Start

Seasons
Please Subscribe to read the full chapter

Seasons 1

3years ago

Amber pov

Semalam umurku genap 23 tahun, semua sahabatku datang memberi kejutan padaku tepat pukul 12 malam. Semua sahabatku datang,  Minho oppa, Sulli, Taemin, Soojung, Vic eomma, Luna, dan Jong oppa kecuali Onew oppa yang sedang sekolah di Belanda. Dan satu orang lagi tidak datang, dia yang paling ku benci sekaligus yang ku harapkan untuk hadir memberi kejutan. Sudah seminggu aku di Korea setelah 4 tahun aku bersekolah di Amerika, dan sekarang aku sudah lulus dan aku siap kembali lagi ke negara ini dimana masa-masa indahku dan sahabat-sahabatku dulu kutinggalkan.

Last night

Malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya, jam sudah menunjukkan pukul 11.50 yang berarti 10 menit lagi pergantian tanggal. Yang berarti hari ulang tahunku. Namun malam ini aku hanya melamun menatap gemerlap kota seoul yang terlihat dari jendela kaca apartemen ku. Pikiranku melayang pada saat kenangan pahit dimana saat aku ditinggal pergi tanpa sepatah kata pun, menghilang tanpa pernah mengabariku sedikitpun. Aku sangat membencinya namun saat aku ingin merobek semua ingatanku tentangnya, semua kenangan manis bersamanya langsung datang menutupi semua kebencianku. Lamunanku terusik saat bel berbunyi, aku tidak tahu siapa yang datang berkunjung tengah malam seperti ini. Kulangkahkan kaki dengan malas menuju pintu, malam ini aku hanya mengenakan sweater yang kebesaran dibadanku yang menggantung beberapa senti diatas lututku. Kutekan kode kunci dan kubuka pintu, dihadapanku berdiri sambil meniup terompet dan suara ucapan selamat ulang tahun dari para sahabatku tercinta.

Taemin memegang kue ulang tahun dengan tulisan ‘happy birthday’ dan lilin diatasnya. Aku membukakan pintu lebih lebar untuk mereka masuk kedalam. Malam ini setidaknya aku sedikit bahagia, aku sangat merindukan mereka dan malam ini mereka memberiku kejutan ulang tahun yang tidak kusangka. Selama seminggu disini aku baru bertemu Vic eonni karena dia yang paling mudah ditemui sementara yang lain sangat sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing. Ya, memang kehadiran mereka seharusnya membuatku melupakannya tapi ini tidak seperti yang kalian bayangkan. Kehadiran mereka sangat mengingatkanku pada orang itu, walaupun malam ini tak ada satu orangpun yang menyebut namanya karena sepertinya mereka sangat hati-hati menjaga perasaanku.

Aku meniup lilin dan ‘make a wish’ dalam hati kemudian ikut tertawa bersama mereka. Sudah 4 tahun lamanya kami tidak berkumpul dan banyak hal berubah tapi aku tak pernah tahu apa yang berubah dari’nya’.  Aku tertawa dan bercanda sambil bercerita bersama mereka. Kami bercerita masa-masa dulu sebelum aku berangkat ke Amerika, tapi rasanya cerita itu menjadi sangat singkat dengan banyak bagian-bagian yang mereka potong, tentunya tentang dia. Kehadiran mereka setidaknya membantu wajahku untuk tertawa tapi tidak dalam hatiku.

 

Sekarang sudah pukul sepuluh pagi tapi aku tidak ada niat untuk pergi keluar hari ini. Aku masih mengenakan sweater semalam dan sisa potongan kue serta kado-kado semalam masih bertebaran dilantai, nanti saja kubereskan. Pagi ini aku hanya duduk disofaku yang menghadap kejendela kaca yang menampakkan kesibukan Seoul pagi hari. Sepertinya diluar udara cukup dingin, tampak dari pakaian yang dikenakan orang-orang yang berlalu lalang dijalan. Sebentar lagi akan memasuki musim dingin. Mataku memandang keluar dengan tatapan kosong, sementara pikiranku kembali melayang pada kenangan yang selalu menjadi sarapanku dipagi hari dan pengantar tidurku dimalam hari. Beginilah aku hidup selama 4 tahun ini, hidup dalam kenangan orang yang ingin sekali kubenci sekaligus orang yang paling kuharapkan untuk kembali. Aku  memutuskan kembali ke Korea  dan menghadapi semua hal yang pasti akan mengingatkanku padanya lagi. Selama ini aku berpikir dengan pergi dari sini  akan menghilangkannya dalam pikiranku tapi ternyata aku salah besar. Tidak peduli aku pergi kebelahan dunia paling jauhpun aku takkan bisa mengenyahkannya dari hidupku, karena bukan dirinya yang selalu mengikutiku kemanapun aku pergi, melainkan semua kenangan tentangnya yang bersarang dalam benakku. Aku sempat berpikir mungkin jika otak ini diangkat dari kepalaku bisa jadi aku bisa melupakannya namun satu suara berbisik dalam diriku ‘kau akan menghancurkan otakmu? Haha tak akan merubah apapun karena sebenarnya dia ada dihatimu, jadi hancurkan saja hatimu kalau mau’. Jadi aku memutuskan menyerah, toh setiap hari aku bertahan hidup dengan kenangan darinya, apa salahnya memperkuat kenangan itu dengan kembali kesini. Aku tahu dia tidak disini, kami tidak berada dalam pulau yang sama, kali ini aku harus siap kembali beraktivitas disini. Aku hanya perlu membekukan hatiku, membuatnya mati rasa untuk tidak bergetar  karena setiap sudut Seoul mengingatkanku kepada dirinya.

