CHAPTER 13

“Let’s get married, just marry me Amber Josephine Liu!”

Hening...

“Kau mabuk?” hanya itu respon Amber, karena ia berfikir saat ini Key pasti sudah kehilangan kesadarannya.

Dari semua waktu, semua kesempatan dan semua tempat.. kenapa saat ini lelaki itu melamarnya seperti ini. Saat hubungan mereka berada diujung tanduk, semua permasalahan belum terpecahkan, ditambah suasana dapur dan wajah bangun tidurnya. Sempurna, pikir Amber sarkatis.

“Kau tahu aku serius” jawab Key, dari wajahnya tak tersirat sedikitpun tanda-tanda dirinya hanya main-main.

Amber tahu itu, ia sudah mengenal lelaki itu dari dulu. Tapi sekarang semuanya tak semudah itu, tidak disaat hatinya sedang dilanda krisis kepercayaannya pada Key. Ia tak tahu jawaban apa yang harus dikatakannya, tidak menerima dan juga Amber tak kuasa menolaknya karena ia tahu bahwa ia akan menyesalinya untuk seribu tahun kemudiannya.

Amber menatap mata lelaki itu untuk 5 detik sebelum menghembuskan nafas berat dan mengangkat bahunya, mencoba menjelaskan tanpa kata-kata bahwa dirinya benar-benar tak tahu harus bereaksi bagaimana dalam situasi canggung yang diciptakan Key.

“Maksudku adalah aku ingin kau percaya padaku, Am” Key melembutkan suaranya, tatapan matanya memelas mencoba untuk masuk kepikiran Amber dan membuat bagaimana caranya gadis itu kembali percaya padanya.

“Then, make me trust you” ujar Amber setengah berbisik. Disatu sisi ia takut bahwa Key bukanlah lelaki dalam hidupnya, bahwa kisah cinta mereka tak akan bisa berlanjut. Namun disisi lain Amber tak tahu lagi apakah dirinya masih bisa memikirkan lelaki lain dimasa depan, karena hanya Key yang ada dalam pikirannya  jika ia harus memikirkan masa depan nantinya.

Seperti diberikan angin yang penuh harapan, Key mengangguk. “Kita harus keluar dari sini, mungkin udara diluar dapat membantu untuk menenangkan pikiran. Ujar Key kemudian ia bangkit menuju kamar dan kembali 15 menit kemudian dengan pakaian rapi.

“Where are you going?” tanya Amber yang tengah berbaring disofa sambil menonton tayangan kartun di tv.

“Just follow me” jawab Key sambil memberi isyarat agar Amber mengikutinya.

*

“Bukankah kau berencana untuk tak masuk kerja hari ini?” tanya Amber saat Key memarkirkan mobilnya dibasement kantor mereka.

“Ya, aku tak datang untuk bekerja. Aku akan membuat semuanya jelas sekarang untukmu” jawab Key, ia membukakan seatbelt  Amber dan mencuri sebuah kecupan dipipinya sebelum keluar dari mobil.

Amber mengikutinya dengan wajah datar, namun gadis itu tak mengeluh ataupun berkomentar saat Key menciumnya tadi.

“Oh! Key, Amber! Kupikir kalian tak bekerja hari ini?” sambut Yoseob yang tampak terkejut melihat keduanya melangkah masuk keruangan tim mereka. Baru kemarin kedua designer itu beradu mulut dan menciptakan keributan kecil diruangan tim mereka, namun siang ini Key dan Amber tampak tenang datang bersama. Hal tersebut membuat Yoseob terheran namun tak berani menanyakan.

Ruang kerja mereka hari ini tak terlihat ramai, hanya ada Yoseob dan Hyuna yang tengah berbaring di sofa menatap penuh selidik pada Amber dan Key. Hyuna merupakan salah satu pengamat dalam hubungan kedua orang itu, karena ia merasakan chemistry yang kuat saat Key dan Amber bersama.

“Ada yang ingin kami bicarakan dengan Nicole” ujar Key singkat.

“Dia berada diruangannya” jawab Hyuna dengan santai. “Thankyou”

“Nicole” suara Key mengejutkan gadis itu yang sedang fokus menggambar design dikertasnya.

Saat ia mengangkat kepala dan menemukan Key serta Amber dibelakangnya membuat seulas seringai mengukir bibirnya. “Yeah, both of you sure know how to knock the door” ujarnya sarkatis.

“Apa kalian mencariku?” tanyanya dengan gaya santainya.

“Apa kami akan kesini jika mencari ikan?” jawab Amber membalas sarkatis. Nicole hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh.

“Aku ingin kau jelaskan sekarang bahwa malam itu kita tak melakukan apa-apa, for God sake! Aku benar-benar mabuk.” Kata Key.

“Well, kau mabuk dan bagaimana mungkin kau yakin bahwa kita tak melakukan apa-apa?” jawaban Nicole membuat amarah Amber mencapai ubun-ubun nya.

“Semuanya sudah jelas dengan foto-foto itu, apalagi yang ingin dijelaskan. Amber, apa kau bodoh? Kau masih akan mempercayainya setelah sejauh ini? Ucap Nicole dengan seringaian meremehkan miliknya.

“Are you that desperate right now? You can’t get him and trying all the way with your dirty trick?” balas Amber menusuk membuat Nicole terdiam.

“Mungkin aku memang termakan umpanmu kemarin, tapi setelah kupikirkan berkali-kali.. aku mengenal Key jauh sebelum kau bersamanya. Aku berbagi kenangan dan moment jauh lebih banyak dari yang kau miliki bersamanya. Dan setelah kupikir lagi, hal ini akan terlalu mudah bagimu untuk membuatku melepaskannya” sambung Amber. Ia dapat merasakan Key menggenggam pundaknya dibelakang, bahkan Key sendiri terdiam mendengar ucapan gadis tomboynya itu.

Key tersenyum mendengar ucapan Amber, gadis itu terdengar seperti beberapa tahun lalu saat mereka masih bersama. Amber adalah gadis pemberani, ia menguasai banyak olahraga dan ia tak segan-segan melawan gadis-gadis yang ingin merebut Key darinya.

Nicole hanya berdiri ditempatnya, ia tak pernah membayangkan tindakannya itu akan membuatnya malu seperti ini. Dihadapan Key... dan rekan-rekannya beberapa har