that bad guy...

Seasons
Please Subscribe to read the full chapter

Chapter 12

Krystal berbaring sambil memainkan ponselnya disofa sambil sesekali melirik sahabatnya yang sedang duduk dilantai yang dengan tatapan kosong menatap televisi didepannya. Sementara Sulli, Victoria dan Luna sedang bereksperimen di dapur apartemen Amber dengan mencoba membuat berbagai macam makanan, seperti pizza, spageti sampai tteobokki.

Saat ini sudah pukul 11 malam, para ladies mendapat telpon dari Amber beberapa jam yang lalu untuk datang ke apartemennya dengan alasan sudah lama mereka tidak berkumpul. Tapi yang dilakukan gadis tomboy itu hanya duduk didepan tv nya dengan beberapa kaleng bir dihadapannya.

Tingkah Amber sangat aneh dari tadi, ia tak banyak bicara dan saat ditanya ia hanya menjawab dirinya sedang suntuk dan ingin mabuk malam ini. Krystal, Vic, Luna dan Sulli yang sudah lama mengenal gadis tomboy itu hanya membiarkan Amber melepaskan bebannya malam itu dan akhirnya mereka memutuskan mencari kesibukan diapartemen milik Amber itu.

 

Amber menatap film dilayar televisinya, ia melirik jam dinding sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Amber melihat sahabat-sahabatnya yang sudah berpencar, ada yang terlelap di sofa dan mungkin juga dikamarnya. Mereka memutuskan untuk bermalam disana karena takut Amber akan melakukan hal yang berbahaya saat mabuk. Tapi semua itu tinggal wacana karena tak satupun dari mereka yang masih terjaga untuk mengawasi Amber.

Amber merasakan dadanya sesak, ia butuh udara segar. Amber bangkit dan mencari kunci rumah dan ponselnya, ia memutuskan untuk keluar berjalan mencari udara segar. Sepertinya Amber sudah kehilangan kesadarannya, siapa perempuan yang ingin berkeliaran dini hari ini seperti dirinya.

Tapi memang Amber merasa sangat suntuk, yang ada difikirannya hanyalah keluar dari apartemennya dan mencari udara dingin. Dengan langkah terhuyung ia menutup kembali pintu apartemennya dan berjalan menuju lift. Udara malam itu sangat dingin dan Amber bahkan tak memikirkan tadi untuk mengenakan mantelnya, ia benar-benar nekat keluar hanya dengan sweater yang tak terlalu membantu menghangatkan tubuhnya saat ini.

Dinginnya udara membuat lututnya menggigil tapi Amber tak berniat untuk kembali ke apartemennya. Langkahnya berlanjut membawanya ke taman bermain di kompleks apartemennya. Tak satupun orang yang berkeliaran disekitarnya, tempat itu sangat sepi dan sesuai dengan apa yang diinginkannya saat ini.

Amber duduk diayunan besi, mendorong tubuhnya berayun melawan dinginnya udara dini hari itu. Perlahan kesadarannya mulai kembali, fikirannya kembali berputar pada satu nama. Kim Kibum.

Batu kerikil tak berdosa menjadi korban pelampiasan kekesalan Amber, ia ingin kembali minum dan kehilangan kesadarannya lagi agar tak mengingat nama itu. Kemudian Amber mengeluarkan ponselnya, tangannya seolah tak sinkron dengan pikirannya. Jarinya mengetik nama “Kibum” dan menekan tombol ‘call’.

Amber menghirup udara malam sebanyak banyaknya sampai paru-parunya menjerit untuk mengeluarkan udara itu. Didering ke lima Key mengangkat telponnya.

*

“Amber..?”

Suara lelaki itu tak terdengar mengantuk, sepertinya Key belum tidur.

“You! Fckng*#!#*^@#*!!!” ujar Amber setengah berteriak. Suaranya terdengar keras memecah keheningan malam.

“Yah! Apa kau sedang mabuk?” Key mencium ada yang aneh dari nada bicara Amber yang melantur dan gadis itu tak mungkin menelponnya dini hari begini saat ia marah besar siang tadi hanya untuk menghujaninya dengan sumpah serapahnya, sama sekali bukan tipe Amber.

“Jangan pura-pura peduli padaku! Apa aku mabuk atau mati tak ada hubungannya denganmu! Kembali saja pada Nicole mu! Damn, I hate you so much!!” Amber meracau mengatakan ia membenci Key dan lelaki itu hanya diam mendengarkan diseberang telpon.

“Apa kau sendiri? God, Amber where are you now?!” Key kembali bertanya frustasi, ia benar-benar yakin gadis itu tak lagi dalam pikiran bersihnya. Amber terkekeh kemudian berbisik ke speaker telponnya.

“Damn you, I hate you so much” bisiknya seolah takut orang lain mendengar apa yang ia katakan pada Key.

Key menarik nafas mencoba menenangkan dirinya, saat ini ia sangat khawatir dengan keadaan gadis itu.

“Okay, I know you hate me. Jika kau membenciku maka hidupkan gps ponselmu” ujar Key dengan tenang seolah berbicara pada singa yang sedang mengamuk, seperti halnya seorang ayah yang sedang membujuk putri kecilnya yang sedang merajuk.

“Kenapa aku harus mengikuti kata-katamu!!” sahutnya keras kepala.

