Ch 5 - The Ex's Wedding

So Long
Please Subscribe to read the full chapter

Chapter 5 - The Ex’s Wedding

“Sungjae, hey bangun!” Namjoo menggoyangkan tubuh Sungjae yang duduk dengan kepala terkulai di bahunya sendiri.

Lelaki itu membuka kedua matanya perlahan, mendongak ke atas untuk melihat sosok gadis yang kini tampak khawatir memandangnya.

“Oh, apa aku ketiduran?”

Namjoo mendecak, “Sebegitunya kah kau khawatir datang pada hari pernikahan mantanmu? Kau begadang ya kan?”

“Tidak kok..” kilahnya sembari menegakkan posisi duduk lalu menyadari gadis itu sudah selesai menata rambutnya agak bergelombang, wajahnya pun sudah dirias tipis natural.

“Bahkan kau sama sekali berpenampilan terbaik untuk menunjukan bahwa dirimu jauh lebih baik dihadapan mantanmu” ujar Namjoo dengan mata menyipit memandangi pakaian yang dikenakan Sungjae.

“Kan aku sudah bilang janjian di rumahku untuk memilih pakaian? Tapi kau yang mendadak minta bertemu di salon!”

“Iya deh maaf, tapi biarkan aku menata rambutmu!” sahut Namjoo dan segera menahan Sungjae tetap duduk dan menata rambutnya dengan gel yang ia minta dari salon.

Otomatis Sungjae terdiam membiarkan gadis itu menyentuh rambutnya, selagi begitu ia memberanikan diri mendongak dan menatap gadis itu.

“…Kau sudah mendapatkan modelmu?” Tanyanya setelah diam yang cukup lama.

Gadis itu menghembuskan napas sebelum berkata, “Sampai detik ini pun aku belum menemukannya… Tapi…”

“Bagaimana kalau aku saja?”

“Hah?” Namjoo melongo mendengarnya.

“Kau bisa pakai aku… Kau tahu hanya sebagai cadangan…”

“Oh Sungjae… aku tahu kau tidak bisa walaupun kau sudah sesuai kriteria… bagaimana pekerjaanmu dan sebagainya!”

Sungjae tersenyum lemah, “Yeah aku tahu aku hanya berusaha membuatmu tidak galau”

“Bukankah kau yang sedang galau!”

Lelaki itu hanya tertawa selagi mereka berdua keluar dari salon dan mencegat taksi. “Pokoknya kau harus tetap di sebelahku nanti!”

“Hisshh! Seenaknya saja kau mengaturku! Memangnya nanti kau akan menangisi mantanmu atau apa.”

Sungjae masih tertawa.

*

Tepuk tangan riuh membahana di aula tempat upacara pernikahan berlangsung. Semua tamu undangan memandang sepasang pengantin yang tengah berciuman dengan senyum dan tawa.

“Oh… manis sekali” Namjoo bergumam pelan, namun ia kemudian menoleh memandangnya, mata besarnya tampak khawatir. “Kau tidak apa-apa?” tanyanya.

Lelaki itu melongo mendengarnya dan hanya tersenyum kecut semmbari mengangguk.

*

“Selamat ya Yooa” ucap Sungjae singkat sembari tersenyum pada pasangan pengantin sembari bersalaman.

“Sungjae! Kau datang! Terima kasih banyak lho!” pekik Yooa sumringah.

Sungjae mengangguk kecil, “Maaf ya aku hanya bisa memberikan hadiah kecil”

Pengantin wanita bernama Yooa itu segera mengibaskan tangannya. “Tidak masalah! Kau datang juga aku sudah sangat senang!”

“Yooa! Selamat atas pernikahanmu!” pekik Namjoo yang sedari tadi mengekori Sungjae.

“Eh? Oh? Namjoo kan?”

Namjoo mengangguk sembari tersenyum. “Kau tampak cantik sekali dalam pakaian pengantin, Yooa”

“Eh terima kasih- Kalian datang bersama ya?”

Namjoo menoleh pada Sungjae yang juga balik memandangnya dan mengangguk mengiyakan. “Ya”

Yooa menatap mereka berdua bergantian.

“Oh! Kalian… Tidak berubah ya” ucap Yooa sembari tersenyum dan hanya bisa disahuti Namjoo dengan kalimat “Eh??” singkat namun terpaksa segera pergi dari tempat pengantin karena banyaknya antrian tamu undangan yang akan memberi ucapan selamat.

“Apa maksud Yooa? Apa kita harus berubah?” Tanya Namjoo bingung begitu menjauhi altar pengantin.

“Kau tidak mengerti?”

“Apa?”

