Notre Kaléidoscope

Notre Kaléidoscope

A/N: *skip aja* Akhirnya! Akhirnya selesai juga fanfic ini. Jujur ya, ini adalah fanfic berchapter pertamaku yang bener-bener kutulis sampai selesai. Rasanya lega? Gak! Sama sekali gak lega karena banyak plot hole yang belum bisa kusampaikan jawabannya, bahkan endingnya pun berubah-ubah. Kalau visualisasi si cewek gila sih dari awal emang kebayangnya Eunji/Hyerim di otakku, tapi aku sengaja ngasih taunya di akhir supaya reader bisa berimajinasi sendiri (ya siapa tahu kan ada yg gak sreg sama pairing idol x idol, bisa bayangin si cewek gila ini OC atau siapapun itu sesuka reader xD)

Awalnya aku mau bikin si cewek gila itu Jung Eunji, tanpa embel-embel twin (Jung Hyerim) atau tukar peran. Tapi itu terlalu.... apa ya... aku gak sanggup liat Baekhyun jadi jomblo nestapa yg ditinggal mati :'DD Biarlah kehadiran Hyerim membuat Baekhyun punya sedikit harapan.

Soal karakteri si cewek gila ini murni terinspirasi dari "The Girl" di film My Sassy Girl (yang main Jun Jihyun sama Cha Taehyun), pokoknya sama banget lah cuma ditransformasikan aja jadi anak SMA (di filmnya, "The Girl" itu udah kuliah). Dan soal tukar peran terinspirasi dari film Windstruck (yang main Jun Jihyun juga), kakaknya mati dan adiknya yg nerusin cita-cita si kakak.

Terimakasih buanyaaak untuk readernim dan yg udah nyempetin komen, kalian penyelamat jiwa dalam ff ini xD Maaf kalau ff ini banyak kekurangan TT *sungkem* Btw, sebenernya, Notre Kaléidoscope itu nama playlist musik yg dibikin Hyerim di hpnya Baek, tapi gak sempet dibahas sih dan artinya adalah "Our Kaleidoscope". Gak tau deh itu tata bahasa Prancisnya bener atau salah x'D

FF ini udah bubar(?) setelah Hyerim pergi, sengaja gak aku ceklis completednya kalo2 nanti ada niatan bikin spin off. Kan dari hari ke 1-200 sekian itu banyak yg diskip tuh hehehe. Last, sebenernya update ini ga penting2 banget kok tp kalo bisa sih scroll sampai bawah aja karena ada sesuatunya di sana. Ppyong~! xD


 




Track List:

01. Kantor Polisi 

02. Baekhyun Galau ver. 1

03. The Easiest Story

04. 143 

05. Baekhyun's Gymnopedie

06. The Fifth Suitor

07. Let's Go Back to Neverland

08. Butterfly in My Tummy

09. Baekhyun Galau ver. 2

10. I Cry When You Cry

11. Forget Me Now

12. Epilog

 

....

 

“Rambutmu—”

“Rambutku baik-baik saja.” 

 

...

"YAAA! KENAPA KAU TIDAK MENJAWAB HAH?!!!!! KAU BENAR-BENAR MINTA DIBUNUH YA?!”

 

...

"Ya Tuhan, apa dosaku?"

...

 

 "....aku lebih benci senyumnya yang terlalu lebar dan penuh tipu muslihat. Aku tidak sukanya caranya tertawa yang membuat telingaku berdengung ngeri. Apalagi matanya yang ikut tersenyum saat sudut-sudut bibirnya melengkung. Padahal jelas sekali hal itu hanya menunjukkan aura keji...."

...

 

"Eh? Yoboseyo? Ini siapa ya?"

“Byun Baekhyun, jangan tutup teleponnya sampai aku selesai.”

...

You're my Peter Pan

This world's so lonely without you

Let's go back to our Neverland

....

 “Tingkeobel? Wendy-ssi? Apa kau masih di situ?”

"Y-ya,”

 


“Ayo kita kembali ke Neverland,”

"..."


"Joahae.."

...

 

“Ya! Byun Baekhyun apa kau selingkuh? Kau harusnya datang 20 menit 13 detik yang lalu! ”

"Mwoya? Memangnya kau siapa mengatur-ngatur?”

“Jugulae?”




"Apa-apaan kau—”

...

 



Jung Hyerim's transformation

....
 


