still you

Seasons
Please Subscribe to read the full chapter

CHAPTER 9

Amber terbangun dari tidurnya saat suhu udara didalam tendanya mulai panas, ternyata matahari sudah menampakkan wujudnya pagi ini serta memancarkan panasnya ke bumi. Detik kemudian Amber menyadari bahwa dirinya tidak sendiri, ia dapat merasakan suara hembusan nafas yang teratur dari seseorang yang tengah tertidur tepat disampingnya. Pipinya memanas saat sebuah tangan melingkar dengan nyamannya ditubuhnya, sekelebat bayangan kejadian malam sebelumnya mulai berputar dikepalanya. Amber termenung menatap langit-langit hijau tenda diatasnya, mencoba menggali lagi perasaan yang dirasakannya tadi malam. Amber berbaring dalam diam, tak ingin lagi menciptakan gerakan sekecil apapun itu yang akan membuat seorang disampingnya tahu bahwa ia sudah terjaga. Bagai memori film yang diputar, kejadian semalam mulai bermain diingatannya.

Dirinya sangat ketakutan sendirian tersesat dijalanan sepi, dan saat dirinya melihat sosok Key malam itu dengan wajah cemas menghampirinya ia tahu dirinya sudah aman dan ketakutan pun meluap dari tubuhnya. Amber ingin bangkit dan keluar dari tenda namun ia tak ingin membangunkan Key dan membayangkan betapa canggungnya mereka nanti, namun opsi kedua juga bukan pilihan yang bagus karena Amber harus keluar tenda dan pasti akan menerima tatapan atau pertanyaan-pertanyaan dari rekan-rekan timnya. Yang diharapkannya saat ini hanyalah agar bumi menelannya saja jadi ia tak akan menghadapi dua kemungkinan tersebut.

Suara ribut diluar pertanda anggota tim lain juga sudah terbangun dan sepertinya tengah sibuk menyiapkan sarapan diluar. Yoseob dengan gembiranya bersorak-sorak sementara terdengar suara tawa dari Jia, Min, Hyoyeon, Fei dan Hyuna. Entah untuk berapa lama lagi Amber ingin mengulur waktu menunggu bumi menelannya, namun semuanya terlanjur terlambat saat Key bergumam disebelahnya dengan suara mengantuknya. “Kau sudah bangun?” Amber hanya menjawab dengan bergumam pelan, ia bertanya-tanya kenapa lelaki itu tak kunjung melepaskan tangannya. Sepertinya hanya Amber yang merasakan suasana canggung karena tampaknya Key sama sekali tak terganggu disebelahnya, ia masih memejamkan mata dengan damai. Tak tahu apa yang akan dikatakannya lagi, dan kemudian seseorang membuka tenda mereka dari luar dan mengintip kedalam.

“Sarapan sudah siap!” Hyuna dengan segala kecantikannya muncul dengan wajah tak berdosa membuat Amber membelalakkan matanya terkejut namun detik kemudian ia tersadar bahwa semua orang dilokasi pasti sudah mengetahui dirinya yang menghabiskan malam ditenda ketua tim mereka itu. Hyuna mengedipkan sebelah matanya dengan genit pada Amber seolah mengirim pesan yang anehnya sangat dimengerti oleh dirinya. Amber bertanya-tanya sejak kapan ia mulai sedekat itu dengan Hyuna sampai berbicara dengan bahasa isyarat.

“Kita harus keluar” Amber mendudukkan dirinya, merapikan rambutnya dengan jari, kemudian mencari dimana jaketnya tanpa sekalipun melihat kearah Key. “Kau sudah pulih?” tangan hangat milik Key mendarat sempurna didahinya membuat Amber terdiam dan jantungnya berdetak tak karuan. Ia ingin segera keluar dari tenda karena tak tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakannya jika bersama Key.

*

Sarapan berlansung ceria seperti biasa, Min atau Yeoseob pasti akan mencairkan suasana. Tak satupun dari mereka yang mengungkit masalah tadi malam, tentang Amber yang hilang juga tentang Key dan Amber. Semua orang sebenarnya sangat ingin menggoda dua anggota tim mereka itu, namun mereka tak akan ceroboh dengan mengungkit hal tersebut dihadapan Nicole yang pagi ini sama sekali tampak tak jauh berbeda dari semalam. Tak satu katapun keluar dari mulut gadis cantik itu, Nicole hanya menunduk memakan sarapannya, ia juga menyembunyikan lingkaran hitam disekeliling matanya dengan shading.