 

Key pov

Aku memeriksa semua barangku sekali lagi, memastikan tak ada yang terlupakan. Kulihat lagi sekeliling kamarku “Oh my, aku tak menyangka hasilnya akan sebanyak ini”. Sepertinya aku harus menyewa pesawat pribadi karena banyaknya koper yang akan ku bawa, semuanya berisi pakaian, sepatu dan aksesorisku. Hey, kalian jangan menyalahkanku karena membawa pakaian sebanyak ini, aku memang akan pindah. Sebenarnya bukan pindah lebih tepatnya lagi kembali, ke korea tempat aku lahir dan dibesarkan sebelum aku menghabiskan masa-masa kuliahku di Inggris. Sudah 4 bulan aku lulus kuliah, aku mengambil jurusan fashion dan design. Karena eomma memiliki sebuah brand terkenal dikorea maka kami memutuskan pindah kembali kesana, eomma memiliki sebuah proyek besar dimana ia akan memakaiku sebagai designer untuk proyek tersebut. Mungkin setelah itu eomma akan mempercayakan perusahaan itu padaku, itu tinggal tunggu tanggal mainnya saja haha.

Aku akan berangkat sore ini bersama eomma.  Aku membuka ponselku dan kulihat tanggal hari ini, ulang tahunnya yang ke 23. Ini kali ke 4 nya aku tidak mengucapkan selamat padanya, semenjak aku pindah tak sekalipun kami berkomunikasi. Aku sangat kecewa padanya, bisa-bisanya ia pergi tanpa mengucapkan apa-apa meninggalkanku. Tapi apa yang harus kulakukan, mungkin ini yang disebut cinta oleh orang-orang. Sekuat apapun aku mencoba mengusirnya dari fikiranku dia tetaplah menjadi objek utama yang selalu dipikirkan otakku setiap saat. Aku sudah mengabari teman-temanku bahwa aku akan kembali dan mereka akan menjemputku dibandara.

“Apa yang kau pikirkan kibum-ah?” suara eomma membuyarkan lamunanku. “Aniya eomma, aku sedang tidak memikirkan apa-apa, hanya saja aku merasa deg-degan kembali ke Korea lagi” jawabku pada eommaku. Ia berjalan menghampiriku dan duduk disebelahku, “Kau masih memikirkan Amber?” tanya eommaku. Eomma adalah orang satu-satunya yang tahu diriku luar dalam, dan tak ada satu rahasia pun yang kusembunyikan darinya. Aku hanya mengangguk sambil menatap kakiku, kurasakan tangan eomma membelai rambutku dan aku mendongak melihat wajahnya. Kemudian eomma tersenyum dan berkata “Gwaenchana, sesuatu yang sudah ditakdirkan milikmu pasti akan menemukan jalannya kembali padamu. Kau ingat Kibum-ah, jika kau yakin dia jodohmu maka jangan pernah menyerah seberapapun kau merasa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MrsSuho
hai guys, I just post a new story of Keyber!

Comments

You must be logged in to comment
me2078 #1
Chapter 15: Sweet ending..
merisudar #2
Chapter 14: Yeay happy ending. Ini ff terbaik. Ceritanya gak bisa ditebak, gak bosen dibaca walaupun udh dibaca berkalikali. Setia nunggu dan akhirnya tamat. Ditunggu ff keyber selanjutnya. Terima kasih author ceritanya luar biasa.
23anisyamoira #3
Chapter 14: ngga ada sekuel apa min?hheheehehe
mouselizard
#4
Chapter 14: Love dehhh

akhirnyaaa... ♥♥♥♥
ajol_fxonee
#5
Chapter 14: Wkwkwkwkwkwk... Ada ada aja sih oemma2 keyber...
Bisa2nya ada hal taruhan kyk gitu segala... Soalnya yg jadi korban tuh keyber...
Untung aja emang jodoh, gimana klo takdir berkata lain... Bisa heartbroken kaleeee...

Keyber happy ending love it.... XD
themisberry #6
Chapter 14: Ak suka banget critanyaaaa!! Mohon updatenyaaa crita yg lain yaaa..hehe
.thanks ya authornim
dewipur
#7
Chapter 14: yeee yee ..happy Ending ,,kirain s nicole bakala berulah lagi. .ternyata dia lenyap ..
ratih_ps #8
Chapter 14: Manis banget endingnya
ratih_ps #9
Chapter 14: Manis banget endingnya
watdaaa #10
Chapter 13: Apa ibunya mereka bilang kalo mereka bakal dinikahin secepatnya?(?) Hahahahaha