“Hm. Sudahlah- bukankah kita sekarang harus menikmati hidangan?” seru Sungjae mengalihkan dan Namjoo ikut bersemangat mengiyakan.

Namjoo maupun Sungjae dengan antusias mengambil dan menyantap berbagai macam finger food yang ditawarkan pelayan yang bergerak kesana kemari.

“Tidakkah kau pikir pestanya sungguh mewah?” bisik Sungjae di telinga Namjoo.

“Yeah… terlalu mewah malahan, aku malah terkejut saat mendengarmu pernikahannya di Hotel Shilla!” balas Namjoo berbisik.

“Ya kan? Tidak terbayang berapa biaya yang harus dikeluarkan hanya untuk sebuah pesta pernikahan…” ujar Sungjae sembari memandangi seksama segala dekorasi mewah bernuansa merah dan emas itu.

Namjoo kemudian memicingkan matanya menatapi Sungjae.

“Apa?” Tanyanya begitu sadar terus dipandangi gadis itu.

“Kau sekarang tidak merasa ciut karena mantanmu menikahi orang kaya atau apa kan?”

“Hah?”

Namjoo kemudian tertawa “Sudahlah kau harus move on, oke? Tidak baik tahu!”

Sungjae sekarang mulai kesal mendengar gadis itu masih beranggapan begitu. “Aku bukannya gagal move on Namjoo!”

“Terus? Aku pikir kau belum bisa move on dari Yooa… Kalian berpacaran lebih dari setahun kan?”

Sungjae mendesah kesal dan menggeleng, “Bukan seperti itu Namjoo”

“Lalu kenapa kau merengek minta ditemani olehku? Bukankah itu memang kau yang gagal move on?”

Sungjae kembali menghembuskan napas kesal, “Lalu bagaimana dengan kau? Apa kau gagal move on juga?”

“Apa? Kenapa kau tiba-tiba membahas tentang diriku? Lagipula aku tidak pernah berpacaran seperti kau, kan!” ujar Namjoo ketus.

“Lalu kenapa kau sewot begitu? Kau tahu persis siapa yang aku bicarakan, kan?”

Dia memutar kedua bola matanya, “Aku tahu aku tahu! Tidak sepertimu aku tidak gagal move on!”

“Lalu kenapa kau belum memiliki kekasih sampai sekarang?”

Gadis itu merengutkan dahi dan memandang kesal pada lelaki di hadapannya sebelum ekspresinya berubah beberapa detik kemudian.

“Oh Sungjae-“

“Apa?” Tanyanya sewot.

“Dia ada di sini”

“Dia siapa?”

Sungjae memandangi Namjoo yang kini tampak panik mencengkeram lengannya.

“Tolong lindungi aku-“ bisik gadis itu.

Sempat kebingungan, kini Sungjae berbalik dan menangkap pandangan seorang lelaki. Seorang lelaki yang sangat dikenalnya semasa SMA . Dia yang dulu dekat dengan gadis itu. Sanghyuk.

Ia kembali berbalik memandangi Namjoo yang kini berusaha bersembunyi di balik tubuhnya. “Kau baik-baik saja?” tanyanya yang hanya dijawab oleh sunyi.

“Kau mau kita pergi dari sini?” tanyanya lagi, ia menoleh berbalik lagi dan sialnya ia bertemu pandang dengan lelaki itu yang langsung menyadari keberadaannya. Lelaki itu melambaikan tangannya, menyapanya.

“Hei Sungjae! Kau datang?”

“Oh hai!”, sapa Sungjae dan kini ia baru tersadar lelaki itu menggandeng seorang perempuan.

Kedua lelaki itu pun saling berjabat tangan.

“Bagaimana kabarmu?”<

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Fa1234 #1
Chapter 11: Penasaran sama kelanjutannya ??
momomoguring
#2
Chapter 11: Suka banget sm Taehyung di sini wkwk
Ayo lanjutin lagi hehe
Agustinarofida #3
Chapter 10: Waahhhh makin seruuu ....
Next update please .......
momomoguring
#4
Chapter 10: Wah jadi penasaran gimana reaksi sungjae nanti pas ketemu taehyung wkwk
momomoguring
#5
Chapter 9: Makin seru aja wkwk
Ditunggu kelanjutannya author-nim ;)
momomoguring
#6
Chapter 2: Menarik, menarik ^^
Suka dgn gaya bahasanya :)
dsytw09 #7
Chapter 7: Salah fokus sama hyuk :(((
Sungjae ayok ah ngomong, ntar diduluin sama modelnya namju loh. Makin galau dah lu :((
blue54 #8
Chapter 5: Aaaa pasti sakit tuh si sungjae