Kemudian sebuah mobil mewah berhenti tepat disamping area tenda mereka, semua mengenali pemilik mobil itu tak lain tak bukan adalah presdir mereka. Sosok wanita anggun melangkah keluar mobil dan berjalan dengan senyum ramahnya mendekati meja makan. Seluruhnya langsung berdiri dan memberi hormat serta menyambut dengan hangat kedatangan presdir mereka itu. “Apa kalian menikmati sarapannya?” ujar sang presdir dengan ceria. Wajah Nicole tampak sedikit lebih cerah saat ia melangkah kearah ibunda dari Key tersebut. Sang presdir menyambut pelukan nicole dengan hangat sambil berucap pelan “Hallo Nicole!”. Setelah 2 detik sang presdir melepas pelukannya dan berjalan melewati Nicole dan langsung menuju ke arah Amber.

“Oh, Amber my dear... are you okay? Aku takut terjadi sesuatu padamu, thanks god you are okay now” Ibu Key memeluk Amber dengan hangat seakan tak ingin melepaskan pelukannya. “Gwaencaha eommonim” jawab Amber. Bukan hanya Nicole, namun seluruh orang disana terkejut mendengar kalimat yang terucap dari mulut Amber. Ia tak sadar telah memanggil ibu Key dengan sebutan ‘omonim’ bukannya presdir. Sang presdir diam-diam tersenyum saat mendengar suara gadis yang sudah lama dikenalnya itu. “Jangan sampai kejadian seperti itu teulang lagi, kalian harap saling menjaga anggota tim ini” ujar sang presdir memberi semangat sekaligus nasehat. Seluruh anggota tim mengangguk setuju, Nicole terlihat kembali murung. Key dan Amber bertukar pandang dan seulas senyum kecil terukir dibibir masing-masing.

Sepanjang hari mereka kembali mengurusi hasil-hasil pemotretan dan mendapat respon positif dari presdir mereka yang berkunjung. Seluruh anggota tim sangat bersemangat menyantap makan siang yang dibawakan oleh presdir mereka itu. Mereka berbagi cerita dan melanjutkan sesi bersantai sambil menikmati pemandangan alam yang sangat jarang mereka temui ditengah kepadatan kota Seoul. Nicole melirik rekan-rekan satu timnya yang sedang bercengkrama dengan sang presdir, membicarakan hal-hal menarik tentang pekerjaan ataupun diluar pekerjaan. Nicole merasa dirinya tak memiliki pembicaraan apapun untuk dimulai bergabung dengan yang lainnya. Pikirannya melayang dan matanya sibuk mencari dua sosok yang menghilang diantara mereka.

Tak satupun dari anggota tim ataupun presdir yang menanyai keberadaan Key dan Amber, tak mungkin mereka tak menyadari hilangnya dua orang itu. Namun tampaknya semua orang tidak terlalu mempermasalahkan jika Key memisahkan diri bersama amber. Sepanjang pembicaraan Nicole merasa ada sesuatu yang mengganjal di dadanya, ia ingin segera beranjak dari tempatnya dan mencari tahu apa yang dilakukan kedua rekan designer nya itu. “Nicole..? kau baik-baik saja? Tampaknya kau sedang tidak fokus saat ini?” Presdir cantik itu berkata dengan ramahnya. Nicole menggeleng sopan sambil tersenyum tipis dan menjawab “I’m fine, mungkin hanya sedikit lelah”. “Kalau begitu kau istirahat saja ditendamu, kita akan pulang beberapa jam lagi. Tidurlah sebentar sebelum kita pulang” ujar ibu dari Key tersebut.

