Panggilan Sayang

HOLD ME TIGHT

Jungkook hanya melirik Taehyung yang sudah duduk manis di lantai sambil meringis kesakitan dan memegangi pantatnya.

"Aish~" keluhnya. Ia mengelus-elus pantatnya yang baru saja menghantam lantai. "Kau serius? Kita akan menikah dalam waktu kurang dari dua minggu?"

"Yup."

"Secepat itu?"

"Yup."

"Bagaimana persiapannya? Gerejanya? Cincinnya? Tuxedo -nya? Tamu undangannya? Dan siapa yang akan memakai gaun?"

Jungkook memutar bola matanya. Ia sangat tidak menyukai pertanyaan beruntun seperti itu. "Itu semua bisa diatur. Dan takkan ada yang memakai gaun. Itu sangat konyol, kita berdua kan cowok. Sekarang keluar dari kabinku. Aku butuh istirahat."

Taehyung bangit berdiri sambil mencibir. "Ternyata benar kata Jimin, kau menyebalkan," katanya sebelum membanting pintu menutup.

Jungkook menghela napas, ternyata Jimin membicarakan yang jelek-jelek tentangnya, lalu kembali menenggelamkan dirinya dalam rangkaian not balok yang sedang dibacanya.


Malam itu, setelah makan malam, Jungkook menemui Miss Kelsey yang bertugas mengatur semua administrasi charity concert untuk mengecek jadwal.

"Miss Kelsey," panggil Jungkook, menghampiri Miss Kelsey yang sedang duduk di lobi depan Star Cruiser.

"Ya?" tanggapnya, mendongak dari sekumpulan arsip yang sedang ditekuninya. Aksen Britishnya terdengar sangat kental.

"Berapa lama charity concert di Swedia?" tanya Jungkook langsung pada intinya.

"Satu minggu," jawab Miss Kelsey. "Tapi untuk divisi musik hanya berlangsung tiga hari, dan giliran kelompokmu hanya di hari pertama."

Jungkook mengangguk paham. "Miss, bisa saya minta tolong?"

Miss Kelsey menatap Jungkook dengan senyum penuh tanya.

"Tolong hubungi kantor catatan sipil Swedia dan juga tanyakan gereja mana di Swedia yang bisa digunakan untuk upacara pernikahan dalam tenggat waktu selama LACM mengadakan charity concert di sana. Dan kalau bisa, tolong buatkan undangan pernikahan sebanyak tiga ratus lima puluh," kata Jungkook.

Miss Kelsey mengernyit mendengar permintaan tolong yang diajukan Jungkook. "Tunggu, memangnya siapa yang mau menikah?" Ia tersenyum kecil, menanggapi permintaan Jungkook dengan bercanda.

"Saya, dan Kim Taehyung."

Jungkook tidak akan pernah melupakan ekspresi Miss Kelsey begitu mendengar jawabannya. Seharusnya seseorang merekamnya dan memasukkannya ke project music video mereka.


Taehyung kembali memojokkan Jungkook di koridor sepi keesokan harinya seusai mereka latihan. Tampangnya benar-benar marah. Dan kali ini Jungkook tahu penyebabnya.

"Kupikir pernikahan palsu kita dirahasiakan dari publik," geram Taehyung. Tangan kanannya mengepal di sisi tubuhnya, kelihatan sekali dia sekuat tenaga menahan diri untuk tidak meninju Jungkook.

Jungkook sama sekali tidak memandang wajah Taehyung. "Memang dirahasiakan," jawabnya enteng.

"Dirahasiakan your ! Semua orang di sini sudah tahu! Bahkan Mr. Spark!" serunya emosi, tepat ke wajah Jungkook.

Jungkook memandang mata hazel Taehyung kali ini, tetap tanpa ekspresi. "Pernikahan palsu kita memang dirahasiakan. Yang orang-orang tahu adalah kita benar-benar akan menikah. Right?"

