Ch 1

So Long
Please Subscribe to read the full chapter

Malam itu malam yang sangat dinanti-nanti oleh lelaki bernama Yook Sungjae. Lelaki itu tampak bersemangat menuruni anak tangga sembari berlari-lari kecil.

"Sungjae! Berjalanlah dengan pelan! Eh mau kemana? Sebentar lagi masakan akan siap", sahut ibunya yang berbalut celemek sembari mengangkat alis memandang puteranya.

Lelaki itu menaruh senyuman sebelum menjawab, "Aku sudah berjanji dengan Namjoo, Eomma. Tenang saja, pasti akan sempat makan malam kok!" ujarnya memberi tahu.

Ibu Sungjae mendengarnya langsung saja ekspresinya tersenyum penuh arti.

"Baiklah, berjanjilah makan malam disini ya"

"Ne, aku pergi dulu Eomma! Abeoji aku pergi dulu!", serunya selagi matanya menangkap sosok ayahnya yang baru keluar dari kamar saat ia berjalan menuju pintu depan.

Sungjae bergegas menyelipkan kakinya di salah satu sneaker favoritnya dan membuka pintu.

"Sampai kapan anak itu bermain dengan teman kecilnya—"

Sekilas ia mendengar ayahnya berbicara sebelum pintu depan tertutup. Tapi ia abaikan, mulutnya menarik napas kuat-kuat, ujung bibirnya tertarik membentuk senyuman lebar begitu melihat sosok yang dinantinya itu di seberang jalan.

Dia berdiri di depan rumahnya, menaruh masing-masing tangannya di saku sweaternya. Rambutnya tampak acak-acakan menyembul di sisi hoodienya. Gadis itu diam menatap ke arahnya, Sungjae tahu dia menunggunya untuk menghampiri.

"Ada apa dengan tampilanmu? Kau benar-benar tidur seharian Namjoo?" tanyanya.

"Oh, diam!" ucap gadis itu singkat dan mulai melangkah.

Sungjae menyahutnya dengan senyum kecil sembari mengikuti gadis itu.

Mereka mampir di taman area komplek rumah mereka. Karena malam itu sudah memasuki malam musim panas mengakibatkan udaranya cukup terasa gerah membuat salah satu dari mereka mengusulkan membeli es krim.

"Ayo kita beli es krim!" seru Sungjae tangannya langsung menggestur bermain kertas-gunting-batu untuk menentukan siapa yang akan membeli es krim.

Gadis itu diam, raut wajahnya tampak tak percaya saat menatap lelaki itu.

"Oh, Sungjae. Kekanak-kanakan" ujar Namjoo dengan nada sebal.

Sungjae segera berkilah, "Wae?? Kita kan selalu melakukan hal ini tiap kali memutuskan sesuatu? Kenapa kau komplain sekarang?".

Namjoo lagi-lagi memandangnya dengan pandangan tak percaya lalu berbicara, "Sudahlah biar aku saja yang membelikan", sahutnya seraya bangkit berdiri namun kemudian ditahan oleh lelaki itu.

Lelaki itu tampak merogoh saku celananya, meraih dompetnya.

"Lupakan! Biar aku juga yang membayarnya", sambung Namjoo hendak pergi namun lagi-lagi ditahan oleh Sungjae. "Apa lagi sih?"

"Ya! Mana mungkin aku membiarkanmu membayarnya! Biar aku saja yang membelinya!", ujar Sungjae dan berlalu pergi meninggalkan Namjoo menuju minimarket dekat situ.

Namjoo hanya mengernyitkan kening menatap Sungjae yang menjauh pergi.

"Kau tunggu di situ saja!", pekik lelaki itu menoleh ke arah Namjoo sekilas dan berlari pergi.

Namjoo hanya mendesah, "Mwoya... Apa yang dipikirkan dia sih? Sudah lebih baik kalau aku ikut bersamanya juga kan?" ujarnya mengeluh walau begitu Namjoo kemudian patuh, ia kembali duduk di bangku taman.

Beberapa menit kemudian Sungjae kembali dari minimarket, berlari-lari menuju tempat Namjoo.

"Kenapa kau membeli cuma satu?" ujar Namjoo begitu sadar Sungjae hanya membawa satu bungkus es krim.

Sungjae menggeleng dan membuka bungkus es krim.

Namjoo kini menganga tak percaya, "Astaga Sungjae... Kau benar-benar tidak berubah..."

Dilihatnya es krim popsicle dua batang yang tidak asing baginya. Dirinya dan Sungjae sering membeli ini semenjak mereka kecil.

Sungjae menaruh cengiran lebar. "Kau tahu aku semakin mahir mematahkannya, kau mau bertaruh aku gagal atau berhasil membaginya menjadi dua sempurna?" tanya Sungjae antusias.

Namjoo memutarkan kedua bola matanya, "Terserah, yang penting cepat... Aku ingin memakannya"

"Oke, lihat ya!", seru Sungjae sembari kemudian memfokuskan diri mematahkan popsicle menjadi dua bagian. "Yes! Berhasil! Betul kan kataku?", ucapnya bangga sembari menyodorkan satu popsicle pada Namjoo.

"Keurae keurae...", sahut Namjoo tak antusias sembari mulai menjilat es krim. "Padahal aku ingin es krim cone", sambungnya.

Sungjae lalu memandangnya sembari merasa bersalah ia berkata, "Mian, sebenarnya tadi aku ingin membeli es krim cone dua, tapi ternyata aku baru sadar di dompetku hanya ada uang recehan dan atm-nya kebetulan sedang perbaikan... Jadi hanya ini yang bisa aku beli", ujarnya diakhiri dengan cengiran lebar.

Namjoo kembali menatapnya dengan tampang tidak percaya sembari menggeleng. "Kau benar-benar tidak berubah Yook Sungjae".

Sungjae kini mengangkat alisnya, "Wae? Apakah menurutmu aku harus berubah?", tanyanya.

Namjoo terdiam.

"Apa kok tidak menjawab?", desak Sungjae.

"Entahlah. Aku tidak tahu", jawab Namjoo sembari mengangkat bahunya.

"Ya! Kenapa kau menjawab tidak benar begitu!", ucap Sungjae tak puas mendengar jawaban Namjoo.

Melihat Namjoo kini terdiam tak menyahut Sungjae mengalihkan, "Kau ingat kan ini es krim yang sering kita makan dulu, kau dan aku selalu bertaruh mematahkannya, tiap giliranmu, kau tidak pernah sekali pun berhasil mematahkannya. Jadi aku selalu mendapatkan potongan yang lebih besar", ujarnya diakhiri tawaan sembari mengenang.

Namjoo mendengus dan ikut tertawa,

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Fa1234 #1
Chapter 11: Penasaran sama kelanjutannya ??
momomoguring
#2
Chapter 11: Suka banget sm Taehyung di sini wkwk
Ayo lanjutin lagi hehe
Agustinarofida #3
Chapter 10: Waahhhh makin seruuu ....
Next update please .......
momomoguring
#4
Chapter 10: Wah jadi penasaran gimana reaksi sungjae nanti pas ketemu taehyung wkwk
momomoguring
#5
Chapter 9: Makin seru aja wkwk
Ditunggu kelanjutannya author-nim ;)
momomoguring
#6
Chapter 2: Menarik, menarik ^^
Suka dgn gaya bahasanya :)
dsytw09 #7
Chapter 7: Salah fokus sama hyuk :(((
Sungjae ayok ah ngomong, ntar diduluin sama modelnya namju loh. Makin galau dah lu :((
blue54 #8
Chapter 5: Aaaa pasti sakit tuh si sungjae