“Baiklah..” Nicole segera berdiri dan berjalan ke arah tendanya. Difikirannya berkelebat pertanyaan dan rasa penasaran kemana Key dan Amber? Kenapa mereka seakan tidak menutupi apa yang terjadi diantara mereka berdua? Dan kenapa semua orang tidak satupun yang merasa terganggu atau penasaran seperti dirinya?. * “Kau masih tidak belajar dari pengalaman untuk tidak berjalan menjauh seorang diri lagi?” Amber dikejutkan dengan suara yang datang dari belakangnya, tentunya ia sangat mengenal suara tersebut. “Apa yang kau lakukan disini?” Amber bertanya tanpa menoleh kebelakangnya, karena detik kemudiannya lelaki itu sudah mendudukkan diri diatas rumput hijau disebelah Amber. Tanpa menjawab pertanyaannya, kemudian sebuah es krim melayang didepan matanya.

“Cuaca dingin seperti ini kenapa kau memakan es krim?” Amber tersenyum sambil bertanya, namun ia tetap meraih es krim tersebut dan membuka bungkusnya tanpa ragu. Key menjawab dengan menggangkat bahunya dan menggigit es krim miliknya. “Seseorang selalu melakukannya dimusim dingin, tak peduli sedang salju dan suhu sangat dingin ia akan tetap menikmati es krim nya”. Amber tersenyum kecil sambil menundukkan kepalanya, menyembunyikan senyumannya. Amber tahu persis siapa yang dimaksud Key. “Jadi apa yang kau lakukan disini? Memisahkan diri dari keramaian, kau masih tidak jera dengan kejadian semalam karena pergi seorang diri?” Key berkata sambil menatap langit yang terlihat jernih dengan beberapa awan putih berjalan.

“Aku tidak memisahkan diri.. hanya saja aku telah penasaran dengan tempat ini saat pertama kali sampai dilokasi ini. Aku berfikir apakah aku bisa melihat pemandangan yang indah dari atas bukit ini, dan ternyata dugaan ku benar. Disini benar-benar indah”. Key melirik sekilas gadis manis dengan potongan rambut pendeknya itu kemudian mengalihkan pandangan kedepannya, memperhatikan keindahan pemandangan yang terhampar dihadapannya. Namun tampaknya gadis disebelahnya itu jauh lebih cantik dari pemandangan didepannya karena dua detik kemudiannya Key mendapati dirinya kembali tenggelam menatap pesona unik dari gadis bernama Amber itu.

Cuaca terbilang cerah untuk ukuran musim dingin, hujan yang turun semalam menciptakan udara jernih keesokan harinya. Langit terlihat bersih dan dari atas bukit yang berada dibelakang area perkemahan mereka terhampar lukisan alam yang indah. Key melirik kebela

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MrsSuho
hai guys, I just post a new story of Keyber!

Comments

You must be logged in to comment
me2078 #1
Chapter 15: Sweet ending..
merisudar #2
Chapter 14: Yeay happy ending. Ini ff terbaik. Ceritanya gak bisa ditebak, gak bosen dibaca walaupun udh dibaca berkalikali. Setia nunggu dan akhirnya tamat. Ditunggu ff keyber selanjutnya. Terima kasih author ceritanya luar biasa.
23anisyamoira #3
Chapter 14: ngga ada sekuel apa min?hheheehehe
mouselizard
#4
Chapter 14: Love dehhh

akhirnyaaa... ♥♥♥♥
ajol_fxonee
#5
Chapter 14: Wkwkwkwkwkwk... Ada ada aja sih oemma2 keyber...
Bisa2nya ada hal taruhan kyk gitu segala... Soalnya yg jadi korban tuh keyber...
Untung aja emang jodoh, gimana klo takdir berkata lain... Bisa heartbroken kaleeee...

Keyber happy ending love it.... XD
themisberry #6
Chapter 14: Ak suka banget critanyaaaa!! Mohon updatenyaaa crita yg lain yaaa..hehe
.thanks ya authornim
dewipur
#7
Chapter 14: yeee yee ..happy Ending ,,kirain s nicole bakala berulah lagi. .ternyata dia lenyap ..
ratih_ps #8
Chapter 14: Manis banget endingnya
ratih_ps #9
Chapter 14: Manis banget endingnya
watdaaa #10
Chapter 13: Apa ibunya mereka bilang kalo mereka bakal dinikahin secepatnya?(?) Hahahahaha