Chapter 3

You are My Star

Sembari menunggu Yoona keluar dari kamar mandi Taeyeon menyibukan dirinya dengan memposting fotonya bersama Yoona di akun instagramnya. Selang beberapa menit dia mengeluarkan tawanya melihat ratusan komentar dari penggemar Yoona yang sangat iri padanya termasuk bosnya yang merupakan penggemar berat Yoona. Tidak lama Yoona yang baru saja selesai mandi berjalan mendekatinya. Taeyeon yang menyadari kehadirannya segera menghentikan aktifitasnya dengan memberinya senyuman manis. Yoona kemudian terdiam menatapnya dan Taeyeon yang mengerti langsung bangkit dari tempat tidurnya.

"Aku permisi ke luar dulu."

"Tidak usah."

"Wae?"

"Untuk apa repot-repot keluar, kita berdua kan perempuan. Kembali ke tempatmu."

"Yang benar saja?" Taeyeon pun kembali duduk dengan membelakangi Yoona karena tidak ingin melihatnya saat mengganti pakaian. Tapi itu percuma karena dia menghadap ke arah cermin dan melihat Yoona dengan jelas.

Sama saja bohong.

Taeyeon mencoba menghindari tatapanya dengan memainkan ponselnya akan tetapi itu sia-sia karena matanya tidak bisa di jaga. Dia melihat Yoona melepas handuknya lalu mulai mengenakan pakaian tidurnya.

Ampuni aku Yoona-ssi, aku tidak bisa menjaga mata nakalku ini.

Detik selanjutnya Taeyeon langsung memainkan kembali ponselnya karena Yoona mendekatinya dan berbaring di atas tempat tidur. Dengan perasaan gugupnya Taeyeon mengubah posisinya sembari tertawa kecil karena baju tidurnya terlalu kecil di tubuh Yoona.

"Mianhae aku tidak punya baju yang besar."

"Gwenchana, yang penting aku masih bisa berpakaian." Taeyeon pun menarik selimutnya sembari membaringkan kepalanya menghadap Yoona.

Rasanya sulit bernapas melihat wajah cantiknya dengan jarak sedekat ini. Jika aku tidak kuat mungkin aku sudah pingsan sekarang juga. 

"Taeyeon-ssi?"

"N-ne?"

"Sudah berapa lama mengidolakanku?"

"Hampir empat tahun dan selama itu aku hanya menyukai dirimu seorang."

"Jinja? Kau tidak punya idola yang lainnya?"

"Aniyo, yang lain tidak penting dan aku hanya menyukaimu saja hehehe." Yoona tersenyum manis sembari mencolek pipinya. Taeyeon meraih ponselnya kemudian mendekatkan dirinya dengan Yoona.

"Boleh aku meminta foto lagi?" Yoona mengangguk kemudian Taeyeon mulai mengambil beberapa gambar dengan bergaya bebas.

"Ok!" Taeyeon membuka galerinya kemudian Yoona mengintip ponselnya karena penasaran dengan hasilnya.

"Ommo, kita benar-benar terlihat mesra Yoona-ssi hehehe." Yoona hanya tertawa kecil dan dengan wajah idiotnya Taeyeon kemudian memposting semua fotonya.

"Hihihi kalian pasti menjerit-jerit histeris setelah melihat ini." Taeyeon menyimpan kembali ponselnya lalu kembali menghadap Yoona.

"Sepertinya aku tidak akan bisa tidur setelah melihat wajah cantik idolaku ini. Dan mungkin aku akan menatap wajahmu saja semalaman ini hehehe."

"Sepertinya aku juga tidak bisa tidur setelah menatap wajah yang sangat imut dari penggemarku ini. Kita bertatap-tatapan saja sampai pagi, bagaimana?" Godanya yang membuat Taeyeon tersipu.