"Aku selalu menganggapnya cewek yang berpikiran abnormal alias sinting. Dia tahu banyak tentang diriku, mulai dari makanan yang paling kukutuk keberadaannya di galaksi ini hingga bakat terpendam yang kusia-siakan. Baginya aku seperti buku yang terbuka di suatu meja dalam perpustakaan. Mudah terbaca. Tapi bagiku, dia adalah buku yang berada di rak paling atas dan susah diraih. Butuh tangga untuk mengambil buku tersebut—selangkah demi selangkah."

....


 

...

 

Namaku Baekhyun. Byun Baekhyun. Usiaku dua puluh tujuh, tinggi badan idealnya lelaki Asia (Timur), pekerjaan cukup mapan dan wajahku kelewat tampan (kata ibuku). Aku tidak pernah mempunyai masalah dengan tempat ramai dimana orang berlalu-lalang dengan bebas seperti... bandara. Hanya saja sangat merepotkan jika harus membawa anak kecil yang luar biasa gembrot dalam gendongan. Ya, aku harus menggendongnya (dia akan meraung-raung jika kutaruh di kursi khusus bayi--karena pantatnya terlalu besar) sambil memastikan ingus anak itu tidak mencapai bibirnya karena 1) anak itu akan memakannya dengan sukarela (demi istrinya Park Chanyeol yang--sialnya--seksi, bocah itu adalah omnivora sesungguhnya!), 2) anak itu punya mulut yang selalu bercerita apa yang terjadi pada ibunya, dia akan menceritakan tentang rasa makanan baru yang keluar dari hidungnya, dan 3) ibu anak itu akan memitingku jika tahu anaknya makan ingus. Yah, biar bagaimanapun juga anak kecil memang lucu, apalagi jika punya ikatan darah yang kuat denganmu.

Aku memicingkan mata ketika melihat nama pesawat dan nomor penerbangan yang telah kutandai sejak datang ke sini berubah tanda menjadi "Landing". Sudut-sudut bibirku mau tak mau terangkat, membentuk seringaian paling lebar karena beban yang sangat berat ini (dalam artian sesungguhnya, baca: si bocah gembrot) akan beralih ke gendongan sang ibu. Apalagi beberapa detik berikutnya sebuah suara terdengar melalui speaker, mengumumkan bahwa pesawat Korean Air tujuan Incheon dari LAX dengan nomor penerbangan KRX8210 telah mendarat. Tinggal menunggu 10-20 menit bagi penumpangnya untuk melewati imigrasi dan bebanku akan terangkat.

"Ohoho, setelah ini aku akan terbebas darimu." Aku menyeringai sambil menyeka ingus yang keluar dari lubang hidung sebelah kiri bocah itu.

Bermain-main dengan bocah itu cukup menyenangkan. Aku memencet lubang hidung kanan kirinya bergantian, membuat ingusnya tertahan sejenak lalu meluncur bebas kemudian dia akan tertawa geli tanpa merasa harga dirinya telah diinjak-injak. Oh, betapa aku suka bayi kalau mereka tidak cengeng. Tanpa terasa dari pintu kedatangan terminal 2 mulai bermunculan orang-orang yang sudah ditunggu keberadaannya. Aku bangkit dari posisi duduk, berjalan mendekat ke arah pagar pembatas setelah sedikit menerobos para supir yang memegang papan nama orang yang harus mereka jemput. Beruntung bocah gembrot ini mudah di lihat. Ibunya akan langsung tahu hanya dengan melihat paha anaknya yang menjuntai dengan... gembrotnya.

"Kyaaa! Woon-ah!"

Seorang wanita setengah berlari ke arahku dan Woon, nama si bocah gembrot. Dia menciumi Woon dengan membabi buta. Aku takkan heran jika ingus bocah itu akan menempel di wajahnya. Akhirnya aku bisa menghela napas lega karena Woon segera berpindah tangan ke ibunya.

"Bagaimana perjalananmu? Di mana barang-barangmu, noona?"

"Oh nanti saja kita bicarakan di rumah. Tuh barangku di belakang, bantu-bantu suamiku sana."