Taehyung menggeram dan melepaskan tinjunya ke dinding di belakang Jungkook, tapi ia sama sekali tidak berjengit. "Apa itu masalah bagimu?" tanya Jungkook memastikan.

"Tentu saja itu masalah! Pabo!" seru Taehyung sebagai jawaban. "Berita menggemparkan itu mempengaruhi harga diriku!" Jelas juga mempengaruhi image Taehyung di mata penggemarnya.

"Maaf," tanggap Jungkook. Tidak, bukan hanya Taehyung yang kaget mendengar itu, bahkan ia sendiri juga terkejut ketika menyadari kata 'maaf' telah meluncur keluar dari mulutnya dengan sangat mudah. Ia tak tahu apa yang membuatnya begitu. Setidaknya ia sadar dampak perbuatannya akan menyusahkan Taehyung di kemudian hari, terutama ketika mencari pendamping hidup yang sesungguhnya.

"Eh?" emosi Taehyung langsung surut. Matanya sedikit melebar. Sama sekali tidak menyangka Jungkook bakal menanggapi amarahnya dengan cara seperti itu. Ia memang belum lama mengenal Jungkook, tapi menurut penilaiannya selama ini, tipe orang macam Jungkook pasti bakal langsung membabatnya dengan kata-kata sinis kalau dia berani protes tentang keputusannya. Dan lihat sekarang betapa mudahnya ia meminta maaf, Taehyung jadi geli sendiri.

Jungkook menghela napas. Pemuda senyum-kotak ini benar-benar moody, baru saja marah lalu kemudian tersenyum geli. Aneh. "Maaf, tapi aku benar-benar butuh alibi untuk pernikahan ini. Kalau tidak ada saksi, ayahku takkan percaya padaku semudah itu."

Taehyung menurunkan tangannya yang selama ini masih menempel di dinding. "Eh, yah... aku mengerti sih... tapi tetap saja kan... harga diriku sebagai seorang pria..." Taehyung menghela nafas panjang, toh beritanya sudah menyebar kemana-mana jadi percuma saja marah.

"Harga dirimu sudah kusewa selama dua tahun," ucap Jungkook, kembali ke sikap angkuhnya yang biasa, membuat mata Taehyung membelalak makin lebar. "Kalau kau tidak terima, kau bisa mundur sekarang, dan biayai hidupmu sendiri. Toh aku bisa mencari penggantimu, tapi belum tentu kau bisa mencari sumber uang semudah ini. Lagipula aku masih sanggup bertahan sebagai buronan Jeon. Dan..." Jungkook berhenti, menambah nada sinis dalam suaranya untuk menutupi sikapnya beberapa detik lalu yang menurutnya kelewat lembut, "apa kau masih sanggup bertahan dari krisis finansialmu lebih lama dari ini?"

Jungkook menabrak bahu Taehyung dengan keras dan sengaja sebelum ia pergi meninggalkan koridor kosong itu. "Biaya hidup di Amerika tidak murah, bahkan kalau kau mendapat beasiswa penuh untuk kuliahmu," kata Jungkook, melangkah pergi meninggalkan Taehyung.

Taehyung menatap Jungkook murka. "Dasar berkepribadian ganda!" teriaknya kesal.


Taehyung membanting pintu kabinnya, menjatuhkan dirinya di tempat tidur dan mengacak rambutnya frustasi.

Ia benar-benar membenci Jungkook sekarang.

Pertama, ia sudah berbaik hati mau mendekati Jungkook karena sepertinya dia butuh teman. Dan Taehyung bukan tipe orang yang anti-sosial. Tapi bukannya diterima dengan senang hati sebagai teman, Jungkook malah mengajaknya menikah.