"Kau ini, a-aku jadi malu." Taeyeon menutupi wajahnya dengan selimut dan dengan iseng Yoona menarik selimutnya. Taeyeon kembali menutupi wajahnya yang mulai memerah lalu Yoona menariknya kembali.

"Baaa!"

"Hahahahaha!" Keduanya tertawa konyol.

"Kau jahil Yoona-ssi. Sudah ya aku mau tidur."

"Yakin kau bisa tidur?"

"Yakin jika kau mau memelukku." Spontan Yoona langsung melakukannya.

"OMMO OMMO OMMO HELP MEEE!"

"Hahahaha so cute!" Yoona merasa gemas melihat reaksinya. Dia mencubiti pipinya lalu kembali ke posisinya semula.

"Mengapa berhenti?"

"Aku khawatir nanti kau tidak sadarkan diri jika aku memelukmu. Tidurlah ini sudah malam, besok kau harus bekerja juga kan?"

"Ne arasseyo." Keduanya pun mulai memejamkan mata mereka. Dan sekitar satu jam lamanya Taeyeon benar-benar sudah tertidur lelap sementara Yoona yang berpura-pura tertidur membuka matanya sembari tersenyum cerah memandang wajah Taeyeon.

Mengapa kau begitu menarik perhatianku ya? Wajahmu yang berkharisma juga membuatku tergoda. Siapa pun pasti merasakan hal ini jika bertemu denganmu.

Yoona kemudian bergeser hingga dahinya bersentuhan dengan Taeyeon. Dengan hati-hati dia memeluk tubunya sembari tersenyum idiot.

Ige mwoya? Aku bahkan berani memeluknya tanpa permisi. Jika dia bangun aku yakin dia langsung pingsan hehehe.

Yoona pun mulai memejamkan matanya hingga dia tertidur lelap.

 

06:00AM

Dengan mata yang masih terasa sangat ngantuk Taeyeon memaksakan dirinya dengan membuka matanya secara perlahan. Dan ketika menyadari sesuatu rasa kantuk itu seketika hilang karena terkejut melihat Yoona tidur dengan memeluk tubuhnya. Bukan hanya itu, dahi mereka juga saling menempel dan Taeyeon bisa merasakan hembusan napasnya. Di dalam hatinya dia merasa ingin berteriak sekencang-kencangnya dan kehangan tubuh Yoona membuat dia enggan untuk bangun.

Hayalanku selama ini benar-benar terjadi sekarang. Seandainya kita di takdirkan untuk bertemu kembali apa momen ini akan terjadi lagi?

Taeyeon sedikit mendesah karena setelah ini Yoona akan meninggalkan rumahnya. Perlahan dia menyingkirkan tangan Yoona dari tubuhnya dan bangun dengan sangat hati-hati karena tidak ingin mengusik tidur nyenyaknya. Dengan mengendap-endap dia mengambil handuknya untuk mandi lalu setelahnya pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Tidak lama setelah Taeyeon pergi Yoona terbangun dari tidurnya dengan sedikit kerutan karena Taeyeon tidak di sampingnya.

"Hoam, kemana dia?" Dering ponsel kemudian terdengar di telinganya. Dengan malas dia meraih ponselnya lalu mengangkat telephonenya.

"Yeobosseyo Oppa?"

"Yoona kau tidur di mana semalam?"

"Di rumah temanku."

"Temanmu yang mana?"

"Kau ingin tau saja. Ada apa mengganggu pagi-pagi?"

"Kau lupa ada syuting iklan hari ini? Stylishmu baru saja tiba di lokasi syuting dan jam delapan kau harus sudah tiba di lokasi."

"Arasseyo, aku akan bersia-siap sekarang." Yoona mematikan telephonenya lalu bergegas mandi dan mengganti pakaiannya. Dia turun dari lantai atas kemudian melihat Taeyeon di dapur.

"Taeyeon-ssi, mianhae aku harus pergi sekarang."

"Wae?"

"Aku ada syuting iklan pagi ini."

