Ch 7

So Long
Please Subscribe to read the full chapter

Dua pasang kaki itu melangkahkan kakinya masuk ruangan apartemen. Sepasang kaki yang tampak lebih kecil menyelip ke dalam sandal rumah berbulu warna pink sedangkan yang lainnya diam mematung hanya beralaskan kaus kaki.

Klik. Penerangan di ruangan itu pun menyala. Gadis itu berbalik memandang lelaki di belakangnya dengan tampang letih, “Ayo masuk,” ucapnya.

“Eoh,” Gumam lelaki itu sembari mengangguk kecil, pandangannya pun kemudian mengedar ke seluruh ruangan disertai langkah kaki pelan namun panjangnya. “Woaah, rumahmu bagus juga,” serunya, ketika dia berhenti tepat depan sofa yang letaknya di tengah ruangan.

Namjoo mengembuskan napas berat sembari mengkerutkan kening, ‘Apa sebetulnya yang aku lakukan?,’ batinnya mengeluh sembari memerhatikan gerak-gerik lelaki itu.

“Apa gajimu cukup besar untuk menyewanya?,” Tanya Taehyung masih mengagumi tiap sudut apartemen yang terdiri dari satu kamar tidur, ruang tengah yang menyatu dengan dapur, dan satu kamar mandi.

‘Kau membiarkan orang asing ini masuk dan bahkan menginap di rumahmu? Astaga! Kau membuat kesalahan besar Kim Namjoo!,’ marahnya pada dirinya sendiri sembari mengistirahatkan kepalanya di meja pantry.

“Aku kira aku akan tidur di sini, bukan? Tak apa lebih baik di sofa daripada aku tidur di sauna lagi,” ujar Taehyung sembari duduk di sofa dan mengambil boneka berbentuk bola besar-

“Ah! Jangan!” Namjoo memekik.

“Eh! Apa?” sahut Taehyung terdengar terkejut.

Namjoo menghampirinya dan serta merta mengambil boneka di pangkuan lelaki itu.

“Ah- Sori, kurasa aku tidak boleh menyentuh sembarangan barangmu. Maaf” ujar Taehyung begitu menyadari ekspresi Namjoo sekarang dengan nada meringis.

Segera saja Namjoo berucap tegas, “Pertama-tama. Kita harus buat peraturan-!”

**

Tok-tok.

“Sungjae, ini Eomma. Bolehkah Eomma masuk?” ujar suara lembut ibu Sungjae dari balik pintu.

“Ne, Eomma,” sahut lelaki itu.

Ia sedang duduk di meja kerjanya sembari me-review beberapa pekerjaan saat itu. Ibunya dengan senyum khasnya menatapnya dan menghampirinya sembari memeluk sebuah map.

“Ada apa, Eomma?”

Raut wajah ibunya kini agak berubah dan balik bertanya pada anaknya, “Kau sedang sibuk?”

“Tidak apa-apa… Hanya memeriksa beberapa pekerjaan-,” ucap Sungjae menenangkan.

“Bagaimana di pernikahan temanmu? Apa menyenangkan?” Tanya ibunya lagi.

“Ya, pernikahannya sangat mewah. Aku juga bertemu beberapa teman lama tapi ada suatu kejadian tidak terduga- Jadi aku mengajak Namjoo keluar pesta lebih dulu,” ceritanya sembari mengingat kejadian siang tadi. Sebelum ia melanjutkan ia menyadari ekspresi ibunya yang agak berubah saat nama Namjoo disebut. “Waeyo, Eomma?”

Dengan wajah agak ragu ibunya menyodorkan sebuah map. “Eomma tahu kau tidak menginginkan ini Sungjae… Tapi setidaknya mengenalnya lebih dulu tidak ada salahnya-.”

Sungjae menatap datar map di atas meja dan mendongak kembali menatap wajah ibunya dengan tampang tidak percaya.

Ibunya memandangnya dengan senyum menenangkan bercampur perihatin, “Kau tahu? Cinta bisa datang dari mana Sungjae… Tidak peduli itu perjodohan atau bukan.”

“Eomma, tolong…” Sungjae hanya bisa berkata lirih.

“Dia gadis yang baik dan cantik, Sungjae. Eomma yakin kau akan menyukainya,” lanjut ibunya.

Sungjae tidak bisa berkata apapun selagi menggeleng pelan tidak memercayai ibunya kini sungguh serius meminta hal ini setelah selama ini beliau tahu bagaimana perasaannya. Perasaannya terhadap Namjoo.

“Kau tahu ini yang terbaik Sungjae…” ucap ibunya pelan lalu mengucapkan selamat tidur dan meninggalkannya.

**

“Kau tidak boleh masuk ke kamarku,” ucap Namjoo tegas, lelaki di hadapannya pun mengangguk patuh. “Tidak boleh mengajak siapa pun ke dalam rumah ini- dan tidak boleh ada seorang pun yang tahu kau tinggal bersamaku.”

“Tentu saja-,” ucap lelaki itu langsung menyetujui.

“Membantu pekerjaan rumah seperti bersih-bersih, cuci piring, mengepel dan sebagainya,” lanjut Namjoo sembari menatap lelaki itu.

Taehyung kini tampak menggigit bibirnya dan menjawab, “Aku tidak yakin… aku tidak begitu pandai bersih-bersih…”

“Kau harus!”

Taehyung menyengir sembari melirik majalah-majalah fashion yang berserakan di atas meja di ruang tengah. “Tidakkah itu keterlaluan? Karena kau sendiri sepertinya tidak membereskan tempatmu? Apa kau terlalu memanfaatkanku sekarang?”

“A-apa?” ucap Namjoo tidak percaya. “Heol, kau berkata seakan itu normal. Tapi kau membutuhkan tinggal di sini bukan? Kau harus mematuhi peraturanku. Kau bahkan tidak ingin memberitahuku bagaimana kau bisa tidak punya tempat tinggal sekarang-”

“Oke-oke, aku akan mengusahakannya,” ujar Taehyung segera.

“Bagus.” Namjoo kini tampak puas sekarang.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Fa1234 #1
Chapter 11: Penasaran sama kelanjutannya ??
momomoguring
#2
Chapter 11: Suka banget sm Taehyung di sini wkwk
Ayo lanjutin lagi hehe
Agustinarofida #3
Chapter 10: Waahhhh makin seruuu ....
Next update please .......
momomoguring
#4
Chapter 10: Wah jadi penasaran gimana reaksi sungjae nanti pas ketemu taehyung wkwk
momomoguring
#5
Chapter 9: Makin seru aja wkwk
Ditunggu kelanjutannya author-nim ;)
momomoguring
#6
Chapter 2: Menarik, menarik ^^
Suka dgn gaya bahasanya :)
dsytw09 #7
Chapter 7: Salah fokus sama hyuk :(((
Sungjae ayok ah ngomong, ntar diduluin sama modelnya namju loh. Makin galau dah lu :((
blue54 #8
Chapter 5: Aaaa pasti sakit tuh si sungjae