Aku menengok ke belakang. Seorang pria bercalana pendek melambaikan salah satu tangannya ke arahku sambil mendorong trolley berisi koper-koper raksasa. Baru saja aku hendak melangkah--berniat membantunya--tapi ada petir imajiner yang menyambar tubuhku hingga kaku seperti melihat hantu. Di belakang pria itu berjalan seorang wanita berambut hitam sebahu, wajahnya begitu familiar dengan memoriku karena keningnya... matanya... hidungnya... lekuk bibirnya... Aku memicingkan mata berkali-kali untuk memastikan apa yang kulihat bukanlah ilusi. Disahkan oleh jantungku yang tiba-tiba berdebar semakin menjadi-jadi, aku berdeklarasi menemukannya.

Dia... kembali.

Kau pasti pernah menonton film di mana si pemain utama memainkan potongan memorinya dengan begitu cepat. Jadi... seperti ini rasanya ketika memorimu sendirilah yang berputar acak, melompat dari satu adegan ke adegan berikutnya dalam waktu singkat. . Lidahku terasa kelu untuk memanggil namanya. Nama. Kalaupun keberanian untuk sudah terkumpul, nama siapa yang harus kupanggil? Kata-kata apa yang harus kulontarkan padanya? ("Hey! Kau bangkit dari kubur! Bagaimana rasanya?"). Aku masih terdiam, memandangnya berlalu dengan menyeret koper biru tepat di hadapanku.

Aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri, siapakah yang benar-benar aku cintai? Eunji? Hyerim? Aku tidak pernah bertemu dengan Eunji tapi Hyerim mengenalkanku padanya lewat kepribadiannya. Dan kurasa... aku jatuh cinta pada sifatnya waktu itu. Bagaimana jika Hyerim tidak bersifat seperti Eunji dulu? Apakah aku akan tetap menyukainya? Apakah aku akan bermuram durja dibuat gundah gulana karenanya? Tapi Hyerimlah satu-satunya yang nyata. Aku tidak akan pernah memiliki cinta pertama jika bukan karena gadis itu. Aku tidak akan pernah mengenal Eunji tanpa Hyerim.

Ini lebih rumit daripada membuat skripsi, sungguh. Beberapa wanita telah mengganti posisinya sejak aku lulus SMA hingga--nyaris--menjadi tidak waras di masa-masa kuliah. Beberapa wanita telah mengisi celah kosong dalam hatiku. Dan... cewek gila itu kembali setelah bertahun-tahun, menendang posisi wanita-wanita yang mengisi hidupku setelah kepergiannya begitu saja dengan... mudah? Tidak, tidak semudah itu tentunya. Dulu aku hanyalah bocah SMA yang tidak mengerti apa-apa soal perasaan. Hanya bisa bersikap jumawa seakan tahu luar dalam sesuatu bernama cinta. Aku tahu bahwa aku tak bisa memastikan kapan kesempatan seperti ini akan datang lagi. Tapi... bukankah pada hakikatnya cinta itu melepaskan? Karena jika dia kembali, maka orang itu adalah milikmu.

Dan punggung wanita itu semakin menjauh dari pandanganku.

 

 

 

 

 

 

.

.

.

 

 

 

 

 

"Hyerim! Hyerim-ah! Jung Hyerim!"

 

 

 

.

.

.

 

 

Fin

 

 


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Petrichor79
Moga-moga endingnya udah fix dan gak ada perubahan lagi fufufu~

Comments

You must be logged in to comment
yeollshin
#1
Chapter 20: Ff ini udah complete kah? atau masih ada harapan akan ada update lagi??? I'm dying because of waiting ㅠㅠㅠㅠ
yeollshin
#2
Chapter 20: baca lagi baca lagi baca lagi. Gak ada bosennya baca ini, malah makin nambah kadar kecintaanku sama cowok sableng itu kkkk. Dan sebenernya ini tuh moodbooster banget. Bikin suasana lebih ceria (walaupun masih harus jadi cengeng tiap baca surat hyerim). Selagi baca... masih terus berharap dan bertanya-tanya, yaluhan kapan ini update lagi ㅠㅠ kangeeeeen authornim :(
bloomblebee
#3
Hai!! *waves* i'm new reader >_< tertarik banget baca ini tapi belum ada waktu. Alu subscribe dulu ya ^^ tapi agak kesel karna commentnya spoiler semua jadi terbaca deh -_- tapi tenang, aku bukan tipe spoiler kok hehe ><
TOP_CLASS #4
Chapter 20: Author kenapa bikin penasaran lagiiii ??? T.T kirain udah selese, sekarang jd penasaran lg dehhh
yeollshin
#5
Chapter 20: Tunggu..... i-ini prolog??? Seneng banget ini update dan membawa.... Prolog??? Terus cerita yg kemaren apa? Pra-prolog?! Jadi yg kemaren itu mimpi?? kehidupan baekhyun dan si cewek gila selama ini cuma mimpi?? Ahhh ini teka-teki dan bikin penasaran sebenernya cerita aslinya kaya gimana... Next chapternya ditunggu :)
AreumdaunBaek
#6
Chapter 20: Aaak...ditunggu update.nya authornim..^^
jeanitnut
#7
Chapter 19: hello authornim! new reader here.