"Ahhh tapi sebelum pergi mari sarapan terlebih dahulu." Yoona mengangguk kemudian Taeyeon mempersilahkannya untuk duduk.

***

 

CKIT!

Taeyeon menghentikan mobilnya di lokasi syuting. Dan ketika melihat Yoona berbenah dia merasa sedih karena setelah ini mereka harus berpisah.

"Taeyeon-ssi?"

"Ne?"

"Terimakasih banyak untuk semuanya. Aku benar-benar berhutang budi padamu."

"Sama-sama, aku sedih karena kita harus berpisah sekarang." Yoona sedikit terkekeh kemudian mengelus kepalanya.

"Jika kau percaya dengan takdir mungkin saja kita akan di pertemukan kembali."

"Kau benar."

"Ya sudah aku pamit dulu. Sampai bertemu kembali Taeyeon-ssi." Yoona mengedipkan sebelah matanya lalu pergi meninggalkannya. Taeyeon yang merasa sedih hanya menatapnya hingga tubuhnya menghilang di balik pintu. Dengan mendesah dia melihat wallpaper dari layar ponselnya sejenak.

"Setidaknya aku punya kenangan saat bersamanya." Dengan berat hati Taeyeon pun meninggalkan lokasi.

 

Satu hari kemudian, selama di lokasi syuting Yoona merasa bingung karena terus di bayangi dengan sosok Taeyeon. Dia juga merasa aneh karena saat ini dia merasa ingin pulang ke rumah Taeyeon dan bercanda bersamanya. Rasa ingin bertemu kembali dengannya juga membuat dia segera meninggalkan lokasi untuk membeli sesuatu. Dia berkunjung ke sebuah toko jaket dan membeli sebuah jaket jeans berwarna biru untuk Taeyeon. Setelah membelinya dia melupakan sesuatu dan mendesah kecewa karena tidak tau bagaimana caranya agar dia bisa bertemu kembali dengannya. Dia juga merasa menyesal karena tidak meminta nomor dan alamat rumahnya.

"Pabo!" Gumamnya sembari menyandarkan punggungnya ke tiang lampu. Detik selanjutnya dia teringat dengan aplikasi mobil online dan dia segera mengeluarkan ponselnya. Dia membuka aplikasinya lalu mulai memesan mobilnya. Karena sangat ingin bertemu dengan Taeyeon berkali-kali dia merefresh dan membatalkan orderannya hingga sampai akhirnya dia melihat nama Kim Taeyeon baru saja menerima orderannya.

"Kyaaa akhirnya!" Dengan hati yang berdebar dia tidak sabar menunggu telephonenya dan tidak butuh waktu lama ponselnya berdering.

"Yeobosseyo?"

"Yeobosseyo. Posisi anda di mana agassi? Saya kebetulan berada di sebrang lokasi jalan."

"Posisiku tepat di depan toko jaket." Taeyeon menoleh ke arah yang di sebutkan dengan menyipitkan matanya. Dan ketika menyadari siapa itu dia langsung melebarkan matanya.

"OMMO YOONA-SSI, IS THAT YOU?"

"Yes i am."

"A-aku akan segera ke sana." Taeyeon langsung melesat dan menghentikan mobilnya di samping Yoona. Dengan rasa senangnya dia buru-buru keluar dan berlari memeluknya.

"Kyaaaaa akhirnya kita bertemu kembali." Yoona hanya tertawa dan di dalam hatinya dia merasa lega karena Taeyeon bersamanya sekarang.

"Yah pelukanmu terlalu kencang." 

"Mianhae." Taeyeon pun melepas pelukannya dengan sedikit salah tingkah. Yoona kemudian mengeluarkan jaket yang baru di belinya.

"Taeyeon-ssi, aku sengaja membeli ini untukmu karena aku berpikir kita bisa saja bertemu kembali. Dan karena kita sudah bertemu aku harap kau mau menerimanya."