Kedua, Taehyung juga bukan tipe orang yang suka memanfaatkan orang lain karena hartanya, terutama orang itu adalah temannya. Tapi pemikirannya sedikit berubah karena Jungkook telah melakukannya lebih dulu. Dan lagi, ia benar-benar butuh uang itu. Ia dengan enggan mengakui, Jungkook benar. Biaya hidup di LA tidak murah, apalagi kalau orang tuamu tidak meninggalkan apapun buatmu.

Ketiga, Jungkook telah membuatnya berada dalam pergolakan batin yang amat sangat, padahal mereka baru kenal dua-tiga hari! Prinsip yang dipegangnya untuk selalu menolong teman ketika mereka memintanya dan selalu mempertahankan harga diri sampai kapanpun. Jungkook bisa membuatnya meninggalkan salah satu prinsipnya hanya dalam semalam. Jungkook, yang sudah dia anggap sebagai temannya walau sekarang sangat ia benci, butuh pertolongannya dengan cara menikahinya. Tapi Taehyung telah menjatuhkan harga dirinya karena itu. Sebenarnya kalau Jungkook tetap merahasiakan rencana mereka, mungkin ia takkan menjadi seemosi ini.

"Jungkook menyebalkan! Teman macam apa itu!" teriak Taehyung jengkel.

Taehyung menghela napas. Prinsip yang selalu dipegangnya selama ini, prinsip yang membuatnya menghargai teman lebih dari apapun. "Kumaafkan kau kali ini, Kookie-ah," gumamnya. Ia mengambil biolanya yang tergeletak di meja di samping tempat tidur dan memainkan lagu favoritnya, Canon.


JK's journal, February 8, 2015

Dua minggu yang sulit di Star Cruiser berlalu. Dan Kim Taehyung yang sekarang mulai kuberi julukan 'idiot' atau 'aneh' atau 'alien' atau 'senyum-kotak' itu bukannya meringankan kestressanku tapi malah menambahnya. Ia tidak hentinya menggerecokiku dan bahkan mulai memanggilku 'Pabo', entah darimana dia mendapat kata itu. 
Sebelum fajar, Star Cruiser menepi di pelabuhan. Divisi Musik dan Media yang merekam gila-gilaan. Dan tidak ada lagi gadis-gadis yang terus mencoba merayuku. Itulah salah satu sisi baiknya.
Aku sudah menghubungi Junghyun dan memberitahunya kalau aku akan menikah di Swedia. Dia cukup terkejut, tapi aku tidak memberitahunya dengan siapa aku menikah. Akan lebih memuaskan kalau aku melihat secara langsung ekspresi shock-nya begitu ia melihat siapa yang menemaniku di altar nanti. Dan aku juga sedikit berharap ayah akan langsung kena penyakit jantung atau semacamnya. Tapi kemungkinannya juga hanya sedikit sekali.
Semoga rencanaku tidak gagal.

"Jungkook," panggil Miss Kelsey ketika Jungkook hendak keluar dari hotel sebelum jam makan siang hari itu.

Jungkook berhenti dan menunggu Miss Kelsey menghampirinya.

"Ini jadwal pertunjukkan malam ini," ucapnya seraya menyerahkan selembar kertas jadwal. "Kau bisa melihat di situ kau tampil giliran ketiga bersama kelompokmu. Tolong berikan jadwal ini ke Kim Taehyung juga," Miss Kelsey menyerkan selembar kertas lagi.

"Terimakasih," kata Jungkook, membaca sekilas kertas jadwal yang berada di tangannya.

"Dan aku juga sudah mendapatkan jadwal pernikahanmu," tambah Miss Kelsey.

Jungkook memandang Miss Kelsey.

"Kau harus ke kantor catatan sipil pagi hari tanggal tiga belas Februari dan upacara pernikahamu akan diadakan di gereja St. Peter pagi harinya tanggal empat belas Februari."

Jungkook mengernyit mendengar tanggal pernikahannya. Empat belas Februari? Apa Miss Kelsey sengaja? Benar-benar miris pernikahan palsu ini harus diadakan di hari kasih sayang.