ini mungkin fanfic indo yang kubaca lagi setelah berhenti selama hampir setahun uggh. dan sejujurnya aku tipe pemilih banget kalo fict indo hehe pas baca you used jagiya instead of baby rasanya udah mau berhenti aja karena aku ngerasa aneh banget bacanya maafkan. tapi nyatanya aku menemukan diriku sampai chapter terakhir dan aku sendiri kaget lol

aku suka gimana kamu bikin cerita ini acak dan itu unik banget. meski di part awal udah hari ke 260 aku masih belum menemukan kejanggalan. lalu di tengah-tengah udah feeling kalo the sassy girl sakit udah yakin 133654775699% tapi ternyaata.....
twist banget endingnya.

penggambaran karakter tokohnya omg aku suka semua dan siapa siapa aja tokoh disini itu bias aku TuT baekhyunnya lucu banget dan emang dia pacarable banget. aku berharap sisi baekhyun yang lain bakal ditunjukin (re: the hottest guy) tapi mungkin akan susah karena seluruh cerita menggunakan baekhyun pov.

plotnya twist dan terstruktur. rasanya masuk akal kenapa selama ini the girl semangat dan tetep bisa main basket karena dia memang gak sakit. yaah aku masih berharap bakal ada penjelasan tentang banyak hal. seperti apa hubungan the girl dan taeyeon, bagaimana perasaan dia sesungguhnya ke baek, apa semua yang ia lakukan selama ini murni seperti yang kakaknya inginkan. perhaps, you will write from diff pov? ehehehe

diksinya oke banget untuk cerita comedy fluff gini cocok sama temanya. tanpa mengurangi feel yang didapet. i found out i was crying at the midnight when they went back to neverland. dan cerita persahabatan exo member disini punya poin plus plus sendiri menurutku. menghibur dan khas remaja banget. dan aku suka istilah random(??) yang kamu pake untuk menggambarkan perasaan baekhyun. cute.

banyak typo, banyak yang belum jelas, tapi fict ini tetep worth untuk dibaca apalagi kalo lagi stress beraaat. good job authornim. ditunggu fictnya yang lain. maaf kalo komennya agak annoying (banget). tons of love<3
AreumdaunBaek
#8
Chapter 19: Fin?? Kayaknya kenal nama ini deh? di S.A.Y-kah?
whatever....mbak..aku suka tulisanmu yang mengaduk-aduk hatiku.
sequel peuhliiiiiis....
jraena #9
Chapter 19: Lanjut di sini lagi authornim, yang tadi kepenuhan wkwk
Pendapat udah, tinggal kritikan dikit deh '-' eh bukan kritik sih, soalnya karyamu ini bener-bener keren, aku cuman mau nambahin saran sedikit aja biar lebih sempurna hehe
Penulisan bahasa asingnya jangan lupa di italic alias di garis miringin yaa, soalnya aku sering nemu bahasa inggris yang ngga di miringin. Dan aku juatru nemuin bahasa baku yang malahan di miringin hehe. Cuman itu aja sih, selebihnya udah bagus. Sama masih ada typo sedikit, ya secuil aja sih. Tapi typo ya hal yang wajar, jadi di maklumin hehe. Udah sih, segini aja komentar aku. Maaf kalo kepanjangan authornim. Maaf juga kalo ada yang ngga berkenan di hati '-' jujur ini pertama kalinya aku ngasih komentar secara langsung alias ninggalin jejak setelah membaca. Biasanya aku siders wkwk, tapi udah tobat kok, sekarang udah ngga gitu lagi. Terlebih setelah membaca karyamu yang membuatku terkagum-kagum, benar-benar berdosa rasanya kalau tidak rcl wkwk. Sekian authornim, aku nungguin tulisan berikutnya ya ^^ terus berkarya~