"Woah kau baik sekali. Kamsahamnida, kebetulan aku merasa kedinginan dan aku akan memakainya sekarang." Taeyeon mulai mengenakan jaketnya dan Yoona tersenyum senang karena jaketnya sangat cocok di tubunya.

"Kau terlihat cool."

"Aku jadi tersipu. Mari masuk ke dalam mobil." Taeyeon membukakan pintu depan dan mempersilahkan Yoona untuk masuk. Dia kemudian berlari dan segera masuk ke dalam mobilnya.

"Antar aku membeli makanan ya, setelah itu antar aku pulang ke rumah."

"Siap cantik!" Taeyeon pun menancapkan gasnya. Selama di perjalanan keduanya tidak berhenti mengobrol dan bercanda seperti teman lama. Tidak tanggung-tanggung Taeyeon juga blak-blakan mengakui dirinya belok hanya untuk Yoona. Dan ketika mendengar hal itu Yoona merasa percaya diri bahwa dia memiliki kesempatan jika ingin mengencaninya. 

"Kita sampai!" Taeyeon mengentikan mobilnya di samping restoran Jepang.

"Tunggu sebentar ya, aku tidak akan lama." 

"Ne." Yoona langsung keluar dan berlari memasuki restoran. Taeyeon yang merasa bosan di dalam mobil menunggunya di luar dengan melihat beberapa burung merpati yang asik bermain di pinggir jalan. Dia mendekati merpati-merpati itu kemudian memandangnya dengan gemas.

"Mereka sangat lucu." Dari depan pintu restoran Yoona yang menyaksikannya merasa terhanyut ketika melihat senyuman cerahnya. Saat Taeyeon menatap burung-burung itu berterbangan diam-diam dia mengambil gambarnya dengan di zoom. Setelah berhasil mendapatkannya dia tersenyum cerah karena hasilnya sangat sempurna.

Cukup melihat senyumanmu yang menyejukan ini membuat beban di pikiranku menjadi ringan. Kau juga berhasil membuat aku melupakan Tiffany sepenuhnya. Aku yakin kau adalah orang yang tepat untuk menggantikannya. Aku sangat menyukaimu Taeyeon-ssi.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yy_101
#1
Chapter 21: Awww happy ending :D yoona mesum banget sih, pengen jga jadi yeri deh biar jadi anaknya yoontae :v
Yoongie02
#2
Chapter 21: YoonTae punya baby kyaaaa... Kocak pas tae menyusui itu hahaha
Good job thor, aga ga rela ff yg 1 ini udah end :) semangat trus berkaryanya :)
Yoongie02
#3
Chapter 20: Akhirnya yoontae menikah yawww.. Honey moonnya huuut hehe kasian kamu tae, selalu pasrah ga bisa nglawan suami wkkk
kim_taeny #4
Chapter 20: Dua kali dapet notif update tp kok masih chap 20 aja ?
Tae-In
#5
Chapter 20: Hahaha... Hinyoona emg unbeatable...
Moga slmat aja yah taeng
kim_taeny #6
Chapter 20: Himyoona memang beda tenaganya haha, se byun2nya taeyeon, tenaga taeyeon tetap kalah haha
Tae-In
#7
Chapter 19: Ada" aja nih taengoo..
Tidur di lantai dapur? Kan kasian yoonanya...

Duh yoona knpa jdi lebih mesum dri tae yah?
deer_yoongie_
#8
Chapter 19: Hahah tidur di lantai dapur... ada2 aja taeng.
Gak sabar nunggu moment yoontae nikah, kalo bisa lanjut ke bulan madu ya thor wkwk
Yoongie02
#9
Chapter 19: OH MY GOD OH MY WOW.. MEREKA AKHIRNYA AKAN MENIKAH!!!!!!!!!
Tinggal nunggu weddingnya, tapi kok.... kaya mau end ya? Gw belum siap thor, terlanjur jatuh cinta sm ff ini hehe