya saat ini tengah makan bersama di tempat yang tidak jauh dari hotel.
"Yoona, setelah makan kita kemana?"
"Go back home."
"What? Kita tidak pergi jalan-jalan terlebih dahulu?"
"Jadwalku padat sayang, aku tidak ada waktu untuk mengajakmu jalan-jalan."
"Aish padahal aku ingin berkeliling kota dan berkencan manis bersamamu." Taeyeon cemberut. Yoona kemudian duduk di sampingnya dan mencium pipinya dengan manis.
"Banyak orang di sini, bagaimana kalau ada wartawan yang melihatnya?"
"Aku tidak peduli. Mianhae aku belum bisa mewujudkan keinginanmu, kau mengerti kan dengan pekerjaanku?"
"Keuromyo. Sebagai gantinya kau harus membayarnya dengan tubuhmu hehehe."
"Dasar byun!" Yoona memukul bahunya kemudian Taeyeon mencium pipinya.
"Satu sama hehehe." Yoona hanya tertawa dan membalasnya lagi dengan kecupan di kening.
" beraninya mereka bermesraan di tempat umum." Gerutu Tiffany yang kebetulan duduk tidak jauh dari mereka. Dengan hati yang merasa terluka dia langsung meneguk habis kopinya.
"Ahhh... Seharusnya aku tidak menyaksikan adegan kemesraan mereka. Sakit rasanya Yoong!" Tiffany mendesah lalu kembali melihat mereka.
"Aku bahkan tidak bisa melupakan perasaanku padamu Yoong, ottoke?"
DRRRT
Tiffany membuka sebuah pesan masuk dari staff SM.
"Yoona akan menjadi partnerku dan kami akan menghabiskan waktu selama dua hari di lokasi syuting? Oh my god ini bisa mengobati rasa sakitku." Tiffany kini tersenyum cerah lalu kembali melihat ke arah Yoona.
"Aku harus memberitahunya sekaligus mengganggu kencan mereka." Tiffany langsung menghampiri Yoona.
"Ekhem!" Yoona dan Taeyeon menoleh.
"Fany, kau di sini juga?"
"Hmm aku baru saja selesai meminum kopi Yoong."
"Lalu untuk apa kau menghampiri kami? Kau mencoba mengganggu kencan romantis kami huh?" Sambung Taeyeon dengan ekspresi ketidak sukaannya. Yoona kemudian menyenggolnya.
"Santai sedikit. Duduklah Fany-ah, kita mengobrol bersama." Tiffany mengangguk.
"Yoongie seriously?" Yoona hanya tersenyum polos sembari mengusap pangkal kepalanya.
"Apa aku tidak mengganggu kalian berdua?"
"Aniyo, santai saja."
"Bagiku kau sangat mengganggu. Kau bagaikan lalat yang terbang di sekitar kami." Tiffany hanya menatap Taeyeon dengan datar.
"Mianhae Fany-ah, dia hanya anak paud tidak usah di dengarkan hehehe." Perkataan Yoona membuat Tiffany tertawa keras dan Taeyeon menatapnya dengan silau.
"Entah mengapa aku suka mendengarnya Yoong." Yoona juga tertawa sembari melihat Taeyeon yang kini cemberut.
"Beraninya kau meledek istrimu sendiri di hadapannya, i hate you!"
"Mianhae cup cup cup!" Yoona mengusap-ngusap kepalanya.
"Kau sudah tau mengenai jadwal baru kita untuk minggu depan Yoong?"
"Aku sudah tau. Sudah lama rasanya kita tidak syuting bersama hehehe." Tiffany memperlihatkan eyes smilenya. Taeyeon yang mendengar percakapan mereka pun mulai tidak betah berada di sana.
"Yoongie?"
"Apa?"
"Aku ingin kembali ke hotel sekarang dan pulang ke Korea." Yoona merangkulnya.
"Yakin kau ingin pulang sekarang?" Taeyeon mengangguk.
"Fany-ah maaf aku harus pamit sekarang."
"Okay, jangan lupa kabari aku untuk syuting nanti."
"Siap! Kaja." Yoona menggenggam tangan Taeyeon dan kembali ke hotel.