“Kau bilang kau membenciku, jika kau tak mengidupkan gps nya berarti kau tak benar-benar membenciku, Amber” jelas Key dengan lembut.

“FINE! Aku sangat membencimu, aku akan menghidupkan GPS ku!!” Key tersenyum kecil diseberang, gadis itu masih sangat menggemaskan dimatanya.

“Baiklah anak pintar, sekarang diam ditempatmu dan jangan pergi kemana-mana jika kau membenciku” ujar Key, Amber menganggukkan kepalanya polos. Sambungan terputus dan Amber mengusap lengannya dengan kedua tangannya mencoba menghangatkan tubuhnya.

30 menit kemudian.

Amber membuka matanya, kepalanya terasa sangat pusing, dan tubuhnya menggigil kedinginan. Amber merasakan seseorang sedang memperhatikannya, dan benar saja ia menemukan Key berdiri satu langkah didepan ayunan yang didudukinya.

“Gadis gila, apa yang kau lakukan larut malam begini ditempat sepi seperti ini dan dengan pakaian tipis itu” Key maju satu langkah, lututnya menyentuh lutut Amber.

Gadis itu menatapnya sekilas dan memalingkan wajahnya. “Apa yang kau lakukan disini? Dari semua orang kenapa harus kau yang muncul disini” Amber berkata layaknya seorang gadis kecil yang sedang merajuk.

Key hanya menatap Amber didepannya dengan ekspresi datar, ia memperhatikan mata yang terlihat mengantuk itu, hidung dan kedua pipi putihnya memerah karena dinginnya udara, serta kedua tangannya yang terlihat menggigil.

Dihadapannya saat ini gadis itu tampak sangat rapuh namun juga menggemaskann dimata Key. Ia sangat mencemaskan keadaan Amber beberapa waktu yang lalu, dan Key sangat bersyukur mantan kekasihnya itu sepertinya tidak sadar menelpon nomernya ditengah keadaan mabuk. Key tak berani membayangkan bagaimana jika gadis itu lebih lama disini tanpa dirinya.

“Ayolah, ku antar pulang. Ini sudah sangat larut, tidak baik bagi perempuan berada diluar selarut ini. Kau tahu banyak penjahat yang akan mencelakaimu” ujar Key sambil melepas jaketnya dan memakaikannya ketubuh Amber, kemudian mengulurkan tangannya pada gadis itu.

“You are that bad guy, kau yang seharusnya paling ditakuti disini”

Amber menepis tangan Key dengan kasar, ia mencoba berdiri sendiri. Key hanya membiarkan gadis itu bangkit namun ia siaga jika tiba-tiba gadis itu ambruk karena bahkan untuk berdiri lurus saja Amber tampak bersusah payah.

“I hate you.. I hate you.. I hate you..” Amber bergumam sambil berjalan terhuyung dengan Key yang siap menjaga dibelakangnya.

“Ya, aku tahu kau membenciku. Tetaplah berjalan dengan lurus” balas Key dibelakangnya sambil membentangkan lengannya dan mengikuti arah tubuh Amber kekiri dan kekanan.

Amber mendadak berhenti dan membalikkan tubuhnya, membuat Key terkejut dan ikut berhenti. Kini gadis itu berdiri hanya kurang dari satu langkah dihadapannya. Mata polosnya menatap penuh kebencian namun membuat wajahnya tampak imut dengan pipi merahnya, Amber mengacungkan telunjuknya tepat didepan wajah Key.

“Kenapa kau masih mengikutiku!?” ujarnya kesal pada lelaki didepannya.

“Karena aku menyukaimu” jawab Key santai.

“Tapi aku sangat membencimu! Berhenti me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MrsSuho
hai guys, I just post a new story of Keyber!

Comments

You must be logged in to comment
me2078 #1
Chapter 15: Sweet ending..
merisudar #2
Chapter 14: Yeay happy ending. Ini ff terbaik. Ceritanya gak bisa ditebak, gak bosen dibaca walaupun udh dibaca berkalikali. Setia nunggu dan akhirnya tamat. Ditunggu ff keyber selanjutnya. Terima kasih author ceritanya luar biasa.
23anisyamoira #3
Chapter 14: ngga ada sekuel apa min?hheheehehe
mouselizard
#4
Chapter 14: Love dehhh

akhirnyaaa... ♥♥♥♥
ajol_fxonee
#5
Chapter 14: Wkwkwkwkwkwk... Ada ada aja sih oemma2 keyber...
Bisa2nya ada hal taruhan kyk gitu segala... Soalnya yg jadi korban tuh keyber...
Untung aja emang jodoh, gimana klo takdir berkata lain... Bisa heartbroken kaleeee...

Keyber happy ending love it.... XD
themisberry #6
Chapter 14: Ak suka banget critanyaaaa!! Mohon updatenyaaa crita yg lain yaaa..hehe
.thanks ya authornim
dewipur
#7
Chapter 14: yeee yee ..happy Ending ,,kirain s nicole bakala berulah lagi. .ternyata dia lenyap ..
ratih_ps #8
Chapter 14: Manis banget endingnya
ratih_ps #9
Chapter 14: Manis banget endingnya
watdaaa #10
Chapter 13: Apa ibunya mereka bilang kalo mereka bakal dinikahin secepatnya?(?) Hahahahaha