Ch 3.1
So Long
“Ne Abeonim aku sudah melihatnya di tablet~” sahut Sungjae di pintu masuk tangga rumah Namjoo.
“Si Changhyun mencetak gol dengan kepalanya, bukankah itu baru terjadi? Kenapa kau tidak kemari nonton di sini Sungjae” titah ayah Namjoo berteriak agar terdengar oleh Sungjae.
“Mianhae Abeonim! Aku akan menonton di sini saja Abeonim~”sahutnya dengan merasa agak bersalah karena biasanya mereka nonton bersama. Ia kemudian berbalik memandang Namjoo yang raut wajahnya masih menunjukkan kekesalannya, satu tangannya masih mengusap sisi kepalanya.
“Kau baik-baik saja?” tanyanya canggung sembari menghampiri.
“Ya” jawab Namjoo sekenanya.
“Kau mau makan sesuatu? Aku yakin makanannya sudah dingin sekarang--” ucapnya mengalihkan sembari membuka satu persatu plastic wrap yang membungkus bossam, tteokpokki, dan ddakbal yang sebelumnya sengaja ia beli sebelum ke rumah Namjoo.
Mereka kemudian menyumpit dan menyuapkan makanan ke mulut mereka masing-masing dalam diam.
Sungjae menyesali dirinya dalam hati, ‘Kenapa aku malah terkejut begitu sih? Dan kenapa Abeonim berteriak di saat yang tidak tepat?’ omelnya.
“Ambilkan aku soju” ujar Namjoo yang mulutnya masih penuh dengan tteokpokki.
“Apa? Tidak!” sahutnya dengan tegas sembari mengambil botol soju dan menyingkirkannya lebih jauh dari jangkauan Namjoo.
“Kenapa? Gara-gara kau, aku selalu menahan diri tidak pernah meminum soju di pertemuan-pertemuan kau tahu?”
“Itu bagus kan! Kau tidak tahu bagaimana tidak terkendalinya kau saat pertama kali meminum soju?”
Namjoo merengut kesal. “Ayolah! Aku ingin minum sebelum aku disibukkan oleh proyekku dan kerjaan!” rajuknya.
Sungjae menggeleng tegas, “Aku sudah membawa ini kan? Sengaja buatmu. Kau tidak sanggup meminum soju,” sambungnya sembari menyodorkan kaleng bir.
“Itu aneh...” keluh Namjoo.
“Yeah... Tidak semua orang mesti bertahan minum soju kan?”
“Tapi semua orang yang aku temui meminum soju!” kilahnya kesal sembari akhirnya menyerah dan membuka kaleng bir dan meminumnya.
Sungjae membuka botol soju menuangkan cairannya ke dalam gelasnya.
“Memangnya apa sih yang aku lakukan saat mabuk sampai kau melarangku?” tanya Namjoo tidak mengingat detail kejadian yang sudah bertahun-tahun berlalu itu sembari memerhatikan Sungjae menegak soju.
“Sudah ku bilang kan kau mulai membuka pakaianmu sendiri--”
“Aku tidak percaya aku sampai begitu” Namjoo berucap sembari mengernyit, barangkali ia membayangkannya.
“Yeah itu kenyataannya kan dan waktu itu ayah dan ibuku memergoki. Mereka langsung memanggil orang tuamu dan ayahmu menggendongmu ke rumah...”
Gadis itu menutup wajahnya sendiri dengan kedua telapak tangannya. “Astaga pasti itu memalukan sekali
Comments