***
SEOUL KOREA
05:00AM
Setibanya di Korea Yoona langsung pergi untuk menghadiri acara sementara Taeyeon langsung pulang dan menunggunya di rumah. Selama dia menunggu Tiffany cukup mengganggu pikirannya karena Yoona akan syuting bersamanya. Rasa ketidak percayaannya terhadap Tiffany juga membuat Taeyeon takut jika Yoona di rebut olehnya. Lama terlarut dengan pikirannya dia tidak sadar dengan kedatangan Yoona yang baru saja masuk ke kamarnya. Melihat pujaan hatinya berdiri diam di depan jendela membuat Yoona mengerutkan keningnya.
Pasti dia sedang melamun.
Yoona mendekatinya dan memeluknya dari belakang.
"Aku pulang sayang!"
"Kapan kau sampai? Aku tidak mendengar suara mobilmu." Yoona terkekeh.
"Pasti kau melamun ya sampai tidak menyadari kepulanganku."
"Hehehe begitulah." Yoona mencium pipinya lalu mengeratkan pelukannya.
"Aku tau kau memikirkan aku dan Tiffany kan?"
"Yes!"
"Jangan terlalu di pikirkan, kami berteman baik sekarang."
"Tapi aku merasa takut jika diam-diam dia mencuri kesempatan untuk merebutmu dariku. " Yoona menghela napasnya lalu memutar tubuh Taeyeon dan mengecup bibirnya.
"Kau siapa aku?"
"I-istrimu." Yoona mengecup bibirnya lagi.
"Lalu aku?"
"I-istriku. Aniyo, suamiku lebih tepatnya." Yoona terkekeh.
"Lalu kau ingat aku pernah bilang apa padamu?"
"Kau pernah mengatakan tubuh dan hatimu hanya milikku seorang." Yoona kembali mengecup bibirnya.
"Catat baik-baik ucapan itu, aku tidak pernah main-main dengan urusan hati. Tiffany tidak akan pernah bisa merebut hatiku karena kau sudah menggembok pintu hatiku." Taeyeon merasa tersipu.
"K-kau ini bisa saja. Aku percaya padamu sepenuhnya."
"Good girl!" Yoona mengusap pipinya lalu duduk di tepi ranjang. Taeyeon mengikutinya kemudian duduk di pangkuan Yoona dan mulai mencium mesra bibirnya. Yoona juga membalas ciuman manisnya dengan memeluk erat pinggangnya.
"Muach!" Keduanya mengakhiri ciumannya dan saling tersenyum.
"Taengoo?"
"Ne?"
"Mulai besok kau tidak usah bekerja."
"Waeyo? Aku akan mendapatkan uang dari mana jika aku tidak bekerja?"
"Baru saja kita bahas kau sudah lupa lagi." Yoona menjatuhkan tubuh Taeyeon ke atas tempat tidur dan dia menatap wajah Taeyeon dari atas.
"Kau istriku dan sudah kewajibanku untuk menafkahimu. Istri seorang actress terkenal di biarkan bekerja menjadi supir, apa kata fansku nanti? Mereka pasti berpikir aku tidak memberimu makan. Pokoknya aku melarangmu untuk bekerja lagi sebagai supir." Taeyeon tertawa kecil.
"Kau bicara seperti seorang suami sungguhan. Lalu aku harus berdiam diri saja di rumah? Itu pasti membosankan."
"Kau punya pekerjaan yaitu mengurusku. Kau juga bebas beraktifitas di luar, mau shopping atau jalan-jalan. Nanti aku akan mengirim uang ke rekeningmu."
"Baiklah jika itu maumu aku tidak bisa menolak. Tapi aku tidak enak juga dengan Hyoyeon, dia pasti sedih."
"Jangan khawatir, aku akan bicara padanya. Dia pasti tidak akan keberatan."
"Karena idolanya yang meminta dia pasti tidak akan keberatan. Ngomong-ngomong apa kau lelah sayang?" Yoona menggelengkan kepalanya.
"Jeongmal?"
"Rasa lelahku sudah hilang karena melihat wajah cantik dari istriku ini hehehe." Taeyeon tersenyum cabul lalu kemudian membalikan posisinya dengan menindih tubuh Yoona.
"Mau apa? Wajahmu terlihat cabul sekarang."
"Menikmati tubuhmu." Taeyeon mencium leher jenjangnya lalu tangannya menyelinap masuk ke dalam kaosnya.
"Taeyeon mengapa kau begitu m-mesum?"
"Entahlah, tubuhmu membuatku selalu merasa bergairah."
"Help me!" Yoona hanya pasrah menikmati cumbuan Taeyeon.
TBC
Comments