Hari demi hari pun silih berganti. Pernikahan mereka pun semakin dingin semenjak Amber merubah sikapnya yang tak mau lagi peduli dengan suaminya yang selalu menyakiti fisik maupun batinnya. Amber kini berubah menjadi acuh tak acuh pada Kris jika dulu Amber selalu membelikan makan siang dan dititipkan pada resepsionis kantor Kris, namun kini Amber tidak pernah lagi membawa makan siang untuk Kris,dirinya terlalu sibuk hanya sekedar makan siang dengan Jackson. Sarapan dan peringatan agar tidak kelelahan pun Amber tak pernah lagi memberi tahu Kris. Bahkan saat sarapan pun Amber tidak menyiapkan makanan atau sekedar minuman untuk suaminya. Amber merasa, ini adalah jalan terbaik jika harus masih berstatus suami istri dengan Kris karena dengan permintaan Kris yang menyuruhnya berperilaku layaknya belum menikah, memberi ketenangan pada Amber karena dirinya kini tidak mendapat perilaku kasar dari Kris hanya sikap dingin yang amber terima, sama halnya dengan dirinya yang mencoba sedingin mungkin dan tidak lagi peduli dengan Kris. Berbicara saja hanya seperlunya dan saling menatap pun hanya sekilas. Bahkan saat Kris pulang kerja dengan rasa lelah yang amat sangat,Amber tidak menghiraukan itu lagi dirinya berpura pura sibuk menonton atau apalah itu agar menghindar dari Kris. Amber tak pernah lagi menyiapkan makan malam atau sekedar air hangat untu; Kris jika Kris baru saja pulang dari pekerjaannya. Ia terlalu malas untuk berlaku baik pada Kris tapi orang yang ia baiki malah menbalasnya dengan perlakuan kasar.intinya Amber tak ingin diperlakukan semena mena oleh Kris.

_#_#_#_#_#

          Mungkin hari ini adalah salah satu hari tersial untuk Kris,karena kini dirinya tengah ditonjo;i oleh sejumlah preman akibat dirinya tidak memberikan apa yang preman itu inginkan. Di pinggir jalan yang sepi ini Kris mencoba melawan perlakuan dari 5 orang preman itu. Untunglah ada seorang ahjuma yang tak sengaja melihat pertengkaran antara Kris dan preman preman itu,ahjuma itu langsung menelpon pihak yang berwajib tanpa sepengetahuan para preman dan 10 menit kemudian,polisi telah datang dan membebaskan Kris dari serangan baku hantam preman preman. Kris diminta melaporkan kejadian perkara esok hari karena kini hari sudah menunjukan larut malam. Kris pun akhirnya pulang dengan selamat walaupun wajahnya sudah dihiasi dengan luka memar. Perutnya pun terasa sangat sakit akibat 1tendangan kaki dan 1 tinjuan tangan dari salah satu preman berandalan itu.

Kris dengan perlahan dan berjalan terseok seok menuju mobilnya berada lalu dilajukannya mobil sedan hitam itu menuju apartemennya. Setelah sampai, Kris langsung menuju kamarnya berada ditekannya kode pintu itu dan dibukanya dengan perlahan karena hampir tidak ada tenaga akibat adu hantam dengan 5 preman itu. Kris pun melihat lihat isi apartemennya dan melihat Amber sang istri tengah tertidur pulas dengan tangan sebagai bantalnya. Amber tertidur diruang keluarga dengan laptop dan tv yang masih menyala tak lupa kertas kertas yang berserakan dimana mana. Kris dengan perlahan mendekat kearah Amber dan menyamakan tingginya dengan sang istri. Dilihatnya wajah tanpa dosa itu membuat Kris sedikit bersalah karena telah memperlakukan Amber dengan kasar walaupun sebenarnya Amber tidak salah apapun. Ia hanya kesal atas perjodohan ini dan melampiaskan kekesalannya dengan memarahi Amber terus menerus. Kris belum menerima kenyataan bahwa dirinya memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin keluarga kecilnya bersama Amber kelak.

       Semakin lama Kris menatap Amber, semakin tumbuh rasa bersalahnya. Kris tau, sangat tau jika kini Amber berubah karena dirinya. Ia juga sangat tau jika dipernikahanny