"Aku juga sudah memesankan president suit room terbaik di hotel ini untuk kau tinggali bersama Taehyung sampai kita kembali ke LA."

"Untuk apa kamar itu?" kernyit Jungkook makin dalam.

Miss Kelsey tersenyum dan menepuk bahu Jungkook sekilas. "Kalian pasti butuh privasi pasca pernikahan," katanya dan melangkah pergi sambil tersenyum kecil.

Jungkook langsung kehilangan nafsu makannya.

"Kookie-pabo!"

Jungkook yang masih mematung di lobi hotel menoleh cepat ke arah sumber suara diiringi tatapan sinis. Sejak ia kelepasan memanggil Taehyung dengan sebutan 'alien' beberapa hari lalu, Taehyung juga berhenti memanggilnya dengan nama yang sebenarnya. Dan yang membuat Jungkook lebih muak, setiap kali ada orang lain tanya apa arti panggilan 'pabo' pada Taehyung, ia pasti nyengir lebar dan melirik Jungkook tajam lalu menjawab, "Itu panggilan kesayangan khusus kami berdua." Dan setelahnya, ia akan tertawa puas mendengar tanggapan lawan bicaranya yang rata-rata bodoh mengatakan, "So sweet..."

Kalau saja Jimin tidak menjadi sangat sulit ditemui akhir-akhir ini, Jungkook pasti akan mencekiknya karena telah memberitahu arti 'pabo' pada Taehyung, dan mengajarinya juga.

"Aku tadi meminta jadwalku pada Miss Kelsey, tapi dia bilang dia sudah memberikannya padamu," katanya ketika ia berhasil mencapai Jungkook.

Tanpa sepatah katapun, Jungkook menyodorkan kertas jadwal pada Taehyung.

Taehyung membaca jadwalnya. "Wow, kita main lumayan malam."

"Kita ke kantor catatan sipil pagi hari tanggal tiga belas dan kita menikah besoknya," kata Jungkook, singkat.

Taehyung melongo. "Kita menikah tanggal empat belas Februari? Tanggal macam apa itu?"

Tepat seperti itulah yang terjadi dalam hati Jungkook ketika Miss Kelsey memberitahukan jadwal pernikahannya tadi.

"Ne. Pastikan kau tidak terlambat bangun," Jungkook memperingatkan sembari mengantongi kertas jadwalnya dan melangkah pergi keluar dari hotel seperti rencananya semula.

"Jangan pergi jauh-jauh, Kookie-pabo! Kau harus cukup istirahat sampai pertunjukkan nanti malam!"

Seruan Taehyung sukses membuat semua murid LACM yang sedang melewati lobi tersenyum bahagia dan iri sambil memandang Jungkook.


Bersambung.....

Special Thanks to:

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
deuthie
#1
Chapter 14: Author aku udah baca ff ini lama bgt pengen komen tapi harus login, sekarang baru buat akunnya hehe...
aku suka sama ceritanya bagus dan detil banget ngejelasin soal musik huhu tapi kenapa sad ending ya? sedih si jk gitu amat.. cuma aku agak bingung sama pas bagian junghyun-nya ku pikir dia punya maksud terselubung /? sama si taehyung tapi ternyata pas dia balik ke korea gak ada apa2 lagi .-.
yep_permata #2
Chapter 14: Kok sedih akhirnya :((((
yep_permata #3
Chapter 5: yeayyyy semoga kuki hatinya terbuka buat tae segera hihi
veetaminbee #4
Chapter 3: halloo authornimmm ^^
aku baru nemu ff nya jadi aku review di updatean terakhirnya yang ini/?
suka banget ff nya, jalan ceritanya juga, hm apa nanti mereka bakal melanggar kontrak? iya dong yakan xD tapi kalo keluarganya jungkook malah setuju gimana._. penasaran kan, ditunggu kelanjutannyaaa
yep_permata #5
Chapter 3: Next chapt pleasee